Anda di halaman 1dari 4

4.

2 Jenis-jenis Pemeliharaan pada IK Soot Blower


4.2.1 Preventif Maintenance (Rutin)
Preventif Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan terhadap komponen atau
peralatan yang reguler (rutin) dan terencana. PM terdiri dari:
a. Inspeksi yang terjadwal
b. Pembersihan
c. Pelumasan
d. Penggantian atau perbaikan komponen yang dilakukan secara rutin
e. Pemeliharaan yang pada dasarnya berpedoman jam operasi (tim base
maintenance).

Kelebihan Preventif Maintenance :


a. Meningkatkan umur pakai (Life Cycle) dari komponen.
b. Mengurangi kegagalan peralatan / proses
c. Lebih hemat sekitar 12% - 18% bila dibandingkan program pemeliharaan
reaktif.

Kekurangan Preventif Maintenance :


 Kegagalan Catastrophic masih sering terjadi
 Melibatkan banyak tenaga kerja
 Pekerjaan pemeliharaan yang tidak perlu dilakukan
 Potensi kerusakan karena melakukan pekerjaan yang tidak perlu.
4.2.2 Prediktif Maintenance
Prediktif Maintenance adalah sebuah proses yang membutuhkan teknologi dan
kecakapan (skill) SDM, yang memadukan dan menggunakan semua data diagnosa dan
kinerja, sejarah kerusakan, data operasi, dan data desain yang tersedia, untuk
membuat keputusan tentang kegiatan pemeliharaan terhadap sebuah peralatan kritikal.

Pemeliharaan Prediktif mengacu pada konsep kurva kerusakan “bathtub”,


dimana sebuah peralatan akan memiliki resiko kegagalan yang tinggi pada masa awal
dan akhir operasi.

Berikut adalah contoh-contoh aplikasi yang mengacu pada metode pemeliharaan


prediktif:

 Thermography
 Oil Analysis
 Ultrasonic Analysis
 Vibration Analysis
 Partial Discharge Analysis
 Motor Analysis
 Trybology
Kelebihan Prediktif Maintenance :

 Meningkatkan umur operasional komponen (availability)

 Memungkinkan menghilangkan tindakan-tindakan yang bersifat reaktif

 Mengurangi downtime peralatan atau proses

 Kualitas produk yang lebih baik.

 Meningkatkan kualitas pekerja dan keselamatan lingkungan

 Meningkatkan moral pekerja

 Menghemat energi

 Lebih hemat 8% - 12% terhadap pemeliharaan preventif

Kekurangan Prediktif Maintenance :

 Menaikkan investasi untuk peralatan diagnostik

 Menaikkan investasi untuk pelatihan staff

 Potensi penghematan tidak bisa segera dilihat oleh manajemen

4.2.3 Reaktif Maintenance


Reaktif Maintenance adalah keeadaan dimana sebuah kegagalan terjadi tanpa
diketahui sebelumnya, dan kita bereaksi untuk segera memperbaikinya.

Reactive Maintenance bersifat sangat mengganggu (disruptive), paling banyak


memakan biaya dan tidak efektif.

Kelebihan Reactive Maintenance :

 Tidak memerlukan banyak pegawai

Kekurangan Reactive Maintenance :

 Biaya bertambah karena downtime peralatan yang tidak direncanakan.


 Biaya pekerja bertambah, terutama jika diperlukan lembur.

 Biaya mencakup juga perbaikan atau penggantian peralatan.

 Berpotensi memberikan kerusakan peralatan/proses sekunder akibat

kegagalan suatu peralatan

 Pemakaian sumber daya manusia yang tidak efisien

4.2.4 Proaktif Maintenance (PAM)


Proaktif Maintenance adalah proses penghilangan kondisi yang
menyebabkan terjadinya kerusakan, melalui identifikasi akar penyebab (Root Cause
Failure Analysis) yang memicu siklus kerusakan. RCM pada intinya adalah suatu
proses untuk menentukan apa saja yang harus dilakukan untuk menjamin agar aset
terus menerus bekerja memenuhi fungsi yang diharapkan, dalam konteks operasinya
saat ini.

PAM menekankan pada kebutuhan analisis pemeliharaan dengan menjawab


7 pertanyaan dasar sebagai berikut :

1. Apa fungsi peralatan?

2. Standard prestasi kaitannya dari aset pada konteks operasinya saat ini?

3. Dengan cara apa dia gagal memenuhi fungsi yang diharapkan?

4. Apa penyebab kegagalan fungsinya?

5. Apa pengaruh dari setiap kegagagalan?

6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah setiap kegagalan?

7. Apa yang harus dilakukan bila pencegahan yang cocok tidak ditemukan?

Kelebihan Proaktif Maintenance :

 Bisa jadi merupakan program pemeliharaan yang paling efisien

 Mengurangi biaya karena adanya pengurangan kegiatan pemeliharaan atau


overhaul yang tidak diperlukan.

 Meminimalisir frekuensi overhaul

 Mengurangi kemungkinan kegagalan peralatan yang tiba-tiba.


 Memungkinkan untuk fokus kegiatan pemeliharaan pada komponen-komponen
kritis.

 Meningkatkan reliability komponen

 Root Cause Analysis dilakukan secara korporat

Kekurangan proaktif Maintenance :

 Dapat memberikan biaya startup, training, maupun peralatan yang signifikan

 Saving tidak bisa segera dilihat oleh manajemen.

4.2.5 Corrective Maintenance (Run To Failure)


Membiarkan sebuah peralatan hingga rusak berdasarkan pertimbangan yang matang
(kritikalitas, redundancy, biaya penggantian yang rendah, tidak memberikan efek ke proteksi,
keselamatan, dll).Dengan metode ini, tidak ada tindakan pencegahan sebelum kerusakan
terjadi. Hal ini berarti setiap kerusakan memang sudah diketahui dan dikelola. Tidak ada
kerusakan yang tidak diketahui sebelumnya, dan setiap tindakan korektif memang telah
direncanakan dengan matang, hanya menunggu kapan kerusakan terjadi

Anda mungkin juga menyukai