Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2615-0387 (Online)

Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

TUGAS KELUARGA DALAM PEMELIHARAN KESEHATAN DAN


PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI SUBANG

Ade Nuraeni1*, Rosiah2


1,2)
Politeknik Negeri Subang, Jl. Brigjen Katamso No.37, Subang
Email Korespondensi: ade.nuraeni@polsub.ac.id

Abstrak. Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang
akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang
optimal. Pencegahan dan penanggulangan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah tetapi keluarga juga mempunyai peran penting. Perawatan kesehatan keluarga
mencakup penyediaan makanan, pakaian, perlindungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.
Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan dan pemeliharan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga dan individu. Tujuan Penelitian ini yaitu : 1) mengidentifikasi tugas
keluarga dalam pemeliharaan kesehatan dengan balita stunting; 2) mengidentifikasi tugas keluarga
dalam pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan restrospektif. Sampel penelitian ini adalah keluarga dengan balita stunting di Wilayah
Kerja Puskesmas Cibogo Subang berjumlah 26 responden. Analisis data univariat digunakan untuk
mendeskripsikan data variabel penelitian. Hasil penelitian didapatkan tugas perawatan kesehatan
keluarga dalam pencegahan stunting pada balita 8% kategori baik dan 92% kategori cukup. Tugas
keluarga dalam perawatan dan pencegahan stunting pada balita di wilayah puskesmas Cibogo
sebagian besar menunjukkan kategori cukup. Diperlukan upaya dalam meningkatkan kemampuan
keluarga dalam mencegah terjadinya stunting pada balita melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

Kata Kunci: Keluarga; Perawatan Kesehatan; Stunting

Abstract. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a
long period of time, which causes future problems in achieving optimal physical and cognitive
development. Prevention and control of stunting is not only the responsibility of the government but
families also have an important role. Family health care includes providing food, clothing,
protection, and health/nursing care. The family's ability to provide nursing care and health
maintenance affects the health status of families and individuals. The objectives of this study were:
1) identify family duties in health maintenance with stunting toddlers; 2) identify family duties in
stunting prevention. This study used a quantitative descriptive approach with a restrospective
approach. The sample of this study were families with stunted toddlers in the Puskesmas Cibogo
Working Area, totaling 26 respondents. Univariate data analysis was used to describe the data of
the research variables. The results obtained family health care tasks in preventing stunting in
toddlers 8% good category and 92% sufficient category. Family duties in the care and prevention
of stunting in toddlers in Puskesmas Cibogo area mostly showed a sufficient category. Efforts are
needed to improve the family's ability to prevent stunting in toddlers through cross-program and
cross-sector cooperation..

Keywords: Family; Healthcare; Stunting

*Penulis Korespondensi
Diterima : 14 Maret 2023. Disetujui : 31 Maret 2023. Dipublikasikan : 31 Maret 2023

46
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

Pendahuluan Penelitian deskriptif retrospektif adalah


pengambilan data variabel pada waktu yang
Malnutrisi tetap menjadi masalah lalu (Notoatmodjo, 2012).
kesehatan masyarakat yang kritis pada Populasi penelitian ini adalah
anak-anak di bawah usia lima tahun dalam keluarga Balita dengan stunting di wilayah
perkembangan negara termasuk Indonesia kerja Puskesmas Cibogo Subang berjumlah
(Riskesdas, 2018). Data Badan Perencanaan 26 keluarga. Teknik pengambilan sampel
Pembangunan Nasional (Bappenas) tentang yaitu dengan total sampling
jumlah anak pendek cukup Teknik pengumpulan data dengan
mencengangkan. Saat ini, setidaknya ada menggunakan kuesioner tugas perawatan
sembilan juta anak mengalami gagal kesehatan keluarga dalam pencegahan
tumbuh sehingga tinggi badannya tidak stunting.
senormal dengan anak-anak seusianya. Di Analisis data dilakukan setelah data
dunia kesehatan ini disebut sebagai terkumpul menggunakan analisis univariat
stunting, kondisi yang akan mempengaruhi untuk mendapatkan data variable penelitian,
banyak hal pada masa depan (Kementerian analisis univariat sebagai berikut:
Kesehatan Republik Indonesia, 2020b). Skor didapat
Prevalensi stunting Indonesia 𝑥= x 100%
Skor maksimal
berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi
(PSG) 2016 mencapai 27,5 persen. Menurut
World Health Organization, masalah HASIL DAN PEMBAHASAN
kesehatan masyarakat dapat dianggap Hasil
kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20
persen. Artinya, secara nasional masalah Tabel 1. Distribusi Responden Bedasarkan
stunting di Indonesia tergolong kronis, Tugas Keluarga dalam
terlebih lagi di 14 provinsi yang Pemeliharaan Kesehatan
prevalensinya melebihi angka nasional Komponen Tugas
(Kementerian Kesehatan Republik f %
Keluarga
Indonesia, 2020a). Mengenal Masalah 84 Baik
Langkah yang efektif untuk Menentukan
meningkatkan derajat kesehatan pada anak 84 Baik
Keputusan
sebagai bagian dari anggota keluarga dapat Merawat anggota
dilakukan melalui pendekatan keluarga 78 Cukup
sakit
(Fradianto & Setiawan, 2020 dalam Lita, Modifikasi
Fradianto, dan Tafwidhah, 2021). Hal ini 75 Cukup
lingkungan
sesuai dengan Program Indonesia Sehat Memanfaatkan
dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) 81 Baik
fasilitas kesehatan
sebagai salah satu program pemerintah Rata-Rata 80,4 Baik
dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat Tugas keluarga dalam pemeliharaan
melalui upaya promotive dan preventif kesehatan yang terdiri dari 5 (lima ) komponen
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: 1) keluarga mengenal masalah kesehatan
melalui pendekatan keluarga (Hartati, (keluarga mengetahui penyebab, tanda, dan
Sulistiowati, Susilawati, 2021). akibat penyakit) dengan skor 84 termasuk pada
kategori baik, 2) keluarga dapat menentukan
METODE PENELITIAN keputusan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang terjadi dengan skor 84 termasuk
Penelitian ini menggunakan metode
pada kategori baik, 3) keluarga dapat merawat
deskriptif dengan pendekatan restrospektif. anggota keluarga yang sakit dengan skor 78

47
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

termasuk pada kategori cukup, 4) keluarga teori yang dikemukakan oleh Friedman (2010)
dapat melakukan modifikasi lingkungan dengan dalam Wiliyanarti, dkk (2020) dan Kemenkes
skor 75 termasuk pada kategori cukup, 5) (2016) menjelaskan bahwa peran keluarga
keluarga dapat memanfaatkan fasilitas sebagai motivator, edukator, fasilitator dalam
kesehatan untuk anggota keluarga yang sakit memberikan pola makan yang baik untuk
dengan skor 81 termasuk pada kategori baik. memenuhi pola makan dan kebutuhan gizi
secara kecukupan terhadap anggota keluarga
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan dengan balita stunting sangat mendukung
Tugas Keluarga dalam kesehatan keluarga.
Pemeliharaan Kesehatan dengan Tugas keluarga dalam pemeliharaan
balita stunting kesehatan dengan balita stunting sangat
Kategori f % diperlukan agar balita mendapatkan penanganan
yang komprehensif dan terintegrasi antara
Baik 17 65
tenaga kesehatan dan keluarga
Cukup 9 35 a. Tugas Keluarga dalam Pemeliharaan
26 100 Kesehatan dalam mengenal masalah
kesehatan
Distribusi Tugas Keluarga dalam Mengenal masalah kesehatan pada
Pemeliharaan Kesehatan dengan balita stunting keluarga balita di Puskesmas Cibogo ini dengan
pada keluarga sebesar 65 % atau sebanyak 17 skor 84 termasuk dalam kategori baik hal ini
responden dengan kategori baik dan sebesar 35 menunjukkan bahwa keluarga dapat mengenali
% atau 9 responden termasuk pada kategori masalah kesehatan dengan baik yang terjadi
cukup. dalam keluarga. Mengenal masalah kesehatan
merupakan kebutuhan keluarga yang tidak
Tabel 3. Distribusi Responden Bedasarkan boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala
Pencegahan Stunting sesuatu tidak berarti, orang tua perlu mengenal
Kategori f % keadaan sehat dan perubahan perubahan yang
Baik 2 8 dialami anggota keluarganya (Erlinda, 2015).
Cukup 24 92 Keluarga mengenal masalah kesehatan
Total 26 100 didapatkan dari sumber informasi yaitu:
anggota keluarga lain, tenaga kesehatan dan
Distribusi pencegahan stunting pada kader. Saat keluarga mendapatkan masalah
keluarga balita di wilayah kerja Puskesmas kesehatan, maka anggota keluarga mendapat
Cibogo sebagian besar berada pada kategori bantuan dan dukungan yang lebih banyak dari
cukup sebesar 92% dan hanya sebagian kecil keluarga. Keluarga merupakan sumber
saja termasuk pada kategori baik yaitu sebesar dukungan terpenting bagi seluruh anggota
8%. Hal ini menunjukkan masih adanya balita keluarga, hal ini dapat mempengaruhi gaya
yang mengalami stunting di wilayah kerja hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya
Puskesmas Cibogo Kabupaten Subang. yang berorientasi pada kesehatan. Keluarga
dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan
Pembahasan atau memperbaiki masalah kesehatan dalam
Program pemerintah Indonesia dalam kelompoknya sendiri (Yulianti dan Zakiyah,
mencanangkan bebas stunting pada balita 2016).
dengan menyelenggarakan Program Indonesia
Sehat melalui Pendekatan Keluarga (Kemenkes, b. Tugas Keluarga dalam Pemeliharaan
2018). Penelitian yang dilakukan oleh Kesehatan : menentukan keputusan dalam
Rahmawati, dkk (2019) menunjukkan menyelesaikan masalah kesehatan
pentingnya meningkatkan peran keluarga baik Komponen kedua tugas keluarga dalam
formal maupun informal dengan melibatkan pemeliharaan Kesehatan yaitu keluarga balita di
keluarga dalam pemenuhan kebutuhan asupan Puskesmas Cibogo dapat menentukan
gizi pada balita sehari-hari agar kejadian keputusan untuk menyelesaikan masalah
stunting dapat berkurang. Hal ini senada dengan kesehatan yang terjadi dengan skor 84 termasuk
pada kategori baik.

48
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

Proses pengambilan keputusan Tugas keluarga yang anggota


merupakan sesuatu yang akan selalu dihadapi keluarganya (balita) mengalami gangguan
oleh manusia. Keputusan yang diambil kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan
biasanya karena ada pertimbangan tertentu atau atau perawatan agar masalah yang lebih parah
atas dasar logika, ada alternatif terbaik dari tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
beberapa alternatif yang harus dipilih, dan ada institusi pelayanan kesehatan atau di rumah
tujuan yang harus dicapai. Keputusan (Mubarak et al., 2009 dalam Wuryaningsih,
merupakan hasil pemikiran berupa pemilihan Ambarwati, dan Kastubi, 2016). Tugas
satu diantara beberapa alternatif yang dapat perawatan keluarga dalam menstimulasi
digunakan untuk memecahkan masalah yang pertumbuhan dan perkembangan anak sangat
dihadapi (Pratiwi, 2016). penting agar anak tumbuh secara optimal
Kemampuan keluarga dalam (Wuryaningsih, dkk. 2016).
memutuskan tindakan apa yang seharusnya Status Kesehatan keluarga dapat
dilakukan dalam upaya mencegah dan dipengaruhi kemampuan keluarga dalam
memberikan perawatan yang tepat akan memberikan perawatan kesehatan bagi seluruh
mempermudah keluarga untuk memberikan anggota keluarganya (Mulia, 2018 dalam
perawatan, maka pengambilan keputusan Vitaliati 2021). Memberikan perawatan dan
mempunyai pengaruh terhadap tindakan dukungan kepada anggota keluarga yang sakit
perawatan yang akan dilakukan oleh keluarga menjadi tugas keluarga dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang masalah kesehatannya.
terjadi dalam keluarga (Mulia, 2018 dan Lita, Kemampuan keluarga dalam
Fradianto, Tafwidhah, 2021). mengetahui apakah keberadaan fasilitas
Keluarga mempunyai peranan yang kesehatan,tingkat kepercayaan keluarga
sangat penting dalam mengenal dan terhadap petugas kesehatan dan fasilitas
menemukan masalah kesehatan yang terjadi di kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga
keluarga sebagai antisipasi menjaga kesehatan dalam dimana biasa memanfaatkan pelayanan
dalam keluarga (Vitaliati, 2021). Pengambilan kesehatan mengunjungi pelayanan kesehatan
keputusan yang baik pada keluarga balita di yang biasa dikunjungi dan cenderung yang
Puskesmas Cibogo dipengaruhi oleh paling dekat misalnya posyandu, puskesmas,
kemampuan keluarga dalam mengenal masalah maupun rumah sakit (Wuryaningsih, dkk.
kesehatan dengan baik karena adanya 2016).
kontribusi tenaga kesehatan dan kader yang
melakukan perawatan kesehatan keluarga di d. Tugas Keluarga dalam Pemeliharaan
masyarakat melalui kunjungan keluarga risiko Kesehatan memodifikasi lingkungan
tinggi. Komponen keempat dari tugas keluarga
dalam pemeliharaan kesehatan pada keluarga
c. Tugas Keluarga dalam Pemeliharaan balita Puskesmas Cibogo yaitu memodifikasi
Kesehatan dalam merawat anggota sakit lingkungan dengan skor 75 termasuk pada
Tugas keluarga pemeliharaan kesehatan kategori cukup mampu memelihara atau
ketiga yaitu merawat anggota keluarga yang memodifikasi lingkungan yang mendukung
mempunyai masalah kesehatan pada keluarga kesehatan anggota keluarga yang mengalami
balita di Puskesmas Cibogo dengan skor 78 masalah kesehatan.
termasuk pada kategori cukup. Upaya keluarga Modifikasi lingkungan ditujukan
yang utama untuk mencari pertolongan yang terhadap lingkungan rumah, karena rumah
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia
pertimbangan siapa diantara keluarga yang untuk tempat berlindung dan beristirahat,
mempunyai kemampuan memutuskan untuk sekaligus tempat penghuninya melakukan
menentukan tindakan yang kesehatan yang kegiatan (Gilang, 2008 dalam Mayenti, 2018).
tepat kesehatan yang dilakukan oleh keluarga Memodifikasi lingkungan keluarga
diharapkan tepat agar masalah perkembangan sebagai salahsatu cara dalam menjamin
balita dapat teratasi (Suprajitno, 2004 dalam kesehatan keluarga perlu dilakukan oleh
Wuryaningsih, Ambarwati, dan Kastubi, 2016). keluarga untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan atau meningkatkan derajat

49
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

kesehatan keluarga dengan optimal (Sahputri, Pencegahan stunting yang dilakukan


2022). pemerintah melalui Program Indonesia Sehat
Kemampuan keluarga dalam melalui pendekatan keluarga yang bersinergi
menciptakan atau memodifikasi lingkungan dengan puskesmas. Pencegahan stunting dapat
rumah yang sehat akan membantu dilakukan oleh keluarga dengan melakukan hal-
meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah hal berikut ini: ibu hamil mengkonsumsi
terjadinya penyakit pada keluarga. makanan yang bergizi, ibu memberikan ASI
Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, setelah
e. Tugas Keluarga dalam Pemeliharaan umur 6 bulan selain ASI ibu memberikan
Kesehatan memanfaatkan fasilitas kesehatan makanan pendamping ASI, anak selalu di
Tugas Keluarga dalam pemeliharaan timbang berat badan dan diukur tinggi badan,
kesehatan kelima yaitu memanfaatkan fasilitas keluarga selalu membersihkan di sekitar
kesehatan pada keluarga balita di Puskesmas lingkungan rumah (Kemenkes, 2019).
Cibogo dengan skor 81 berada pada kategori
baik. Fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan KESIMPULAN DAN SARAN
oleh keluarga yaitu fasilitas kesehatan yang Kesimpulan
terdekat dengan tempat tinggal yaitu klinik Tugas keluarga dalam pemeliharaan
praktik bidan dan puskesmas. kesehatan yang terdiri dari 5 (lima )
Menurut Permenkes Nomor 71 tahun
komponen yaitu: keluarga mengenal
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional) menjelaskan
masalah kesehatan (keluarga mengetahui
bahwa fasilitas kesehatan adalah fasilitas penyebab, tanda, dan akibat penyakit),
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk keluarga dapat menentukan keputusan
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif, yang terjadi, keluarga dapat merawat
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh anggota keluarga yang sakit, keluarga dapat
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan melakukan modifikasi lingkungan, keluarga
masyarakat. dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan
Memanfaatkan fasilitas pelayanan untuk anggota keluarga yang sakit pada
kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan kategori baik.
yang terjadi merupakan kemampuan keluarga
Pencegahan stunting pada keluarga balita di
dalam mengetahui apakah keberadaan fasilitas
kesehatan dan tingkat kepercayaan keluarga
wilayah puskesmas cibogo Sebagian besar
terhadap petugas kesehatan serta fasilitas menunjukkan kategori cukup.
kesehatan tersebut dapat dijangkau oleh Saran
keluarga dalam memanfaatkan pelayanan Diperlukan upaya dalam
kesehatan yang paling dekat misalnya meningkatkan kemampuan keluarga dalam
posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit mencegah terjadinya stunting pada balita
(Wuryaningsih, dkk. 2016). melalui kerjasama lintas program dan lintas
Stunting dalam jangka panjang akan
sektor.
berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh
kembang anak tetapi juga terhadap
perkembangan emosi yang berakibat pada DAFTAR PUSTAKA
penurunan kualitas sumber daya manusia. Kementerian Kesehatan Republik
Pencegahan stunting dimulai dari pemenuhan Indonesia. (2020a). 1 dari 3 Balita
gizi yang baik selama 1000 hari pertama Indonesia Derita Stunting. Direkorat
kehidupan anak hingga menjaga lingkungan
Jenderal Pencegahan Dan
agar tetap bersih dan sehat. Pencegahan dan
penanggulangan Stunting menjadi tanggung Pengendalian Penyakit.
jawab bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artike
juga setiap keluarga Indonesia (Kemenkes, l-sehat/1-dari-3-balita-indonesia-
2018).
derita-stunting

50
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

Kementerian Kesehatan Republik (Correlation between Implementation


Indonesia. (2020b). Anak Pendek, of Family Role and Stunting in
Tantangan Besar Jokowi di Tahun Toodler in Subdistricts of Arjasa,
Jember). e-Journal Pustaka
Terakhir Pemerintahan. Direkorat
Kesehatan, vol. 7 (no. 2):
Jenderal Pencegahan Dan https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK
Pengendalian Penyakit. /article/view/19123/8487
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artike Sahputri, AH. (2022). Peran Serta
l-sehat/anak-pendek-tantangan-besar- Keluarga Dalam Keselamatan Pasien
jokowi-di-tahun-terakhir-pemerintahan Di Rumah Sakit. https://osf.io
Mulia, Madepan (2018). Pelaksanaan Vitaliati, Trisna. (2021). Pelaksanaan
Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan: Tugas Perawatan Kesehatan Keluarga
Mengambil Keputusan Mengenai Dalam Upaya Pencegahan Covid-19.
Tindakan Kesehatan Yangtepat Proceeding Seminar Nasional
Terhadap Kejadian Hipertensi Keperawatan Vol 7, No 1;
Padalansia Dikelurahan Timbangan http://conference.unsri.ac.id/index.php
Kecamatan Indralaya Utara /SNK/article /view/2367/1243
Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Wuryaningsih, Sri Hardi. Ambarwati, Rini.
Kesehatan Panca Bhakti Lampung, dan Kastubi. (2016). Pelaksanaan
Volume VI, No. 2, Oktober 2018; P- Tugas Perawatan Keluarga Dengan
ISSN 2338-0020 E- ISSN 2615-8604 Pencapaian Perkembangan Balita The
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Implementation Of Family Health
Pencegahan Stunting Pada Anak. Care Tasks With The Achievement Of
Jakarta: Direktorat Promosi The Development Of Toddlers. E-
Kesehatan dan Pemberdayaan Journal Keperawatan Politeknik
Masyarakat Kementerian Kesehatan Kesehatan Surabaya Vol. IX No 3
RI. ISSN 1979 – 8091.
https://promkes.kemkes.go.id/pencega http://journal.poltekkesdepkes-
han-stunting sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/
Mayenti, Fitra. (2018). Pelaksanaan Tugas 389
Kesehatan Keluarga Dalam Yuliyanti, Tutik. Zakiyah, Erna. (2016).
Perawatan Dan Memodifikasi Tugas Kesehatan Keluarga Sebagai
Lingkungan Terhadap Kekambuhan Upaya Memperbaiki Status Kesehatan
Rematik Pada Lansia. Al-Asalmiya Dan Kemandirian Lanjut Usia.
Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan Profesional Islam Media Publikasi
(Journal of Nursing Sciences). Penelitian, Volume 14, Nomor 1,
Volume 7, Nomor 2 p-ISSN: 2338- September 2016.
2112 e-ISSN: 2580-0485: https://doi.org/10.26576/profesi.136
http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/ .
keperawatan
Pratiwi, Heny. (2016). Sistem Pendukung
Keputusan - Yogyakarta: Deepublish, -
researchgate.net
Rahmawati, Umari Hasniah. Aini, SL.
Rasni, Hanny. (2019). Hubungan
Pelaksanaan Peran Keluarga dengan
Kejadian Stunting pada Balita di
Kecamatan Arjasa, Jember

51
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr

Anda mungkin juga menyukai