4
Gambar. 2.1 Struktur Perusahaan
5
PT. Bencoolen Mining memiliki tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja,
Keselamatan Operasional dan Lingkungan Hidup yaitu tidak ada kecelakaan
tambang berakibat mati, tidak ada penyakit akibat kerja dan tidak terjadi
pencemaran lingkungan. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan PT. Bencoolen
Mining berkomitmen untuk memajukan kepentingan perusahaan dengan
menerapkan keselamatan pertambangan dan perlindungan lingkungan dengan:
1. Mentaati dan mematuhi semua peraturan dan perundangan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Keselamatan Operasional, dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang terkait dengan bisnis perusahaan.
2. Menempatkan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja, Keselamatan
Operasional, dan Lingkungan Hidup sebagai prioritas di dalam
pelaksanaan kegiatan operasi agar tercipta lingkungan kerja yang aman
dan kondusif bagi semua karyawan.
3. Melakukan identifkasi dan pengendalian aspek Keselamatan Kesehatan
Kerja, Keselamatan Operasional, dan Lingkungan Hidup dengan upaya
mengendalikan semua resiko dan dampak yang ditimbulkan sehingga
mencegah sedini mungkin terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja dan pencemaran.
4. Meningkatkan kompetensi karyawan terkait Keselamatan Kesehatan
Kerja, Keselamatan Operasional, dan Lingkungan Hidup kepada tenaga
kerja untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Pertambangan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Perusahaan.
5. Melakukan kajian ulang secara berkala dan perbaikan terus menerus
terhadap sistem manajemen dan pelaksanaan Keselamatan Kesehatan
Kerja, Keselamatan Operasional, dan Lingkungan Hidup secara
berkelanjutan.
6. Melakukan komunikasi, konsultasi dan partisipasi terhadap pekerja secara
kerja sama yang baik terkait dengan bisnis perusahaan.
6
2.1.4 Iklim dan Curah Hujan
letak Kota Bengkulu yang berada di daerah pesisir pantai menyebabkab
udaranya relatif panas dengan suhu udara sepanjang tahun relatif sama. Suhu
udara maksimum rata-rata setiap bulanya berkisar 290 0C – 3000C dan suhu
minimum berkisar antara 230C dengan kelembaban udara berkisar antara 81%-
91% serta kisaran kecepatan angin maksimum berada pada 14-19 knot. Curah
hujan bulanan berkisar 200-600 mm dengan jumlah hari hujan setiap bulan antara
10-21 hari. Berdasarkan klasifikasi iklim Kota Bengkulu tergolong tipe iklim A
(Tropis Basah) dengan jumlah bulan basah 10 bulan dimulai dari Bulan Oktober
sampai Bulan Juli. Pada Bulan Mei sampai Oktober ditandai dengan musim
kemarau, hujan lebat akan terjadi pada Bulan Desember sampai Januari.
Curah Hujan Bengkulu Utara Stasiun Putri Hijau (mm)
Tabel 2. Data Curah Hujan Untuk Provinsi Bengkulu Utara Tahun 2019-2021
(Badan Statistik Bengkulu Utara 2021)
7
2.2 Sistem Penambangan
Sistem penambangan yang di gunakan di PT. Bencoolen Mining adalah
tambang terbuka dimana secara umum penambangan di awali dengan
pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk dan menyimpan nya di tempat
tertentu, pembongkaran dan penggalian tanah penutup ( Overburden ) dengan
menggunakan beberapa alat berat seperti exavator, dupm truck, dan articulad
dump truck dinguakan sebagai alat gali muat nya untuk memindahkan ke area
disposal area, penggalian bahan galian atau eksploitasi, dan membawanya ke
stockpile untuk di olah maupun di pasarkan secara langsung dan kegiatan
reklamasi dilakukan pada area yang telah selesai penmbangan nya.Berikut
merupakan uraian dari proses penambangan yang ada di PT Bencoolen Mining
8
Sedangkan yang dimaksud dengan batuanadalah bagian kulit bumi yang lebih
keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan mineralpembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali
sangat bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan
berdasarkan mudah-sukarnya digalidengan peralatan PTM.Adapun salah satu cara
penggolongan material tersebut adalah:
A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya:
Tanah atas atau tanah pucuk (top soil).
Pasir (sand).
Lempung pasiran (sandy clay).
Pasir lempungan (clayey sand).
B. Agak keras (medium hard digging), misalnya
Tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.
Batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).
C. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya:
Batu sabak (slate).
Material yang kompak (compacted material).
Batuan sedimen (sedimentary rocks).
Konglomerat (conglomerate).
Breksi (breccia).
D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar
(fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat
digali, misalnya:
Batuan beku segar (fresh igneous rocks).
Batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks) Macam-macam material
ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor pengisian (fillfactor) dan
faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang digali.
Penggunaan alat-alat berat yangg kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapanganpekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidaktercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian
9
biaya repair yang tidaksemestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan
jumlah peralatan danattachmetnya, sebaiknya kita pahami lebih dahulu fungsi dan
aplikasinya. Ada beranekamacam alat berat yang dewasa ini dipergunakan di
proyek-proyek pembangunan dalam hal ini adalah peralatan yang berhubungan
dengan pekerjaan pemindahan tanah salah satunya alat angkut, jenis-jenis alat
angkut (Haulers) dalam bidang pertambangan alat angkut adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengangkut material-material tambang baik itu material yang
bernilai ekonomis ataupun tidak dari satu tempat ke tempat yang lain (tempat
penimbunan atau pengolahan). Adapun jenis-jenis alat angkut tersebut yaitu:
1. Dump Truck
Truk jungkit atau truk pembuang (dump truck) adalah truk yang isinya
dapat dikosongkan tanpa penanganan.Truk pembuang biasa digunakan
untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk
keperluan konstruksi. Secara umum, truk jungkit dilengkapi dengan bak
terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak
itu bisa diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut
bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan.Truk pembuang yang ada di
Indonesia kini sudah diproduksi banyak usaha menengah karoseri, dimana
usaha industri menengah ini bermitra kerja dengan usaha industri otomotif
bermesin besar. Itulah sebabnya kini semakin bertambah usaha karoseri di
Indonesia seiring dengan kebutuhan moda transportasi industri
2. Excafator
Ekskavator atau mesin pengeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang,
tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi).Rumah rumah diletakan di atas
kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau Roda. Ekskavator kabel
menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Ekskavator kabel
adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering disebut Power
shovel. Semua gerakan dan fungsi dari ekskavator hidraulis menggunakan
aksi cairan hidrolik, dengan silinder hidrolik dan motor hidrolik.
10
Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder hidraulis, maka mode
operasi mereka berbeda dengan ekskavator kabel.
2.3. Survey Pemetaan
Survey Pemetaan Merupakan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi untuk
menentukan posisi relatif suatu titik di atas, atau di bawah permukaan bumi
Sebuah dalam pengertian umum Geomatika survey pemetaan juga diartikan
disiplin ilmu yang mencakup semua metode untuk mengukur danmengumpulkan
informasi tentang bumi fisik dan lingkungan, memproses informasi, dan
menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan kepada berbagai kebutuhan.
Survey telah memainkan peran yang sangat penting sejak awal peradaban
manusia dimulai dengan melakukan pengukuran dan menandai batas pada tanah
pribadi. Dengan berlalunya waktu, pentingnya bidang survey terus meningkat
dengan meningkatnya permintaan untuk berbagai peta dan jenis spasial lainnya
dari informasi terkait dan kebutuhan yang berkembang untuk mengatur garis yang
akurat dan untuk membantu proyek tambang dan konstruksi. Pada saat ini peran
pengukuran dan pemantauan lingkungan kita semakin penting, hal ini disebabkan
semakin bertambahnya jumlah penduduk yang menempati suatu wilayah tentunya
pengaturan untuk jumlahorang, mahalnya sebidang tanah, sumber daya alam kita
menurun, dan aktivitas manusia menyebabkannya menurun nya beberapa aspek-
aspek seperti kualitas tanah, air dan udara kita. Di zaman modern seperti sekarang
ini, dengan bantuan komputer dan teknologi satelit surveyor dapat mengukur,
mengintegrasikan bumi dan sumber daya alam secara global. Begitu banyak
informasi yang telah tersedia untuk membuat keputusan perencanaan, dan
perumusan kebijakan dalam berbagai pengembangan penggunaan lahan sumber
daya, dan aplikasi konservasi lingkungan (Akhmad Syaripudin,2014)
11
kondisi fisik dan emosional yang tinggi dan rendah posisi suatu objek, baik alami
atau buatan, di atas tanah untuk memetakan. Survey ini sangat berguna dalam
pembuatan peta topografi padahal penginderaan jauh telah menggunakan
teknologi yang sangat maju, survey langsung masih diperlukan untuk
mendapatkan hasil/informasi informasi yang lebih akurat tentang kondisi tanah.
Survey didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait dengan pengukuran
permukaan bumi dan digambarkan pada peta atau digital sementara pengukuran
didefinisikan peralatan dan metode yang berkaitan dengan kelangsungan
survey.Jadi, Surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengumpulan data mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran
bentuk bumi.Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan penggunaan alat mulai dari pita pengukur hingga pita pengukur
pengukuran jarak dengan metode elektro magnetic survey umumnya dilakukan
pada permukaan yang datar, yaitu tanpa memperhatikan kelengkungan bumi.
Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat
diabaikan, karena situasi ini termasuk survey Geodesi.Pada dasar nya tujuan dari
survey topografi sendiri dapat di kelompok kan sebagai berikut:
1. Pengukuran Topografi bertujuan membuat peta topografi yang berisi
informasi dari permukaan lahan atau daerah yang dipetakan,
2. Informasi yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat
alamiah maupun buatan manusia serta keadaan relief (tinggi rendahnya)
permukaan lahan,
3. Pelaksanaan survey topografi biasa dilakukan pada pekerjaan konstruksi
yang mencakup daerah yang relatif luas, misalnya pada pekerjaan
perencanaan drainase, jalan, dan suatu area.
12
Titik rangka dasar ini berupa titik ikat, yaitu titik yang telah diketahui posisi
horizontalnya (X dan Y) atau tingginya Z. Titik ini digunakan sebagai titik
pengikat dalam menentukan posisi titik lain (arah, sudut, perbedaan ketinggian)
yang ditargetkan. Selanjutnya dapat ditentukan berapa banyak koordinat titik-titik
baru yang ditargetkan berdasarkan titik-titik pengikatan tersebut. Fungsi titik
garis besar dasar juga sebagai titik kontrol yaitu digunakan sebagai titik
pemeriksaan pada perhitungan sebelumnya. Disarankan titik kontrol ini
menggunakan titik bingkai lain (bukan dari titik pengikatan) sehingga dapat
dilihat apakah posisinya X. Y, Z dari poin sebelumnya benar atau tidak.
13
β β
φ
φ β
β
β
14
2. Poligon Tertutup: Titik awal dan titik akhir dari koordinat berhimpitan
(satu titik), berawal dan berakhir pada satu titik.
15
(Sumber: Modul 2 Dasar – Dasar Pengukuran Topografi Untuk Pekerjaan 2017)
Galian dan timbunan (cut and fill) merupakan proses pengerjaan tanah
dengan cara menggali sejumlah massa tanah untuk kemudian ditimbun di tempat
lain. Pada suatu proyek konstruksi, pekerjaan galian dan timbunan tanah (cut and
fill) hampir tidak pernah dapat dihindarkan hal tersebut diakibatkan adanya
perbedaan letak permukaan tanah asli dan permukaan tanah rencana yang
disebabkan topografi daerah yang berbeda-beda. Kedua proses galian dan
timbunan (cut and fill) dilakukan di satu lokasi yang menjadi target pengerjaan.
Pekerjaan galian dan timbunan (cut and fill) memerlukan perencanaan sehingga
jumlah tanah yangdibuang atauxdiambil di tempat lain tidak kurang atau lebih
sehingga mengurangi biaya transportasi.Perencanaan pekerjaan galian dan
timbunan (cut and fill) biasanya dilakukan setelah dilakukan pengukuran pada
lahan sehingga diperoleh peta situasi yang dilengkapi dengan garis-garis kontur
atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profil
melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan (Pratama, 2017).
Ada banyak cara untuk menghitung cut fill atau galian timbunan, yang
dapat dilakukan secara manual, pemetaan topografi, menggunakan ukuran
kubikasi kendaraan / ukuran standar dump truck atau mobilitas. itu semua bisa
dilakukan, asalkan itu Mutlak dapat diterima oleh pemilik proyek pertama,
pengukuran manual dapat dilakukan dengan menggunakan meteran atau dengan
cara tradisional lainnya. Meski terdengar kuno, saat ini metode seperti itu masih
16
banyak digunakan. Menggunakan data pengukuran langsung, yang dapat
dilakukan dengan menggunakan alat seperti total station, real time kinematics
(RTK) dan pemetaan drone di udara, metode ini saat ini banyak digunakan,
mengingat menghasilkan gambar yang detail.
Berikutnya adalah cara mobilitas, atau kapasitas dump truck. Metode ini
jarang digunakan, hampir sama dengan teknik pengukuran tradisional, tetapi
selangkah lebih maju. mengingat tingkat risiko yang tinggi, pemilik proyek tidak
akan menerima begitu saja menggunakan metode ini. sebaliknya, metode ini
digunakan sebagai pembanding, dan sebelumnya telah dilakukan dengan
menggunakan pengukuran di tempat. Pada awalnya pekerjaan galian dan
timbunan terdiri dari beberapa jenis pekerjaan, yaitu:
1. Galian
o Pembuatan saluran air dan selokan.
o Formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau
struktur lainnya.
o Pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus.
o Pekerjaan stabilisasi lereng.
o Pembuangan bahan longsoran.
o Galian bahan konstruksi.
o Pembuangan sisa bahan galian.
o Pengupasan dan pembuangan bahan
o perkerasan beraspal pada perkerasan lama.
o Pembentukan profil dan penampang sesuai dengan Spesifikasi.
o Penggalian Biasa:
o Tambang:
17
Batu galian – bongkahan besar, dengan volume 1 m3 atau lebih dan semua
batu atau bahan lain yang penggaliannya memerlukan udara tekan atau
pengeboran, dan peledakan menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
o Struktur Penggalian:
o Toleransi Dimensi
Elevasi dan gradasi akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau
lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.Seluruh permukaan
akhir timbunan yang terbuka harus cukup rata dan memiliki tingkat yang
cukup, untuk menjamin aliran bebas air permukaan.Permukaan akhir lereng
timbunan tidak boleh berbeda lebih dari 10 cm dari garis profil yang
ditentukan.Timbunan tidak boleh diletakkan berlapis-lapis dengan tebal padat
lebih dari 20 cm atau berlapis-lapis dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
2. Timbunan
Penggunaan pemetaan topografi dalam timbunan digunakan untuk
kegiatan sebagai berikut:
o Pembuatan timbunan.
o Penimbunan kembali galian pipa atau struktur, dan timbunan umum /
Back-fill.
o Pembentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi
penampang melintang yang disyaratkan
o Timbunan yang di cakup oleh ketentuan ini harus dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu; timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan pilihan di atas
tanah rawa.
o Pilihan Timbunan akan digunakan untuk:
o Lapis penopang (capping layer) guna meningkatkan daya dukung tanah
dasar.
o Material timbunan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan
yang plastis sulit dipadatkan dengan baik.
18
o Stabilisasi lereng atau Pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan
lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan Pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
19
cara ini titik-titik detail dapat diukurdari titik kerangka dasar atau dari titik-titik
penolong yang diikatkan pada titik kerangka dasar di wilayah-wilayah perkotaan,
pembacaan sudut dan jarak dapat dikerjakan lebih cepat dari pada pencatatan
pengukuran dan pembuatan sketsa oleh pencatat. Tachymetri "diagram' lainnya
pada dasarnya bekerja atas bekerja atas prinsip yang, sama sudut vertikal secara
otomatis dipapas oleh pisahan garis stadia yang beragam. Sebuah tachymetri swa-
reduksi memakai sebuah garis horizontal tetap pada sebuah diafragma dan garis
horizontal lainnya pada diafragma keduanya dapat bergerak, yang bekerja atas
dasar perubahan sudut vertikal. Kebanyakan alidade planset memakai suatu jenis
prosedur reduksi tachymetri.
20