Anda di halaman 1dari 86

Disampaikan pada acara sosialisasi SMK3 Sudin Ketenagakerjaan

Jakarta Utara di Jakarta, tanggal 25 Juni 2013


Oleh: Pungky Widiatmoko

PER. MENAKER PER. MENAKER
No.PER.05/MEN/1996 No.PER.01MEN/2007
Sistem manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja yang
KETENTUAN UMUM, selanjutnya disingkat
BAB I, PASAL 1 PP
SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen prsh
NO.50/2012
secara keseluruhan
dalam rangka
pengendalian risiko yang
berkaitan dengan
kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan
produktif
Pendekatan sistem:
Connectedness and wholeness
LUDWIG VON BERTAFANFFY
Henry Fayol, 1841-1925 dan
Frederick W. Taylor, 1856-1916
Pelopor manajemen ilmiah yang berorietasi
kepada efisiensi dan produktivitas kerja yang
menyoroti unsur manusia dalam organisasi

Sondang P. Siagian. 1933


KETENTUAN UMUM Keselamatan dan kesehatan
BAB I , PASAL 1
PP NO.50/2012
kerja yang selanjutnya
disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamat
an dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (PAK).
KEBIJAKAN TEORI DOMINO SQUENCE

NASIONAL PEMERINTAH
UU KK No.1/1970  PP
 PERPRES
 PERMEN
 PERDA ACCIDENT ANALYSIS
 KEPGUB/BUP/WAKOT

ACCIDENT
PRA ACCIDENT • Personal Injury PASCA ACCIDENT
(PROSPECTVE) • Property Damage (RETROSPECTIVE)

RISK MANAGEMENT PERATURAN


NORMATIF
 Hight
 Medium
HIGHT RISK
Non NORMATIF JSA/SOP
 Low

V1 Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
Pasal 4 UU KK No. 1
Tahun 1970 Ayat (2) Ayat (3)
kumpulan ketentuan – rincian dapat dirubah
Ayat (1) yang mencakup: dengan peraturan
 Bidang konstruksi perundangan
syarat KK dalam :
Perencanaan  Bahan _ kewajiban yang harus
Pembuatan  Pengolahan memenuhi & mentaati
Pengangkutan  Pembuatan syarat tsb
Peredaran  Perlengkapan alat-
Perdagangan alat perlindungan
Pemasangan  Pengujian da
Pemakaian pengesahan
Penggunaan  Pengepakan atau
Pemeliharaan pembungkusan
Penyimpanan bahan, barang,  Pemberian tanda
produk tehnis, aparat prod. pengenal atas :
yang dapat menimbulkan bahan, barang,
bahaya kec. produk tehnis, aparat
prod. Guna menjamin
kes. Barang sendiri,
kes. Tenaga kerja
yang melakukan dan
kes. umum
Pasal 87 Paragraf 5
PP No.50/2012 Keselamatan dan
Bahwa untuk Kesehatan Kerja
melaksanakan Pasal UU No.13/2003
87 ayat (2) UU No.13 (1) Setiap perusahaan wajib
Tahun 2003 tentang menerapkan sistem
manajemen keselamatan
Ketetangakerjaan, dan kesehatan kerja yang
perlu menetapkan terintegrasi dengan sistem
Peraturan Pemerintah manajemen perusahaan
tentang Penerapan
(2) Ketentuan mengenai
Sistem Manajemen penerapan sistem
Keselamatan dan manajemen keselamatan
Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Pasal 190 BAB XVI (2) Sanksi administratif
Bagiaan Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sangsi Administratif berupa:
a. teguran;
UU No.13/2003
b. peringatan tertulis;
(1) Menteri atau pejabat yang c. pembatasan kegiatan usaha;
ditunjuk mengenai sanksi d. pembekuan kegiatan usaha;
administratif atas pelanggar an e. pembatalan persetujuan;
ketentuan-ketentuan f. pembatalan pendaftaran;
sebagaimana diatur dalam Pasal g. penghentian sementara
5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, sebagian atau seluruh alat
Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat produksi;
(1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, h. pencabutan ijin.
Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) (3) Ketentuan mengenai sanksi
dan ayat (2) Undang-undang ini administratif sebagaimana
serta peraturan dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
pelaksanaannya. diatur lebih lanjut oleh Menteri
SMK3 adalah bagian dari sistem manajamen
perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi
struktur organisasi,
perencanaan,
pelaksanaan,
tanggung jawab,
prosedur,
proses, dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi :

pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, sehat, efisien
INPUT

PROCESS FEED
BACK

OUTPUT
 Struktur organisasi
 Perencanaan
 Tanggung jawab
 Pelaksanaan
 Prosedur
 Proses
 Sumber daya

 Pengembangan
 Penerapan
 Pencapaian AUDIT
 Pengkajian
 Pemeliharaan kebijakan K3

Tempat kerja aman,


sehat, efisien, produktif
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
BAB I, PASAL 3 BAB I, PASAL 2
PP NO.50/2012 PP NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan a. Meningkatkan efektifitas
perlindungan K3 yang
berdasarkan kebijakan terencana, terukur,
terstuktur, dan
nasional tentang SMK3 terintegrasi;
(2) Kebijakan nasional tentang b. Mencegah dan
SMK3 sebagaimana dimaksud mengurangi kecelakaan
kerja dan PAK dgn
pada ayat (1) tertuang dalam melibatkan unsur
Lampiran I, Lampiran II manajemen, pekerja/
buruh, dan/atau serikat
dan Lampiran III sebagai pekerja/serikat buruh;
bagian yang tidak terpisahkan c. Terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan
dari Peraturan Pemerintah ini produktif
SMK3 SMK3, BAB II, PASAL 5
SMK3, BAB II, PASAL 4 PP NO.50/2012
PP NO.50/2012 (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 di perusahaannya;
SMK3 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, sebagai (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud
pedomanan prsh dalam pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
menerapkan SMK3; a. Memperkerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya
(2) Instansi pembina sektor tinggi.
usaha dapat
mengembangkan pedoman (3) ......
penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada Tingkat potensi bahaya tinggi adalah perusahaan
ayat (1) sesuai dengan yang memiliki potensi bahaya yang dapat
kebutuhan berdasarkan mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa
ketentuan peraturan manusia, terganggunya proses produksi dan
perundang-undangan pencemaran lingkungan kerja.
SMK3, BAB II, PASAL 5
PP NO.50/2012
(2)
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi
bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan.
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3
wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan
peraturan perundang-undangan serta
dapat memperhatikan konvensi atau
standar internasional
SMK3, BAB II, PASAL 6
PP NO.50/2012
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal
3 ayat (1) meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi
kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.
(2) Penerapan SMK3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tertuang
dalam pedoman yang tercantum
dalam lampiran I sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib melaksanakan:

Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3

Pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3 Pelaksanaan
rencana K3

KETENTUAN UMUM, BAB I, PASAL 6 PP NO.50/2012


Perencanaan K3 :
1. Rencana K3
Pelaksanaan rencana
Penetapan kebijakan berdasarkan:
 Hasil penelaahan awal
K3: Pemantauan dan
K3: 1.Penyediaan SDM
 Risk mgt evaluasi kinerja:
1.Penyusunan Kebijakan  Peraturan per-uu-an 2.Penyediaan sarana &
1.Pemeriksaan, Pengujian
K3:  SDA yg ada
prasarana
 Tinjauan awal 3.Prosedur & Instruksi Kerja dan Pengukuran
 Konsutasi bipartit 2. Rencana K3 memuat: 4.Penyerahan Sbgn Pel. Pek a. Personil yg kompeten
2.Penetapan Kebijakan:  Tujuan & sasaran 5.Peembelian/Pengadaan b. Catatan pemerisaan,
 Disahkan pimpinan  Skala prioritas Barang dan Jasa pengujian & pengukuran
 Tertuis, tanggal, tanda  Upaya pengendalian 6.Produk Akhir c. Perlatan dan metode
tangan bahaya pengujian
7.Keadaan Darurat Kec. Dan
 Tujuan & sasaran  Bencana Industri d. Tindkan perbaikan
Penetapan sumber daya
 Dijeaskan dan disebarkan e. Penyelidikan yg memadai
 Terdokumentasi  Jangka waktu pel. 8.Rencana & Pemulihan
 Indikator pencapaian Keadaan Darurat f. Hasil temuan
 Dinamis
 Ditinjau berkala  Sistim pertanggung 2.Audit Internal SMK3
3.Pelaksanaan No.2 diatas jawaban
harus:
 organisasi K3
 SDA
 menetapkan personil
 perencanaan K3
penilaian kinerja & tindak Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
lanjut 1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
a. Evaluasi thd kebiakan K3
4.Peninjauan ulang
b. Tujuan. Sasaran & kinerja K3
5.Komitmen tingkatan
c. Hasil temuan audit
pimpinan
d. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan pengembangan
6.Peran serta pekerja & 2. Dapat mengatasi implikasi K3
orang lain di tempat
2. Perbandingan penerapan K3
dengan perusahaan dan sektor lain
yang lebih baik;
3. peninjauan sebab akibat kejadian
SMK3, BAB II, PASAL yang membahaya kan;
7 4. Kompensasi dan gangguan serta
hasil penilaian sebelumnya yang
PP NO.50/2012 berkaitan dengan keselamatan; dan
(1) Penetapan kebijakan K3 5. Penilaian efisiensi dan efektivitas
sebagaimana dimaksud Pasal sumber daya yang disediakan.
6 ayat (1) huruf a b. memperhatikan peningkatan
dilaksanakan oleh pengusaha. kinerja manajemen K3 secara
(2) Dalam menyusun kebijakan terus-menerus; dan
sebagaimana dimaksud pada c. Memperhatikan masukan dari
ayat (1), pengusaha paling pekerja/ buruh dan/atau serikat
sedikit harus: pekerja/serikat buruh.
a. melakukan tinjauan awal (3) Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud
kondisi K3 yang meliputi: pada ayat (1) paling sedikit memuat:
1. identifikasi potensi
bahaya, penilaian dan
a. visi;
pengendalian risiko b. ...
2.
SMK3, BAB II, PASAL
7
PP NO.50/2012
a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad
melaksanakan kebijakan
dan
d. kerangka dan program
kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang
bersifat umum dan/atau
operasional.
SMK3, BAB II, PASAL
8
PP NO.50/2012
Pengusaha harus
menyebarluaskan kebijakan Penyebarluasan kebijakan K3
dapat dilakukan melalui media
K3 yang telah ditetap kan a.l: papan pengumum an,
kepada pekerja/buruh, orang brosur, verbal dalam
briefing/apel, dan/ atau media
lain selain pekerja/buruh elektronik lainnya.
yang berada di perusahaan, Yang dimaksud dengan pihak
dan pihak lain yang terkait. lain a.l: subkontraktor,
penyewa, tamu, pelanggan,
pemasok.
SMK3, BAB II, PASAL 9,
PP NO.50/2012
(1) Perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dilakukan
untuk menghasilkan rencana K3.
(2) Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh
Penelaahan awal adalah
pengusaha dengan mengacu pada
kegiatan yang dilakukan kebijakan K3 yang telah ditetapkan
pengusaha untuk mengetahui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
posisi/tingkat pelaksanaan K3 di ayat (1).
prsh thd penerapan peraturan (3) Dalam menyusun rencana K3
per-uu-an K3. Kegiatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mencakup evaluasi thd kebijakan pengusaha harus empertimbangkan:
K3 yg ada, partisipasi a. hasil penelahaan awal;
pekerja/buruh dan/atau serikat b. identifikasi potensi bahaya,
pekerja/serikat buruh, tanggung penilaian, dan pengendalian risiko;
jawab pimpininan unit kerja, c. peraturan perundang-undangan dan
analisa dan statistik kecelakaan, persyaratan lainnya; dan
dan PAK, serta upaya d. Sumber daya yang dimiliki.
pengendalian yg sudah (4) Pengusaha dalam menyusun...
dilakukan.
Pasal 9 Ayat (3) Huruf b Pasal 9 Ayat (3) Huruf d
Identifikasi bahaya, penilaian Sumber daya adalah personil
dan pengendali an risiko yang memiliki kualifikasi dan
dilakukan terhadap mesin-mesin, kompetensi K3, sarana K3, APD,
pesawat-pesawat, alat kerja, alat pengaman dan anggaran yang
peralatan lainnya, bahan-bahan, dialokasikan untuk program K3.
lingkungan kerja, sifat pekerjaan,
cara kerja, proses produksi, dsb.

Pasal 9 Huruf c
Persyaratan lainnya adalah
standar, pedoman, dan peraturan
perusahaan.
(3) Sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus
memilki:
a. komptensi kerja yang dibuktikan
dengan seritifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang
SMK3, BAB II, PASAL 10 dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat
PP NO.50/2012 penunjukan dari instansi yang
(1) Pelaksanaan rencana K3 berwenang.
dilakukan oleh pengusaha (4) Prasarana dan sarana sebagaimana
berdasarkan rencana K3 dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
sebagaimana dimaksud dalam terdiri dari:
Pasal 6 ayat (1) huruf c dan Pasal
a. organisasi/unit yang bertanggung
9.
jawab di bidang K3;
(2) Pengusaha dalam melaksanakan
b. anggaran yang memadai;
rencana K3 didukung oleh
sumber daya manusia di bidang c. prosedur operasi/kerja, informasi,
K3, prasarana, dan sarana. dan pelaporan serta
pendokumentasi an; dan
(3) Sumber daya manusia
sebagaimana ....... d. instruksi kerja.
Pasal 10 Ayat (3) Huruf a
Kompetensi kerja adalah
kemampuan setiap individu
yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

Huruf b
Instansi yang berwenang a.l:
Kementerian kesehatan
SMK3, BAB II, PASAL 11 e. pembelian/pengadaan
PP NO.50/2012 barang dan jasa;
f. produk akhir;
(1) Pengusaha dalam melaksana kan
g. upaya menghadapi
rencana K3 harus melaku kan
keadaan darurat
kegiatan dalam pemenuh an
kecelakaan dan bencana
persyaratan K3.
industri; dan
h. rencana dan
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pemulaihan keadaan
pada ayat (1) paling sedikit
darurat.
meliputi:
a. tindakan pengendalian;
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud
b. perancangan (design) dan
pada ayat (2) huruf a sampai
rekayasa;
dengan huruf f, dilaksanakan
c. prosedur dan instruksi kerja;
berdasarkan identifikasi bahaya,
d. penyerahan sebagian
penilaian, dan pengendalian risiko.
pelaksanaan pekerjaaan;
Ayat (2) Huruf b
SMK3, BAB II, Pasal 11 Perancangan (design) dan rekayasa
PP No.50/2012 meliputi pengembangan, verifikasi,
tinjauan ulang, validasi dan
Ayat (2) Huruf a penyesuaian berdasar kan identifikasi
sumber bahaya, penilaian dan
Tindakan pengendalian meliputi pengendalian risiko kecelakaan dan
pengendalian thd kegiatan, produk PAK.
barang dan jasa yg dapat
menimbulkan risiko kecelakaan
dan PAK sekurang-kurangnya
mencakup pegendalian thd bahan, Ayat (2) Huruf c
peralatan, lingkungan kerja, cara Penyusunan prosedur dan instruksi
kerja, sifat pekerjaan, dan proses kerja memperhatikan syarat-syarat K3
kerja. dan ditinjau ulang apabila terjadi
kecelakaan, perubahan peralatan,
perubahan proses dan/atau perubahan
bahan baku serta ditinjau ulang secara
berkala.
SMK3, BAB II, Pasal 11
PP No.50/2012

Ayat (2) Huruf d Ayat (2) Huruf f


Dalam kontrak penyerahan
Produk akhir dilengkapi dengan
sebagian pelaksanaan
petunjuk pengoperasian,
pekerjaan, memuat jaminan
pesifikasi teknis, lembar data
kemampuan perusahaan penerima
keselamatan bahan, label
pekerjaan dalam memenuhi
dan/atau informasi K3 lainnya.
persyaratan K3.

Ayat (2) Huruf e


Dalam pembelian/pengada an
barang dan jasa perlu
memperhatikan spesifikasi teknis
dan aspek K3 serta kelengkapan
lembar data keselamatan bahan.
Pasal 11 Ayat (4)
SMK3, BAB II, PASAL 11
PP NO.50/2012 Potensi bahaya adalah kondisi
atau keadaan baik pada orang,
peralatan, mesin, pesawat,
(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud instalasi, bahan, cara kerja, sifat
pada ayat (2) huruf g dan huruf h kerja, proses produksi dan
dilaksanakan berdasarkan lingkungan yang berpotensi
potensi bahaya, investigasi, dan menimbulkan gangguan,
analisa kecelakaan. kerusakan, kerugian, kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, dan PAK.
Pasal 11 Ayat (4)
Investigasi adalah serangkaian Analisa kecelakaan adalah
kegiatan untuk mengumpulkan serangkaian kegiatan untuk
keterangan/data atas rangkaian mengadakan analisa dan penyelidikan
temuan kejadian gangguan, untuk mengetahui/membuktikan
kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebenaran atau kesalahan sebuah fakta
kebakaran, peledakan, pencemaran, yang kemudian menyajikan
dan PAK. kesimpulan atas kejadian kecelakaan,
kebakar an, peledakan, pencemaran,
dan PAK yang merupakan bagian
penting program pencegahan
kecelakaan
SMK3, BAB II, PASAL 12
PP NO.50/2012
(1) Pengusaha dalam melaksana kan
kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 harus:
a. menunjuk sumber daya d. membuat prosedur informasi;
menuasia yang mempunyai e. membuat prosedur pelaporan; dan
kompetensi kerja dan f. mendokumentasikan seluruh
kewenangan di bidang K3; kegiatan.
b. melibatkan seluruh
pekerja/buruh; (2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana
c. membuat petunjuk K3 yang dimaksud pada ayat (1) harus
harus diipatuhi oleh seluruh diintergrasi kan dengan kegiatan
pekerja/buruh, orang lain selain manajemen perusahaan.
pekerja/buruh yang berada di
perusahaan, dan pihak lain yang
terkait;
(1) Prosedur informasi
sebagaimana dalam Pasal 12
ayat (1) huruf d harus
memberikan jaminan bahwa
SMK3, BAB II, PASAL 13 informasi K3 dikomunikasikan
PP NO.50/2012 kepada semua pihak dalam
perusahaan dan pihak terkait
di luar perusahaan
(2) Prosedur pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 huruf e terdiri atas
pelaporan:
a. terjadinya kecelakaan di
tempat kerja;
SMK3, BAB II, PASAL 13 a. terjadinya kecelakaan di
PP NO.50/2012 tempat kerja;
b. ketidak sesuaian terhadap
peraturan perundang-
undangan dan/atau
standar;
c. kinerja K3;
d. identifikasi sumber bahaya;
dan
e. yang diwajibkan
berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
SMK3, BAB II, PASAL 13 (3) Pendokumentasian sebagai
PP NO.50/2012 mana dalam Pasal 12 ayat (1)
huruf f paling sedikit dilakukan
terhadap:
a. peraturan perundang-
undangan di bidang K3 dan
standar di bidang K3;
b. indikator kinerja K3;
c. izin kerja;
d. hasil identifikasi, penilaian,
dan pengendalian risiko;
e. kegiatan pelatihan;
f. kegiatan inspeksi, kalibrasi
dan pemeliharaan;
SMK3, BAB II, PASAL 13 g. catatan pemantauan data;
PP NO.50/2012 h. hasil pengkajian kecelakaan
di temoat kerja dan tindak
lanjut;
i. identifikasi produk
termasuk komposisinya;
j. informasi mengenai
pemasok dan kontraktor;
dan
k. audit dan peninjauan ulang.
(1) Pengusaha wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
(2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) melalui pemeriksaan, pengujian,
dan audit internal SMK3 dilakukan
oleh sumber daya manusia yang
kompeten.
SMK3, BAB II, PASAL 14
(3) Dalam hal perusahaan tidak
PP NO.50/2012 memiliki sumber daya untuk
melakukan pemantauan dan
evaluasi keinerja K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat
menggunakan jasa pihak lain.
SMK3, BAB II, PASAL 14 (4) Hasil pematauan dan evaluasi
PP NO.50/2012 kinerja K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaporkan kepada
pengusaha.
(5) Hasil emantauan dan evauasi
kinerja K3 sebagaimana dimaksud
ayat (2) digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan.
(6) Pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud ayat (2) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan/atau
standar.
(1) Untuk menjamin kesesuaian dan
efektivitas penerapan SMK3,
pengusaha wajib melakukan
peninjauan.
(2) Peninjauan sebagaiman
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
SMK3, BAB II, PASAL 15 pemantauan, dan evaluasi.
PP NO.50/2012 (3) Hasil peninjauan sebagaimana
dimakasud ayat (2) digunakan
untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja.
(4)
SMK3, BAB II, PASAL 15 (4) Perbaikan dan peningkatan
PP NO.50/2012 kinerja sebagaimana
dimakasud pada ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam hal:
a. terjadi perubahan
peraturan perundang-
undangan;
b. adanya tuntutan dari pihak
yang terkait dan pasar;
c. adanya perubahan produk
dan kegiatan perusahaan;
d. terjadi perubahan struktur
organisasi perusahaan;
e.
SMK3, BAB II, PASAL 15 e. adanya perkembangan ilmu
PP NO.50/2012 pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi;
f. adnya hasil kajian
kecelakaan di tempat kerja;
g. adanya pelaporan;
dan/atau
h. adanya masukan dari
pekerja/buruh.
(1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan
oleh lembaga audit independen
yang ditunjuk oleh Menteri atas
permohonan perusahaan.

MK3, BAB II, PASAL 16 (2) Untuk perusahaan yang memiliki


PP NO.50/2012 potensi bahaya tinggi wajib
melakukan penilaian penerapan
Yang dimaksud SMK3 sesuai dengan ketentuan
dengan perusahaan peraturan perundang-undangan.
yang memiliki
potensi bahaya tinggi (3) Penilaian sebagaimana dimaksud
antara lain pada ayat (1) dilakukan melalui audit
perusahaan yang SMK3 yang meliptui:
bergerak di bidang a. pembangunan dan ...
pertambangan,
minyak dan gas bumi.
MK3, BAB II, PASAL 16 a. pembangunan dan terjaminnya
PP NO.50/2012 pelaksanaan komitmen;
b. pembuatan dan pemdoku-
mentasian recana K3;
c. pengendalian perancangan dan
peninjauan kontrak;
d. pengendalian dokumen;
e. pembelian dan pengendali an
produk;
f. keamanan bekerja berdasarkan
SMK3;
g. standar pemantauan;
h. pelaporan dan perbaikan
kekeurangan;
i.
MK3, BAB II, PASAL 16 i. pengelolaan material dan
PP NO.50/2012 perpindahannya;
j. Pengumpulan dan penggunaan
data;
k. Pemeriksaan SMK3; dan
l. Pengembangan keterampilan dan
kemampuan.

(4) Penilaian penerapan SMK3


sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) tertuang dalam pedomanan
yang tercantum dalam Lampiran
II sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.

adalah pemeriksaan
secara sistematis dan
independen terhadap
pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil
kegiatan yang telah
direncanakan dan
dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di
perusahaan
Bagian ke V
Pasal 14 (2)
AUDIT DIAUDIT OLEH:
INTERNAL AUDITOR INTERNAL
BADAN AUDIT

Pasal 16  12 UNSUR/ELEMEN AUDIT


AUDIT  166 KRITERIA
EKSTERNAL

TEKNIS AUDIT PERUBAHAN ATAU


SMK3 SESUAI PENAMBAHAN SESUAI
LAMP. II PERKEMBANGAN OLEH
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR 12 ELEMEN
AUDIT
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
AUDIT

1. Penetapan
Kebijakan K3
2. Perencanaan
Penerapan K3
3. Penerapan K3
4. Pengukuran,
Pemantauan,
dan Evaluasi
Kinerja K3
5. Peninjauan
secara teratur
untuk
meningkatkan
kinerja K3
secara
berkesinam-
bungan
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaan: AUDIT
1. Rencana
Penetapan
K3
1. Penetapan Kebijakan berdasarka:
Kebijakan K3 K3:
2.Rencana K3
2. Perencanaan 1.Penyusunan memuat:
Penerapan K3 Kebijakan K3:
Pelaksanaan
2.Penetapan
3. Penerapan K3 Rencana K3:
Kebijakan:
4. Pengukuran, 1.Penyediaan SDM
3.Pelaksanaan
Pemantauan, 2.Penyediaan sarana &
No.2 diatas
prasarana
dan Evaluasi harus:
3.Prosedur & Instruksi
Kinerja K3 4.Peninjauan Kerja Pemantauan
ulang
5. Peninjauan 4.Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi
secara teratur 5.Komitmen Pek
tingkatan
Kinerja:
untuk 5.Peembelian/Pengadaan
pimpinan Barang dan Jasa 1.Pemeriksaan,
meningkatkan 6.Peran serta Pengujian dan
6.Produk Akhir
kinerja K3 pekerja & orang 7.Keadaan Darurat Kec.
Pengukuran
secara lain di tempat Dan Bencana Industri 2.Audit Internal
berkesinam- 8.Rencana & Pemulihan SMK3
bungan Keadaan Darurat

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja


K3
1.Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaan: AUDIT
1. Rencana
Penetapan
K3
1. Penetapan Kebijakan berdasarka:
Kebijakan K3 K3: 1. Pembangunan dan
2.Rencana K3
2. Perencanaan 1.Penyusunan memuat: Pemeliharaan Komitmen
Penerapan K3 Kebijakan K3: 2. Strategi
Pelaksanaan
2.Penetapan Pendokumentasian
3. Penerapan K3 Rencana K3:
Kebijakan: 3. Peninjauan Ulang Desain
4. Pengukuran, 1.Penyediaan SDM
3.Pelaksanaan dan Kontrak
Pemantauan, 2.Penyediaan sarana &
No.2 diatas 4. Pengendalian Dokumen
prasarana
dan Evaluasi harus: 5. Pembelian
3.Prosedur & Instruksi
Kinerja K3 4.Peninjauan Kerja Pemantauan 6. Keamanan Bekerja
ulang
5. Peninjauan 4.Penyerahan Sbgn Pel. dan Evaliasi Berdasarkan SMK3
secara teratur 5.Komitmen Pek
Kinerja: 7. Standar Pemantauan
tingkatan 5.Peembelian/Pengadaan
untuk pimpinan 1.Pemeriksaan, 8. Pelaporan dan Perbaikan
Barang dan Jasa
meningkatkan 6.Peran serta Pengujian dan 9. Pengelolaan material dan
6.Produk Akhir
kinerja K3 pekerja & orang 7.Keadaan Darurat Kec.
Pengukuran perpindahannya
secara lain di tempat Dan Bencana Industri 2.Audit Internal 10. Pengumpulan dan
berkesinam- 8.Rencana & Pemulihan SMK3 penggunaan data
bungan Keadaan Darurat 11. Audit SMK3
12. Pengembangan
Ketrampilan dan
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja Kemampuan
K3
1.Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 26

2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6


11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 14

12 ELEMEN 44 166
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit

1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (5)


Pemeliharaan 1.2 Tanggungjawab dan Wewenang (7)
Komitmen Untuk Bertindak;
1.3 Tinjauan dan Evaluasi; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan (11)
Tenaga Kerja.

2. Pembuatan dan 2.1 Rencana Strategi K3; (6)


Pendoku mentasian 2.2 Manual SMK3; (3)
Rencana 2.3 Peraturan Perundangan dan (4)
Persyaratan lain di Bidang K3.
2.4 Informasi K3 (1)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
3. Pengedalian 3.1 Pengendalian Perancangan; (5)
Perancangan dan 3.2 Peninjauan Kontrak. (9)
Peninjauan Kontrak

4. Pengendalian Dokumen 4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan (5)


Pengendalian Dokumen;
4.2 Perubahan dan Modifikasi (3)
Dokumen
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
5. Pembelian dan 5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan (5)
Penendalian Produk Jasa;
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa (1)
Yang Telah Dibeli
5.3 Pengedalian Barang dan Jasa Yang (1)
Dipasok Pelanggan;
5.4 Kemampuan Telusur Produk (2)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
6. Keamanan Bekerja 6.1 Sistem Kerja; (8)
Berdasarkan SMK3 6.2 Pengawasan; (5)
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil; (2)
6.4 Area Terbatas;
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan (4)
Perubahan Sarana Produksi; (10)
6.6 Pelayanan;
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan (2)
Darurat; (7)
6.8 Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan; (2)
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan
Darurat (1)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
7. Standar Pementauan 7.1 Pemeriksaan Bahaya; (7)
7.2 Pemantauan/ Pengukuran (3)
Lingkungan Kerja;
7.3 Peralatan Pemeriksaan/ Inspeksi, (2)
Pengukuran dan Pengujian;
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
(5)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Bahaya; (1)
Perbaikan 8.2 Pelaporan Kecelakaan; (1)
Kekurangan 8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian (6)
Kecelakaan;
8.4 Penanganan Masalah; (1)

9. Pengelolaan Material 9.1 Penanganan Secara Manual dan (4)


dan Perpindahannya Mekanis;
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan (3)
dan Pembuangan;
9.3 Pengendaliian Bahan Kimia
Berbahaya; (5)
PP 50/2012

NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN

10. Pengumpul an dan 10.1 Catatan K3; (4)


Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2)

11. Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit Internal SMK3. (3)


PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (7)
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan (2)
Kemampuan Penyelia;
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja; (3)
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan (1)
Untuk Pengunjung dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus.
(1)
Bab VI Pasal 7 – 8 Per. Menaker No. 05/MEN/1996

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerpanannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh Instansi Audit
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota

Eksternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus
Bab VI Pasal 7 – 8 Per. Menaker No. 05/MEN/1996

MENTERI cq
DIRJEN
Evaluasi &
Ajukan Tetapkan
Penilaian
RTA RTA
BADAN DINAS
AUDIT KETENAGAKERJAAN PADA Laporan
PEM PROV Audit
Permohonan
u/ di Audit (sukarela) DINAS KETENAGAKERJAAN
PADA PEM KAB/KOTA
 Sertifikat
 Tindakan
hukum Permohona Audit
Audit
PERUSAHAAN
Eksternal
Tabel 2
KATAGORI PERUSAHAAN
TINGKAT
PENCAPAIAN TINGKAT TINGKAT
TINGKAT AWAL
PENERAPAN TRANSISI LANJUTAN
(64 KRITERIA)
(122 KRITERIA) (166 KRITERIA)

0 –59 % Kurang Kurang Kurang

60 – 84 % Baik Baik baik

85 – 100 % Memuaskan Memuaskan Memuaskan


Lampiran II PP No.50 Tahun 2012

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


TC
1. KATAGORI KRITIKAL
PENILAIAN Temuan yg mengakibatkan fatlity/kematian
HASIL AUDIT 2. KATAGORI MAYOR
SMK3 a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
BERDASARK uu-an
AN b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMk3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria audit di
KRITERIA beberapa lokasi
MENURUT 3. KATAGORI MINOR
SIFATNYA Ketidak konsistenan dlm pemenuhan persyaratan per.
TERDIRI per-uu-an, standar, pedoman, dan acuhan lainnya.
DARI 3
KATAGORI
Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atu
mayor, dinilai balum berhasil menerapkan SMK3
dan panilaian tidak mengacu tabel 2
Ditanda tangani
Menteri
Berlaku 3 th

Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan

FORMULIR LAPORAN AUDIT

LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

<NAMA PERUSAHAAN >


< UNIT KERJA>
<NAMA TEMPAT KERJA YANG DIAUDIT>
<LOKASI>

TINGKAT AUDIT : <AWAL/TRANSISI/LANJUTAN>


Nomor: <No. Laporan>

< NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN >

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. <NAMA TEMPAT KERJA YANG DIAUDIT >
2. <KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I >
3. <NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN>
4. <DINAS YANG MEMBIDANGI KETENAGAKERJAAN>
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

< PERUSAHAAN PERDAGANGAN OTOMOTIF PT. MENARA TIGGI >


< Jalan Jenderal Gatot Subroto No.12 Jakarta Selatan >

TINGKAT PENCAPAIAN: < LANJUTAN>


Nomor: < No. SMK3/o1-15/03/VI/2010 >

< PT. JATIM ASPEK NUSANTARA >

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. < Dirut PT. Menara Tinggi >
2. < MEN. NAKERTRANS cq. Dirjen BINWASNAKER >
3. < Dirut PT. Jatim Aspek Nusantara >
4. < KADISNAKER KABUPATEN/KOTA..........>
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari<Total
Laporan Audit Halaman>
SMK3
<Nama
Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi Dari 3

No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> Ringkasan Auditor Ketua Tim Auditor


1. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT :
Nama perusahaan : ………………………………………………………………………
Jenis Usaha : ................................................................

2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit eksternal SMK3 <nama tempat kerja> meliputi:
a. <unit kerja proses/bagian tempat kerja> <lokasi>
b. dan seterusnya

3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal: <dari s.d pelaksanaan audit>
Temoat: <alamat>

4. TUJUAN AUIDT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada <nama
tempat kerja> sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

5. TIM AUDITOR
No. Laporan <No.Laporan> Halaman <1 >
Laporan Audit
SMK3 Audit I (PERTAMA)
Tgl. Laporan <..............> <.................> Audit ke/Distribusi:
No. 1 dari 3

Auditor:
Ketua Tim Auditr
No. Pekerjaan <No.:...........> Ringkasan 1.Agus.S
Pungky.W
2.M.Eep
5. TIM AUDITOR
Tim auditor (NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN) terdiri dari:
1. <NAMA> Auditor senior
2. <NAMA> Auditor junior

6. GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA


a. <Proses produksi>
b. <Penerapan K3>

7. JADWAL AUDIT

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN PENGHUBUNG

1 PERTEMUAN AWAL

2 PEMERIKSAAN DAN
PENILAIAN KRITERIA
3 PERTEMUAN AKHIR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi Dari 3

8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA


No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor
PEMENUAHAN
No. NO. KRITERIA TIDAK BERLAKU
KETIDAK SESUAIAN
KESESUAIAN
MAYOR MINOR
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi dari 3

9. PENJELASAN TENTANG KRITERIA TIDAK BERLAKU


<elemen/kriteria
No. Pekerjaan yang tidak bisa diterapkan>
<No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


<uraian mengenai temuan yang tidak sesuai mayor/minor>

11. TINDAK LANJUT


<saran perbaikan ketidak sesuaian>

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


11. TINDAK LANJUT
NO.
KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Halaman dari <Total
Laporan Audit Haaman>
SMK3

<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>


Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi dari 3

12. No.
HASIL AUDIT
Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor
<kesimpulan prosentase perolehan hasil audit>

13. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT


a. Daftar hadir pertemuan perusahaan yang diauidt; dan
b. Respon perusahaan terhadap tindak lanjut temuan ketidak sesuaian
CONTOH PENGUNAAN DAFTAR NO.8 (DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN
PEMENUHANNYA) PEMENUHANNYA
NO. KETIDAK
TIDAK SESUAIAN
NO KRITERI KRITERIA BERLAKU KESESUAIA
A N MAYOR MINO
R

1 1.1.1 Adanya kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal,


dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3 
dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki
kinerja K3

2 1.1.2 Kebijakan yang ditanda tangani oleh pengusaha


dan atau pengurus 

dst

166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem untuk


menjamin kepatuhan thd persyaratan lisensi 
atau kualifikasi sesuai dg per-uu-an unuk
melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pek,
atau mengoperasikan peralatan.
CONTOH PENGGUNAAN DAFTAR NO.10 (URAIAN TEMUAN
KETIDAKSESUAIAN) DAN DAFTAR 11 (TINDAK LANJUT)

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


NO. 11. TINDAK
N KATEGO LANJUT
O
KRITERI KRITERIA BUKTI OBJEKTIF
RI
A
1 1.4.7 P2K3 mengadakan P2K3 belum Minor
pertemuan secara mengadakan
teratur dan hasilnya pertemuan secara
di sebarluaskan di teratur
tempat kerja
2 1.4.8 P2K3 melaporkan P2K3 belum melapor Minor
kegiatannya secara kan kegiatannya
teratur sesuai secara teratur, tidak
dengan peraturan sesuai peraturan
perundangan perundangan
3 dst Mayor

Badan hukum
yang ditunjuk
oleh Menteri
untuk melaku
PER. MENAKERTRANS kan audit
NO.PER-18/MEN/XI/2008 eksternal SMK3
a.Badan hukum
b.SIUP
c.NPWP
d.Kantor pusat dg cabang di
Ind. Barat, Tengah, Timur
e. Bukti Wajib Lapor
PASAL 3 Ketenagakerjaan di tkt
PER. MENAKERTRANS pusat dan cabang
NO.PER-18/MEN/XI/
f. 4 auditor eksternal senior
2008
+ 8 yunior yang ditunjuk
g. Program kerja rencana
pelaksanaan
Adalah tenaga teknis
yang mempunyai
kompetensi untuk
melaksanakan audit
SMK3 yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
PASAL 1 atau pejabat yang
PER. MENAKERTRANS ditunjuk
NO.PER-18/MEN/XI/2008
▩Auditor Internal
SMK3
▩Auditor Eksternal
Junior SMK3
KEP. DIRJEN ▩Auditor Eksternal
BINWASNAKER
NO. SMK3
KEP.24/DJPPK/V/2006
PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL
1. Pendidikan D3 dengan pengalaman 2 th
2. Sertifikat Ahli K3
3. Lulus pendidikan auditor SMK3

Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)

MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
JENDERAL (1 kali dlm 1 th)
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL JUNIOR
1. Pendidikan D3 dengan pengalaman bid K3 min. 4 th
Pendidkan S1 dengan pengalaman K3 minimal 2 th
2. Pengalaman sebagai auditor internal min. 5x audit penuh
3. Pengalaman audit eksternal sebagai peninjau min. 5x audit
penuh min.8 jam setiap kali audit
4. Pengalaman sbg asisten audit (trainee auditor) eksternal
min. 5x audit penuh min.8 jam setiap audit dan dinyatakan
mampu oleh Auditor Eksternal Senior

SKP
Permohonan
(berlaku 3 th)
tertulis SKP
MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
JENDERAL
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL SENIOR
1. Pengalaman sebagai Auditor Eksternal Yunior minimal 1 th
2. Telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 minimal 10 x
audit penuh min. 8 jam setiap kali audit dalam 1 th.
3. Telah mengikuti pengembangan kemampuan bid. K3 min.
30 jam dalam waktu 2 th dg ketetapan sesuai TABEL

Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)

MENTERI
DIREKTUR Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
JENDERAL
MAKSIMUM JAM YG BOLEH
KEGIATAN DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, workshop, Sesuai dengan jumlah jam
seminar atau lokakrya di bidang K3 kegiatan
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi dalam 2
bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja yg 10
berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg diseminarkan 10

Menulis artikel di bidang K3 yg dipublikasikan 5

Mengajar kursus/pendidikan untuk setiap materi 20


yg berbeda dan pertama kali di bidang K3
Menyusun meteri yg dipergunakan dlm 20
pendidikan dan pelatihan di bidang K3

KEP. DIRJEN BINWASNAKER NO. KEP.24/DJPPK/V/2006

Anda mungkin juga menyukai