MEKANISME KERJA

HORMON
dr. Yhusi Karina, MSc.
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengelaborasi konsep interaksi antara

hormon, sel target dan reseptor
2. Mengaplikasikan lokasi dan signaling
pathways dari ikatan membrane dan
reseptor hormone intraselular
3. Menggambarkan proses aktivasi, inaktivasi,
up-regulation, down regulation, sensitisasi
dan desentisisasi
4. Mengaplikasikan alur transduksi sinyal yang
terlibat pada reseptor G-protein, enzim
reseptor dan ligand-gated ion channels
NASIB HORMON SETELAH
DISEKRESIKAN

Hubungan antara hormone dengan reseptor

dipengaruhi oleh STRUKTUR KIMIA dari
Klasifikasi Hormon secara
STRUKTURAL
1. Hormon Amine, derivat dari asam amino thyrosin
Hormon thyroid dari kelenjar thyroid
Katekolamin
Epinefrin dan Nor Epinefrin dari Medula Adrenalis
Dopamin dari Hipotalamus
2. Hormon Peptida, dari bentuk asam amino,
polipeptida hingga protein.
Sebagian besar jenis hormone
Diproduksi dalam bentuk preprohormon prohormon
hormone dalam vesikel
3. Hormon Steroid
Androgen, Kortisol, Aldosteron, Hormon Sex dari Gonad.
Hormon yang di produksi Plasenta, Vitamin D aktif.
 Klasifikasi Hormon berdasarkan
Tingkat Kelarutan dalam Plasma

1.Hormon Hidrofilik (larut air)

Dapat larut dalam plasma, tidak memerlukan
protein pembawa
Tidak dapat menembus membran sel
Reseptor terletak di membran sel
Contoh : Hormon Peptida dan Katekolamin
2.Hormon Hidrofobik (larut lemak)
Tidak Dapat larut dalam plasma, memerlukan
protein pembawa
Dapat menembus membran sel (lipid bilayer)
Reseptor terletak di dalam sitosol atau inti sel
Contoh : Hormon Steroid dan Thyroid.
Respon terhadap Hormon sangat spesifik, hanya target sel yang
memiliki reseptor spesifik terhadap hormon tersebut lah yang dapat
Klasifikasi hormone berdasarkan
LETAK RESEPTORnya
Hormon yang reseptornya berada
di membran sel
Peptida dan katekolamin
Hormon yang reseptornya berada
di dalam sel baik di Sitosol atau
Nukleus
Steroid dan thyroid

Setelah berikatan dengan reseptor

terjadi AKTIVASI RESEPTOR, kemudian
terjadi satu atau beberapa TRANSDUKSI
SINYAL yang mengawali RESPON
Urutan Peristiwa
Kerja Hormon
Receptor activation adalah perubahan konformasi
reseptor yang merubah bentuk kanal protein atau
protein di membran sehingga ion dapat berdifusi.
Signal transduction adalah serangkaian urutan
peristiwa intraseluler yang menghubungkan sinyal yang
diperoleh dari aktivasi reseptor menjadi respon seluler.
Respon seluler yang dapat terjadi:
Perubahan permiabilitas, kemampuan transport atau
eletrisitas membran
Metabolisme,
Aktivitas sekretoris
Laju proliferasi dan diferensiasi
Kontraktilitas.
 Transduksi sinyal hormon
yang LARUT LEMAK

Ikatan satu hormon reseptor di nukleus berperan

sebagai faktor transkripsi (memicu proses
transkripsi satu atau beberapa gen tertentu)
Komplek hormon-reseptor tersebut berikatan
dengan DNA di gen regulatori yang merubah
(biasanya meningkatkan) laju transkripsi gen
menjadi m-RNA.
Molekul mRNA kemudian keluar dari nukleus untuk
mengarahkan sintesis protein gen yang
dikodekan di ribosom
Hasilnya peningkatan (bisa menurunkan)
konsentrasi/laju sekresi protein intraseluler
ikatan hormon reseptor dapat bekerja satu atau beberapa gen transkripsi
dan hasil kerjanya dapat meningkatkan atau menurunkan proses
Transduksi sinyal hormon
LARUT LEMAK
Hormon steroid
yang reseptornya
intraseluler akan
berrespon lebih
lambat dan
genomic
Hormon steroid
yang reseptornya
di membran akan
berrespon lebih
cepat
Seluruh danhormones:
lipophilic non thyroid hormone, cortisol, aldosterone,
genomik testosterone, esterogen, progesterone, vitamin D
 Steroid
hormone Plasma
Extracellular fluid membrane
1 The steroid hormone
diffuses through the plasma
membrane and binds an
Cytoplasm intracellular receptor.
Receptor Receptor-
protein hormone
complex

Nucleus

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.3, step 1

 Steroid
hormone Plasma
Extracellular fluid membrane
1 The steroid hormone
diffuses through the plasma
membrane and binds an
Cytoplasm intracellular receptor.
Receptor Receptor-
protein hormone
complex
2 The receptor-
hormone complex enters
Nucleus the nucleus.

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.3, step 2

 Steroid
hormone Plasma
Extracellular fluid membrane
1 The steroid hormone
diffuses through the plasma
membrane and binds an
Cytoplasm intracellular receptor.
Receptor Receptor-
protein hormone
complex
2 The receptor-
Hormone hormone complex enters
Nucleus response the nucleus.
elements 3 The receptor- hormone
complex binds a hormone
DNA response element (a
specific DNA sequence).

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.3, step 3

 Steroid
hormone Plasma
Extracellular fluid membrane
1 The steroid hormone
diffuses through the plasma
membrane and binds an
Cytoplasm intracellular receptor.
Receptor Receptor-
protein hormone
complex
2 The receptor-
Hormone hormone complex enters
Nucleus response the nucleus.
elements 3 The receptor- hormone
complex binds a hormone
DNA response element (a
specific DNA sequence).
4 Binding initiates
mRNA
transcription of the
gene to mRNA.

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.3, step 4

 Steroid
hormone Plasma
Extracellular fluid membrane
1 The steroid hormone
diffuses through the plasma
membrane and binds an
Cytoplasm intracellular receptor.
Receptor Receptor-
protein hormone
complex
2 The receptor-
Hormone hormone complex enters
Nucleus response the nucleus.
elements 3 The receptor- hormone
complex binds a hormone
DNA response element (a
specific DNA sequence).
4 Binding initiates
mRNA
transcription of the
gene to mRNA.

5 The mRNA directs

protein synthesis.
New protein

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.3, step 5

Hormone response elements pada
DNA
 Transduksi sinyal hormon
yang LARUT AIR
Ikatan hormon dengan reseptor
1.Merubah reseptor yang berupa kanal ion
(ligand-gated ion channels) perubahan difusi
ion dan atau Ca sebagai 2nd Messenger
2.Perubahan aktivitas enzim yang merupakan
bagian dari reseptor (reseptor thyrosin kinase)
3.Aktivitasi janus kinase di sitoplasma yang
berhubungan dengan reseptor (cytoplasmic
janus kinases)
4.Mengaktifkan Protein G yang terkait dengan
membran plasma dan protein efektor (G-
Protein-Coupled Receptors)
Hormon peptida dan katekolamin dapat menghasilkan respon yang
cepat (non genomik) dan lambat (genomik)
Ligand-gated ion channels
Ca2 as a
+

Second Aktivasi
Messenger reseptor,
melalui kanal
Ca (langsung)
atau melalui
G-Protein
Pengeluaran
Ca dari RE
dimediasi IP3
Reseptor thyrosin kinase

Insulin, insulin-like growth factors (IGF-I and IGF-II)

Cytoplasmic janus kinases/
JAKs

Growth hormone,
prolactin, leptin
G-Protein-
Coupled
Receptors
Adenylyl Cyclase,
cAMP
Phospholipase C,
Diacylglycerol, and
Inositol
Trisphosphate
Ca2+ as a Second
Messenger
Adenylyl Cyclase,
cAMP

ACTH, Angiotensin II (sel epithelial), calcitonin, catecholamine

(reseptor beta), , CRH, FSH, Glukagon, HCG, LH, PTH, Secretin,
Somatostatin, TSH, Vasopressin (V2 reseptor, sel epithelial)
 1 Hormone (1st messenger) Extracellular fluid
binds receptor.

Receptor

Hormones that
act via cAMP
mechanisms:
Epinephrine Glucagon
ACTH PTH
FSH TSH
LH Calcitonin Cytoplasm

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.2, step 1

 1 Hormone (1st messenger) Extracellular fluid
binds receptor.
G protein (GS)

Receptor

GDP
2 Receptor
Hormones that activates G
act via cAMP
mechanisms: protein (GS).
Epinephrine Glucagon
ACTH PTH
FSH TSH
LH Calcitonin Cytoplasm

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.2, step 2

 1 Hormone (1st messenger) Adenylate cyclase Extracellular fluid
binds receptor.
G protein (GS)

Receptor

GDP
2 Receptor 3 G protein
Hormones that activates G activates
act via cAMP
mechanisms: protein (GS). adenylate
cyclase.
Epinephrine Glucagon
ACTH PTH
FSH TSH
LH Calcitonin Cytoplasm

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.2, step 3

 1 Hormone (1st messenger) Adenylate cyclase Extracellular fluid
binds receptor.
G protein (GS)

Receptor

GDP
2 Receptor 3 G protein 4 Adenylate
Hormones that activates G activates
act via cAMP cyclase
mechanisms: protein (GS). adenylate converts ATP
cyclase. to cAMP (2nd
Epinephrine Glucagon messenger).
ACTH PTH
FSH TSH
LH Calcitonin Cytoplasm

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.2, step 4

 1 Hormone (1st messenger) Adenylate cyclase Extracellular fluid
binds receptor.
G protein (GS)

5 cAMP acti-
vates protein
Receptor kinases.

GDP Inactive Active

protein kinase protein
2 Receptor 3 G protein 4 Adenylate kinase
Hormones that activates G activates
act via cAMP cyclase Triggers responses of
mechanisms: protein (GS). adenylate converts ATP target cell (activates
cyclase. to cAMP (2nd enzymes, stimulates
Epinephrine Glucagon messenger).
ACTH PTH cellular secretion,
FSH TSH opens ion channel,
LH Calcitonin etc.)
Cytoplasm

Copyright 2010 Pearson Education, Inc. Figure 16.2, step 5

Adenylyl Cyclase,
cAMP

Molekul tunggal cAMP juga dapat menfosforilasi berbagai protein yang

berbeda, sehingga dapat menghasilkan berbagai perubahan kimia dan
 Phospholipase C, Diacylglycerol,
and Inositol Trisphosphate

Angiotensin II di otot polos vaskuler, katekolamin di

reseptor alfa, TRH, GnRH, oxytocine, TRH, Vasopressin (V1
receptor, di otot polos vaskuler)
 Hormon dapat mempengaruhi respon

on
suatu target sel melalui REGULASI
orm
RESEPTOR
1.up-regulation,
ih

peningkatan jumlah reseptor hormon pada

las

suatu sel
du

terjadi akibat paparan konsentrasi hormon

dalam jumlah rendah dalam waktu yang lama
Mo

dapat berakibat meningkatnya responsifitas

sel target terhadap hormon tersebut
2.down-regulation,
Inaktivasi dari beberapa molekul reseptor,
molekul protein sinyal intraseluler,
Internalisasi dari reseptor ke bagian dalam
sel, destruksi dari reseptor oleh lisosom,
Penurunan produksi reseptor
Regulasi reseptor ini merupakan prinsip homeostasis, bertujuan
mengembalikan kekuatan sinyal ke rentang normal
 o
rm
Suatu Hormon Me-down/Up
ho Regulasi Reseptor Hormon Lain
tar

1.Permissiveness
hormon (A) harus ada (biasanya dalam jumlah
an

kecil) agar hormon lain (B) berefek maksimal

ksi

hormon thyroid dan reseptor adrenergic

untuk epinefrin di jaringan lemak
era

2.Synergism
Pengaruh hormon A + hormone B lebih besar
Int

dibanding hormone A/B bekerja sendiri

FSH dan Testosteron untuk produksi sperma
3.Antagonism
Hormon A berlawanan efek dengan hormone B
progesteron selama kehamilan menyebabkan
hilangnya reseptor estrogen, menghambat
kontraksi uterus
 FAAL HORMON YANG
BERPERAN PADA
PERTUMBUHAN
Click to edit Master subtitle style
 TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengaplikasikan hubungan antara hormone growth

dan insulin-like growth factor dan binding protein
dalam regulasi growth factor
2. Mengaplikasikan konsep regulasi sekresi growth
hormone, menganalisis peran faktor
hypothalamus, glukosa dan IGF-1
3. Mengaplikasikan konsep target organ atau tipe sel
dari insulin growth factor yang berpengaruh pada
pertumbuhan longitudinal
4. Mengelaborasi hubungan modulasi antara hormon
tiroid, gonadal dan adrenal pada proses
pertumbuhan
HORMON YANG BERPERAN
dalam PERTUMBUHAN

1.Growth hormone
2.IGF1 dan 2
3.T3
4.Insulin
5.Sex Steroid :
Testosteron , estradiol
6.Kortisol
7.Faktor-faktor
pertumbuhan
Growth hormone (GH)
Berperanan utama pada masa postnatal, hanya sedikit
berperanan pada masa fetus :
Menstimulasi pembelahan sel pada berbagai target
jaringan
Menginduksi diferensiasi dan sekresi IGF-1 sel-sel
prekusor dan sel lain yang bekerja parakrin/autokrin
Secara tidak langsung (disertai IGF-1) menstimulasi
maturasi dan pembelahan sel kondrosit di epifiseal plate
Menginduksi sintesis dan sekresi IGF-1 di liver
Secara langsung menstimulasi sintesis protein (anabolik) di
berbagai jaringan dan organ khususnya otot
Berperan sepanjang hidup dalam homeostasis energy
efek anti insulin menyediakan sumber energy dalam
sirkulasi
 Interaksi GH dan IGF-
1 di epiphyseal plate
GH menstimulasi sel
prekusor kondrosit
(prechondrocyte) dan/
kondrosit muda untuk
ber diferensiasi
menjadi konrosit.
Selama diferensiasi ini,
Sel tulang juga mulai
mensekresi IGF-1 dan
sekaligus responsif
terhadap IGF-1
Pertumbuhan Tulang
 Efek anti insulin GH

Menfasilitasi pemecahan TG di sel

lemak
Menstimulasi glukoneogenesis di
liver
Menghambat kemampuan insulin
untuk mentransport glukosa ke
dalam sel di jaringan lemak dan otot
sehingga meningkatkan kadar
Keadaan stress,
gluksoa darah. olahraga atau puasa yang
membutuhkan ketersediaan energi, akan merangsang
produksi dan sekresi GH.
Regulasi Sekresi GH

1.GnRH :
2.Somatostatin :
3.T3, Insulin, Testosteron,
estradiol:
Gangguan Pertumbuhan
Diperlukan kadar GH, IGF, hormone
thyroid, insulin, kortisol,
testosterone/estrogen, dan factor-
factor pertumbuhan agar dapat
tumbuh normal
Hipersekresi/hiperrensponsiveness
Akromegali
Gigantisme
Hiposekresi/hiporesponsiveness
Pituitary drawfism
Short stature
Penyalahgunaan hormone yang
berperan pada pertumbuhan

1. GH dari DNA rekombinan

2. Steroid anabolik
3. Terapi kortikosteroid