Anda di halaman 1dari 33

UJI CAIRAN PENETRAN

Pendahuluan
Liquid Penetrant Test (PT ) : Metoda
uji yang mampu mendeteksi cacat
terbuka pada permukaan suatu
bahan atau komponen baik dari raw
material maupun lasan.

Syarat supaya bisa dideteksi oleh


Dye Penetrant Test : Cacat atau
Discontinuity harus OPEN TO THE
SURFACE
Jenis Material yang dapat di uji dengan
DPT

Ferros
Polimer
Ceramic
Non Ferros Etc
PRINSIP KERJA PT
Penetrant Test bekerja berdasarkan fungsi dari
gaya kapilaritas chemical penetrant.
Bila celah yang sangat sempit diber
cairan, maka celah tersebut akan
mampu menyedot cairan sehingga
celah akan berisi cairan.
Cairan yg ada didalam celah akan
dpt di sedot keluar ke permukaan
bila ujung celah diberi developer
yang daya kapilaritasnya lebih kuat.
Cairan yang disedot oleh depelover Gaya
di ujung celah akana memberikan kapilaritas
indikasi bahwa di tempat tersebut
terdapat cacat.
Sifatsifat cairan
penetran
Mampu memasuki celah yang sangat sempit
Mampu berada di dalam celah yang besar
Tidak mudah menguap
Bila berada di permukaan benda uji mudah dibersihkan
Bila berada didalam celah sukar dibersihkan
Mudah disedot didalam celah
Mampu menyebar dalam bentuk film
Tidak mudah berubah warna
Tidak korosif
Tidak berbau
Tidak mudah menyala
Stabil bila disimpan
Tidak beracun
Murah
Sifat Fisis Cairan Penetran
Viskositas
tinggi -> turunnya daya penetrasi
rendah -> cepat menyebar ke tempat lain
Tegangan permukaan
tinggi -> daya melarutkan zat warna sangat baik
rendah -> kemampuan penetrasi dan
penyebarannya sangat baik
Daya pembasah
berkaitan dengan sudut kontak cairan dengan
permukaan
Sifat Fisis Cairan Penetran (lanjutan)

Massa jenis
Tidak berpengaruh terhadap kemampuan
penetrasi, umumnya 0,86 1,06 gr/cm3 pada 16oC
Volatilitas
Tidak boleh bersifat volatil karena menyebabkan :
- Formula tidak stabil, dpt terjadi perubahan sifat
- Mengurangi daya penyebaran, shg cepat kering
Sifat Fisis Cairan Penetran (lanjutan)

Titik nyala
Tinggi -> tidak mudah terbakar
umumnya ditambahkan dengan cairan yang titik
nyalanya rendah shg mampu meningkatkan
sensitivitas
Korosifitas
Harus non korosif terhadap benda uji maupun
tempat penyimpanan
Tipe dan System
Ditinjau dari cara inspeksinya :
1. Cairan penetran Fluorescent
Inspeksi uji penetran dengan
bantuan sinar Ultraviolet
2. Cairan penetran Non
Fluorescent
Inspeksi uji penetran
dilakukan secara visual
Tipe dan System (lanjutan)

Ditinjau dari cara pembersihan penetra:


1. Sistem water washable
2. Sistem post emulsified
3. Sistem solvent remoble

Ketiga sistem berlaku untuk penetran


Fluorescent dan Non Fluorescent
1. 1. Sistem water washable Fluorescent
Dalam sistem ini pembersihan dilakukan dengan
menggunakan air. Penetran terdiri dari minyak untuk
penetrasi, zat warna, zat pengemulsi dan zat pen-stabil.
Keuntungan :
- Indikasi mudah dilihat dan terang sekali
- Mudah dan ekonomis, sekali dilapiskan langsung dicuci
- Cepat terutama untuk benda uji kecil
- Baik digunakan untuk permukaan kasar

Kerugian :
- Kurang baik untuk mendeteksi cacat yang dangkal
- Tidak baik bila pencucian berlebih
- Mudah berubah oleh kontaminan, terutama air
- Sensitivitas dipengaruhi oleh asam, terutama asam dan
senyawa cromat.
- Bila benda uji tidak boleh kena air, sistem tidak dipakai
- Pemeriksaan harus menggunakan sinar ultraviolet di
ruang gelap
1.2. Sistem Post Emulsified Fluorescent
Dalam sistem ini pembersihan dilakukan juga dengan air.
Penetran tidak mengandung zat pengemulsi. Zat
pengemulsi dilapiskan setelah penetran masuk ke dalam
celah. Tanpa melapiskan zat pengemulsi, Penetran tidak
dapat dipersikan dari permukaan benda uji
Keuntungan :
- Dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka yg
dangkal
- Sensitivitas tinggi walaupun cacatnya halus
- Konsentrasi zat warna tinggi -> hasil lebih jelas
- Waktu penetrasi pendek
- Asam dan senyawa kromat tdk mengganggu sensitivitas
Kerugian :
- Sistem dilakukan dalam dua tahap sebelum pembersihan
akhir, jadi lebih lama
- Selisih waktu antara pelapisan penetran dan emulsifier
sangat kritis
- Benda uji seperti ulir sukar dicuci karena emulsifier tdk
dapat
mencapai celah yang sempit
- Lebih mahal
1.3. Sistem solvent remoble
Fluorescent
Sistem ini sebaiknya dipakai bila metoda water
washable tidak dapat digunakan. Karena
kelebihan penetran dilakukan dalam dua tahap.
a. Benda uji dilap dengan lap bersih dan kering,
b. kemudian baru dilakukan tahap kedua yakni
dilap
dengan solven.
Sistem solvent remoble sangat
menguntungkan untuk spot test
Cairan Penetran Non
Fluorenscent
Cairan yang terdiri dari tiga sistem
yaitu Sistem water washable, post
emulsified dan solvent remoble
dengan keuntungan dan kerugian
yang sama seperti pada cairan
fluorenscent, kecuali sifat
fluenresensinya, jadi cairan ini
tidak memerlukan lampu ultraviolet
Pre-Cleaning
Detergen
Solven
Vapour Degresing
Larutan pembuang kerak
Pembuang/pengupas cat
Pembersih ultrasonik
Blasting
Pembakaran
Pengeringan setelah pembersihan
Pelapisan Cairan Penetran
1. Pencelupan (dipping)
2. Penyemprotan
(Spraying)
3. Pemulasan
4. Penyemprot
elektrostatik
Pelapisan Cairan Penetran
(lanjutan)

1.Pencelupan/Perendaman
Benda uji yang telah
bersi dan kering
dicelupkan dalam waktu
tertentu (waktu
penetrasi) kemudian
diangkat dan
dikeringkan. Pencelupan
dapat dilakukan
sekaligus teruama untuk
Pelapisan Cairan Penetran
(lanjutan)
2. Penyemprotan (Spraying)
Benda uji setelah bersih dan kering
dapat disemprot dgn cairan
penetran secara merata atau pada
bagian yang akan diperiksa saja
kemudian di keringkan
Pelapisan Cairan Penetran
(lanjutan)
3. Pemulasan
Benda uji setelah bersih dan kering dapat
dipulas dengan kuas. Harus diusahakan agar
cairan penetran dipulaskan secara merata
kemudian dikeringka

4. Penyemprot Elektrostatik
Benda uji disemprotkan cairan penetran dan
developer secara elektrostatik, mahal tetapi
memiliki kecepatan tinggi, pelapisan seragam
penyemprotan tidak akan berlebihan
Pembersihan Kelebihan cairan
Penetran
Hanya bagian kecil penetran dapat masuk
ke dalam cacat sehingga ada sisa
penetran yang terdapat pada permukaan.
Sisa penetran yang terdapat dipermukaan
harus dibersihkan sehingga hanya cairan
penetran yang berada pada celah (cacat)
Cara pembersihan tergantung pada sistem
cairan penetran yang dipakai serta
pengeringannya dengan menyemprotkan
udara kering yg panas -+ 65oC.
Developing
Developer berfungsi menyedot cairan yang
terdapat dalam celah sehingga akan timbul
indikasi pada lapisan developer. Indikasi ini
akan menunjukkan adanya cacat.
Tiga macam developer :
1. Developer basah
2. Developer kering
3. Developer Basah nonaquaeos
Inspeksi Visual
Inspeksi cairan penetran flourenscent
Panjang indikasi menunjukkan panjang

cacat
Lubang kecil akan menghasilak indikasi

berupa titik
Retakan akan menghasilkan indikasi garis

Inspeksi cairan penetran Non flourenscent


Indikasi berwarna merah menunjukkan

adanya cacat
Material color contras / DPT :
Merek : Magnaflux - USA

Penetrant SKL- SP
Cleaner SKC - S
Developer SKD - S2
Persyaratan Chemical Material
PT :

Persyaratan Material PT :

Kandungan Chlorine (Cl) Max 1 %


( Stainless steel )

Kandungan Sulfur (S) Max 1 %


(Paduan Nickel)
Dwell Time

Waktu yang
dibutuhkan
penetrant untuk
meresap kedalam
cacat ( Irregularitas )

Penetrant 5 minutes
Developer 7 minutes
Prosedur Kerja Penetran
Test
a. Permukaan yang akan diperiksa, harus bersih
dari kotoran, debu, grease atau lainnya, yang
mungkin menyumbat/menutup celah, inimal
berjarak 25 mm (kiri-kanan)

Lasan

Material yang akan di check /PT tidak oleh di


Blasting
b. Pergunakan bahan-bahan penetrant test sesuai
dengan prosedur
c. Bersihkan daerah yang dicheck, semprotkan
cleaner, dan ditunggu sampai kering dengan
sendirinya, pengeringan kurang lebih 5 menit
d. Selama pengecekan , temperatur udara
diantara 16 ~ 52 oC
e. Semprotkan penetrant pada bagian yang di
check, pada jarak secukupnya. Bersihkan
penetrant yang meluber diluar daerah
pengecekan (+/- 25 mm kiri-kanan). Biarkan
penetrant meresap pada daerah yang diperiksa
selama +/- 10 menit atau sesuai petunjuk pabrik
pembuatanya.
f. Setelah waktu penetrasi tercapai,
penetrant pertama-tama dibersihkan
dengan lap halus/majun, perhatikan cara
menyapunya satu arahsaja. Selanjutnya
bersihkan jejak penetrant dengan
majun/lap yang dibasahi cleaner dan
disapukan satu arah, sampai didapatkan
jejak-jejak penetrant bersih
g. Biarkan kering dengan sendirinya
h. Semprotkan developer pada daerah yang
diperiksa
i. Hasil pemeriksaan didapatkan setelah 7 menit,
tetapi setelah 30 menit waktu pengembangan
tidak diakui sebagai indikasi. Jadi pemeriksaan
harus dilakukan setelah tercapai 7 menit.
j. Ukur cahaya pada daerah yang di
Examination minimal ukuran cahaya 1000
Lux
k. Setelah hasil pemeriksaan didapatkan,
segera dilakukan post cleaning , yaitu bekas-
bekas penetrant dibersihkan dengan majun
dan disemprotkan cleaner dan dibersihkan
sehingga seperti keadaan semula sebelum
dilakukan pemeriksaan.
Tahapan
Penetran Test
Evaluasi Cacat

Suatu Indikasi dengan dimensi lebih dari 1/16 inch


(1,6 mm) dikategorikan sebagai indikasi yang
relevant.

Linear Indication, bila P > 3 x L


Rounded Indication, bila L > 3 x P
Acceptance Creteria
Harus bebas dari Linier Indikasi
Ronded Indikasi yang lebih dari 3/16
(4,8mm) harus di repair
Rounded Indikasi sebanyak 4 buah atau
lebih, dengan masing-masing berjarak
kurang dari 1/16 inch (1,6mm) harus di
repair.
ASME Sec VIII Div I
AWS D1.1
ASME B31.1 & ASME B31.3 dan
Standard lainnya
API 1104 atau API 650

Anda mungkin juga menyukai