Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sapto ajie pangestu

Nim : 201010300066

1. Prinsip dalam penerapan TPM adalah operator harus mampu melakukan pemeliharaan dan
perbaikan ringan apabila terjadi masalah pada mesin, dengan demikian masalah akan dengan
cepat teratasi sebelum bertambah kompleks. Operator harus menerapkan sikap 5R (ringkas,
rapi, resik, rawat, dan rajin) dalam menggunakan peralatan.

2. Karena TPM memiliki manfaat besar bagi perusahaan terutama terhadap pemanfaatan
sumberdaya dengan mengikutsertakan seluruh elemen karyawan dalam pengertian melakukan
peningkatan profit bisnis, maka tidak sedikit organisasi mengadopsi metode dan penerapan
dari konsep Total Productive Maintenance.

Contohnya yaitu :

kotor, mur dan baut hilang, oli jarang diganti, kebocoran, bunyi tidak normal, getaran
berlebihan, filter kotor dan sebagainya.

Pada kasus nyata, permasalahan mesin sering disebabkan oleh kurangnya keterlibatan
operator dalam memelihara mesin. Karena pada umumnya, mereka cenderung menyerahkan
semua masalah perawatan kepada staf maintenance. Melalui prinsip TPM ini, operator harus
mampu melakukan perawatan dan perbaikan ringan apabila terjadi masalah pada mesin. Jadi
operator juga harus memiliki sedikit keterampilan maintenance, sehingga masalah kecil pada
mesin dapat segera diatasi sebelum menjadi masalah yang kompleks.
Oleh karena itu ketergantungan operator pada staf maintenance dapat dikurangi, sehingga staf
hanya fokus untuk menangani masalah yang lebih besar saja.

3. Langkah 1 – Pengumuman program TPM

Top management harus menciptakan lingkungan yang akan mendukung berjalannya program


TPM. Tanpa dukungan manajemen, akan ada skeptisme dan resistensi yang kemungkinan
bisa melumpuhkan inisiatif.

Langkah 2 – Adakan program pelatihan secara formal

Program ini akan memberikan informasi dan mengedukasi setiap karyawan di perusahaan
tentang aktifitas TPM, manfaat, serta pentingnya kontribusi setiap orang untuk
mensukseskannya. Pelatihan ini dapat diberikan oleh praktisi intern (jika ada) atau oleh
konsultan outsource.

Langkah 3 – Ciptakan struktur organisasi pendukung

Tim ini akan memelihara dan memastikan berjalannya TPM segera setelah program dimulai.
Aktifitas berbasis-tim sangat penting untuk kesuksesan TPM. Tim ini umumnya terdiri atas
orang-orang dari setiap level organisasi – mulai dari manajemen hingga shop floor. Tim inilah
yang akan melakukan komunikasi dan memastikan setiap orang bekerja dengan tujuan yang
sama.

Langkah 4 – Tentukan aturan dasar TPM dan target-target kuantitatif

Lakukan analisa terhadap keadaan saat ini dan tentukan target yang SMART: Specific,
Measurable, Attainable, Realistic dan Time-based.

Langkah 5 – Buat master deployment plan yang mendetail

Perencanaan ini akan mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, kapan pelatihan harus
diadakan, kapan dilakukan restorasi dan perbaikan mesin, sistem manajemen dan
teknologi maintenance.

Langkah 6 – Kick-off TPM

Implementasi dimulai pada tahap ini.

Langkah 7 – Tingkatkan efektifitas setiap mesin yang ada

Tim project akan menganalisa setiap mesin dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Langkah 8 – Adakan program autonomous maintenance oleh operator

Pembersihan dan inspeksi rutin yang dilakukan operator akan membantu menstabilkan
kondisi mesin dan mencegah kerusakan/penurunan performa.

Langkah 9 – Adakah program preventive maintenance yang terencana

Buat jadwal untuk melakukan perawatan untuk mencegah kerusakan di setiap mesin yang
ada.

Langkah 10 – Berikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan maintenance dan


operasional

Bagian maintenance dapat menjadi narasumber dan pengajar yang memberikan pelatihan,
saran, dan informasi mengenai mesin kepada tim.

Langkah 11 – Kembangkan program early equipment management

Buat prinsip-prinsip perawatan untuk pencegahan pada proses perancangan mesin.

Langkah 12 – Continuous improvement

Seperti yang dilakukan dalam setiap inisiatif Lean, organisasi harus mengembangkan pola
pikir continuous improvement untuk ‘mengawetkan’ semua perbaikan dan hasil dari
perbaikan yang telah didapat.
Maintenance dan reliability sebagai strategi bisnis yang mendasar adalah kunci sukses
implementasi TPM. Tanpa dukungan dari top management, TPM hanya akan menjadi ‘tren
sementara’ yang akan segera berlalu.
4. Perusahaan Jasa memakai 8 pillar
Pemeliharaan Otonom (bahasa Inggris: Autonomous Maintenance)
Perbaikan Terfokus (Focused Improvement)
Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance)
Manajemen mutu (Quality management) 
Manajemen awal / peralatan (early/equipment management)
Pendidikan dan Pelatihan (Education and Training)
Lingkungan Kesehatan Keselamatan (Safety Health Environment)
TPM Administrasi & Kantor (Administrative & office TPM)

5. Delapan pilar TPM sebagian besar berfokus pada teknik proaktif dan preventif untuk
meningkatkan keandalan peralatan. Adapun pilar tersebut:

Pemeliharaan Otonom (bahasa Inggris: Autonomous Maintenance) adalah Tempat tanggung


jawab untuk perawatan rutin, seperti pembersihan, pelumas, dan inspeksi, di tangan operator.

Perbaikan Terfokus (Focused Improvement) – Mintalah sekelompok kecil karyawan bekerja


sama secara proaktif untuk mencapai peningkatan operasi peralatan secara reguler dan
bertahap.

Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance) yaitu Jadwal tugas pemeliharaan


berdasarkan tingkat kegagalan yang diprediksi dan / atau diukur.

Manajemen mutu (Quality management) adalah mendesain atas deteksi kesalahan dan


pencegahan ke dalam proses produksi. Terapkan Root Cause Analysis untuk menghilangkan
sumber defek kualitas yang berulang.

Manajemen awal / peralatan (early/equipment management) – Mengarahkan pengetahuan dan


pemahaman praktis tentang peralatan manufaktur yang diperoleh melalui TPM untuk
memperbaiki disain peralatan baru.

Pendidikan dan Pelatihan (Education and Training) – Hilangkan kesenjangan pengetahuan


yang diperlukan untuk mencapai tujuan TPM. Berlaku untuk operator, personil pemeliharaan
dan manajer.
Lingkungan Kesehatan Keselamatan (Safety Health Environment) – Menjaga lingkungan
kerja yang aman dan sehat.

TPM Administrasi & Kantor (Administrative & office TPM) – Terapkan teknik TPM untuk
fungsi administrasi.

Anda mungkin juga menyukai