Outline
1. Pemeliharaan Korektif (CM)
2. Pemeliharaan Preventif (PM)
3. Pemeliharaan Prediktif (PdM)
4. Reliability Centered Maintenance (RCM)
5. Maintenance Planning & Scheduling
6. Quality and Safety in Maintenance
7. Reliabilitas
8. Maintainabilitas
9. Study Case : Air Umpan Cooling Tower
Istilah-Istilah Umum dalam Perawatan
• Availability : perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk diapakai/
dioperasikan.
• Downtime : perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan.
• Check : menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
• Facility register : alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi
fasilitas/peralatan.
• Maintenance management : organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui
bersama.
• Maintenance schedule : suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-
kejadian yang menyertainya.
• Maintenance planning : suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda,
peralatan, sumber daya manusia, dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan di masa yang akan
datang.
Istilah-Istilah Umum dalam Perawatan (Cont’d)
• Overhaul : pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian
dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
• Test : membandingkan keadaan suatu fasilitas/peralatan terhadap standar yang dapat diterima.
• User : pemakai peralatan/fasilitas.
• Owner : pemilik peralatan/fasilitas.
• Vendor : seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/ perlengkapan, pabrik-pabrik, atau
bangunan-bangunan.
• Trip : mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
• Shut-in : sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
• Shut-down : mendadak mati sendiri/sengaja dimatikan.
Prinsip Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan
Perencanaan Pekerjaan dan Tenaga
Pengorganisasian Pelaksanaan Pekerjaan
Modul Perencanaan W.O dan Penjadwalan
Jenis-Jenis Pemeliharaan (Maintenance )
Scheduled maintenance
Preventive maintenance
B. Tujuan
1. Meningkatkan kehandalan mesin atau bagian mesin yang memiliki daur hidup yang pendek
2. Mengurangi frekuensi kerusakan mesin
3. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang atau berdampak serius atau biaya tinggi
4. Meningkatkan kualitas perbaikan
1. Pemeliharaan Korektif (Cont’d)
C. Metode Pelaksanaan
1. Fail-Repair : reparasi hingga kembali normal
2. Salvage : pengambilan elemen yang rusak
3. Rebuild : perbaikan semirip mungkin aslinya
4. Overhaul : perbaikan hanya bagian yang rusak
5. Servicing : kegiatan perbaikan keseluruhan
D. Jenis-Jenis
1. Remedial maintenance yang bertujuan untuk mengeliminasi sumber kesalahan tanpa mengganggu
proses produksi.
2. Deferred maintenance merupakan jenis aktivitasmaintenance yang tidak secara langsung dilakukan
setelah terjadi kesalahan karena dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap proses produksi.
3. Shutdown corrective maintenance merupakan jenis aktivitasmaintenance yang terjadi ketika proses
produksi berhenti total.
1. Pemeliharaan Korektif (Cont’d)
Keuntungan Kerugian
1. Melibatkan lebih sedikit pekerja pada saat 1.Biaya yang meningkat apabila terjadi
proses berlangsung dan sistem berjalan baik- downtime pada peralatan
baik saja
2. Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit saat 2. Biaya buruh meningkat terutama bila terjadi
sistem berjalan lancar overtime yang dibutuhkan
3.Biaya yang harus dikeluarkan untuk
perbaikan atau penggantian peralatan
4. Penggunaan staff yang tidak efisien
Kekurangan Pemeliharaan Korektif
Breakdown generally occurs inappropriate times leading to poor and hurried
maintenance
Excessive delay in production & reduces output
Increases chances of accidents and less safety for both workers and machines
• Pesawat MAS Boeing 737 take off dari KLIA menuju CGK pukul 23.00 WIB.
• Kedua engine dan sistem hidrolik pesawat bekerja dengan baik.
• Pukul 00.30 WIB terjadi ledakan di left engine (engine 2) pesawat.
• Terjadi kegagalan pada left engine (engine 2) pesawat yang diikuti dengan kegagalan pada
sistem hidrolik pesawat.
• Meskipun emergency maintenance yang dilakukan pilot berhasil, engine tetap tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya (gagal).
B. Tujuan
1. Mencegah penurunan kondisi operasi
2. Meningkatkan masa produktif suatu alat
3. Meminimalisasibreakdown dan perbaikan alat
4. membantu perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan,
5. Mengurangiproduction losses yang mungkin terjadi jika ada kerusakan, serta menjamin keselamatan
pekerja.
2. Pemeliharaan Preventif (Cont’d)
C. Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi area yang membutuhkan pemeliharaan
2. Identifikasi kebutuhan pemeliharaan
3. Menentukan frekuensi dan jadwal pemeliharaan
4. Mempersiapkan pemeliharaan
5. Penjadwalan pemeliharaan dalam setahun
6. Perluasan pemeliharaan
2. Pemeliharaan Preventif (Cont’d)
D. Jenis-Jenis
a. Window Maintenance : tindakan pemeliharaan yang dilakukan jika mesin sedang tidak digunakan selama
jangka waktu tertentu.
b. Routine Maintenance : tindakan pemeliharaan yang berulang dan periodik , seperti pelumasan,
pembersihan, pengaturan, dan sebagainya.
c. Running Maintenance : tindakan pemeliharaan yang telah dijadwalkan yang dilakukan terhadap mesin
yang sedang beroperasi .
d. Oportunity Maintenance : merupakan tindakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap mesin ketika ada
sebuah kesempatan pemeliharaan yang muncul diluar jadwal yang direncanakan.
e. Shutdown Preventive Maintenance
2. Pemeliharaan Preventif (Cont’d)
Keuntungan Kerugian
1. Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang. 1. Biaya Mahal
2. Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga
perawatan.
3. Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang
dibutuhkan.
4. Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
5. Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat
kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di
gudang setiap waktu.
6. Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya
kerusakan.
Keuntungan Pemeliharaan Preventif
B. Tujuan
1. Pemeliharaan prediktif dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi
fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
2. Pemeliharaan prediktif juga berarti meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan efektivitas
keseluruhan dari proses manufaktur dan produksi.
3. Pemeliharaan Prediktif (Cont’d)
C. Metode Pelaksanaan
1. Pemilihan alat
2. Inspeksi instalasi alat baru (commissioning )
3. Progam inspeksi selama umur alat
4. Pembuatan dokumen pengukuran dan kondisi yang ditemukan baik selama inspeksi maupun setelah inspeksi .
5 Pemelihararaan prediktif melaluisoftware khusus untuk melihat tanda-tanda terjadinya trouble
D. Jenis-Jenis
1. Condition-based predictive maintenance : didasarkan pada kondisi berkelanjutan atau periodik dari alat monitoring
untuk mendeteksi tanda-tanda kegagalan
2. Statistical-based predictive maintenance : didasarkan pada data statistik dari hasil rekaman alat ukur yang sangat
teliti mengenai waktu berhentistoppage
( ) alat dan komponen maka dapat dikembangkan suatu model untuk
memprediksi waktu kegagalan.
3. Pemeliharaan Prediktif (Cont’d)
C. Teknologi Pemeliharaan Prediktif
1. Vibration Monitoring
Sistem berbasismicroprocessor yang menggunakan analisis getaran dapat digunakan dengan efektif pada semua
peralatan elektromekanik
2. Thermography
Merupakan teknik pemeliharaan prediktif yang dapat digunakan untuk mengawasi kondisi mesin, struktur dan sistem
alat, tidak hanya terbatas pada peralatan elektron.
3.Tribology
Merujuk pada desain dan operasi dinamik dari pelumas yang mendukung struktur dari mesin.
4.Visual inspections
Merupakan teknik yang menggunakan kemampuan visual tenaga ahli untuk mendeteksi kerusakan yang timbul
pada mesin ataupun sistem,.
5.Ultrasonics
Teknik ultrasonik menggunakan frekuensi diatas 30000 Hertz.
Keuntungan Pemeliharaan Prediktif
Contoh Pemeliharaan Prediktif
• In predictive maintenance, machinery conditions are periodically monitored and this
enables the maintenance crews to take timely actions, such as machine adjustment,
repair or overhaul
Definisi Tujuan
• Merupakan proses sistematis yang • Mengembangkan desain yang
harus dilakukan untuk menjamin seluruh kemampuan peliharaannya maintain
(
fasilitas fisik dapat beroperasi dengan ability ) baik.
baik dengan memadukan berbagai jenis • Memperoleh infromasi yang penting
sistem pemeliharan reactive,
( untuk melakukan perbaikan
preventive, predictive, proactive improvement
( ) pada desain awal yang
maintenance ) yang berkorelasi dengan kurang baik.
data keandalan sistem/alat proses • Mengembangkan sistem maintenance
yang dapat mengembalikan kepada
reliability
( data )
reability dan safety seperti awal mula
equipment dari keusangan (deteriorasi)
yang terjadi setelah sekian lama
dioperasikan.
• Untuk mewujudkan segala tujuan
dengan biaya yang efektif.
4. Reliability Centered Maintenance (RCM)
Komponen RCM
Proactive Maintenance
Proactive Maintenance, terdiri dari :
• Reliability Engineering : jembatan penghubung dari pendekatan
proactive maintenance, seperti: redesain, modifikasi atau
improvement
• Failed item analysis : Inspeksi visual setelah komponen yang
mengalami kegagalan dilepaskan dari sistemnya.
• Root cause failure analysis (RCFA) : RCFA berkonsentrasi secara
proaktif mencari penyebab terjadinya kegagalan.
• Age Exploration : Dilakukan untuk menguji kelayakan kegiatan
maintenance untuk diaplikasikan dengan mempertimbangkan
beberapa halTechnical
: Content, Performance Interval Task
,
Grouping ,.
• Spesifikasi peralatan : Pendekatan kegiatan ini adalah melakukan
dokumentasi sebuah equipment, seperti dokumentasi data awal
(commisioning),
4. Reliability Centered Maintenance (RCM)
Keuntungan Kerugian
Mengurangi kemungkinan adanya kegagalan Biaya yang signifikan awal untuk pelatihan, dan
peralatan
Program perawatan yang lebih efisien Penghematan tidak mudah dilihat oleh
manajemen
Meningkatkan ketangguhan dari sistem dan
komponen
Harga yang lebih murah dikarenakan tidak
adanya perawatan yang tidak diperlukan
Tidak diperlukan pemeriksaan yang banyak
Metode
Definisi Tujuan Pelaksanaa Keuntungan
n
5.A Maintenance Planning
• Perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan yang efektif akan berkontribusi
aktif pada kegiatan yang berlangsung di dalam sebuah pabrik. Hal tersebut
dapat berakibat kepada proses produksi ataupun proses yang berlangsung
selama beroperasinya pabrik yaitu dengan:
• Meminimalkan waktuidle .
Definisi • Memaksimalkan efisiensi penggunaan kerja, peralatan material, dan waktu.
• Mempertahankan tingkat responsif terhadap kebutuhan produksi.
Metode Jenis-jenis
Definisi Tujuan
Pelaksanaan Penjadwalan
5. B Maintenance Scheduling
Report as the maintenance work progress (Laporkan segala jenis pemeliharaan yang
dilakukan
Do not use second hand part (Jangan menggunakan peralatan bekas /second hand )
Sistem Pemeliharaan dengan Kualitas
Baik
Test the repaired item prior to it’s hand back (Pengecekan kembali)
uji kebocoran
waktu respon
Mengapa dibutuhkan keamanan dalam perawatan?
Banyaknya pengerjaan
pemeliharaan dilakukan tidak
Pengerjaan pemeliharaan dilakukan
secara berkala. Misalnya saja
oleh pihak luar yang tidak mengenal
adanya kegagalan atau kerusakan
lingkungan lokasi.
alat. Sangat sedikit peluang untuk
fokus pada keselamatan.
Pengerjaan pemeliharaan
Sulitnya berkomunikasi pada saat
membutuhkan waktu yang singkat,
pemeliharaan dilakukan.
lokasi terpencil dan sulit dicapai.
Beberapa Pertimbangan dalam Mendesain Peralatan
Pemeliharaan
Menyederhanakan desain sebisa mungkin.
Menyediakan fail-safe desain untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan saat terjadi
kegagalan.
Mengembangkan desain atau prosedur untuk meminimalkan terjadinya kesalahan
pemeliharaan.
Menyertakan perangkat atau pengukuran lainnya untuk memungkinkan deteksi dini atau
prediksi.
Reliability Area
• Safety System
2
• Maintenance (Reliability
3 Centered Maintenance /RCM)
Safety Cost
Oriented Reliability Oriented
Seri
Parallel
Standby
Series Network
•
Series Network
Times of Failure:
Substitusi dua persamaan, menjadi:
• Dimana = merupakan reliability system pada waktu t
Maintainabilias Maintenance
• kemampuan dari suatu alat untuk • semua aksi yang perlu dilakukan untuk
dipelihara mengembalikan atau menjaga alat dalam
• karakteristik perancangan kondisi operasi yang efektif.
MTTR adalah satuan yang berhubungan erat dengan maintanaibilitas, yaitu waktu yang diperlukan dari persiapan perbaikan, perbaikan,
danstart up setelah perbaikan.
Maintainabilitas sebagai Fitur Desain
Memberikan kinerja operasional dan keamaan yang maksimum
Kesalahan dari alat dapat dideteksi dan diisolasi pada suatu waktu,
dengan suatu cara yang pasti, baik melalui uji alat atau investigasi,
baik saat alat itu beroperasi atau tidak. Maka, sangat penting untuk
membuat suatu alat mudah untuk diuji.
Maintainabilitas berhubungan erat dengan aspek-aspek
desain yang lain, yaitu:
Accessibility:
• akses yang mudah dan waktu yang singkat untuk mengakses alat atau area, untuk
dilakukan pemeliharaan.
Modularity
• perancangan yang membuat suatu alat tersusun dari bagian-bagian terpisah yang dapat
dilepas atauremovable.
Unambiguous measures
• fitur-fitur yang membantu pengoperasioan seperti label nama, kode warna, tipe koneksi
tertentu, peringatan keamanan, dan lainnya yang memungkinkan terjadinya pemeliharaan
yang cepat, aman, dan tanpa kecelakaan.
Pengujian Maintainabilitas Alat
• Functional testing
• Performance testing
• Verification testing
• Demonstration testing
• Evaluation testing
Analisis Maintainabilitas
Analisis Kuantitatif: digunakan untuk memverifikasi desain selama
proses perancangan dan memvalidasifinal design agar sesuai dengan
maintainability yang diinginkan.
Analisis Kualitatif: memiliki hasil yang lebih variatif karena tipe analisis ini
dilakukan dengan meninjau berbagai aspek pemeliharaan.Sistem atau
previous design downtime
peralatan terkait dianalisis dari segi kegagalan , ,
human factor
serta .
Pedoman untuk Desain Maintainabilitas
Study Case : Air Umpan Boiler
Air Umpan Boiler
Prinsip kerja dari boiler memanfaatkan air umpan yang telah melalui proses
pretreatment di softener dipompakan ke economizer, kemudian terjadi
pemanasan awal untuk meningkatkan efisiensi boiler.
Karakteristik Air Umpan Boiler
Tabel Parameter Air Umpan Boiler Berdasarkan
•Sumber: ASME
1. Air kondensat (steam yang telah berubah fasa menjadi air)
Parameter Satuan Pengendalian Batas
2. Air make up (air baku yang sudah diolah).
•Karakteristik Air Umpan Boiler :
pH Unit 10.5 – 11.5
1.Tidak mengandung unsur yang dapat Conductivity µmhos/cm 5000, max
menyebabkan terjadinya endapan yang dapat TDS Ppm 3500, max
P – Alkalinity Ppm -
membentuk kerak, menyebabkankorosi,
M – Alkalinity Ppm 800, max
2.Tidak mengandung unsur yang dapat O – Alkalinity Ppm 2.5 x SiO2, min
External Internal
Treatment Treatment
Mekanik Kimiawi
Lime
Deaerasi
Softening
Alat
Penukar
Ion
1. Pengolahan Air Umpan Boiler: Deaerasi
1. Metode Deaerasi Mekanis
4Proses deaerasi mekanis salah satunya adalah dengan
pemanasan. Prinsip dasar dari deaerasi dengan sistem
pemanasan adalah apabila temperatur dinaikkan pada air
maka kelarutan dari gas-gas akan berkurang atau turun
Konsep penambahan kapur dan soda abu didasarkan pada prinsip ion penyebab
kesadahan dapat dihilangkan apabila ion tersebut diendapkan, dengan
menaikkan pH air lewat penambahan alkalinitas. Hal ini akan mengubah
bikarbonat menjadi karbonat sehingga terjadi endapan.
4. Pengolahan Air Umpan Boiler:
Internal Treatment
Internal Treatment digunakan untuk menghambat laju pembentukan 3.Chelant/Dispersion
kerak pada permukaan perpindahan panas dan mencegah Chelant dikombinasikan dengan airhardness membentuk
terbentuknya korosi. Metode yang digunakan antara lain : senyawa terlarut yang dapat dihilangkan dengan metode
blowdown Chelant
. yang paling sering digunakan adalah
1. Kontrol Alkalinitas : menambahkan pada air boiler dengan sodium ethylenediaminetetraacetic acid
garam (EDTA) dan
menggunakan kaustik (NaOH) atau garam karbonat/bikarbonat asam nitrilotriacetik (NTA).
dan mengontrol pH air boiler, dengan cara membentuk sistemm
buffer yang akan membantu menjaga pH tetap pada range yang 4.Coordinated Phospate /pH
diinginkan Programcoordinated phosphate/pH dilakukan dengan
2. Phospate Precipitation/Dispersion : Penambahan garam mengkontrol pH dengan memasukan kombinasi garam
inorganik pada air boiler dapat meningkatakan alkalinitas dan sodium posfat dan mempertahankan konsentrasi fospat
mencegah terjadinya korosi dan padatan yang tebentuk karena total pada air boiler. pH sasaran dan tingkat konsentrasi
penambahan fosfat lebih mudah dihilangkan. Padatan kemudian mengubah fungsi tekanan boiler karena efek dari suhu dan
blowdown.
dihilangkan dari boiler dengan metode sifat larutan
Referensi
• https://www.linkedin.com/pulse/machine-learning-predictive-maintenance-manuel-dias
• http://www.maintenance.org/topic/do-you-want-predictive-maintenance-or-condition-
monitoring
• http://www-03.ibm.com/software/products/no/predictive-solutions-foundation
• http://maintenanceplanner.blogspot.co.id/2009/01/jenis-jenis-perawatan.html
Tugas 2019
1. Pipa dan Vesel 8
2. Storage tank 7
3. Pompa, kompresor dan turbin 1
4. HE, cooler dan furnace 5
5. Pupuk 2
6. PT Badak 3
7. Unit Pengolahan Pertamina 4
8. Candra Asri 6