Anda di halaman 1dari 43

IR. AMRI AK, MM


yang selanjutnya disingkat
K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan
melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
yang selanjutnya disingkat
SMK3 adalah bagian dari sistem
manajamen perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi struktur
SMK3 adalah bagian dari
organisasi, perencana
pelaksanaan, tanggung jawab,
an, sistem manajemen prsh
prosedur, proses, dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi :
secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko
pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian yang berkaitan dengan
dan pemeliharaan kebijakan
K3 kegiatan kerja guna
dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan terciptanya tempat kerja
dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan
yang aman, sehat, efisien
dan produktif
produktif
adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria
yang tekah ditetakan utnuk
mengukursuatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 di perusahaan
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;

Paragraf 5 (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh


guna mewujudkan produktivitas kerja yang
Keselamatan dan optimal diselenggarakan upaya keselamatan
Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja

Pasal 86 UU (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat


No.13/2003 (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87 UU (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
No.13/2003 sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
BAB XVI (1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk
mengenai sanksi administratif atas
Bagiaan Kedua
pelanggaran ketentuan-ketentuan
Sangsi sebagaimana diatur dalam Pasal 5,
Administratif Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38
Pasal 190 UU ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47
ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106,
No.13/2003
Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat
(1) dan ayat (2) Undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi


administratif sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Menteri

V1 Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
PP No.50/2012
Bahwa untuk
melaksanakan Pasal 87 ayat
Permenaker (2) UU No.13 Tahun 2003
No.Per.05/MEN/1996 tentang Ketetangakerjaan,
a.faktor kecelakaan di tempat
kerja perlu menetapkan Peraturan
b.menjamin : Pemerintah tentang
o
o
tenaga kerja
orang lain
Penerapan Sistem
o sumber produksi Manajemen Keselamatan
o
o
proses produksi
lingkungan kerja
dan Kesehatan Kerja
c.globalisasi
d.perlu SMK3
Pasal 2 a. Meningkatkan efektifitas
PP No.50/2012 perlindungan K3 yang terencana,
terukur, terstuktur, dan
terintegrasi;

b. Mencegah dan mengurangi


kecelakaan kerja dan PAK dgn
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh;
c. Terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif
Pasal 3
(1) Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan
PP No.50/2012
kebijakan nasional tentang SMK3
(2) Kebijakan nasional tentang SMK3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tertuang dalam Lampiran I, Lampiran II
dan Lampiran III sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3
Pasal 4 sebagaimana dimaksud dalam
PP No.50/2012 Pasal 3, sebagai pedomanan prsh
dalam menerapkan SMK3;
(2) Instansi pembina sektor usaha
dapat mengembang kan pedoman
penerapan SMK3 sbgmn
dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
(1) Setiap perusahaan wajib
Pasal 5 menerapkan SMK3 di
PP No.50/2012 perusahaannya;
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan:
a. Memperkerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai tingkat potensi
bahaya tinggi.
(3) .
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi
Pasal 5 bahaya tinggi sebagaimana
PP No.50/2012 dimaksud pada ayat (2) huruf b
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.
(4) Pengusaha dlm menerapkan SMK3
wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan
peraturan perundang-undangan
serta dpt memperhatikan konvensi
atau standar internasional
Tingkat potensi bahaya tinggi
adalah perusahaan yang memiliki
Pasal 5 potensi bahaya yang dapat
Huruf b mengakibatkan kecelakaan yang
PP No.50/2012
merugikan jiwa manusia,
terganggunya proses produksi dan
pencemaran lingkungan kerja.
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal 3
Pasal 6 ayat (1) meliputi:
PP No.50/2012 a. penetapan kebijakan K3;
b. Perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3;
dan
e. peninjauan dan peningkatan kinerja
SMK3.
(2) Penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tertuang dalam pedoman
yang tercantum dalam lampiran I sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.
(1) Penetapan kebijakan K3
Pasal 7 sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat
PP No.50/2012 (1) huruf a dilaksanakan oleh
pengusaha.
(2) Dalam menyusun kebijakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pengusaha paling sedikit harus:
a. melakukan tinjauan awal kondisi
K3 yang meliputi:
1. identifikasi potensi bahaya,
peniaian dan pengendalian
risiko
2.
2. Perbandingan penerapan K3
dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
Pasal 7 3. peninjauan sebab akibat
PP No.50/2012 kejadian yang membahayakan;
4. Kompensasi dan gangguan
serta hasil penilaian
sebelumnya yang berkaitan
dengan keselamatan; dan
5. Penilaian efisiensi dan
efektivitas sumber daya yang
disediakan.
b. memperhatikan ...
b. memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 secara
terus-menerus; dan
Pasal 7 c. Memperhatikan masukan dari
PP No.50/2012 pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
(3) Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. visi;
b. ...
a. visi;
b. tujuan perusahaan;
Pasal 7 c. komitmen dan tekad melaksanakan
PP No.50/2012 kebijakan dan
d. kerangka dan program kerja yang
mencakup kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang bersifat
umum dan/atau operasional.
Dalam menerapkan SMK3, setiap prsh wajib melaksanakan:

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Mengukur
pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3 Pelaksanaan
rencana K3

Pasal 6 PP No.50 Tahun 2012


Bagian ke V
Diaudit oleh
Pasal 14 (2) Badan Audit
12 unsur/elemen audit
Pasal 16  166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3 sesuai
lamp. II
ELEMEN , SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 28

2. Strategi Pendokumentasian 3 10
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 3 2
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 8 40
7. Standar Pementauan 4 15
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 11
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 13

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 7


11. Audit SMK3 1 4
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 16

12 ELEMEN 41 166
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (6)
pemeliharaan 1.2 Tanggungjawab dan wewenang utk
komitmen bertindak; (9)
1.3 Tinjauan ulang; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dgn
tenaga kerja. (10)
2. Strategi 2.1 Perencanaan Rencana Strategi K3; (5)
Pendokumentasian 2.2 Manual SMK3; (3)
2.3 Penyebarluasan Informasi K3. (2)
3. Peninjauan ulang 3.1 Pengendalian Perancangan; (4)
perancangan 3.2 Peninjauan ulang Kontrak. (4)
(Design) dan
Kontrak

4. Pengendalian 4.1 Persetujuan dan pengeluaran


Dokumen dokumen; (4)
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen (3)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
5. Pembelian 5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa; (4)
5.2 Sistem verifikasi utk brg & jasa yg dibeli
5.3 Kontrol barang dan jasa yg dipasok (1)
pelanggan;
(2)
6. Keamanan 6.1 Sistem Kerja; (9)
bekerja 6.2 Pengawasan; (5)
berdasarkan 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil; (2)
SMK3
6.4 Lingkungan Kerja; (4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi; (9)
6.6 Pelayanan; (2)
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan
darurat; (7)
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan; (2)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
7 Standar 7.1 Pemeriksaan Bahaya; (6)
Pementauan 7.2 Pemantauan Lingkungan Kerja; (2)
7.3 Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian; (2)
7.4 Pemantauan Kesehatan. (5)

8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Keadaan Darurat; (1)


Perbaikan 8.2 Pelaporan Insiden; (2)
Kekurangan 8.3 Penyelidikan Kecelakaan Kerja; (6)
8.4 Penanganan Masalah; (2)
9. Pengelolaan 9.1 Penanganan secara manual dan
Material dan mekanis;(4) (4)
Perpindahannya 9.2 Sistem Pengangkutan, penyimpanan dan
Pembuangan;(3) (3)
9.3 Bahan-bahan Berbahaya.(6) (6)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN ∑ krit.
10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3; (5)
Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2)

11. Audit SMK3 11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3.


(4)
12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (8)
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan
Kemampuan. Supervisor; (2)
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja; (3)
12.4 Pelatihan untuk Pengenalan bagi
Pengunjung dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (2)
(1)
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal
(3 th sekali)
Internal

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kec.kerja (peledakan,
kebakaran, pencemaran dan PAK)
MENTERI cq
DIRJEN
Evaluasi & Ajukan Tetapkan
Penilaian RTA RTA

Badan DINAS Laporan


Audit KETENAGAKERJAAN PD Audit
PEM PROV
Permohonan
u/ di Audit (sukarela) DINAS
KETENAGAKERJAAN PD
 Sertifikat PEM KAB/KOTA
 Tindakan
hukum Permohona Audit
Audit
PERUSAHAAN
Eksternal
1. KATAGORI TINGKAT AWAL
PENILAIA
Prsh yg memenuhi 64 kriteria sesuai
N HASIL kolom 3 Tabel 1
AUDIT 2. KATAGORI TINGKAT
SMK3 TRANSISI
TERDIRI Prsh yg memenuhi 122 kriteria sesuai
DARI 3 kolom 3 dan 4 Tabel 1
KATAGO 3. KATAGORI TINGKAT
LANJUTAN
RI
Prsh yg memenuhi 166 kriteria sesuai
kolom 3, 4 dan 5 Tabel 1
Tabel 2
Katagori Perusahaan
Tingkat
Pencapaian Tingkat Tingkat Tingkat
Penerapan Awal Transisi Lanjutan
(64 kriteria) (122 kriteria) (166 kriteria)
0 –59 % Kurang Kurang Kurang
60 – 84 % Baik Baik baik

85 – 100 % Memuaskan Memuaskan Memuaskan

Lampiran II

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


TC
PENILAIA 1. KATAGORI KRITIKAL
N HASIL Temuan yg mengakibatkan fatlity/kematian
AUDIT 2. KATAGORI MAJOR
SMK3 a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
BERDASA uu-an
RKAN b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMk3; dan
KRITERIA
c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria
MENURU audit di beberapa lokasi
T 3. KATAGORI MINOR
SIFATNY Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
A persyaratan per. per-uu-an, standar, pedoman,
TERDIRI dan acuhan lainnya.
DARI 3

Badan hukum yang
ditunjuk oleh
Menteri untuk
melaku kan audit
eksternal SMK3
a. Badan hukum
b. SIUP
c. NPWP
d. Kantor pusat dg cabang di Ind.
Barat, Tengah, Timur
e. Bukti Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di tkt pusat dan
cabang
f. 4 auditor eksternal senior + 8
yunior yg ditunjuk
g. Program kerja rencana
pelaksanaan

Pasal 3 Per. Menakertrans No.Per-18/MEN/2009


Adalah tenaga teknis yang
mempunyai kompetensi
untuk melaksanakan audit
SMK3 yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi atau pejabat
yang ditunjuk

Pasal 1 Per. Menakertrans


No.PER.18/MEN/XI/2008
▩Auditor Internal SMK3
▩Auditor Eksternal Junior
SMK3
▩Auditor Eksternal SMK3

Kep. Dirjen BINWASNAKER No. KEP.24/DJPPK/V/2006


PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL
1. Pendidikan D3 dgn pengalaman 2 th
2. Sertifikat Ahli K3
3. Lulus pendidikan auditor SMK3

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL
1. JUNIOR
Pendidikan D3 dg pengalaman bid K3 min. 4 th
Pendidkan S1 dg pengalaman K3 minimal 2 th
2. Pengalaman sbg auditor internal min. 5x audit penuh
3. Pengalaman audit eksternal sbg peninjau min. 5x audit penuh min.8 jam
setiap kali audit
4. Pengalaman sbg asisten audit (trainee auditor) eksternal min. 5x audit
penuh min.8 jam setiap audit dan dinyatakan mampu oleh Auditor
Eksternal Senior

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL
1. Pengalaman sbg AuditorSENIOR
Eksternal Yunior minimal 1 th
2. Telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 minimal 10 x audit
penuh min. 8 jam setiap kali audit dalam 1 th.
3. Telah mengikuti pengembangan kemampuan bid. K3 min. 30 jam
dalam waktu 2 th dg ketetapan sesuai TABEL

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Jenderal Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
MAKSIMUM JAM YG BOLEH
KEGIATAN DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, workshop, Sesuai dengan jumlah jam
seminar atau lokakrya di bidang K3 kegiatan
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi dalam 2
bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja yg 10
berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg diseminarkan 10

Menulis artikel di bidang K3 yg dipublikasikan 5

Mengajar kursus/pendidikan untuk setiap materi 20


yg berbeda dan pertama kali di bidang K3
Menyusun meteri yg dipergunakan dlm 20
pendidikan dan pelatihan di bidang K3
Kep. Dirjen BINWASNAKER No. KEP.24/DJPPK/V/2006
Ditanda
tangani Menteri
Berlaku 3 th

Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan

Anda mungkin juga menyukai