PEMBAHASAN
Maintenance berasal dari kata “to maintain” yang memiliki arti “merawat”.
Dan memiliki padanan kata yaitu “to repair” yang berarti memperbaiki. Sehingga
digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk menjamin agar suatu
asset fisik dapat berlangsung terus memenuhi fungsi yang diharapkan dalam konteks
praktek dan strategi dari preventive maintenance (pm) dan corective maintenance
(cm) untuk memaksimalkan umur (life time) dan fungsi asset/sistem /equipment
untuk menentukan pendekatan pemeliharaan yang paling efektif, sehingga pada saat
meningkat pada tingkat safety dan availability suatu pabrik sesuai dengan yang
diharapkan.
2. TUJUAN RELIABIKITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)
yang harus dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan
baik sesuai dengan desain dan fungsinya. RCM akan membawa kepada sebuah
program maintenance yang fokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan yang
sering terjadi.
baik.
reliability dan safety sepert awal mula equiment dari deteriorasi yang terjadi
a. Reactive Maintenance
secara sistematik, deteksi dan koreksi pada kerusakan yang kecil untuk
termonitor. Data PTI yang diambil secara periodik dapat digunakan untuk
umurnya.
d. Proactive Maintenance
melibatkan sebuah konsep untuk perawatan pabrik dan peralatan. Tujuan dari
program TPM adalah untuk meningkatkan produksi secara nyata, sementara tujuan
yang mengikut sertakan semua elemen dari perusahaan, yang bertujuan untuk
menciptakan suasana kritis (critical mass) dalam lingkungan industri guna mencapai
zero defect dan zero accident. TPM adalah suatu metode yang bertujuan untuk
suatu aturan dan memberikan motivasi kepada seluruh bagian yang berada dalam
yang terlibat mulai dari manejemen puncak sampai kepada level bawah.
menggunakan metode TPM anda dapat menghindari kerusakan alat, kelambatan, serta
cacat pada alat. Selain itu, metode ini juga mampu mendukung amannya lingkungan
pekerjaan, serta memastikan tidak terjadi kecelakaan. Fokus utama dari metode Total
karyawan yang bukan personel pemeliharaan yang terlibat dalam perawatan alat yang
MAINTENANCE (TPM)
Maka dari itu perlu mengerti bagaimana penerapan metode ini di perusahaan.
Menggunakan area pilot sebagai langkah awal penerapan metode ini dapat
karyawan dapat melihat langsung manfaat dari proses tersebut. Ketika hendak
memilih peralatan untuk area pilot, perhatikanlah hal-hal seperti bagian yang
sering terjadi hambatan, peningkatan termudah, dan masalah paling umum terjadi.
2. TPM – Mengembalikan Keadaan Asli Peralatan
untuk target peralatan, baik itu secara manual maupun perangkat lunak otomatis
data, sehingga anda mengetahui apakah program TPM berfungsi atau tidak. Selain
itu, langkah ini memungkinkan anda untuk melihat kemajuan dari waktu ke
waktu.
dari berbagai departemen yang terdiri dari operator, maintenance, dan supervisor
yang dapat menangani data OEE. Dengan begitu dapat menganalisa serta
melakukan identifikasi akar penyebab kerugian.
TPM adalah metode untuk meningkatkan produktivitas di area kerja dengan cara
membuat proses tersebut lebih reliable dan lebih efisien energi. TPM berfungsi untuk
memelihara kondisi peralatan dalam industri tetap dalam kondisi prima dan
meminimalisir kerusakan.
seorang operator untuk merawatnya. Masalah yang umum terjadi pada peralatan
adalah banyaknya kotoran, mur yang hilang, oli yang jarang diganti, kebocoran, dan
menimbulkan suara-suara yang tidak normal. Prinsip dalam penerapan TPM adalah
operator harus mampu melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan apabila terjadi
masalah pada mesin, dengan demikian masalah akan dengan cepat teratasi sebelum
bertambah kompleks. Operator harus menerapkan sikap 5R (ringkas, rapi, resik,
2. Zero equipment unplanned failures (tidak ada kerusakan peralatan yang tidak
dan availability.
fungsi yang dibutuhkan dalam periode waktu dan kondisi operasi tertentu;
peralatan;
yang ditargetkan.