BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Bencoolen Mining merupakan salah satu perusahaan pertambangan di
Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Marga Sakti Seblat dan Ulok Kupai,
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. PT Bencoolen Mining merupakan
perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara.
Didirikan pada tahun 2010 dengan mengantongi izin usaha pertambangan
eksplorasi (IUP Eksplorasi) berdasarkan keputusan Bupati Bengkulu Utara nomor
506 tahun 2014 tanggal 30 Desember 2014. Sedangkan Izin Usaha Pertambangan
Operasi Produksi (IUP OP) didapat tahun 2018 dan berlaku selama 20 tahun
hingga tahun 2038. Kami juga memiliki izin ekspor (Eksportir Terbatas/ET). PT
Bencoolen Mining memiliki konsesi lahan tambang batu bara seluas 1543 Ha
yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Indonesia.

Kegiatan survey pada usaha pertambangan merupakan kegiatan penunjang

yang sangat penting, baik pada tahap persiapan (eksplorasi). Pada tahap kegiatan
survey sangat berguna untuk membuat peta dasar peta topografi wilayah
pertambangan yang akan digunakan untuk menentukan sebaran atau pengendapan
bahan galian serta bentuk/keromantisan permukaan bumi sebelum kegiatan
penambangan dilakukan. Informasi dan data yang diperoleh dari kegiatan survei
nantinya akan diolah menjadi data utama yang menjadi dasar pembuatan desain
tambang (desain tambang) dan penentuan lokasi yang akan ditambang. Dari
desain itu dapat dilihat volume mineral yang akan ditambang serta volume
overburden yang harus dipindahkan. Di Selama kegiatan eksploitasi juga
dilakukan survei dengan tujuan untuk mengevaluasi kemajuan tambang atau untuk
mengetahui total volume material yang digali yang sudah ditambang atau
(overburden) yang sudah dibongkar dan sisanya cadangan bijih yang belum digali.
Alternatif lain untuk mencari tahu volume yang digali adalah untuk menghitung

1
laju pengangkutan. Adanya perbedaan antara volume hasil pengukuran survei dan
pencatatan/data ritase alat angkut (truck count), hasil survey overburden adalah
nilai volume yang digunakan sebagai referensi pembayaran untuk hasil penggalian
lapisan penutup.Pada bulan Desember 2021 jumlah volume overburden
berdasarkan data survey berjumlah 44,991 BCM sedangkan volume (truck count)
overburden dengan menggunakan uji petik kapasitas vessel dumptruck sebesar
7,04 BCM pada bulan Desember 2021 mendapatkan volume penggalian
overburden 34.974 BCM. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil selisih
perbandingan antara pencatatan data truck count dengan survey melalui studi
kasus di PT Bencoolen Mining.

1.2 Tujuan Kerja Praktik

Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk :

1. Mengetahui factor-factor yang mempengaruhi pengoptimalan volume

penggalian dan luasan area penggalian material overburden.
2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi Perbandingan pengukuran
menggunakan alat survey tambang terhadap ritase alat angkut (truck count)
overburden di pit CMS pada bulan Desember 2021 di PT. Bencoolen
Mining.

1.3 Manfaat Kerja Praktik

Adapun manfaat yang dapat di peroleh dalam kegiatan kerja praktik adalah:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Berikut merupakan uraian manfaat yang dapat di peroleh mahasiswa :

a. Memahami tahapan proses penambangan, dan pengukuran volume

overburden dengan survey dan truck count (Ritase).
b. Memahami faktor yang menjadi Penyebab terdapat nya Perbedaan hasil
perhitungan volume antara survey dan truck count (ritase)

2
1.3.2 Bagi Perusahaan
Berikut merupakan uraian manfaat yang dapat di peroleh perusahaan :
a. Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa yang merupakan salah satu
kewajiban perusahaan untuk mensosialisasikan hasil sumber daya alam yang
diolah dan pemanfaatannya melalui dunia pendidikan.
b. Memudahkan perusahaan untuk mendapatkan masukan-masukan baru yang
dapat mungkin diterapkan di perusahaan tempat dilangsung kannya kerja
praktik.
c. Membangun kerja sama yang baik untuk kedepannya
d. Mendapatkan tenaga kerja baru sementara.
e. Meningkatkan citra perusahaan.
f. Mendukung program pendidikan pemerintah