Anda di halaman 1dari 7

Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)

https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/j-healt/
______________________________________________________________

Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini Stunting


Melalui Pelatihan
Hariani1, Sastriani2, Eva Yuliani3
1
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
______________________________________________________________
___________________________
Keywords :
Deteksi dini stunting, Kader Posyandu Abstrak
Pelatihan, Pengetahuan
Stunting adalah suatu kondisi pertumbuhan mengalami kegagalan pada
___________________________ anak (pertumbuhan tubuh dan otak), dapat di akibatkan karena
kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Kader posyandu
Kontak : merupakan masyarakat yang terpilih dan dilibatkan oleh puskesmas atau
sastriani tenaga kesehatan untuk mengelola posyandu secara sukarela. Tujuan
Email : sastrian22@gmail.com untuk menganalisis pengaruh Pelatihan Deteksi Dini Stunting terhadap
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pengetahuan Kader Posyandu. Metode menggunakan database Google
Sulawesi Barat Scholar dengan mengidentifikasi beberapa kata kunci dan dalam
rentang waktu 2014-2019 (5 tahun). Kriteri inklusi yaitu studi dengan
___________________________ metode kuantitatif; clinical trial; studi dengan menggunakan alat ukur
serta outcome yang membahas pengetahuan kader posyandu tentang
deteksi dini stunting melalui pelatihan. Kriteria eksklusi yaitu: teks
DOI: https://doi.org/10.31605/j-
tidak lengkap. Hasil dari database diperoleh lima jurnal setelah melalui
healt.v2i1 skrining berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan
menunjukkan bahwa pelatihan meningkatan pengetahuan kader tentang
___________________________ deteksi dini stunting.
©2020J-Healt
ini adalah artikel dengan akses terbuka
dibawah licenci CC BY-NC-4.0 Abstract
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
Stunting is a condition when growth fails in children (body and brain
growth), it can be caused by malnutrition in the long term. Posyandu
cadres are people who are selected and involved by the puskesmas or
health personnel to manage posyandu voluntarily. The aim was to
analyze the effect of the Early Stunting Detection Training on
Knowledge of Posyandu Cadres. The method uses the Google Scholar
database by identifying several keywords and within the period 2014-
2019 (5 years). Inclusion criteria are studies using quantitative
methods; clinical trial; a study using measuring tools and outcomes that
discuss the knowledge of posyandu cadres about early detection of
stunting through training. The exclusion criteria were: incomplete text.
The results from the database obtained five journals after going through
screening based on inclusion and exclusion criteria. The conclusion
showed that training increased cadres' knowledge about early detection
of stunting.

27
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

PENDAHULUAN berperilaku hidup bersih dan sehat (Sewa


dkk., 2019).
Salah satu masalah kesehatan terkait
pertumbuhan dan perkembangan pada anak Pengetahuan tentang stunting harus dimiliki
usia balita yang dapat menimbulkan dampak oleh kader dalam menjalani perannya di
buruk dalam jangka pendek maupun jangka posyandu mencegah dan menanggulangi
panjang adalah stunting. Stunting adalah stunting di masyarakat. Perlunya diadakan
masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kegiatan rutin tahunan seperti pelatihan kader
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup dan penyegaran ilmu oleh puskesmas
lama akibat pemberian makanan yang tidak dibawah naungan dinas kesehatan untuk
sesuai dengan kebutuhan gizi (Sewa dkk, meningkatkan pengetahuan kader sesuai
2019). kebaharuan informasi ilmiah terkini dan
terkait dengan stunting (Tristanti &
Banyak faktor yang menyebabkan stunting Khoirunnisa, 2018).
pada balita, namun karena mereka sangat
tergantung pada ibu/keluarga, maka kondisi Hasil penelitian yang dilakukan oleh Olsa
keluarga dan lingkungan sangat dkk, (2017), pendidikan kesehatan
mempengaruhi status gizinya (Setiawan & berpengaruh terhadap rata-rata tingkat
Machmud, 2018). Faktor-faktor yang pengetahuan kader kesehatan posyandu dalam
menyebabkan masalah gizi stunting deteksi dini dan anemia pada ibu hamil.
diantaranya karena kondisi sosial ekonomi, Pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui
kondisi ibu sebelum masa kehamilan baik pelatihan. Berdasarkan hasil uraian tersebut
postur tubuh(berat badan dan tinggi badan) maka penulis tertarik untuk meninjau
dan gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, beberapa artikel terkait “Pengetahuan Kader
kurangnya asupan gizi pada bayi, tidak Posyandu tentang Deteksi Dini Stunting
terjadinya Inisiasi Menyusui Dini, gagalnya melalui Pelatihan”.
pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. Hal
tersebut dapat diakibatkan oleh kurangnya
pengetahuan. METODE

Pengetahuan merupakan domain yang penting Metode pencarian literatur dengan


dalam terbentuknya perilaku terbuka atau mengumpulkan artikel yang relevan
open behavior, merupakan suatu hasil dari didapatkan pada database Google Scholar.
rasa keingintahuan setelah melakukan Strategi pencarian pada tinjauan sistematis ini
pengindraan, terutama pada mata dan telinga dimulai dengan mengidentifikasi beberapa
terhadap suatu objek tertentu (Adistie, 2018). kata kunci istilah dan persamaan kata dalam
Pengetahuan berhubungan dengan jumlah database untuk menemukan artikel yang baik.
informasi yang dimiliki seseorang. Adapun kata kunci yang digunakan adalah:
Pengetahuan mencakup beberapa tingkatan, Deteksi dini stunting, Kader posyandu
yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, Pelatihan, Pengetahuan. Tahun jurnal pada
sintesis, dan evaluasi (Solehati dkk., 2018). rentang waktu 2014 sampai 2019 (lima
tahun).
Pengetahuan kader posyandu berperan
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan Agar lebih spesifik artikel yang dipilih
masyarakat yang lebih baik. Kader posyandu berdasarkan kriteria inklusi yaitu: Studi
merupakan masyarakat yang terpilih dan dengan metode kuantitatif; clinical trial; studi
dilibatkan oleh puskesmas atau tenaga dengan menggunakan alat ukur serta outcome
kesehatan untuk mengelola posyandu secara yang membahas pengetahuan kader posyandu
sukarela. Tugas kader posyandu yaitu sebagai tentang deteksi dini stunting melalui
penyalur informasi yang terkait dengan pelatihan. Kriteria eksklusi yaitu: teks tidak
kesehatan kepada masyarakat dan penggerak lengkap.
masyarakat untuk hadir di posyandu. Kader
posyandu dapat menjadi contoh dalam

28
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

HASIL metode yang digunakan menunjukkan bahwa


terdapat pengaruh pelatihan deteksi dini
Hasil dari database diperoleh 321 jurnal stunting terhadap pengetahuan kader
menggunakan kata kunci (Deteksi dini posyandu.
stunting, Kader posyandu Pelatihan,
Pengetahuan), kemudian diskrining tahun PEMBAHASAN
jurnal diperoleh sebanyak 167 publikasi tahun
Pengetahuan menjadi salah satu faktor
2014-2019. Selanjutnya jurnal diskrining
penting yang berpengaruh terhadap perilaku
berdasarkan kriteria inklusi sehingga tersisa
kader dalam melaksanakan tugasnya,
49 jurnal. Jurnal tersebut diskrining lagi
Penelitian Sewa dkk, (2019), menunjukkan
dengan kriteria esklusi dan dikeluarkan
bahwa pengetahuan menjadi salah satu faktor
sebanyak 44 jurnal sehingga jurnal tersisa 5
penting yang berpengaruh terhadap perilaku.
(tabel 1). Kelima jurnal tersebut sesuai
dengan tujuan dari penulisan tinjauan literatur Menurut Handayani dkk, (2019), pengetahuan
ini. Tahapan dalam penyaringan jurnal yang baik mengenai dipengaruhi oleh metode
dijelaskan sebagai berikut: yang digunakan pada saat pemberian
informasi. Pelatihan yang memperkenalkan
Hasil jurnal penelitian aplikasi Anak Bebas Stunting (ABS), aplikasi
melalui database ini untuk meningkatkan pengetahuan dan
Google Scholar sikap kader agar kader mampu mendeteksi
(n=321)
dini jika menemukan adanya permasalahan
pertumbuhan yang terjadi pada balita pada
saat posyandu. Hasil penelitian menunjukan
Jurnal publikasi bahwa media pelatihan berfungsi untuk
2014-2019 mengerahkan indera sebanyak mungkin
(n=167)
kepada suatu objek sehingga mempermudah
persepsi.
Jurnal tidak memenuhi
kriteria inklusi Media pelatihan membuat seseorang dapat
(n=118) lebih mengerti informasi atau materi yang
Jurnal memenuhi
dianggap rumit menjadi lebih mudah.
kriteria inklusi Penggunaan media akan membantu
(n=49) memperjelas informasi yang disampaikan,
karena dapat lebih menarik, lebih interaktif,
Jurnal tidak memenuhi dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan
kriteria esklusi
(n=44)
indra manusia. Agar informasi yang
disampaikan bisa lebih jelas dan mudah
Jurnal memenuhi dipahami sesuai dengan tujuan yang akan
kriteria esklusi
(n=5) dicapai, maka informasi tersebut perlu
dikemas sesuai dengan karakteristik dari
setiap media yang digunakan.
Diagram 1. Proses Penyaringan Jurnal Menurut Astuti dkk, (2018), mengemukakan
bahwa selain faktor gizi, stunting disebabkan
Tujuan penelitian yang dianalisa dari kelima karena kurangnya pengetahuan masyarakat
jurnal ini ialah untuk menganalisis pengaruh terutama ibu hamil, ibu balita dan kader
pelatihan deteksi dini stunting terhadap posyandu. Pada penelitian ini promosi
pengetahuan kader posyandu. Metode kesehatan dengan melakukan pelatihan media
penelitian pada lima jurnal menggunakan integrating card dapat meningkatkan
metode rancangan quasy eksperiment pengetahuan ibu balita dan kader posyandu.
menggunakan one group pre test dan post test
dan dengan kelompok kontrol. Keseragaman

29
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

Beberapa faktor yang dapat membantu setiap KESIMPULAN


individu tertarik dan antusias dalam
mengikuti pelatihan yang diberikan, pertama Hasil literatur review beberapa jurnal
adalah space learning, yaitu suatu membuktikan bahwa adanya peningkatan
pembelajaran perlu diberikan jeda antara satu pengetahuan kader posyandu tentang deteksi
bagian dengan bagian lainnya untuk dini stunting melalui pelatihan. Untuk peneliti
memberikan waktu bagi otak untuk menyerap selanjutnya diharapkan dapat menjadi rujukan
materi atau informasi yang diberikan. Kedua untuk pengembangan penelitian tentang
adalah active learning, pada saat memberikan deteksi dini stunting dan mencari indikator
pembelajaran diperlukan adanya komunikasi lain sebagai alat pengukur dan variabel lain
dua arah antara fasilitator pelatihan dengan yang akan diteliti.
peserta pelatihan. Peserta akan meningkatkan
daya belajar mereka ketika dilibatkan secara REFERENSI
aktif dalam pelatihan. Ketiga yaitu
pemberian feedback terhadap materi yang Adistie, F. (2018). Pengetahuan Kader
sedang dibahas ke peserta atau sebaliknya. Kesehatan Tentang Deteksi Dini Gizi
Fasilitator pelatihan harus menganggap Buruk Pada Balita. Jurnal Aplikasi Ipteks
dirinya bukan sebagai seseorang yang Untuk Masyarakat, Vol. 6(3), 31.
mengetahui segala sesuatu terkait materi yang https://doi.org/https://doi.org/10.24198/dh
diberikan, tetapi harus bisa menerima armakarya.v7i1.10319.
masukan dari setiap peserta terkait materi
yang disampaikan. Adistie, F., Belinda, V., Lumbantobing, M.,
Nur, N., & Maryam, A. (2018.).
Faktor keempat yaitu overlearning, pelatihan Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam
harus melakukan pengulasan materi yang Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi
telah disampaikan secara berkala setiap Tumbuh Kembang pada Balita. Jurnal
menyelesaikan suatu pembahasan. Hal ini Media Karya Kesehatan, 1(2), 173–184.
akan meningkatkan daya serap dan daya ingat
peserta pelatihan terhadap materi yang telah Astuti, S dkk.( 2015). Asuhan Kebidanan
disampaikan. Kelima primacy and recency, Nifas dan Menyusui. Jakarta : Erlangga.
peserta pelatihan khususnya orang dewasa Handayani, T. P., Tarawan, V. M., &
cenderung hanya mengingat materi yang Nurihsan, J. (2019). Peningkatan
disampaikan di awal dan di akhir pelatihan. Pengetahuan dan Sikap Kader Tentang
Oleh karena itu materi yang bersifat penting Stunting Pada Balita Usia 12 – 36 Bulan
sebaiknya ditempatkan di bagian awal dan Melalui Penerapan Aplikasi Anak Bebas
bagian akhir pelatihan (Sasmita, 2018). Stunting (Abs). Jurnal Kebidanan
Pelatihan bertujuan memberdayakan kader Malahayati, 5(4), 357–363.
kesehatan dalam deteksi dini stunting serta Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2017).
stimulasi tumbuh kembang pada anak Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu
(Yuliani dkk, 2018). Hasil kegiatan Terhadap Kejadian Stunting pada Anak
menunjukkan peningkatan pengetahuan para Baru Masuk Sekolah Dasar di
kader kesehatan Maka dari itu, diharapkan Kecamanatan Nanggalo. Jurnal
kegiatan pemberdayaan kader kesehatan Kesehatan Andalas, 6(3), 523–529.
dalam deteksi dini stunting serta stimulasi
tumbuh kembang pada anak sebaiknya Sasmita, I. (2018). Penerapan Metode
dilakukan secara berkesinambungan dengan Pembelajaran Orang Dewasa di dalam
bekerja sama bersama pihak-pihak terkait, Pelatihan. LinkedIn, dilihat pada 10April
sehingga diharapkan memberikan kontribusi 2019
atas terwujudnya peningkatan derajat Setiawan, E., & Machmud, R. (2018). Faktor-
kesehatan masyarakat pada umunya dan anak Faktor yang Berhubungan dengan
pada khususnya (Adistie dkk, 2018).

30
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59


Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Kecamatan Padang Timur Kota
Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(2), 275–284.
Sewa, R., Tumurang, M., & Boky, H.,. (2019).
Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap
Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan
Pencegahan Stunting Oleh Kader
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Bailang Kota Manado . Jurnal
KESMAS,Vol.8 No.4.
Solehati, T., Sari, C. W. M., Lukman, M., &
Kosasih, C. E. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan dalam Upaya Menurunkan
Aki pada Kader Posyandu. Jurnal
Keperawatan Komprehensif, 4(1), 7–12.
Tristanti, I., & Khoirunnisa, F. N. (2018).
Kinerja Kader Kesehatan dalam
Pelaksanaan Posyandu di Kabupaten
Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan, 9(2), 192.

Yuliani, E., Immawanti, I., Yunding, J., Irfan,


I., Haerianti, M., & Nurpadila, N. (2018).
Pelatihan Kader Kesehatan Deteksi Dini
Stunting pada Balita di Desa Betteng.
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Kesehatan, 4, 41–46.

31
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

Tabel 1 Sintesa Grid

Penulis/Tahun Negara Jumlah Tujuan Lama Penelitian Hasil Kesimpulan


Sampel
Sewa dkk, Indonesia 30 orang untuk mengetahui Mei-2019 Penelitian ini Terdapat pengaruh promosi
(2019) pengaruh promosi menunjukkan bahwa kesehatan yang signifikan
kesehatan terhadap pengetahuan menjadi salah terhadap pengetahuan dan sikap
pengetahuan dan satu faktor penting yang dengan tindakan pencegahan
sikap dengan berpengaruh terhadap stunting oleh kader posyandu pada
tindakan perilaku kader dalam kelompok eksperimen a
pencegahan stunting melaksanakan tugasnya (penyuluhan) dan kelompok
oleh kader posyandu eksperimen b (penyuluhan dan
di Wilayah Kerja leaflet) dengan p-value < 0.05.
Puskesmas Bailang Selanjutnya, tidak terdapat
Kota Manado pengaruh yang signifikan sikap
dan tindakan pencegahan stunting
pada kelompok kontrol dengan
nilai p > 0.05

Yuliani dkk, Indonesia 15 orang setelah mengikuti 21 februari 2018 Pelaksanaan kegiatan ini Peningkatan pemahaman kader
(2018) kegiatan penyuluhan dengan cara memberikan kesehatan tentang deteksi dini
diharapkan adanya penyuluhan dan pelatihan stunting dapat dilakukan dengan
peningkatan tentang stunting, serta cara penyuluhan dan pelatihan
pengetahuan pada mendeteksinya
kader posyandu
tentang stunting

Handayani dkk, Indonesia 80 orang untuk menganalisis Oktober 2019 didapatkan bahwa terhadap penelitian terdapat pengaruh
(2019) pengaruh aplikasi peningkatan pengetahuan penerapan aplikasi Anak Bebas
anak bebas stunting dan sikap kader setelah Stunting (ABS) terhadap
(ABS) terhadap diberikan Aplikasi Anak peningkatan pengetahuan dan
peningkatan Bebas Stunting (ABS) sikap kader tentang stunting
pengetahuan dan dengan nilai p <0,005,
sikap kader tentang persentase peningkatan
stunting pada balita pengetahuan 25,1% dan
usia 12 – 36 bulan persentase sikap 76,2%.

32
Journal Of Health, Education and Literacy, 2020 3(1)
e-issn : 2621-9301, e-issn : 2714-7827

Astuti & Indonesia 50 orang meningkatkan November 2018 Hasil kegiatan pada penelitian ini bahwa promosi
Megawati, pengetahuan kader menunjukkan bahwa kesehatan dengan media
(2018) posyandu dan Pengetahuan kader integrating card meningkatkan
masyarakat melalui terbanyak cukup (40%). pengetahuan ibu balita dan kader
promosi kesehatan posyandu
dengan media kartu
integrating card.

Adistie dkk, Indonesia 31 orang Tujuan dari kegiatan November 2018 Hasil kegiatan pemberdayaan kader kesehatan
(2018) ini adalah untuk menunjukkan bahwa dalam stunting serta stimulasi
pemberdayaan kader terdapat peningkatan tumbuh kembang pada anak
kesehatan dalam pengetahuan para kader sebaiknya dilakukan secara
deteksi dini stunting kesehatan yaitu sebelum berkesinambungan dengan bekerja
serta stimulasi dilakukan kegiatan dan sama bersama pihak-pihak terkait,
tumbuh kembang setelah dilakukan kegiatan sehingga diharapkan memberikan
pada anak. meningkat kontribusi atas terwujudnya
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat pada umunya dan
anak pada khususnya.

33

Anda mungkin juga menyukai