PENETRAN TEST
I.1. TUJUAN
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive
test dengan Liquid Penetrant.
1.1.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat suatu
komponen yang dapat diuji dengan Liquid penetran dan mampu
menjelaskan jenis-jenis diskontinyuitas yang mampu dideteksi
dengan Liquid Penetran.
Acceptance Criteria
Benda yang diuji dengan mengguanakan liquid penetran harus
terbebas dari :
1. Linear relevan indicator atau indikasi (>1,5 mm)
2. Rounded relevan (>5 mm)
3. 4 atau lebih indikasi rounded relevan yang diperlukan dengan jarak <
1,5 mm.
- Indikasi linear = indikasi yang panjangnya lebih 3x lebarnya.
- Indikasi rounded = indikasi yang panjangnya < 3x lebarnya.
- Relevan indication = indikasi yang dimensinya > 1,5 mm.
BAB 2
METODOLOGI
2.1.2. Bahan
a. Spesiment uji berupa Weld part
b. Cleaner (SKC – S Magnaflux)
c. Liquid Penetrant (SKL – SP 11 Magnaflux)
d. Developer (SKD – NF / ZP 9)
2.2.7 Evaluasi
Setelah spesiment disemprot dengan liquid penetrant dengan rata,
kemudian ditunggu selama 23 menit hingga benar-benar diperoleh
hasil yang baik lalu kita mengamati adanya warna liquid penetrant
yang tampak karena terangkat keluar kepermukaan oleh developer.
Warna yang tampak tersebut kemudian diukur panjangnya dan
didokumentasikan untuk diperoleh data yang lebih baik mengenai
diskontinyuitas yang diperoleh dari pengujian Non-Destructive Test
dengan menggunakan Liquid Penetrant.
IV. KESIMPULAN
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
terdapat discontinuity pada material uji (plat) yakni berupa discontinuity
berbentuk lingkaran (rounded) dan garis (linier).
Serta pada pengujian pengujian material weld part yang
menggunakan pengujian penetran type visible dengan metode solvent
removable ini, kami menggunakan bantuan pencahayaan dengan lampu
PHILIPS ESSENTIAL 20 WATT dengan intensitas pencahayaan 1205 lux.
Pada pengujian ini kami menemukan 9 diskontinuity pada
permukaan material yaitu :
1. Diskontinuity liniear dengan p=13mm dan l=4mm
2. Diskontinuity linier dengan p= 11mm dan l=2mm
3. Diskontinuity linier dengan p= 12mm dan l=1mm
4. Diskontinuity linier dengan p= 6mm dan l=1mm
5. Diskontinuity rounded dengan p= 3mm dan l=1mm
6. Diskontinuity linier dengan p= 4mm dan l=1mm
7. Diskontinuity rounded dengan p= 3mm dan l=1mm
8. Diskontinuity linier dengan p= 14mm dan l=1mm
9. Diskontinuity rounded dengan p= 1mm dan l=1mm
VI. SARAN
Pada saat pengujian menggunakan ASME 2001 Section V Article 6 ,
seharusnya pada waktu melakukan pengujian, menggunakan ASME yang
terbaru yaitu ASME 2004, sebab ASME melakukan revisi secara periodik dan
lebih “up to date” bila menggunakan ASME yang terbaru.
DAFTAR PUSTAKA