• Jadwal kritis adalah suatu metode perencanaan kerja yang dapat digunakan dalam
mengevaluasi dan menyelesaikan proyek perawatan. Jadwal kristis dibuat dengan
sistem yang menggunakan diagram hubungan timbal-balik dari berbagai aktivitas yang
dapat membantu dalam penyelesaian pekerjaan. Dengan jadwal kritis ini dapat
diketahui mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dinilai lebih penting, dan pekerjaan
mana yang harus mendapat perhatian khusus. Disamping itu, dengan menerapkan
sistem jadwal kritis dapat ditentukan urutan kejadian yang terkontrol setiap waktu.
SEJARAH TPM
• Sejarah singkat TPM, bermula dari konsep inovatif dari jepang yang dapat ditelusuri kembali hingga
tahun 1951, setelah pemeliharaan preventif diperkenalkan ke jepang oleh amerika serikat, Nippodenso
bagian dari toyota,merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan pemeliharaan preventif pada
tahun 1960 dengan slogan “Productivy maintenance With Totsl Participation”. Dalam pemeliharaan
preventif , operator memproduksi barang dengan menggunakan mesin dan kelompok pemeliharaan
tersebut. Namun dengan tingginya tingkat otomasi nippondenso, pemeliharaan menjadi masalh karena
begitu banyak personil pemeliharaan yang di butuhkan.
• Jadi manajemen memutuskan bahwa banyak pemeliharaan rutin atas peralatan akan dilakukan operator
sendiri. Kelompok pemeliharaan kemudian terfokus pada masalah yang lebih kompleks dan pekerjaan
proyek untuk peningkatan kerja jangka panjang, berdasarkan ini Nippondenso dianugerahi banyak
penghargaan, jadi nippondenso menjadi perusahaan peratama yang mendapatkan serifikat TPM, dan
seiichi Nakajima yang saat itu menjabat sebagai vice chairman JIOPM kemudian dikenal sebagai TPM.
Perkembangan TPM
Total
Productive
Productive Maintenance
Maintenance
Preventive
Maintenance
Breakdown
Maintenance
Maksud Total dalam TPM
• Total berarti melibatkan keseluruhan karyawan.
• Total berarti melakukan dengan benar dan efektif.
• Total berarti Total Maintenance System yang meliputi:
• Maintenance dan Maintenability
• Preventive Maintenance
• Maintenance Prevention
• Maintenability Improvement
Maintainability
• Kemudahan fasilitas untuk dilakukan perawatan
• Isolasi dan perbaiki cacat serta penyebabnya
• Perbaikan dan penggantian suku cadang
• Pencegahan kerusakan
• Maksimasi umur, efisiensi, keamanan dan kehandalan fasilitas
• Kemudahan penyesuaian kebutuhan
Konsep TPM
u
Shitsuke pembiasaan Rajin
Pilar Utama TPM
Manajemen mesin dan produk baru (early equipment and product management)
Kegiatan TPM pada bagian non produksi dan bagian pemeliharaan (TPM in the office)
• x 100
•
• x 100
Kerugian yang Dihindari
Breakdown losses ( kerugian breakdown ) diantaranya kerugian waktu (produktifitas
menurun), kerugian jumlah karena produk cacat.
Idling and minor stoppage losses ( kerugian karena idle dan penghentian mesin)
Quality defect and rework losses ( kerigian karena cacat mutu dan pengerjaan
ulang)
Production Quality
Cost (biaya)
(produksi) (kualitas)
Delivery Safety
Motivasi
(Penyerahan (Keselamatan
) )
Pertanyaan