NASIONAL PEMERINTAH
UU KK No.1/1970 PP
PERPRES
PERMEN
PERDA ACCIDENT ANALYSIS
KEPGUB/BUP/WAKOT
ACCIDENT
PRA ACCIDENT • Personal Injury PASCA ACCIDENT
(PROSPECTVE) • Property Damage (RETROSPECTIVE)
V1 Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
Pasal 4 UU KK No. 1
Tahun 1970 Ayat (2) Ayat (3)
kumpulan ketentuan – rincian dapat dirubah
Ayat (1) yang mencakup: dengan peraturan
Bidang konstruksi perundangan
syarat KK dalam :
Perencanaan Bahan _ kewajiban yang harus
Pembuatan Pengolahan memenuhi & mentaati
Pengangkutan Pembuatan syarat tsb
Peredaran Perlengkapan alat-
Perdagangan alat perlindungan
Pemasangan Pengujian da
Pemakaian pengesahan
Penggunaan Pengepakan atau
Pemeliharaan pembungkusan
Penyimpanan bahan, barang, Pemberian tanda
produk tehnis, aparat prod. pengenal atas :
yang dapat menimbulkan bahan, barang,
bahaya kec. produk tehnis, aparat
prod. Guna menjamin
kes. Barang sendiri,
kes. Tenaga kerja
yang melakukan dan
kes. umum
Pasal 87 Paragraf 5
PP No.50/2012 Keselamatan dan
Bahwa untuk Kesehatan Kerja
melaksanakan Pasal UU No.13/2003
87 ayat (2) UU No.13 (1) Setiap perusahaan wajib
Tahun 2003 tentang menerapkan sistem
manajemen keselamatan
Ketetangakerjaan, dan kesehatan kerja yang
perlu menetapkan terintegrasi dengan sistem
Peraturan Pemerintah manajemen perusahaan
tentang Penerapan
(2) Ketentuan mengenai
Sistem Manajemen penerapan sistem
Keselamatan dan manajemen keselamatan
Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Pasal 190 BAB XVI (2) Sanksi administratif
Bagiaan Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sangsi Administratif berupa:
a. teguran;
UU No.13/2003
b. peringatan tertulis;
(1) Menteri atau pejabat yang c. pembatasan kegiatan usaha;
ditunjuk mengenai sanksi d. pembekuan kegiatan usaha;
administratif atas pelanggar an e. pembatalan persetujuan;
ketentuan-ketentuan f. pembatalan pendaftaran;
sebagaimana diatur dalam Pasal g. penghentian sementara
5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, sebagian atau seluruh alat
Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat produksi;
(1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, h. pencabutan ijin.
Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) (3) Ketentuan mengenai sanksi
dan ayat (2) Undang-undang ini administratif sebagaimana
serta peraturan dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
pelaksanaannya. diatur lebih lanjut oleh Menteri
SMK3 adalah bagian dari sistem manajamen
perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi
struktur organisasi,
perencanaan,
pelaksanaan,
tanggung jawab,
prosedur,
proses, dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi :
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, sehat, efisien
INPUT
PROCESS FEED
BACK
OUTPUT
Struktur organisasi
Perencanaan
Tanggung jawab
Pelaksanaan
Prosedur
Proses
Sumber daya
Pengembangan
Penerapan
Pencapaian AUDIT
Pengkajian
Pemeliharaan kebijakan K3
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3 Pelaksanaan
rencana K3
Pasal 9 Huruf c
Persyaratan lainnya adalah
standar, pedoman, dan peraturan
perusahaan.
(3) Sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus
memilki:
a. komptensi kerja yang dibuktikan
dengan seritifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang
SMK3, BAB II, PASAL 10 dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat
PP NO.50/2012 penunjukan dari instansi yang
(1) Pelaksanaan rencana K3 berwenang.
dilakukan oleh pengusaha (4) Prasarana dan sarana sebagaimana
berdasarkan rencana K3 dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
sebagaimana dimaksud dalam terdiri dari:
Pasal 6 ayat (1) huruf c dan Pasal
a. organisasi/unit yang bertanggung
9.
jawab di bidang K3;
(2) Pengusaha dalam melaksanakan
b. anggaran yang memadai;
rencana K3 didukung oleh
sumber daya manusia di bidang c. prosedur operasi/kerja, informasi,
K3, prasarana, dan sarana. dan pelaporan serta
pendokumentasi an; dan
(3) Sumber daya manusia
sebagaimana ....... d. instruksi kerja.
Pasal 10 Ayat (3) Huruf a
Kompetensi kerja adalah
kemampuan setiap individu
yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Huruf b
Instansi yang berwenang a.l:
Kementerian kesehatan
SMK3, BAB II, PASAL 11 e. pembelian/pengadaan
PP NO.50/2012 barang dan jasa;
f. produk akhir;
(1) Pengusaha dalam melaksana kan
g. upaya menghadapi
rencana K3 harus melaku kan
keadaan darurat
kegiatan dalam pemenuh an
kecelakaan dan bencana
persyaratan K3.
industri; dan
h. rencana dan
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pemulaihan keadaan
pada ayat (1) paling sedikit
darurat.
meliputi:
a. tindakan pengendalian;
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud
b. perancangan (design) dan
pada ayat (2) huruf a sampai
rekayasa;
dengan huruf f, dilaksanakan
c. prosedur dan instruksi kerja;
berdasarkan identifikasi bahaya,
d. penyerahan sebagian
penilaian, dan pengendalian risiko.
pelaksanaan pekerjaaan;
Ayat (2) Huruf b
SMK3, BAB II, Pasal 11 Perancangan (design) dan rekayasa
PP No.50/2012 meliputi pengembangan, verifikasi,
tinjauan ulang, validasi dan
Ayat (2) Huruf a penyesuaian berdasar kan identifikasi
sumber bahaya, penilaian dan
Tindakan pengendalian meliputi pengendalian risiko kecelakaan dan
pengendalian thd kegiatan, produk PAK.
barang dan jasa yg dapat
menimbulkan risiko kecelakaan
dan PAK sekurang-kurangnya
mencakup pegendalian thd bahan, Ayat (2) Huruf c
peralatan, lingkungan kerja, cara Penyusunan prosedur dan instruksi
kerja, sifat pekerjaan, dan proses kerja memperhatikan syarat-syarat K3
kerja. dan ditinjau ulang apabila terjadi
kecelakaan, perubahan peralatan,
perubahan proses dan/atau perubahan
bahan baku serta ditinjau ulang secara
berkala.
SMK3, BAB II, Pasal 11
PP No.50/2012
1. Penetapan
Kebijakan K3
2. Perencanaan
Penerapan K3
3. Penerapan K3
4. Pengukuran,
Pemantauan,
dan Evaluasi
Kinerja K3
5. Peninjauan
secara teratur
untuk
meningkatkan
kinerja K3
secara
berkesinam-
bungan
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaan: AUDIT
1. Rencana
Penetapan
K3
1. Penetapan Kebijakan berdasarka:
Kebijakan K3 K3:
2.Rencana K3
2. Perencanaan 1.Penyusunan memuat:
Penerapan K3 Kebijakan K3:
Pelaksanaan
2.Penetapan
3. Penerapan K3 Rencana K3:
Kebijakan:
4. Pengukuran, 1.Penyediaan SDM
3.Pelaksanaan
Pemantauan, 2.Penyediaan sarana &
No.2 diatas
prasarana
dan Evaluasi harus:
3.Prosedur & Instruksi
Kinerja K3 4.Peninjauan Kerja Pemantauan
ulang
5. Peninjauan 4.Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi
secara teratur 5.Komitmen Pek
tingkatan
Kinerja:
untuk 5.Peembelian/Pengadaan
pimpinan Barang dan Jasa 1.Pemeriksaan,
meningkatkan 6.Peran serta Pengujian dan
6.Produk Akhir
kinerja K3 pekerja & orang 7.Keadaan Darurat Kec.
Pengukuran
secara lain di tempat Dan Bencana Industri 2.Audit Internal
berkesinam- 8.Rencana & Pemulihan SMK3
bungan Keadaan Darurat
2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12
12 ELEMEN 44 166
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerpanannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh Instansi Audit
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota
Eksternal Internal
(3 th sekali)
MENTERI cq
DIRJEN
Evaluasi &
Ajukan Tetapkan
Penilaian
RTA RTA
BADAN DINAS
AUDIT KETENAGAKERJAAN PADA Laporan
PEM PROV Audit
Permohonan
u/ di Audit (sukarela) DINAS KETENAGAKERJAAN
PADA PEM KAB/KOTA
Sertifikat
Tindakan
hukum Permohona Audit
Audit
PERUSAHAAN
Eksternal
Tabel 2
KATAGORI PERUSAHAAN
TINGKAT
PENCAPAIAN TINGKAT TINGKAT
TINGKAT AWAL
PENERAPAN TRANSISI LANJUTAN
(64 KRITERIA)
(122 KRITERIA) (166 KRITERIA)
Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan
√
FORMULIR LAPORAN AUDIT
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)
DISTRIBUSI LAPORAN :
1. <NAMA TEMPAT KERJA YANG DIAUDIT >
2. <KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I >
3. <NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN>
4. <DINAS YANG MEMBIDANGI KETENAGAKERJAAN>
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)
DISTRIBUSI LAPORAN :
1. < Dirut PT. Menara Tinggi >
2. < MEN. NAKERTRANS cq. Dirjen BINWASNAKER >
3. < Dirut PT. Jatim Aspek Nusantara >
4. < KADISNAKER KABUPATEN/KOTA..........>
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari<Total
Laporan Audit Halaman>
SMK3
<Nama
Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi Dari 3
2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit eksternal SMK3 <nama tempat kerja> meliputi:
a. <unit kerja proses/bagian tempat kerja> <lokasi>
b. dan seterusnya
3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal: <dari s.d pelaksanaan audit>
Temoat: <alamat>
4. TUJUAN AUIDT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada <nama
tempat kerja> sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
5. TIM AUDITOR
No. Laporan <No.Laporan> Halaman <1 >
Laporan Audit
SMK3 Audit I (PERTAMA)
Tgl. Laporan <..............> <.................> Audit ke/Distribusi:
No. 1 dari 3
Auditor:
Ketua Tim Auditr
No. Pekerjaan <No.:...........> Ringkasan 1.Agus.S
Pungky.W
2.M.Eep
5. TIM AUDITOR
Tim auditor (NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN) terdiri dari:
1. <NAMA> Auditor senior
2. <NAMA> Auditor junior
7. JADWAL AUDIT
1 PERTEMUAN AWAL
2 PEMERIKSAAN DAN
PENILAIAN KRITERIA
3 PERTEMUAN AKHIR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3
12. No.
HASIL AUDIT
Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor
<kesimpulan prosentase perolehan hasil audit>
dst
Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)
MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
JENDERAL (1 kali dlm 1 th)
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL JUNIOR
1. Pendidikan D3 dengan pengalaman bid K3 min. 4 th
Pendidkan S1 dengan pengalaman K3 minimal 2 th
2. Pengalaman sebagai auditor internal min. 5x audit penuh
3. Pengalaman audit eksternal sebagai peninjau min. 5x audit
penuh min.8 jam setiap kali audit
4. Pengalaman sbg asisten audit (trainee auditor) eksternal
min. 5x audit penuh min.8 jam setiap audit dan dinyatakan
mampu oleh Auditor Eksternal Senior
SKP
Permohonan
(berlaku 3 th)
tertulis SKP
MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
JENDERAL
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL SENIOR
1. Pengalaman sebagai Auditor Eksternal Yunior minimal 1 th
2. Telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 minimal 10 x
audit penuh min. 8 jam setiap kali audit dalam 1 th.
3. Telah mengikuti pengembangan kemampuan bid. K3 min.
30 jam dalam waktu 2 th dg ketetapan sesuai TABEL
Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)
MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
JENDERAL
MAKSIMUM JAM YG BOLEH
KEGIATAN DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, workshop, Sesuai dengan jumlah jam
seminar atau lokakrya di bidang K3 kegiatan
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi dalam 2
bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja yg 10
berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg diseminarkan 10