Oleh :
HENDROYONO
1
PENJELASAN UMUM
Penetrant Test
Prinsip Kerja Uji Penetran adalah Cairan penetran yang masuk ke dalam diskontinuitas
kemudian akan keluar ke permukaan dengan bantuan developer atau cairan
pengembang. Developer ini harus mempunyai warna yang kontras dengan warna liquid
penetrant agar saat proses pengamatan hasil pengujian dapat dilakukan dengan mudah
dan benar.
Fluorescent Penetrant.
Cairan penetran ini akan berkilau jika disinar menggunakan Ultra Violet. Jenis
cairan ini bergantung terhadap kapasitasnya dalam menampilkan diri terhadap
sinar UV yang rendah ketika berada di ruangan yang minim cahaya atau gelap.
Dual Sensitivity Penetran.
2
Pada jenis ini spesimen uji akan mengalami 2 kali proses pengujian yaitu visible
dan Fluorescent penetran, dengan 2 kali pengujian ini maka hasil pengamatan
akan lebih akurat.
Rounded Indication adalah indikasi yang mempunyai panjang kurang atau sama dengan
ukuran lebarnya (L ≤ 3W), sedangkan Linier Indication adalah sebuah indikasi yang
mempunyai panjang lebih dari tiga kali lebarnya (L > 3W). Hasil uji penetran dinyatakan
ditolak jika dimensinya tidak sesuai dengan syarat keberterimaan yang di atur dalam
ASME berikut ini :
3
BAB I
MEMPERSIAPKAN AREA KERJA INSPEKSI UNTUK UJI PENETRANT
Tugas Teori -1
Perintah : Jawablah soal di bawah ini
Waktu Penyelesaian : 45 menit
Soal :
Prinsip dari metode Dye Penetrent Test adalah menggunakan cairan penetrant dengan
memanfaatkan kemampuannya yang bisa meleweati celah discontinouity serta kerja
developer untuk mengangkat kembali cairan yang meresap pada retakan, dengan begitu
cacat pada material dapat terdeteksi
Pengembang ini harus mempunyai warna yang kontras dengan warna cairan penetran
agar proses pengujian hasil pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan benar.
Permukaan benda uji harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
akan menghalangi masuknya cairan penetran masuk ke dalam cacat.
4
Permukaan harus bebas dari cat, kotoran, kerak, pernis, minyak, tambalan,
pelumas, oksida, lilin, karat, cairan pemesinan, dan sisa dari inspeksi
penetran sebelumnya.
Suatu prosedur pembersihan yang baik akan menghilangkan semua
kontaminan dari benda uji dan tidak meninggalkan sisa-sisa yang dapat
mengganggu proses inspeksi
4. Sebutkan APD yang wajib digunakan saat melakukan Pengujian Dye Penetrant!
. Masker Pernapasan.
. Kuas.
. Sarung Tangan.
. Kacamata.
. Safety shoes
5
d. Penetrasi Tidak Lengkap (Incomplete Penetration)
Penyebab : Kecepatan perjalanan terlalu tinggi, Jarak elektroda atau busur las
terlalu Tinggi
e. Surface undercut
Penyebab : Kecepatan las terlalu cepat, Penggunaan sudut yang salah, yang
akan mengarahkan lebih banyak panas ke tepi bebas, Teknik
pengelasan yang buruk
6
BAB II
MELAKUKAN PENGUJIAN DYE PENETRANT
Tugas Teori - 2
Perintah : Jawablah soal di bawah ini
Waktu Penyelesaian : 45 menit
Soal :
1. Jelaskan jenis-jenis Dye Penetrant ditinjau dari cara Inspeksi dan Metode Membersihannya !
a. Water Washable Penetrant System.
Cairan yang digunakan adalah fluorescent, system ini dapat dikerjakan dengan
cepat dan efisien. Namun, untuk pembilasan liquid penetrant harus dilakukan
dengan hati hati dan tidak boleh terlalu ditekan karena dapat mengakibatkan
cairan habis dari permukaan diskontinuitas dimanah hal tersebut akan
berpengaruh terhadap hasil pengujian.
b. Post Emulsifible System.
Sistem ini cocok untuk mendeteksi jenis retak yang ukurannya sangat kecil, untuk
jenis cairan penetrannya yang tidak dapat hilang ketika dibasuh menggunakan air
melainkan menggunakan jenis yang dilarutkan dengan oli. Saat aplikasi atau
inspeksi terdapat langkah tambahan berupa penambahan emulsifier yang
diaplikasikan dan dibiarkan di permukaan benda uji.
c. Solven Removable System.
Tipe ini dipakai saat proses precleaning serta saat melakukan pembasuhan liquid
penetrant. Untuk aplikasinya solven disemprotkan ke kain bersih kemudian kain
dilap pada permukaan material uji, setelah itu lap permukaan material dengan
kain kering. Selain dengan metode tersebut Anda juga dapat menyemprotkan
atau membanjiri permukaan material dengan solven, untuk jenis liquid penetrant
ini larut dalam cairan oli.
Ketiga sistem ini berlaku baik bagi cairan penetran Tipe Fluoseren maupun Non
Fluoresen . Masing-masing sistim dan tipe memiliki keuntungan dan kerugian .
Umumnya pembersihan dilakukan dengan cara menyeprot melap atau mencuci hingga
permukaan benda uji bersih dari sisa-sisa penetran yang tidak terpakai
2. Jelaskan Prosedur Pelaksanaan Pengujian Dye Penetrant Jenis Non Flouresence Solvent
Removable !
Pada sistim ini pembersihan dilakukan dengan menggunakan semprotan air.
Cairan penetran terdiri dari minyak untuk penetrasi , zat warna , zat pengemulsi
(penguat) dan zat pen-stabil dimana diharapkan akan diperoleh satu cairan yang
daya penetrasinya tinggi , mudah melarutkan zat warna , mudah dicuci dengan air
dan tetap stabil dalam berbagai kondisi suhu atau operasi .
3. Jelaskan dalam kondisi seperti apa Flouresence Post - Emulsified Penetrant Inspection
diaplikasikan ?
Pencahayaan yang tepat harus dijadikan pertimbangan pertama dalam pemeriksaan
benda uji.
a. Jika dipakai fluorescent dye penetrant maka diperlukan ruangan gelap dan
lampu ultraviolet dengan intensitas yang memadai.
b. Jika dipakai visible dye penetrant, diperlukan penerangan dengan cahaya
biasa.
Pada tahap pemeriksaan harus mengacu pada standard tertentu yang digunakan pada
liquid penetrant test.
7
Pada tahap evaluasi ini dilakukan setelah pengujian yang mendapatkan hasil indikasi
celah retak pada komponen uji yang akan di evaluasi tentang diterima atau tidaknya
komponen tersebut, pada kriteria penerimaan ini mengacu pada standard tertentu yang
digunakan pada tahapan proses liquid penetrant test.
Jenis-jenis Welding Defect tersebut diatas adalah merupakan kondisi actual dari hasil
pengamatan secara langsung di lapangan dan dari hasil diskusi dengan pihak terkait