Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN DYE

PENETRANT (NDT)
Anggota Kelompok :
Tedi Nurjen 1441177005117
Dayat Hardyansyah1441177005067
Abdul Azis 1441177005197
Zaenal Muttaqin 1441177005082
Dadan Egi P 1441177005049
Fonda Riyanto 1441177005103
Eko
Tujuan :
Metoda pemeriksaan ini dipakai untuk
mendeteksi retakan atau cacat
dipermukaan suatu bahan yang tidak
dapat diamati oleh mata.

Teori Dasar
Proses pengelasan dan pengecoran logam
melibatkan proses pencairan/pembekuan,
karena itu selalu ada kemungkinan
ditemuinya cacat. Identifikasi cacat-cacat
tersebut dapat dilakukan dengan metoda
pemeriksaan yang disebut pemeriksaan tak
merusak (non destructive test, NDT)
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN TAK MERUSAK
Pemeriksaan Amatan (visual inspection)
Pemeriksaan dengan cairan penembus (dye
penetrant test)
Tidak hanya
Pemeriksaan dengan tekanan (pressure test)
digunakan untuk
Pemeriksaan dengan arus eddy (eddy current) memeriksa cacat
Pemeriksaan serbuk magnet (magnetic luar, tetapi juga
particle test) cacat dalam
Pemeriksaan dengan gelombang suara (ultra
sonic test)
Pemeriksaan dengan radiografi (radiographic
test)
MACAM-MACAM CACAT PADA
PENGELASAN & PENGECORAN
Keridaksempurnaan Pencairan (Incomplete fusion)
Retakan (Crack)
Rongga Udara (Porosity)
Pengotor (Inclusion)
Pencampuran Retak (Slag)
Ketidaksempurnaan Penetrasi (Lack of Penetration)
Lipatan (Overlap)
Metoda yang digunakan dalam praktikum
Dye Penetran

Metoda Pemeriksaan Dye Penetrant akan


memberikan informasi retakan secara visual.
Prisnsip Kerja Pemeriksaan Dye
Penetrant
Pada Permukaan Benda,
disemprotkan cairan penetrant yang
bila ada retakan akan masuk ke
dalam celah retakan tersebut.
Dengan memberihkan permukaan
dari cairan penetran yang berada di
dalam catakan dan hal ini belum
dapat dilihat dengan mata. Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan
spray dari developer di permukaan yang sama,
dimana developer tersebut mempunyai warna yang
sangat berbeda dan kontras dibandingkan warna
dari penetran yang dipergunakan. Developer ini
mampu menarik atau menterap penetran di dalam
retakan keluar kembali ke permukaan. Dengan
demikian developer di atas retakan akan berubah
warna. Bila penetran yang digunakan warna merah
maka akan muncul warna merah.
Alat dan Bahan Praktikum

Plat 1 (Las Listrik)


Plat 2 (Las Argon)
Cairan Penetran
Cairan Developer
Cairan Cleaner/Pembersih
Kertas Bekas untuk alas
Majun/Lap
Ampelas
Prosedur Pemeriksaan

1. Persiapkan bahan 2. Bersihkan Permukaan bahan


yang akan diperiksa, dari kotoran, gemuk maupun
cairan cleaner, karat dengan lap, cairan
penetran dan pembersih maupun peralatan
developer lainnya
3. Semprotkan
cairan penetran dan
tunggu sekitar 5
menit dan bersihkan
kembali dengan lap
pembersih

4. Semprotkan cairan
developer dan tunggu 5
menit hingga cairannya
bereaksi
Data pemeriksaan

1. Plat 1 (las listrik)

Dari hasil percobaan dengan


bahan 1 (plat yang sudah dilas
listrik) dapat disimpulkan
bahwa, dengan bercak yang
ditimbulkan seperti pada gambar
terdapat under cut pada daerah
pinggiran sekitar lasan 70%.

2(las argon)
Dari hasil percobaan dengan
bahan 2 (plat yang sudah dilas
argon) dapat disimpulkan
bahwa, dengan bercak merah
yang ditimbulkan seperti pada
gambar terdapat under cut pada
daerah sekitar lasan 1 %.
Kesimpulan

Proses pengujian cacat (crak) dengan metoda ndt ini


dapat disimpulkan bahwa sesuai hasil pada sample 1
dan 2. Terdapat retakan (crack) pada permukaan
plat yang menggunakan las listrik sebsar 70%. Dan
pada plat yang menggunakan las argon terdapat
cacat sebesar 1%. Proses pengujian ini sangat
diperlukan pada industri industri permesinan,
dimana untuk membuat sebuah konstruksi mesin
diperlukan pengujian seperti ini untuk menganalisis
life time dari sebuah mesin tersebut juga untuk
keamanan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai