Anda di halaman 1dari 95

Studi Kelayakan PT.

Mamuju Lestari Permai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Morowali merupakan wilayah yang terletak di Pulau Sulawesi dan

masuk dalam wilayah administrasi Propinsi Sulawesi Tengah. Wilayah ini

memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar terutama pada

sektor pertambangan dan pertanian. Visi pemerintah adalah menyiapkan

Kabupaten Morowali sebagai daerah yang handal di bidang agribisnis dan

pertambangan pada tahun 2011.

PT. Mamuju Lestari Permai telah ikut aktif dalam bidang

pertambangan khususnya bijih nikel, mulai mengembangkan potensi untuk

terus aktif berkiprah dalam bidang pertambangan nikel, terlebih setelah

kondisi pemasaran nikel mulai membaik. Dari hasil eksplorasi yang telah

dilakukan di wilayah Kuasa Pertambangan Eksplorasi dengan luas 1.092

Ha sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor :

540.3/SK.025/DESDM/VII/2010 tanggal 26 Juli 2001 tentang Pemberian

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi yang berada di Desa Bete-Bete dan

Puungkeu, Kecamatan Bahodopi dan Bungku Selatan, Kabupaten

Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah , mengandung nikel yang cukup

potensial untuk dapat dikembangkan.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 1


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Peta Morowali :

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud studi kelayakan ini disusun adalah untuk mengetahui nilai

ekonomis potensi nikel di Desa Bete-Bete dan Puungkeu, strategi

penambangan, tahapan penambangan, tahapan pekerjaan, peralatan

tambang dan sarana penunjang serta evaluasi kegiatan terhadap

lingkungan.

Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 2


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

rencana dan prospek proyek nikel di daerah Desa Bete Bete dan Puungkeu

sebagai bahan pertimbangan dalam menilai layak atau tidaknya

permohonan Izin Kuasa Pertambangan Eksploitasi seluas 1.092 Ha dengan

umur tambang sampai ± 60 tahun.

1.3. Ruang Lingkup Studi

Ruang lingkup Studi kelayakan yang dilakukan dalam rangka

perhitungan nilai teknis dan ekonomis potensi nikel di daerah Desa Bete

Bete dan Puungkeu Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali,

Provinsi Sulawesi Tengah, ini meliputi :

a. Studi keadaan geologi dan kondisi teknikal daerah penambangan.

b. Potensi sumber daya mineral.

c. Studi rencana penambangan dan pengembangan infrastruktur yang

mencakup metode atau sistem penambangan, tahapan pekerjaan,

fasilitas produksi dan jadwal kegiatan penambangan.

d. Manajemen sumber daya manusia dan organisasi perusahaan.

e. Evaluasi bencana geologi penambangan dan dampak lingkungan

serta keselamatan kerja yang mencakup pencegahan bencana

geologi penambangan, kelestarian lingkungan, sanitasi proyek,

revegetasi lahan bekas tambang, keselamatan dan kesehatan kerja

(K-3).

1.4. Perkiraan Kondisi Pasar

Kondisi penawaran dan permintaan nikel di pasar internasional

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 3


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

menurut data statistik logam dunia, data jumlah stok, jumlah produksi,

jumlah suplai, konsumsi, kekurangan nikel dunia serta data pertumbuhan

seperti pada Tabel 1.1 di bawah.

Dari data statistik dibawah dapat dilihat bahwa jumlah stok dunia

mengalami kecenderungan penurunan, sedangkan stok LME dari tahun

2000 sampai 2003 mengalami kenaikan, tetapi kemudian dari tahun 2004

mulai mengalami penurunan. Banyak pihak yang memprediksikan dari

sejak tahun 2005, jumlah stok tersebut akan terus mengalami penurunan.

Tabel 1-1. Data Konsumsi dan Pertumbuhan Nikel Dunia


Unit 1000 ton
DESKRIPSI 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Stok Dunia 10.04 9.73 7.33
Pertumbuhan dibanding tahun lalu (%) -3.09 -24.67
Inventoris LME 0.97 1.92 2.20 2.30 2.09
Pertumbuhan dibanding tahun lalu (%) 97.94 14.58 4.55 -9.17
Pertumbuhan dibanding tahun 2000 (%) 97.94 26.80 137.11 115.36
Jumlah Produksi Dunia 110.70 115.36 118.56 122.69 126.40 131.92
Pertumbuhan dibanding tahun lalu (%) 4.21 2.27 3.48 3.02 4.37
Pertumbuhan dibanding tahun 2000 (%) 4.21 7.10 10.83 14.18 19.17
Jumlah Suplai Dunia 111.20 115.76 118.70 129.10 128.60 133.00
Pertumbuhan dibanding tahun lalu (%) 4.10 2.54 8.76 -0.39 3.42
Pertumbuhan dibanding tahun 2000 (%) 4.10 6.74 16.10 15.65 19.60
Jumlah Konsumsi Dunia 117.20 117.94 120.72 123.90 133.00 137.70
Pertumbuhan dibanding tahun lalu (%) 0.63 2.36 2.63 7.34 3.53
Pertumbuhan dibanding tahun 2000 (%) 0.63 3.00 5.72 13.48 17.49
Jumlah Kekurangan Seluruh Dunia -6.00 -2.18 -2.02 5.20 4.40 -4.70

Sedangkan untuk jumlah produksi dunia, jumlah suplai, konsumsi

dan jumlah kekurangan sejak tahun 2000 terus mengalami kenaikan.

Sejak tahun 2006, diperkirakan jumlah penawaran dan pemintaan akan

mencapai keseimbangan. Menurut analisa Sven Tollin, seorang pakar

peneliti Nikel Internasional, bahwa pertumbuhan konsumsi nikel pada

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 4


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

tahun 2004 dibanding tahun 2000 adalah sebesar 15%, sedangkan

pertumbuhan tahun 2005 dibanding tahun 2000 adalah sebesar 18%.

Diperkirakan pertumbuhan pada tahun 2008 akan mencapai 25%, dan

pertumbuhan konsumsi kemungkinan akan melebihi pertumbuhan suplai

nikel.

1.5. Kondisi Harga Pasar

Harga Nikel LME sejak Januari – Agustus 2011 terus berada pada

posisi tinggi, naik dari U$ 32.900/ton menjadi U$46.500/ton.

BAB II

KEADAAN UMUM DAERAH PENAMBANGAN

2.1. Letak Geografis dan Kesampaian Lokasi

Daerah penambangan nikel saat ini masuk dalam kawasan Areal

Penggunaan Lain (APL) dan Hutan Produksi Tetap yang secara

administrasi termasuk di Desa Bete-Bete dan Puungkeu Kecamatan

Bahodopi dan Bungku Selatan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi

Tengah.

Pencapaian lokasi bisa ditempuh melalui jalur darat dengan

menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan rute

Kolonedale – Tamainusi, dengan waktu kurang lebih 1 Jam.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 5


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

2.2. Kondisi Geografis dan Perekonomian Daerah Penambangan

Wilayah Penambangan terletak di garis khatulistiwa, memiliki iklim

tropis dengan suhu dan curah hujan tinggi. Suhu udara di wilayah

penyelidikan berkisar antara 26,8oC sampai 34,8 oC dengan kelembapan

udara berkisar antara 70,8 % sampai 81 %. Karena pengaruh air laut,

curah hujan rata-rata pertahun mencapai 40 mm sampai 234 mm, dengan

curah hujan yang cukup merata antar bulannya, curah hujan paling sedikit

dalam sebulan diatas 40 mm.

Iklim di daerah ini dalam setahun dibagi menjadi 2 musim, yaitu

musim kemarau dan hujan, musim hujan dimulai dari bulan Desember

sampai bulan Juli tahun berikutnya. Pada musim hujan banyak hujan lebat

yang disebabkan oleh angin ribut daerah tropis. Karena pengaruh sinar

matahari yang langsung melewati garis khatulistiwa dua kali yang juga

daerah tropis sehingga dalam setahun ada dua musim hujan, masing-

masing dari bulan Mei – Juli dan bulan Desember – Januari.

Topografi wilayah penyelidikan pada umumnya didominasi oleh

perbukitan bergelombang kuat dan bergelombang landai.

Daerah perbukitan bergelombang kuat umumnya berupa rangkaian

perbukitan terjal dengan ketinggian 200-400 m di atas permukaan laut

yang penyebarannya menempati ¾ luas wilayah penyelidikan pada sisi

Selatan dengan arah rangkaian relatif Utara – Selatan. Daerah

bergelombang landai merupakan daerah dengan topografi landai

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 6


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

bergelombang sampai agak terjal dengan ketinggian 50-200 m di atas

permukaan laut, menempati di wilayah timur daerah penyelidikan.

Di wilayah penyelidikan PT. Mamuju Lestari Permai yang berada di

Desa Bete Bete dan Puungkeu tidak terdapat pemukiman penduduk

sehingga pengaruh lingkungan aktivitas penambangan terhadap

kehidupan masyarakat sekitarnya dianggap hampir tidak ada. Secara

administratif Lokasi Penambangan masuk dalam wilayah Desa Bete-Bete

dan Puungkeu, Jarak Desa Bete Bete dan Puungkeu dari lokasi rencana

penambangan berkisar 4 Km. Desa tersebut dihuni oleh suku Mori, Bugis,

dan Makassar.

2.3. Izin Pertambangan dan Kondisi Eksplorasi Mineral

Kegiatan Eksplorasi dilaksanakan berdasarkan Surat Izin Kuasa

Pertambangan Nikel Eksplorasi No : 540.3/SK.025/DESDM/VII/2010, yang

dikeluarkan oleh Bupati Kabupaten Morowali pada tanggal 26 Juli 2001

dan akan berakhir pada tanggal 23 Februari 2017, seluas 451 hektar.

Secara keseluruhan Wilayah Surat Izin Kuasa Pertambangan Eksplorasi

atas nama PT. Mamuju Lestari Permai yang berada di Desa Bete-Bete dan

Puungkeu Kecamatan Bahodopi dan Bungku Selatan Kabupaten Morowali

Provinsi Sulawesi Tengah.

Tabel 2.1. Titik Koordinat Izin Usaha Pertambangan Operasi Poduksi PT.

Mamuju Lestari Permai Desa Bete-Bete dan Puungkeu

Kecamatan Bahodopi dan Bungku Selatan Kabupaten Morowali

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 7


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

GARIS BUJUR GARIS LINTANG


NO BUJUR TIMUR (BT) LINTANG UTARA (LU)
LINTANG SELATAN (LS)
⁰ ’ " BT/E ⁰ ’ " LS/LU
1 122 8 48,43 BT 3 2 19,81 LS
2 122 8 48,43 BT 3 2 33,43 LS
3 122 8 39,18 BT 3 2 33,43 LS
4 122 8 39,18 BT 3 2 53,73 LS
5 122 8 28,9 BT 3 2 53,73 LS
6 122 8 28,9 BT 3 3 13,26 LS
7 122 8 17,34 BT 3 3 13,26 LS
8 122 8 17,34 BT 3 3 34,59 LS
9 122 8 5,26 BT 3 3 34,59 LS
10 122 8 5,26 BT 3 3 59 LS
11 122 7 53,95 BT 3 3 59 LS
12 122 7 53,95 BT 3 4 13,91 LS
13 122 7 47,53 BT 3 4 13,91 LS
14 122 7 47,53 BT 3 4 29,33 LS
15 122 7 36,62 BT 3 4 29,33 LS
16 122 7 36,62 BT 3 1 30,21 LS
17 122 9 39,23 BT 3 1 30,21 LS
18 122 9 39,23 BT 3 2 30,34 LS
19 122 9 22,44 BT 3 2 30,34 LS
20 122 9 22,44 BT 3 2 19,81 LS

BAB III

KONDISI GEOLOGI DAN TEKNIKAL DAERAH PENAMBANGAN

3.1. Posisi Dalam lempeng Dunia

Sulawesi Tengah merupakan bagian dari Pulau Sulawesi yang

merupakan salah satu rangkaian kepulauan di Indonesia.

Lokasi pembentukan pulau Sulawesi ini adalah barisan kepulauan

yang merupakan pertemuan antara Lempeng Laut Pasifik dengan

Lempeng Samudera Indonesia - Benua Australia, termasuk dalam system

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 8


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

kelautan Philipina – Kepulauan Papua. Berlokasi di sisi utara Lempeng

Australia, tempat bertemunya bagian timur Indonesia dengan kepulauan

Pasifik Barat.

Lempeng Australia melalui pergerakan terus menerus dalam jangka

panjang, penekanan, pembentukan barisan pegunungan dalam pulau

dengan aktivitas lava yang tinggi, batuan dasar yang naik keatas dan

tersebar luas, menjadi asal muasalal pembentukan tambang laterit Nikel

Silika. Dikarenakan letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa, cuaca

di daratan panas, lembab, curah hujan yang tinggi mengakibatkan proses

peruraian/pelapukan biokimia berjalan dengan cepat dan menjadi faktor

yang membentuk tambang laterit Nikel Silika.

Pulau Sulawesi adalah daerah utama penghasil Nikel dan sumber

tambang laterit Nikel Silika, perusahaan internasional seperti PT. INCO, PT.

Aneka Tambang sudah membangun tambang dan pengolahan tambang di

daerah Sulawesi Selatan. Tambang PT. INCO yang berada di Soroako

Sulawesi Selatan telah menghasilkan tambang Nikel Laterit kualitas tinggi

dengan kapasitas melebihi 1 juta ton, pabrik pengolahan nikel yang

merupakan investasi dari PT. INCO dan perusahaan Jepang, mempunyai

kemampuan produksi pertahun sekitar 680.000 ton, menghasilkan Nikel

kualitastinggi.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 9


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

3.2 Sekilas mengenai Peneliti Terdahulu.

Penelitian di daerah penambangan mungkin sudah dimulai sejak

tahun 60an pada abad ke 20, tetapi data yang dikumpulkan masih

terbatas. Yang terkumpul saat ini hanya peta geologi Sulawesi Tengah skal

1 : 250.000 versi tahun 1993 dan peta bentuk lahan 1 : 50.000 versi

tahun 1992 dari pusat riset Geologi. Sejak tahun 2000, beberapa

perusahaan pertambangan memulai pekerjaan pemboran di sana, antara

lain PT. Aneka Tambang dan PT. Inco.

3.3. Kondisi Geologi

3..3.1. Geologi Regional

Stratigrafi daerah Kuasa Pertambangan Eksplorasi PT. Mamuju

Lestari Permai ini umumnya batuan ultrabasa. Batuan-batuan yang

tersingkap berumur mulai dari Paleozoikum sampai Kuarter. Berdasarkan


LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 10
Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

himpunan batuan dan pencirinya, geologi Pra-Tersier di Lembar Lasusua –

Kendari dapat dibedakan dalam dua Lajur Geologi; yaitu Lajur Tinondo

dan Lajur Hialu. Lajur Tinondo dicirikan oleh batuan endapan paparan

benua, dan Lajur Hialu oleh endapan kerak samudra/ofiolit, (Rusmana,

drr., 1985). Secara garis besar kedua mendala ini dibatasi oleh Sesar

Lasolo.

Batuan yang terdapat di Lajur Tinondo yang merupakan batuan

alas adalah Batuan Malihan Paleozoikum (Pzm) dan diduga berumur

Karbon; terdiri dari sekis mika, sekis kuarsa, sekis klorit, sekis mika grafit,

batusabak dan genes. Pualam Paleozoikum (Pzmm) menjemari dengan

Batuan Malihan Paleozoikum terutama terdiri dari pualam dan

batugamping terdaunkan. Pada Permo-Trias di daerah ini diduga terjadi

kegiatan magma yang menghasilkan terobosan aplit kuarsa, latit kuarsa

dan andesit (a), yang menerobos Batuan Malihan Paleozoikum. Formasi

Meluhu (Tjm) yang berumur Trias Tengah sampai Jura, secara takselaras

menindih Batuan Malihan Paleozoikum. Formasi ini terdiri dari batupasir

kuarsa yang termalihkan lemah dan kuarsit yang setempat besisipan

dengan serpih hitam dan batugamping yang mengandung Halobia sp., dan

Daonella sp, serta batusabak pada bagian bawah. Pada Zaman yang sama

terendapkan Formasi Tokala (Tjt), terdiri dari batugamping berlapis dan

serpih bersisipan batupasir. Hubungannya dengan Formasi Meluhu adalah

menjemari. Pada Kala Eosen hingga Tengah, pada lajur ini terjadi

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 11


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

pengendapan Formasi Salodik (Tems); yang terdiri dari kalkarenit dan

setempat batu gamping oolit.

Batuan yang terdapat di Jalur Hialu adalah batuan ofiolit (Ku) yang

terdiri dari peridotit, harsburgit, dunit dan serpentinit. Batuan ofiolit ini

tertindih takselaras oleh Formasi Matano (Km) yang berumur Kapur Akhir,

dan terdiri dari batugamping berlapis bersisipan rijang pada bagian

bawahnya.

Batuan sedimen tipe molasa berumur Miosen Akhir – Pliosen Awal

membentuk Formasi Pandua (Tmpp), terdiri dari konglomerat aneka

bahan dan batupasir bersisipan lanau. Formasi ini menindih takselaras

semua formasi yang lebih tua, baik di Lajur Tinondo maupun di Lajur

Hialu. Pada Kala Plistosen Akhir terbentuk batugamping terumbu koral (Ql)

dan Formasi Alangga (Qpa) yang terdiri dari batupasir dan konglomerat.

Batuan termuda di lembar ini ialah Aluvium (Qa) yang terdiri dari endapan

sungai, rawa dan pantai.

Struktur geologi yang di lembar poso adalah sesar, lipatan dan

kekar. Sesar dan kelurusan umumnya berarah barat laut – tenggara searah

dengan Sesar soroako. Sesar soroako berupa sesar geser jurus mengiri

yang diduga masih giat hingga kini; yang dibuktikan dengan adanya mata

air panas di batugamping terumbu yang berumur Holoson pada jalur sesar

tersebut.. Sesar tersebut diduga ada kaitannya dengan sesar Sorong yang

giat kembali pada Kala Oligosen (Simandjuntak, dkk. 1983).

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 12


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Jenis lipatan pada batuan ini berupa lipatan tertutup, setempat

dijumpai lipatan rebah; lipatan pirau dan lipatan terbalik. Lipatan pada

batuan Tersier termasuk jenis lipatan terbuka, berupa lipatan yang landai

dengan kemiringan lapisan berkisar antara 15 dan 300.

Kekar terdapat pada semua jenis batuan. Pada batugamping kekar

ini tampak teratur yang membentuk kelurusan, seperti yang terlihat jelas

pada foto udara. Kekar pada batuan beku umumnya menunjukkan arah

tak beraturan.

Gejala pengangkatan terdapat di pantai timur dan tenggara Lembar,

yang ditunjukkan oleh undak-undak pantai dan sungai; dan pertumbuhan

koral.

Sejarah geologi daerah ini dimulai pada zaman sebelum Permo-

Karbon, yaitu terbentuknya batuan sedimen dan batugamping yang

terendapkan dalam lingkungan laut neritik bagian dalam. Pada tahap

berikutnya batuan tersebut mengalami pengangkatan dan pemalihan pada

Permo-Karbon, menjadi batuan Malihan Mekonga dan Pualam

Paleozoikum. Pada Permo-Trias batuan granitan menerobos batuan

malihan ini. Formasi Meluhu dan Tokala terendapkan takselaras di atas

batuan malihan, terjadi pada Trias Tengah hingga Trias Akhir, di

lingkungan laut dangkal sampai neritik dalam. Di bagian baratlaut Lembar

terdapat batugamping Formasi Tokala; di lingkungan laut dangkal;

pengendapan ini berlangsung dari Trias Akhir sampai Jura. Sementara itu

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 13


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

di sisi lain terbentuk pengendapan batugamping Formasi Salodik yang

berumur Eosen – Miosen Tengah.

Di bagian lain yaitu kelompok di lingkungan laut dalam,di atas

batuan ofiolit yang diduga berumur Kapur, terendapkan tekselaras Formasi

Matano yang berumur Kapur Akhir. Kelompok batuan ini selanjutnya

disebut Lajur Hialu, yang sebagian besar merupakan bagian dari ofiolit

Sulawesi Timur.

Sejak awal Jura, Anjungan Banggai – Sula beserta penggalan benua

lainnya di bagian timur Indonesia memisahkan diri dari pinggiran utara

Benua Australia melalui sesar transform dan kemudian bergerak ke arah

barat.

Pada Kala Miosen Tengah Lajur Hialu terdorong oleh benua kecil

Banggai – Sula, yang bergerak ke arah barat. Akibat dorongan tersebut,

menyebabkan tersesarkannya Lajur Hijau ke atas Lajur Tinondo, kemudian

diikuti sesar bongkah di kedua Lajur tersebut.

Pada Kala Miosen Akhir sampai Pliosen pengangkatan kembali

berlangsung, kemudian disusul periukan pada Kala Pliosen dan terbentuk

Formasi Alangga; pada lingkungan laut dangkal sampai darat. Batuan

termuda yang terbentuk di daerah ini ialah alluvium dan terumbu koral,

yang hingga kini masih berlangsung.

3.3.2. Genesa Endapan Nikel Laterit

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 14


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Laterit berasal dari bahasa latin yaitu later, yang artinya bata

(membentuk bongkah-bongkah yang tersusun seperti bata yang berwarna

merah bata). Hal ini dikarenakan tanah laterit tersusun oleh fragmen-

fragmen batuan yang mengambang diantara matriks, seperti bata

diantara semen. Laterit pada awalnya didefinisikan oleh Buchanan sebagai

subsoil yang mengeras karena tersingkap atau kontak dengan atmosfer.

Definisi tersebut kemudian berubah menjadi soil di daerah tropis dengan

horison konkresi besi-oksida yang dalam keadaan normal berwarna merah

(Ollier, 1969).

Endapan nikel laterit merupakan endapan hasil proses pelapukan

lateritik batuan induk ultrabasa yang mengandung Ni dengan kadar tinggi,

agen pelapukan tersebut beruap air hujan, suhu, kelembaban, topografi,

dan lain-lain. Hasil pelapukan terkonsentrasi di suatu tempat dan tidak

mengalami transportasi atau in situ. Umumnya pembentukan endapan

nikel laterit terjadi di daerah tropis atau sub-tropis.

Endapan Ni-laterit berdasarkan komposisi bijih menurut Wopfner, et

al.,(1976), dibedakan menjadi dua macam, yaitu nickelliferous iron laterite

dan nickel-silicate laterites. Nickelliferous iron laterite dicirikan oleh

kandungan besi yang tinggi (45-55%) dan Ni antara 0,9-1,5%. Dengan Ni

yang terikat dalam mineral-mineral geothit dan limonit. Tipe lainnya

adalah nickel-silicate laterites, kandungan besinya mencapai 30 % dan

kandungan nikel rata-rata 1,5 %. Unsur Ni tersebut terkandung dalam

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 15


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

grup mineral garnierit, gentit atau terikat dalam mineral lempung.

Perbedaan batuan induk akan membentuk tipe-tipe endapan nikel

yang berlainan. Tipe nickel-iron laterite berasal dari serpentinit, sedangkan

pelapukan lateriritk peridotit, dunit dan pyroxenit akan membentuk tipe

nickel-silicate laterites (Cornwall, 1973; dalam Wopfner, 1976).

Tubuh endapan nikel laterit terbentuk setelah tubuh batuan beku

tersingkap dipermukaan dan mengalami pelapukan secara terus –

menerus yang mengakibatkan batuan menjadi rentan terhadap proses

pencucian (Prijono, 1977). Sedangkan menurut Evans (1993), mengatakan

bahwa endapan nikel residual terbentuk karena tingginya intensitas

pelapukan kimia batuan yang mengandung Ni di daerah tropis, batuan

tersebut adalah peridotit, serpentinit, dan beberapa batuan lainnya.

Batuan-batuan tersebut mineral utamanya adalah grup olivin, grup

serpentin, dan grup piroksen dengan Ni sebagai unsur asesoris.

Serpentinisasi peridotit akan merubah olivin menjadi serpentin dan akan

membentuk mineral pembawa Ni berupa garnierit, selanjutnya serpentin

bereaksi dengan unsur Ni membentuk mineral gentit.

Air permukaan yang mengandung CO2 dari atmosfir dan terkayakan

kembali oleh material – material organis di permukaan meresap ke bawah

permukaan tanah sampai pada zona pelindian, dimana fluktuasi air tanah

berlangsung atau mengalir dan mempercepat proses pelapukan dan

mempercepat proses pencucian, unsur – unsur alkali tanah yang berupa

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 16


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Mg dan Ca akan dipindahkan sebagai bikarbonat oleh air permukaan yang

bersifat asam sementara silika terlarut dan tertransport sebagai larutan

koloid (Prijono, 1977) atau dapat dikatakan bahwa air tanah yang kaya

CO2 bersal dari udara luar dan tumbuh – tumbuhan, akan menghancurkan

olivin. Terjadi penguraian olivin, magnesium, besi, nikel dan silika ke

dalam larutan, cederung untuk membentuk suspensi koloid dari partikel –

partikel silika yang submikroskopis. Di dalam larutan, besi akan

bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida.

Akhirnya endapan ini akan menghilangkan air dengan membentuk mineral

– mineral seperti karat, yaitu geotit [FeO(OH)], hematit (Fe2O3) dan

kobalt dalam jumlah kecil. Jadi besi oksida mengendap dekat dengan

permukaan tanah.

Proses laterisasi adalah proses pencucian pada mineral yang mudah

larut dan silika dari profil laterit pada lingkungan yang bersifat asam,

hangat dan lembab dan membentuk konsentrasi endapan hasil

pengkayaan proses laterisasi pada unsur Fe, Cr, Al, Ni dan Co (Rose, 1979

dalam Nushantara, 2002).

Proses pelapukan dan pencucian yang terjadi, akan menyebabkan

unsur Fe, Cr, Al, Ni dan Co terkayakan. Pada proses pelapukan lebih lanjut

Magnesium (Mg), Silika (Si) dan Nikel (Ni) akan tertinggal di dalam larutan

selama air masih bersifat asam. Tetapi jika dinetralisasi karena adanya

reaksi dengan batuan dan tanah, maka zat – zat tersebut akan cenedrung

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 17


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

mengendap dengan membentuk mineral Ni-magnesium hidrosilicate yang

disebut mineral garnierite [(Ni,Mg)SiO3nH2O] dan mineral nickelliferous

phyllosilicates yang lain.

Akibat pengkayaan sekunder ini, zona bijih nikel silikat terbentuk di

antara zona paling atas yang telah mengalami pencucian dan batuan

peridotit segar. Zona bijih dicirikan oleh tingginya kandungan nikel,

magnesia, silika dan bongkah-bongkah residual dari peridotit yang

terlapukan dan terserpentinisasi sebagian (Prijono, 1977 dalam

Nushantara, 2002).

Endapan nikel laterit terbentuk dari hasil pelapukan dan erosi pada

periode waktu yang lama dalam batuan ultrabasa yang kandungan

nikelnya tinggi. Proses pelapukan sangat dipengaruhi iklim. Pada daerah

beriklim tropis perombakan Si sangat cepat, sehingga pembentukan

endapan mineral Ni juga berlangsung cepat. Terutama pada musim hujan,

air hujan banyak membawa agen-agen pelarut sehingga perombakan

silika pada batuan induk akan lebih besar jika dibandingkan dengan saat

musim kering intensitas pelapukan mekanisnya lebih tinggi (Anonim,

1985).

3.4. Ciri Khusus Geologi Tanah Laterit

Tambang Nikel laterit terutama terbentuk dari tanah laterit batuan

ultrabasa. Lapisan atas dari batuan ultrabasa itu hampir seluruhnya

tertutup oleh lapisan tanah berwarna merah, dan tanah laterit mempunyai

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 18


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

kecenderungan tersebar di lereng bukit yang landai, dengan ketebalan

mencapai 4 – 30 m, untuk beberapa tempat ada ketebalan yang mencapai

50 m, ketebalan rata-rata sekitar 20 m. Pengembangan dan

penyebarannya dipengaruhi oleh kondisi tekstur permukaan dan sistem

perairan, sedang di bukit dengan kelerengan curam akan mengalami erosi

tanah yang intensif, sehingga tanah laterit yang ditemukan akan lebih tipis

atau langsung muncul batuan ultrabasa yang masih segar.

Penampang dari susunan sebagian besar lapisan tanah di lokasi

tambang. Terdiri dari 3 bagian dasar, yaitu Overburden, Saprolit, dan Bed

Rock. Berdasarkan perubahan dari fisik batuan yang terjadi, maka dapat

dibagi dalam 6 lapisan, (1) overburden coklat merah, (2) tanah liat coklat

merah kekuningan, (3) peridotite warna merah kekuningan, (4) peridotite

warna kuning kehijauan dengan bentuk sedikit padat, (5) peridotite kuning

muda keabu-abuan dalam bentuk padat, dan (6) peridotite abu-abu

kehitaman pelapukan lemah.

Di daerah lereng dan bukit dengan tekstur yang lebih datar,

kandungan laterit tersimpan dengan baik, dengan proses pembentukan

lateritnya yang sempurna, sedangkan di lereng dengan tingkat kemiringan

besar, bukit yang curam dan perairan yang lebih tinggi tingkat erosinya,

kandungan lateritnya tipis, dimana batuan ultrabasa langsung terlihat di

permukaan. Tanah laterit tebal terutama tersebar di titik temu lereng bukit

dan dataran .

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 19


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Dibandingkan dengan analisa permukaan tambang Nikel laterit

lainnya, lapisan humus di atas lapisan laterit yang merupakan residual

laterit mengandung oksida besi lebih tebal, dibeberapa segmen lain dapat

ditemukan lapisan tebal mengandung oksida besi berbentuk bongkahan

muncul di permukaan, di beberapa segmen lain terlihat bongkahan dalam

kapasitas lebih sedikit, membentuk kerak dengan bongkah besi oksida

bentuk kulit kerak. Sedangkan lapisan atas batuan terdekomposisi yang

berwarna kuning atau kuning merah, tanah kuning hijau, ketebalan

bongkah tanah batauan terdekomposisi lebih tipis, sebagian daerah malah

tidak mempunyai sama sekali. Permukaan tanah biasanya berupa tanah

liat maroon, sebagian berwarna kuning pucat, dan batuan peridotite

setengah lapuk bentuk bongkah warna abu-abu pucat langsung terlihat di

permukaan.

Gambar 3.2. Penampang laterit Tambang Nikel

3.4.1 Perkembangan Pekerjaan Dasar

Pekerjaan geologi daerah tambang dimulai tanggal 24 April – 15

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 20


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Juni 2008. Penelitian meliputi pengecekan kondisi geologi dengan tingkat

perkembangan yang berbeda, memastikan persentase kandungan

tambang dan pekerjaan sistematis eksplorasi. Selain itu juga melakukan

pemeriksaan jalur dan penelitianlingkungan tambang, kondisi pengerjaan

dan eksplorasi tambang terhadap lokasi-lokasi kuasa pertambangan yang

tersebar di Desa Bete Bete dan Puungkeu dusun Towi dan daerah

sekitarnya.

Pemetaan geologi dan pengamatan laterit nikel

Pemetaan geologi dan pemetaan endapan laterit nikel yang dimaksud

adalah pemetaan geologi konvensional yang dilakukan meliputi

penulusuran sungai, jalan bekas pengambilan batu gunung, jaln-jalan

setapak yang ada di pegunungan atau lembah-lembah bukit untuk

mendapatkan singkapan batuan dan endapan laterit nikel. Di setiap

singkapan/titik lokasi pengamatan yang dijumpai dilakukan pengamatan

sifat fisik, pengukuran kemiringan serta kondisi topografi di sekitar daerah

singkapan. Posisi setiap singkapan/titik lokasi pengamatan didapat dari

hasil pengukuran dengan alat GPS. Data tersebut kemudian dicatat pada

buku lapangan yang disediakan khusus untuk itu. Berdasarkan hasil

pemetaan yang dilakukan, dijumpai adanya beberapa singkapan batuan

ultramafik pada lokasi hutan produksi dan hutan produksi terbatas.

Berdasarkan data hasil eksplorasi ini kemudian ditentukan peta sebaran

batuan dan endapan laterit nikel.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 21


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Sumur Uji

Kegiatan pembuatan sumur uji (test pit) dilakukan pada dasarnya untuk

mendapatkan data penyebaran secara lateral dan mengetahui karakteristik

endapan laterit nikel di kedalaman tertentu pada permukaan. Test pit

dibuat dengan ukuran 2 m x 3 m dengan kedalaman berkisar 4 – 5 m

dengan menggunakan hexavator. Jarak horizontal antara titik sumur uji

adalah 100 – 200 m, tergantung pada keadaan morfologi dan singkapan

batuan yang ditemukan di permukaan.

Pengeboran

Kegiatan pengeboran dengan mesin jenis agro untuk mendapatkan data

penyebaran secara lateral dan mengetahui karakteristik endapan laterit

nikel di kedalaman tertentu pada permukaan yang pada akhirnya dari data

bor ini dapat membantu untuk menghitung cadangan nikel yang lebih

detail. Pengeboran dilakukan dengan kedalamn berkisar 15 – 25 m. Jarak

horizontal antara titik bor adalah 25 – 50m, tergantung pada keadaan

morfologi dan singkapan batuan yang ditemukan di permukaan.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 22


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Pengambilan contoh

Contoh (sampel) tanah pembawa endapan latent nikel ada dua jenis, yaitu

contoh tanah sebagai titik pengamatan dan contoh tanah hasil

pengeboran. Pengambilan contoh (sampling) tanah pada titik pengamatan

dilakukan dengan cara grab sampling, hanya untuk mengetahui apakah

terdapat indikasi bijih nikel, sekaligus sebagai data dasar dalam

penyelesaian peta geologi dan peta penyebaran endapan laterit nikel.

Sebagian contoh ini dibawa juga ke laboratorium jika diperlukan untuk

dilakukan pengujian (analisis). Sedangkan pengambilan contoh tanah

pada titik bor diambil secara channel sampling per kedalaman tertentu dan

top soil sampai bed rock. Contoh ini nantinya dibawa ke laboratorium

untuk dianalisis.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 23


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Pengujian Laboratorium

Pengujian/analisis laboratorium (laboratory analisis) untuk mengetahui

sifat fisik dan kimia terhadap beberapa contoh tanah pembawa bijih nikel,

berupa hasil dan kegiatan pengeboran. Sampel hasil pengeboran

dilakukan pengujian laboratorium,. Hasil lab tersebut dapat menjadi

pegangan/referensi bagi perusahaan dalam rencana eksploitasi

(penambangan) dan kepentingan bagi calon buyer/investor.

Setiap sampel direncanakan sementara akan dianalisa kadar Nikel (Ni),

Besi (Fe), Chrom (Cr), dan Cobalt (Co), termasuk unsur-unsur

kimia/mineral lainnya yang diperlukan sesuai dengan perencanaan

tambang dan pengolahannya.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 24


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

3.4.2 Pencapaian Aktual

Pengeboran dengan mesin jenis Jagro dimaksudkan untuk

mengetahui kedalaman dan karakteristik endapan latent nikel di

kedalaman tertentu pada permukaan. Jumlah titik bor yang dikerjakan

sampal saat ini adalah 10 buah dengan spasi 25 - 50 m kedalaman titik

bor berkisar 15 - 25 m tergantung dan pada tebalnya endapan laterit

nikel. Berdasarkan kenampakan secara megaskopis, tanah yang dianggap

sebagai pembawa bijh nikel di daerah penyelidikan berwama merah

kecoklat-coklatan, sedikit plastis. Pada kedalaman tertentu dijumpai

adanya fragmen batuan peridotit dan kuarsa dengan ukuran butir gravel-

boulder.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 25


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Contoh tanah diambil secara channel sampling (titik bor), dan grab

sampling (di lokasi pengamatan).

3.5 Kondisi Geologi Bijih Tambang

1. Bijih Nikel

Berdasarkan kadar nikel dalam batuan pelapukan laterit serta pola

perubahannya, dalam setiap lapisan nikel terkandung kadar yang

berbeda dengan kadar nikel rata-rata 1.6% dan kadar tertinggi

mencapai 3.15%. Mengingat faktor ekonomis proses eksploitasi bijih

tambang, maka dengan mengacu pada kawasan penambangan lain di

Indonesia, ditetapkan batasan cut off grade nikel adalah ≥ 1.0%.

2. Skala, Sifat karakteristik dan Bentuk Bijih Tambang ore boddy

Terdapat dua batuan lapisan laterit pelapukan diatas batuan ultrabasa

di kawasan penambangan Desa Bete Bete dan Puungkeu dusun towi,

terutama tersebar mengitari punggung bukit atau daerah dataran yang

lebih rata. Pada umumnya bijih nikel terbentuk pada bagian tengah

dan atas batuan olivine yang telah mengalami pelapukan di lapisan

batuan laterit, dimana penyebarannya sama dengan penyebaran

laterit. Bijih tambang ore boddy kurang lebih sama dengan penyebaran

laterit permukaan atau laterit semi pelapukan.

3. Perubahan Bagian Atas dan Dasar Bijih Tambang

Sebagian besar bagian bijih nikel menyembul diatas permukaan tanah,

tetapi sebagian permukaannya ditutupi oleh lapisan overburden

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 26


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

dengan ketebalan berkisar 1 – 2 m dan ketebalan rata-rata 2.25 m,

bagian paling tebal mencapai 7 m. Batasan cut off grade yaitu diatas

1.0%, dan lapisan overburden mencakup lapisan laterit dengan kadar

nikel dibawah 1.0%.

3.5.1. Karakteristik Bijih tambang

1. Komposisi Kimia Bahan Tambang

Analisa sampel dilakukan terhadap unsur dan senyawa Ni, Co, Fe,

SiO2, CaO dan MgO, Tabel 3.2. menunjukkan komposisi kimia rata-rata

4 unsur utama didalam bijih tambang dalam lapisan laterit pelapukan

dan yang dibatasi oleh batuan cut off grade dengan kadar nikel diatas

1.0 %.

2. Komposisi Mineral Bijih Tambang

Kandungan mineral dalam bijih tambang pada dasarnya sama dengan

komposisi mineral lapisan sedimentasi batuan, yang terbentuk

terutama dari lapisan nikel.

3. Komposisi Mineral Bijih Tambang

Kandungan mineral dalam bijih tambang pada dasarnya sama

dengankomposisi mineral lapisan sedimentasi batuan, yang terbentuk

terutama dari lapisan nikel.

Kandungan logam dalam bijih tambang terutama adalah chromium

deposit dan magnetite deposit, kemudian juga limonite deposit,

hollandite deposit, nickel-holandite deposit, pyrite dan pentlandite

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 27


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

deposit.

4. Karakteristik unsur nikel

Kandungan unsur yang berguna dalam bijih tambang terutama seperti

nikel, cobalt, besi dan chromium, dimana didalam bijih tambang nikel

terutama berbentuk nikel sulfide.

5. Struktur Bijih Tambang

Karena nikel terbentuk dari proses laterit pada batuan ultrabasa, bijih

tambang merupakan bagian atas lapisan laterit batuan yang memiliki

kadar nikel diatas 1.0%. Bijih ini memiliki struktur yang hampir mirip

dengan struktur batuan saprolite, dimana batuan pada kedalaman

yang dalam tetap mempertahankan sifat struktur batuan awalnya.

Bentuk struktur bijih pada umumnya berupa bentuk pasir, bongkahan

dsbnya.

3.5.2. Jenis dan Tingkatan Bijih Tambang

Bijih tambang pada umunya terbentuk pada lapisan saprolite pada

batuan laterite pelapukan dimana bagian tengah keatas mengandung

kadar nikel diatas 1.0%

Unsur bermanfaat yang terkandung dalam bijih tambang berupa

nikel, cobalt, besi dan magnesium. Kadar nikel berkisar antara 1.63 –

3.15%. Kadar cobalt berkisar 0.03 – 0.55%, kadar besi 9.61 – 34.48%

dan kadar magnesium 1.83 – 28.16%.

Bijih nikel dapat dibedakan menjadi kadar nikel rendah (1.63 –

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 28


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

1.91%) dan kadar nikel tinggi (diatas 1.91%), sedangkan kadar nikel

sangat tinggi (diatas 2%) tidak berdiri sendiri.

3.5.3. Batuan Sekeliling Bijih Nikel

Bijih tambang pada umumnya terbentuk pada lapisan sasprolite

pada batuan laterite pelapukan dimana bagian tengah keatas

mengandung kadar nikel diatas 1.0%, dan sebagian besar permukaannya

menyembul diatas permukaan tanah tanpa lapisan penutup. Pada

umumnya bagian atas bijih berupa bebatuan seperti tanah liat yang ber

warna merah kecoklatan, sedangkan pada sebagian atas batuan saprolite

yang mengandung kadar nikel dibawah 1.0% adalah batuan olivine yang

mengalami pelapukan berbentuk pasir dan bongkahan yang berwarna

hijau kekuningan. Sedangkan bagian bawah bijih kebanyakan adalah

batuan olivine yang mengalami sedikit pelapukan berbentuk bongkahan

dengan kadar nikel dibawah 1.0%, dan sebagian kecil lainnya merupakan

batuan olivine yang mengalami proses serpentinisasi dan sedikit

pelapukan. Bagian bawah dan atas bijih dan batuan sekeliling merupakan

bentuk transisi.

3.5.4. Pencarian Prospek dan Proses terjadinya mineral

Jenis mineral dalam bijih tambang di kawasan penambangan

berupa nikel laterit pelapukan batuan jenis elution dimana batuan

ultrabasa dan batuan olivine mengalami proses pelapukan dan elution dan

mendapatkan pengaruh dari cuaca panas, temperatur tinggi dan udara

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 29


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

yang lembab. Kadar nikel dalam batuan olivine murni sekitar 0.25%.

batuan olivine dan pyroxenite mengalami proses pelapukan dan

serpentinisasi dan dalam proses serpentinisasi ini terjadi pelepasan nikel

dan terutama menjadi bentuk karbonat serta sebagian lagi dalam bentuk

sulfate dan larut dalam cairan, dari bagian atas laterit pelapukan

berpindah ke bagian bawah, kemudian mengendap dan menyebabkan

kandungan nikel menjadi tinggi.

Karena proses pelapukan, kadar Mg menurun sedangkan kadar Ni

bertambah, dan nikel berpindah dari lapisan atas ke lapisan bawah, pada

batuan saprolite menjadi kaya akan kandungan nikel. Kadang-kadang

hanya pada sebagian bagian bawah batuan yang mengandung saprolite

yang mengandung kadar nikel yang berlimpah yang kemungkinan

disebabkan oleh perbedaan jalur perpindahan, dimana sebagian tempat

memiliki kemampuan menyerap nikel yang lebih rendah dan juga karena

bagian atas batuan saprolit mengandung kadar nikel yang sangat rendah.

Pencarian Prospek :

a. Pencarian prospek terutama pada bagian penyebaran batuan pelapukan

laterit pada batuan ultrabasa yang memiliki luas area yang luas.

b. Pada kondisi topografi yang menguntungkan misalnya pada perbukitan

yang perbedaan tinggi rendahnya tidak jauh, atau pada dataran yang

agak rata yang mana memudahkan prosess terbentuknya mineral nikel

dan penyimpanan kandungan bijih nikel.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 30


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

3.6. Kondisi Alam Daerah Penambangan

3.6.1. Kondisi Topografi dan Bentuk Tanah Kawasan

Penambangan

Kawasan rencana penambangan ini terletak di Desa Bete-Bete dan

Puungkeu, berupa berbukit tersayang tajam. Secara keseluruhan

morfologi daerah rencana penambangan terdiri dari dua satuan, yaitu

satuan bergelombang dan satuan berbukit tersayat tajam. Satuan

Bergelombang dengan sudut lereng 8 – 13 % dengan beda tinggi 50 – 75

m, menempati bagian tengah atau sekitar 35% lokasi KP. Sedangkan

satuan berbukit tersayat tajam dengan sudut lereng 21 – 55 % dan beda

tinggi 200 – 500 m, menempati bagian timur dan barat atau sekitar 65 %

lokasi KP.

3.6. 2. Kondisi Iklim dan Curah Hujan di Kawasan Penambangan

Wilayah Kolaka berdasarkan sistim klasifikasi iklim Oldeman,

termasuk type iklim D3 yaitu dengan 3-4 bulan basah dan 5-6 bulan

kering. Hal ini disebabkan karena pengaruh banyak sedikitnya curah hujan

pada setiap tahunnya. Morowali, sebagaimana daerah-daerah lain di

Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim

penghujan. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup

di atas wilayahnya.

Pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan

yang tidak merata yang biasa disebut musim pancaroba atau peralihan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 31


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

antara musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan

Agustus, angin bertiup dari arah timur berasal dari Benua Australia yang

kurang mengandung uap air.

Hal ini mengakibatkan kurangnya curah hujan. Pada bulan Agustus

sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau. Kemudian pada bulan

Nopember sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak

mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik.

Pada bulan-bulan ini wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi

musim hujan.

Tabel 3.1. Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan Soyojaya Tahun

2007-2008

Suhu Curah Kelembaban Kecepatan

Bulan Udara Hujan Udara(%) Angin

(0c) (mm) (Knot)

1 Januari 27,8 205 80,3 2

2 Februari 28,0 121 78,3 2

3 Maret 27,8 133 80,3 2

4 April 27,7 219 81 2

5 Mei 27,7 234 79,8 2

6 Juni 26,8 177 80,5 2

7 Juli 26,9 100 75,8 2

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 32


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

8 Agustus 27,4 40 71,5 2

9 September 27,8 67 70,8 2

10 Oktober 28,3 133 7,8 2

11 Nopember 28,5 152 76,8 2

12 Desember 28,2 174 78,3 2

Rata-

Rata 27,79 146 78 2

Sumber : Kecamatan Soyojaya Dalam Angka 2008

3.6.3. Kondisi Hidrologi Mineral

Bijih nikel pada lokasi rencana kegiatan pertambangan di Desa Bete

Bete dan Puungkeu dan sekitarnya terbentuk pada lapisan laterit yang

telah mengalami pelapukan, pada umumnya membentuk seperti lapisan

berlapis-lapis yang sedikit miring, sebagian berbentuk lensa yang tidak

beraturan. Bijih nikel terdapat di daerah perbukitan dimana kondisi

topografinya menguntungkan, air permukaan tanah dengan mudah dapat

mengalir keluar dan tidak memberikan pengaruh besar terhadap proses

penambangan. Air permukaan pada umumnya adalah air pada retakan

pelapukan yang membentuk bentuk jala, dimana disana juga terletak

lapisan mineral, akan tetapi karena permukaan atas bijih berupa tanah liat

berwarna merah dan kuning kecoklatan sehingga dapat mencegah

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 33


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

masuknya air tanah, ditambah lagi pengaruh topografi dimana sudut

kemiringan yang curam membuat air di bawah tanah tidak banyak masuk.

Penambangan ini merupakan penambangan terbuka, oleh karena itu

meskipun curah hujan sangat tinggi pada musim penghujan, akan tetapi

tidak akan membahayakan proses penambangan.

3.6.4 Sumber Mata Air Untuk Proses Penambangan

Di sekitar kawasan penambangan ada beberapa sumber mata air

digunakan oleh penduduk sekitar Desa Bete Bete dan Puungkeu untuk

kebutuhan sehari-hari, pada umumnya sumber air berasal dari sungai-

sungai kecil yang berhulu di puncak perbukitan, arah umum sungai pada

bagian sisi timur perbukitan sesuai dengan arah kelerangan bukitnya.

Sungai yang melintasi wilayah penyelidikan antara lain anak Sungai

Bete yang bergerak ke arah hilir (barat laut). Sungai Buleleng mengalir

sepanjang tahun, merniliki beberapa anak sungai kecil yang juga mengalir

sepanjang tahun. Sungai towi maupun anak Sungainya tersebut keduanya

bermuara di perairan teluk di sekitar Desa Bete Bete dan Puungkeu

Sebagian besar sungai-sungai di wilayah penyelidikan umum tersebut

berhulu di bagian Timur dan wilayah penyelidikan pada satuan morfologi

berbukit tersayat tajam, sehingga ants yang kuat tersebut dapat

membawa material berupa pasir dan kerikil (sand dan gravel) yang

diendapkan disepanjang aliran sungai tersebut. Pasir dan kerikil yang

terdapat di sepaniang sungai tersehut telah diusahakan secara komersial

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 34


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

di Desa Bete Bete dan Puungkeu.

Pemanfaatan aliran sungai di wilayah penyelidikan oleh masyarakat

umumnya dipergunakan untuk sumber air dan untuk pertanian.

Singkapan Nickel yang terdapat disepanjang sungai-sungai wilayah

penyelidikan umumnya tidak terlihat dengan baik, yang terlihat baik yang

berada di perbukitan.

3.7. Kondisi Proyek

1. Pembagian Kelompok bebatuan

Lapisan tanah pada kawasan penambangan dan bebatuan bersifat

tunggal. Berdasarkan sifat bebatuan, tingkatan pelapukan, komposisi

dan jenis bebatuan serta sifat dinamika bebatuan, maka bebatuan

pada kawasan penambangan antara lain dapat dikelompokkan atas 3

kelompok yaitu kelompok bebatuan dengan sifat renggang, kelompok

bebatuan yang sangat lunak dengan komposisi renggang dan

berbentuk serpihan serta kelompok bebatuan yang keras dengan

komposisi bentuk bongkahan.

2. Karakteristik penambangan mineral

Bijih nikel pada kawasan penembangan tersebar tanpa terputus

dimana mineral tersebut merupakan batuan pelapukan, Bijih nikel

terdapat dalam batuan pelapukan laterit dibagian atas batuan olivine,

pada umumnya mengitari punggung bukit dan tersebar pada bagian

yang landai. Oleh karena pengaruh bentuk topografi setempat, bentuk

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 35


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

dan sifat bijih agak kompleks. Sebagian bagian atas bijih merupakan

lapisan tipis berbentuk tanah liat yang telah mengalami proses

pelapukan dengan ketebalan berkisar 0 – 6 m, dan komposisinya

renggang serta memiliki karakteristik yang kurang baik dimana sifat

stabilitas tidak tinggi dan mudah terkikis. Sedangkan bebatuan pad

bagian bawah terbentuk dari bebatuan olivine yang tidak atau sedikit

mengalami pelapukan, dimana komposisinya lebih bagus dan memiliki

ketahanan terhadap pengikisan dan sifatnya lebih stabil.

Kondisi geological proyek penambangan termasuk simple, tidak terlihat

adanya bekas terjadi erosi, longsor ataupun keambrukan. Lingkungan

sekitar dan aspek geologi terpelihara baik, tumbuh tumbuhan

berkembang dengan baik.

3. Evaluasi stabilitas lereng

Merupakan mineral pada bebatuan pelapukan yang tersebar, sifat dan

bentuk serta karakteristik terpengaruh pada kondisi geological

sehingga membentuk bentuk tidak beraturan, kebanyakan berlapis-

lapis yang sedikit miring, sedangkan sebagian kecil berbentuk lensa

yang tidak beraturan. Bijih mineral utama terkubur pada kedalaman 0 -

30m, dengan ketebalan rata-rata sekitar 6 m. Akibat pelapukan

berbentuk serpihan, pada umumnya memiliki overborden dengan

ketebalan sekitar 0.5 - 2 m dan berbentuk tanah liat berwarna merah

kecoklatan, dan merah keunguan, mudah terkelupas dan jumlah

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 36


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

kelupasannya tidak banyak.

Karena kondisi topografi setempat, lebih cocok jika dilakukan

pengupasan pada penambangan terbuka, dimana masalah utama

penambangan terbuka selalu ada pada kestabilan lereng. Bijih pada

lereng terutama terbentuk dari lapisan laterit pelapukan yang mudah

terkikis dan oleh karena itu memiliki sifat kurang stabil. Proses

penambangan akan mengakibatkan bertambahnya resiko terjadi

longsor atau ambruk sehingga dapat membahayakan eksploitasi. Akan

tetapi karena lapisan tersebut tidak terlalu tebal, dengan memilih arah

yang benar pada proses eksploitasi, mengatur ketinggian eksploitasi

serta membuat bentuk stage bertingkat serta mengatur pengaliran air

dengan baik untuk mengurangi resiko terjadinya bahaya.

3.8. Kondisi Lingkungan

1. Evaluasi tingkat kestabilan

Kawasan penambangan Desa Bete Bete dan Puungkeu dan sekitarnya

terletak pada Indonesia Bagian Tengah, terletak pada lempeng

Lempeng Samudra Indonesia – Benua Australia dan Lempeng Pasifik,

yang terbentuk diantara kesatuan Filipina, Papua dan laut yang masih

aktif dan memiliki resiko terjadinya gempa tektonik. Proyek konstruksi

penambangan hendaknya memperhatikan hal ini dan menyiapkan

bangunan tahan gempa.

2. Karakteristik geologi setempat

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 37


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Terletak pada daerah perbukitan dengan ketinggian 175 - 650 m, dan

sudut kelerengan sekitar 21 – 55%, dimana lereng secara umum

memiliki sifat yang cukup stabil, Hasil penelitian tidak mendapatkan

adanya bukti terjadinya bencana erosi, longsor atau ambruk. Kondisi

air permukaan dan air tanah bagus, dengan hutan yang lebat. Kondisi

geological kawasan penambangan tersebut boleh dikatakan cukup

bagus.

3. Evaluasi pengaruh eksploitasi terhadap kondisi geologi setempat

Mineral nikel pada lokasi penambangan merupakan mineral pada laterit

batuan pelapukan, sistem penambangan adalah penambangan terbuka

dimana proses pengupasan dilakukan pada permukaan tanah, limbah

padat ditimbun pada suatu lokasi penimbunan, proses pemindahan

bahan tambang dan proses eksploitasi tidak akan memberikan dampak

terhadap lingkungan atau menyebabkan longsor, keretakan atau

runtuhan, penurunan permukaan tanah dan sebagainya, akan tetapi

tetap memiliki resiko menimbulkan pergeseran sedikit lapisan atau

runtuhan skala kecil. Unsur berbahaya yang terkandung dalam bijih

dan bebatuan relatif kecil, disamping itu memiliki sifat yang cukup

stabil tidak mudah terurai, sehingga tidak banyak terbawa oleh air

pada proses pencucian sehingga tidak akan menimbulkan polusi pada

air dan lingkungan. Kondisi iklim menyebabkan curah hujan yang tinggi

terutama pada musim penghujan, dimana curah air hujan yang tinggi

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 38


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

pada waktu sekejap memiliki resiko terjadinya banjir dan longsor, oleh

karena itu pembangunan konstruksi dan penimbunan limbah

hendaknya memperhatikan hal ini. Sebagi upaya pencegahan, arah dan

sudut lereng pada proses eksploitasi harus diperhatikan secara

seksama, demikian juga pemilihan lokasi penimbunan limbah yang

lebih sedikit dialiri air untuk mencegah terjadinya longsor.

BAB IV

POTENSI SUMBER DAYA MINERAL

4.1 Sumberdaya Nikel

a. Cadangan Bijih Nikel

Pemboran dilakukan oleh tim eksplorasi PT. Mamuju Lestari Permai

meliputi area seluas 200 Ha dengan spasi titik bor 200 meter. Metoda

perhitungan cadangan menggunakan metode area of influence dengan

persyaratan cut of grade (COG) 1,40 % Ni.

Data cadangan saprolite hasil eksplorasi tersebut adalah sebagai

berikut : (hasil eksplorasi Bulan maret 2009).

Jumlah cadangan ………………………………………….9.007.500 WMT

Kadar Ni rata-rata ........................................................ 1,70 %

Kadar Co rata-rata ........................................................ 0,02 %

Kadar Fe rata-rata ........................................................ 18.3 %

Fe/Ni ............................................................................ 5,55 %

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 39


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Bassicity ....................................................................... 0,49 %

Jumlah cadangan limonit ………………………………..2.057.500 WMT

Ni................................................................................. 1,4 %

Co ................................................................................ 0,03 %

Fe ............................................................................... 30.1 %

Ditinjau dari spasi pemboran yang masih berjarak 500 m, data

cadangan baru bisa diklasifikasikan sebagai cadangan probable

(mungkin). Dari data hasil pemboran pada setiap blok cadangan, pada

umumnya, kadar nikelnya sangat bervariasi.

Untuk pesiapan penambangan, kegiatan pemboran perlu

ditingkatkan ke arah close boring dengan spasi 25 m. Selain untuk

mendapatkan jumlah cadangan proved (nyata), dipergunakan pula untuk

menentukan arah penambangan, serta rechecking data cadangan yang

telah ada (spasi 50 m ).

Stripping ratio (overburden + limonit)/saprolit berdasarkan data

cadangan diatas 1,4. untuk itu perlu dipilih titik-titik bor yang mempunyai

stripping ratio ≤ 1 untuk mengurangi resiko sehubungan dengan besarnya

modal investasi serta biaya operasi, yang akan dikeluarkan untuk

pembangunan dan operasi tambang.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 40


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Tabel 4.1. Data Cadangan Bijih Nikel Stripping Ratio ≤ 1

ton Tebal Kadar ( % )


Blok Bijih
(Juta) (m) Ni Co Fe SiO2 CaO MgO Fe/Ni Bas Sr

Limonit 5.145 7 1.4 0.03 32 29.25 0.85 12.5


Blok 1
Saprolit 1.470 2 1.8 0.02 17.5 27.2 0.98 16.5 5.45 0.49 0.38

Limonit 6.615 9 1.3 0.05 30 31.4 0.85 13


Blok 2
Saprolit 0.735 1 1.8 0.02 16.3 26.7 1.08 16.4 5.55 0.49 0.38

Limonit 11.760 8 1.4 0.03 34 30.25 0.85 12.8


Blok 3
Saprolit 4.410 3 1.8 0.03 18.5 28.2 0.98 17.5 5.45 0.5 0.37

Limonit 5.512 5 1.4 0.01 30 30.85 0.8 13.2


Blok 4
Saprolit 2.205 2 1.8 0.02 21.4 26.6 1.08 16.4 5.55 0.49 0.38

Limonit 11.025 6 1.4 0.03 32 29.35 0.85 13


Blok 5
Saprolit 9.187 5 1.8 0.02 17.8 26.4 0.98 16.4 5.55 0.49 0.38

Berdasarkan data (Tabel 4.1) dan distribusi cadangan, Distribusi

Cadangan Stripping Ratio ≤ 1, kerapatan titik bor yang secara teknis

memungkinkan untuk menambang habis adalah blok 1 dan 3, tetapi tidak

menutup kemungkinan blok-blok lain ditambang secara selective mining

khususnya blok 4 yang kerapatannya lebih baik dari blok 5. Untuk blok 2

dapat digunakan sebagai pencampur untuk menaikkan bassicity. Umur

tambang berdasarkan rencana produksi dan kondisi pasar bijih nikel

dengan Cut Of Great 1,8% Ni sebagai berikut,

9 .007.500 WMT = ± 7 tahun


LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 41
Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

1.000.000 WMT

Dengan demikian dalam feasibility ini, umur tambang yang

direncanakan di daerah Tamainusi adalah 7 tahun. Apabila kondisi pasar

menghendaki kadar bijih nikel yang lebih rendah (limonit), maka umur

tambang bisa menjadi lebih panjang. Untuk studi kelayakan ini ditinjau

pada 5 tahun pertama

b. Rencana Produksi

Rencana produksi per tahun, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2. Data Rencana Produksi Bijih Nikel Tahun 2008 – 2025

Produksi Kadar ( % )
Tahun
(ton) Ni Co Fe SiO2 CaO MgO Fe/Ni Bas

1 700,000 1.8 0.1 17,5 28.2 0.98 17.5 5.45 0.5

2 700,000 1.8 0.1 17,5 28.2 0.98 17.5 5.45 0.5

3 700,000 1.8 0.1 17,5 28.2 0.98 17.5 5.45 0.5

4 950,000 1.8 0.1 17,5 28.2 0.98 17.5 5.45 0.5

5 950,000 1.8 0.1 17,5 27.9 0.98 17.4 5.55 0.5

6 950,000 1.8 0.1 16,3 27.9 0.98 17.4 5.55 0.5

7 1,000,000 1.8 0.1 16,3 27.9 0.98 17.4 5.55 0.5

Sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan manajemen

seperti terlihat pada tabel diatas pada tahun pertama, produksi sebesar

700.000 ton, sedangkan pada tahun keempat terdapat kenaikan

sebesar 5 %.
LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 42
Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Total rencana produksi selama 5 tahun sebesar 6.000.000 ton

dengan striping ratio sebesar 0,38. dengan demikian cadangan dari Blok 1

s/d 3 dapat memenuhi rencana produksi selama 5 tahun, untuk

meningkatkan kualitas bijih nikel (bassicity) dapat dicampur dari produksi

blok 2 yang menggunakan metode penambangan ”Selective mining”.

Selain hal tersebut, untuk memperoleh/mengontrol kualitas

produksi bijih yang diinginkan maka dalam 1 tahun akan dibuka 4-5 front

kerja. Penumpukan di stockyard dilakukan untuk beberapa tumpukan kecil

(maksimum 3000 ton/tumpukan) dan pengiriman melalui pengapalan

merupakan blending dari beberapa tumpukan sehingga kualitas bijih nikel

dapat terkontrol sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 43


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

BAB V

METODE PENAMBANGAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTUKTUR

5.1 Penambangan

Pada tahap penambangan, meliputi kegiatan perencanaan

tambang, clearing, stripping, penggalian dan pemuatan, pengangkutan

serta penumpukan. Perencanaan Tambang

Clearing

Penanganan Tanah Stripping


Pucuk

Sampling & Analisa Penggalian & Pemuatan

Pengangkutan

Sampling & Analisa Penumpukan Penanganan


Di Transito (ETO) Unspecification Ore

Sampling & Analisa Penyaringan Penanganan Oversize

Pemuatan & Pengangkutan

Penumpukan
Sampling & Analisa Di Stockyard Pelabuhan
(EFO)

Pengapalan

Gambar 5.1. Diagram Alir Penambangan dan Pengapalan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 44


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

5.1.1. Syarat Teknis Penambangan

1. Bebatuan di Sekeliling Bijih

Bijih nikel pada umumnya terbentuk dari bebatuan yang mengandung

kadar nikel diatas 1.0% di bagian atas batu olivine pada bijih laterit

yang telah mengalami proses weathering. Sebagian besar bagian bijih

ini menyembul keatas permukaan tanpa lapisan penutup. Sebagian

besar bagian atas bijih nikel ini terdiri atas tanah berwarna coklat

kemerahan, dan sebagian kecil lagi merupakan bongkahan pelapukan

batu olivine berupa tanah berwarna kuning kehijauan yang

mengandung kadar nikel dibawah 1.0%. Sedangkan sebagian besar

bagian bawah bijih nikel ini berupa batu olivine yang telah mengalami

proses weathering dan mengandung kadar nikel diatas 1.0%, dimana

sebagian kecilnya berupa serpentine olivine.

2. Berat Massa dan Jenis Mineral

Unsur yang terkandung dalam mineral antara lain Nikel (Ni), Cobalt

(Co), Besi (Fe) dan Magnesium (Mg). Kandungan nikel didalam bijih

berkisar antar 1.63 - 3.15%, dan dapat dibedakan menjadi 2 golongan,

yaitu bijih nikel berkadar rendah (kandungan nikel berkisar antara 1.0 -

1.63%) dan bijih nikel berkadar tinggi (kandungan nikel diatas 1.63%).

Kandungan MgO pada umumnya berkisar antara 1.83 - 28.16%.

Mineral berdasarkan kandungan MgO dapat dibedakan menjadi ferro-

mineral (kandungan MgO dibawah 10%), ferromagnesian mineral

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 45


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

(kandungan MgO diantara 10 - 20%) dan magnesian-mineral

(kandungan MgO diatas 20%).

Pada umumnya dalam industri yang diutamakan adalah

ferromagnesian mineral, dan kemudian diikuti oleh magnesian mineral

dan ferro mineral.

3. Kondisi Hidrologi Kawasan Penambangan

Bijih nikel di kawasan penambangan terletak di daerah perbukitan yang

memiliki kondisi geografis yang menguntungkan, dimana air

permukaan dengan mudah mengalir dan tidak menyebabkan pengaruh

besar terhadap eksploitasi deposit mineral. Air bawah tanah terutama

berasal dari retakan pelapukan, dimana lapisan mineral terutama

terletak di daerah letak air celah retakan tersebut. Lapisan mineral

adalah lapisan yang dapat menembus air (permeable), pada musim

hujan lapisan mineral tersebut mengandung air, akan tetapi karena

lapisan atas bijih berupa tanah berwarna merah dan coklat kekuningan

yang menjadi pembatas, dan ditambah lagi tingkat keterjalan yang

tinggi menyebabkan tidak banyak jumlah air yang bertambah. Karena

eksploitasi mineral menggunakan cara penambangan terbuka, dan air

yang bertambah di musim hujan juga dapat mengalir karena bentuk

perbukitan sehingga tidak akan mengganggu proses penambangan.

4. Karakteristik Batuan Pada Lokasi Tambang

Penyebaran bijih nikel di kawasan penambangan tidak terputus, jenis

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 46


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

mineralnya adalah mineral deposit batuan pelapukan. Bijih nikel

terbentuk di dalam laterit yang telah mengalami proses weathering di

bagian atas batu olivine, dan terutama tersebar mengitari punggung

bukit dan lereng yang landai, dimana karena pengaruh kondisi

topografi setempat menyebabkan bentuk mineral menjadi kompleks.

Bagian atas bijih pada umumnya terbentuk dari lapisan tipis tanah

yang telah mengalami proses weathering dan memiliki ketebalan 0 – 6

m. Komposisinya agak renggang, dan karakteristik geologi kurang

memadai yaitu kurang stabil dan mudah tergosok. Bagian bawah bijih

pada umumnya terbentuk dari batu olivine yang tidak atau sedikit

mengalami proses weathering dengan komposisi yang lebih baik, lebih

tahan terhadap gosokan dan pemotongan. Karakteristik geologinya

juga lebih baik dan memiliki sifat yang lebih stabil.

5.2 Lingkup dan Cara Penambangan

5.2.1 Cara Penambangan

Permukaan bijih nikel kompleks dan tidak beraturan, pada umumnya

berbentuk seperti berlapis-lapis, bentuk lensa, bentuk memanjang dimana

semua bentuk, ketebalan dan intensitasnya merupakan pengaruh dari

bentuk topografi dan proses weathering.

Pada daerah yang agak landai dan weathering crust yang agak

dalam, bijih nikel lebih tebal, mineralisasi nikel lebih kuat dan memiliki

sifat kontinuitas yang lebih stabil. Sedangkan pada daerah punggung

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 47


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

perbukitan atau daerah yang lebih terjal, bijih nikel lebih tipis, mineralisasi

nikel lebih lemah dan oleh karena itu juga memiliki sifat kontinuitas yang

kurang stabil. Pada umumnya menonjol diatas permukaan dan sebagian

memiliki lapisan penutup yang tipis, sehingga lebih cocok dilakukan

penambangan terbuka.

Bijih nikel pada bagian permukaan datarnya memiliki sifat kontinuitas

yang lebih stabil, dan di bagian dalam bijih pada umumnya tidak ada

bebatuan terjepit ataupun bercabang. Terletak pada kedalaman yang

dangkal dan lapisan penutupnya sangat tipis, sehingga sangat cocok

menggunakan cara penambangan terbuka. Jika lapisan penutup yang tipis

di atas permukaan di kikis maka langsung berupa mineral deposit. Oleh

karena itu disarankan menggunakan cara penambangan terbuka.

5.2.2 Batasan Penambangan Terbuka

 Dasar Penentuan Batas Penambangan Terbuka

1. Rasio pengupasan (stripping ratio) batasan tidak melebihi rasio

pengupasan (stripping ratio) ekonomis.

2. Memaksimalkan batasan penambangan terbuka dan

memaksimalkan pengembangan keuntungan penambangan

terbuka, asalkan masih dalam batasan rasio pengupasan yang

diperbolehkan.

3. Memastikan keamanan di lokasi penambangan terbuka.

Tabel 5.1. Rencana Produksi Dan Pemindahan Tanah Penutup

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 48


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Produksi Tanah penutup


Tahun Blok
(ton) (ton)

1 1 700,000 1,930,000

2 1&2 700,000 1,930,000

3 2&3 1.000,000 1,930,000

4 3 1,000,000 1,935,000

5 3 950,000 1,935,000

6 3 950,000 1,935,000

7 3&4 2,000,000 1,940,000

8.950.000 13,535,000

 Memastikan Parameter Lereng di Lokasi Penambangan

Penyebaran bijih nikel di kawasan penambangan tidak terputus,

jenis mineralnya adalah mineral deposit laterit pelapukan jenis elution.

Bijih nikel terbentuk di dalam laterit yang telah mengalami proses

weathering di bagian atas batu olivine, dan terutama tersebar mengitari

punggung bukit dan lereng yang landai, dimana karena pengaruh kondisi

topografi setempat menyebabkan bentuk mineral menjadi kompleks.

Bagian atas bijih pada umumnya terbentuk dari lapisan tipis tanah yang

telah mengalami proses weathering dan memiliki ketebalan 0 – 6 m.

Komposisinya agak renggang, dan karakteristik geologi kurang memadai

yaitu kurang stabil dan mudah tergosok. Bagian bawah bijih pada

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 49


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

umumnya terbentuk dari batu olivine yang tidak atau sedikit mengalami

proses weathering dengan komposisi yang lebih baik, lebih tahan terhadap

gosokan dan pemotongan. Karakteristik geologinya juga lebih baik dan

memiliki sifat yang lebih stabil. Berdasarkan sifat bebatuan yang

membentuk lereng, bentuk bijih dan teknik penambangan, serta mengacu

kepada data aktual tambang sejenis, maka parameter lereng adalah

sebagai berikut :

1. Tinggi stage bertingkat 10 m

2. Sudut kemiringan stage terakhir 600

3. Lebar balkon keamanan 3 m

4. Lebar balkon pembersihan 5 m (setiap 2 - 3 stage dibangun sebuah

balkon pembersihan)

5. Lebar jalan transportasi di lokasi: 5 m untuk jalan searah dan 7.5 m

untuk jalan 2 arah.

6. Lebar minimum dasar outdoor 16 m.

 Memastikan Batasan Penambangan Terbuka

Berdasarkan dasar pengelompokan batasan penambangan terbuka dan

parameter lereng, maka rata rata rasio pengupasan (stripping ratio)

seluruh deposit mineral hanya 0.055 m 3/m3, dimana cadangan terletak di

daerah perbukitan yang landai. Oleh karena itu batasan penambangan

terbuka mencakup seluruh cadangan bijih. Adapun pengelompokan

batasan penambangan terbuka terhadap kedua bijih ini adalah sebagai

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 50


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

berikut:

o Tinggi minimum stage penambangan terbuka 75 m dpl

o Tinggi maksimum stage penambangan terbuka 700 m dpl

o Panjang maksimum lokasi penambangan terbuka 3830 m

o Lebar maksimum lokasi penambangan terbuka 670 m

o Sudut lereng 30o

5.3 Sistem Penambangan, Jadwal Kegiatan Penambangan,

Kapasitas Produksi dan Umur Tambang

 Sistem Penambangan

Sistem penambangan pada penambangan terbuka adalah sistem

terputus, dimana dalam sehari ada 1 shift dan setiap shift terdiri atas 8

jam kerja.

 Rencana Jadwal Produksi

Rencana penambangan bijih nikel PT. Mamuju Lestari Permai di Desa

Bete-Bete dan Puungkeu Kecamatan Bahodopi dan Bungku Selatan

Kabupaten Morowali diperkirakan akan berlangsung sekitar 7 tahun.

Tabel 5.2. Jadwal Rencana Kegiatan Penambangan

Bulan Tahun 2011/2012


No. DESKRIPSI
4-5 6-7 8-9 10-11 12-1

1 Pekerjaan Konstruksi

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 51


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Persiapan Peralatan

a tambang

Sarana Penunjang di

Desa Bete Bete dan

Puungkeu

Dermaga muat

Tongkang + Tug Boat

Stockyard

Tangki BB

kantor, Bengkel, Gudang

Preparasi Contoh

Genset

Instalasi Listrik

Laboratorium Kimia

2 Penambangan

a Persiapan Penambangan

Mainhaulage

Clearing

Striping

Sarana Pemukiman di

3 Desa Bete Bete dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 52


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Puungkeu

Perumahan + Poliklinik.

Mess

Rumah Genset ….. KVA

Bak penampungan Air

Tanki BBM 3 unit @150

ton

 Pengukuran Kapasitas Produksi

1. Kapasitas Produksi Tambang

Kapasitas produksi tambang sekitar 1.000.000 ton/tahun (2.740

ton/hari) dengan lama produksi sekitar 7 tahun.

2. Pengukuran Kapasitas Produksi

Penambangan ini merupakan penambangan terbuka di daerah

perbukitan, menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana

transportasi, membuka jalan langsung. Untuk menjaga keseimbangan

rasio pengupasan produksi, menjaga kesinambungan penambangan

dan menjaga kestabilan produksi, maka perlu dibuka 5 lokasi.

3. Jangka Waktu Penambangan

Dengan kapasitas produksi penambangan sebesar 1.000.000

ton/tahun, maka jika dilaksanakan berdasarkan rencana pengupasan,

jangka waktu ekonomis penambangan yaitu 7 tahun. Kondisi ini

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 53


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

memenuhi syarat jangka waktu untuk tambang terbuka skala

menengah.

1. Pengembangan Sarana Pengangkutan

2. Kondisi Umum

Ketinggian maksimum 650 m dpl, ketinggian minimum 175 m dpl,

maka jarak diantaranya adalah 625 m. Bentuk permukaan bijih lebih

kompleks dan berbentuk lensa yang tidak beraturan. Sudut kemiringan

topografi sekitar 21 - 55o. Ketebalan bijih sekitar 4.0 - 13.0 m dengan

tebal rata rata sekitar 6m, dan kadar kandungan nikel dalam mineral

rata rata sekitar 1.4%.

Lokasi penimbunan mineral dan lokasi penimbunan limbah bebatuan

terletak pada bagian timur kawasan penambangan.

4. Pemilihan Rencana Pengangkutan

Dari kondisi diatas dan dengan mempertimbangkan kondisi topografi

setempat, jarak dan jumlah pengangkutan bebatuan dan mineral,

maka lebih cocok mengembangkan flexible-mobile-road untuk sarana

pengangkutan.

5. Pengembangan Sistem Sarana Pengangkutan

Lebih dianjurkan pembangunan jalan langsung dan pemakaian dump

truck berkapasitas 20 ton untuk pengangkutan bahan tambang,

dimana pada setiap stage hendaknya dibangun sebuah jalan untuk

menghubungkan lokasi penambangan dengan lokasi penimbunan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 54


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

bahan tambang dan limbah bebatuan.

Adapun jalan untuk pengangkutan dirancang sebagai berikut:

o Lebar jalan: Untuk jalan searah 5 m, jalan 2 arah 7.5 m;

o Kemiringan vertical maks: i = 8 %;

o Jari jari bundaran putar balik: R = 15m;

o Panjang lereng landai; L = 40m

6. Pemilihan Sarana Pengangkutan

Berdasarkan faktor faktor karakteristik bahan tambang, jumlah bahan

tambang yang harus diangkut, jarak tempuh dan sebagainya, dimana

dump truck dengan kapasitas 20 – 25 ton dan peralatan excavator

cocok satu sama lain, dan dengan mempertimbangkan produksi

kendaraan, lama penggunaan, harga dsbnya, maka dianjurkan untuk

memakai dump truck kapasitas 20 ton jenis CQ3240 untuk

mengangkut bahan tambang. Adapun jumlah kendaraan yang

diperlukan adalah sebanyak 20 buah.

7. Teknik Pengupasan

Bijih nikel berbentuk lapisan yang terletak pada bagian atas batuan,

dengan sudut kemiringan 0 - 30o dan ketebalan rata rata sekitar 7 m.

Baik lapisan atas bijih maupun lapisan overburden sama sama agak

renggang, membentuk bongkahan bongkahan kecil maupun bentuk

tanah, dimana lapisan bawah mineral pada umumnya berupa batu

olivine yang bersifat keras dan padat. Proses pengupasan dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 55


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

penambangan tidak memerlukan peledakan untuk melubangi,

melainkan dapat langsung dikeruk. Berdasarkan perbedaan topografi

dan karakteristik mineral, maka teknik pengupasan dapat dibedakan

menjadi :

1. Ketika sudut kemiringan bijih dibawah 15o, maka teknik

pengupasan yang dipakai yaitu teknik pengupasan dengan

Bulldozer - Excavator hidrolik - pengangkutan dengan truk, dimana

bulldozer akan mengumpulkan lapisan overburden dan mineral,

kemudian di loading oleh excavator hidrolik.

2. Ketika sudut kemiringan bijih diatas 15o, maka teknik pengupasan

yang dipakai yaitu teknik pengupasan dengan Excavator hidrolik -

pengangkutan dengan truk, dimana lapisan overburden dan mineral

langsung dikeruk dengan excavator, kemudian diloading.

Mineral dapat dibagi menjadi ferro mineral dan magnesia mineral,

dimana bagian atas berupa ferro mineral. Untuk memenuhi permintaan

yang berbeda dari pasar, maka pada saat produksi baik ferro mineral

maupun magnesia mineral langsung ditambang dan diangkut secara

terpisah.

8. Pengaturan Proses Pengupasan dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Teknik pengupasan yang dipakai adalah teknik pengupasan vertikal.

Penambangan terbuka dilakukan pada daerah perbukitan, pada saat

sudut kemiringan bijih tidak terlalu besar dan ketebalan bijih tipis,

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 56


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

maka urutan proses pengupasan adalah dari bawah ke atas. Pada saat

sudut kemiringan bijih agak besar dan ketebalannya besar, maka

urutan yang digunakan adalah dari atas ke bawah.

Kanal pembuka dibuat dibagian atas bijih, dengan lebar 10 - 15m,

setelah itu didorong dari bagian atas ke bawah. Di lokasi penambangan

dibangun 4 buah area pengupasan dengan tinggi stage 10m, dan

disetiap stage disisakan area keamanan dengan lebar 3m. Setiap 2 - 3

stage disisakan area pembersihan selebar 5m.

Yang perlu dipersiapkan untuk proses pengupasan sebagai berikut:

o Tinggi landasan operasi 10m;

o Lebar minimum bidang operasi 30 - 35m,

o Lebar galur permulaan /kanal pembuka 10 - 15m,

o Panjang minimum garis kerja 150m

9. Mengurangi Eksploitasi Bijih Nikel dan Proses Dilusi

1. Meneliti dengan jelas sifat dan karakteristik bijih tambang, uji

laboratorium sample, memperkecil dilution dan loss dari bidang

persentuhan di bagian atas dan bawah bijih.

2. Sesegera mungkin membersihkan bagian atas dan bawah bijih dan

memaksimalkan proses daur ulang.

Dengan cara diatas dan dengan mengacu kepada standar loss ratio

dan dilution ratio pada penambangan terbuka, dapat dipastikan

bahwa loss ratio eksploitasi adalah 5%, dan dilution ratio 5%

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 57


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

10. Perhitungan dan Pemilihan Sarana Pengupasan

Dalam penambangan terbuka, baik bijih maupun lapisan overburden

agak renggang, membentuk bongkahan bongkahan kecil dan bentuk

tanah liat sehingga tidak diperlukan proses peledakan melainkan dapat

langsung melakukan proses pengerukan dengan excavator hidrolik.

1. Excavator hidrolik

Berdasarkan karakteristik lokasi penambangan dan bahan

tambang, dan juga karena dilakukan beberapa eksploitasi pada

saat bersamaan, dimana lokasi eksploitasi terpisah pisah, maka

untuk proses pengerukan digunakan excavator hidrolik.

Mengingat jumlah pengupasan, maka dipertimbangkan untuk

menggunakan excavator hidrolik. Berdasarkan perbedaan

permintaan atas bijih tambang jenis ferro mineral dan magnesia

mineral, maka proses pengerukan dan loading harus dipisahkan,

oleh karena itu menyebabkan efisiensi alat menurun.

2. Bulldozer

Untuk menimbun lapisan overburden dan bijih tambang,

membersihkan bahan tambang, meratakan area kerja dan jalan

3. Front Loader

Diperlukan front-loader yang akan digunakan untuk mengangkut

bahan tambang di lokasi penambangan terbuka, untuk perbaikan

dan perawatan jalan transportasi, membersihkan lereng dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 58


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

sebagainya.

4. Mobil Penyemprot Air

Untuk mencegah debu dilapangan pengupasan akan

dipergunakan mobil penyemprot air.

Tabel 5.3. Daftar Alat Berat

Tahun Investasi
No. Alat Berat Jumlah
0 1 2 3 4 5

A Excavator

1 Investasi 4 4

2 Pemakaian

- Mining 2 2 2 2 2

- Environmental 2 2 2 2 2

B Buldoser

1 Investasi 3 3

2 Pemakaian

- Development

- Clearing dan
1 1 1 1 1
Striping

- Backfilling 1 1 1 1 1

- Stockyard 1 1 1 1 1

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 59


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

C Wheel Loader

1 Investasi 2 2

2 Pemakaian

- Pengapalan 2 2 2 2 2

D Grader

1 Investasi 1 1

2 Pemakaian

- Perawatan jalan 1 1 1 1 1

E Dump truck

1 Investasi 20 20

2 Pemakaian

- Produksi 12 12 12 12 12

- Pengapalan 8 8 8 8 8

5.4 Rencana Pengembangan Produksi dan Infrastruktur

Dasar Rencana Pengembangan Produksi dan Infrastruktur

1. Untuk memenuhi target skala produksi yaitu 3 bulan persiapan

penambangan untuk kapasitas produksi 7 tahun, dan memastikan

proses pembangunan infrastruktur untuk mencapai skala produksi

yang telah direncanakan.

2. Mengoptimalkan tempat di lapangan untuk proses dumping

3. Meminimalkan jarak pengangkutan dan biaya produksi pada masa

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 60


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

awal, memperpendek masa pencapaian produksi, menyeimbangkan

rasio pengupasan produksi dan mengusahakan kelangsungan dan

stabilisasi produksi.

 Urutan dan Lokasi Utama Eksploitasi

Berdasarkan syarat teknis eksploitasi, urutan eksploitasi dalam kawasan

penambangan adalah dari selatan ke utara, dari bawah menuju atas. Dari

Utara menuju Selatan perlahan lahan didorong keatas, pada sisi dalam

landasan operasi bergerak maju dari timur ke barat.

Berdasarkan penyebaran masa bijih dan besar kecilnya skala dalam

wilayah tambang, sehingga dapat menghemat pembangunan dan biaya

investasi infrastruktur, memperpendek waktu infrastruktur, mempercepat

pencapaian produksi dan juga menjaga kestabilan kapasitas produksi.

Dengan demikian prinsip ekonomis untuk menekan biaya seminimal

mungkin dan mencapai hasil semaksimal mungkin dapat tercapai.

 Rencana Pengembangan Infrastruktur

Lokasi pengembangan infrastruktur dipilih di bagian utara bijih grade 1

supaya tercapai keseimbangan rasio pengupasan produksi dan kestabilan

serta kesinambungan kapasitas produksi. Jalan pengangkutan utama

dibangun 10 -150m, dimana proses produksi dalam waktu bersamaan

perlu dibangun 3 buah stage eksploitasi. Karena sudut kemiringan bijih

agak landai, dan bebatuan tidak perlu diledakkan, sehingga

memungkinkan pada saat bersamaan dibangun bagian atas dan bawah.


LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 61
Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Rencana pembangunan infrastruktur sekitar 9 bulan.

 Kemungkinan Memperbesar Kapasitas Produksi atau

Memperpanjang Jangka Waktu Penambangan

Berdasarkan data sumber daya dalam laporan penelitian kondisi topografi

kawasan penambangan setempat, disebutkan bahwa pada masa produksi

akan memaksimalkan pencarian daerah potensi mineral, sehingga

memungkinkan untuk memperpanjang jangka waktu penambangan.

 Pembuangan Limbah Penambangan

Wilayah yang telah kosong ditambang untuk melakukan penimbunan

kembali, selain sangat berarti juga dapat menghemat penggunaan

tempat,disebelah timur kawasan penambangan yang akan dapat pula

mengurangi kerusakan lingkungan oleh penambangan. Limbah tanah dan

bebatuan dapat diangkut ke tempat penampungan limbah batuan dan

kemudian diratakan dengan bulldozer.

 Pencegahan dan Penyaluran Air di Lokasi Penambangan

Bijih nikel pada lokasi penambangan terletak pada daerah perbukitan,

kondisi topografinya menguntungkan, cara penambangan yang dipakai

adalah penambangan terbuka. Lokasi penambangan tersebut terletak

pada bidang erosi yang lebih tinggi, tanah bertingkat, dan punggung bukit

yang landai, sehingga curah hujan di sekeliling luar tidak akan masuk

banyak ke dalam lokasi penambangan. Sistem pencegahan dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 62


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

penyaluran air pada umumnya bertujuan untuk mengalirkan air keluar dari

dalam lokasi penambangan. Eksploitasi penambangan terbuka memakai

sistem stage bertingkat sampai ke tanah, sehingga air dapat menuruni

stage bertingkat dan secara otomatis mengalir keluar lokasi

penambangan.

 Fasilitas Pembantu

- Layout lokasi penambangan dan tempat tinggal

Penambangan ini adalah penambangan yang baru dibuka, dan

dirancang pada tempat yang cocok sebagai lokasi penambangan :

kantor, ruang maintenance, gudang material dan spare parts, ruang

mesin diesel, ruang distribusi listrik, depot minyak, areal parkir,

tempat penimbunan tambang, dermaga dan sebagainya; lokasi

tempat tinggal dirancang di Tanggetada. Untuk lebih jelasnya

silahkan lihat denah kawasan penambangan.

1. Kantor pada lokasi penambangan

Lokasi penambangan dilengkapi dengan workshop office

sebagai tempat kerja bagi karyawan manajemen produksi.

Menurut lokasi penambangan terbuka, yang dipadukan dengan

kondisi topografi, kantor di lokasi penambangan.

2. Ruang maintenance

Pada lokasi penambangan dibangun mesin produksi, ruangan

maintenance, mesin disposisi, peralatan maintenance.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 63


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

3. Gudang material dan spare parts

Pada lokasi penambangan dibangun gudang material dan spare

parts untuk kebutuhan produksi.

4. Fasilitas penyediaan dan pendistribusian listrik

Seluruh penambangan menggunakan generator diesel. Dengan

memperhitungkan cakupan penyediaan listrik, di lokasi

penambangan dan lokasi tempat tinggal masing-masing

dilengkapi dengan satu set generator diesel dan ruang distribusi

listrik.

5. Areal parkir dan depot minyak

Pada lokasi penambangan sebelah utara dibangun areal parkir

dan depot minyak. Dengan memenuhi standar jarak aman yang

ditentukan, digunakan untuk menyimpan bensin, solar dan oli

mesin untuk pemenuhan bahan bakar kendaraan yang keluar

masuk dan peralatan lainnya.

 Perlengkapan Produksi

1. Areal pembuangan tanah: Karena areal pembuangan tidak

mencukupi, maka dibuka lahan kosong sebagai tempat

pembuangan sisa tanah untuk dapat menghemat biaya. Penentuan

areal pembuangan tanah adalah di tempat yang aliran airnya kecil

dan tidak melewati daerah pemukiman penduduk maupun fasilitas

lainnya.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 64


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

2. Sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan, maka limbah

tanah hasil proses pengupasan menggunakan system back filling,

dimana bagian bawahnya dibangun dari bebatuan yang kokoh,

kontur kemiringan landai untuk memudahkan penimbunan limbah

tanah, serta diperlengkapi dengan bendungan serta perencanaan

yang matang untuk mencegah terjadinya bencana akibat aliran air.

Demikian juga penanaman tumbuhan untuk mencegah bencana

erosi dan longsor serta mengurangi polusi lingkungan.

5.5 Organisasi

Agar semua pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan

penambangan nikel dapat berjalan dengan lancer, maka diperlukan suatu

susunan organisasi, sehingga diharapkan informasi dapat mengalir secara

cepat tanpa adanya salah pengertian, dikarenakan pembagian tugas dan

tanggung jawab dinyatakan secara jelas.

Secara jelas pola susunan organisasi tenaga kerja yang akan

dilaksanakan terlihat pada (Tabel 5.4)

Tabel 5.4 Formasi Tenaga Kerja Tambang Nikel

Person
Jabatan
Jumlah Kepala Karyawan Harian

Ka. Prod. Tambang 1 1

Sekretaris Ka.Prod. Tambang 1 1

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 65


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Kesker 5 5

Keamanan 8 2 6

Pengawasan Kualitas 5 2 3

Penambangan 20 1 19

Pengapalan 7 1 6

Mekanik 4 2 2

Administrasi & Umum 13 1 12

Jumlah 64 6 5 53

* Pekerjaan di penambangan dilakukan dalam 1 shift (8 jam)

BAB VI

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Dampak Kegiatan Terhadap Lingkungan

Bijih nikel pada lokasi penambangan ini terutama berupa batuan

pelapukan laterit, dan proses penambangan yang dilakukan adalah

penambangan terbuka, proses pengupasan pada permukaan tanah,

limbah ditimbun pada suatu lokasi tertentu, proses eksploitasi ini tidak

memberikan pengaruh terhadap air bawah tanah, tidak akan

menyebabkan bahaya geologis seperti keretakan bukit, longsor,

sedimentasi ataupun keambrukan, akan tetapi biar bagaimanapun resiko

terjadinya longsor kecil tetap ada. Unsur berbahaya yang terkandung

dalam bebatuan jumlahnya tidak banyak, dan dengan karakteristik yang

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 66


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

stabil, maka tidak banyak yang masuk kedalam limbah cair dalam proses

pencucian, sehingga tidak akan menyebabkan dampak terhadap

lingkungan.

Pada saat kondisi curah hujan tinggi, jumlah air yang banyak

mengalir diatas permukaan tanah yang renggang dan memiliki banyak

timbunan dalam waktu singkat beresiko mengakibatkan terjadinya banjir

dan longsor. Oleh karena itu pembangunan bangunan di lokasi ini dan

proses penimbunan limbah pengupasan haruslah memperhatikan masalah

ini. Oleh karena itu arah penambangan dan sudut kemiringan lereng

eksploitasi harus diperhatikan dengan seksama. Untuk memperkecil resiko

terjadinya longsor, maka tempat penimbunan harus memperhatikan lokasi

dimana jumlah air yang mengalir lebih sedikit.

Berdasarkan analisa, unsur berbahaya yang terkandung dalam

bebatuan jumlahnya tidak banyak, unsur Cr, Mn dan sebagainya dibawah

0.05%, disamping itu juga memiliki sifat yang stabil sehingga pada proses

pencucian tidak banyak yang ikut larut dalam limbah cair, oleh karena itu

tidak menyebabkan pengaruh yang besar terhadap lingkungan. Selain itu,

meskipun kadar senyawa SiO2 yang terkandung agak tinggi yaitu diatas

40%, akan tetapi karena proses penambangan ini adalah penambangan

terbuka sehingga tidak berdampak besar terhadap lingkungan.

6.1.1 Bencana Geologi Penambangan

Kondisi topografi dan struktur lokasi penambangan sederhana dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 67


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

tidak kompleks, dengan lapisan bebatuan single dan kondisi lereng yang

stabil sehingga tidak memungkinkan terjadinya bahaya longsor atau

ambruk Akan tetapi lapisan laterit yang menjadi tujuan utama

penambangan ini memiliki sifat stabilitas yang kurang bagus, sehingga

dalam proses penambangan ini mungkin akan terjadi bahaya longsor atau

ambruk dalam skala kecil. Permukaan tanah renggang dan memiliki

timbunan yang banyak, sehingga pada saat curah hujan tinggi mungkin

dapat menyebabkan bahaya banjir dan longsor, oleh karena itu sebelum

penambangan dimulai hendaknya dilakukan penelitian khusus untuk

mengevaluasi bahaya geologis yang mungkin terjadi.

Terletak di zona rawan gempa menyebabkan kemungkinan terjadinya

bahaya gempa, dan letusan gunung berapi, oleh karena itu hendaknya

dipersiapkan langkah langkah pencegahan yang memadai. Daerah sekitar

lereng memiliki sifat yang stabil, tidak terlalu beresiko menimbulkan

bahaya geologis. Unsur berbahaya didalam bebatuan juga tidak banyak,

tidak akan menyebabkan limbah beracun sehingga tidak akan

membahayakan proses penambangan dan tidak menimbulkan efek

merusak lingkungan sekitar.

6.1.2 Pencegahan Bencana Geologi Penambangan

1. Tanah Ambruk

Dalam proses penambangan yang berlangsung, kemungkinan akan

menyebabkan terjadinya keambrukan pada sebagian permukaan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 68


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

tanah, oleh karena itu hendaknya pada lokasi penambangan

diperlengkapi oleh ahlinya, yang akan senantiasa memantau dan dapat

segera mengambil tindakan yang tepat jika mendapati kemungkinan

terjadinya tanah longsor.

2. Tanah Longsor

Sudut kemiringan tanah di lokasi penambangan tidak terlalu besar,

sehingga kemungkinan kecil terjadi bahaya tanah longsor yang parah.

Akan tetapi hendaknya tetap dilakukan langkah langkah pencegahan

untuk memperkecil kerugian dan bahaya yang akan ditimbulkan oleh

tanah longsor, apabila terjadi.

3. Longsor Lumpur

Pada saat curah hujan sedang tinggi, di lokasi penimbunan tanah hasil

limbah penambangan kemungkinan akan terjadi bahaya longsor. Untuk

mencegah terjadinya bahaya longsor tersebut maka perlu dilakukan hal

hal berikut :

- Membangun sistem pencegahan dan pengaliran air, dimana

disekeliling lokasi penimbunan hendaknya dikeruk selokan untuk

mencegah dan mengalirkan air banjir, dan di bagian dasarnya dibuat

lubang pengaliran air.

- Kaki bukit penimbunan hendaknya dibangun dari bebatuan sebagai

bendungan untuk menahan longsoran.

- Selalu memantau stabilitas dan kondisi lereng penimbunan limbah

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 69


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

tanah, lokasi penambangan dan jalan jalan yang memiliki resiko bahaya

longsor.

4. Gempa Bumi dan Aktivitas Gunung Berapi

Bangunan bangunan di dalam lokasi penambangan dibangun dengan

mematuhi standar yang ketat atas pencegahan/ketahanan terhadap

bahaya gempa.

5. Menjaga Stabilitas Sekitar Lereng

6. Mematuhi dan mengikuti standar standar yang telah ditetapkan dalam

Rencana Pengembangan (faktor faktor teknikal utama dan teknik

pengupasan dalam eksploitasi terbuka). Setiap pekerja di lapangan

harus mengikuti pelatihan dan dengan patuh mengikuti segala

peraturan keselamatan yang telah ditetapkan.

7. Menghentikan segala pekerjaan pengupasan pada saat turun hujan

deras.

8. Mengontrol dan mengatur secara ketat segala sesuatu yang berkaitan

dengan keselamatan disekitar lereng, serta membuat peraturan

peraturan yang terkait dengan keselamatan di sekitar lokasi.

9. Mengambil tindakan yang tepat pada saat diperlukan.

10. Membangun bendungan untuk menahan banjir di sekeliling lereng.

11. Membuat rambu rambu tanda bahaya dan keselamatan di sekitar areal

lokasi pertambangan.

6.1.3 Limbah Utama dan Penanganannya

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 70


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Dalam proses penambangan terbuka ini, polusi yang dihasilkan

berupa debu, limbah cair, limbah bebatuan dan polusi kebisingan. Adapun

cara cara penanganannya adalah sebagai berikut:

1. Debu

a. Debu yang beterbangan di jalan: Proses pengangkutan dan

pembuangan limbah menghasilkan banyak debu yang

beterbangan, terutama pada musim kemarau. Cara mengatasinya

adalah dengan penyemprotan air untuk mencegah debu

beterbangan.

b. Debu yang dihasilkan dari proses pengangkutan, loading dan

unloading. Jika tidak diatasi, konsentrasi debu ini mencapai

10mg/m3 - 100mg/m3. Cara pengatasan yang paling efektif adalah

dengan penyemprotan air.

2. Limbah Cair

a. Limbah cair pada umumnya merupakan pemakaian air pada proses

produksi dan rembesan air hujan, dimana unsur berbahaya yang

terkandung didalamnya sangat sedikit dan tidak akan menyebabkan

pengaruh buruk terhadap lingkungan.

b. Air hasil proses eluviasi (pencucian) bahan tambang : Karena

bahan tambang mengandung hanya sedikit unsure yang

berbahaya dan menggunakan air tembusan, serta berdasarkan

analisa komposisi kimia, air ini tidak mengandung unsur yang

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 71


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

berbahaya dan tidak akan memberikan pengaruh terhadap

lingkungan.

c. Air untuk keperluan produksi: Air untuk keperluan produksi tidak

banyak, pada umumnya hanya digunakan untuk menyemprot air

di lokasi penambangan dan di jalan.

3. Limbah Padat

Limbah yang dihasilkan pada umumnya adalah limbah tanah hasil

proses pengupasan, dimana limbah tanah ini diangkut ke lokasi

penimbunan limbah tanah, dan sebagian lagi ditimbun dengan proses

back-filling. Bagian dalam maupun luar lokasi penimbunan telah

dirancang dengan membangun bendungan untuk mencegah terjadinya

longsor yang akan menyebabkan polusi lingkungan.

4. Polusi Kebisingan

Polusi Kebisingan pada umumnya dihasilkan dari suara suara loader,

bulldozer, mobil dan truk. Adapun cara penanganannya berupa :

a. Memilih peralatan yang tidak terlalu bising

b. Memperlengkapi setiap pekerja di lapangan dengan penutup telinga

c. Proses penghijauan pada lokasi penambangan

d. Bulldozer, excavator di lokasi penambangan beroperasi pada

ruangan navigasi, dimana didalam ruangan ini tingkat kebisingan

dapat mencapai 83dB. Tingkat kebisingan yang dapat diterima

adalah yang memenuhi standar dalam “Standar Polusi Kebisingan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 72


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Industri”

6.2 Revegetasi Lahan Bekas Tambang

Proses penambangan mengakibatkan dampak kerusakan

lingkungan, tumbuh tumbuhan mati sehingga resiko terjadinya longsor

menjadi lebih besar dibandingkan dengan sebelum adanya proses

penambangan di tempat tersebut. Oleh karena itu untuk mencegah

terjadinya longsor serta untuk memperindah lingkungan, maka setelah

proses penambangan berakhir di lokasi tersebut akan dilakukan proses

penghijauan kembali. Sebelum ditanami kembali, lokasi penambangan

tersebut akan diratakan dengan tanah terlebih dahulu, setelah itu

permukaan lahan tersebut disebarkan humus/ tanah pucuk dan dilakukan

pemupukan untuk memperkaya unsur hara dan kemudian siap dilakukan

penanaman.

Back Filling

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 73


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Humus / tanah pucuk

Penyebaran Tanah Pucuk

Tahap Reklamasi

Gambar 6.1 Kegiatan Persiapan Lahan Untuk Revegetasi

Proses penghijauan ini selain dapat memperindah lingkungan,

mencegah terjadinya erosi, juga dapat mengadsorbsi debu, oleh karena

itu di pinggir jalan jalan hendaknya ditanami dengan tumbuhan dan

pepohonan, terutama yang dapat mengadsorbsi debu.

6.3. Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Menurut peraturan yang berlaku, maka perlu dilakukan upaya

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 74


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

pemantauan lingkungan, yang tergantung dari jenis dampak, lokasinya,

sumber dampak, tolak ukur dampak, cara pemantauannya.

Untuk mengembalikan suasana/kondisi lingkungan menjadi

lingkungan yang bersih dan segar alami seperti sebelum berlangsung

kegiatan penambangan, maka pengelolaan lingkungan adalah suatu

persyaratan yang harus dilakukan.

6.4 Sanitasi Proyek

Polusi yang ditimbulkan dari proses penambangan pada umumnya

adalah debu, polusi suara, limbah bebatuan, limbah cair dan juga

tumbuhan yang mati. Adapun cara mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Debu

a. Mengontrol debu pada penambangan terbuka secara efektif,

menganut prinsip “3 Serentak” dimana secara serentak membuat

perencanaan, menjalankan rencana dan merampungkan proyek

tersebut.

b. Membangun sistim penyediaan air pada lokasi penambangan untuk

menjamin kepastian pengadaan air pada proses pengupasan untuk

mencegah debu beterbangan.

c. Menjalankan setiap peraturan keselamatan secara tegas,

memperlengkapi segala fasilitas keselamatan yang diperlukan. Pada

saat bekerja harus memakai seragam kerja, penutup hidung dan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 75


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

mulut. Seusai jam kerja harus langsung membersihkan diri dan

menjaga sanitasi dan kesehatan masing masing.

2. Polusi Kebisingan

Cara mengatasi polusi kebisingan pada dasarnya sangat bergantung

kepada pemilihan alat alat dan material yang digunakan, untuk

mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan bagi pekerja sekitar. Para

pekerja juga harus diperlengkapi dengan alat alat seperti penutup

telinga dsbnya.

3. Limbah Padat

a. Menggunakan kondisi topografi, memilih lembah sebagai tempat

penimbunan limbah, dan membangun bendungan untuk mencegah

limbah mengalir keluar.

b. Pembuangan limbah dilakukan sesuai dengan rencana produksi,

supaya limbah secara teratur dapat teratasi.

4. Limbah Cair

Limbah cair hasil produksi semaksimal mungkin di proses untuk

penggunaan ulang. Limbah cair hasil penggunaan keperluan sehari

hari dan toilet harus diproses dahulu melalui septic tank sebelum

dibuang.

6.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)

Yang perlu diperhatikan juga dalam melaksanakan kegiatan

eksploitasi ialah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3). Pelaksanaan K-3

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 76


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

ini seyogyanya disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan tempat/lokasi

pekerjaan. Pada tempat-tempat yang rawan terbakar seperti worksohop,

tempat las, gudang logistik, tempat stok BBM dan pelumas, dapur, tempat

genset, kantor, ditempat pool kendaraan dan lain-lain perlu disediakan

satu tabung pemadam api. Tanda-tanda peringatan berupa tulisan-tulisan

atau spanduk misalnya dilarang merokok di tempat BBM, pakailah topeng

las waktu mengelas, pakailah sarung tangan, pakailah helem pengaman

dan sebagainya perlu dipasang di tempat-tempat pekerjaan strategis yang

mudah di baca oleh setiap orang. Dibagian yang rawan kecelakaan

misalnya ditikungan jalan, penempatan jalan, tempat stockyard harus

dipasang rambu lalulintas dan tanda peringatan.

Untuk menjaga lingkungan supaya tetap bersih perlu didirikan tempat

pembuangan sampah rumah tangga. Pos-pos yang rawan kecelakaan,

pencurian dan strategis misalnya dekat front penambangan, gudang BBM

dan pelumas, gudang logistik, dipusat tenaga listrik, ditempat pool

kendaraan dan di pintu-pintu gerbang.

Untuk pelayanan kesehatan dan P-3K para karyawan dan eksekutif

akan didirikan satu poliklinik dengan satu orang dokter, satu orang

paramedis dan satu orang pembantu perawat yang akan ditingkatkan

sesuai dengan kemajuan pembangunan.

Proses penambangan harus mematuhi peraturan keselamatan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah, mengacu kepada standar “Peraturan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 77


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Keselamatan Penambangan”, supaya keselamatan, kesehatan dan

kesejahteraan karyawan terjamin dan juga supaya proses penambangan

bisa berlangsung dengan lancar dan melindungi sumber daya yang ada.

Berdasarkan kondisi proyek secara keseluruhan, dan untuk

melindungi keselamatan bersama dan mencegah terjadinya bahaya, maka

hal hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pelatihan pekerja mengenai keamanan di

lapangan, melengkapi para pekerja dengan fasilitas fasilitas keamanan

serta dengan tegas mematuhi segala peraturan keselamatan yang

telah ditetapkan.

2. Setiap peralatan elektronik diperlengkapi dengan fasilitas grounded,

dimana resistance grounded tersebut tidak melebihi 2 

3. Seluruh peralatan elektronik dan kabel listrik di pelihara dan di periksa

setiap waktu tertentu, untuk menghindari terjadinya korslet yang dapat

mengakibatkan terjadinya bahaya kebakaran. Lokasi yang rawan

diperlengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran.

4. Di sekeliling lokasi penambangan terbuka dibuat sistem pengaliran air

yang bertingkat, di bagian dalam dan luar lokasi dibuat selokan

pengaliran air, sehingga bisa mencegah air hujan masuk ke dalam,

serta membuat selokan pengaliran air pada area pembersihan di dalam

lokasi sehingga air hujan yang masuk bisa langsung mengalir keluar.

5. Untuk memastikan efektivitas proses produksi, harus memperhatikan

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 78


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

keamanan dan di setiap lokasi penting diperlengkapi dengan telepon.

6. Untuk mengatasi debu yang timbul akibat proses produksi, maka di

lokasi penambangan dan penimbunan disemprot dengan air.

Sedangkan jalan jalan disemprot dengan memakai mobil penyemprot

air.

7. Memperhatikan keselamatan pekerja dan membagikan seragam kerja,

jas hujan, penutup hidung dan mulut, helm, sarung tangan dan lain

lain.

8. Untuk pekerja yang sering berhubungan langsung dengan debu, harus

melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Analisa konsentrasi

debu dan unsure berbahaya dilakukan secara rutin untuk memastikan

tidak melebihi batas yang diperbolehkan dalam “Standar Sanitasi

Industri”

9. Peralatan tambang pada umumnya merupakan alat alat berat dan

penggunaannya memerlukan ketrampilan khusus, oleh karena itu

pekerja hendaknya dibekali dengan pelatihan yang cukup.

10. Untuk pekerja yang berhubungan langsung dengan alat alat yang

bising hendaknya diperlengkapi dengan alat penyumbat telinga, dll.

Memelihara dan memantau secara ketat kondisi kestabilan lereng

bukit, serta mengambil tindakan yang dianggap perlu.

6.6. Analisa Aspek Ekonomi

Karena belum tersedianya data data terkait dengan aspek

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 79


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

ekonomi dan operasional secara aktual, oleh karena itu belum dapat

menyediakan analisa evaluasi dari segi ekonomi secara pasti. Akan tetapi

dikarenakan pada saat ini industri stainless steel dunia yang maju begitu

pesat, dan permintaan akan nikel jauh melampaui daripada yang tersedia

di pasaran, oleh karena itu harga nikel terus menerus mengalami

kenaikan. Jika didasarkan pada harga pasar sekarang ini, prospek

penambangan mineral ini boleh dikatakan sangat cerah dan

menguntungkan.

Pengembangan sumber daya tambang nikel di Kolaka akan

mendatangkan pendapatan atas pajak yang signifikan kepada pemerintah

setempat, dan juga membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi

penduduk setempat, serta memperbaiki infrastruktur dan memberikan

dampak positif terhadap tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat

setempat. Juga akan memajukan ekonomi setempat, mendorong

masyarakat untuk melepaskan diri dari garis kemiskinan. Secara

keseluruhan, pengembangan dan eksplorasi bahan tambang nikel di

Kolaka akan mensejahterakan masyarakat serta memiliki nilai ekonomis

yang tinggi.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 80


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

BAB VII

KELAYAKAN EKONOMI

7.1. Investasi Dan Analisis Kelayakan

Kebutuhan dana untuk investasi penambangan bijih nikel daerah

Puundaepa terdiri dari beberapa kelompok kumpulan dana antara lain ;

biaya yang dikapitalisir (capital cost), pengadaan peralatan, sarana

pendukung maupun jasa yang akan terinci pada rekapitulasi investasi

seperti yang nampak pada tabel berikut ini :

Tabel 7.1. Rekapitulasi Dana Investasi Tahun Ke - 0

Jumlah
No. Keterangan
(Rp.000)

1 Peralatan tambang, pemuatan/Pengapalan 27,200,000.00

2 Development 6,720,000.00

3 Sarana penunjang di lapangan 6,703,000.00

4 Transportasi dan Komunikasi 4,247,000.00

5 Kompleks perumahan di Tamainusi 2,217,100.00

Jumlah A 47,087,350.00

6 Contingency 30 % 14,126,205.00

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 81


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

61,213,555.00

7 Bunga selama masa konstruksi 8,355,650.26

8 Modal Kerja 6,406,730,82

Jumlah dana Investasi yang dibutuhkan 75,975,936.08

Peralatan yang digunakan pada saat pekerjaan membangun proyek

(development), adalah pekerjaan yang akan menjadi investasi. Oleh

karena itu diputuskan investasi (pengadaan peralatan) disamping akan

digunakan untuk operasional tambang, juga akan digunakan sebagai

pekerjaan persiapan, yaitu development proyek bijih nikel daerah

tamanusi.

Contingency 30 %, dicadangkan untuk menanggulangi terjadinya

inflasi. Investasi dengan bunga bank, selama masa konstruksi 1 tahun.

Ditetapkan, equity 35 % dan pinjaman bank 65 % dengan bunga 21 %

per tahun.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 82


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Tabel 7.2. Bunga Pinjaman Bank

Uraian Pinjaman Bunga (Rp. 000)

61,213,555.0

Bunga Bank selama masa

konstruksi 1 tahun 65% 21% 8,355,650.26

69,569,205.2

Modal kerja diperlukan pada awal tahun pertama (tahun 0), saat

mulai beroperasinya proyek, sampai dengan masuknya pendapatan tahun

pertama. Perkiraan besarnya modal kerja adalah sekitar 3 bulan operasi

dari biaya operasi tahun pertama ditambah dengan biaya-biaya tahun 0

lainnya, yaitu biaya clearing dan striping.

Tabel 7.3. Modal Kerja Pada Tahun 0

Modal kerja u/ 3bln operasi =

3/12 x 25,626,923.28 6,406,730.82

6,406,730.82

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 83


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

7.2. Biaya Operasi

Biaya operasi penambangan bijih nikel daerah tamanusi terdiri dari

dua kelompok biaya yaitu :

1. Biaya produksi langsung :

 Biaya Penambangan : Biaya kegiatan clearing, striping, backfilling,

loading dan hauling serta penumpukan (stockyard).

 Biaya pengapalan : Biaya kegiatan pemuatan, pengangkutan.

2. Biaya produksi tak langsung ( biaya overhead) :

 Biaya tenaga : Biaya Pegawai

 Biaya umum : Royalty, Iuran KP, PBB, keperluan kantor, perumahan,

mess, SPJ, biaya tamu, perayaan, OR, ComDev

 Biaya kesker & pemantauan : keselamatan kerja, kesehatan,dll.

 Biaya lingkungan dan reklamasi.

 Biaya reklamasi

Rekapitulasi daripada biaya produksi langsung, biaya produksi tak

langsung, yang dijumlahkan menjadi biaya operasi dapat kita lihat pada

tabel 7.4 ; 7.5 dan 7.6 di bawah ini.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 84


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Tabel 7.4. Rekapitulasi Biaya Produksi Langsung ( Rp. 000.000 )

T A H U N
No. Aktifitas
1 2 3 4 5 6 Jumlah

1 CLEARING 37,500.00 38,437.50 39,398.44 40,383.40 41,392.98

2 STRIPING 2,895,000.00 2,967,375.00 3,041,559.38 3,125,675.04 3,203,816.92

3 BACKFILLING 3,088,000.00 3,165,200.00 3,244,330.00 3,334,053.38 3,417,404.71

4 LOADING 1,728,000.00 1,771,200.00 1,815,480.00 1,860,867.00 1,861,242.00

5 HAULING 25,200,000.00 29,058,750.00 32,287,500.00 34,081,250.00 34,081,250.00

6 PENUMPUKAN 900.00 922.50 945.56 969.20 969.20

7 PEMUATAN 5,850,000.00 5,996,250.00 6,146,156.25 6,299,810.16 6,483,750.00

JUMLAH 35,712,322.50 42,920,935.00 6,496,239.63 8,653,284.80 9,006,474.48 3,417,404.71

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 85


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Tabel 7.5. Rekapitulasi Biaya Produksi Tak Langsung (Rp. 000.000 )

TAHUN
No. Aktifitas
1 2 3 4 5 6 7

1 B. TENAGA 2,763,000.00 2,832,075.00 2,902,876.88 2,975,448.80 3,049,835.02

2 B. UMUM 8,050,000.00 8,251,250.00 8,457,531.25 8,668,969.53 8,885,693.77

3 B. PEMBUATAN SEDIMENTASI 530,000.00 545,000.00 300,000.00

4 B. PEMELIHARAAN SEDIMENTASI - 330,000.00 660,000.00 510,000.00 525,000.00

5 B. REKLAMASI - - 3,600,000.00 3,600,000.00 3,600,000.00 3,600,000.00 3,600,000.00

6 B. KESKER + PEMANTAUAN 400,000.00 410,000.00 420,250.00 430,756.25 441,525.16

JUMLAH 11,955,448.80 12,586,085.02 15,563,862.14 16,413,958.70 16,736,557.66 3,600,000.00 3,600,000.00

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 86


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Tabel 7.6. Biaya Operasional (Rp. 000.000)

No Aktifitas 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah

1 B.P.Ls 35,712,322.50 42,920,935.00 46,496,239.63 48,653,284.80 49,006,474.48 3,417,404.71 226,206,661.10

2 B.P tk Ls 10,164,600.78 10,750,465.80 13,702,352.45 13,505,411.26 13,779,796.54 2,620,000.00 2,620,000.00 67,142,626.82

Jumlah 45,876,923.28 53,671,402.80 60,198,595.07 62,158,700.05 62,786,276.01 6,037,410.71 2,620,007.00 293,349,287.93

Biaya produksi per tahun dapat kita lihat pada tabel 7.7 berikut ini :

Tabel 7.7. Biaya Produksi Perton ( Rp. 000 )

No Aktifitas 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah

Biaya
1 45,876,923.28 53,671,402.80 60,198,595.07 62,158,700.05 62,786,276.01 6,037,410.71 2,620,007.00 293,349,287.93
Operasi

Produksi
2 900,000.00 900,000.00 900,000.00 950,000.00 950,000.00 4,600,000.00
(ton)

Produksi/
3 50.97 59.63 66.89 65.43 66.09 63.77
Ton

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 87


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

7.3. Evaluasi Ekonomis

PT. Cipta Hutama Maanti memproduksi bijih nikel di wilayah Desa Bete

Bete dan Puungkeu dipergunakan untuk dipasarkan keluar negeri (ekspor)

produksi bijih nikel tersebut perlu dinilai, sesuai dengan standar harga jual

yang berlaku di pasar internasional.sehingga diasumsikan harga jual nikel

dalam bentuk ore, pada studi kelayakan ini, ditetapkan sebesar US$. 40/wmt,

untuk bijih yang berkadar 1,8 % Ni.

7.3.1. Dasar – Dasar Evaluasi

Revenue :

Untuk memudahkan perhitungan pendapatan dari bijih nikel,

ditetapkan asumsi sebagai berikut : Harga Jual = US$. 40/wmt, Kurs US$.1 =

Rp. 9.300,- Measure Content = 30 %. Adapun pendapatan per tahun

diprediksikan seperti terlihat pada Tabel 7.8 dibawah ini.

Tabel 7.8. Pendapatan Per Tahun (Rp. 000.000 )

No Aktifitas 1 2 3 4 5 Jumlah

Produksi 900,000.0 900,000. 900,000. 950,000.0 950,000. 4,600,000.


1
(ton) 0 00 00 0 00 00

2 Kadar Ni (%) 1,8 % 1,8 % 1,8 % 1,8 % 1,8 % -

334,800.0 334,800. 334,800. 353,400.0 353,400. 1,711,200.


3 Pendapatan
0 00 00 0 00 00

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 88


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Depresiasi dan Amortisasi :

Depresiasi dan Amortisasi dilakukan baik terhadap pengadaan-

pengadaan untuk investasi maupun biaya-biaya uang dikapitalisir. Depresiasi

dan amortisasi dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7.9. Depresiasi dan Amortisasi

0 2008 2009 2010 2011 2012


TAHUN JUMLAH
0 1 2 3 4 5

Investasi 61,213.56 - - - - - 61,213.56

Bunga slm
8,355.65 - - - - - 8,355.65
knstks

Modal kerja 6,092.22 - - - - - 6,092.22

Jumlah 75,975.94 - - - - - 75,975.94

DEP.&AMORTS

Investasi 12,242.71 12,242.71 12,242.71 12,242.71 12,242.71 61,213.56

Bunga slm
1,671.13 1,671.13 1,671.13 1,671.13 1,671.13 8,355.65
knstks

Modal kerja 1,281.35 1,281.35 1,281.35 1,281.35 1,281.35 6,406.73

Dep. &
15,195.19 15,195.19 15,195.19 15,195.19 15,195.19 75,975.94
Amortisasi

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 89


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Pengembalian bunga bank didasarkan atas perhitungan sebagai berikut :

Tabel 7.10. Depresiasi dan Amortisasi

Uraian (Rp. 000)

Inv. + bunga slm masa konstruksi 1 th 69,569,205.26

Modal Kerja, produksi percobaan 6,406,730.82

Jumlah 75,975,936.08

Tabel 7.11. Depresiasi dan Amortisasi

Pinjaman
65% X 75,975,936.08 49,384,358.45
(Rp.000)

Pinjaman sebesar 65% dari jumlah investasi

Tabel 7.12. Depresiasi dan Amortisasi

Angsuran/th
49,384,358.45 : 5.00 9,876,871.69
(Rp.000)

Pinjaman bank dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 90


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

7.3.2. Net Cash Flow

Evaluasi ekonomis net cash flow, dibuat dua alternatif pilihan yaitu :

- Net Cash Flow dengan equity 100 %

- Net Cash Flow dengan equity 35 %, loan 65 %

Tabel 7.13. Angsuran dan Bunga Pinjaman

Ang.

Tahun Pinjaman Pinjaman Sisa Pinjaman Bunga

(Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) 21%

1 49,179,925.00 9,876,871.69 39,507,486.76 10,370,715.27

2 39,343,940.00 9,876,871.69 29,630,615.07 8,296,572.22

3 29,507,955.00 9,876,871.69 19,753,743.38 6,222,429.16

4 19,671,970.00 9,876,871.69 9,876,871.69 4,148,286.11

5 9,835,985.00 9,876,871.69 - 2,074,143.05

49,384,358.45 31,112,145.82

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat perbandingan net margin untuk

equity 100 % dan equity 35 %.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 91


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Table 7.14. Perbandingan Net Margin Uuntuk Equity 100 % Dan 35 %

2008 2009 2010 2011 2012


TAHUN Rata2
1 2 3 4 5

EQUITY

100 %

Net Margin 61.29 60.79 59.90 60.32 60.21 60.16

EQUITY 35

Net Margin 58.09 58.02 57.53 58.51 58.84 57.85

Sedangkan rekapitulasi daripada hasil perhitungan evaluasi ekonomis

net cash flow tersebut, dapat kita lihat pada table dibawah ini.

Tabel 7.15. Evaluasi Ekonomis Net Cash Flow

NPV
Equity Discount DCF Payback
Invest. Equity Rp.
(%) Rate ROE Period
(000.000)

2.3

100% 75.975.940 75.975.940 21% 64.00% tahun 113,080.010

1.6

35% 75.975.940 26.591.579 21% 92.40% tahun 77,757.480

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 92


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Proyek dinyatakan layak untuk diusahakan apabila tingkat

pengembalian modal (equity) atau “discounted cash flow return on equity”

dalam kurun waktu yang dikehendaki (dalam kasus ini ditetapkan 5 tahun)

lebih tinggi daripada bunga riil deposito bank. Pada saat studi kelayakan ini

dilakukan, bunga dposito bank adalah 21 % per tahun.

Terlihat pada hasil evaluasi ekonomis dari dua alternatif pilihan diatas

“discounted cash flow return on equity” (DCFROE) lebih tinggi daripada

bunga deposito bank (21 %)

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ”proyek

penambangan bijih nikel di daerah tamainusi layak untuk

diusahakan”.

7.4. Pengaruh Harga Pasar Nikel Terhadap Net Cashflow

Oleh karena harga nikel di pasar tidak selalu stabil, tetapi berubah-

ubah, sehngga akan sangat mempengaruhi Net Cash low, seperti terlihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 7.16. Net Cash Flow (Rp. 000.000)

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 93


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

Range harga 1 Ton Ni


40.00 37.50 36.00 35.00
dlm Ore

US$. = Rp.9.300 372,000.00 348,750.00 334,800.00 325,500.00

Revenue 1,711,200.00 889,312.50 853,740.00 830,025.00

Op Cost, Dept. & Amortz 269,118.28 269,118.28 269,118.28 269,118.28

Taxable Income 1,442,081.72 620,194.22 584,621.72 560,906.72

Tax 30% 432,624.52 186,058.27 175,386.52 168,272.02

Income after tax 1,009,457.20 434,135.95 409,235.20 392,634.70

Depreciation & amortz 75,975,950.00 75,975,950.00 75,975,950.00 75,975,950.00

Cash In 76,985,407.20 76,410,085.95 76,385,185.20 76,368,584.70

Loan (Payment) 49,384,361.00 49,384,361.00 49,384,361.00 49,384,361.00

Equity 26,591,589.00 26,591,589.00 26,591,589.00 26,591,589.00

Net Cash Flow 1,009,457.20 434,135.95 409,235.20 392,634.70

Keterangan :

o Pinjaman bank 65 %, bunga 21 % per tahun, dikembalikan dalam 8

tahun, equity 35 %.

o Investasi dan biaya Operasi tetap

o Kadar Ni dalam ore 1,8 %; US$.1,- = Rp. 9.300,-

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 94


Studi Kelayakan PT. Mamuju Lestari Permai

BAB VIII

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil Eksplorasi PT. Mamuju Lestari Permai di Desa Bete-Bete

dan Puungkeu,Kecamatan Bungku Selatan, Kab, Morowali diperkirakan

besarnya sumberdaya yang ada (LGSO + HGSO) sebesar 9.007.000 ton

dengan kadar Ni = 1,77%, sedangkan besarnya cadangan nikel sebesar

7.007.500 WMT, dengan kadar Ni = 1,80%. Eksplorasi dilakukan dengan

pemboran dengan spasi 500 m, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai

cadangan probable (mungkin).

2. Jangka waktu penambangan 7 tahun dengan target produksi pertahun

1.000.000 ton.

3. Implementasi proyek ini akan mendatangkan kesejahteraan bagi

masyarakat, membantu perekonomian setempat, memiliki nilai ekonomis

yang menguntungkan serta mengembangkan dan menggunakan sumber

daya mineral di daerah penambangan secara tepat.

LAPORAN Kegiatan PT. Mamuju Lestari Permai Tahun 2022 95

Anda mungkin juga menyukai