Anda di halaman 1dari 75

PENERAPAN SMK3

PP 50 THN 2012
PENDAHULUAN

 Tenaga kerja mempunyai peranan & kedudukan yg penting


sebagai pelaku & tujuan pembangunan, karenanya tenaga
kerja berhak memperoleh perlindungan utk mewujudkan
kesejahteraan
 Untuk menjamin pelaksanaan perlindungan pekerja, telah
diatur dengan Peraturan per-UU-an Ketenagakerjaan,
temasuk K3
 Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan
institusi & lembaga yg penting dlm penyelenggaraan
administrasi negara bidang ketenagakerjaan
 Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan Ahli K3 adalah
instrumen Penegak ditaatinya ketentuan dan standar K3
REGULASI K3
1. K3 diatur dengan Undang Undang yaitu UU No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Memuat syarat-syarat K3 yang wajib dilaksanakan oleh
para pengurus tempat kerja di seluruh wilayah RI.
2. Dlm UU No 1 Th 1970, mengamanatkan kepada Menteri Tenaga Kerja sebagai
pemegang Policy Nasional di bidang K3.
3. Sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang, Menteri telah
menerbitkan seperangkat aturan pelaksanaan K3 antara lain : Persyaratan
Keteknikan, Medik, Kelembagaan, Personel, Kesisteman maupun koordinasi
sektoral.
SASARAN K3
Sasaran K3 untuk menjamin :
1. keselamatan pekerja dan orang lain,
2. menjaga aset perusahaan dan
3. agar semua aparat produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien guna meningkatkan
produktifitas.

K3 = menjamin kelangsungan
bekerja dan berusaha 4
• Era revolusi industri (abad 18)
– Perubahan sistem kerja :
– Penggunaan tenaga mesin
– Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
– Pengorganisasian pekerjaan
– Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
• Era industrialisasi
– Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety
device dan alat-alat pengaman)
• Era Manajemen
– Heirich (1931), teori domino
– Bird and German, teori Loss Causation Model
– ISO, SMK3 dll
Pekerja Buruh MANAGEMENT Health and Safety
Representative

Identifikasi bahaya

Penilaian risiko
Inspeksi
Review
Pengendalian risiko Koreksi
Audit
Eliminasi Evaluasi
Substitusi

Pengendalian Rekayasa
SEKILAS
Pengendalian
TENTANG Administrasi
MANAJEME
APD
N RISIKO

Implementasi
Meningkatkan
penerapan SMK3

Misi K3
Meningkatkan pelaksanaan Nasional
pembinaan dan pengawasan
K3

Meningkatkan peran serta


pengusaha,
Tenaga Kerja &
masyarakat untuk
mewujudkan kemandirian
dalam
pelaksanaan K3
Strategi K3 Nasional

• Menyusun dan meningkatkan kebijakan K3


1

• Meningkatkan Sumber Daya Manusia di


2 bidang K3

• Meningkatkan pembinaan penerapan SMK3


3

• Meningkatkan sarana dan prasarana


4 pengawasan K3
• Meningkatkan jejaring dan peran serta
instansi, lembaga, personil dan pihak-pihak
5 terkait
REGULASI K3
P2K3
Auditor SMK3
PJK3
Ahli K3 Umum Pesawat Tenaga Produksi
DK3
Ahli K3 Kimia Kelembagaa Pesawat Angkat Angkut
Ahli K3 Listrik n Pesawat Uap / Boiler
Ahli K3 Konstruksi Esakalator
Ahli K3 P Kebakaran Elevator
Ahli K3 PAA Mesin/ Bejana Tekanan
Ahli K3 PUBT Personil Instalasi Listrik
peralatan
Teknisi Lift Instalasi Penyalur Petir
Teknisi Listrik Instalasi Penang. Kebakaran
Petugas P3K Regulas
Petugas K3 Kimia i K3
Operator K3
TKBT
Petugas Peran Kebakaran
Regu Penang. Kebakaran Kesehatan Kerja
Koordinator Penang. Kebakran Lingkung
an Kerja
Sistem Sistem Manajemen K3
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang 13 Thn
2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012 ttg


Penerapan SMK3

Sanksi
Sejarah Kebijakan SMK3

• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara


eksplisit merupakan pelaksanaan K3
secara sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui
Permenaker No. 05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem
manajemen K3 mulai berkembang
melalui ILO Guideline Tahun 2001
• OHSAS dikembangkan pada tahun 2001
• SMK3 ditegaskan kembali dalam UU
13 tahun 2003 pasal 87
• Dan mengamanatkan pedoman
penerapan melalui Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3 (12 April
2012)
Paradigma K3
2012 SMK3 PP NO. 50 TAHUN 2012
2003 UU No.13/2003

1996 SMK3 PerMen. 05/1996

1995 Fihak III PJK3 PerMen.04/1995

1992 AHLI K3 PerMen. 02/1992

1988 PJIT Uap KepMen.


1261/1988

1987 P2K3 PerMen. 04/1987

1970 UU 1/70
1969 Era VR
1910
1947
1945 Direct Proses transformasi dari rawing
1910 ke steering
Inspectoin
PRIVATISASI
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Kerangka PP 50/2012
Bab I - Ketentuan Umum: pasal 1- 3
Bab II - SMK3: pasal 4 - 15
o Bagian Kesatu: Umum – 3 pasal
o Bagian Kedua: Penetapan Kebijakan – psl 7 -8
o Bagian Ketiga: Perencanaan K3 – psl 9
o Bagian Keempat: Pelaksanaan Rencana K3 – psl 10 - 13
o Bagian Kelima: Pemantauan&Evaluasi Kinerja K3 – psl 14
o Bagian Keenam: Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3
tentang – psl 15
Penerapan SMK3 Bab III - Penilaian SMK3: pasal 16 -17
Bab IV - Pengawasan: pasal 18 - 20
Bab V - Ketentuan Peraliahan: pasal 21
V1 Bab Bab VI - Ketentuan Penutup: pasal 22
6 Bagian  Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
22 Pasal  Lampiran II : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
3 Lampiran  Tabel 1 : Kriteria Pada Tingkat Penerapan SMK3
 Tabel 2 : Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
2 Tabel  Lampiran III : Formulir Laporan
PP NO. 50 TAHUN 2012
Tanggal 12 April 2012

• 22 Pasal
• Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan
SMK3
• Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
YG WAJIB MENERAPKAN SMK3
 Penerapan SMK3 WAJIB di perusahaan:
› memperkerjakan pekerja/buruh paling
sedikit 100 (seratus) orang; atau
› mempunyai tingkat potensi bahaya
tinggi.
 Ketentuan mengenai tingkat potensi
bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

PP 50/2012 pasal 5
Pengertian
Pasal 1

• SMK3
bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
Pengertian
Pasal 1

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Pengertian
Pasal 1

• Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di
perusahaan.
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2

a. meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Ketentuan Umum
Pasal 3

PENERAPAN SMK3 DILAKUKAN BERDASARKAN


KEBIJAKAN NASIONAL

Kebijakan Nasional tertuang dalam Lampiran 1,


Lampiran 2 dan Lampiran 3
Ketentuan Umum
Pasal 4

1. Kebijakan Nasional sebagai pedoman


perusahaan dalam menerapkan SMK3

2. Instansi Pembina Sektor dapat mengembangkan


Kebijakan Nasional sebagai pedoman perusahaan
dalam menerapkan SMK3
• Wajib bagi perusahaan:
– memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
• Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan
perUU, konvensi atau standar internasional
Pasal 5
Penerapan SMK3 meliputi

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Pasal 6
5 PRINSIP PENERAPAN SMK3

1
5

PP 50/2012 pasal 6
5 PRINSIP PENERAPAN SMK3
Kebijakan K3 Perencanaan K3 Pelaksanaan Rencana K3

SDM K3
Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3
Peninjauan & Peningkatan
Kinerja SMK3

Organisasi K3 Anggaran

Pemeriksaan, Pengujian, Pengukuran,


Audit Internal Prosedur kerja Instruksi kerja

PP 50/2012 pasal 7 - 15
1. Penetapan kebijakan K3
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:
• identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko;
• perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
• peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
• kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan; dan
• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang
disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
secara terus-menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh.
Kebijakan K3 paling sedikit memuat

a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan;
dan
d. kerangka dan program kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang
bersifat umum dan/atau operasional.
Pengusaha harus menyebarluaskan
kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada
seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait
Prinsip 1 Penetapan Kebijakan K3
Penetapan kebijakan K3 harus:
a. disahkan oleh pucuk pimpinan
perusahaan
b. tertulis, tertanggal dan ditanda tangani
c. secara jelas menyatakan tujuan dan
sasaran K3
d. Terdokumentasi & terpelihara
e. Dinamik
f. Ditinjau ulang

Penyusunan kebijakan K3 melalui :


a. Tinjauan awal kondisi K3;
b. Proses konsultasi antara pengurus
dan wakil pekerja/buruh;

PP 50/2012 pasal 7
2. Perencanaan K3
Disusun untuk menghasilkan rencana K3
mengacu pada kebijakan K3
Mempertimbangkan :
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko; peraturan
perundang-undangan dan
persyaratan lainnya; dan
c. sumber daya yang dimiliki.
Rencana K3

Paling sedikit memuat :


a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban.
Prinsip 2 Perencanaan K3 / Program K3
Sumber daya
Jangka
Indikator
Skala Saran waktu Penanggung
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pencapaia
Prioritas a pelaksa Jawab
SDM Biaya n
Prasa naan
rana
1 Tindakan
Pengendalian Melindun
-Pengadaan APD gi kepala 100 1 Bagian Rp 13 - 15 Tersediany Manajer
(Helmet) dari
karyawa
kejatuha Purchasi 150rb x Feb a 100 bh Safety
n benda n di ng dan 100 bh 2018 helmet
keras bagian Safety = Rp.
Proyek 15 jt
2 Perancangan
dan Rekayasa
PP 50/2012 pasal 9

3 Prosedur dan
Instruksi Kerja
4 Penyerahan
Sebagian
Pelaksanaan
Pekerjaan
5 Pembelian/
Pengadaan
Barang dan Jasa
6 Produk Akhir

7 Upaya
Menghadapi
Keadaan Darurat
Kecelakaan dan
Bencana
Industri
8 Rencana dan
Pemulihan
Keadaan Darurat
3. Pelaksanaan Rencana K3
• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3, prasarana
dan sarana.
• Sumber daya manusia harus memiliki:
– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat
izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi
yang berwenang.
• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri dari:
– organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
– anggaran yang memadai;
– prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
– instruksi kerja.
3. Pelaksanaan Rencana K3

• Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan


dalam pemenuhan persyaratan perUU.
• Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan
bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat
3. Pelaksanaan Rencana K3

• Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan identifikasi


bahaya, penilaian dan pengendalian risiko.
• Kegiatan g dan h dilaksanakan berdasarkan potensi
bahaya, investigasi dan analisa kecelakaan
3. Pelaksanaan Rencana K3

• Agar seluruh kegiatan bisa berjalan, maka harus :


a. Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang dibidang
K3
b. Melibatkan seluruh pekerka/buruh
c. Membuat petunjuk K3
d. Membuat prosedur informasi
e. Membuat prosedur pelaporan
f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan


kegiatan manajemen perusahaan
Prinsip 3 Pelaksanaan Rencana K3

SDM K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Didukung oleh
Organisasi K3 Anggaran

Prosedur kerja Instruksi kerja


PP 50/2012 pasal 10 -13
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

• Melalui pemeriksaan, pengujian,


pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten
• Dalam hal perusahaan tidak
mempunyai SDM dapat
menggunakan pihak lain
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

• Hasil pemantauan dilaporkan


kepada pengusaha
• Hasil tersebut digunakan untuk
untuk melakukan tindakan
pengendalian
• Pelaksanaan pemantauan &
Evaluasi dilakukan berdasarkan
peraturan PerUU
Prinsip 4 Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3

Cara :
1. Pemeriksaan
2. Pengujian
3. Pengukuran
4. Audit Internal

wajib dilakukan

oleh SDM yg kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain

di laporkan kpd pengusaha utk melakukan tindakan perbaikan

PP 50/2012 pasal 14
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja
SMK3

• menjamin kesesuaian dan


efektifitas penerapan SMK3,
• dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

• Hasil peninjauan digunakan untuk


perbaikan dan peningkatan
kinerja,
• Perbaikan dan peningkatan kinerja
dilaksanakan dalam hal :
– terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
– adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
– adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
– terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
– adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi;
– adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
– adanya pelaporan; dan/atau
– adanya masukan dari pekerja/buruh.
Prinsip 5 Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3

PENINJAUAN
• wajib dilakukan
• untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan SMK3
• hasil peninjauan utk perbaikan dan
peningkatan kinerja

Peninjauan dilakukan terhadap :


1. Kebijakan,
2. Perencanaan,
3. Pelaksanaan,
4. Pemantauan, dan evaluasi

PP 50/2012 pasal 15
Prinsip 5 Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3
Perbaikan dan peningkatan kinerja dlm hal :
a. Terjadi perubahan peraturan perundang-
undangan
b. Adanya tuntutan dari pihak terkait dan pasar
c. adanya perubahan produk dan kegiatan
perusahaan
d. terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan
e. adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk epidemiologi
f. adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
g. adanya pelaporan; dan/atau
h. adanya masukan dari pekerja/buruh.

PP 50/2012 pasal 15
Prinsip 5 Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3

Tinjaun ulang penerapan SMK3


paling sedikit memuat :

1. Evaluasi kebijakan K3
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Efektifitas penerapan SMK3
dan kebutuhan pengembangan

PP 50/2012 pasal 15
Pembuktian Penerapan SMK3

Internal Audit Eksternal

Dilakukan Dilakukan oleh


perusahaan Lembaga Audit (yang
telah ditunjuk
Menakertrans)
PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Bagian ke V
Pasal 14 (2)

AUDIT INTERNAL DILAKUKAN AUDIT

 12 UNSUR/ELEMEN AUDIT
 166 KRITERIA
Pasal 16
AUDIT EKSTERNAL
TEKNIS AUDIT SMK3
PP 50/2012 pasal 14 dan 16 SESUAI LAMP. II
Penilaian melalui Audit SMK3
meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
• Untuk perusahaan yang memiliki potensi
bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

• Hasil audit sebagai bahan


pertimbangan dalam upaya
peningkatan SMK3
Pedoman Penilaian Penerapan SMK3

 kriteria Audit SMK3;


 penetapan kriteria audit tiap
tingkat pencapaian penerapan
SMK3; dan
 ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
Lamp 2 PP 50/2012
Pasal 17
(1) Hasil audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilaporkan
kepada Menteri dengan tembusan disampaikan kepada
menteri pembina sektor usaha, gubernur, dan bupati/walikota
sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3.
(2) Bentuk laporan hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tertuang dalam pedoman yang tercantum dalam Lampiran
III sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.
KRITERIA AUDIT SMK3
• Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria;
• Penilaian tingkat transisi sebanyak 122
kriteria;
• Penilaian Tingkat Lanjutan 166 kriteria;
Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3

NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI (Seluruh TINGKAT LANJUTAN (Seluruh


tingkat awal dan transisi) tingkat awal, transisi dan lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.2 1.4.11
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.8.2

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
perpindahannya 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1
Tingkat Penilaian Penerapan SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59%
termasuk tingkat penilaian penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84%
termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100%
termasuk tingkat penilaian penerapan memuaskan
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan
0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


awal (64 kriteria) Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


transisi (122 Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


lanjutan (166 Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Memuaskan
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN KRITERIA

• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
• Kategori Mayor
 Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
 Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di
beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya.
PENGAWASAN

• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan


pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya.
• Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. organisasi;
3. sumber daya manusia;
4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. tindak lanjut audit.
Peran Pengawas Ketenagakerjaan Dalam
Pelaksanaan Audit
• Penetapan perusahaan wajib audit di luar sektor tambang
dan migas,
• Pelaksanaan audit (mekanisme audit),
• Pembinaan dan pengawasan Lembaga Audit ,
• Pembinaan dan pengawasan Auditor,
• Pemeriksaan terhadap laporan hasil audit
• Pelaksanaan tindak lanjut audit (pembinaan perusahaan)
KETENTUAN PERALIHAN
• Pada saat Peraturan Pemerintah telah
berlaku, perusahaan yang telah menerapkan
SMK3, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Pemerintah ini paling
lama 1 (satu) tahun
Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
MANFAAT

Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan Peraturan


Menteri Tenaga Kerja. No.Per 05/Men/96 :
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga kerja
mengenai K3 yang juga akan meningkatkan produktivitas
perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang ada
diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
Berdasarkan Permenaker No. Per. 05/Men/1996

Penghargaan Emas
Untuk tingkat pencapaian keberhasilan
penerapan 85-100 % dari kriteria audit

Penghargaan Perak
Untuk tingkat pencapaian keberhasilan
penerapan 60-84 % dari kriteria audit

Tindakan Pembinaan
Untuk tingkat pencapaian keberhasilan
penerapan 0-59 % dari kriteria audit
MEKANISME AUDIT SMK3
Bab VI Pasal 7 - 8

Pengawasan oleh Instansi


Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya yg dpt mengakibatkan kec.kerja
(peledakan, kebakaran, pencemaran dan PAK)
Mekanisme RENCANA TAHUNAN AUDIT (RTA)
Bab VI Pasal 7 - 8

MENTERI cq
DIRJEN
Tetapkan
Evaluasi & RTA
Penilaian
Laporan
Ajukan
Audit
RTA
Permohonan
u/ di Audit Dinas Ketenagakerjaan pd
(sukarela) Pem Prop Badan Audit

 Sertifikat
 Tindakan
hukum
Permohona Audit
PERUSAHAAN Audit Eksternal
PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
Tabel II

TINGKAT TINGKAT
No ELEMEN TINGKAT AWAL
TRANSISI LANJUTAN
1 Pembangunan dan 1.1.1;1.2.2;1.2.4;1. 1.1.3;1.1.5;1.2.1;1. 1.1.2;1.1.4;1.1.6;1.
pemeliharaan komitmen 2.5;1.3.3;1.4.1;1.4. 2.7;1.2.8;1.2.9;1.4. 2.3;1.2.6;1.3.1;1.3.
3;1.4.4;1.4.5;1.4.6; 2;1.4.9;1.4.10 2;
1.4.7;1.4.8;
2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1;2.1.2;2.2.1 2.1.3;2.1.4;2.1.5;2.
2.2;2.2.3;2.3.2;
3 Peninjauan ulang desain dan 3.1.1;3.1.2;3.1.3;3. 3.1.4;3.2.3;3.2.4
kontrak 2.1;3.2.2
4 Pengendalian dokumen 4.1.1;4.1.2;4.2.1 4.1.3;4.1.4;4.2.2;4.
2.3;
5 Pembelian 5.1.1;5.2.1 5.1.2;5.1.3 5.1.4;5.3.1;5.3.2
6 Keamanan bekerja 6.1.1;6.1.2;6.1.3;6. 6.1.4;61.6;6.2.2; 6.1.9;6.7.4
berdasarkan SMK3 1.5;6.1.7;6.1.8;6.2. 6.2.3;6.2.4;6.2.5;6.
1;6.3.2;6.4.1;6.4.2; 3.1;6.5.1;6.5.5;6.5.
6.4.3;6.4.4;6.5.2;6. 9;6.6.1;6.6.2;6.7.2;
5.3;6.5.4;6.5.6;6.5. 6.7.6;6.7.7;
7;6.5.8;6.7.1;6.7.3;
6.7.5;6.8.1;6.8.2
PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
Tabel II

TINGKAT TINGKAT
No ELEMEN TINGKAT AWAL
TRANSISI LANJUTAN
7 Standar pemantauan 7.1.1;7.2.1;7.2.2;7. 71.2;7.1.3;7.1.4; 7.1.5;7.1.6;7.3.1;7.
4.3;7.4.4;7.4.5 7.4.1;7.4.2 3.2;
8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1;8.2.2;8.3.1;8. 8.2.1;8.3.2;8.3.5 8.3.3;8.3.4;8.3.6;
4.1;8.4.2;
9 Pengelolaan material dan 9.1.1;9.1.2;9.2.1;9. 9.1.3;9.3.5;9.3.6; 9.1.4;9.2.2;
perpindahannya 2.3;9.3.1;9.3.2;9.3.
3;9..3.4;
10 Pengumpulan dan 10.1.1;10.1.2 10.1.3;10.1.5; 10.1.4;10.2.2
penggunaan data 10.2.1
11 Audit SMK3 11.1.1;11.1.2;
11.1.13;11.1.4;
12 Pengembangan ketrampilan 12.2.1;12.2.2; 12.1.2;12.1.3; 12.1.1;12.1.7;
dan kemampuan 12.3.1;12.4.1; 12.1.4;12.1.5; 12.1.8;12.3.3;
12.5.1 12.1.6;12.3.2;1
2.4.2;
SERTIFIKASI SMK3
• Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat
pemenuhan penerapan peraturan perundangan
SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan


dilakukan oleh Badan Audit Independen melalui
proses audit SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi

Anda mungkin juga menyukai