Anda di halaman 1dari 16

SISTEM MONITORING PERTUMBUHAN ANAK

UNTUK MENGANTISIPASI STUNTING DI USIA


DINI

Literature Review

Cynthia Nata Widiastuti


202102027

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
1
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Permasalahan.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Jurnal Review....................................................................................................................5
Jurnal 1 : Pencegahan Stunting Pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)…………….5
Jurnal 2 : Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini......................................6
Jurnal 3 : Penerapan Aplikasi Android Cegah Stunting ( PODO CETING) untuk
Mendukung Pemahaman Ibu Terhadap Kebutuhan Asupan Gizi Balita di
Kabulaten Probolinggo.......................................................................................8
Jurnal 4 :Determinan Kejadian Stunting pada Balita......................................................11
Jurnal 5 : Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia.........................................................................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Stunting di usia dini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia.
Stunting adalah kondisi dimana tingkat pertumbuhan fisik anak berada di bawah standar
normal, dengan kekurangan berbagai macam nutrisi penting. Stunting berdampak signifikan
terhadap berbagai aspek kehidupan anak, seperti masalah kesehatan, pendidikan, dan masalah
sosial lainnya. Untuk meminimalkan dampak stunting di usia dini, maka diperlukan
pengawasan yang tepat akan tingkat pertumbuhan fisik anak. Untuk itu, dibutuhkan sistem
monitoring pertumbuhan anak yang dapat membantu mencegah dan mengantisipasi stunting.
Sistem monitoring ini dapat membantu orang tua atau petugas kesehatan untuk mengetahui
kondisi pertumbuhan anak dan melakukan tindakan yang diperlukan. Sistem ini juga dapat
membantu pemerintah untuk mengetahui tingkat prevalensi stunting di masyarakat dan
mengelola program pencegahan secara lebih efektif.

1.2 Permasalahan

Tekanan ekonomi yang dihadapi keluarga yang memiliki anak usia dini serta Kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan nutrisi yang tepat untuk mengurangi risiko
stunting. akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan sumber daya serta
keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem monitoring pertumbuhan anak
sangat kurang. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dan
kurangnya sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan sistem monitoring
pertumbuhan anak secara konsisten.

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :

1. Mempelajari serta memberi ulasan terhadap paper yang ditulis oleh para
peneliti,khususnya dalam topik Stunting.

2. Menganalisis jurnal-jurnal tersebut, ditinjau dari segi isi / materi maupun penulisan jurnal
itu sendiri.

3. Melakukan komparasi terhadap paper-paper tersebut, terkait dengan persamaan dan


perbedaannya terutama dari segi isi / materi dan penerapan metode maupun teknik-teknik
yang digunakan/dilakukan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Review

Jurnal I : Pencegahan Stunting Pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Stunting adalah kondisi balita yang tinggi badan tidak sesuai dengan usia, menyebabkan
morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan data Kemenkes RI Dirjen Kesmas, Direktorat Gizi,
Kalimantan pada tahun 2021 prosentase stunting masih tinggi 32,20% hal ini masih jauh
dari target RPJM tahun 2020-2024 sebesar 19%. Adanya ditemukan balita stunting perlu
upaya pencegahan agar tidak terjadi loncakan. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam menurunkan kejadian stunting pada
balita. Metode Kegiatan berupa workshop pelatihan membuat raport untuk pemantauan
status gizi anak usia pra sekolah. Buku raport status gizi siswa ini, di dalamnya terdapat
hasil pengukuran status gizi (tinggi badan, berat badan, usia, status gizi TB/U, status gizi
PB/U dan BB/TB serta grafik antropometri), terdapat pula lembar konseling orangtua,
daftar menu makanan anak dan informasi yang diperlukan oleh orangtua sebagai
pengetahuan tentang pencegahan stunting pada balita. Metode pelaksanaan dalam bentuk
workshop dan focus group discussion. Subyek kegiatan adalah guru PAUD sebanyak 5
(lima) orang, dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil kegiatan Setelah dilakukan kegiatan,
terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang pengukuran antropometri dan pertumbuhan
balita. Di akhir kegiatan output yang dicapai adalah tercetak raport status gizi siswa, yang
digunakan oleh sekolah saat akhir semester sebagai upaya pencegahan dan pemantauan
secara berlanjut pada status gizi balita terutama pada masa usia pra sekolah

Metode Penelitian :

Pengabdian masyarakat ini, melakukan metode workshopsebelum pelaksanaan kegiatan


diadakan pretest, kuesioner terdiri dari sepuluh kuesioner, tahap pelaksanaan dan
monitoring evaluasi yang akan diadakan posttest dengan kuesioner yang sama pada saat
pretest. Berikut adalah rincian kegiatannya: Sebelum dilakukan pelaksanaan kegiatan tim
pengabdian mengidentifikasi status gizi balita dan gangguan perkembangan lainnya
berdasarkan data. Pada pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi untuk membuat raport

5
sebagai alat screening status gizi pada siswa PAUD. Kemudian memsimulasikan
penggunaan software anthro WHO untuk mengukur status gizi dalam bentuk hasil Z.score.
Melaksanakan pemantauan status gizi untuk pertumbuhan siswa dan menerapkan dengan
menggunakan raport gizi yang sudah dicetak. Evaluasi yang digunakan pada pengabdian
masyarakat ini adalah evaluasi proses edukasi dengan pendekatan focus group discussion
dan post test. Evaluasi kognitif yaitu guru dapat memahami pentingnya pemantauan status
gizi murid yang masih usia balita, melalui pencatatan yang teratur. Evaluasi psikomotor
yaitu orangtua dan guru dapat secara mandiri melakukan pemantauan status gizi dan akan
meneruskan sistem pencatatan melalui raport status gizi sebagai bentuk dokumentasi

Hasil dan Pembahasan :

Tabel 1 merupakan tabel hasil pretest dan post test peserta, yaitu guru PAUD, berjumlah
5 orang. Kuesioner pre test dan post tes sama, terdiri dari 10 pertanyaan, didalamnya
menanyakan tentang pengertian stunting, gizi sehat seimbang, pengukuran antropometri
dan perkembangan anak. Setiap pertanyaan diberi skor 1 (satu) jika menjawab benar. Hasil
yang didapat pengetahuan baik (76-100%), Pengetahuan cukup ( 56- 75%, pengetahuan
kurang ( > 56), setelah dilakukan workshop terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta,
dimana semua peserta memiliki kategori tingkat pengetahuannya baik.

Tabel1. Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Tentang Pengukuran Antropometri


dan Status Gizi Balita
Kegiatan ini hasil akhirnya para peserta dapat membuat raport gizi bagi siswanya.
Gambar 1 merupakan tampilan hasil kegiatan.raport gizi siswa mendokumentasikan hasil
pengukuran status gizi (tinggi badan, berat badan, usia, status gizi TB/U, status gizi PB/U

6
dan BB/TB serta grafik antropometri), terdapat pula lembar konseling orangtua, daftar
menu makanan anak dan info-info yang diperlukan oleh orangtua sebagai pengetahuan
tentang pencegahan

7
Jurnal 2 : Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Adanya ditemukan balita stunting perlu upaya pencegahan agar tidak terjadi loncakan.
Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
dalam menurunkan kejadian stunting pada balita. Metode Kegiatan berupa workshop
pelatihan membuat raport untuk pemantauan status gizi anak usia pra sekolah. Buku raport
status gizi siswa ini, di dalamnya terdapat hasil pengukuran status gizi (tinggi badan, berat
badan, usia, status gizi TB/U, status gizi PB/U dan BB/TB serta grafik antropometri),
terdapat pula lembar konseling orangtua, daftar menu makanan anak dan informasi yang
diperlukan oleh orangtua sebagai pengetahuan tentang pencegahan stunting pada balita.
Metode pelaksanaan dalam bentuk workshop dan focus group discussion. Subyek kegiatan
adalah guru PAUD sebanyak 5 (lima) orang, dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang pengukuran
antropometri dan pertumbuhan balita. Di akhir kegiatan output yang dicapai adalah tercetak
raport status gizi siswa, yang digunakan oleh sekolah saat akhir semester sebagai upaya
pencegahan dan pemantauan secara berlanjut pada status gizi balita terutama pada masa usia
pra sekolah.

Metode :

Pengabdian masyarakat ini, melakukan metode workshopsebelum pelaksanaan kegiatan


diadakan pretest, kuesioner terdiri dari sepuluh kuesioner, tahap pelaksanaan dan monitoring
evaluasi yang akan diadakan posttest dengan kuesioner yang sama pada saat pretest. Berikut
adalah rincian kegiatannya: Sebelum dilakukan pelaksanaan kegiatan tim pengabdian
mengidentifikasi status gizi balita dan gangguan perkembangan lainnya berdasarkan data.
Pada pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi untuk membuat raport sebagai alat screening
status gizi pada siswa PAUD. Kemudian memsimulasikan penggunaan software anthro WHO
untuk mengukur status gizi dalam bentuk hasil Z.score. Melaksanakan pemantauan status gizi
untuk pertumbuhan siswa dan menerapkan dengan menggunakan raport gizi yang sudah
dicetak. Evaluasi yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah evaluasi proses
edukasi dengan pendekatan focus group discussion dan post test.

8
Hasil :

Tabel 1 merupakan tabel hasil pretest dan post test peserta, yaitu guru PAUD, berjumlah 5
orang. Kuesioner pre test dan post tes sama, terdiri dari 10 pertanyaan, didalamnya
menanyakan tentang pengertian stunting, gizi sehat seimbang, pengukuran antropometri dan
perkembangan anak. Setiap pertanyaan diberi skor 1 (satu) jika menjawab benar. Hasil yang
didapat pengetahuan baik (76-100%), Pengetahuan cukup (56-75%, pengetahuan kurang ( >
56), setelah dilakukan workshop terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta, dimana semua
peserta memiliki kategori tingkat pengetahuannya baik.

Jurnal 3 : Penerapan Aplikasi Android Cegah Stunting ( PODO CETING) untuk


Mendukung Pemahaman Ibu Terhadap Kebutuhan Asupan Gizi Balita di Kabulaten
Probolinggo

Pada tahun 2018 dari serpetiga kasus stunting di dunia berada di Asia (54%) sedangkan
sepertiganya (39%) lebih dari Afrika.. Dari 84,6 juta balita penderita stunting di kawasan
Asia terbanyak terletak di Asia Selatan (59,7%) dan proporsi kasus paling sedikit Asia
Tengah. Indonesia meningkati peringkat kelima sebagai negara yang terindikasi stunting
terbanyak dalam penyebaran di dunia. Tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu yang lebih
baik dapat menurun sekitar 4% hingga 5% dalam kemungkinan terhambatnya tumbuh
kembangnya pada anak. Adapun target penelitian ini ialah pemerintah Kabupaten
Probolinggo, hasil dalam perancangan sistem Penerapan Aplikasi Android untuk Mendukung
Pemahaman Ibu Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Asupan Gizi Balita di masyarakat
Probolinggo meliputi beberapa aspek antara lain (1) penyebaran stunting (2) Mengetahui
penyebaran kurang gizi balita (3) Memberikan informasi tentang pemenuhan kebutuhan Gizi.
Dari tiga aspek tersebut mempermudah bagi dinas terkait untuk mengetahui penyebaran
9
stunting dan kurang gizi bagi balita serta memberikan informasi pemenuhan kebutuhan gizi
balita berbasis android sebagai upaya pencegahan serta penanggulangan gizi buruk. Aplikasi
sangat membantu bagi masyarakat akan pentingnya asupan yang bergizi akan diberikan
kepada balita mereka. Metode yang dipakai dalam penelitian meliputi pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, studi literature dan dokumentasi. Melalui obsevasi dengan
mengumpulkan data pendukung dalam membangun sebuah sistem, wawancara dengan pihak
Dinas Kesehatan dalam persoalan stunting dan kurang gizi bagi balita. Kemudian dibuatkan
perencanaan sistem ialah (1) perencanaan database, (2) perencanaan antar muka (interface)
perangkat lunak dan (3) perencanaan algoritma pemrograman database. Berikutnya
dilakukan perencanaan sistem kemudian implementasi rancangan serta pengujian sistem.
Hasil Penelitian adalah menciptakan aplikasi PODOCENTING yang berbasis android,
amplikasi ini merupakan sebagai media bagi masyarakat untuk mengetahui resiko stunting
terhadap anak balita. Karena aplikasi ini dilengkapi informasi langsung tentang resiko
stunting, terpapar stunting dan stunting akut

Metode :

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh hasil benar dalam suatu masalah.
Pengetahuan yang didapatkan berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dengan teori yang
mudah dimengrti manusia serta memahami fenomena untuk problem solving yang dihadapi.

Hasil :

Aplikasi android PODOCENTING untuk mengetahui dan mencegah stunting semua fitur
berfungsi dengan baik.. Basis data yang dihasilkan dapat menyimpan dan menampilkan data
yang telah direcord serta busa menampilkan laporan yang dibutujkan oleh pengguna

10
Jurnal 4 : Determinan Kejadian Stunting pada Balita

Prevalensi stunting anak balita di Jawa Timur lebih tinggi daripada rata-rata prevalensi di
tingkat nasional yaitu sebesar 32,8%. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun
2020menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep mencapai 170 balita
yang tersebar di 14 desa. Prevalensi stunting tertinggi ditemukan di Kecamatan Nong Gunong
yang mencapai 6,02% dan di Kecamatan Saronggi yang mencapai sebesar 4,05%.Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh riwayat kehamilan ibu, status gizi anak, pola asuh,
pengetahuan ibu dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting. Jenis
penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan case-control. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 30 ibu dengan balita kasus dan 30 ibu dengan balita kontrol. Riwayat
kehamilan ibu, status gizi anasecara signifikan terhadap kejadian stunting di Kecamatan
Saronggi Kabupaten Sumenep. Ibu harus memenuhi asupan nutrisi yang baik, memberikan
ASI eksklusif dan pola asuh yang baik serta petugas kesehatan harus meningkatkan program
edukasi kesehatan khususnya tentang stunting agar pengetahuan ibu dapat meningkat dan
masalah stunting dapat segera ditanggulangi.

11
Metode :

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain case-control. Populasinya
adalah balita berusia 0-59 bulan. peneliti menggunakan kombinasi teknik kuota dan
accidental sampling. Sampel sebanyak 60 ibu dengan balita dengan rincian 30 ibu dengan
balita kasus dan 30 ibu dengan balita kontrol. kriteria responden yaitu ibu dengan balita 0-59
bulan yang berkunjung ke Puskesmas, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi
responden dan mematuhi protokol kesehatan. Variabel dalam penelitian ini adalah riwayat
kehamilan ibu, status gizi anak, pola asuh, pengetahuan ibu dan riwayat pemberian ASI
eksklusif sebagai variabel bebas dan kejadian stunting sebagai variabel terikat. Data dianalisis
dengan uji regresi logistik.

Hasil :

Variabel riwayat kehamilan ibu, status gizi anak, pola asuh, pengetahuan ibu, riwayat
pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting dianalisis univariat. Analsisi univariat
bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi variabel yang ditelitibaik variabel bebas
maupun variabel terikat. Hasil uji analisis univariatvariabel disajikan pada tabel berikut.

‘’

Tabel 1 menggambarkan masing-masing frekuensi dari setiap variabel penelitian di


Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumene. Sebagian besar riwayat kehamilan ibu dalam
kategori buruk. Separuh jumlah responden status gizi dalam kategori pendek. Separuh jumlah
responden juga masih memiliki pola asuh dalam kategori buruk. Sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan tentang stunting dalam kategori baik. Sebagian besar pemberian ASI eksklusif
responden juga masih dalam kategori buruk. Separuh responden memiliki status stunting dan
separuh lainnya memiliki status tidak stunting.

12
Jurnal 5 : Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia

Stunting di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat secara nasional dalam


kategori tinggi, mencapai 30,8% ditahun 2018. Salah satu penyebab stunting dikaitkan
dengan faktor air dan sanitasi. Review artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
faktor air, sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Metode penelitian
menggunakan systematic review, dengan pencarian literatur menggunakan beberapa
electronic database. Kriteria inklusi artikel: menjelaskan faktor air, sanitasi dengan
kejadian stunting pada balita di Indonesia, desain studi observasional, tahun publikasi
2015-2020. Hasil studi 21 artikel menunjukkan bahwa faktor air (sumber air minum tidak
layak, pengolahan air minum), faktor sanitasi (penggunaan fasilitas toilet, perilaku open
defecation, pembuangan tinja balita tidak pada jamban) berhubungan dengan kejadian
stunting pada balita di Indonesia. Kesimpulan studi ini mengungkapkan bahwa air dan
sanitasi merupakan faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di Indonesia.
Metode :

Penelitian ini menggunakan rancangan systematic review untuk mengidentifikasi,


mengevaluasi, dan merangkum semua temuan berkualitas dan relevan yang berkaitan dengan
hubungan faktor air, sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Systematic
review ini dimulai dengan review pertanyaan: Apakah Faktor Air Dan Sanitasi berhubungan
dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Indonesia? faktor air mencakup Artikel- artikel
yang dipilih apabila 1) population dalam studi balita di Indonesia. 2) Exposure of interest
menjelaskan faktor air dan sanitasi 3) Outcome Kejadian stunting di Indonesia 4) Studi
observasional (Cohort study, Case Control, Cross Sectional) 5) Tahun publikasi 2015- 2020
6) Berbahasa inggris dan Indonesia 7).

13
Hasil dan Pembahasan :

Berdasarkan hasil skrining artikel dan penetapan kriteria kelayakan diperoleh 21 artikel
Original Research yang memenuhi kriteria inklusi untuk dilakukan review. Semua artikel
yang direview menggunakan studi observasional (Cohort study, Case Control, Cross
Sectional). Hasil penelitian Otsuka et al, (2018), mengungkapkan bahwa rumah tangga yang
mengkonsumsi air minum bersumber dari air ledeng dapat meningkatkan kejadian stunting
pada anak dibandingkan dengan rumah tangga yang menggunakan air tangki dan sumur. Hal
ini dapat terjadi apabila kualitas air ledeng yang digunakan oleh rumah tangga, tidak
memenuhi syarat kualitas fisik dibandingkan dengan air tangki dan sumur. Berdasarkan
permenkes RI No. 32/2017, kualitas fisik air minum harus memenuhi syarat kesehatan yaitu
tidak keruh/ jernih, tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak kontaminasi dengan zat kimia
serta bebas dari berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan anak mengalami
stunting.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari hasil literature review ini dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring pertumbuhan
anak dapat bermanfaat dalam mengantisipasi stunting di usia dini. Sistem ini dapat membantu
petugas kesehatan dalam mengenali masalah gizi pada anak usia dini dan memberikan
intervensi yang tepat untuk menurunkan risiko stunting. Sistem ini juga dapat memberikan
informasi yang akurat tentang keadaan gizi anak dan dapat membantu orang tua dalam
memantau pertumbuhan anak mereka dengan lebih baik.

3.2 Saran

1. Penjelasan terhadap metode-metode yang digunakan sebaiknya disertai dengan contoh


secara konkrit sehingga memudahkan untuk pemahaman serta analisis.

2. Untuk perhitungan nilai, akurasi atau tingkat error dari hasil eksperimen yang
dilakukan sebaiknya digambarkan secara rinci, sehingga dapat diketahui dari
parameter- parameter yang diukur.

15
Daftar Pustaka

[1] PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DENGAN MEMBUAT RAPORT


GIZI SEBAGAI SCREENING PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD

Yena Wineini Migang¹, Alfeus Manuntung², Volume 1 ; Nomor 2 Mei Tahun 2021
[2] Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai Screening
pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Yena Wineini Migang, Alfeus Manuntung, Vol 2, No 1 (2021)

[3] Penerapan Aplikasi Android Cegah Stunting ( PODO CETING) untuk


Mendukung Pemahaman Ibu Terhadap Kebutuhan Asupan Gizi Balita di
Kabulaten Probolinggo
Sri Astutik Andayani1, M. Syafiih2, CYBER-TECHN VOL. 15 NO 01 (2020)
[4] Determinan Kejadian Stunting pada Balita
Yulia Wardita, Emdat Suprayitno, Eka Meiri Kurniyati, Vol. VI No.1 Tahun 2021 7-12

[5] Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia

Annita Olo(1), Henny Suzana Mediani(2), Windy Rakhmawati(3Mail), Vol 5, No 2


(2021)

16

Anda mungkin juga menyukai