Anda di halaman 1dari 1

Selasa

Hari ke-93
di tahun 2024
News #93
02 Apr 2024

Pesan Keselamatan Pertambangan

Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia No. 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

Bab II
Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Lanjutan… c. Memperhatikan masukan dari (4) Pengusaha dalam menyusun rencana
pekerja. K3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Kebijakan K3 sebagaimana (2) harus melibatkan Ahli K3,
Pasal 6 dimaksud pada ayat (1) paling sedikit Panitia Pembina K3, wakil
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud pekerja/buruh, dan pihak lain yang
memuat:
dalam Pasal 3 ayat (1) meliputi: terkait di perusahaan.
a. Visi;
a. Penetapan kebijakan K3; (5) Rencana K3 paling sedikit memuat:
b. Tujuan perusahaan;
b. Perencanaan K3; a. Tujuan dan sasaran;
c. Komitmen dan tekad
c. Pelaksanaan rencana K3; b. Skala prioritas;
melaksanakan kebijakan;
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja c. Upaya pengendalian bahaya;
dan
K3; dan d. Penetapan sumber daya;
d. Kerangka dan program
e. Peninjauan dan peningkatan e. Jangka waktu pelaksanaan;
kerja yang mencakup
kinerja SMK3. f. Indikator pencapaian; dan
kegiatan perusahaan
(2) Penerapan SMK3 sebagaimana g. Sistem pertanggungjawaban.
secara menyeluruh yang
dimaksud pada ayat (1) tertuang
bersifat umum dan/atau
dalam pedoman yang tercantum
dalam Lampiran I sebagai bagian
operasional. Pasal 10
yang tidak terpisahkan dari (1) Pelaksanaan rencana K3 dilakukan
Peraturan Pemerintah ini. Pasal 8 oleh pengusaha berdasarkan rencana
Pengusaha harus menyebarluaskan K3 sebagaimana dimaksud dalam
kebijakan K3 yang telah ditetapkan Pasal 6 ayat (1) huruf c dan Pasal 9.
Pasal 7 kepada seluruh pekerja/ buruh, orang (2) Pengusaha dalam melaksanakan
(1) Penetapan kebijakan K3 rencana K3 didukung oleh sumber
lain selain pekerja/ buruh yang berada di
sebagaimana dimaksud dalam Pasal daya manusia di bidang K3,
perusahaan, dan pihak lain yang terkait.
6 ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh prasarana, dan sarana.
pengusaha. (3) Sumber daya manusia sebagaimana
(2) Dalam menyusun kebijakan Pasal 9
dimaksud pada ayat (2) harus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b memiliki:
(1), pengusaha paling sedikit harus: a. Kompetensi kerja yang
a. Melakukan tinjauan awal kondisi dilakukan untuk menghasilkan
rencana K3. dibuktikan dengan sertifikat; dan
K3 yang meliputi: b. Kewenangan di bidang K3 yang
1. Identifikasi potensi bahaya, (2) Rencana K3 disusun dan ditetapkan
oleh pengusaha dengan mengacu dibuktikan dengan surat izin
penilaian dan pengendalian kerja/ operasi dan/ atau surat
risiko; pada kebijakan K3 yang telah
ditetapkan sebagaimana dimaksud penunjukkan dari instansi yang
2. Perbandingan penerapan K3 berwenang.
dengan perusahaan dan dalam Pasal 7 ayat (1).
(4) Prasarana dan sarana sebagaimana
sektor lain yang lebih baik; (3) Dalam menyusun rencana K3
dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
3. Peninjauan sebab akibat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari:
kejadian yang pengusaha harus
a. Organisasi/unit yang bertanggung
membahayakan; mempertimbangkan:
jawab di bidang K3;
4. Kompensasi dan gangguan a. Hasil penelaahan awal;
b. Anggaran yang memadai;
serta hasil penilaian b. Identifikasi potensi bahaya,
c. Prosedur operasi/ kerja,
sebelumnya yang berkaitan penilaian, dan pengendalian
informasi, dan pelaporan serta
dengan keselamatan; dan risiko;
c. Peraturan perundang-undangan pendokumentasian; dan
5. Penilaian efisiensi dan d. Instruksi kerja.
efektivitas sumber daya yang dan persyaratan lainnya; dan
disediakan. d. Sumber daya yang dimiliki.
Lanjut…
b. Memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 secara
terus-menerus; dan

Motivasi Harian:
Menjadi produktif. Ugh Ini konsep manusia. Ini berarti Anda memiliki waktu terbatas dan harus
bekerja keras untuk mewujudkan sesuatu.
HSET

Anda mungkin juga menyukai