Kurangnya air dalam tubuh jangan dianggap enteng. Kekurangan air tubuh 1
persen menimbulkan rasa haus dan gangguan suasana hati (mood). Kekurangan 2-3
persen stamina turun, hingga 4 persen turunkan kemampuan fisik sampai 25 persen.
Bahkan, bisa pingsan jika kekurangan air mencapai 7 persen. Kekurangan asupan
cairan, khususnya air, meningkatkan risiko penyakit batu ginjal, infeksi saluran kencing,
kanker usus besar, konstipasi, obesitas, stroke pembuluh darah otak, dan gangguan
lain. Jika kandungan air dalam organ tubuh menurun, fungsi organ berkurang dan lebih
mudah terpapar bakteri atau virus.
Sebaliknya, terlalu berlebihan minum air juga berdampak buruk. Misalnya,
gangguan keseimbangan elektrolit, antara lain, konsentrasi sodium turun hingga level
membahayakan. Padahal, elektrolit digunakan sel untuk memindahkan cairan dan
mengirimkan pesan saraf ke dalam dan keluar sel dan pada akhirnya ke seluruh tubuh.
Akibatnya, tubuh tidak berfungsi dengan baik. Jika tidak ditangani, bisa muncul gejala
mual, pusing, otot lemah, hingga kondisi fatal.
Cara praktis dan mudah mengetahui kadar hidrasi tubuh ialah dengan
memeriksa warna urine sendiri. Urine yang berwarna pucat, tidak berbau seperti warna
air lemon menunjukkan status hidrasi baik. Namun, warna urine oranye (gelap) dan
berbau menyengat menandakan tubuh kurang cairan.