Anda di halaman 1dari 34

Pendekatan sistem:
Connectedness and wholeness
LUDWIG VON BERTAFANFFY, 1930
Manajemen didifinisikan sebagai kemampuan
atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan
orang lain.
Sondang P. Siagian. 1933

Henry Fayol, 1841-1925 dan Frederick W. Taylor,


1856-1916
Mendifinisikan manajemen dalam 5 unsur (elemen), yaitu:
Merencanakan
Mengorganisasikan
Memimpin
Mengkoordinasikan
Mengawasi
Pelopor manajemen ilmiah yang berorietasi kpd efisiensi
dan produktivitas kerja yang menyoroti unsur manusia
dalam organisasi
KETENTUAN UMUM
BAB I , PASAL 1 NOMOR 2 PP
NO.50/2012
yang selanjutnya disingkat K3
adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan
melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (PAK).
KEBIJAKAN

Serangkaian instruksi dari pembuat keputusan


kepada pelaksana kebijakan yang menjelaskan
tujuan dan cara-cara mencapainya
Nakamura & Smallwood, The Politic of Policy Implementation,1990

What are the government choose to do or not to


do
Thomas R Dye, Understanding Public Policy, 1981
 UU KK No.1 Tahun 1970

 Pasal 87 Paragraf 5 Keselamatan dan Kesehatan


Kerja UU No.13/2003

 PP No.50 Tahun 2012


yang selanjutnya disingkat SMK3
adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif

KETENTUAN UMUM,
BAB I, PASAL 1 NOMOR 1 PP NO.50/2012
 Struktur organisasi
 Perencanaan
 Tanggung jawab
 Pelaksanaan
 Prosedur
 Proses
 Sumber daya

 Pengembangan
 Penerapan
 Pencapaian AUDIT
 Pengkajian
 Pemeliharaan kebijakan K3

Tempat kerja aman,


sehat, efisien, produktif

V1 Bab
6 Bagian
22 Pasal
3 Lampiran
2 Tabel
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
BAB I, PASAL 3 PP NO.50/2012 BAB I, PASAL 2 PP NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan a. Meningkatkan efektifitas
berdasarkan perlindungan K3 yang terencana,
terukur, terstuktur, dan
kebijakan nasional terintegrasi;
tentang SMK3 b. Mencegah dan mengurangi
(2) Kebijakan nasional tentang SMK3 kecelakaan kerja dan PAK dgn
sebagaimana dimaksud pada ayat melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
(1) tertuang dalam Lampiran I, pekerja/serikat buruh;
Lampiran II dan Lampiran III
sebagai bagian yang tidak c.Terciptanya tempat
terpisahkan dari Peraturan kerja yang aman,
Pemerintah ini
efisien dan produktif
(1) Kebijakan nasional tentang
SMK3 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, sebagai
pedoman perusaha
an dalam menerap BAGIAN KESATU, UMUM
kan SMK3; PASAL 4 PP NO.50/2012

(2) Instansi pembina


sektor usaha dapat
mengembangkan
pedoman penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
BAGIAN KESATU, UMUM
PASAL 5 PP NO.50/2012
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di
perusahaannya;
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berlaku bagi perusahaan: Tingkat potensi bahaya tinggi
a. Memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit adalah perusahaan yang
100 orang; atau memiliki potensi bahaya yang
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. dapat mengakibatkan kecelaka
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya an yang merugi kan jiwa
tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) manusia, terganggunya proses
produksi dan pencemaran
huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan
lingkungan kerja.
perundangan.
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib
berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini
dan ketentuan peraturan atau standar
internasional perundang-undangan serta dapat
memperhatikan konvensi
BAGIAN KESATU, UMUM
PASAL 6 PP NO.50/2012
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal 3
ayat (1) meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi
kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.

(2) Penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) tertuang dalam pedoman
yang tercantum dalam lampiran I
sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Pemerintah ini.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib melaksanakan:

Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3

KETENTUAN UMUM, BAB I, PASAL 6 PP NO.50/2012


Bagian ke V
Pasal 14 (2)
AUDIT INTERNAL DILAKUKAN AUDIT

 12 UNSUR/ELEMEN AUDIT
Pasal 16  166 KRITERIA
AUDIT EKSTERNAL

TEKNIS AUDIT SMK3


SESUAI LAMP. II
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
Diaudit oleh oleh manajemen
Auditor √ Perencanaan
Internal sesuai K3
lamp. II Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Bagian ke V Pelaksanaan
rencana K3
Pasal 14 (2)
 Audit
Internal
PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

Pasal 16 Diaudit oleh Auditor Eksternal dari


Lembaga Audit Independen
 Audit Eksternal Sesuai lamp. II
 Pelaksanaan peraturan
perundang -undangan K3
 Laporan risk management
/assesment (HIRA)
 Manual-SOP/JSA-WI
 Inspection system
 Accident investigation &
Accident report
 Performance report
(1) Pengawasan SMK3 dilakukan
oleh pengawas ketenagakerjaan
pusat, provinsi dan/atau
kabupaten/kota sesuai dengan
Pasal 18 kewenangannya;
PP No.50/2012

(2) Pengawasan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pembangunan dan jaminan
pelaksanaan komitmen;
b. organisasi;
c. sumber daya manusia;
d.
d. pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang
K3;
e. keamaanan berkerja;
Pasal 18 f. pemeriksaan, pengujian dan
PP No.50/2012
pengukuran penerapan
SMK3;
g. pengendalian keadaan
darurat dan bahaya industri;
h. pelaporan dan perbaikan
kekuranan; dan
i. tindak lanjut audit.
(1) Instansi pembina sektor usaha
dapat melakukan pengawasan
SMK3 terhadap pelaksanaan
penerapan SMK3 yang
Pasal 19 dikembangkan sessuai dengan
PP No.50/2012
ketentian peraturan perundang-
udangan.

(2) Pelaksanaan pengawasan


sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan secara terkordinasi
dengan pengawasan ketenagakerja
an sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Hasil pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 dan
Pasal 19 digunakan sebagai dasar
Pasal 20 dalam melakukan pembinaan.
PP No.50/2012
Pada saat Peraturan Pemerintah
ini mulai berlaku, Perusahaan
yang telah menerpakan SMk3,
Pasal 21 wajib menyesuaikan dengan
PP No.50/2012
ketentuan Peraturan Pemerintah
ini paling lama 1 (satu) tahun.
Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui
Pasal 22 nya, memerintahkan
PP No.50/2012 pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot
Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal
(3 th sekali)
Internal

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya yg dpt mengakibatkan kec.kerja (peledakan,
kebakaran, pencemaran dan PAK)
MENTERI cq
DIRJEN
Tetapkan
Evaluasi & RTA
Penilaian
Laporan
Dinas Ketenagakerjaan pd Ajukan
Audit
Badan Audit RTA
Pem Prop

Permohonan
u/ di Audit(sukarela) Dinas Ketenagakerjaan Badan Audit
pd Pem Kab/Kota
 Sertifikat
 Tindakan hukum

Permohonan Audit

PERUSAHAAN Audit Eksternal


1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Tahap Persiapan 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan
Pertemuan Awal

Pemeriksaan

Penilaian Kriteria

Pertemuan Akhir
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 26

2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6


11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 14

12 ELEMEN 44 166
Lampiran II - Tabel 2
TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
KATAGORI
PERUSAHAAN 0 – 59 % 60 – 84 % 85 – 100 %

Tingkat Awal (64


Kurang Baik Memuaskan
kriteria)

Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)

Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %

Anda mungkin juga menyukai