Anda di halaman 1dari 36

KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM


BAB I, PASAL 3 PP NO.50/2012 BAB I, PASAL 2 PP NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan a. Meningkatkan efektifitas
berdasarkan perlindungan K3 yang terencana,
terukur, terstuktur, dan
kebijakan nasional terintegrasi;
tentang SMK3; b. Mencegah dan mengurangi
(2) Kebijakan nasional tentang SMK3 kecelakaan kerja dan PAK dgn
sebagaimana dimaksud pada ayat melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
(1) tertuang dalam Lampiran I, pekerja/serikat buruh;
Lampiran II dan Lampiran III
sebagai bagian yang tidak c.Terciptanya tempat
terpisahkan dari Peraturan kerja yang aman,
Pemerintah ini.
efisien dan produktif
(1) Kebijakan nasional tentang
SMK3 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, sebagai
pedoman
perusahaan dalam BAGIAN KESATU, UMUM
menerapkan SMK3; PASAL 4 PP NO.50/2012

(2) Instansi pembina


sektor usaha dapat
mengembangkan
pedoman penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Serangkaian instruksi dari
pembuat keputusan kepada
pelaksana kebijakan yang
menjelaskan tujuan dan
cara-cara mencapainya
Nakamura & Smallwood, The Politic of Policy Implementation,1990

What are the government


choose to do or not to do
Thomas R Dye, Understanding Public Policy, 1981
LEGISLATIF PEMERINTAH

UNDANG-UNDANG
 UU No.1 Tahun 1970 PROPENAS

 PERATURAN PEMERINTAH; REPETA


 PERATURAN PRESIDEN;
 PERATURAN MENTERI;
 PERDA;
 KEPUTUSAN DIRJEN;
KEGIATAN
 Dst.
YURIDIS MORAL DAN SOSIOLOGIS EKONOMI

Konsiderans UU  Tenaga Kerja sbg •Perlindungan hak


No.1/1970 individu manusia azasi yang dikaitkan
yang punya hak azasi dengan hubungan
Pasal 4 untuk mendapatkan perdagangan.
jaminan keamanan
dan keselamatan;
 Nilai manusia yang
tidak dapat dikonversi
secara ekonomis/
komersial;
 Falsafah bangsa
sebagai bangsa yang
beradab;
 Tekanan komunitas
internasional yang
semakin meningkat.
Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3)

syarat KK dalam : kumpulan ketentuan – rincian dapat dirubah


Perencanaan; yang mencakup: dengan peraturan
Pembuatan;  Bidang konstruksi; perundangan;
Pengangkutan;  Bahan; _ kewajiban yang harus
Peredaran;  Pengolahan; memenuhi & mentaati
Perdagangan;  Pembuatan; syarat tsb.
Pemasangan;  Perlengkapan alat-
Pemakaian; alat perlindungan;
Penggunaan;  Pengujian dan
Pemeliharaan; pengesahan;
Penyimpanan bahan, barang,  Pengepakan atau
produk tehnis, aparat prod. pembungkusan;
 Pemberian tanda
yang dapat menimbulkan
bahaya kec. pengenal atas :
bahan, barang,
produk tehnis, aparat
prod. Guna menjamin
kes. Barang sendiri,
kes. Tenaga kerja
yang melakukan dan
kes. umum .
 UU KK No.1 Tahun 1970;

 Psl 87 Paragraf 5 UU No.13 Tahun 2003


(Transisi ke UU Cipta Kerja No.11/2020);

 PP No. 50 Tahun 2012


Pendekatan sistem:
Connectedness and wholeness
LUDWIG VON BERTAFANFFY, 1930
Manajemen didefinisikan sbg kemampuan atau
ketrampilan utk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
Sondang P. Siagian. 1933

Henry Fayol, 1841-1925 dan Frederick W. Taylor,


1856-1916
Mendifinisikan manajemen dalam 5 unsur (elemen), yaitu:
Merencanakan;
Mengorganisasikan;
Memimpin;
Mengkoordinasikan;
Mengawasi.
Pelopor manajemen ilmiah yang berorietasi kepada
efisiensi dan produktivitas kerja yang menyoroti unsur
manusia. dalam organisasi
yang selanjutnya disingkat SMK3
adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

KETENTUAN UMUM,
BAB I, PASAL 1 (1) PP NO. 50 TAHUN
2012
SMK3 adalah bagian dari sistem manajamen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi,
perencanaan,
pelaksanaan,
tanggung jawab,
prosedur,
proses, dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi:
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
sehat, efisien
PENJELASAN PASAL dan87,
produktif.
UU NO.13 TAHUN 2003;
 Struktur organisasi;
 Perencanaan;
 Tanggung Jawab;
 Pelaksanaan;
 Prosedur;
 Proses;
 Sumber Daya.

 Pengembangan;
 Penerapan;
 Pencapaian; AUDIT
 Pengkajian;
 Pemel. Kebijakan K3.

Tempat kerja aman,


sehat, efisien, produktif
BAB I. KETENTUAN UMUM
PASAL 1 (2)

yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala


kegiatan utk menjamin &
melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya
pencegahan Kecelakaan Kerja & Penyakit
Akibat Kerja (PAK.)
KEBIJAKAN TEORI DOMINO SQUENCE

NASIONAL PEMERINTAH
UU KK No.1/1970 
PP;
 PERPRES;
 PERMEN;
 PERDA; ACCIDENT ANALYSIS
 KEPGUB/BUP/WAKOT

ACCIDENT
PRA ACCIDENT • Personal Injury PASCA ACCIDENT
(PROSPECTVE) • Property Damage (RETROSPECTIVE)

RISK MANAGEMENT PERATURAN


NORMATIF
 Hight;
HIGHT RISK
 Medium; Non NORMATIF JSA/SOP
 Low.
BAGIAN KESATU, UMUM
PASAL 5 PP NO.50 TAHUN 2012
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di
perusahaannya;
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berlaku bagi perusahaan: Tingkat potensi bahaya tinggi
a. Memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit adalah perusahaan yang
100 orang; atau memiliki potensi bahaya yang
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. dapat mengakibatkan kecelaka
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya an yang merugi kan jiwa
tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) manusia, terganggunya proses
produksi dan pencemaran
huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan
lingkungan kerja.
perundangan.
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib
berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini
dan ketentuan peraturan atau standar
internasional perundang-undangan serta dapat
memperhatikan konvensi.

V1 Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
BAGIAN KESATU, UMUM
PASAL 6 PP NO.50/2012
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal 3
ayat (1) meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi
kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.

(2) Penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) tertuang dalam pedoman
yang tercantum dalam lampiran I
sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Pemerintah ini.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib melaksanakan:

Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3

KETENTUAN UMUM, BAB I, PASAL 6 PP NO.50/2012


Bagian ke V
Pasal 14 (2)
AUDIT INTERNAL DILAKUKAN AUDIT

 12 UNSUR/ELEMEN AUDIT
Pasal 16  166 KRITERIA
AUDIT EKSTERNAL

TEKNIS AUDIT SMK3


SESUAI LAMP. II
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
Diaudit oleh oleh manajemen
Auditor √ Perencanaan
K3
Internal sesuai
lamp. II Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
Bagian ke V rencana K3
Pasal 14 (2)
 Audit Internal

PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

Pasal 16 (3) Diaudit oleh Auditor Eksternal dari


Lembaga Audit Independen
 Audit Eksternal Sesuai lamp. II
 Pelaksanaan Peraturan
Perundang Undangan K3;
 Laporan Risk Manejemen
/Assesment (HIRAC);
 Manual-SOP/JSA-WI;
 Inspection system;
 Accident investigation &
Accident report;
 Performance report.
(1) Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya;

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat


Pasal 18 (1) meliputi:
PP No.50/2012 a. pembangunan dan jaminan pelaksanaan
komitmen;
b. organisasi;
c. sumber daya manusia;
d. pelaksanaan peraturan perundang-
undangan bidang K3;
e. keamaanan berkerja;
f. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
penerapan SMK3;
g. pengendalian keadaan darurat dan
bahaya industri;
h. pelaporan dan perbaikan kekuranan; dan
i. tindak lanjut audit.
(1) Instansi pembina sektor usaha dapat
melakukan pengawasan SMK3 terhadap
pelaksanaan penerapan SMK3 yang
dikembangkan sessuai dengan ketentian
peraturan perundang-udangan.
Pasal 19
PP No.50/2012
(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
terkordinasi dengan pengawasan
ketenagakerjaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 20 Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud


PP No.50/2012 dalam Pasal 18 dan Pasal 19 digunakan
sebagai dasar dalam melakukan pembinaan.
Pada saat Peraturan Pemerintah
ini mulai berlaku, Perusahaan
yang telah menerpakan SMk3,
Pasal 21 wajib menyesuaikan dengan
PP No.50/2012
ketentuan Peraturan Pemerintah
ini paling lama 1 (satu) tahun.
PP ini mulai berlaku pd tanggal
diundangkan agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan
Pasal 22 pengundangan PP ini dgn
PP No.50/2012 penempatannya dlm Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 April 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDOYONO


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 April 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

ttd

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA RUPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 100


Salinan sesuai dengan aslinya
KMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI
Asisten DeputiPerundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,

Wisnu Setiawan
 Tuntutan persyaratan atas perlindungan K3
dalam era globalisasi perdagangan

 Upaya pelaksanaan K3 yg terencana, terukur,


terstruktur, dan terintegrasi melalui SMK3
guna menjamin:
o terciptanya smk3 di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh
o dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan PAK
o terciptanya ....
o terciptanya tempat kerja yang nyaman,
efisien dan produktif
o untuk memberikan keseragaman bagi
prsh dalam menerapkan SMK3 sehingga
perlindungan K3 bagi TK, peningkatan
efisisiensi, dan produktivitas prsh dapat
terwujud
o PP ini memuat:
a. ketentuan umum;
b. SMK3;
c. penilaian SMK3;
d. pengawasan;
e. ketentuan peralihan;
f. ketentuan penutup.

Anda mungkin juga menyukai