Anda di halaman 1dari 23

FUNDAMENTAL MAINTENANCE AND

RELIABILITY ( M & R )
By SURATNO
SABTU, 31 JULI 2021
PART 1 OF 4
DEFINISI

1. Maintenance
Semua aktivitas yang dilakukan untuk menjaga
asset agar dapat berfungsi sesuai dengan
desain dan mencegah terjadinya kerusakan
secara tiba – tiba sehingga proses produksi
terganggu.

2. Reliability
kemampuan Equipment untuk melakukan
fungsi sesuai dengan desain di bawah kondisi
yang di tetapkan untuk periode waktu tertentu.
TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB
MAINTENANCE

 Mengetahui dan menjaga asset yang menjadi tanggung jawabnya ( hierarchy


asset )

 Maintenance proses ( CM, PM, Pdm, Cost Control, Continuous improvement,


Capex dan Opex Budgeting...)

 Spare part management system

 Contractor management system

 Skill management
ASSET MANAGEMENT SYSTEM
(AMS)
 Asset Management System adalah kumpulan dari
berbagai alat dan teknik yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan Asset Management dan tujuan
Asset Management , adapun Asset Management System
terdiri dari:

1. Kebijakan
2. Strategi
3. Rencana
4. Dokumen
5. Proses & Prosedur
6. Peran & Tanggung Jawab
DAFTAR DATA ASET
MAINTENANCE PROSES

 Maintenance Management

 Maintenance Methodologies  Strategic Maintenance Philosophies


 Failure Based or Break down Maintenance  Condition Based Maintenance - CBM
- FBM  Reliability Centered Maintenance -
 Scheduled or Preventive Maintenance - PM RCM
 Predictive Maintenance - PDM  Total Productive Maintenance - TPM
 Proactive Maintenance - PAM
MAINTENANCE PROSES

 Maintenance Planning and Scheduling  Root cause analysis report


 Maintenance repair and operation  Maintenance action plan
 Spare part management  Critical spare part report
 Asset register  Purchase Request & Purchase Order Report
 Weekly planning  Shut down planning
 Key performance indicator report  Historical equipment
Engineering and Analysis Tools

1. Economics of Reliability ( Capex, ROI)


2. Work Measurement
3. Rating and Evaluating Maintenance Workers
4. Work Simplification in Maintenance
5. Estimating Repair and Maintenance ( Opex )
6. Key Performance Indicators (KPI)
7. Maintenance Engineer’s Toolbox
8. Root Cause Analysis (RCA)
SPARE PART MANAGEMENT

 Spare part management adalah system atau metode bagaimana caranya mengatur, agar spare
part tersedia dan nilai inventory yang rendah, ini adalah salah satu tugas pokok dari team
maintenance untuk mendukung semua kegiatan Maintenance team.
Langkah yang harus kita lakukan untuk menentukan apakah spare part suatu equipment harus di
stock atau tidak sebagai berikut :
 Dari list asset yang kita miliki tentukan "Equipment critical ranking nya" buat matrik nya, ada
beberapa factor yang perlu di pertimbangkan dalam penentuan Equipment critical ranking yaitu:
a. Safety dan lingkungan.
b. Kapasitas produksi.
c. Quality product.
d. Frekuensi kerusakan.
e. Cost.
 Nilai Inventory spare part jangan melebihi <1 % dari RAV.
 Delivery time untuk pembelian spare part.
CONTRACTOR MANAGEMENT

Contractor management adalah system yang dibuat untuk mengatur hubungan dengan pihak ke 3 dalam
menyelesaikan pekerjaan maintenance atau engineering supaya target KPI (Key performance indicator)
dapat tercapai, berikut ini beberapa hal yang harus diatur di dalam ”Contractor Management”:
 Klasifikasi contractor.
 Tanggung jawab dan kewajiban contractor.
 CSMS (Contractor safety management system)
 Prosedur kerja (SOP)
SKILL MANAGEMENT

Komponen yang dibutuhkan dalam skill management yaitu:


 Dokumentasi (O&M)
Semua manual data sheet equipment dan operational
merupakan sumber utama dalam meningkatkan pengetahuan
setiap team maintenance.
 Skill Matrix
Mapping kemampuan dari setiap personal team maintenance
adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk melihat seberapa
besar gap yang ada saat ini dan ini akan kita evaluasi setiap
tahun, dari data gap yang kita dapatkan maka planning training
program lebih tepat sasaran.
 Training Program.
Reactive Maintenance –
Run to Failure Maintenance (RTF)

 Di dalam proses maintenance


kita akan menjumpai istilah
“Run to Failure” ini artinya
Tindakan perbaikan,
penggantian, atau pemulihan
yang diperlukan yang dilakukan
pada mesin atau fasilitas
setelah terjadinya kegagalan
untuk membawa mesin atau
fasilitas ini setidaknya ke
kondisi minimum yang dapat
Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah aktivitas maintenance yang bertujuan untuk mencegah


terjadinya kerusakan dalam jangka waktu tertentu, Adapun tindakan yang dilakukan sebagai
berikut:
 Pelumasan dan servis  Restorasi

Ini melibatkan setiap tindakan Restorasi (semua kategori). Pemulihan adalah


pelumas atau servis untuk pekerjaan diperlukan untuk mengembalikan
perawatan sesuai dengan desain. item ke standar tertentu.
 Pemeriksaan operasional, visual,  Mengganti
atau otomatis. Mengganti part yang sudah sampai masa pakai
 Inspeksi, uji fungsional, atau nya.
pemantauan kondisi
Predictive Maintenance (PdM)

Predictive maintenance adalah aktivitas team maintenance yang bertujuan untuk mendeteksi gejala
kerusakan yang akan timbul disebabkan oleh kondisi yang tidak normal,Adapun Teknik yang dilakukan
sebagai berikut:
 Vibration  Protection relay testing and time travel analysis
 Infrared thermography's  Stereoscopic photography, hull potential measurements,
and inspection
 Performance trending
 Material ( non-destructive ) testing ( e.g., ultrasonic,
 Electrical insulation tests
eddy current )
 Ultrasonic leak detectors
 borescopic inspection components reduction
 Fault gas analysis and insulating, liquid
 Signature analysis, time domain, and frequency domain
analysis
 Wear and dimensional measurement
Proactive Maintenance

Proactive maintenance adalah maintenance program yang focus pada akar masalah dan
continuous improvement untuk menghindari terjadinya kegagalan setelah preventive dan
predictive maintenance terlaksana dengan baik, Adapun tindakan yang harus dilakukan sebagai
berikut:

 Preventive (PM) dan predictive Pdm) terlaksana dengan baik.

 Fokus pada Root Cause Analysis.

 Perubahan asset.

 Perubahan Desain.
RELIABILITY-CENTERED
MAINTENANCE

 RCM adalah strategi maintenance yang mengintegrasikan Preventive


maintenance (PM), Predictive maintenance (PT&I), Reactive maintenance
(juga disebut pemeliharaan reaktif), dan Proaktif maintenance, serta secara
sistematis mengidentifikasi semua fungsi dan kegagalan fungsional asset, Ini
juga mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab kegagalan ini,
Kemudian dilanjutkan ke mengidentifikasi efek dari mode kegagalan yang
mungkin terjadi dan untuk mengidentifikasi dengan cara apa efek tersebut
menjadi penting.
Adapun Langkah-langkah analysis
(FMEA)
dalam RCM sebagai berikut
 Functions : Menentukan fungsi dari Asset dalam konteks operasional.
 Functional failures : dalam kondisi apa kegagalan itu terjadi.
 Failure Modes : apa yang menyebabkan setiap kegagalan.
 Failure Effects : apa yang terjadi jika terjadi kegagalan.
 Failure Consequences : Bagaimana konsekuensi setiap kegagalan.
 Proactive Tasks : Apa yang harus dilakukan untuk memprediksi atau
mencegah setiap kegagalan.
 Default Actions : Apa yang harus dilakukan jika tugas proaktif yang sesuai
tidak dapat ditemukan.
TOTAL PRODUCTIVE
MAINTENANCE

 Total Productive Maintenance adalah strategi maintenance yang


komprehensif yang melibatkan semua orang untuk meningkatkan
efektifitas peralatan mulai dari level management sampai level
operator, Tujuannya untuk menghindari kegagalan peralatan,
cacat produksi dan kecelakaan.
Ada 8 hal pokok yang menjadi pilar
untuk keberhasilan program ini
yaitu:
 Health & Safety  Planned Maintenance ( PM )
Keselamatan adalah hal penting untuk  Quality Maintenance
melindungi semua karyawan (zero accident).
Memastikan bahwa product yang dihasilkan
 Education & Training mempunyai kualitas yang sama.
Skill karyawan merupakan hal penting dalam  Focused Improvement
penyelesaian suatu tugas yang menjadi  Support Systems/ TPM administration
tanggung jawab karyawan.
Setiap department mempunyai peran dalam
 Autonomous Maintenance (AM)
pencapaian produksi.
Menggunakan operator untuk melakukan  Tool Management :Memastikan mesin
pemeliharaan ringan lebih menghemat biaya dapat bekerja dengan optimal.
di bandingkan menggunakan tenaga ahli
untuk pekerjaan yang ringan.
Key Performance Indicators
Maintenance & Reliability

Key Performance Indicators adalah parameter yang dijadikan acuan untuk


melihat hasil dari kerja team maintenance, KPI di bagi menjadi dua yaitu:

1. Lagging Indicators : Diukur berdasarkan hasil dari proses yang team


maintenance lakukan.

2. Leading Indicators : Diukur berdasarkan seberapa besar proses yang team


maintenance lakukan.

Contoh: KPI PM (Leading Indicator) 90 % dari planning, indikasi


THANK YOU
FOR QUESTION AND
YOUR ANSWER
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai