Assessment

Petunjuk Tugas :
Pada sesi ini, anda akan dihadapkan pada situasi di sebuah perusahaan. Anda diminta untuk memahami,
menguraikan permasalahan tersebut, mencari solusi yang menurut anda tepat untuk menanggulangi
permasalahan dalam kasus tersebut. Silahkan untuk menyampaikan pendapat anda dan menjelaskan solusi
yang tepat untuk permasalahan tersebut. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Silahkan menyampaikan
pendapat anda secara terbuka, sesuai ide dan gagasan anda.

IMPLEMENTASI TPM DI PERUSAHAAN

PT. Sejahtera Kemasan merupakan perusahaan di bidang manufacture dengan jumlah
karyawan mencapai 3000 orang. Perusahaan tersebut saat ini sedang menjalankan konsep Total
Productive Maintenance (TPM). TPM adalah metodologi lean manufacturing yang digunakan untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia, seperti mesin, proses, dan prosedur serta
sumber daya manusia, untuk meningkatkan produksi dan memastikan kualitas produk.
Salah satu caranya adalah dengan melibatkan operator dalam pemeliharan mesin; bukan
hanya mengandalkan teknisi maintenance untuk menangani kerusakan (khususnya kerusakan kecil).
Sederhananya, TPM adalah proses melibatkan operator dalam memelihara peralatan mereka sendiri,
sambil menekankan Teknik pemeliharaan proaktif dan preventif.
Indikasi keberhasilan TPM, proses produksi dan maintenance harus berjalan bersama. Indikasi
keberhasilan TPM diukur dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE adalah sesuatu yang bisa
digunakan sebagai indikator kinerja yang memerlukan periode waktu tertentu, seperti shift, harian,
mingguan, bulanan ataupun tahunan. Pengukuran OEE sangat penting untuk mengukur keberhasilan
dari program TPM yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Dalam bahasa organisasi bisnis, hasil
OEE merupakan KPI (Key Performance Indicator) utama dari penerapan TPM.
TPM memerlukan efektivitas kepemimpinan sejak awal penerapan (karena itulah tool ini
memiliki kata “total” di dalamnya). Tanpa kepemimpinan yang efektif yang memastikan semua orang
yang terlibat akan menjalankan fungsi spesifik mereka, perfoma mesin akan terus menurun dan
inisiatif TPM hanya akan berumur pendek. Banyak yang menyalah-artikan TPM sebagai program
untuk “memperbaiki sesuatu”, bukannya mencegah kerusakan /permasalahan mesin. Hal ini
menyebabkan penurunan performa mesin secara perlahan dan membuat mesin kehilangan
efektifitasnya. Adapun kegiatan TPM mencakup :
Assessment
1. Operator mesin ikut bertanggung jawab terhadap kondisi mesinnya dan sebisa mungkin harus
dapat ikut ambil bagian dalam kegiatan maintenance awal seperti misalnya menjaga kebersihan
mesin dan sekitar area mesin, melakukan inspeksi harian mesin secara berkala, memberi
pelumasan pada bagian-bagian mesin tertentu, dan mengencangkan baut pada mesin, karena yang
pertama kali mengetahui kondisi mesin tersebut adalah operator
2. Teknisi-teknisi maintenance hanya akan bertugas pada masalah-masalah serius seperti misalnya
apabila ada trouble dan repair
3. Dibentuk staff teknik khusus untuk menganalisa permasalahan yang timbul, memberikan ide
pengembangan yang menguntungkan serta dapat memberikan pandangan tentang maintenance
Kebijakan tersebut disosialisasikan kepada seluruh bagian/fungsi yang ada di PT Sejahtera
Kemasan dan dengan segera diimplenmentasikan. Dengan sistem TPM tersebut, operator merasa
beban pekerjaan mereka menjadi meningkat. Selain harus menyelesaikan target produksi, operator
juga ikut memelihara kondisi mesin. Sampai suatu ketika mesin mengalami kerusakan. Bagian
produksi merasa menjadi tidak dapat bekerja optimal dan tidak dapat memenuhi target produksi yang
di harapkan. Mereka pun kemudian menyalahkan bagian maintenance yang tidak merawat mesin
dengan baik.
Teknisi maintenance tanggap untuk turun mengatasi permasalahan dan ditemukan bahwa
mesin rusak karena perawatan sehari-hari yang tidak dilakukan oleh operator sebagaimana tercantum
di prosedur yang seharusnya dijalankan. Sementara itu, pihak operator mesin menyatakan bahwa dia
sudah melaksanakan sesuai dengan prosedur dan sesuai yang diinstrusikan oleh staff teknik khusus.
Staff teknik khusus pun merasa mengintrusikan sesuai temuan-temuan dan analisisnya.
Selain permasalahan teknis terkait implementasi TPM, pencapaian output dan target
produksi, perusahaan juga sedang menghadapi issue kekaryawanan yaitu terkait kedisiplinan
karyawan. Banyak karyawan sering tidak masuk kerja dengan berbagai alasan. Permasalahan tersebut
sangat mengganggu proses kerja, terutama di bagian produksi. Seperti diketahui, di lini produksi telah
ditentukan posisi setiap operator dengan tanggung jawab masing-masing. Sehingga, apabila terdapat
operator atau team member tidak hadir akan menyebabkan produktivitas menurun.
Assessment
Berdasarkan ilustrasi di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Tentukanlah skala prioritas permasalahan yang harus diselesaikan dari gambaran situasi di atas.
Jelaskan solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut sesuai
gagasan anda (corrective action), dan juga rencana tindakan pencegahan agar permasalahan di
atas tidak terjadi lagi (preventive action).
2. Jelaskan apa yang harus dilakukan masing-masing fungsi/bagian terkait agar pelaksanaan TPM
dapat terimplementasi dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan.
3. Jelaskan bagaimana cara anda sebagai pemimpin tim, meyakinkan operator bahwa TPM tersebut
bermanfaat untuk produksi dan bagaimana mendorong tim anda mencapai target yang
ditetapkan?
4. Sampaikan gagasan anda sebagai seorang pemimpin tim di produksi, apa yang seharusnya anda
lakukan apabila :
a. Operator tidak menjalankan aktivitas TPM seperti Cleaning, Inspeksi, Lubrikasi dan
pengencangan baut yang kendor seperti yang tertera dalam form TPM?
b. Operator tetap menjalankan mesin meskipun mengetahui kondisi mesin tidak bagus?
c. Teknisi tidak menjalankan tugas perbaikan meskipun operator sudah menyampaikan adanya
temuan major yang butuh penanganan teknisi segera?
d. Operator mengabaikan instruksi yang diberikan oleh atasan sehingga menyebabkan kualitas
produk menurun dan performa mesin menjadi bermasalah?