Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Muhammad Firmansyah

KELAS : Ak 22 A
NIM : 22080694047
KETENTUAN KESELAMATAN KERJA YANG ADA DI PERUSAHAAN
 PRINSIP K3
Secara garis besar prinsip K3 adalah perlindungan terhadap pekerja. Hal ini sejalan dengan
filosofi paling mendasar dari K3 dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan melalui
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya.

 DASAR HUKUM YANG MENGATUR K3


1. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang UAP Tahun 1930 (Stoom Ordonantie).
3. Undang-undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

 TUJUAN PENERAPAN K3
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, terdapat 3
tujuan utama dari penerapan K3, yakni:
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

 MANFAAT K3 UNTUK BERBAGAI MACAM PIHAK


1. Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja
2. Pekerja mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya serta memahami tindakan
pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan
3. Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran,
gempa, kecelakaan, dan sebagainya
4. Perusahaan dapat melindungi pekerjanya dan fasilitas produksi dari kecelakaan kerja
ataupun penyakit akibat kerja
5. Perusahaan dapat mengurangi loss time yang terjadi karena kecelakaan kerja
6. Perusahaan dapat mengurangi dari tingginya biaya atau tagihan asuransi
7. Perusahaan dapat patuh terhadap regulasi terkait dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
8. Perusahaan mendapatkan citra positif karena penerapan Keselamatan dan kesehatan
kerja baik dari pekerja, keluarga pekerja, masyarakat, dan juga negara

 FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN K3


1. Karena pengetahuan mengenai K3 oleh karyawan maupun perusahaan masih rendah.
2. Kurangnya pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Tidak adanya anggaran mengenai K3 dalam sebuah perusahaan atau dalam proyek
tersebut.
4. Terbatasnya penyediaan APD bagi para pekerja.
5. Banyak perusahaan yang menganggap bahwa penerapan K3 ini akan menambah cost
atau biaya pada perusahaan.

 USAHA-USAHA YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN UNTUK MENCIPTAKAN


KESELAMATAN KERJA
1. Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.
2. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya.
3. Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab.
4. Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat lingkungan kerja
(SSLK). Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja.
5. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja.
6. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 SANKSI HUKUM DI BIDANG K3


Sanksi yang diatur UU No.1 Tahun 1970 Pasal 15 untuk pihak yang melakukan pelanggaran
K3 berupa kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling tinggi Rp 100.000,-. Pada UU
No.13 Tahun 2003 Pasal 190 juga mengatur tentang K3, namun tidak ada sanksi pidana bagi
pihak yang melanggar.

Anda mungkin juga menyukai