*Korespondensi penulis:
Diterima (Recieved) : 17 April 2023
lukastersonoadi@students.undip.ac.id Direvisi (Revised) : 3 Juni 2023
Diterima untuk diterbitkan (Accepted) : 25 Juni 2022
ABSTRAK
Latar Belakang: Lebih dari dua tahun bencana COVID-19 berlalu menyisakan pekerjaan rumah semua
bangsa di dunia, termasuk pemerintah Indonesia. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin dalam
mengendalikan penyebaran penyakit. Upaya kesehatan berbasis masyarakat di Indonesia sebanyak 63.6% yang
aktif. Hal ini menandakan potensi yang belum tergali secara optimal dalam perlindungan kesehatan masyarakat
secara menyeluruh.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan dan pengelolaan
kesehatan secara mandiri dalam keluarga.
Metode: Menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus menggunakan data yang diambil dari sumber
data sekunder berasal dari pengelola komunitas Herbal Medicine Class, observasi, wawancara dengan 12
informan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisa konten dimana peneliti
menginterpretasikan penelitian sesuai dengan masalah penelitian.
Hasil: Komunitas memberikan ruang partisipasi masyarakat terhadap sasaran yang belum tercapai melalui
pendekatan teknologi, kearifan lokal dan suasana kondusif di masyarakat. Hal ini justru akan membantu proses
penyembuhan, peningkatan kapasitas, perlindungan kesehatan, termasuk panutan sebagai fasilitator dan teman.
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat terletak pada model, komitmen dan pemberdayaan.
Kesimpulan: Pemberdayaan komunitas dapat mencapai kedaulatan kesehatan dengan mengutamakan
keluarga menciptakan suasana kondusif, selalu menghargai kualitas hidup dan kearifan lokal serta keteladanan.
Kata Kunci: herbal medis, ketahanan, keluarga, masyarakat, pemberdayaan kesehatan
Abstract
Background: More than 2 years since the COVID-19 disaster has passed, it has left homework for all nations
in the world, including the Indonesian government, which has made every effort to control the spread of the
disease. At that time community-based health efforts in Indonesia were 63.6% active, there was potential that
had not been explored optimally in protecting public health as a whole.
Purpose: Observing community participation in health empowerment and processing independently within the
family.
Method: Using qualitative methods in the form of case studies using data taken from secondary data sources
from Herbal Medicine Class community manager,observations, interviews with 12 informants. Data analysis
was carried out using content analysis techniques in which the researcher interpreted the research according
to the research problem.
Results: The community provides space for community participation for targets that have not been reached
through a technological approach, local wisdom, and a conducive atmosphere in society, in fact helping the
healing process, capacity building, health protection, including role models as facilitators and companions.
The success of community empowerment lies in the commitment and empowerment model.
53
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
Conclusion: Community empowerment can achieve health sovereignty by prioritizing the family, creating a
conducive atmosphere, always respecting the quality of life and local wisdom and role models.
55
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
56
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
57
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
“..yang saya paling seneng itu sama. kapan diminum (disingkat 3 J + 1 C).
Penyakit-penyakit tertentu seperti kista. Melakukan lima keseimbangan yaitu bekerja,
.seperti itu. Sharing kista, obat medis gak asupan makanan /minuman, istirahat/rekreasi/
ada nih Pak. Saya tertarik kalau dibantu sosialisasi, kelola stres, olahraga rutin dan
herbal seperti apa. Sempat saya tanya di
melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat
WAG, dr. X jawab. Saya pesen sama
(PHBS). Komunitas ini mendorong tiap
beliau dan dikirim ke saya rekomendasi
sama pasien saya Pak. Alhamdulilah ada anggota untuk semakin terbiasa menyelesaikan
progress dibantu dengan obat dokter masalah dengan merunut kesehatan keluarga
juga…kombinasi”. melalui pohon kesehatan keluarga, peradangan
tersamar, dan pola hidupnya.
(Informan No.13, Akupunkturis dari Belitung)
Seorang ibu penyintas autoimun
“Waktu itu kan banyak orang yang waktu
menuturkan bahwa ketika pandemi tidak
COVID banyak orang stress, ketakutan
yang berlebihan. Disitu diterangkan
memungkinkan untuk bepergian. Informan
kegunaan apa-apa. Lha saya membantu merasakan adanya pertolongan bagi
temen-temen bahwa ini ada produk yang keluarganya dari pendampingan komunitas
dari dalam negeri dengan memanfaatkan oleh seorang tenaga medis dan ahli ramuan
herbal Indonesia .kan gitu to. Cuma tradisional.
terus.. gak tahunya pada minta apa. Ada
Seorang ASN yang harus bekerja dari
beberapa itu minta dibelikan lho. Saya
bukan penjual. Ini punyanya temen yang rumah ketika pandemi menceriterakan
bikin istrinya temen saya…gitu. Kalau ketertarikan dirinya ketika menjumpai iklan
mau pengin gak papa nanti saya pelatihan kesehatan berbasis ramuan
hubungkan. Tadinya iseng-iseng seperti tradisional Indonesia dari komunitas HMC.
itu.” Hal ini semakin menambah kepercayaan
dirinya kepada ramuan yang selama ini
(Informan No.11, Wirausahawan dari Semarang)
sebenarnya telah ia konsumsi di dalam
E. Komunitas dimasa pandemi keluarganya.
Berdasarkan Continuum Care bagi “Saya itu penyitas autoimun. Karena
kesehatan dewasa dan lansia dapat dijumpai tidak bisa ke dokter (pandemi), dan dari
pada rata-rata informan yang memelihara obat farmasi yang (saya) dapat, maka
kesehatan bagi orang tua yang menjadi pemakaian bahan herbal kan aman. Saya
mendapat saran dari dr. X (untuk)
tanggungan mereka. Terutama saat pandemi mencoba sambiloto dan itu sangat efektif
dimana semua informan menyatakan menjaga kesehatan kami berdua. Nah saat
terdampak. Mereka harus mengkonsumsi menjelang keluarga suami (dimana) saat
herbal sambiloto rutin baik sebelum sakit ini orang tua suami memakai sambiloto
sebagai intervensi preventif dan preventif dan bagus hasilnya. Kalau itu kan
maupun pada saat sakit. Hal ini menunjukkan namanya insomnia sulit tidur. Malah
adanya kepercayaan kepada ramuan beliau menjadi konsumen teraturnya. Itu
tradisional baik berdasarkan hasil pengalaman aja yang bisa (saya) lanjutkan. Ada
sesama anggota maupun pemandunya serta beberapa temen yang bertanya saya pakai
dari buku-buku pegangan yang dibagikan. Hal apa saat pandemic. Saya kira saya
ini merupakan learning by doing atau belajar gunakan herbal dari tanaman obat
keluarga dari dr.X. Saya tidak mau
sambil melakukan apa yang dibagikan antar sembarangan minum”.
anggota. Bahan herbal dapat diambil dari
sekitar lingkungan sendiri. Memudahkan (Informan No.10, Ibu pensiunan dari Cimahi)
mengedukasi anggota dalam melakukan
“Waktu itu kita pandemi boleh dikata
identifikasi jenis herbal, jumlah dosis, dan jam kerja dari rumah karena kebanyakan
58
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
lewat sosmed dan kerja lewat internet. keteladanan seorang tokoh masyarakat. Upaya
Kemudian ada iklan pelatihan dari SU ini dapat menghantarkan keluarga mencapai
(HMC) tersebut. Jadi saya penasaran kedaulatan kesehatan.
karena selama ini sering konsumsi, tapi
belum tahu sebenarnya dari kesehatan. Restuastuti, dkk11 memberikan penilaian
Tapi gak pernah pelajari hal tersebut saat pembuatan program untuk meningkatkan
saya kuliah. Mau tahu benar-benar kualitas upaya pemberdayaan masyarakat di
bermanfaat atau hanya sekedar. Karena Kota Pekanbaru. Program tersebut terdiri dari
memang sudah mengenal dari kecil saya tiga aspek, yaitu keaktifan tokoh masyarakat,
sudah percaya, tanpa ada pengetahuan.
ketersediaan organisasi kemasyarakatan dan
Tapi karena sudah sering konsumsi
UKBM, dan pemanfaatan sarana dan material
otomatis percaya, psikologinya sudah
percaya. Karena bergabung lebih tahu dari masyarakat. Oleh sebab itu, model
dari segi keilmuan kesehatan seperti itu pemberdayaan komunitas HMC yang
Pak.” memadukan antara pengelolaan yang handal
(Informan No.12 Ibu ASN dari Semarang) berpedoman pada hasil penelitian dan panduan
dari Kementerian Kesehatan. Peran tokoh
DISKUSI masyarakat sudah memadai untuk dimasukkan
kedalam organisasi kemasyarakatan yang
Memperhatikan terhadap pelayanan
berkontribusi menyehatkan bangsa.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) dan upaya pemerintah Indonesia memiliki banyak tokoh pen-
mendorong peran masyarakat memanfaatkan ting dan berpengaruh di masyarakat yang
program Asuhan Mandiri (Self Care) berbasis memiliki perhatian di bidang kesehatan. Hal
ramuan tradisional, serta ditunjang pendapat ini perlu dibangkitkan yang memungkinkan
Lestari TW, dkk bahwa pemerintah telah mereka membentuk komunitas kesehatan
melakukan pelestarian jamu. Upaya tersebut bersinergi dengan UKBM dimana keduanya
melalui saintifikasi jamu yaitu pembuktian dapat saling membantu satu dengan yang lain.
ilmiah jamu berbasis pelayanan kesehatan. Adanya peran tokoh masyarakat turut ambil
Melalui sebuah koordinasi dan pembinaan bagian dalam komunitas akan memperkuat
yang baik dari otoritas kesehatan terbawah bangsa Indonesia menghadapi kemungkinan
yakni Puskesmas. Membuka kesempatan akan terjadi kebencanaan kesehatan.
kehadiran peran serta masyarakat dalam
melakukan pemberdayaan bidang kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN
berbasis ramuan tradisional selain dari wadah
Herbal Medicine Class (HMC) yang
UKBM.
sedang menjadi perhatian dalam
Peran serta masyarakat berbentuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam
komunitas penggiat program Asuhan Mandiri menyehatkan bangsa. HMC mampu
seperti HMC perlu mendapat apresiasi yang memandirikan anggota dalam meningkatkan
tinggi ketika mampu memberikan manfaat kesehatan keluarga dan masyarakat
bagi anggotanya. Oleh sebab itu, kepada disekitarnya. Adanya upaya kesehatan yang
komunitas yang sedang bergiat melakukan dilatihkan dalam pemberdayaan komunitas
pemberdayaan upaya kesehatan mendorong para anggota dapat menyelesaikan
bersumberdaya masyarakat hendaknya selalu masalah kesehatan keluarga dan meluas
didorong mampu menciptakan ruang yang kepada masyarakat di sekitarnya. Dalam
kondusif dalam berinteraksi bersama strategi komunitas di masa yang akan datang,
anggotanya. Menghargai kualitas hidup dan perlu memperhatikan langkah-langkah yang
mengintegrasikan potensi kearifan lokal mudah namun ampuh. Selain itu perlu
berupa ramuan tradisional melalui peran memperlengkapi keluarga sedini mungkin
menghadapi kebencanaan kesehatan.
59
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
60
Adi, Lukas Tersono dkk. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 53-61 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6849
12. Bappenas KP. Studi Pembelajaran 17. Rukavina TV, Viskić J, Poplašen LM,
Penanganan COVID-19 Indonesia. 2021. Relić D, Marelić M, Jokic D, et al.
1–275 p. Dangers and benefits of social media on e-
13. Lestari TW, Nurhayati N, Delima D, professionalism of health care
Opitasari C, Siswoyo H. Gambaran professionals: Scoping review. Vol. 23,
Tingkat Kepuasan Pasien pada Pelayanan Journal of Medical Internet Research.
Kesehatan dengan Jamu di Rumah Riset JMIR Publications Inc.; 2021.
Jamu Hortus Medicus Tawangmangu. J 18. Rusman ADP, Umar F, Majid M.
Penelit dan Pengemb Pelayanan Kesehat. Kecemasan Masyarakat Selama Masa
2018;2(2):81–6. Pandemi Covid-19. J Kesmas (Kesehatan
14. Kemenkes, Kemendagri. Kepmenkese RI Masyarakat) Khatulistiwa. 2021;8(1):10.
No: 1529 Tahun 2010 Tentang Pedoman 19. Lim J, Broughan J, Crowley D, Kelly BO,
Umum Pengembangan Desa dan Fawsitt R, Burke MC, et al. COVID-19 ’ s
Kelurahan Siaga Aktif. 2010. impact on primary care and related
15. Rukmini R, Kristiani L. Gambaran mitigation strategies : A scoping review.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Eur J Gen Pract [Internet].
Tradisional pada Penduduk Lanjut Usia di 2021;27(1):166–75. Available from:
Indonesia. Bul Penelit Sist Kesehat. 2021 https://doi.org/10.1080/13814788.2021.1
Feb 4;24(1):68–78. 946681
16. Handayani S, Suharmiati S, Karlina K, 20. Nizam MZ, Powell L, Zary N. Elements
Wardhani YF. Relevansi, Efektivitas dan That Underpin the Design, Development,
Sustainabilitas Model Pemberdayaan and Evaluation of Social Media Health
Paraji dan Kokolot dalam Upaya Interventions: Protocol for a Scoping
Meningkatkan Persalinan di Fasilitas Review. JMIR Res Protoc. 2022 Feb
Kesehatan. Bul Penelit Sist Kesehat. 2021 1;11(2):e31911.
Feb 3;24(1):1–10.
61