Anda di halaman 1dari 53

SMK3

PP50/2012
Ahli K3 Umum (Kemnaker)
Logo Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety Logo

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


PALANG
Bebas dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (PAK)
CROSS
Free from accidents and
occupational diseases (PAK)

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


RODA GIGI
Bekerja dengan kesegaran
jasmani dan rohani.
GEARS
Work with physical and spiritual
health.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


WARNA HIJAU
Selamat, Sehat dan Sejahtera.

GREEN COLOR
Safety, Healthy and Prosperous.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


SEBELAS RODA GIGI
Sebelas Bab dalam
Undang-undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja
Eleven Teeth Wheels
Chapter Eleven in
Law No. 1 of 1970 concerning
Work Safety

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Logo K3
Konsiderans Pasal-pasal pada UU
No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

Warna Dasar Bendera (Putih)


Besih dan Suci

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


LOGO SMK3 INDONESIA/
INDONESIAN OSHMS LOGO

Goal SMK3
5 Kelopak Tangan
5 prinsip dasar SMK3

Logo K3
Konsiderans Pasal-pasal pada UU
No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Apa itu K3/
What it is OSH?

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Pengertian K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
(Peraturan pemerintah No. 50 Tahun 2012, tentang penerapan SMK3 pada 1 ayat 2).

pengertian SMK3 berdasarkan PP 50/2012/ adalah bagian dari


Sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
(Peraturan pemerintah No. 50 Tahun 2012, tentang penerapan SMK3 pada 1 ayat 1).

Supported by:

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


TEORI GUNUNG ES/ICE BERG THEORY

1. Pengobatan & perawatan, Ambulance, Polisi


BIAYA
Rp. 1 juta 2. Santunan pihak keluarga
LANGSUNG
3. Rumah Sakit

1. Kerusakan Bangunan
2. Kerusakan alat dan mesin
Rp. 5 Jt – Rp. 50 Jt 3. Kerusakan produk dan bahan material
BIAYA KERUSAKAN 4. Gangguan dan terhentinya produksi
ASET YANG TIDAK 5. Biaya administrative
DIASURANSIKAN 6. Pengeluaran sarana/prasarana darurat
7. Sewa mesin sementara

BIAYA TIDAK
LANGSUNG
1. Waktu penyelidikan kecelakaan
2. Pembayaran gaji untuk waktu yang hilang
3. Biaya perektrutan dan pelatihan
Rp. 3 Jt – Rp 5 Jt 4. Biaya lembur
BIAYA LAIN YANG TAK 5. Biaya ekstra pengawas
6. Waktu untuk administrasi
DIASURANSIKAN
7. Penurunan kemampuan tenaga kerja yang
kembali karena cedera
8. Kerugian Bisnis dan nama baik

Ref : Modern Safety Management, DNV, Develop by Frank E Bird


Perjalanan regulasi terkait SMK3

K3 melalui peraturan Sistem Manajemen Penerapan Sistem Adanya


perundangan mulai Keselamatan dan Manajemen Keselamatan perkembangan dan
dilaksanakan secara kesehatan kerja menjadi dikuatkan/ditegaskan Peningkatan
sistem Kebijakan Nasional di dengan UU No. 13/2003 Kesadaran
Indonesia Masyarakat

UU No. 1 Tahun Permenaker No. Undang-Undang Peraturan


1970 5 Tahun 1996 No. 13 Tahun Pemerintah No.
2003 50 Tahun 2012

2003

2012
1970

1996

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved www.midiatama.co.id


Dasar Hukum

UUD 1945
Pasal 27 (2)

UU No 13 TAHUN 2003
(UU NO. 14 TAHUN 1969)

UU No. 1 tahun 1970

Peraturan
Pelaksanaan
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 27 ayat (2):


Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
Undang-Undang
Dasar 1945

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Undang-Undang No. 13 Tahun 2003

Pasal 86:
“Pekerja/buruh mempuyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja”
melalui upaya Keselamatan dan Kesehatan kerja.

Pasal 87:
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen UU No. 13 Tahun 2003
perusahaan, tentang
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem Ketenagakerjaan
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Sanksi Administratif

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:


a. teguran
b. peringatan tertulis
c. pembatasan kegiatan usaha
d. pembekuan kegiatan usaha
e. pembatalan persetujuan
BAB XVI
f. pembatalan pendaftaran
Bagian Kedua
g. penghentian sementara sebagian /seluruh alat produksi
Sanksi Administratif
h. pencabutan ijin.
Pasal 190 UU No.13/2003

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
18 syarat-syarat keselamatan kerja:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan Kabakaran
3. Mencegah dan mengurangi Bahaya peledakan
4. Pemberian kesempatan atau penyelematan diri pada situasi
kebakaran atau kejadian bahaya lainnya.
5. Pemberian Pertolongan Pertama pada kecelakaan
6. Penyediaan Alat Pelindung Diri
7. Pencegahan terhadap penyebaran bahaya fisik, kimia, radiasi dan
lainnya
8. Pencegahan Penyakit akibat kerja
9. Penyediaan penerangan yang cukup di tempat kerja
10. Penyelenggaraan suhu dan cuaca kerja
11. Penyelenggaraan penyegaran udara yang cukup UU No. 1 Tahun 1970
12. Tata Graha (Housekeeping) tentang Keselamatan
13. Psikologi dan Ergonomi
14. Mengamankan dan memperlancar kegiatan Transportasi
Kerja
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16. Mengamankan dan memperlancar bongkar muat
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18. Penyesuaian dan penyempurnaan perlindungan pada pekerjaan
berbahaya
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Kitab UU Hukum Pidana BAB XX1

PASAL 359
Barang siapa karena
kealpaannya…menyebabkan matinya
orang lain diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau kurungan
paling lama 1 (satu) tahun.

PASAL 360
Barang siapa karena kealpaannya
menyebabkan orang lain mendapat luka KITAB UU HUKUM
berat, diancam dengan pidana penjara PIDANA BAB XX1
paling lama 5 (lima) tahun atau kurungan
paling lama 1 (satu) tahun.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Persyaratan Perusahaan Menerapkan SMK3 PP50/2012

Pasal 5/(2):

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku


bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
PP No. 50 Tahun 2012
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan “tingkat potensi bahaya tinggi” Tentang Sistem
adalah perusahaan yang memiliki potensi bahaya yang Manajemen
dapat mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa Keselamatan dan
manusia, terganggunya proses produksi dan pencemaran Kesehatan Kerja
lingkungan kerja. (SMK3)

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Persyaratan Penilaian Penerapan SMK3 oleh Lembaga Audit

Pasal 16/(2):

Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi wajib


melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Penjelasan: PP No. 50 Tahun 2012


Yang dimaksud dengan perusahaan mempunyai potensi
bahaya tinggi adalah perusahaan yang bergerak di bidang
Tentang Sistem
pertambangan, minyak dan gas bumi. Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3)

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Perbedaan SMK3 PP50/2012 dengan SMK3 ISO 45001:2018
Item PP 50/2012 ISO 45001:2018
Penerbitan Dokumen diterbitkan oleh Pemerintah Dokumen diterbitkan oleh ISO
dokumen (peraturan R.I
perundangan atau
standar)
Pemberlakuan Berlaku secara nasional dalam Berlaku Internasional
Sertifkat wilayah NKRI
Pemenuhan Mandatory/Wajib = Penerapan, dan Wajib Voluntary/Sukarela
Audit Utk perusahaan Tertentu
Sangsi Terdapat sangsi terhadap perusahaan yang Tidak ada ketentuan sangsi
melanggar
Pelaku Audit Audit di lakukan oleh Lembaga Audit Audit dilakukan oleh Lembaga
(LA) yang ditunjuk Kemnaker Sertifikasi (LS) yang ditunjuk
KAN/UKAS, dll

Hasil Audit LA hanya melakukan audit tanpa LS yang memberikan sertifikat


memutuskan hasilnya.
Sertifikat oleh Menaker

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Perbedaan SMK3 PP50/2012 dengan SMK3 ISO 45001:2018
Item PP 50/2012 ISO 45001
Kompetensi Auditor Auditor Internal dan Eksternal diatur ISO/IEC TS 17021-10 Conformity assessment
kompetensi dan kewenangan oleh – requirements for bodies providing audit and
Menteri KepDirjen Binwasker No. certification of management system systems-
24/2006 part10: Competence requirements for
auditing and certification of occupational
health and safety management systems.
Persyaratan Lembaga Persyaratan Lembaga Audit SMK3 ISO/IEC TS 17021-1, penilaian kesesuaian
Audit SMK3 diatur oleh Menaker melalui – persyaratan lembaga penyelenggara
Permenaker No. 26/2014 audit dan sertifikasi Sistem manajemen
– bagian 1:Persyaratan
Dasar audit Audit = Audit Pemenuhan Regulasi K3 Audit terhadap Standar (terdapat beberapa
Nasional (Compliance) klausul tentang Pemenuhan Regulasi Lokal)
*tergantung pemahaman auditor

Bendera Hasil = Sertifikat dan atau Bendera sesuai Lolos = Sertifikat


pencapaian
Hasil Audit Hasil = Penreapan Kurang, Penerapan Baik dan Layak atau tidak layak sertifikat
Penerapan memuaskan

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Perbedaan SMK3 PP50/2012 dengan SMK3 ISO 45001:2018

Item PP 50/2012 ISO 45001


Kriteria/Klausul Penerapan terhadap 5 prinsip/langkah, 10 klausul
Audit dilakukan terhadap 12 elemen
(awal = 64 kriteria, transisi = 122
kriteria, Lanjutan = 166 kriteria)
Sistem Penilaian Penilaian sistem menggunakan kriteria Penilaian sistem menggunakan
kuantitatif kriteria kualitatif
Auditor Auditor tidak boleh outsourcing Auditor boleh outsourcing

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


PDCA CYCLE SMK3 PP50/2012

Peningkatan
Berkelanjutan A. Penetapan
Peninjauan
E. Peninjauan & kebijakan K3
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3

B. Perencanaan
K3
D. Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3
C. Pelaksanaan
Rencana K3

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Elemen Audit SMK3 PP50/2012

NO ELEMEN/ELEMENT SUB ELEMEN/ KRITERIA/


SUB ELEMENT CRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 26
2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan Kontrak 2 8
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6
11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 14
12 ELEMEN 44 166
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
5 PRINSIP DASAR
SMK3 PP No. 50 Tahun 2012

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


A. PENETAPAN KEBIJAKAN
K3
Pasal 7, PP No. 50 Tahun 2012
1. Penyusunan Kebijakan K3
a. Tinjauan Awal
b. Konsultansi dg wakil tenaga kerja (P2K3)
c. Kandungan dalam Kebijakan K3
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Tinjauan Awal Konsultasi Dengan Kandungan Dalam
a. Identifikasi potensi bahaya,
Wakil Tenaga Kerja Kebijakan K3
penilaian dan pengendalian
risiko. (HIRARC existing)
b. Perbandingan penerapan K3
dengan perusahaan dan sektor a. Kebijakan K3 harus melalui
lain yang lebih baik proses konsultasi dengan a. Visi
(Benchmarking). wakil tenaga kerja b. Tujuan perusahaan
c. Komitmen dan tekad
c. Peninjauan sebab akibat b. Wakil tenaga kerja adalah
melaksanakan kebijakan
kejadian yang membahayakan panitia Pembina keselamatan
d. Kerangka dan program kerja
(Efek domino Frank E bird). dan kesehatan kerja (P2K3)
yang mencakup kegiatan
d. Kompensasi dan gangguan c. Kebijakan K3 harus perusahaan secara enyeluruh
serta hasil penilaian membertimbangkan masukan yang bersifat umum dan
sebelumnya yang berkaitan dari pekerja/buruh dan/atau atau operasional
dengan keselamatan. (GAP sarikat pekerja/sarikat buruh.
Analysis & Audit SM lainnya)
e. Penilaian efisiensi dan
efektifitas sumber daya yang
disediakan. (GAP TNA)

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


A. PENETAPAN
KEBIJAKAN K3
Pasal 7, PP No. 50 Tahun 2012
2. Penetapan Kebijakan
a. Disahkan oleh pucuk pimpinan
perusahaan,
b. Tertulis, tertanggal, di tandatangani,
c. Secara jelas menyatakan tujuan dan
sasaran K3,
d. Disebarluaskan kepada seluruh
pekerja,
e. Terdokumentasi dan terpelihara
dengan baik,
f. Bersifat dinamik,
g. Tinjauan secara rutin/Evaluasi,

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


B. PERENCANAAN K3
Pasal 9, PP No. 50 Tahun 2012
a. Penelahaan awal
b. Risk Assessment (HIRADC)
c. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan K3
d. Objective Target Program K3

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


HIRADC Identifikasi Peraturan Tujuan, Sasaran dan
Perundangan yang berlaku Program
a. Melakukan Persiapan IBPPR
(Penetapan Tim, a. Menetapkan tujuan
pemberlakukan SOP/IK dan a. Melakukan identifikasi
peraturan perundangan dan perusahaan berdasarkan
form, data pendukung lain) proses identifikasi bahaya,
persyaratan lainnya yang
b. Mengidentifikasi Bahaya dan berlaku disesuaikan dengan penilaian dan pengendalian
Risiko K3, melakukan analisa core bisnis perusahaan risiko,
Risiko, melakukan Evaluasi b. Menetapkan target yang
Risiko, menentukan b. Melakukan evaluasi peraturan
perundangan dan persyaratan dapat diukur.
Pengendalian Risiko.
lainnya. c. Menetapkan program-
c. IBPPR dilakukan berdasarkan program untuk mencapai
tinjauan awal yang sudah c. Melakukan sosialisasi
terhadap perkembangan target.
ditetapkan
peraturan perundangan yang d. Menentukan Personil yang
d. Bersifat preventive berlaku kepada seluruh bertanggung jawab
(pencegahan) terhadap potensi pekerja. e. Tanggal pencapaian target.
kerugian yang kemungkinan
muncul.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


C. PELAKSANAAN
RENCANA K3
Pasal 10, PP No. 50 Tahun 2012
A. Penyediaan Sumber Daya
Manusia yang kompeten.
B. Penyediaan Prasarana dan
Sarana yang memadai.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


1. Ahli K3 (Permenaker No. 2 tahun 1992)
2. Calon Ahli Umum (Permenaker No. 239
tahun 2003)
3. Ahli K3 Konstruksi (Muda, Madya, Utama) –
Kepdirjen No. 20 Tahun 2004)
4. Ahli K3 Listrik & Teknisi Listrik (Permenaker
No. 12 Tahun 2015)
5. Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia
(Kepmenaker No. 187 Tahun 1999)
6. Ahli K3 Lingkungan Kerja (Muda, Madya,
Utama) – Permenaker No. 5 tahun 2018
7. Petugas P3K (Permenaker No. 15 tahun
2008)
8. Unit penanggulangan kebakaran (D,C,B,A) –
(Kepmenaker No. 186 Tahun 1999)
9. SIO (Surat Izin Operasi) untuk
Penyediaan Sumber daya operator/Petugas, dll

manusia yang berkualitas Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


1. Safety induction
2. Dasar-dasar K3
3. Tangga darurat
4. Drill
5. Alat Pelindung Diri
6. Identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko
7. Lock Out dan Tag Out
8. Bekerja pada ketinggian
9. K3 Forklift
10. K3 Listrik
11. Penanganan Bahan Kimia berbahaya
12. Penangan Limbah Berbahaya dan Beracun
13. K3 Pekerjaan Panas
14. Dasar Pertolong pertama pada kecelakaan
15. Pembuatan Job Safety Analysis
Penyediaan Kegiatan
Penyadaran Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Organisasi/ Unit yang Anggaran K3 Penyediaan Prosedur
bertanggung jawab di Sistem Manajemen dan
bidang K3.
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Operasi
Organisasi/ Unit yang
bertanggung jawab di
bidang K3.

1. Organisasi Struktural
2. Pembentukan organisasi
nonstructural:
• P2K3,
• Tim tanggap darurat,
• Tim Insiden Investigasi,
• Tim Internal Audit,
• Tim Manajemen Risiko.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Permenaker No. 4 Tahun 1987 & Kepmenaker No. 2 Tahun 1970

Permenaker No. 4 Tahun 1987 dan


Kepmenaker No. 2 tahun 1970
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang selanjutnya disebut P2K3 ialah Struktur Organisasi Komite P2K3/
badan pembantu di tempat kerja yang P2K3 Committee Organizational Structure
merupakan wadah kerjasama antara Pengusaha Atau Ketua P2K3/P2K3
pengusaha dan pekerja untuk Pengurus/Management Leader Committee

mengembangkan kerjasama saling


Sekretaris
pengertian dan partisipasi efektif dalam Ahli K3/OSH expert P2K3/P2K3
Secretary
penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja. Wakil Pekerja/Organisasi/
Buruh
Anggota Anggota Anggota
Worker/Organization/
P2K3/P2K3 P2K3/P2K3 P2K3/P2K3
Labor Representatives Member Member Member

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Penyediaan fasilitas dan
anggannya
1. Pelatihan dan sertifikasi
2. Fasilitas Operasional
• Biaya pemeriksaan Bangunan
• Biaya pemeriksaan dan
pengujian alat berat.
• Biaya pemeriksaan dan
pengujian kesehatan
• Biaya Pemeriksaan dan
pengukuran lingkungan kerja
• Pesawat tenaga produksi dan
pemeriksaannya
3. Peralatan Keselamatan seperti Alat
pelindung diri, safety device (gas
detector, dll)
4. Peralatan tanggap darurat seperti
APAR, Kotak P3K dan Hidrant/
5. Dan beberapa fasilitas pendukung
lainnya.
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
Penyediaan Prosedur Sistem Manajemen dan Operasional

Terdapat Dokumentasi yang WAJIB ada pada perusahaan 11) Prosedur Seleksi dan Penempatan
terhadap pemenuhan SMK3 PP 50/2012 adalah: 12) Prosedur Pelatihan
1) Pedoman SMK3/Manual SMK3, 13) Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan
2) Prosedur Identifikasi Peraturan K3, 14) Prosedur Pemeliharaan (mencakup LOTO)
3) Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya, Penilaian dan 15) Prosedur Ijin Kerja
Pengendalian Risiko, 16) Prosedur mampu telusur produk
4) Prosedur Komunikasi dan Konsultasi, 17) Prosedur Tanggap Darurat (termasuk rencana
5) Prosedur Perancangan atau Perancangan ulang,
pemulihan keadaan darurat)
6) Prosedur Pengendalian Dokumen dan rekaman
18) Prosedur Pemantaun dan Pengukuran (mencakup
(Catatan),
Inspeksi, Pemantauan kesehatan, Lingkungan kerja,
7) Prosedur Audit Internal,
8) Prosedur Tinjauan Manajemen, sasaran & program, Frekuensi rate (FR) dan Severity
9) Prosedur Pelaporan Insiden & Investigasi (Kecelakaan Rate (SR), kalibrasi alat ukur)
Kerja, Penyakit Akibat Kerja dan Nearmiss), 19) Prosedur Evaluasi kepatuhan perundangan K3
10) Prosedur Pembelian, Seleksi dan Evaluasi 20) Prosedur pengelolaan material termasuk B3 dan
Vendor/Subkontraktor, limbah (mencakup penyimpanan, pemindahan,
pencegahan thd kerusakan, tumpahan dan
kebocoran serta pembuangan limbah secara aman)

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


PEMANTAUAN DAN
EVALUASI KINERJA K3
Pasal 14, PP No. 50 Tahun 2012
1. Pemeriksaan, Pengujian dan
Pengukuran
2. Penyelidikan Insiden
3. Audit Internal SMK3

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran
Pemeriksaan K3 Pengujian K3 Pengukuran K3
Suatu upaya untuk Suatu upaya untuk Kegiatan yang dilakukan
memastikan bahwa tempat memastikan fungsi suatu untuk memastikan
kerja, peralatan, sistem dan peralatan atau sistem telah peralatan, sistem, atau
prosedur dalam kondisi sesuai dengan speksifikasi, prosedur sudah memenuhi
baik, aman, sesuai prosedur persyaratan dan kekuatan kriteria atau indicator yang
dan dijalankan dengan suatu alat atau fasilitas. ditetapkan.
benar.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Leading Pengukuran HSE Performance Lagging
Indicator Indicator
HSE Meeting Fatality
Rapat harian K3, Rapat Mingguan K3, Rapat Bulanan Jumlah kasus kematian atau kecelakaan yang
K3 (P2k3), Tinjauan Manajemen mengakibatkan cacat seumur hidup (tidak
berfungsinya kedua mata atau salah satu organ
diamputasi)
HSE Audit
Internal audit SMK3, Eksternal audit dari pihak kedua
dan pihak K3 Lost Time Injury
Cidera yang menyebabkan pekerja tidak mampu
masuk shift hari berikutnya untuk melakukan
HSE Inspection
pekerjaannya dengan semula
Inspeksi area kerja, Inspeksi APAR, Inspeksi Kotak
P3K, Inspeksi peralatan dan equipment, inspeksi
terkait lingkungan kerja K3 First Aid Injury
Cedera yang penyembuhannya cukup dengan
HSE Personel perawatan P3K dan tidak perlu kontrol rutin ke
HSE Training dokter, seperti: diberi obat merah/betadine, diperban
Safety induction, Basik K3, Pekerjaan diketinggian, Challenge dan lainnya.
Pekerjaan panas, Pekerjaan di area terbatas,
sertifikasi terkait kompetensi

Risk Assessment Development


Pengembangan, pembuatan dan review HIRADC dan
JSA

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Pemeriksaan/Inspection
1. Pemeriksaan dilakukan oleh internal
Pemeriksaan secara 2.
perusahaan.
Pemeriksaan dilakukan oleh orang yang
berkelanjutan berkompeten dibuktikan dengan
SKP/lisensi dari Kemnaker dan atau
Dilaksanakan di lingkungan produksi yang diunjuk oleh perusahaan dapat melalui
dilaksanakan oleh para operator, pekerja job description atau surat keputusan
direktur.
pemeliharaan mesin atau petugas K3 yang
Contoh:
dilakukan secara berlanjut dan berulang (rutin). a) APD diinspeksi oleh safetyman/forman
• Pemeriksaan APD untuk anggotanya.
• Pemeriksaan APAR b) Alat berat diinspeksi oleh operator,
seperti operator forklift yang telah
• Pemeriksaan Mesin dan Peralatan (mesin mengikuti pelatihan dan sertifikasi
gerinda, tangga, forklift, crane, dll) sebagai operator forklift oleh kemnaker.
• Pengukuran lingkungan kerja seperti c) Pesawat tenaga dan produks, seperti
genset, diinspeksi oleh operator.
kebisingan, getaran.
d) APAR diinspeksi oleh petugas peran
kebakaran tersertifikasi Damkar Kelas D.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Pemeriksaan & Pengujian/Inspection & Testing
1. Pemeriksaan dilakukan oleh perusahaan
yang telah terdaftar sebagai PJK3 Riksa
Uji:
a) Riksa Uji Peralatan pesawat uap
dan Bejana Tekan
Pemeriksaan & Pengujian berkaitan dengan keandalan b) Peralatan Pesawat angkat dan
dan kelaikan suatu alat atau fasilitas angkut (forklift, Crane & Alat berat
Berdasarkan regulasi K3 bahwa peralatan yang lainnya)
memiliki bahaya wajib disertifikasi seperti: c) Peralatan pesawat tenaga dan
produksi (Genset, Turbin, dll)
a) Ketel uap (boiler) d) Peralatan instalasi Listrik, petir dan
b) Bejana bertekanan, (compressor) Lift
e) Elevator (Lift) & Eskalator
c) Alat angkat,
f) Instalasi Proteksi Kebakaran
d) Alat angkut, 2. Pemeriksaan harus dilakukan oleh
e) Alat ukur (kebisingan, ISBB, getaran, dll) – orang yang berkompeten dibuktikan
kalibrasi alat ukur dengan SKP & sertifikat terkait Alat
yang diperiksa.
Contoh: Ahli K3 listrik melakukan
pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik
dan lift

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Pemeriksaan/Pengujian dan atau Pelayanan Kesehatan
Pemeriksaan/Pengujian berkaitan dengan K3 1. Pemeriksaan dilakukan oleh
lingkungan kerja, seperti: perusahaan yang telah terdaftar
sebagai PJK3 Riksa Uji Lingkungan
a) Faktor Fisika (kebisingan, getaran,
kerja.
radiasi, pencahayaan, pengukuran
2. Pemeriksaan harus dilakukan oleh
tekanan panas) orang yang berkompeten dibuktikan
b) Faktor Kimia dengan SKP & Sertifikat Ahli K3
c) Faktor Biologi Lingkungan kerja.
d) Faktor Ergonomi
e) Faktor Psikologi

Pemeriksaan/Pelayanan kesehatan karyawan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh rumah


untuk memastikan pekerja yang melakukan sakit yang telah terdaftar sebagai
pekerjaan telah dalam kondisi fit to work. PJK3 Pemeriksaan kesehatan
2. Pemeriksaan harus dilakukan oleh
a) Pra-employee
Dokter yang berkompeten
b) Berkala dibuktikan dengan sertifikat & SKP
hiperkes.

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


1. Melakukan audit secara berkala dan
menentukan frekwensinya sesuai
dengan tinjauan hasil audit
sebelumnya
2. Melakukan audit secara sistematik
dan independent dengan
menggunakan metodologi yang telah
ditetapkan
3. Dilaksanakan oleh personil yang
berkompeten
4. Pelaksanakan audit dapat
menggunakan kriteria audit eksternal
pada lampiran II PP50/2012.
5. Format laporan dapat menggunakan
format laporan yang tercantum dalam
lampiran III PP50/2012.
6. Hasil temuan audit SMK3 harus
didokumentasikan

Internal Audit SMK3 Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


PENINJAUAN
PENINJAUANDAN
DAN
PENINGKATAN
PENINGKATANKINERJA
KINERJASMK3
SMK3
Pasal 14, PP No. 50 Tahun 2012
Pasal 14, PP No. 50 Tahun 2012
1.1. Tinjauan
TinjauanUlang
Ulang(Management
(ManagementReview)
Review)
2.2. Peningkatan
Peningkatandan
danPerbaikan
Perbaikan

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Sasaran Tinjauan ulang
Untuk menjamin kesesuaian dan
keefektifan yang berkesinambungan,
pengusaha/pengurus harus:
1. Melakukan tinjauan ulang
terhadap penerapan SMk3 secara
berkala.
2. Melakukan tinjauan ulang harus
dapat mengatasi
implikasi/permasalahan terkait
SMK3 yang ada.

Lingkup Tinjauan Ulang


1. Evaluasi terhadap kebijakan K3
2. Tujuan, Sasaran dan Kinerja K3
3. Hasil temuan Audit SMK3, dan
4. Evaluasi efektifitas penerapan
SMK3 dan Kebutuhan untuk
pengembangan SMK3.

Tinjauan Manajemen Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


1) Perubahan peraturan perundangan;
2) Tuntutan dan Pihak yang terkait dan
pasar;
3) Perubahan Produk dan kegiatan
perusahaan;
4) Perubahan struktur organisasi;
5) Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi;
6) Hasil kajian kecelakaan kerja dan
Penyakit akibat kerja;
7) Adanya pelaporan;
8) Adanya saran dari pekerja/buruh.

Perbaikan
Berkelanjutan
Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved
1. Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh
Lembaga Audit SMK3 yang telah ditunjuk oleh
Menteri Ketenagakerjaan R.I. Lembaga Audit
SMK3 antara lain adalah :
1) PT. Sucofindo International Certification
Services (SICS),
2) PT. Surveyor Indonesia (SI),
3) PT. Alkon Indo Sejahtera (AIS),
4) PT. Jatim Aspek Nusantara (JAN), Lembaga Audit
5) PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), SMK3
6) PT. Jasa Sertifikasi (JASER),
7) PT. SAI Global Indonesia, (SAI)
8) PT. Multi Sertifikasi Indonesia (MSI)
9) PT. TUV Rheinland Indonesia (TUV)
10) PT. Mutu Agung Lestari (MAL)
11) PT. Sapta Mutu Utama (SMU)
12) PT. Lloyd’s register Indonesia (LRQA)

2. Hasil Penilaian Audit SMK3 dilaporkan ke


Menaker dan ditembuskan ke Disnaker Setempat

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


Selain penilaian terhadap tingkat pencapaian
penerapan SMK3, juga dilakukan penilaian
terhadap perusahaan berdasarkan kriteria
menurut sifatnya di bagi atas 3 kategori, yaitu: Temuan Audit
SMK3
1. Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian.
2. Kategori Mayor
a. Tidak memenuhi ketentuan PerUU;
b. Tidak melaksanakan salah satu prinsip “ Dalam hal perusahaan
SMK3; dan
c. Terdapat temuan minor untuk salah
termasuk kategori kritikal atau
satu kriteria audit di beberapa lokasi. mayor, maka dinilai belum
3. Kategori Minor berhasil menerapkan SMK3”
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan perUU, standar, pedoman dan
acuan lainnya
Tingkat Penilaian Penerapan/ Application Assessment Level

PENILAIAN AUDIT SMK3


KEBERHASILAN = 166 – T.Minor X 100 % PP No. 50 Tahun 2012
166 1. Kategori Tingkat Awal (64 Kriteria)
2. Kategori Tingkat Transisi (122 Kriteria)
3. Kategori Tingkat Lanjutan (166 Kriteria)
1) Tingkat Penerapan Pencapaian 0-59%
termasuk tingkat penilai Penerapan
Kurang
2) Tingkat Penerapan Pencapaian 60-84%
termasuk tingkat penilai Penerapan Baik
3) Tingkat Penerapan Pencapaian 85-100%
termasuk tingkat penilai Penerapan
memuaskan

Copyright© 2020 adam_rahmat_agung. All Rights Reserved


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai