Anda di halaman 1dari 18

SISTEM MONITORING PERTUMBUHAN ANAK

UNTUK MENGANTISIPASI STUNTING DI USIA DINI

Literature Review

Sefia Tiara Sari


202102018

INFORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
FEBRUARI, 2023

1
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 3
1.2 Permasalahan .................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
2.1 Jurnal Review.................................................................................................................... 5
Jurnal 1 : Sosialisasi Pengaruh Stunting Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Dini ................................................................................................... 5
Jurnal 2 : Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia ............................................................................................................ 6
Jurnal 3 : Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap
Perkembangan Kognitif Anak............................................................................ 8
Jurnal 4 : Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ...................................... 9
Jurnal 5 : Determinan Kejadian Stunting pada Balita ..................................................... 10
2.2 Jurnal Comparison ......................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 17
3.2 Saran .............................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan yang mayoritas


disebabkan oleh masalah nutrisi. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah
tersebut. Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat
gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak
didefinisikan terhambat gizinya jika tinggi badan mereka terhadap usia lebih dari dua deviasi
standar di bawah median standar pertumbuhan anak WHO.

Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama
kehidupannya, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun.
Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, persalinan, penyusuan,
atau setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mencukupi asupan nutrisi. Selain karena
nutrisi yang buruk, stunting juga bisa disebabkan oleh pola asuh yang kurang baik serta
kebersihan lingkungan yang buruk sehingga anak sering terkena infeksi.

1.2 Permasalahan

Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus stunting tertinggi di dunia.
Stunting adalah kondisi anak yang memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Data
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia
dan ke-2 di Asia Tenggara sebagai negara dengan angka stunting yang tinggi.

Kasus stunting telah menjadi agenda pembangunan pemerintah yang dirumuskan dalam
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2018 – 2024. Agenda tersebut
menekankan konvergensi antara pemerintah pusat dan daerah serta mendorong peran dan
program multisektor. Salah satunya adalah penyediaan layanan kesehatan dan ketersediaan
bahan pangan bergizi. Mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dan memiliki
konteks budaya yang berbeda-beda, Mujiastuti menilai, pemerintah perlu menyertai
penyediaan layanan dengan perubahan perilaku praktik pencegahan stunting di masyarakat.

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :

1. Mempelajari serta memberi ulasan terhadap paper yang ditulis oleh para peneliti,khususnya
dalam topik Stunting.

2. Menganalisis jurnal-jurnal tersebut, ditinjau dari segi isi / materi maupun penulisan jurnal
itu sendiri.

3. Melakukan komparasi terhadap paper-paper tersebut, terkait dengan persamaan dan


perbedaannya terutama dari segi isi / materi dan penerapan metode maupun teknik-teknik
yang digunakan/dilakukan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Review

Jurnal I : Sosialisasi Pengaruh Stunting Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Anak Usia Dini

Stunting merupakan dampak gizi buruk yang menyebabkan tidak optimalnya pertumbuhan
dan perkembangan anak. Tujuan pengabdian ini adalah pencegahan stunting dapat dilakukan
sejak bayi dalam kandungan dan ketika anak memasuki usia pra sekolah dengan cara
memberikan asupan gizi yang seimbang. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
yang dibiayai oleh Program Studi PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
hasil kegiatan berupa sosialisasi meteri terakit stunting dengan metode learning by doing.
Sementara penulisan artikel dikemas dengan metode deskriptif dengan gaya narasi berupa
gambaran kegiatan yang dilakukan selama proses PKM berlangsung. Peserta sosialisasi
merupakan orangtua (Ibu) dan perserta didik TK yang bersedia dilibatkan dalam proses
pengabdian secara tatap muka.

Metode Penelitian :

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meluputi penyampaian materi pengabdian,


prakting langsung dan pendampingan. Adapun kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam
beberapa step yaitu Preparing Step, Do Step dan Evaluation Step.

1. Prepaparing Step; Persiapan dilakukan selama 3 bulan dengan rincian kegiatan meliputi
penyusunan materi kegiatan meliputi penyusunan materi kegiatan pengabdian, penyusunan
tim pengabdi yang terdiri atas moderator, narasumber, dan notulen kegiatan, penyusunan
indikator evaluasi kegiatan
2. Do Step; Penyampaian materi pada step ini dilakukan selama dua hari dengan rincian
kegiatan yang dilakukan meliputi penyampaian materi dan diskusi tentang stunting,
pengukuran tinggi dan berat anak serta praktik menyusun menu bakal sehat bergizi dan
bahannya disediakan oleh tim.

5
3. Evaluation Step; Evaluasi pada setp ini dilakukan selama dua minggu dengan rincian
kegiatan meliputi evaluasi preparing step menggunakan pendekatan diskusi dan evaluasi
do step yang melibatkan kembali orangtua dan anak dalam bentuk catatan testimoni
penggunaan buku saku menu bekal sehat bergizi yang dibagikan kepada partisipan.

Hasil dan Pembahasan :

Pemaparan materi melalui tayangan berupa slide power point menjadi media bantu yang
digunakan dalam kegiatan sosialisasi. Berikut ulasan singkat mengenai materi yang
disampaikan saat sosialisasi. Stunting menyebabkan perkembangan otak dan fisik terhambat
membuat anak rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi dan saat dewasa mudah menderita
obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular
lainnya. Hal ini menjadi salah satu kondisi yang selayaknya dipertimbangkan agar tidak terjadi
perubahan-perubahan hormonal yang secara tidak disadari melingkupi ruang aktivitas belajar
anak sehingga memicu terjadinya stunting.

Jurnal 2 : Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia

Stunting di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat secara nasional dalam kategori
tinggi, mencapai 30,8% ditahun 2018. Salah satu penyebab stunting dikaitkan dengan faktor
air dan sanitasi. Review artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor air, sanitasi
dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Metode penelitian menggunakan systematic
review, dengan pencarian literatur menggunakan beberapa electronic database. Kriteria inklusi
artikel: menjelaskan faktor air, sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia,
desain studi observasional, tahun publikasi 2015-2020. Hasil studi 21 artikel menunjukkan
bahwa faktor air (sumber air minum tidak layak, pengolahan air minum), faktor sanitasi
(penggunaan fasilitas toilet, perilaku open defecation, pembuangan tinja balita tidak pada
jamban) berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Kesimpulan studi ini
mengungkapkan bahwa air dan sanitasi merupakan faktor yang berhubungan dengan stunting
pada balita di Indonesia.

6
Metode :
Penelitian ini menggunakan rancangan systematic review untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merangkum semua temuan berkualitas dan relevan yang berkaitan dengan
hubungan faktor air, sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Systematic
review ini dimulai dengan review pertanyaan: Apakah Faktor Air Dan Sanitasi berhubungan
dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Indonesia? faktor air mencakup Artikel- artikel yang
dipilih apabila 1) population dalam studi balita di Indonesia. 2) Exposure of interest
menjelaskan faktor air dan sanitasi 3) Outcome Kejadian stunting di Indonesia 4) Studi
observasional (Cohort study, Case Control, Cross Sectional) 5) Tahun publikasi 2015- 2020 6)
Berbahasa inggris dan Indonesia 7).

Hasil dan Pembahasan :

Berdasarkan hasil skrining artikel dan penetapan kriteria kelayakan diperoleh 21 artikel
Original Research yang memenuhi kriteria inklusi untuk dilakukan review. Semua artikel yang
direview menggunakan studi observasional (Cohort study, Case Control, Cross Sectional).

Hasil penelitian Otsuka et al, (2018), mengungkapkan bahwa rumah tangga yang
mengkonsumsi air minum bersumber dari air ledeng dapat meningkatkan kejadian stunting
pada anak dibandingkan dengan rumah tangga yang menggunakan air tangki dan sumur. Hal
ini dapat terjadi apabila kualitas air ledeng yang digunakan oleh rumah tangga, tidak memenuhi
syarat kualitas fisik dibandingkan dengan air tangki dan sumur. Berdasarkan permenkes RI No.
32/2017, kualitas fisik air minum harus memenuhi syarat kesehatan yaitu tidak keruh/ jernih,

7
tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak kontaminasi dengan zat kimia serta bebas dari berbagai
mikroorganisme yang dapat menyebabkan anak mengalami stunting.

Jurnal 3 : Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap


Perkembangan Kognitif Anak

Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting dapat berdampak terhadap
perkembangan motorik dan verbal, peningkatan penyakit degeneratif, kejadian kesakitan dan
kematian. Selain itu, keadaan stunting akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
sel-sel neuron terhambat sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Dampak
yang ditimbulkan oleh stunting terhadap perkembangan kognitif pada anak bervariasi, oleh
karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dampak stunting terhadap
kemampuan kognitif pada anak. Metode yang digunakan adalah systematic literature review
yang diambil dari jurnal nasional dan jurnal internasional.

Metode :

Penelitian ini menggunakan systematic literature review dengan menggunakan metode


PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) melalui
empat tahap, yaitu identifikasi, skrining, kelayakan dan hasil yang diterima. Penelusuran
literatur dilakukan dengan cara mengakses database elektronik secara online dari Pubmed dan
Google Scholar.

Hasil :

Dari hasil penelusuran literatur dengan systematic literature review didapatkan 23.130 jurnal
dan artikel dengan kata kunci stunting, anak-anak, kognitif, perkembangan kognitif. Kemudian
menggunakan kriteria eksklusi dengan melihat waktu publikasi dan kesesuaian penelitian
didapatkan 8840 literatur. Pada tahap akhir dilakukan penilaian dengan menghapus jurnal yang
mempunyai judul dan penulis yang sama, teks yang tidak lengkap dan memverifikasi hasil
penelitian seperti kecukupan sampel, antisipasi bias, kelompok pembanding, serta kesesuaian
uji statistik dari daftar literatur.

8
Jurnal 4 : Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai
Screening pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Adanya ditemukan balita stunting perlu upaya pencegahan agar tidak terjadi loncakan.
Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
dalam menurunkan kejadian stunting pada balita. Metode Kegiatan berupa workshop pelatihan
membuat raport untuk pemantauan status gizi anak usia pra sekolah. Buku raport status gizi
siswa ini, di dalamnya terdapat hasil pengukuran status gizi (tinggi badan, berat badan, usia,
status gizi TB/U, status gizi PB/U dan BB/TB serta grafik antropometri), terdapat pula lembar
konseling orangtua, daftar menu makanan anak dan informasi yang diperlukan oleh orangtua
sebagai pengetahuan tentang pencegahan stunting pada balita. Metode pelaksanaan dalam
bentuk workshop dan focus group discussion. Subyek kegiatan adalah guru PAUD sebanyak 5
(lima) orang, dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil kegiatan Setelah dilakukan kegiatan, terjadi
peningkatan pengetahuan peserta tentang pengukuran antropometri dan pertumbuhan balita. Di
akhir kegiatan output yang dicapai adalah tercetak raport status gizi siswa, yang digunakan
oleh sekolah saat akhir semester sebagai upaya pencegahan dan pemantauan secara berlanjut
pada status gizi balita terutama pada masa usia pra sekolah.

Metode :

Pengabdian masyarakat ini, melakukan metode workshopsebelum pelaksanaan kegiatan


diadakan pretest, kuesioner terdiri dari sepuluh kuesioner, tahap pelaksanaan dan monitoring
evaluasi yang akan diadakan posttest dengan kuesioner yang sama pada saat pretest. Berikut
adalah rincian kegiatannya: Sebelum dilakukan pelaksanaan kegiatan tim pengabdian
mengidentifikasi status gizi balita dan gangguan perkembangan lainnya berdasarkan data. Pada
pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi untuk membuat raport sebagai alat screening status
gizi pada siswa PAUD. Kemudian memsimulasikan penggunaan software anthro WHO untuk
mengukur status gizi dalam bentuk hasil Z.score. Melaksanakan pemantauan status gizi untuk
pertumbuhan siswa dan menerapkan dengan menggunakan raport gizi yang sudah dicetak.
Evaluasi yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah evaluasi proses edukasi
dengan pendekatan focus group discussion dan post test.

9
Hasil :

Tabel 1 merupakan tabel hasil pretest dan post test peserta, yaitu guru PAUD, berjumlah 5
orang. Kuesioner pre test dan post tes sama, terdiri dari 10 pertanyaan, didalamnya
menanyakan tentang pengertian stunting, gizi sehat seimbang, pengukuran antropometri dan
perkembangan anak. Setiap pertanyaan diberi skor 1 (satu) jika menjawab benar. Hasil yang
didapat pengetahuan baik (76-100%), Pengetahuan cukup (56-75%, pengetahuan kurang ( >
56), setelah dilakukan workshop terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta, dimana semua
peserta memiliki kategori tingkat pengetahuannya baik.

Jurnal 5 : Determinan Kejadian Stunting pada Balita

Prevalensi stunting anak balita di Jawa Timur lebih tinggi daripada rata-rata prevalensi di
tingkat nasional yaitu sebesar 32,8%. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun
2020menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep mencapai 170 balita yang
tersebar di 14 desa. Prevalensi stunting tertinggi ditemukan di Kecamatan Nong Gunong yang
mencapai 6,02% dan di Kecamatan Saronggi yang mencapai sebesar 4,05%.Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh riwayat kehamilan ibu, status gizi anak, pola asuh,
pengetahuan ibu dan riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting. Jenis
penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan case-control. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 30 ibu dengan balita kasus dan 30 ibu dengan balita kontrol. Riwayat
kehamilan ibu, status gizi anasecara signifikan terhadap kejadian stunting di Kecamatan
Saronggi Kabupaten Sumenep. Ibu harus memenuhi asupan nutrisi yang baik, memberikan ASI
eksklusif dan pola asuh yang baik serta petugas kesehatan harus meningkatkan program
edukasi kesehatan khususnya tentang stunting agar pengetahuan ibu dapat meningkat dan
masalah stunting dapat segera ditanggulangi.

10
Metode :

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain case-control. Populasinya
adalah balita berusia 0-59 bulan. peneliti menggunakan kombinasi teknik kuota dan accidental
sampling. Sampel sebanyak 60 ibu dengan balita dengan rincian 30 ibu dengan balita kasus
dan 30 ibu dengan balita kontrol. kriteria responden yaitu ibu dengan balita 0-59 bulan yang
berkunjung ke Puskesmas, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi responden dan
mematuhi protokol kesehatan. Variabel dalam penelitian ini adalah riwayat kehamilan ibu,
status gizi anak, pola asuh, pengetahuan ibu dan riwayat pemberian ASI eksklusif sebagai
variabel bebas dan kejadian stunting sebagai variabel terikat. Data dianalisis dengan uji regresi
logistik.

Hasil :

Variabel riwayat kehamilan ibu, status gizi anak, pola asuh, pengetahuan ibu, riwayat
pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting dianalisis univariat. Analsisi univariat bertujuan
untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi variabel yang ditelitibaik variabel bebas maupun
variabel terikat. Hasil uji analisis univariatvariabel disajikan pada tabel berikut.

‘’

Tabel 1 menggambarkan masing-masing frekuensi dari setiap variabel penelitian di


Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumene. Sebagian besar riwayat kehamilan ibu dalam
kategori buruk. Separuh jumlah responden status gizi dalam kategori pendek. Separuh jumlah
responden juga masih memiliki pola asuh dalam kategori buruk. Sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan tentang stunting dalam kategori baik. Sebagian besar pemberian ASI eksklusif
responden juga masih dalam kategori buruk. Separuh responden memiliki status stunting dan
separuh lainnya memiliki status tidak stunting.

11
2.2 Jurnal Comparison

No Nama Peneliti Judul Peneliti Metode Hasil


1. Rr. Deni Sosialisasi Pengaruh Diadakan Hasil dari kegiatan
widjayatri, Stunting Terhadap program PKM ini akan
Yulianti Pertumbuhan dan pengabdian ditawarkan kepada
Fitriani, Budhi Perkembangan Anak masyarakat guna penyelenggara
Tristyanto Usia Dini untuk pendidikan anak usia
Mensosialisasikan dini agar dapat
Vol.1 No.2, wawasan umum menjadikan kegiatan
Desember 2020 tentang stunting ini sebagai program
kepada guru dan yang dilakukan
orang tua siswa di secara rutin sebagai
sekolah dan upaya pencegahan
diperolehnya stunting
hasil pengukuran khususnya bagi
tinggi dan berat peserta didik.
badan siswa yang
disesuaikan
dengan standar
WHO dan
diprakterkannya
penyusunan
bahan bekal menu
sehat bergizi
seimbang oleh
orang tua dan
siswa secara
kolaboratif.

2. Annita Olo, Hubungan Faktor Air Penelitian ini Berdasarkan hasil dan
Henny Suzana dan Sanitasi dengan menggunakan pembahasan dari
Mediani, Kejadian Stunting rancangan systematic review ini
Windy pada Balita di systematic review ditemukan bukti
Rakhmawati Indonesia untuk bahwa faktor air dan
mengidentifikasi, sanitasi yang tidak
Volume 5 Issue 2 mengevaluasi, layak mencakup
(2021) dan merangkum sumber air minum
semua temuan unimproved,
berkualitas dan pengolahan air yang
relevan yang tidak sesuai, sanitasi
berkaitan dengan penggunaan fasilitas
hubungan faktor jamban, kepemilikan
air, sanitasi jamban, perilaku open
dengan kejadian defecation, dan
stunting pada pembuangan tinja
balita di balita tidak pada
Indonesia. jamban berhubungan
Systematic dengan peningkatan
review ini dimulai kejadian stunting pada

12
dengan review balita di Indonesia.
pertanyaan: Perlu adanya
Apakah Faktor peningkatan upaya
Air Dan Sanitasi promosi kesehatan
berhubungan dan pengawasan
dengan Kejadian program WASH
Stunting Pada dalam intervensi gizi
Balita Di sensitif, terutama di
Indonesia? faktor wilayah pedesaan
air mencakup Indonesia pada 1000
Artikel- artikel hari pertama
yang dipilih kehidupan untuk
apabila 1) mencegah kejadian
population dalam stunting pada balita di
studi balita di Indonesia.
Indonesia. 2)
Exposure of
interest
menjelaskan
faktor air dan
sanitasi 3)
Outcome
Kejadian stunting
di Indonesia 4)
Studi
observasional
(Cohort study,
Case Control,
Cross Sectional)
5) Tahun
publikasi 2015-
2020 6)
Berbahasa inggris
dan Indonesia 7)

3. Aprilia Systematic Literature Penelitian ini Dari hasil penelusuran


Daracantika*, Review: Pengaruh menggunakan literatur dengan
Ainin, Besral Negatif Stunting systematic systematic literature
terhadap literature review review didapatkan
Perkembangan dengan 23.130 jurnal dan
Kognitif Anak menggunakan artikel dengan kata
metode PRISMA kunci stunting, anak-
Vol 1, No 2 (2021) (Preferred anak, kognitif,
Reporting Items perkembangan
for Systematic kognitif. Kemudian
Reviews and menggunakan kriteria
Meta-analyses) eksklusi dengan
melalui empat melihat waktu
tahap, yaitu publikasi dan
identifikasi, kesesuaian penelitian

13
skrining, didapatkan 8840
kelayakan dan literatur. Pada tahap
hasil yang akhir dilakukan
diterima. penilaian dengan
Penelusuran menghapus jurnal
literatur yang mempunyai
dilakukan dengan judul dan penulis yang
cara mengakss sama, teks yang tidak
database lengkap dan
elektronik secara memverifikasi hasil
online dari penelitian seperti
Pubmed dan kecukupan sampel,
Google Scholar. antisipasi bias,
kelompok
pembanding, serta
kesesuaian uji statistik
dari daftar literatur.
4. Yena Wineini PENCEGAHAN Pengabdian Kegiatan ini hasil
Migang¹, STUNTING PADA masyarakat ini, akhirnya para peserta
Alfeus BALITA DENGAN melakukan dapat membuat raport
Manuntung² MEMBUAT metode workshop gizi bagi siswanya.
RAPORT GIZI sebelum Hasil pengukuran
SEBAGAI pelaksanaan status gizi (tinggi
SCREENING PADA kegiatan diadakan badan, berat badan,
LEMBAGA pretest, kuesioner usia, status gizi TB/U,
PENDIDIKAN terdiri dari status gizi PB/U dan
ANAK USIA DINI sepuluh BB/TB serta grafik
(PAUD kuesioner, tahap antropometri),
pelaksanaan dan terdapat pula lembar
monitoring konseling orangtua,
evaluasi yang daftar menu makanan
akan diadakan anak dan info-info
posttest dengan yang diperlukan oleh
kuesioner yang orangtua sebagai
sama pada saat pengetahuan tentang
pretest. pencegahan stunting
pada balita.
Pentingnya
komunikasi guru
dengan orangtua
dalam memberi
informasi, karena
tingkat pendidikan
orangtua siswa
bervariasi, dan
pendidikan orangtua,
terutama kepala
keluarga dapat
mempengaruhi
terhadap pemberian

14
asupan gizi yang
seimbang.
5. Yulia Wardita Determinan Jenis penelitian Variabel riwayat
, Emdat Kejadian Stunting ini adalah kehamilan ibu, status
Suprayitno, pada Balita penelitian analitik gizi anak, pola
Eka Meiri dengan desain asuh, pengetahuan
Kurniyati Vol. VI No. I Tahun case Control. ibu, riwayat
2021 Populasinya pemberian ASI
Adalah balita eksklusif dan kejadian
berusia 0 sampai stunting
59 bulan. Peneliti Dianalisis univariat.
menggunakan Analsisis univariat
kombinasi teknik bertujuan untuk
kuota dan mendeskripsikan
accidental distribusi frekuensi
sampling. Sampel variabel yang diteliti
sebanyak 60 baik variabel bebas
ibu dengan maupun variabel
balita dengan terikat.
rincian 30 ibu
dengan balita
kasus dan 30 ibu
dengan balita
kontrol. kriteria
responden yaitu
ibu dengan
balita 0 sampai
59 bulan yang
berkunjung ke
Puskesmas, dapat
berkomunikasi
dengan baik,
bersedia menjadi
responden dan
mematuhi
protocol
kesehatan.
Variabel dalam
penelitian ini
adalah riwayat
kehamilan ibu,
status gizi
anak, pola asuh,
pengetahuan ibu
dan riwayat
pemberian ASI
eksklusif sebagai
variabel bebas
dan kejadian
stunting sebagai

15
variabel terikat.
Data dianalisis
dengan uji regresi
logistik

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak
dampak buruk untuk anak. Lantas, apa saja penyebab dan dampak dari kondisi ini?

Pada tahun 2019, survei membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia


mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek
pendidikan hingga ekonomi. Stunting sangat penting untuk dicegah. Hal ini disebabkan oleh
dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak.

Banyak metode monitoring yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan stunting.
Bisa dari mengadakan PKM, Raport Kesehatan dan survey kesehatan. Pentingnya
mengedukasi orang tua untuk menjaga anak-anaknya tetap tumbuh sehat dan aktif. Sebagai
orang tua juga perlu mengawasi anak-anaknya untuk tetap memakan makanan yang sehat baik
di rumah maupun di luar rumah.

3.2 Saran

1. Penjelasan terhadap metode-metode yang digunakan sebaiknya disertai dengan contoh


secara konkrit sehingga memudahkan untuk pemahaman serta analisis.

2. Didalam melakukan analisis terhadap hasil eksperimen agar lebih jelas, bukan
hanyadisebutkan akan tetapi diberi penjelasan secara rinci.

3. Untuk perhitungan nilai, akurasi atau tingkat error dari hasil eksperimen yangdilakukan
sebaiknya digambarkan secara rinci, sehingga dapat diketahui performadari parameter-
parameter yang diukur.

17
Daftar Pustaka

[1] Sosialisasi Pengaruh Stunting Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
Dini

Rr. Deni widjayantri, Yulianti Fitriani, dan Budhi Tristyanto, Vol.1 No.2, Desember 2020

[2] Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di
Indonesia
Annita Olo, Henny Suzana Mediani, Windy Rakhmawati, Volume 5 Issue (2021) Pages
1113-1126
[3] Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan
Kognitif Anak

Aprilia Daracantika, Ainin, Besral, Vol 1, No 2 (2021)

[4] Pencegahan Stunting pada Balita dengan Membuat Raport Gizi sebagai Screening
pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Yena Wineini Migang, Alfeus Manuntung, Vol 2, No 1 (2021)

[5] Determinan Kejadian Stunting pada Balita

Yulia Wardita, Emdat Suprayitno, Eka Meiri Kurniyati, Vol. VI No.1 Tahun 2021 7-12

18

Anda mungkin juga menyukai