Anda di halaman 1dari 48

HSE INSPECTION

LATAR BELAKANG

• Perkembangan
Industri

• Penerapan
Teknologi

• Penggunaan Bahan
Kimia

• Penggunaan Energi

• Penggunaan
Peralatan Angkat-
Angkut
RUANG LINGKUP INDUSTRI
RUANG LINGKUP
MINYAK DAN GAS
RUANG LINGKUP
PERTAMBANGAN
RUANG LINGKUP
PEMBANGKIT LISTRIK
RUANG LINGKUP
KONSTRUKSI
RUANG LINGKUP
PABRIK
SAFETY PERFORMANCE BOARD
Undang – Undang No. 1 Th 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 1 ayat 1: Tempat Kerja


Tiap ruangan atau lapangan, tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap
dimana tenaga kerja bekerja atau yang
sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya

Tujuan K3:
Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja (formal
DASAR
maupun informal) selalu dalam
keadaan sehat dan selamat. HUKUM
Peraturan Pemerintah No. 50 Th 2012
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Perusahaan harus memiliki sistem
pemantauan lingkungan tempat kerja
dan pemantauan kesehatan karyawan
secara teratur:
• Pemeriksaan bahaya
• Pemantauan lingkungan kerja dan
kesehatan kerja.
• Peralatan inspeksi, pengukuran dan
pengujian
DASAR
HUKUM
Peraturan Menteri PU No.
05/PRT/M/2014
Pedoman SMK3 Konstruksi bidang
Pekerjaan Umum

Setiap penyelenggaraan pekerjaan


konstruksi bidang Pekerjaan Umum wajib
menerapkan SMK3 Konstruksi Bidang PU.
Penerapan SMK3 Pada Tahap Pelaksanaan
Konstruksi RK3K dipresentasikan pada
rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi/Pre Construction Meeting
(PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk
disahkan dan ditanda tangani oleh PPK.
DASAR
HUKUM
PPK = Pejabat Pembuat Komitment
(tanggung jawab PPK pada pasal 10)
INSPECTION VS AUDIT

Diskusikan pertanyaan berikut:

• Jelaskan yang
dimaksud dengan
inspeksi? Berikan
contoh.
• Jelaskan perbedaan
mendasar dari inspeksi
dan audit ?
PENGERTIAN INSPEKSI

• Inspeksi adalah upaya deteksi dini dan


mengoreksi adanya potensi bahaya di
tempat kerja yang dapat menimbulkan
kecelakaan (Sahab, 1997)

• Inspeksi adalah salah satu cara efektif


untuk menilai keadaan tempat kerja
apakah dalam keadaan aman (safe),
sehingga setiap potensi bahaya dapat
diidentifikasi untuk menentukan
prioritas tindakan (koreksi) yang akan
diambil (Bird & Germain,1986)
TUJUAN INSPEKSI

• Mengidentifikasi kekurangan sarana kerja.


• Memperlihatkan kelemahan yang berpotensi
menimbulkan bahaya, kerugian,kerusakan dan
kecelakan.
• Mengidentifikasi perilaku kerja seseorang
supaya mempunyai sikap kerja selamat
(safety performance).
• Mengidentifikasi apakah tindakan perbaikan
memadai.
• Mendemonstrasikan kesungguhan atau tekad
manajemen.
• Menciptakan suasana lingkungan kerja
yang aman serta bebas dari bahaya.
MANFAAT INSPEKSI

• Perbaikan dengan segera


• Kontak langsung pada karyawan
• Karyawan tanggap terhadap kondisi
tidak aman dan tindakan tidak aman
• Menetapkan alat keselamatan yang
sesuai
• Meningkatkan kesadaran K3
• Menjalankan program K3
INSPEKSI UMUM/PERIODIK

Inspeksi yang dilakukan


secara menyeluruh dan
mencakup aspek K3.
Inspeksi dilakukan
dengan berjalan ke
semua bagian untuk
memeriksa adanya
potensi bahaya secara
berkala dengan
frekuensi tertentu.
INSPEKSI TERENCANA
Inspeksi ini dilakukan bila memang diperlukan. Misalkan pada saat
terjadi kecelakaan tertentu.
INPEKSI BERTAHAP

Inspeksi ini dilakukan dalam


beberapa waktu, misalnya
pada pembangunan pabrik
(tahap awal, fondasi, tahap
pendirian bangunan,
pemasangan instalasi listrik,
tahap akhir).
PENGGALIAN

Sebelum dilakukan penggalian, hal-hal yang


harus diidentikasi:
• Keberadaan dari saluran air bawah tanah
• Keberadaan dari kabel listrik bawah tanah
• Keberadaan dari jalur kabel optik
(jaringan komunikasi) bawah tanah
• Dampak lingkungan akibat penggalian
• Dampak keselamatan akibat penggalian
• Inspection, HSE auditing & Interim Evaluation
Memonitor program HSE dengan melakukan
inspeksi dan audit. Kontraktor bisa lolos dengan
baik di dalam PQ phase dan PJA phase, tetapi
tidak ada garansi dalam implementasi selama
pekerjaan berlangsung bisa berjalan mulus. Suatu
keharusan untuk melakukan inspeksi secara rutin.
WORK IN • Jobs Reps Assignment
PROGRESS Perlu disiapkan seorang reps dari perusahaan
induk yang bertanggung jawab di lapangan untuk
ON CSMS melakukan evaluasi kontraktor. Lakukan audit
bersamaan antara Jobs Reps dengan kontraktor.

• HSE plan
Kontraktor bertanggung jawab terhadap
implementasi dan perbaikan program
HSE. Tingkat keberhasilan akan di
monitor, evaluasi dan di lakukan
perbaikan (corrective action).
PELAKSANA INSPEKSI

Agar dapat melaksanakan inspeksi dengan baik,


seorang pelaksana inspeksi memerlukan :

• Pengetahuan yang menyeluruh tentang tempat


kerja
• Pengetahuan tentang standard dan
peraturan perudang-undangan.
• Langkah pemeriksaan yang sistematik.
• Metoda pelaporan,
evaluasi dan
penggunaan data
LOTO INSPECTION

• Danger Tag (Generik), Personal Pad Lock atau


Danger Tag yang dilaminasi digunakan oleh
orang yang bekerja pada peralatan untuk
mengidentifikasi orang-orang yang sedang
bekerja pada peralatan itu dan dilengkapi
dengan data secara detail yang dibutuhkan.

• Pad Lock dan Danger Tag HARUS dipasang


setiap sebelum melakukan perbaikan atau
pengecekan pada suatu peralatan.
• Hanya orang yang tertulis namanya pada Tag
tersebut dan Project Manager yang boleh
melepas, atau orang yang ditunjuk.
LOTO PROCEDURE

Tujuandari prosedurLOTOadalah:

• Untuk memberi perlindungan pribadi


kepada individu terhadap perlengkapan
yang secara tidak sengaja dihidupkan atau
dinyalakan ketika sedang dikerjakan.
• Untuk mencegah penggunaan perlengkapan,
plant atau mesin bila dalam kondisi yang
tidak aman.
• Setiap pekerja harus memahami Tagging
dan Isolation Prosedur, atau sudah
mengikuti Training Tagging dan Isolation.
INSPEKSI BERDASARKAN
PELAKSANA

Inspeksi dengan pelaksana intern dan ekstern


perusahaan.

• Intern perusahaan
Inspeksi yang dilakukan oleh orang yang
berkepentingan seperti supervisor dan manajemen
lini serta yang mempunyai spesialisasi dibidangnya
seperti safety advisor dan teknisi atau ahli.

• Ekstern perusahaan
Inspeksi keselamatan kerja dilaksanakan oleh
pegawai pengawas dari instansi pemerintah dan
pihak ketiga.
Frekuensi Inspeksi ditentukan
oleh :
FREKUENSI •

Potensi atau resiko bahaya
Persyaratan hukum
INSPEKSI • Sejarah kecelakaan
• Umur peralatan atau sarana produksi
• Mengikuti perubahan peralatan atau
metode tempat kerja
PERSONIL ATRIBUT – PERTIMBANGAN PEMILIHAN
AUDITOR
a)Etis – adil, jujur, tulus, jujur, bijaksana
b)Berpikiran Terbuka
c) Diplomatis
d)Pengamat– Perduli dengan aktivitas dan personil
e)Tanggap dan Cepat Mengerti – Mampu memahami
situasi
f) Cepat menyesuaikan – menyesuaikan diri dengan
situasi yang berbeda
g)Gigih – fokus pada pencapaian tujuan
h)Percaya diri dan mandiri
BAGAIMANA INSPEKTUR MENEMUKAN BUKTI?

 Meninjau ulang dokumen


 Melihat rekaman
 Wawancara dengan personil
di seluruh tingkat

 Observasi praktek dan lingkungan


fisik
31
Segitiga Inspeksi

Pertanyaan
(Tanya apa yang dilakukan)

SEGITIGA INSPEKSI

Periksa
Perhatikan (Apa yang harus dilakukan
(Lihat apa yang dilakukan) sesuai prosedur)
Pertanyaan Teknik funnel 32

• Pertanyaan terbuka
Apa yang anda
o Membiarkan auditee bicara secara
kerjakan
bebas
o Gunakan Apa, Di mana, Kapan, Kenapa,
Bagaimana dan Siapa?

• Pertanyaan detail
Bagaimana dengan
o Tindak lanjut atau fokus kepada hal yang yang ini?
lebih detail

• Pertanyaan tertutup
o Digunakan bika anda menginginkan jawab
‘Ya’ atau ‘tidak’
Apakah ini benar?
• dan jangan lupa ‘Tunjukkan pada saya’.
33

ELEMEN OBSERVASI

Man Machine
Identifikasi Identifikasi
Kompetensi Jenis yang tepat
Terlatih Kapasitas
Kondisi
Tersedia
Method
Material Identifikasi
Identifikasi Kecukupan isi
Jenis yang tepat Edisi sesuai
Kondisi sesuai Kondisi sesuai
Tersedia Komunikatif
Kapasitas
Tersedia

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Aspek-Dampak, HIRA, tindakan tidak aman, kondisi tidak aman,
APD, SDS, dll
DOKUMEN APA YANG PERLU DITINJAU
ULANG DALAM TAHAP TINJAUAN
DOKUMEN?

 Manual SMK3
 Prosedur
 Instruksi
 Dokumen lainnya
 Rekaman

Apakah seluruh dokumen harus ditinjau ulang?


TAHAPAN PERSIAPAN

a) Persiapan jadwal dan tim,


b) Analisa kecelakan yang lalu,
c) Periksa laporan inspeksi lalu (temuan),
d) Membuat daftar inspeksi (check list),
peta, prosedur kerja, rencana jalur jalan inspeksi,
anggaran waktu yang cukup (melobi, pengambilan
data, memotret, mengukur, melaporkan temuan secara
ringkas)
Jadwal Inspeksi
KARTU
PENGAMATAN
K3
Safety Helmet

Kacamata

Ear Muff & Ear


Plug Ear muff & Ear Plug
Face Shield
Masker & Respirator
Apron & Safety Belt
Pelindung Lengan Pelindung Lengan

Pelindung Nadi Pelindung Nadi


Sarung tangan Sarung Tangan

Cover Leg Pelindung Betis

Shoes
SGS is THE WORLD’S LEADING VERIFICATION, TESTING AND CERTIFICATION COMPANY
PERMIT TO WORK
Sebuah ijin yang diberikan untuk beberapa jenis pekerjaan yang sangat berisiko
terjadinya insiden dan memastikan bahwa pekerja harus sudah ditraining dan
dinyatakan kompeten terhadap pekerjaan tersebut

Pekerjaan tersebut adalah :

 Bekerja dengan listrik ( > lebih dari 1.kV )


 Pekerjaan Penggalian dan Penetrasi
 Pekerjaan Panas ( Hot Work Permit )
 Pekerjaan di area terbatas (Confined Space)
 Pekerjaan Crane ( Crane WorkBox Permit )
 Pekerjaan di ketinggian
HOT WORK PERMIT

Pekerjaan menggunakan api :


 Pekerjaan mengelas, memotong
dengan las, mematri serta semua
pekerjaan yang menggunakan api
terbuka atau dimana panas yang
tinggi bisa terjadi.
 Untuk semua pekerjaan yang
disertai bahaya letupan api yang
dapat menyebabkan bahaya
ledakan di suatu tempat atau
mesin.
PERSYARATAN HOT
WORK
 Izin tidak perlu dibuat jika pekerjaan tersebut dilakukan
pada area Workshop permanen atau area lain dimana
pekerjaan dilakukan secara rutin.
 Apabila memungkinkan, maka semua barang yang
mudah terbakar harus dipindahkan sekurang-
kurangnya 15 m dari lokasi kerja. Apabila tidak bisa
dipindahkan, maka barang-barang yang mudah
terbakar harus dilindungi dengan selimut anti api,
dilapisi dengan logam, pelindung, tirai, atau dibasahi
untuk membantu mencegah efek percikan api pada
material tersebut.
PERSYARATAN HOT WORK

• Pemeriksaan uap dan gas mudah terbakar dengan gas detector:


 Sebelum pekerjaan panas dimulai
 Setiap 1/2 jam
 Bila terjadi kebocoran, pembuangan gas bahan, uap atau
yang mudah terbakar
 Setiap pembaharuan ijin kerja panas
46

Confine Space Permit


Ruang terbatas adalah suatu ruang yang tidak dimaksudkan untuk
dihuni manusia. Ruang ini biasanya memiliki jalan masuk
dan keluar yang terbatas serta didalamnya dapat terjad
pengumpulan bahan yang mudah menyala dan beracun
atau hanya terdapat sedikit oksigen
PERSYARATAN CONFINED
SPACE

• Penjaga ruang terbatas harus berada di pintu


masuk dan terus berkomunikasi dengan orang
yang masuk. Bila penjaga harus meninggalkan
tempatnya, semua orang yang ada di dalam
harus keluar lebih dahulu.
• Udara di dalam ruang terbatas harus selalu
dimonitor secara teratur dan setiap kali
hendak dimasuki.
• Keamanan jalan masuk dan keluar ruang
terbatas harus tetap dijaga setiap saat. Pintu
dan palka harus dijaga agar tidak menutup
secara tiba-tiba.
48

WORK AT HEIGHT PERMIT

 Ijin harus dilengkapi jika Bekerja


diatas ketinggian 1.8 m yang tidak ada
pelindung pada bagian tepian
sehingga seseorang dapat terjatuh
dari ketinggian 1.8 m atau lebih

 Bekerja di ketinggian yang beresiko


tinggi, walaupun telah ada pelindung
pada bagian tepi atau bekerja pada
daerah tepi/pinggiran dengan ketinggian
1.8 m
WORKING AT HIGHT

• Sebelum menggunakan perancah anda harus


memastikan handrail, ketebalan toe board
minimum 16 mm dan working platform sudah
tersedia.
• Anda harus memastikan bahwa platform aman,
dan tidak retak.
• Jangan gunakan perancah yang tidak aman dan
laporkan segera ke atasananda.
• Dilarang berada pada perancah yang belum
selesai, tanda peringatan harus dipasang
untuk mencegah pemakaiannya.
• Dilarang memasang, membongkar atau
meniggikan perancah kecuali diawasi oleh
supervisor yang berwenang.Perancah beroda
harus dikosongkan dari orang, material atau
peralatan sebelum dipindahkan.
ELEVATED WORK
PERMIT

• Pasangbarikade dibawah serta disekitar


EWPyang sedangdigunakan.
• Tempatkan semua alat dan peralatan di
dalam tas atau di dalamkeranjang.
• Hanya masuk dan keluar dari keranjangnya
melalui pintu.
• Pastikan pintu keranjang tetap terkunci
ketika bekerja di dalamEWP.
• Selalu memakai full body harnessyang
dikaitkan pada anchor point di dalam
keranjang.
• Jagajarak bagian depan keranjang 300 mm dari
area kerja.
DAFTAR PERIKSA
52

PELAPORAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai