Upaya PenaNGGULAngan
StUNTing
Materi Inti 3
Upaya Penanggulangan Stunting
MATERI INTI 3
UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING
I. Deskripsi Singkat
Menurut Laporan yang diterbitkan pada bulan September 2018
tentang “Kondisi Ketahanan Pangan dan Gizi di Dunia”
menempatkan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang
mempunyai prevalensi tinggi untuk tiga indikator malnutrisi, yaitu
untuk stunting, gizi buruk dan obesitas pada balita. Sebelumnya,
Global Nutrition Report 2014, menempatkan Indonesia dalam
kelompok 5 besar negara dengan kasus stunting terbesar di
dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dewasa ini
menghadapi darurat malnutrisi.
Di tingkat nasional, status gizi balita menunjukkan gambaran
yang penuh tantangan, seperti terlihat dari hasil Pemantauan
Status Gizi (PSG) 2017, menunjukkan bahwa status gizi buruk dan
gizi kurang pada balita lebih tinggi daripada status tersebut
pada baduta (bawah dua tahun), yaitu 17,8% dan 14,8%
dengan status gizi buruk masing-masing 3,8% dan 3,5%.
Persentase gizi buruk tersebut masing-masing meningkat dari
3,4% dan 3,1% (2016), sedangkan pada tahun 2015 3,9% dan
3,2%. Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi
stuntingnasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari tahun
2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Artinya, pertumbuhan tak
maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu
dari tiga anak Indonesia.
Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-
negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam
(23%), dan Thailand (16%).
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi
tersebut diatas, dalam jangka pendek adalah terganggunya
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik,
dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan, dalam
IV. Metode
1. Ceramah tanya jawab
2. Curah pendapat
3. Simulasi
4. Pemutaran Film
5. Latihan
6. Praktik
7. Diskusi Kelompok
Langkah 1.
Pengkondisian (5 menit)
Langkah pembelajaran :
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat.
Apabila belum pernah menyampaikansesi di kelas, mulailah
dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan
nama lengkap, instansi tempat bekerja dan materi yang akan
disampaikan.
2. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan
peserta untuk menerima materidengan menyepakati proses
pembelajaran.
3. Dilanjutkan dengan penyampaian judul materi, deskripsi
singkat, tujuan pembelajaran serta ruang lingkup pokok
bahasan yang akan dibahas pada sesi ini dengan
menggunakan bahan tayang.
Langkah 2.
Curah Pendapat (5 menit)
Fasilitator menggali tingkat pemahaman peserta tentang materi
yang akan disampaikan dengan cara curah pendapat. Peserta
diminta menyampaikan pendapat atau pengalamannya
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Upaya
Penanggulangan Stunting.
Langkah 3.
Penyampaian Materi (205 menit)
Fasilitator menyampaikan pokok bahasan:
1. Program Penanggulangan Stunting
Materi ini disampaikan dengan metode ceramah dan tanya
jawab serta curah pendapat, terdiri dari sub pokok bahasan
a. Program 1000 Hari Pertama Kehidupan
Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Program Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak
- Inisiasi Menyusu Dini
- ASI Ekslusif
- MP-ASI
b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Prinsip-prinsip
Strategi
Lima Pilar
c. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Antropometri
Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Pemanfaatan Buku KIA
2. Upaya Penanggulangan Stunting
Materi ini disampaikan dengan metode ceramah dan tanya
jawab, simulasi, pemutaran film, latihan, praktik, serta diskusi
kelompok, terdiri dari sub pokok bahasan :
a. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui
b. Pemberian Makanan Bayi dan Anak
c. Pengukuran Antropometri
d. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
e. Rujukan kasus
Langkah 4
Penugasan (405 menit)
Simulasi ATIKA (Ayam, Telur, Ikan) Sumber Zat Besi (30 menit)
- Peserta dalam kelompok melakukan Simulasi ATIKA Sumber
Zat Besi.
Pemutaran Film/Video Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (75 menit)
- Peserta dalam kelompok menonton film/video IMD dan
MP-ASI, setelah itu dilakukan brainstorming dan diskusi
kelompok terhadap film/video yang ditayangkan tersebut.
Latihan Pengisian Kartu Menuju Sehat (30 menit)
- Peserta diminta untuk latihan mengisi Kartu Menuju Sehat,
dan perwakilan peserta untuk mengisi di depan kelas.
Diskusi Kelompok STBM (45 menit)
- Peserta dalam kelompok mendiskusikan kegiatan
pembangunan sarana sanitasi/jamban serta
mengidentifikasi sarana pembuangan air besar yang tidak
sehat.
Latihan Deteksi Perkembangan menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) (45 menit)
- Peserta diminta untuk mengerjakan soal latihan deteksi
perkembangan dengan menggunakan formulir Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan dan perwakilan peserta untuk
mengisi di depan kelas.
Praktik Pengukuran Antropometri dan Pemeriksaan
Perkembangan dengan KPSP (180 menit)
- Peserta dalam kelompok melakukan penimbangan BB,
pengukuran TB/PB, dan pemeriksaan perkembangan
menggunakan formulir KPSP, serta memplotting hasil
penimbangan pada KMS.
- Setelah selesai, perwakilan kelompok akan
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Langkah 5
Rangkuman dan Kesimpulan (10 menit)
1. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan lisan
untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi
yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Merangkum poin-poin penting (membuat kesimpulan akhir)
dari materi yang disampaikan
3. Mengucapkan terimakasih atas kerjasama serta proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Fasilitator menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi
kepada seluruh peserta.
Tabel 1
Intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada 1000 HPK
Tabel 2.
Siklus penting 1000 HPK
3. Pemberian Suplementasi
Kapsul Vitamin A setiap 6
Bulan
4. Pemantauan Tumbuh
Kembang
Periode Kehamilan
a. Tanda Kehamilan
Kehamilan normal lamanya 280 hari (40 minggu) atau
9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT).
Saat hamil kondisi tubuh ibu akan mengalami perubahan
antara lain sebagai berikut:
1. Perubahan pada payudara.
Kadang-kadang payudara terasa membengkak, karena
kelenjar air susu membesar dan menyimpan lemak
sebagai persiapan menyusui.
Tabel 3
Kenaikan BB Selama Hamil Berdasarkan IMT Pra-hamil
b. Pemeriksaan Kehamilan
Pelayanan gizi pada ibu hamil terintegrasi didalam
pelayanan Antenatal terpadu yang meliputi kegiatan 5T
dari 10T, yaitu penimbangan b erat badan dan
pengukuran tinggi badan, pengukuran LiLA, pemberian
tablet tambah darah (TTD), Tatalaksana atau
penanganan masalah gizi, serta temu wicara (konseling
gizi).
Tinggi Badan
Tinggi badan dibawah 145 cm, termasuk kondisi ibu
hamil risiko tinggi
b) Pemeriksaan Laboratorium
Ibu hamil mengalami Anemia jika Hb < 11 gr/dL
d) Riwayat konsumsi
Mendata asupan makan dengan cara menanyakan
riwayat makan menggunakan metode Food
Frequency Quisioner (FFQ) atau perhitungan
frekuensi makan perhitungan dan food recall 24 jam.
e) Riwayat Personal
Yaitu meliputi sosial ekonomi dan budaya (keyakinan
terkait pola makan, sikap dan perilaku terhadap
kesehatan).
2. Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi dilakukan untuk menetapkan masalah gizi
dan penyebabnya. Masalah gizi yang spesifik pada ibu
hamil berkaitan dengan malnutrisi dan perilaku makan.
3. Intervensi Gizi
Intervensi pada ibu hamil dilakukan baik pada ibu
dengan keadaan normal maupun ibu yang mengalami
masalah gizi. Intervensi gizi diberikan untuk
penanganan dan tatalaksana masalah gizi pada ibu
hamil dapat dilihat pada gambar berikut:
Pada ibu hamil dengan masalah gizi Kurus atau Risiko KEK
dibutuhkan penambahan energi dan protein dalam bentuk
makanan tambahan (PMT ibu hamil), baik berbentuk
makanan pabrikan atau makanan lokal.
Vitamin dan Adekuat jika ibu Zat besi, Vit A dan Ditambahkan
mineral cukup C rendah, vit/mineral, cukup
Catatan:
Semakin muda usia bayi, semakin besar risiko/bahaya yang
dihadapinya.
Pengertian
Prinsip-Prinsip STBM
a. Tanpa Subsidi
Pada program sanitasi terdahulu ciri khas yang menonjol
adalah adanya subsidi bagi masyarakat untuk
membangun sarana sanitasinya baik berupa material
sanitasi maupun dibangunkan secara penuh. Namun
kenyataannya subsidi tidak bisa memenuhi semua
kebutuhan masyarakat sehingga penerima bantuan hanya
keluarga tertentu saja, dan sering terjadi penerimanya dari
golongan kerabat keluarga penentu keputusan, yang
belum tentu membutuhkan bantuan tersebut.
Oleh karena itu prinsip yang pertama adalah tidak boleh
ada bantuan untuk masyarakat dari pemerintah atau
pihak lain untuk menyediakan sarana sanitasi dasarnya.
Penyediaan sarana sanitasi dasar adalah tanggung jawab
masyarakat. Sekiranya individu masyarakat belum mampu
menyediakan sanitasi dasar yang improve sesuai dengan
standar teknis jamban keluarga yang ditetapkan oleh
WHO, maka masyarakat bisa memulai dengan
membangun sarana sanitasi yang sederhana namun tetap
berfungsi untuk memutus alur penularan penyakit. Setelah
masyarakat merasakan manfaatnya dan memiliki dana
yang cukup maka akan mendorong untuk meningkatkan
kualitas jamban yang dimiliki.
b. Masyarakat Sebagai Pemimpin
Program sanitasi terdahulu sifatnya topdown, masyarakat
kurang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan
memutuskan pilihan teknologi, lokasi, model, dan
pelaksanaan pembangunannya. Masyarakat hanya
dijadikan obyek sasaran program tanpa diberi peran yang
maksimal, hanya mengikuti apa yang sudah diinstruksikan
dari atas dalam dokumen program. Akibanya masyarakat
tidak merasa memiliki dan tingkat partisipasinya rendah
terutama dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana
yang dibangun.
Oleh karena itu prinsip yang kedua yaitu memposisikan
masyarakat sebagai pemimpin yang menentukan
Strategi
3. Pangan fermentasi
Pangan fermentasi adalah pangan yang diolah
dengan bantuan mikroba seperti ragi (yeast) atau
cendawan (fungi).
a. Pangan fermentasi nabati seperti tauco, kecap,
tempe, oncom, tempoyak, bir, tape, dan lain−lain.
b. Pangan fermentasi hewani, seperti terasi, petis,
cingcalo, atau daging asap.
Ciri−ciri pangan fermentasi yang baik:
a. Pangan tercium aroma asli pangan fermentasi dan
tidak ada perubahan warna, aroma, dan rasa.
b. Bebas dari cemaran serangga (ulat) atau hewan
lainnya.
c. Tidak terdapat noda−noda pertumbuhan benda
asing seperti spot−spot berwarna, atau jamur
gundul pada tempe atau oncom.
Bahaya kontaminasi pada pangan fermentasi: relatif
hampir tidak ada, hanya perubahan tekstur atau rasa
(catatan: fermentasi tidak terjadi kalau ada bakteri
lain yang tumbuh).
dan sayuran.
b. Penyimpanan dingin (chilling), yaitu suhu
penyimpanan 4 − 10 C untuk bahan pangan
o o
Peracikan Bahan
a. Cucilah bahan pangan sampai bersih dengan air yang
mengalir.
b. Potonglah bahan dalam ukuran kecil−kecil agar
mudah masak.
c. Buanglah bagian yang rusak, layu atau bernoda.
d. Masukkan potongan bahan ke tempat yang bersih dan
terlindungi dari serangga.
e. Bahan siapdimasak.
f. Segerakan memasak dan jangan biarkan terlalu lama
diluar kulkas.
Prinsip Penyajian
a. Prinsip wadah artinya setiap jenis pangan di
tempatkan dalam wadah terpisah masing−masing
dan diusahakan tertutup terutama wadah yang
berada tidak satu level dengan wadah pangan
lainnya.
Tujuannya adalah:
1) Pangan tidak terkontaminasi silang.
2) Bila satu tercemar yang lain dapat diamankan.
3) Memperpanjang masa saji pangan sesuai dengan
tingkat kerawanan pangan.
Antropometri
Pemantauan Pertumbuhan
Suatu kegiatan penilaian pertumbuhan balita yang dilakukan
secara terus menerus dan teratur melalui pengukuran
antropometri, agar dapat diketahui ada gangguan
pertumbuhan pada Balita. Bila terjadi gangguan
pertumbuhan, maka dapat diketahui secara cepat sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut penanganan.
2) Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma
kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
3) Faktor Pascasalin
a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat
makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis/ kelainan kongenital, Tuberkulosis,
anemia, kelainan jantung bawaan yang
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
c) Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat
anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia
tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai
dampak yang negatif terhadap pertumbuhan
anak.
d) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya.
Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang
tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,
akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
e) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit
hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuhan.
f) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan
anak.
g) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi
khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan
alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan
anggota keluarga lainterhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan
menghambat pertumbuhan, demikian halnya
dengan pemakaian obat perangsang terhadap
susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya
produksi hormon pertumbuhan.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) telah sejak lama
berkembang di Indonesia, yang berawal sejak tahun 1993
dengan pilot project di Kota Salatiga. Sejak tahun 2006, Buku
KIA telah berkembang di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Beberapa penelitian baik dari dalam maupun luar negeri
telah membuktikan bahwa Buku KIA mampu menambah
pengetahuan dan mengubah perilaku ibu terkait kesehatan
ibu dan anak, dan terbukti efektif menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Namun
jika kita melihat data keterisian Buku KIA di Indonesia, rata –
rata pengisian Buku KIA masih kurang. Oleh karena itu, perlu
upaya yang lebih keras untuk meningkatkan pemanfaatan
buku KIA dan meningkatkan komitmen petugas kesehatan
dalam pengisian Buku KIA. Hal ini dimaksudkan dengan
semakin meningkatnya pemanfaatan Buku KIA, diharapkan
pengetahuan ibu dan keluarga terkait kesehatan ibu dan
anak semakin meningkat dan mempengaruhi perilaku untuk
mengakses pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pengertian
Buku KIA adalah buku yang berisi berbagai informasi dan
catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi
baru lahir sampai usia 6 tahun).
2) Ibu/keluarga/suami/pengasuh
Semua informasi yang ada dalam Buku KIA, diharapkan
bila Ibu/keluarga/suami/pengasuh telah membaca, telah
memahami, telah mendapatkan pelayanan atau telah
melakukan, diharapkan memberi tanda check ().
3) Kader
a) KMS
b) Tabel pemberian vitamin A dan obat cacing
c) Tabel ASI eksklusif
POKOK BAHASAN 2
UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING
Tabel 5.
Angka Kecukupan Energi, Karbohidrat dan Air
Minyak 5p 6p 1p = 5 gr atau 1
sendok makan
Gula 2p 2p 1p = 10 gr atau 1
sendok makan
2 18,5 – 25 Normal 1,5 – 2,0 4,0 – 6,0 6,0 – 8,0 11,5 – 16,0
3 >25 – 29 BB lebih 1,0 – 1,5 2,5 – 4,0 3,5 – 6,0 7,0 – 11,5
4 > 29 Obesitas 0,5 – 1,0 2,0 – 4,0 3,5 – 5,0 6,0 – 10,5
Ibu Menyusui
Setiap ibu menyusui memerlukan gizi seimbang sesuai
dengan kebutuhannya. Pada ibu menyusui terjadi
peningkatan kebutuhan zat gizi. Hal ini disebabkan karena
zat gizi yang dibutuhkan selain untuk ibu sendiri, juga untuk
bayinya, untuk itu diperlukan zat-zat gizi yang cukup, baik
jumlah maupun jenisnya.
Ketika menyusui, ibu memerlukan tambahan 330 Kkal
pada 6 bulan pertama menyusui dan 400 Kkal pada enam
bulan kedua untuk memproduksi ASI. Selain itu ibu
memerlukan tambahan cairan sebanyak 800 ml pada 6
bulan pertama, dan 650 ml pada 6 bulan kedua.
Gula 2p 2p 2p 1 p = 10 gr atau
1 sendok
makan
suhu tubuh bayi tinggi maka suhu dada Ibu akan turun dua
derajat.
d. Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil dan bayi
akan jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian
energi.
e. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan
bakteri dari kulit ibunya melalui jilatan dan menelan bakteri
menguntungkan dikulit ibu sehingga bakteri ini akan
berkembang biak membentuk koloni disusu dan kulit bayi,
menyaingi bakteri yang merugikan.
f. Bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan
lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam
keadaan siaga dan setelah itu bayi akan tidur dalam
waktu yang lama.
ASI Eksklusif
1. Apa yang dapat kita amati pada bagian luar dan dalam
payudara?
2. Di bagian luar ada areola adalah kulit yang berwarna
gelap di sekeliling dekat puting. Pada areola ada kelenjar-
kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, yang
mengeluarkan cairan yang berminyak untuk menjaga kulit
tetap sehat
3. Di bagian dalam terdapat alveoli, berbentuk kantong-
kantong sangat kecil dari sel-sel pembuat ASI, ada jutaan
alveoli. Hormon prolaktin membuat sel-sel alveoli tersebut
untuk memproduksi ASI.
Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan lokal yang
tersedia (dari dapur, kebun, atau pasar) atau minuman selain
ASI yang tepat digunakan sebagai makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan ketika ASI menjadi tidak lagi mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi (Buku Modul Pelatihan
Konseling PMBA mixed WHO, 2003).
Minuman selain ASI yang termasuk MP-ASI yaitu misalnya jus
buah, vitamin, atau obat2an syrup yang diberikan oleh
petugas kesehatan.
b. Adekuat
MPASI memiliki kandungan energi, protein dan mikronutrien
yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan zat
gizi mikro (besi dan zinc) bayi dan anak sesuai usianya,
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Frekuensi
MPASI diberikan sesuai jadwal makan yaitu diberikan 2-3
kali makanan utama, 2 kali makanan selingan atau jus
buah.
2) Jumlah
Jumlah yang diberikan dimulai dari volume sedikit dan
ditingkatkan bertahap.
3) Tekstur/konsistensi/kekentalan
Pemberian makan dimulai dari makanan dengan tekstur
halus dan ditingkatkan secara bertahap dengan tekstur
yang lebih kental.Bubur kental akan memberikan energi
lebih banyak (padat gizi) bagi anak dari pada bubur
MP-ASI yang terlalu encer.
MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembek Keluarga
0-6
6-8
9-11
12-24
4) Variasi
MP-ASI yang baik harus mengandung bahan makanan
yang digolongkan dalam 4 bintang kelompok makanan,
yaitu sebagai berikut:
c. Aman
MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara cara yang
higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan
yang bersih. Ada 5 kunci untuk makanan yang aman,
antara lain:
1) Jagalah kebersihan (tangan, tempat kerja, peralatan)
2) Pisahkan makanan mentah dengan makanan yang
sudah dimasak
3) Gunakan makanan segar dan masak sampai matang
(daging, ayam, telur, dan ikan)
4) Simpan makanan dalam suhu yang tepat sesuai dengan
jenis makanannya
5) Gunakan air bersih yang aman
Tabel 7.
Praktik pemberian MP-ASI yang dianjurkan
Rekomendasi
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi
(perhari) setiap kali makan (kekentalan/konsistensi)
Mulai berikan 2 sampai 3 kali Mulai dengan 2 Bubur kental ASI (bayi disusui sesering
makanan tambahan makan ditambah sampai 3 sendok yang diinginkan)
ketika anak berusia 6 ASI makan. +
bulan Mulai dengan Makanan hewani
pengenalan rasa
(makanan lokal)
dan secara
perlahan tingkatkan +
jumlahnya Makanan Pokok (bubur,
makanan lokal lainnya)
Dari usia 6 sampai 9 2-3 kali 2 sampai 3 sendok Bubur kental/makanan +
bulan makan ditambah makan penuh setiap keluarga yg dilumatkan Kacang (makanan
ASI 1-2 kali kali makan. lokal)
makanan Tingkatkan secara
+
selingan perlahan sampai ½
(setengah) buah-buah/ sayuran
mangkuk (makanan lokal)
berukuran 250 ml +
Tabur gizi/Taburia
Rekomendasi
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi
(perhari) setiap kali makan (kekentalan/konsistensi)
Dari usia 9 sampai 12 3-4 kali makan ½ (Setengah) sampai Makanan keluarga yang
bulan ditambah ASI ¾ (tiga perempat) dicincang/dicacah.
1-2 kali makanan mangkuk Makanan dengan
selingan berukuran 250 ml potongan kecil yang
dapat dipegang
Makanan yang diiris- iris
Rekomendasi
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi
(perhari) setiap kali makan (kekentalan/konsistensi)
Catatan: Tambahkan 1-2 Sama dengan di atas Sama dengan diatas Sama dengan diatas,
Jika anak kurang dari kali makan ekstra menurut kelompok menurut kelompok dengan penambahan
24 bulan tidak diberi 1sampai 2 kali Usia usia 1 - 2 gelas susu per hari
ASI makanan selingan +
bisa diberikan 2 - 3 kali cairan
tambahan terutama di
daerah dengan udara
panas
Tabel 8.
Peran Utama Zat Gizi dalam Tubuh dan Makanan Sumbernya
C. Pengukuran Antropometri
Mencantumkan Angka Hasil Pengukuran (Ploting)
Berdasarkan Beberapa indikator
Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS
Contoh:
Penimbangan dilaksanakan pada akhir
bulan Agustus 2008. Bila Ibu/pengasuh
mengatakan anak baru saja berulang
tahun yang pertama bulan lalu, berarti
umur anak saat ini 13 bulan. Tulis Agustus
dibawah umur 13 bulan
Contoh:
Aida dalam penimbangan bulan Juni
2008 umurnya 4 bulan
dan berat badannya 6 kg.
Contoh:
Aida lahir pada bulan Februari 2008
dengan berat badan lahir 3,0 kg. Data
berat badannya adalah sebagai berikut:
Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg.
Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg.
Bulan Mei, Aida tidak datang ke
Posyandu.
Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg.
Bulan Juli, berat badan Aida 6,6 kg.
Bulan Agustus, berat badan Aida 6,6
kg.
Bulan September, berat badan Aida
6,3 kg.
Contoh:
Pada penimbangan di bulan Maret
anak tidak mau makan
Saat ke Posyandu di bulan Agustus,
anak sedang mengalami diare
Penimbangan selanjutnya di bulan
September anak sedang demam
Laki-Laki Perempuan
-Usia 7 bulan : 400 gram - Usia 7–10 bulan : 300 gram -
-Usia 8 – 11 : 300 gram - Usia 11–60 bulan : 200 gram
-Usia 12 – 60 : 200 gram
Berat Badan Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
Naik ke Posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana
Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
Berat Badan Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
Tidak Naik 1 kali ke Posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
anak
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
Modul Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan – Tahun 2018 165
Materi Inti 3
Upaya Penanggulangan Stunting
Berat Badan Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
Tidak Naik 2 kali ke Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan
Berturut Turut berikutnya.
atau Berada di Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
Bawah Garis grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
Merah secara sederhana
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
anak
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan anak sesuai golongan umurnya
Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
Tabel 9.
Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score
Catatan:
E. Rujukan Kasus
1. Intervensi Penyimpangan Perkembangan Anak
lntervensi dini penyimpangan perkembangan adalah
tindakan tertentu pada anak yang perkembangan
kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai
dengan umumya. Seperti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, penyimpangan perkembangan bisa terjadi
pada salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandirian anak.
Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi
perkembangan terarah yang dilakukan secara intensif di
rumah selama 2 minggu, yang diikuti dengan evaluasi hasil
intervensi stimulasi perkembangan.
a. Intervensi Perkembangan
lntervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi
yaitu:
1) Perkembangan anak meragukan (M) artinya
kemampuan anak tidak sesuai dengan yang
seharusnya dimiliki anak, yaitu bila pada umur
skrining 3, 6, 9, 12, 15, 18 bulan dan seterusnya,
pemeriksaan KPSP jawaban ''YA" = 7 atau 8.
Berikut ini contoh tindakan intervensi perkembangan yang dilakukan pada beberapa anak dengan
masalah perkembangan:
12 bin Belum bisamenyebut 2 Bicara pada anak dan ajak anak bicara sesering mungkin,
suku kata yang sama setiap saat dan dimana saja. Tirukan dan jawab ocehan anak. Usahakan
(kemampuan agar anak mau mengulang dan meniru mengucapkan kata-kata
bicara dan tersebut, gunakan kata-kata yang jelas dan sederhana seperti pa..pa..,
bahasa) da.da., ta..ta. Ketika berbicara, tatap mata anak, usahakan agar mau
menatap waiah aaar ia melihat bibir dan mata pembicara.
21 bin Belum bisa menumpuk Sediakan kubus-kubus kecil ukuran 2,5 - 5 cm (dari plastik atau kayu). Ajak
2 buah kubus anak bermain dan ajari cara menumpuk dua buah kubus. Beri pujian jika
(kemampuan gerak anak mau menumpuk kubus. Latih terus sambil bermain, mula-mula 2
ha/us) kubus, secara bertahao ditambah meniadi 4 atau lebih.
30 bin Belum bisa menendang Sediakan bola sebesar bola tenis. Ajak anak bermain, mula- mula
bola perlihatkan cara menendang bola, selanjutnya minta anak menendang
(kemampuan gerak bola. Lakukan permainan sesering mungkin agar anak bisa menendang
kasar) bola.
36 bin Belum bisa mengerja- Mulai memberi perintah kepada anak. M Tolong bawakan kaus
kan perintah sederhana kaki merah", ATAU "Letakkan cangkirmu di meja". Kalau perlu tunjukkan
(kemampuan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi, gunakan kata-kata yang
bicara dan sederhana.
bahasa)
42 bin Belum bisa menggam- Bantu anak memegang pensll dengan benar, ajak anak melihat dan
bar lingkaran memperhatikan cara menggambar "llngkaran". Beri kesempatan anak
(kemampuan gerak meniru menggambar "lingkaran" berulang-ulang. Pujilah jika anak bisa
ha/us) menggambar "lingkaran"
54 bin Belum bisa mengkan- Anak diberi pakaian yang berkancing. Ajari cara mengkancingkan baju.
cing baju sendiri Pada permulaan, gunakan kancing besar. Minta anak mengancing
(kemampuan kancing pakaian berulang kali. Pujilah jika anak mau bisa mengkancingkan
sosialisasi dan kancing pakaian.
kemandirian)
66 bin Belum mengenal Letakkan sejumlah benda dengan bermacam-macam warna. Tunjuk dan
warna sebutkan warnanya, minta anak menirukan menunjuk dan menyebut warna
(kemampuan benda. Pujilah jika anak mau menunjuk dan menyebut warna. Lakukan
bicara dan berulang dengan benda-benda lain yang berada di sekitar anak.
bahasa)
Alur Rujukan
6 bulan
9 bulan
12 bulan
15 bulan
18 bulan
21 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
42 bulan
48 bulan
54 bulan
60 bulan
66 bulan
72 bulan
Keterangan
BB/TB : Berat Badan terhadap TDL : Tes Daya Lihat
Tinggi badan
LK : Lingkar Kepala KMPE : Kuesioner Masalah
Perilaku Emosional
KPSP : Kuesioner Pra Skrining M-CHAT : Modified Checklist for
Perkembangan Autism in Toddlers
TDD : Tes Daya Dengar GPPH : Gangguan Pemusatan
Perhatian dan
Hiperaktivitas
VIII. Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Bina Gizi. 2014.
Panduan Pelatih Konseling Menyusui.
2. Strategi Global Pemberian Makan Bayi dan ANAK (PMBA),
Kementeraian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
3. SK Menkes No. 450 Tahun 2004 tentang pemberian ASI
Eksklusif 6 bulan Bagi Bayi di Indonesia, Jakarta
4. Peraturan Menteri No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI
Eksklusif. Jakarta.
5. Strategi Global Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Tahun
2003, World Health Orgaization, Geneva.
6. Standard Anthropometri, Tahun 2005, World Health
Organization, Geneva.
7. Standard Anthropometri, WHO, 2005.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
155/Menkes/Per/I/2010 tentang Penggunaaan Kartu Menuju
Sehat (KMS) bagi balita.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
10. Modul Pemantauan Pertumbuhan. Kementerian Kesehatan
RI. 2014.
11. Modul Sanitasi Total Berbasis Masyarakat – Stunting, 2017.
12. Modul Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Kementerian Kesehatan RI. 2012.
13. Buku Panduan Praktis STBM 5 Pilar untuk Masyarakat.
Kemenkes RI. 2017.
14. Kurikulum Pelatihan Fasilitator STBM Stunting. Kemenkes RI.
2018.
15. Modul Pelatihan untuk Pelatihan (TOT) Fasilitator Stunting.
Kemenkes RI. 2018.
16. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan
Dasar. Kementerian Kesehatan RI. 2018.
17. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Pelaksanaan:
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (@7-8 orang)
Setiap kelompok dibagikan bahan sbb: beras sebanyak 0,5 kg, 1
buah gelas, 1 buah baskom.
Fasilitator menginstruksikan peserta untuk membandingkan
berapa jumlah zat besi yang terdapat pada :
- Ayam dibandingkan dengan beras yang diibaratkan nasi;
- Telur dibandingkan dengan beras yang diibaratkan nasi;
- Ikan dibandingkan dengan beras yang diibaratkan nasi; serta
- Kerupuk yang dibandingkan dengan beras yang diibaratkan
nasi.
Setelah itu, fasilitator meminta setiap kelompok menunjukkan hasil
perbandingannya untuk masing ATIKA tersebut, kemudian
fasilitator memberikan jawaban yang benar dengan
memperlihatkan perbandingan yang benar antara zat besi pada
ATIKA dengan beras (nasi.)
Fasilitator juga memperlihatkan menu seimbang untuk ibu hamil.
Fasilitator merangkum hasil diskusi semua kelompok.
Jika masih ada waktu, fasilitator dapat memutarkan video ATIKA
Sumber Zat Besi
Pelaksanaan:
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (@7-8 orang), kelompok yang
sama dg Simulasi ATIKA
Fasilitator menggali pemahaman peserta tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Inisiasi Menyusu Dini.
Fasilitator memutar film IMD
Fasilitator menanyakan kepada peserta apa perbedaan peristiwa
dalam film tersebut dengan kondisi yang biasa terjadi.
Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang:
- Siapa yang seharusnya menemani ibu saat melahirkan?
Mengapa?
- Siapa yang seharusnya membantu kelahiran bayi?
- Apa yang seharusnya dilakukan terhadap bayi segera setelah
lahir?
- Dimana seharusnya bayi diletakkan?
- Apa yang seharusnya diberikan kepada bayi untuk diminum
segera setelah bayi lahir? Mengapa?
- Berapa lama setelah dilahirkan, ibu harus mulai memberi ASI
kepada bayinya?
Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk mendiskusikan
(selama 10 menit) manfaat apa saja dari IMD. Jawaban setiap
dituliskan pada kertas flipchart.
Hasil diskusi setiap kelompok ditempel di depan kelas, dan
fasilitator memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi semua
kelompok.
Fasilitator membuat rangkuman/kesimpulan.
Pelaksanaan:
Peserta masih dalam kelompok yang sama dengan kelompok
sebelumnya (4 kelompok)
Fasilitator memutarkan film tutorial MP-ASI Gizi
Setelah itu, dilakukan brainstorming tentang MPASI dalam film
tsb.
Fasilitator membagikan flipchart dan kartu metaplan yang
sudah berisi tulisan.
Setiap kelompok diminta menyusun kartu metaplan di flipchart
sehingga tersusun syarat-syarat pemberian MP-ASI yang tepat.
Hasil diskusi setiap kelompok ditempel di depan kelas, dan
fasilitator memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi semua
kelompok.
Fasilitator membuat rangkuman/kesimpulan.
Pelaksanaan:
Fasilitator membagikan soal latihan kepada masing-masing
peserta
Setiap peserta diminta untuk praktik mengisi KMS sesuai dengan
soal latihan dan penentuan status pertumbuhan dalam KMS serta
tindak lanjutnya.
Fasilitator meminta perwakilan peserta untuk praktik mengisi KMS
sesuai dengan soal latihan dan penentuan status pertumbuhan
dalam KMS, dengan menggunakan KMS ukuran besar
Fasilitator meminta peserta lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil praktik di depan kelas.
Fasilitator memberikan kesimpulan secara keseluruhan.
SOAL 1.
Instruksi:
1. Pilih KMS untuk Yusuf sesuai jenis kelaminnya.
2. Lakukan pengisian KMS dengan benar dan lengkap sesuai data
yang diberikan.
3. Tentukan status pertumbuhan Yusuf pada kolom yang
disediakan
4. Apa yang dapat dilakukan oleh kader pada saat kunjungan
Yusuf dan pengasuhnya ke Posyandu di bulan September?
5. Apa yang dapat kader sampaikan sehubungan dengan hasil
penimbangan Yusuf di bulan Desember?
SOAL 2.
Instruksi:
1. Pilih KMS untuk Rahmi sesuai jenis kelaminnya.
2. Lakukan pengisian KMS dengan benar dan lengkap sesuai data
yang diberikan
3. Tentukan status pertumbuhan Rahmi pada kolom yang
disediakan
4. Apa yang dapat dilakukan oleh kader pada saat kunjungan
Rahmi dan pengasuhnya ke Posyandu di bulan September?
5. Apa yang dapat kader sampaikan sehubungan dengan hasil
penimbangan Rahmi di bulan Januari?
2. Langkah-langkah:
a. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 7-8 orang
b. Bagikan alat dan bahan kepada msaing-masing kelompok :
- Kain rekat (Stickycloth)
Pelaksanaan:
Fasilitator menampilkan soal latihan kasus dalam bentuk ppt
kepada peserta
Setiap peserta diminta untuk mengerjakan soal latihan kasus
tersebut (menghitung umur perkembangan dan melakukan
deteksi perkembangan dengan mengisi Form KPSP dan Form
DDTK)
Fasilitator menunjuk 1 orang peserta untuk presentasi jawaban
dari soal latihan kasus yang diberikan
Fasilitator meminta umpan balik dari peserta lain dan melakukan
klarifikasi serta memberikan kesimpulan.
Anak bernama Rini, lahir pada tanggal 8 Juni 2016 dari pasangan
ibu Meyta dan Bapak Eddy dengan Ala mat Jl.Gubeng Kertajaya
VI/5 Surabaya.
Pertanyaan:
1. Berapa umur Rini ?
2. Apakah interpretasi kasus ini?
3. Isi Formulir SDIDTK.
4. Apa tindak lanjut dari kasus ini ?
PANDUAN PRAKTIK
PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
DENGAN KPSP
Metode
1. Praktek dengan balita
2. Presentasi
Kegiatan
Hasil
YA TIDAK
Bayi Terlentangkan:
1 Pada waktu bayi terlentang, apakah masing- Gerak Kasar
masing lengan dan tungkai bergerak dengan
mudah? Jawaban TIDAK bila salah satu atau
kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali
2 Pada waktu bayi terlentang apakah ia melihat Sosialisasi
dan menatap wajah anda? dan
Kemandirian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara Bicara dan
lain (ngoceh) selain menangis? Bahasa
4 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara Sosialisasi
dan tersenyum, apakah ia tersenyum kembali dan
kepada anda Kemandirian
5 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak Bicara dan
digelitik atau diraba-raba? Bahasa
6 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di Gerak Halus
depan mata, gerakkan wool dari samping kiri
ke kanan kepala
Apakah ia dapat
mengikuti gerakan
anda dengan
menggerakkan
kepalanya dari
kanan/kiri ke tengah?
Bayi Telungkupkan:
Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak Kasar
datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti
pada gambar ini?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mengangkat kepala setinggi 45°
STIMULASI
1. Mengangkat kepala 45°
Letakkan bayi pada posisi telungkup. Gerakkan sebuah mainan
berwarna cerah atau buat suara-suara gembira di depan bayi
sehingga ia akan belajar mengangkat kepalanya.Secara berangsur-
angsur ia akan menggunakan kedua lengannya untuk mengangkat
kepala dan dadanya.
2. Menahan kepala tetap tegak
Gendong bayi dalam posisi tegak agar ia dapat belajar menahan
kepalanya tetap tegak
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
STIMULASI
Berguling
Letakkan mainan berwama cerah di dekat bayi agar ia dapat melihat
dan tertarik pada mainan tersebut. Kemudian pindahkan benda
tersebut ke sisi lain dengan perlahan. Awalnya,bayi perlu dibantu
dengan cara menyilangkan paha bayi agar badannya ikut bergerak
miring sehingga memudahkan bayi berguling.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Melihat dan menatap wajah anda
STIMULASI
Melihat, meraih dan menendang mainan gantung
Gantungkan mainan / benda pada tali
diatas bayi dengan jarak 30 cm atau sekitar
2 jengkal tangan orang dewasa. Bayi akan
tertarik dan melihat sehingga
menggerakkan tangan dan kakimya
sebagai reaksi, pastikan benda tersebut
tidak bisa dimasukkan ke mulut bayi dan
tidak akan terlepas dari ikatan
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Merespon dengan tersenyum
STIMULASI
Meraba dan memegang benda
Letakkan benda/mainan kecil yang berbunyi atau
berwarna cerah di tangan bayi atau sentuhkan
benda tersebut pada punggung jari-jarinya. Amati
cara ia memegang benda tersebut. Hal ini
berhubungan dengan suatu gerak reflek, meraba
dan merasakan berbagai bentuk. Semakin
bertambah umur bayi, ia akan semakin mampu
memegang benda-benda kecil dengan ujung
jarinya (menjepit). Jaga agar benda itu tidak
melukai bayi atau tertelan dan membuatnya
tersedak
BICARA DAN BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Merespon dengan bersuara dan tersenyum
STIMULASI
1. Mengajak bayi tersenyum
2. Berbicara
Setiap hari bicara dengan bayi dengan bahasa ibu sesering mungkin
menggunakan setiap kesempatan seperti waktu memandaikan bayi,
mengenakan pakaiannya, menyusui, di tempat tidur, ketika anda
sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya
3. Mengenali berbagai suara
Ajak bayi mendengarkan berbagai suara seperti suara orang,
binatang, radio dan sebagainya. Bayi tidak mendengar dan melihat
TV sampai umur 2 tahun.
Tirukan ocehan bayi sesering mungkin agar terjadi komunikasi dan
interaksi
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mengenal orang terdekat melalui penglihatan, penciuman, dan
pendengaran, kontak
STIMULASI
YA TIDAK
Bayi Terlentangkan:
1 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di Gerak
depan mata, gerakkan wool dari samping kiri Halus
ke kanan kepala
Apakah ia dapat
mengikuti gerakan
anda dengan
menggerakkan
kepala sepenuhnya
dari satu ke sisi yang
lain?
2 Pada posisi bayi terlentang, pegang kedua Gerak
tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi Kasar
duduk.
Dapatkah bayi
mempertahankan
lehernya secara
kaku seperti
gambar? Jawab
TIDAK bila kepala
bayi jatuh kembali
seperti gambar.
Bayi Telungkupkan:
3 Ketika bayi telungkup di alas Gerak
datar, apakah ia dapat Kasar
mengangkat dada dengan
kedua lengannya sebagai
penyangga seperti pada
gambar?
Bayi dipangku ibunya / pengasuh di tepi meja periksa:
4 Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala Gerak
dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK Kasar
bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri
atau ke dadanya.
5 Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung Gerak
jari bayi (jangan meletakkan di atas telapak Halus
tangan bayi). Apakah bayi dapat
menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Berbalik dari telentang ke telungkup dan sebaliknya
STIMULASI
Stimulasi perlu dilanjutkan.
Berguling.
Menahan kepala tetap tegak
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mengangkat kepala setinggi 90°·
STIMULASI
Menyangga berat badan.
Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknya ke posisi berdiri. Perlahan
lahan turunkan badan bayi hingga kedua kaki menyentuh meja,
tempat tidur atau pangkuan anda. Coba agar bayi mau
mengayunkan badannya dengan gerakan naik turun serta
menyangga sebagian berat badannya dengan kedua kaki bayi.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
STIMULASI
1. Mengembangkan kontrol terhadap kepala
Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi
telentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi
perlahan-lahan ke arah anda, hingga badan bayi terangkat ke
posisi setengah duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol
kepalanya (kepala bayi tidak ikut terangkat), jangan lakukan
latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih kuat
2. Duduk
Bantu bayi agar bisa duduk sendiri, mula-mula bayi didudukkan di
kursi dengan sandaran agar tidak jatuh ke belakang. Ketika bayi
dalam posisi duduk , beri mainan kecil ditangannya. Jika bayi
belum bisa duduk tegak, pegang badan bayi. Jila bayi bisa duduk
tegak, dudukkan bayi di lantai yang beralaaskan selimut , tanpa
sandaran atau penyangga.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Menggenggam jari orang lain
STIMULASI
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Melihat, meraih dan menendang mainan gantung
Memperhatikan benda bergerak
Melihat benda-benda kecil
Meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
STIMULASI
Memegang benda dengan kuat.
Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di
tangan bayi. Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik
pelan-pelan untuk melatih bayi memegang benda dengan kuat.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Memegang tangannya sendiri
STIMULASI
Memegang benda dengan kedua tangan.
Letakkan sebuah benda atau mainan ditangan bayi dan perhatikan
apakah dia akan memindahkan benda tersebut ketangan lainnya.
Usahankan agar tangan bayi , kiri dan kanan, masing-masing
memegang benda pada waktu yang sama Mula-mula bayi dibantu,
letakkan mainan disatu tangan dan kemudian usahakan agar bayi
mau mengambil mainan lainnya dengan tangan yang paling sering
digunakan.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Menengok ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan kebawah
STIMULASI
Mengambil benda-benda kecil Letakkan benda kecil seperti
potongan-potongan biskuit di hadapan bayi. Ajari bayi mengambil
benda-benda tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan hal ini,
jauhkan pil/obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Berusaha memperluas pandangannya
Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
STIMULASI
Jatuhkan sebuah kancing atau benda kecil lainnya yang berwarna
terang di depan anak ke permukaan putih seperti kertas putih dengan
jarak yang mudah dijangkau oleh anak
Gendong anak dengan menghadap kedepan dan bawa ke taman atau
halaman rumah.
BICARA DAN BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
Bicara
Meniru suara-suara
Mengenali berbagai suara
YA TIDAK
Bayi Terlentangkan
1 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua Gerak
tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi Kasar
duduk. Dapatkah bayi mempertahankan
lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab
TIDAK bila kepala
bayi jatuh kembali
seperti gambar
sebelah kanan.
Jawab: Ya Jawab: Tidak
Bayi dipangku ibunya/pengasuh di tepi meja periksa
2 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan Gerak
wool merah, kemudian jatuhkan ke lantai. Halus
Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya
mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
3 Taruh 2 kubus di atas meja, buat agar bayi Gerak
dapat memungut masing-masing kubus dengan Kasar
masing-masing tangan dan memegang satu
kubus pada masing-masing tangannya
4 Taruh kismis di atas meja. Dapatkah bayi Gerak
memungut dengan tangannya benda- Kasar
benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan
biskuit, dengan gerakan miring
atau menggerapai seperti
gambar ?
5 Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di Sosialisasi
luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba dan
mendapatkannya dengan mengulurkan lengan Kemandi
atau badannya? rian
Tanya Ibu/Pengasuh
6 Apakah pernah melihat bayi memindahkan Gerak
mainan atau kue kering dari satu tangan ke Halus
tangan yang lain? Benda-benda panjang
seperti sendok atau kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Duduk sendiri dengan kedua tangan menyangga tubuhnya
STIMULASI
1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
- Menyangga berat
- Mengembangkan kontrol terhadap kepala
- Duduk
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Belajar berdiri, kedua kakinya menyanggah sebagian berat badan
STIMULASI
1. Menarik ke posisi berdiri
Dudukkan bayi ditempat tidur, kemudian tarik bayi ke posisi berdiri.
Selanjutnya, lakukan hal tersebut di atas meja, kursi atau tempat lainnya.
2. Berjalan berpegangan
Ketika bayi telah mampu berdiri, letakkan mainan yang
disukainya didepan bayi dan jangan terlalu jauh. Buat agar
bayi mau berjalan berpegangan pada ranjangnya atau
perabot rumah tangga untuk mencapai mainan tersebut.
3. Berjalan dengan bantuan.
Pegang kedua tangan bayi dan buat agar ia mau
melangkah.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Merangkak, meraih mainan atau mendekati seseorang.
STIMULASI
Merangkak,
Letakkan sebuah mainan di luar jangkauan bayi, usahakan agar ia mau
merangkak kearah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan
lututnya.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
STIMULASI
1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan
-Memegang benda dengan kuat
-Memegang benda dengan kedua tangannya.
-Mengambil benda-benda kecil.
2.Bermain “genderang”
Ambil kaleng kosong bekas, bagian atasnya ditutup dengan plastik/kertas
tebal seperti “genderang”. Tunjukkan cara memukul “genderang”
dengan sendok/centong kayu sehingga menimbulkan suara.
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
- Mengangkat badannya pada posisi berdiri
- Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan pada kursi/meja
- Dapat berjalan dengan dituntun
STIMULASI
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
- Merangkak
- Berdiri
- Berjalan sambil berpegangan
- Berjalan dengan bantuan
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Memasukkan benda ke mulut
Menggenggam erat pensil
STIMULASI PERKEMBANGAN
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Memasukkan benda ke dalam wadah
Bermain dengan mainan yang mengapung di air
2. Menyusun balok/kotak.
Ajari bayi menyusun beberapa balok/kotak besar. Balok/kotak
dapat dibuat dari karton atau potongan potongan kayu bekas.
Benda lain yang bisa dipakai adalah beberapa kaleng kecil
(kosong) atau mainan anak berbentuk kubus/balok.
3. Menggambar
Letakkan krayon /pensil berwarna d an kertas di meja. Ajak bayi
"menggambar" dengan krayon atau pinsil warna. Kegiatan
menggambar ini dapat dilakukan bersamaan dengan anda
mengerjakan tugas rumah tangga.
4. Bermain di dapur.
Biarkan bayi bermain di dapur ketika anda sedang memasak. Pilih
lokasi yang jauh dari kompor dan letakkan sebuah kotak tempat
menyimpan mainan alat memasak dari plastik atau benda-benda
yang ada di dapur seperti gelas, mangkuk, sendok, tutup gelas
dari plastik.
BICARA BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Mengulang/menirukan bunyi yang didengar
Menyebut 2 - 3 suku kata yang sama tanpa arti
Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
- Berbicara
- Menjawab pertanyaan
- Menyebutkan nama, gambar-gambar di buku/majalah
2. Menirukan kata-kata
Setiap hari bicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah
diketahui artinya, seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan,
kucing dll. Buat agar bayi mau menirukan kata-kata tersebut. Bila bayi
mau mengatakan, puji ia, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat
agar ia mau mengulanginya.
3. Berbicara dengan boneka
Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan
atau kaos kaki yang digambari dengan pena menyerupai bentuk
wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi
dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu
4. Bersenandung dan bernyanyi
Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering
mungkin.
SOSIALISASI KEMANDIRIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
2. Senang diajak bermain CILUK BA
3. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
4. Mengeksporasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.
STIMULASI
1. Ajari bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh
dengan cara meraih, menarik ataupun mendorong badannya
supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang
bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali untuk mendapatkan
mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anada tidak
dapat mengawasi bayi.
2. Pegang saputangan/kain atau kertas untuk menutupi wajah anda
dari pandangan bayi, kemudian singkirkan penutup wajah dari
hadapan bayi dan katakan " CILUK BA" ketika bayi dapat melihat
wajah anda kembali
3. Ajak bayi bermain dengan orang lain dan ketika anggota keluarga
lain pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata "da….daaag",
bantu bayi membalas lambaian
4. Permainan "bersosialisasi" dengan lingkungan
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya/pengasuh ditepi meja
periksa
1 Beri 2 kubus, tanpa bantuan, apakah anak Gerak
dapat mempertemukan dua kubus kecil yang Halus
ia pegang?
2 Apakah anak anak dapat mengambil benda Gerak
kecil seperti kacang, kismis, atau potongan Halus
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk seperti pada gambar ?
Tanya Ibu/Pengasuh
3 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan Gerak
dengan berpegangan? Kasar
4 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi
tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK dan
bila ia membutuh kan bantuan Kemandiri
an
5 Apakah anak dapat mengatakan "papa" ketika Bicara
ia memanggil/melihat ayahnya, atau dan
mengatakan "mama" jika memanggil/melihat Bahasa
ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah
satu diantaranya
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? dan
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau Kemandiri
mengeluarkan suara yang menyenangkan an
Coba berdirikan anak
7 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak
berpegangan selama kira-kira 5 detik? Kasar
8 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak
berpegangan selama 30 detik atau lebih? Kasar
9 Taruh kubus di lantai, tanpa berpegangan atau Gerak
menyentuh lantai, apakah anak dapat Kasar
membungkuk untuk memungut kubus di lantai
dan kemudian berdiri kembali?
Modul Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan – Tahun 2018 218
Materi Inti 3
Upaya Penanggulangan Stunting
Gerak Kasar
Gerak Halus
5. Berjalan naik dan turun tangga. Bila anak sudah bisa merangkak naik dan
melangkah turun tangga, ajari anak cara jalan naik tangga sambll
berpegang an pada dinding atau pegangan tangga. Tetap bersama
anak ketlka ia melakukan hal ini untuk pertama kalinya.
2. Permainan balok.
Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu dengan ukuran sekitar 2.5
cm x 2.5 cm. Ajari anak cara menyusun balok menum puk ke atas
tanpa menjatuhkannya.
3. Memasukkan dan mengeluarkan benda.
Ajari anak cara memasukkan benda benda ke dalam wadah
seperti kotak, pot bunga, botol dan lain-lain. Tunjukkan bagaimana
mengeluarkannya dari wadah. Ajak anak bermain memasukkan
dan mengeluarkan benda-benda tersebut.
4. Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya.
Sediakan mangkuk atau kotak plastik dari berbagai ukuran.
Tunjukkan kepada anak cara meletakkan mangkuk yang ukurannya
lebih kecil ke mangkuk lebih besar. Buat agar anak mau
melakukannya sendiri. Pilih benda-benda yang tidak pecah
BICARA BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata
"mama".
STIMULASI
1. Simulasi yang perlu dilanjutkan:
• Berbicara
• menjawab pertanyaan
• Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar
2. Membuat suara
Buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau kayu pegangan sapu.
ajak anak membuat suara dari barang yang dipilihnya misal
memukul-mukul sendok ke kaleng, menggoyang-goyang
kerincingan atau memukul-mukul potongan kayu, untuk
menciptakan "musik".
Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar
SOSIALISASI KEMANDIRIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek,anak
bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik
tangan ibu
2. Memperlihatkan rasa cemburu I bersaing
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan.
- Memberi rasa aman dan kasih sayang.
- Mengayun
- Menina-bobokkan
- Permainan "Ciluk-ba"
- Permainan "bersosialisasi"
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / Pengasuh ditepi meja periksa
1 Letakkan kismis diatas meja dekat anak, apakah Gerak
anak dapat mengambil dengan ibu jari dan Halus
telunjuk?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja
periksa
1 Letakkan kismis diatas meja dekat anak, Gerak
apakah anak dapat mengambil dengan ibu jari Halus
dan telunjuk?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Dorong agar anak mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain di
air,
menendang, melempar dan menangkap bola besar serta berjalan
naik turun
tangga
2. Berjalan tanpa terhuyung – huyung
3. Melatih keseimbangan tubuh
Ajari anak cara berdiri dengan satu kaki secara bergantian. la
mungkin perlu berpegangan kepada anda atau kursi ketika ia
melakukan untuk pertama kalinya.
Usahakan agar anak menjadi terbiasa dan dapat berdiri dengan
seimbang dalam waktu yang lebih lama setiap kali ia mengulangi
permainan ini.
4. Mendorong mainan dengan kaki. Biarkan anak mencoba mainan
yang perlu didorong dengan kakinya agar mainan itu dapat
bergerak maju.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
- Menumpuk 4 buah kubus
- Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Menggelindingkan bola kearah sasaran
STIMULASI
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
• Dorong agar anak mau main balok balok, memasukkan benda
yang satu ke dalam benda lainnya
• Menggambar dengan crayon, spidol, pensil berwarna
• Menggambar pakai tangan.
STIMULASI
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
• Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak. Ajak agar
ia mau ikut serta.
• Bicara banyak-banyak kepada anak, gunakan kalimat-kalimat
pendek, jelas dan mudah ditiru anak.
• Setiap hari, anak dibacakan buku.
• Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang dilakukan
dan dilihatnya
b. Melihat acara televisi
Biarkan anak melihat acara anak-anak di televisi.Dampingi anak dan
bicarakan apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai
dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televisi tidak
lebih dari 1 jam sehari.
c. Mengerjakan perlntah sederhana mulai memberi perintah kepada
anak. "Tolong bawakan kaus kaki merah", ATAU "Letakkan cangkirmu di
meja". Tunjukkan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi,gunakan
kata kata yang sederhana.
d. Bercerlta tentang apa yang dilihatnya. Perlihatkan sering-sering buku
dan majalah bergambar kepada anak. Usahakan agar anak mau
mencerita-kan apa yang dilihatnya.
SOSIALISASI KEMANDIRIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
Mengetahui Jenis kelamin diri sendiri perempuan atau laki-laki
STIMULASI
a. Stimulasl yang perlu dilanjutkan:
- Ajak anak mengunjungi tempat bermain kebun binatang,
lapangan terbang, museum dan lain-lain.
- Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel.
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja
periksa
1 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di Gerak
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus Halus
itu?
2 Tanpa bimbingan, petunjuk, atau bantuan Bicara
anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar dan
paling sedikit satu bagian badannya (rambut, Bahasa
mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang
lain)?
Tanya ibu :
3 Apakah anak suka meniru bila ibu sedang Sosialisasi
melakukan pekerjaan rumah tangga (menyapu, dan
mencuci, dll)? Kemandi
rian
4 Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara
sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain dan
"papa" dan "mama"? Bahasa
5 Apakah anak berjalan mundur 5 langkah atau Gerak
lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda Kasar
mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya)
6 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti : Gerak
Baju, Rok, atau celananya ? Halus
7 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi Kasar
tegak atau berpegangan pada dinding atau
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak
mebolehkan anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa
banyak tumpah?
9 Dapatkah anak membantu memungt Bicara
mainannya sendiri atau membantu dan
mengangkat piring jika diminta? Bahasa
Berdirikan anak:
10 Letakkan bola tenis di depan kakinya. Apakah
dia dapat menendangnya, tanpa Kasar
berpegangan pada apapun?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja
periksa :
1 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan Bicara
anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar dan
paling sedikit satu bagian badannya (rambut, Bahasa
mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang
lain)?
Tanya ibu :
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Sosialisasi
baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki dan
tidak ikut dinilai). Kemandi
rian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak
Jawab YA. Jika ia naik tangga dengan posisi Kasar
tegak atau berpegangan pada dinding atau
pegangan tangga
Jawab TIDAK. Jika ia naik tangga dengan
merangkak atau anda tidak membolehkan
anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang
Gerak Kasar
Gerak Halus
YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja
periksa :
1 Beri kubus di depannya. Gerak
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu?
2 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara Bicara
gambar- gambar ini tanpa bantuan? dan
Bahasa
Tanya ibu :
5 Dapatkah anak menggunakan 2 kata Bicara
berangkai pada saat berbicara seperti "minta dan
minum", "mau tidur''? Bahasa
"Terimakasih" dan "Dadag" tidak ikut dinilai
6 Dapatkah anak mengenakan sepatunya Sosialisasi
sendiri? dan
Kemandiri
an
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Naik tangga sendiri
2. Dapat bermain dan menendang bola kecil
STIMULASI
Naik tangga sendiri
1. Dorong agar anak mau memanjat, berlari, melompat, melatih keseim-
bangan badan dan bermain bola
2. Latihan menghadapi rintangan. Ajak anak bermain "ular naga",
merangkak di kolong meja, berjinjit mengelilingi kursi, melompat di
atas bantal dan lain-lain
3. Usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya
bersamaan. Letakkan sebuah handuk tua di lantai, ajari anak
melompatinya. Atau buat garis di tanah dengan sebuah tongkat
atau di lantai dengan sebuah kapur tulis, sebagai batas lompatan
Dapat bermain dan menendang bola kecil
4. Melempar dan menangkap Tunjukkan kepada anak cara melem par
sebuah bola besar ke arah anda. Kemudian lemparkan kembali bola
itu kepada anak sehingga ia dapat menangkapnya.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Mencoret-coret pensil pada kertas
STIMULASI
Mencoret-coret pensil pada kertas
1. Dorong agar anak mau berrnain puzzle, balok-balok, memasukkan
benda yang satu ke dalam benda lainnya, dan menggambar
2. Membuat gambar tempelan. Bantu anak memotong gambar-
gambar dari majalah tua dengan gunting untuk anak.
Dengan lem kertas atau karton atau membuat gambar tempelan.
Bicarakan dengan anak tentang apa yang sedang dibuatnya.
3. Memilih dan mengelompokkan benda- benda menurut jenisnya
Berikan kepada anak bermacam-macam benda, misalnya: uang
logam, berbagai jenis kancing, benda berbagai wama, dan lain lain.
Minta anak memilih dan mengelompokkan benda-benda itu menurut
jenisnya. Mulai dengan 2 jenis benda yang berlainan, kemudian
sedikit demi sedikit tambahkan jenisnya.
4. Mencocokkan gambar dan benda, tunjukkan kepada anak cara
mencocokkan gambar bola dengan sebuah bola yang
sesungguhnya.Bicarakan mengenai bentuknya, gunanya dan
sebagainya.
5. Konsep jumlah. Tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan
benda dalam jumlah satu satu, dua, tiga dan sebagainya. Katakan
kepada anak anda berapa jumlah benda dalam satu kelompok dan
bantu ia menghitungnya, ini ada 3 biji kacang, mari kita hitung, satu,
dua, tiga
6. Bermain/menyusun balok-balok.
Beli atau buat satu set balok mainan anak. Anak akan main dengan
balok-balok itu selama bertahun-tahun. Bila anak anda bertambah
besar, anda dapat menambah jumlahnya.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
2. Melepas pakaiannya sendiri.
STIMULASI
1. Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi/ WC.
Ajari anak untuk memberitahu anda bila ingin buang air kecil/buang
air besar. Dampingi anak saat buang air kecil/ buang air besar dan
beritahu cara membersihkan diri dan menyiram kotoran.
2. Berpakaian. Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan. Beri
kesempatan anak memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya
3. Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk
dan berbicara kepadanya
4. Sering-sering ajak anak pergi ke luar mengunjungi tempat bermain,
toko, kebun binatang dan lain-lain
5. Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian
mengelapnya dengan bantuan anda sesedikit mungkin. Demikian
juga dalam berpakaian dan melakukan pekerjaan rumah tangga
yang ringan
6. Berdandan.
Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian dewasa yang sudah
tua.Bari anak beberapa topi anak-anak, rok, celana, kemeja, sepatu,
dsb. Biarkan anak memilih sendiri mana yang akan dipakainya.
Tanya Ibu/Pengasuh:
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Berdiri 1 kaki 2 detik
2. Melompat kedua kaki diangkat
3. Mengayuh sepeda roda tiga.
STIMULASI
Stimulasi yang perlu dilanjutkan : Dorong anak berlari, melompat, berdiri
di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda
tiga.
Melompat
Tunjukkan pada anak cara melompat dengan satu kaki. Bila anak sudah
bisa melompat dengan satu kaki, tunjukkan cara melompat melintas
ruangan, mula mula dengan satu kaki, kemudian bergantian dengan kaki
yang lainnya.
Menangkap bola.
Ajak anak ""menangkap bola .gunakan bola sebesar bola tenis. Sekali-kali
bola dilempar ke arah anak, minta anak menangkapnya, kemudian
melempar kembali ke arah anda.
Berjalan mengikuti garis lurus.
Di halaman rumah, letakkan papan sempit, atau buat garis lurus dengan
talirafia/kapur atau susun batu bata memanjang. Tunjukkan pada anak
cara berjalan di atas papan/garis lurus dengan merentangkan kedua
lengan/ tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Melempar benda-benda kecil ke atas
Ajari anak melempar benda-benda kecil ke atas atau menjatuhkan kerikil
ke dalam kaleng. Gunakan benda-benda yang tidak berbahaya.
Menirukan binatang berjalan
Tunjukkan pada anak cara binatang berjalan, misal anjing berjalan
dengan kedua kaki dan tangan. Ajak anak ke kebun binatang dan tirukan
gerak-gerik binatang.
Lampu hljau - merah.
Minta anak berdiri di hadapan anda. Ketika anda mengatakan ""lampu
hijau•minta anak berjalan jinjit ke arah anda dan berhenti ketika anda
mengatakan •1ampu merah"". Lanjutkan mengatakan •Lampu hijau• dan
""lampu merah"" secara bergantian sampai anak tiba di tempat anda.
Selanjutnya giliran anak untuk mengatakan•1ampu hijau• dan ""lampu
merah"" secara bergantian ketika anda berjinjit-jinjit menuju ke arah
depan.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menggambar garis lurus
2. Menumpuk 8 buah kubus.
STIMULASI
Menggambar/menulis
Beri anak selembar kertas dan pensil. Ajari anak menggambar garis lurus,
bulatan, segi empat serta, menulis huruf dan angka. Kemudian buat
pagar, rumah, matahari, bulan, huruf, angka dan sebagainya. Juga ajari
anak menulis namanya
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Bermain puzzle yang lebih sulit , menyusun balok-balok, meng- gambar
gambar yang lebih sulit, bermain mencocokkan gambar dengan benda
sesungguhnya dan mengelompokkan benda menurut jenisnya
Memotong
Beri anak gunting, tunjukkan cara menggunting. Beri gambar besar untuk
latihan menggunting
Membuat buku ceritera gambar tempel.
Ajak anak membuat buku cerita gambar tempel. Gunting gambar dari
majalah tua/brosur, tunjukkan pada anak cara menyusun guntingan
gambar tersebut sehingga menjadi suatu cerita menarik. Minta anak
menempel guntingan gambar tersebut pada kertas dan di bawah
gambar tersebut, tulis ceriteranya.
Menempel gambar.
Bantu anak menemukan gambar foto menarik dari majalah, potongan
kertas dan sebagainya. Minta anak menempel gambar tersebut pada
karton/ kertas tebal. Gantung gambar itu di kamar anak.
Menjahit
Gunting sebuah gambar dari majalah, tempel pada selembar karton. Buat
lubang-lubang di sekeliling gambar tersebut. Ambil tali rafia dan simpulkan
salah satu ujungnya. Kemudian, ajari anak cara ""menjahit"" sekeliling
gambar, tali rafia dimasukkan ke lubang-lubang tersebut satu per satu.
Menghitung.
Letakkan sejumlah kacang di mangkok/kaleng.
Ajari anak menghitung kacang dan letakkan kacang tersebut di tempat
lainnya. Mula-mula anak belum bisa menghitung lebih dari dua atau tiga.
Bantu anak menghitung jika mengalami kesulitan.
Menggambar dangan jarl
Ajak anak menggambar dengan cat memakai jari-jarinya di selembar
kertas besar. Buat agar ia mau memakai kedua tangannya dan membuat
bulatan besar atau bentuk-bentuk lainnya
Cat air
Beri anak cat air, kuas dan selembar kertas. Ceritakan bagaimana wama-
wama bercampur ketika anak mulai menggunakan cat air itu
Mencampur wama
Campur air ke warna merah, biru dan kuning dari cat air. Beri anak
potongan sedotan, ajari anak untuk meneteskan warna- wama itu pada
selembar kertas. Ceritakan bagaimana wama- wama bercampur
membentuk wama lain.
STIMULASI
Mencuci tangan dan kaki
Tunjukkan pada anak cara memakai sabun dan membasuh dengan air
ketika mencuci kaki dan tangannya. Setelah ia dapat melakukan, ajari ia
untuk mandi sendiri.
YA TIDAK
Tanya Ibu
Gerak Kasar
Gerak Halus
YA TIDAK
Anak dipangku Ibunya/duduk sendiri di tepi meja
periksa
1 Beri kubus di depannya. Dapatkah anak Gerak
meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas Halus
yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
2 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara
Jangan membantu kecuali mengulangi dan
pertanyaan. Bahasa
“Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?” ...............
“Apa yang kamu lakukan jika kamu
lapar?”.........................
“ Apa yang kamu lakukan jika kamu
lelah?”.........................
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan
tadi dengan benar, bukan dengan gerakan
atau syarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar
adalah “menggigil” ,"pakai mantel" atau
"masuk ke dalam rumah".
Jlka lapar, jawaban yang benar adalah
"makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
"mengantuk", "tidur", berbaring/tidur-
tiduran , "lstlrahat” atau "diam sejenak”
3 Jangan mengoreksi/membantu anak. Gerak
Jangan menyebut kata "lebih panjang”. Halus
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada
anak.
Tanyakan:"Mana garis yang lebih
panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan
ulangi pertanyaan tersebut
Apakah anak dapat manunjuk garis yang lebih
panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Jawablah: YA
Jawablah : TIDAK
Tanya Ibu
5 Apakah anak dapat mengikuti peraturan Sosialisasi
permainan bila bermain dengan teman- dan
temannya? (misal: ular tangga, petak umpet, Kemandir
dll) ian
Gerak Kasar
Gerak Halus
YA TIDAK
Anak duduk sendiri ditepi meja periksa
1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara
Jangan membantu kecuali mengulangi dan
pertanyaan. Bahasa
“Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?” ...............
“Apa yang kamu lakukan jika kamu
lapar?”.........................
“ Apa yang kamu lakukan jika kamu
lelah?”.........................
Jawab YA bila anak menjawab ke 3
pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan
gerakan atau syarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar dalah
“menggigil” ,"pakai mantel" atau "masuk ke
dalam rumah".
Jlka lapar, jawaban yang benar adalah
"makan"
Jika lelah, jawaban yang bena radalah
"mengantuk", "tidur", berbaring/tidur-
tiduran , "lstlrahat” atau "diam sejenak”
2 Jangan mengoreksi/membantu anak. Gerak
Jangan menyebut kata "lebih Halus
panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih
panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan
ulangi pertanyaan tersebu
Apakah anak dapat manunjuk garis yang lebih
panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
3 Jangan membantu anak den jangan Gerak
memberitahu nama gambar ini, suruh anak Halus
menggambar sepertl contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan.
Jawablah: YA
Jawablah: TIDAK
4 Bicara
dan
Jangan menunjuk, membantu atau Bahasa
membetulkan,katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah"
"Tunjukkan segi empat kuning"
"Tunjukkan segi empat biru"
"Tunjukkan segiempat hijau "
Dapatkah anak menuniuk keempat wama itu
dengan benar?
Tanya Ibu
5 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya Sosialisasi
atau pakaian boneka? dan
Kemandi
rian
6 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan Sosialisasi
tidak rewel (tanpa menangis atau dan
menggelayut pada anda) pada saat anda Kemandi
meninggalkannya? rian
7 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi
tanpa bantuan? dan
Kemandi
rian
Minta anak untuk berdiri
8 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa Gerak
berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya Kasar
dan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah dia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
6 detik atau lebih?
9 Suruh anak melompat dengan satu kaki Gerak
beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan Kasar
dengan dua kakl tidak lkut dinilai). Apakah ia
dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki
10 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara
Gerak Kasar
Gerak Halus
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Berdiri 1 kaki 6 detik
2. Melompat-lompat 1 kaki
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat,
bermain bola, Lompat jauh, jalan di atas papan sempit/permainan
keseimbangan tubuh, berayun-ayun.
2. Lomba Karung. Ambil karung/ kain sarung yang cukup lebar untuk
menutup bagian bawah tubuh dan kedua kaki anak. Tunjukkan pada
anak dan teman-temannya cara memakai karung dan melompat-
lompat, siapa yang paling cepat/dulu sampai garis tujuan
3. Main engklek. Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari
anak dan teman-temannya cara bermain engklek.
4. Melompat tali. Pada waktu anak bermain dengan teman sebayanya,
tunjuk dua anak untuk memegang tali rapiah ( panjang 1 meter) , atur
jarak dari tanah, jangan terlalu tinggi. Tunjukkan kepada anak cara
melompat tali dan bermain "katak melompat"
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menari.
2. Menggambar tanda silang
3. Menggambar lingkaran.
4. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
5. Mengancing baju atau pakaian boneka.
STIMULASI
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
1. Ajak anak bermain puzzle, menggambar, menghitung, memilih den
mengelompokkan, memotong den menempel gambar. Ajak anak
membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan
foto/gambar anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat
yang pemah dikunjungi anak, dan sebagainya
2. Menggambar
Ketika anak sedang menggambar, minta anak melengkapi gambar
tersebut, misal: menggambar baju pada gambar orang, menggambar
pohon, bunga, matahari, pagar pada gambar rumah, dan sebagainya
3. Mancocokkan dan menghitung
Bila anak sudah bisa berhitung dan kenal angka, buat 1 set kartu yang
ditulisi angka 1-10. Letakkan kartu itu berurutan di atas meja. Minta
anak menghitung benda-benda kecil yang ada di rumah seperti:
kacang, batu kerikil, biji sawo dan lain-lain, sejumlah angka yang
tertera pada kartu. Kemudian letakkan benda-benda tersebut di dekat
kartu angka yang cocok.
4. Menggunting
Bila anak sudah bisa memakai gunting tumpul, ajari cara menggunting
kertas yang sudah dilipat-lipat, membuat suatu bentuk seperti rumbai-
rumbai, orang, binatang, mobil dari sebagainya.
5. Membandingkan besar/kecil,banyak/sedikit, berat/ringan. Ajak anak
bermain menyusun 3 buah piring berbeda ukuran atau 3 gelas diisi air
dengan isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/gelas tersebut dari
yang ukuran kecil/jumlah sedikit ke besar/banyak atau dari ringan ke
berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda itu, tambah jumlahnya
menjadl 4 atau lebih.
6. Percobaan ilmiah
Sediakan 3 gelas isi air. Pada gelas pertama tambahkan 1 sendok teh
gula pasir dan bantu anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas
kedua masukkan gabus dan pada gelas ketiga masukkan kelereng.
Bicarakan mengenai hasilnya ketika anak melakukan "percobaan" ini.
7. Berkebun.
Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng /gelas
aqua bekas yang telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman
tersebut setiap hari. Ajak anak memperhatikan pertumbuhannya dari
hari ke hari. Bicarakan mengenai bagaimana tanaman, binatang dan
anak-anak tumbuh/bertambah besar.
KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
2. Senang menyebut kata-kata baru
3. Senang bertanya tentang sesuatu
4. Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang bena
5. Bicaranya mudah dimengerti
6. Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan
bentuknya
7. Menyebut angka, menghitung jari
8. Menyebut nama-nama hari
STIMULASI
1. Buku kegiatan keluarga.
Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan
foto/gambar anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat
yang pemah dikunjungi anak, dan sebagainya
2. Mengenal huruf dan simbol.
Tulis nama benda-benda yang ada di ruang-an pada sepotong kertas
kecil. Kemudian tempel kertas tersebut pada setiap benda, misalnya:
tulisan meja ditempel di meja, tulisan buku, bunga, bantal dan
sebagainya. Minta anak menyebutkan tulisan di kertas tersebut. Ajari
anak mengenali tanda-tanda di sepanjang jalan.
3. Belajar mengingat-ingat.
Masukkan sejumlah benda kecil/mainan anak ke sebuah kantung.
Minta anak memperhatikan anda ketika anda mengambil 3- 4 macam
benda kecil/dari kantung tersebut. Letakkan di atas meja dan minta
anak menyebut nama benda/mainan satu persatu.
Kemudian, minta anak menutup matanya, dan ambil salah satu benda
tadi. Tanyakan kepada anak benda apa yang hilang. Bila ia sudah
menguasai permainan ini,tambahkan jumlah benda yang diletakkan di
meja.
4. Melengkapi kalimat.
Buat kalimat pemyataan mengenai apa yang anda dan anak lakukan
bersama dan minta anak menyelesaikannya. Misalnya sehabis
mengajak anak ke kebun binatang; "Kemarin kami pergi ke............. atau
sehabis mengajak anak makan mie bakso; Makanan kesukaan adik
adalah
5. Bercerita “ketika saya masih kecil".
Anak senang mendengar cerita tentang masa kecil orangtuanya dan
senang bercerita tentang masa kecil anak. Ceritakan kepada anak
masa kecil anda dan selanjutnya minta anak menceritakan masa
kecilnya
6. Mengenal angka.
Bantu anak mengenali angka dan berhitung. Ajak anak bermain kartu,
gunakan kartu angka 2-10
7. Buat anak mau bertanya dan berceritera tentang apa yang dilihat &
didengamya.
8. Dorong anak sering melihat buku. Buat agar ia melihat anda
membaca buku.
dengan baik.
toko". Tulis harga setiap benda pada secarik kertas kecil. Buat "uang
kertas" dari potongan kertas dan uang logam" dari kancing/tutup
botol. Kemudian minta anak berperan sebagai pemilik toko, anda dan
anak yang lain pura-pura membeli benda-benda itu dengan "uang
kertas" dan "uang logam".
Selanjutnya secara bergantian anak-anak menjadi pembeli dan
pemilik toko
YA TIDAK
Anak duduk sendiri di tepi meja periksa
1 Jangan membantu anak dan jangan memberi Gerak
tahu nama gambar ini, suruh anak menggambar Halus
seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
YA TIDAK
Anak duduk sendiri di tepi meja periksa
1 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara
membetulkan, katakan pada anak "Tunjukan dan
segi empat merah” Bahasa
“Tunjukan segi empat kuning”
“Tunjukan segi empat biru”
“Tunjukan segi empat hijau"
seorang...”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus
kecil; es dingin; ayah seorang pria)
5 Jangan membantu anak dan jangan memberi Gerak
tahu nama gambar ini, suruh anak Halus
menggambar seperti contoh ini dikertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar serti contoh
ini?
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Berjalan lurus
2. Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
STIMULASI
Stimulasi perlu dilanjutkan.
Dorong agar anak dan temannya main bola, permainan menjaga
keseimbangan tubuh, berlari,lompat dengan satu kaki, lompat jauh dan
sebagainya.
Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda. Beritahu anak hal-hal
untuk keamanannya. Bila anak sudah bisa naik sepeda atau main
sepatu roda dan menger ti serta mematuhi peraturan untuk
keselamatan dan keamanan, beri anak kesempatan naik sepeda/main
sepatu roda agak jauh dari rumah.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
Menggambar dengan 6 bagian tubuh, menggambar orang lengkap
STIMULASI
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Bantu anak menulis namanya, kata-kata pendek sere angka-angka,
ajak anak bermain "berhitung"
Buat anak mau menggambar,berhitung, memilih, mengelompokkan,
menggunting, bermain puzzle, dan lain-lain.
Mengerti urutan kegiatan
Bantu anak mengerti urutan kegiatan dalam mengerjakan sesuatu.
Misalnya: mencuci tangan, menyiapkan makanan, dan sebagainya.
Siapkan bahan-bahan yang diper1ukan, beritahu anak langkah-
langkahnya secara berurutan.
Berlatih mengingat-ingat
Bila anak sudah mengenal angka 1-6, tulis setiap angka tersebut pada
potongan kertas kecil. Ajak anak melihat setiap tulisan angka tersebut,
kemudian letakkan terbalik. Minta anak menunjuk kertas dan
menyebut angkanya. Bila anak sudah menguasai permainan ini,
tambahkan jumlah potongan kertas bertuliskan angka.
Bermain berjualan
Anak-anak seUMUR ini senang bermain "berjualan". Kumpulkan hasil
kebun seperti buah, sayur; atau barang bekas seperti buku, mainan.
Gunakan benda-benda tersebut untuk berjualan dengan teman-
temannya.
Belajar bertukang memakai palu, gergaji dan palu
Anak-anak seUMUR ini dapat belajar bertukang. Sediakan peralatan
yang diperlukan seperti palu, gergaji, paku dan kayu serta benda yang
akan dipakukan ke kayu seperti tutup botol, gambar atau potongan
kain. Di bawah bimbingan dan pengawasan anda,ajarkan anak cara
meletakkan benda di kayu, memegang paku dan menggunakan palu.
Mengumpulkan benda-benda
Buat agar anak mempunyai hobi tertentu seperti mengumpulkan
perangko, mainan binatang, tutup botol,batu-batu indah dan lain-lain.
Bantu anak menghitung benda-benda yang dikumpulkan dan
menyusunnya dengan rapi. Bicarakan dengan anak apa yang sedang
anda berdua lakukan.
Belajar memasak
Ajak anak memasak sebuah resep kue yang sederhana. Bicarakan
tentang menimbang dan mengukur bahan-bahan serta mengaduk
adonan. Setelah selesai masak, minta anak membantu mencuci alat
masak yang kotor.
Mengenal karakter
Letakkan sebuah kalender di kamar anak. Bantu anak mengenal
bulan, minggu dan hari. Minta anak menandai tanggal-tanggal
penting di kalender, dan ajak anak menghitung jumlah hari
(minggu/bulan) untuk sampai pada tanggal itu.
Mengenal Waktu
Buat "jam" dari kertas/karton dengan dua buah jarum penunjuk.
Letakkan jarum penunjuk pada waktu makan siang, waktu makan
malam, dan waktu lainnya yang berarti bagi anak. Mulai dengan yang
mudah, misalnya angka 12 waktu makan siang, angka 6 waktu makan
malam. Setelah anak mengerti, ajari yang lebih sulit, misalnya jam
12.30 atau jam 6.30.
Menggambar dari berbagai sudut pandang
Ajari anak menggambar benda dari berbagai sudut pandang,
misalnya: gambar kaleng dari depan dan dari alas.
Belajar mengukur
Bila anak sudah mengenal angka, ajari cara mengukur panjang lebar
suatu benda menggunakan penggaris/pita ukur. Tulis hasil pengukuran
pada secarik kertas, bicarakan mana yang lebih lebar atau yang lebih
panjang.