Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat


Kaya akan sumber daya alam yang dimiliki, baik yang sudah terungkap
maupun belum . Dengan adanya sumber daya alam yang dimiliki maka
banyak pula dibuka perusahaan-perusahaan industry pertambangan di
berbagai daerah di Nusantara.

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya


pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Dalam
kegiatan industry pertambangan di Indonesia yang dapat memberikan
devisa negara yaitu salah satu diantaranya industry pertambangan Timah
karena bahan galian industry berupa timah ini sangat banyak tersebar di
Indonesia dan banyak pula manfaatnya dalam kehidupn kita sehari2.

Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang


rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas
dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 1600C), logam ini
bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.

Sepanjang tahun 2007 lalu perekonomian global ditandai dengan


peningkatan
jumlah permintaan produk primer pertambangan dan perkebunan yang
tinggi,
sehingga mengakibatkan naiknya harga-harga komoditas tersebut. Dari
produk

1
pertambangan, yang mengalami kenaikan tinggi diantaranya adalah produk
logam dasar seperti nikel, emas, dan timah. Harga timah dunia mencatat
peningkatan sampai 66% dengan harga rata-rata sepanjang tahun
2007mencapai US$14.529/ton dari posisi US$8.763/ton di tahun
sebelumnya. Harga nikel dan emas juga meningkat dengan persentasi yang
cukup tinggi. Sedang untuk produk perkebunan, Crude Palm Oil (CPO)
memimpin kenaikan produk perkebunan dengan tingkat kenaikan lebih dari
100% dari posisi awal tahun. Untuk produk timah ada beberapa penyebab
utama yang membuat harganya sempat menyentuh angka US%17.300/ton,
pertama, penggunaan timah terutama adalah untuk solder, dengan
prosentase mencapai 52% dari total konsumsi timah di tahun 2006 lalu.
Angka ini merupakan kenaikan, mengingat di tahun 2005 lalu, konsumsi
rimah untuk solder adalah sebesar 49%. Studi yang dilakukan oleh
Commodity Research Unit (CRU) dan Industrial Technology Research
Institute (ITRI) mengindikasikan peningkatan penggunaan timah untuk
solder tersebut akan terus berlangsung.
Penyebabnya adalah adanya kampanye global bagi penggunaan solder
yang
bebas timbal. Sebagaimana diketahui, produk barang-barang dan produk
elektronik dan telekomunikasi saat ini banyak menggunakan komponen
elektronik yang menggunakan solder. Peningkatan permintaan produk
tersebut tentu akan sangat berpengaruh pada permintaan timah. Produsen
utama produk-produk tersebut saat ini adalah Cina, negara dengan
penigkatan GDP di atas 10% per tahun selama minimal10 tahun terakhir.
Daya saing yang tinggi karena ongkos produksi pengguna timah menguasai
pasar global.Cina sebenarnya merupakan negara produsen timah utama
dunia, dengan pasokan mencapai 145.500 ton atau 42% dari produksi
timah dunia yang diperkirakan sebesar 347.000 ton di tahun 2007.

2
Namun Cina jga merupakan konsumen utama timah dunia dengan
konsumsi mencapai 132.000 ton atau berarti 36% dari konsumsi timah
365.000 ton pada tahun 2007. Sehingga secara net, Cina hanya mampu
mensuplai sebesar 13.500 ton ke pasar timah global. Kedua, awal tahun
2007, kondisi cuaca ekstrem terjadi di wilayah Hunan dan Jiangxi. Cina
salah satu daerah sentra kegiatan pertambangan timah, sehingga kegiatan
pertambangan terhenti. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekurangan
pasokan yang membuat harga timah mulai merambat naik. Ketiga,
konsumen utama timah lain adalah jepang dan negara-negara Eropa (Uni
Eropa) dengan masing-masing konsumsi mencapai 8,8% dan 19,6% dari
konsumsi timah global di tahun 2007. Negara-negara ini tidak memiliki
tambang timah, sehingga kebutuhannya dipenuhi lewat impor. Dua negara
tersebut adalah Negara-negara industri dengan tingkat produksi barang-
barang elektronika maupun teknologi informasi yang tinggi. Peningkatan
perekonomian negara pada akhirnya mendorong permintaan produk timah
meningkat dan harganya naik. Gambaran produksi daqn konsumsi timah
global
dapat dilihat lebih lanjut melalui 2 tabel di bawah ini :1

3
Produksi Timah Dunia menurut Negara
(Dalam ribu ton)

Negara 2006 2007

China 131.0 145.5

Indonesia 83.7 78.2

Malaysia 22.9 25.0

Peru 41.0 35.0

Thailand 27.8 22.2

Bolivia 13.5 10.8

Lain-lain 35.7 32.1

Konsumsi Timah Dunia menurut Negara


(Dalam ribu Ton)

4
Negara 2006 2007

China 116.5 131.7

Japan 38.5 32.2

USA 47.0 39.7

EUROPE 72.1 71.6

Lain-lain 89.6 89.4

1.2 Perumusaan Masalah

Adapun perumusan masalah yang dibahas antara lain yaitu, bagaimana


menentukan aspek produksi, umur tambang, teknik penambangan, jalan
tambang, spesifikasi alat yang digunakan untuk kegiatan penambangan,
waktu kerja, serta target produksi per hari,per bulan, dan per tahun yang
berguna untuk memenuhi kegiatan penambangan.

1.3 Tujuan Prencanaan

Adapun tujuan perencanaan yaitu, menentukan aspek produksi. Untuk


menentukan teknis penambangannya serta menentukan jalan tambangnya.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu


metode yang memberikan suatu gambaran tentang suatu kegiatan yang
akan dilaksanakan

5
BAB II

TINJAUAN UMUM
2.1 Geografi
2.1.1 Topografi

6
Daerah penambagan merupakan daerah morfologi bergelombang
dengan beda tinggi antara daerah 50m. puncak bukit membuat
dengan kemiringan lereng 20-45 s

2.1.2 vegetasi
Tumbuhan yang terdapat di sekitar lokasi penambangan hanya
terdiri dari semak-semak, pohon kelapa dan pohon kecil. Ilalang
dan pakis. Daerah kaki bukit tumbuhannya lebih subur dari
bagian puncak .hal ini di sebabkan oleh pengaruh air hujan yang
memindahkan humus pada saat hujan dan mendapatkannya pada
bagian bawah lereng.

2.1.3 iklim dan curah hujan


Daerah penambangan termasuk dalam tipe iklim tropika basah
dan di pengaruhi oleh angin pasang dan angin musim
tenggara.curah hujan pada daerah penambangan di sajikan pada
table berikut.

Tabel 2.1 Data curah hujan daerah penambangan


Bulan Curah hujan (mm) Hari hujan

7
Januari 135,2 12
Ferbuari 270.4 15
Maret 252.3 14
April 230.2 10
Mei 221.0 10
Juni 250.5 10
Juli 201.2 11
Agustus 256.2 10
September 280.1 12
Oktober 220.4 14
Noveber 260.0 14
Desember 221.1 12

Keadaan suhu udara di daerah pennambagan umumnya tidak begitu


bervariasi berkisar antara 27.6c-31.5c

2.2 Genesa Endapan Timah

2.2.1 Teori pembentukan Endapan timah

Pada proses endapan timah melalui beberapa fase penting yang


sangat menentukan keberadaan timah itu sendiri, fase tersebut adalah,
pertama adalah

fase pneumatolitik, selanjutnya melalui fase kontak pneumatolitik-


hidrotermal tinggi dan fase terakhir adalah hipotermal sampai
mesotermal.Fase yang terakhir ini merupakan fase terpenting dalam

8
penambangan karena mempunyai arti ekonomi, dimana larutan yang
mengandung timah dengan komponen utama silica (Si02) mengisi
perangkap pada jalur sesar, kekar dan bidang perlapisan.

Endapan timah di Indonesia terletak pada jalur timah terkaya di


dunia, yang membujur mulai dari Cina selatan, Birma, Muangthai,
Malaysia dan berlanjut ke Indonesia. Jalur di Indonesia mengarah dari
utara ke selatan yaitu dari pulau Karimun, P. Kundur, P. Singkep, P.
Bangka, Bangkinang (Sumatera bagian tengah)serta terdapat tanda-tanda di
kepulauan Anambas, Natuna dan Karimata. Sampai ini ada dua jenis utama
timah yang berdasarkan proses terbentuknya yaitu timah primer dan timah
sekunder,kedua timah jenis tersebut dibedakan atas dasar proses
terbentuknya (genesa). Endapan timah primer pada umumnya terdapat pada
batuan granit daerah sentuhannya, sedangkan endapan timah sekunder
kebanyakan terdapat pada sungai-sungai tua dan dasar lembah baik yang
terdapat di darat maupun di laut.

Produksi delapan puluh persen dari endapan timah sekunder yang


merupakan hasil proses pelapukan endapan timah primer, sedangkan
sisanya ada dua puluh persen berasal dari endapan timah primer itu sendiri.
Penyebaran cadangan timah terdapat di Negara-negara yang berada di jalur
mineralisasi, seperti Negara-negara tersebut di atas. Di Indonesia bahan
tambang timah merupakan komoditi andalan untuk ekspor, selain minyak
bumi dan batu bara, dan kemungkinan masih cukup banyak endapan timah
yang masih belum ditemukan.

2.2.2 Litologi

9
Litologi daerah penambangan secarah garis besar di bagi menjadi
dua kelompok yaitu :

1 . Kelompok endapan lempung pasiran

Merupakan kelompok endapan sedimen lempung pasiran yang umumnya


terdapat pada lapisan penutup ( top soil ) dengan kondisi keras kaku dan
kering akibat terkena langsung sinar matahari

2. Kelompok sirtu

Merupakan kelompok penyambaran batuan yang sangat di domisili oleh


pasir atau batu.kelompok ini di tentukan di semua daerah penambangan
yang l letaknya di bawah lapisan penutup ( top soil ).

2.2.3 Peralatan Pembongkaran Pada Tambanga /Pemberian Aluvial

Peralatan pembongkaran pada tambang alluvial yaitu monitor.


Monitor merupakan alat bongkar atau alat untuk melepaskan material dari
batuan induknya dengan menggunakan bantuan air sebagai medianya, alat
ini menggunakan sistem hidrolik (hydraulic), dengan memberi tekanan
pada air agar air terpancar dengan tekana yang sangat kuat sehingga obyek
yang terkena pancaran air ini akan terlepas dari batuan induknya hingga
akan bercampur dan mengalir bersama dengan air.

Sistem penambangan yang menggunakan alat ini disebut dengan


sistem penambangan semprot (hydraulic mining). Sistem penambangan
semprot ini digunakan pada bahan galian Alluvial. Karena sifat fisik bahan
galian ini yang tidak terlalu keras dan kompak.
Mekanisme Kerja
Pada Monitor digunakan pompa air mekanis yang menggunakan
energi listrik sebagai sumber pembangkit tenaga yang bertekanan tinggi
untuk menyemprotkan air sebagai media penghancur material dengan

10
tekanan yang sangat besar, agar material dapat terlepas dari batuan
induknya.
Pada Gambar di bawah ini ditunjukkan bagaimana Monitor bekerja.

Gambar 1. Sistem Penambangan Semprot dengan menggunakan Monitor.

11
12
Gambar 2. Monitor yang sedang bekerja

Air yang telah disemrotkan akan bercampur dengan material-


material yang diinginkan maupun material-material yang tidak dibutuhkan,
campuran ini akan mengalir menuju tempat penampungan, karena pada
Penambangan Semprot ini membutuhkan air yang sangat banyak sebagai
media maka air yang telah bercampur dengan material-material akan diolah
kembali menjadi air yang bisa digunakan kembali pada Monitor agar tidak
boros.
Tapi biasanya juga air yang digunakan pada Monitor ini diambil
dari sungai atau danau sehingga tidak perlu diolah lagi untuk digunakan
kembali pada Monitor

13
Berikut bagan alir dari proses Penambangan Semprot yang
menggunakan Monitor sebagai alat gali.

Gambar 3. Bagan Alir Sistem Penambangan dan Pengolahan Semprot

14
PENAMPANG STATIGRAFI PADA PENAMBANGAN TIMAH

Penampang Statigrafi A-A

SKALA 1: 900

Keterangan :

= Timah

= Overbarden

15
BAB III

ASPEK PERTIMBANAGAN RENCANA PENAMBANGAN

3.1 gambaran umum daerah penambangan

3.1.1 lokasi dan bentuk permukaan

Dengan letak lokasi yang strategis dan tinggian berbeda beda serta
bentuk permukaan dari tempat di mana endapan timah tersebut berada
bergelombang dan berbukit sanga berpengaruh terhadap sistem
penambangan yang akan dilaksanakan yaitu terutama pada berpengaruh
pada pembuatan jalan masuk ke fron penambangaan.

3.2 aspek tenaga kerja

3.2.1 analisis tenaga kerja

Dalam kegiatan penambangan tenaga kerja yang di reklut berdasarkan tiap


departemen di perusahaan kami. Kebutuhan tenaga kerja di tiap
departement sebagai berikuut:

1. Department Personalia : 16 Orang 4 Tenaga Ahli

2. Depertemen Penggadaan : 16 Orang 4 Tenaga Ahli

3. Depertemen Keuangan : 8 Orang 3 Tenaga Ahli

4. Depertemen Perencanaan : 10 Orang 5 Tenaga Ahli

5. Depertemen Perlengkapan : 8 Orang 3 Tenaga Ahli

16
6. Dan Beberapa Tenaga yang membantu proses penambangan dari
masyarakat sekitar daerah penambangan sebanyak : 50 Orang

7. Security : 4 Orang

8. Pengawas : 10 Orang

3.2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. MASSORVY TIMAH, 09 Manokwari di pimpin


oleh 1 orang direktur dan terbagi dalam beberapa bidang yaitu menejemen,
personalia, keuangan, perencanaan, pengadaan, perlengkapan, security dan
operasiona

17
MUKHLIISINN

DIREKTUR

SITI K. KELEY

MANAJEMEN

ALEX SAMBERI ESTHER M


PERSONALIA PENGADAAN

CAROLINA W STEFANUS T.MM


KEUANGAN PERLENGKAPAN

NOVITA SRAUN
PERENCANAAN MELKIAS DEGEY
SECURITY

YEHESKIEL J
OPERASIONAL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. MASSORVY TIMAH.09

18
3.3 Aspek Geoteknik
3.3.1 Faktor density
Density merupakan perbandingan antara berat benda dengan volume
benda. Factor density untuk tambang di hitung dari hasil percobaan
laboratorium terhadap contoh asli.

3.3.2 Stabilitas Tambang


Dalam Penambangan Timah, ada berbagai macam factor yang
mempengaruhi stabilitas tambang yaitu antara lain; kemiringan lereng,
umur tambang dan topografi. Factor-faktor ini dapat juga menyebabkan
stabilitas tambang dapat juga terganggu sehingga dapat berakibat
terhentinya produksi.

3.3.3 Kemantapan Lereng


Kemaantapan lereng termasuk hal penting dalam kegiatan penambangan
karena ini menyangkut keselamatan [ekerja dan alat-alat mekanis yang
bekerj. Factor-faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah;
1. Sifat fisik
2. sifat meknaik
3. gaya-gaya yang bekerja pada lereng

3.3.4 Kemampuan Berpindah


Metode pemindah tanah yang dilakukan menggunakan bulldozer dengan
mempertimbangkan aspek geologi dan topografi wilayah penambangan.
Sehingga kita tiddak dapat memperkirakan banyak alat yang digunaan dan
biaya yang biaya yang di keluarkan.
3.3.5 Perkerasan
Dalam perkerasan jalan kita memilih material-material yang mempunyai
fungsi untuk membantu tanah dasar dan menahan takanan roda alat
mekanis sihingga tidak terjadi hambatan dalam aktifitas penambangan.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

KOREKSI SUDUT AZIMUTH


RUMUS = AZIMUTH- BACK AZIMUT
Azimuth
Langkah 1

AZIMUTH BACK AZIMUTH =


Langkah 2
X1 180 =
Langkah 3

X2/2 = X3
Langkah 4
AZIMUTH X3
JIKA AZIMUTH > 180
MAKA (-)
Maka Azimuth Terkoreksi Adalah X4 JIKA AZIMUTH < 180

POLIGON 1
P(1-2) = 980000-2820000
X = 1840000-180
X = 4/2
X = 2
= 980000 + 2 = 100
BACK =282- 2 =280

20
POLIGON 2
P(2-3) = 1180000-2980000
X = 180

POLIGON 3
P(3-4) = 1000000-2800000
X = 180

POLIGON 4
P(4-5) = 1470000-3260000
X = 1790000-180
X = -1/2
X = -0,5
= 1470000-0,5 = 1463000
BACK =326+ 0,5 = 3263000

POLIGON 5
P(5-6) = 1310000-3100000
X = 1790000-180
X = -1/2
X = -0,5
= 1310000-0,5 = 1313000
BACK =310+ 0,5 = 3103000

POLIGON 6
P(6-7) = 1050000-2780000
X = 1730000-180

21
X = -7/2
X = -3,5
= 1050000-3,5 = 1013000
BACK =310+ 3,5 = 2813000

POLIGON 7
P(7-8) = 1380000-3100000
X = 1720000-180
X = 8/2
X = 4
= 1380000-4 = 1340000
BACK =3100000+ 4 = 2810000

POLIGON 8
P(8-9) = 2100000-300000
X = 1720000-180
X = 8/2
X = 4
= 1380000-4 = 1340000
BACK =3100000+ 4 = 2810000

POLIGON 9
(9-10) = 1600000-3350000
X = 1750000-180
X = -5/2
X = -2,5
= 1600000-2,5 = 157,50000
BACK =3350000+ 2,5 = 337,50000

22
POLIGON 10
(10-11) = 1200000-3000000
X = 1800000-180
X = 0/2
X = 0
= 1200000-0 = 1200000
BACK =3000000+ 0 = 3000000

POLIGON 11
(11-12) = 1760000-3520000
X = 1760000-180
X = 4/2
X = 2
= 1760000-2 = 1740000
BACK =3520000+ 2 = 3540000

POLIGON 12
(12-13) = 1850000-050000
X = 1800000-180
X = 0/2
X = 0
= 1850000-0 = 1850000
BACK =050000+ 0 = 050000

POLIGON 13
(13-14) = 2100000-300000
X = 1800000-180
X = 0/2
X = 0
= 2100000-0 = 2100000

23
BACK =300000+ 0 = 300000

POLIGON 14
(14-15) = 2080000-300000
X = 1780000-180
X = 2/2
X = 1
= 2080000+1 = 2090000
BACK =300000- 1 = 290000

POLIGON 15
(15-16) = 2950000-1200000
X = 1750000-180
X = 5/2
X = 2,5
= 2950000+2,5 = 297,50000
BACK =1200000- 2,5 = 117,50000

POLIGON 16
(16-17) = 3350000-1600000
X = 1750000-180
X = 5/2
X = 2,5
= 3350000+2,5 = 337,50000
BACK =1600000- 2,5 = 157,50000

POLIGON 17
(17-18) = 3450000-1700000
X = 1750000-180

24
X = 5/2
X = 2,5
= 3450000+2,5 = 347,50000

BACK =1700000- 2,5 = 167,50000

POLIGON 18
(18-19) = 3300000-1550000
X = 1750000-180
X = 5/2
X = 2,5
= 3300000+2,5 = 332,50000
BACK =1550000- 2,5 = 152,50000

POLIGON 19
(19-20) = 3400000-1600000
X = 1800000-180
X = 0/2
X = 0
= 3400000+0 = 3400000
BACK =1600000- 0 = 1600000
POLIGON 20
(20-21) = 3300000-1500000
X = 1800000-180
X = 0/2
X = 0
= 3300000+0 = 3300000
BACK =1500000- 0 = 1500000

25
JARAK DATAR POLIGON

Rumus:Dt=D x cos slope

POLIGON 1-2
Dt(1-2)=68m x cos -130=67,977m

POLIGON 2-3
Dt(2-3)=72m x cos (-160)=7i,956m

POLIGON 3-4
Dt(3-4)=69,41m x cos (-010)=69,409m

POLIGON 4-5
Dt(4-5)=66,20m x cos (-030)=66,197m

POLIGON 5-6
Dt(5-6)=81,20m x cos (-010)=81,199m

POLIGON 6-7
Dt(6-7)=73,47m x cos (020)=73,468m

POLIGON 7-8
Dt(7-8)=73,60m x cos (-010)=73,599m

POLIGON 8-9
Dt(8-9)=79,60m x cos (-010)=79,599m
POLIGON 9-10

26
Dt(9-10)=57,60m x cos (160)=57,564m

POLIGON 10-11
Dt(10-11)=50m x cos (010)=49,999m

POLIGON 11-12
Dt(11-12)=77,60m x cos(010)=77,599m

POLIGON 12-13
Dt(12-13)=36m x cos (240)=35,967m

POLIGON 13-14
Dt(13-14)=167,8m x cos (140)=167,729m

POLIGON 14-15
Dt(14-15)=74m x cos (210)=73,947m

POLIGON 15-16
Dt(15-16)=115,50m x cos (010)=115,499m

POLIGON 16-17
Dt(16-17)=102,70m x cos (-010)=102,699m

POLIGON 17-18
Dt(17-18)=172,80m x cos (050)=172,781m

POLIGON 18-19
Dt(18-19)=98,10m x cos (030)=98,096m

27
POLIGON 19-20
Dt(19-20)=195m x cos (030)=194,992m

POLIGON 20-1
Dt(20-1)=97m x cos (050)=96,989m

BEDA TINGGI POLIGON


Rumus: h = Dt x tan slope
POLIGON 1
h(1-2)=67,977 mx tan (-130)=-1,780m
POLIGON 2
h(2-3)=71,956 mx tan (-160)=-2,513m
POLIGON 3
h(3-4)=69,409m x tan (-010)=-0,202m
POLIGON 4
h(4-5)=66,19 7mx tan (-030)=-0,578m
POLIGON 5
h(5-6)=81,19 9mx tan (-010)=-0,236m
POLIGON 6
h(6-7)=73,47mx tan (020)=0,427m
POLIGON 7
h(7-8)=73,599mx tan (-010)=-0,214m
POLIGON 8
h(8-9)=79,599mx tan (-010)=-0,231m

POLIGON 9
h(9-10)=57,564mx tan (160)=2,01m
POLIGON 10
h(10-11)=49,999mx tan (010)=0,145m

28
POLIGON 11
h(11-12)=7,599mx tan (010)=0,225m
POLIGON 12
h(12-13)=35,961mx tan (240)=1,674m
POLIGON 13
h(13-14)=167,729mx tan (140)=4,880m
POLIGON 14
h(14-15)=73,947mx tan (210)=2,797m
POLIGON 15
h(15-16)=115,499mx tan (010)=0,335m
POLIGON 16
h(16-17)=102,699mx tan (-010)=-0,299m
POLIGON 17
h(17-18)=172,781mx tan (050)=2,513m
POLIGON 18
h(18-19)=98,096mx tan (030)=0,856m
POLIGON 19
h(19-20)=194,992mx tan (030)=1,701m
POLIGON 20
h(20-1)=96,989mx tan (-050)=-1,411m

H =(-1,780)+(-2,513)+(-2,202)+(-0,578)+(-0,236)+(0,427)+(-0,214)+(-
0,231)+(2,010)+(0,145)+(0,225)+(1,674)+(4,880)+(2,797)+(0,335)+
(-0,299)+(2,513)+(0,856)+(1,701)+(-1,411)=10,099m

29
BEDA TINGGI TERKOREKSI

Rumus : h =(( Dt / Dt ) x Kh )

h1=-1,780-((67,977/1827,259) x 10,099) = -2,155


h2=-2,513-((71,956/1827,259) x 10,099) = -2, 910
h3=-0,202-((69,409/1827,259) x 10,099) = -0,586
h4=-0,578-((66,197/1827,259) x 10,099) = -0,944
h5=-0,236-((81,199/1827,259) x 10,099) = -0,685
h6=0,427-((73,468/1827,259) x 10,099) = 0,020
h7=-0,214-((73,599/1827,259) x 10,099) = -0,620
h8=-0,231-((79,599/1827,259) x 10,099) = -0,671
h9=2,010-((57,564/1827,259) x 10,099) = 1,691
h10=0,145-((49,999/1827,259) x 10,099) = -0,131
h11=0,225-((77,599/1827,259) x 10,099) = -0,204
h12=1,674-((35,961/1827,259) x 10,099) = 1,475
h13=4,880-((167,729/1827,259) x 10,099) = 3,952
h14=2,797-((73,947/1827,259) x 10,099) = 2,388
h15=0,335-((115,499/1827,259) x 10,099) = -0,303
h16=-0,299-((102,699/1827,259) x 10,099) = -0,865
h17=2,513-((172,781/1827,259) x 10,099) = 1,558
h18=0,856-(98,096/1827,259) x 10,099) = 0,314
h19=1,701-((194,992/1827,259) x 10,099) = 0,623
h20=-1,411-((96,989/1827,259) x 10,099) = -1,947

h=-2,155-2,910-0,586-0,944-0,685+0,020-0,620-0,671+1,691-0,131-
0,204+1,475+3,952+2,388-0,303-0,865+1,558+0,314+0,623-1,947=0

30
KETINGGIAN POLIGON

H1 = 11m
H2 = 11m 2,155m = 8,845m
H3 = 8,845 2,910 = 5,935
H4 = 5,935 0,586 = 5,349
H5 = 5,349 0,944 = 4,405
H6 = 4,405 0,685 = 3,720
H7 = 3,720 + 0,020 = 3,740
H8 = 3,740 0,620 = 3,120
H9 = 3,120 0,671 = 2,449
H10 = 2,449 + 1,691 = 4,140
H11 = 4,140 0,131 = 4,009
H12 = 4,009 0,204 = 3,805
H13 = 3,805 + 1,475 = 5,280
H14 = 5,280 + 3,952 = 9,232
H15 = 9,232 + 2,388 = 11,620
H16 = 11,620 0,303 = 11,317
H17 = 11,317 0,865 = 10,452
H18 = 10,452 + 1,558 = 12,010
H19 = 12,010 + 0,314 = 12,324
H20 = 12,324 + 0,623 = 12,947
H1 = 12,947 1,947 = 11

31
JARAK DATAR DETAIL

Rumus: D x cos slope

POLIGON 1
Dt 1=14,3m x cos 430=14,255m
Dt 2=22,10m x cos 060=22,096m
Dt 3=24,40m x cos 320=24,358m
Dt 4=20,10m x cos 130=20,093m
Dt 5=8,80m x cos 960=8,666m

POLIGON 2
Dt 1=21,5m x cos 130=21,492m
Dt 2=19,20m x cos 030=19,199m
Dt 3=22,90m x cos 010=22,896m
Dt 4=12m x cos 060=11,998m
Dt 5=17,50m x cos 040=17,498m

POLIGON 3
Dt 1=40m x cos 110=39,991m
Dt 2=19,4m x cos 140=19,378m
Dt 3=23m x cos 140=22,990m

POLIGON 4
Dt 1=30,4m x cos 050=30,396m
Dt 2=29m x cos 050=28,996m
Dt 3=22m x cos 020=21,999m

32
POLIGON 5
Dt 1=55,30m x cos 020=55,299m
Dt 2=25,30m x cos 010=25,299m
Dt 3=15,80m x cos 010=15,799m

POLIGON 6
Dt 1=30,40m x cos 020=30,399m
Dt 2=47,60m x cos 010=47,599m
Dt 3=86,20m x cos 040=86,194m

POLIGON 7
Dt1=26,20m x cos 020=26,199m
Dt 2=23,10m x cos 010=23,099m
Dt 3=19m x cos 010=18,999m

POLIGON 8
Dt1=29,40m x cos 010=29,399m
Dt 2=25m x cos 050=22,997m
Dt 3=14,15m x cos 040=14,149m

POLIGON 9
Dt 1=14,15m x cos -120=14,146m
Dt 2=10,22m x cos 120=10,217m
Dt 3=11,70m x cos 120=11,696m
Dt 4=34,10m x cos 110=34,092m

33
POLIGON 10
Dt 1=11,10m x cos 030=11,099m
Dt 2=12,10m x cos 120=12,096m
Dt 3=17,5m x cos -010=17,499m
Dt 4=14m x cos -310=13,978m

POLIGON 11
Dt 1=11,30m x cos 050=11,298m
Dt 2=16,5m x cos- 020=16,499m
Dt 3=21,20m x cos 160=21,187m
Dt 4=13m x cos -120=12,996m

POLIGON 12
Dt1=10,70m x cos 040=10,699m
Dt 2=15,50m x cos -130=15,494m
Dt 3=21,80m x cos 010=21,799m

POLIGON 13
Dt1=21,10m x cos -450=21,004m
Dt 2=47,6m x cos -030=47,598m

POLIGON 14
Dt1=46,28m x cos -030=46,598m
Dt 2=15,90m x cos 240=15,887m

34
POLIGON 15
Dt1=54m x cos -160=53,967m
Dt 2=36,10m x cos 240=36,060m
Dt 3=23,3m x cos 020=23,199m

POLIGON 16
Dt1=16,4m x cos 010=16,399m
Dt 2=32,10m x cos 050=32,096m
Dt 3=42,7m x cos 030=42,698m

POLIGON 17
Dt1=17,20m x cos 050=17,198m
Dt 2=17,10m x cos 030=17,099m

POLIGON 18
Dt1=20,10m x cos- 030=20,099m
Dt 2=18,10m x cos 010=18,099m

POLIGON 19
Dt1=30,30m x cos 150=30,284m
Dt 2=32,20m x cos 030=32,198m

POLIGON 20
Dt1=23m x cos 030=22,999m
Dt 2=22,10m x cos-250=22,073m

35
BEDA TINGGI DETAIL

Rumus: h = Dt x tan slope

POLIGON 1
h 1 =14,225m x tan 430=1,121m
h 2 =22,096m x tan 060=0,385m
h 3 =24,358m x tan 320=1,418m
h 4 =20,093m x tan 130=0,526m
h 5 =8,666m x tan 960=-1,528m

POLIGON 2
h 1 =21,492m x tan 130=0,562m
h 2 =19,199m x tan 030=0,167m
h 3 =22,896m x tan 010=0,066m
h 4 =11,998m x tan 060=0,209m
h 5 =17,378m x tan 040=0,202m

POLIGON 3
h 1 =39,991m x tan 110=0,814m
h 2 =19,378m x tan 240=0,902m
h 3 =22,990m x tan 140=0,668m

POLIGON 4
h 1 =30,396m x tan 050=0,442m
h 2 =28,996m x tan 050=0,421m
h 3 =21,999m x tan 020=0,127m

36
POLIGON 5
h 1 =55,298m x tan 020=0,321m
h 2 =25,299m x tan 010=0,073m
h 3 =15,799m x tan 010=0,045m

POLIGON 6
h 1 =30,399m x tan 020=0,176m
h 2 =47,599m x tan 010=0,138m
h 3 =86,194m x tan 040=1,002m

POLIGON 7
h 1 =26,199m x tan 020=0,152m
h 2 =23,099m x tan 010=0,067m
h 3 =18,999m x tan 010=0,055m

POLIGON 8
h 1 =29,399m x tan 010=0,085m
h 2 =22,997m x tan 050=0,334m
h 3 =14,149m x tan 040=0,164m

POLIGON 9
h 1 =14,146m x tan -120=-0,329m
h 2 =10,217m x tan 120=0,237m
h 3 =11,696m x tan 120=0,272m
h 4 =34,092m x tan 110=0,694m

37
POLIGON 10
h 1 =11,099m x tan 030=0,096m
h 2 =12,096m x tan 120=0,281m
h 3 =17,499m x tan -010=-0,356m
h 4 =13,978m x tan -310=-0,773m

POLIGON 11
h 1 =11,298m x tan -050=-0,164m
h 2 =16,499m x tan -020=-0,095m
h 3 =21,187m x tan 160=0,739m
h 4 =12,996m x tan -120=-0,302m

POLIGON 12
h 1 =10,699m x tan 040=0,124m
h 2 =15,494m x tan -130=-0,405m
h 3 =21,799m x tan 010=0,063m

POLIGON 13
h 1 =21,024m x tan -450=-1,777m
h 2 =47,598m x tan -030=-0,415m

POLIGON 14
h 1 =46,278m x tan -030=-0,403m
h 2 =15,887m x tan 240=0,739m

38
POLIGON 15
h 1 =53,967m x tan -160=-1,884m
h 2 =36,060m x tan 240=1,679m
h 3 =23,199m x tan 020=0,134m

POLIGON 16
h 1 =16,399m x tan 010=0,047m
h 2 =32,096m x tan 050=0,446m
h 3 =42,698m x tan -030=-0,372m

POLIGON 17
h 1 =17,198m x tan 050=0,250m
h 2 =17,099m x tan 030=0,149m

POLIGON 18
h 1 =20,099m x tan -030=-0,175m
h 2 =18,099m x tan 010=0,052m

POLIGON 19
h 1 =30,284m x tan 150=0,969m
h 2 =32,198m x tan 030=0,280m

POLIGON 20
h 1 =22,999m x tan 130=0,200m
h 2 =22,073m x tan -250=-1,092m

39
KETINGGIAN DETAIL

Poligon 1
a. 11 + 1,121 = 12,121
b. 11 + 0,385 = 11,385
c. 11 + 1,418 = 12,418
d. 11 + 0,526 = 11,526
e. 11 + 1,528 = 11,528

Poligon 2
a. 8,845 + 0,562 = 9,407
b. 8,845 + 0,167 = 9,012
c. 8,845 + 0,006 = 8,911
d. 8,845 + 0,209 = 9,054
e. 8,845 + 0,202 = 9,047

Poligon 3
a. 5,935 + 0,813 = 6,749
b. 5,935 + 0,902 = 6,837
c. 5,935 + 0,668 = 6,603

Poligon 4
a. 5,349 + 0,442 = 5,791
b. 5,349 + 0,421 = 5,770
c. 5,349 + 0,127 = 5,476

Poligon 5
a. 4,405 + 0,402 = 4,807
b. 4,405 + 0,073 = 4,478
c. 4,405 + 0,045 = 4,450

Poligon 6
a. 3,720 + 0,176 = 3,896
b. 3,720 + 0,138 = 3,858
c. 3,720 + 0,002 = 3,722

Poligon 7
a. 3,740 + 0,152 = 3,892
b. 3,740 + 0,067 = 3,807
c. 3,740 + 0,055 = 3,795

Poligon 8
a. 3,120 + 0,085 = 3,205
b. 3,120 + 0,085 = 3,454

40
c. 3,120 + 0,085 = 3,284

Poligon 9
a. 2,449 0,329 = 2,120
b. 2,449 + 0,237 = 2,686
c. 2,449 + 0,272 = 2,721
d. 2,449 + 0,694 = 3,143

Poligon 10
a. 4,140 + 0,096 = 4,236
b. 4,140 + 0,281 = 4,421
c. 4,140 0,356 = 3,784
d. 4,140 0,773 = 3,367

Poligon 11
a. 4,009 0,164 = 3,845
b. 4,009 0,095 = 3,929
c. 4,009 + 0,739 = 4,748
d. 4,009 0,302 = 3,707

Poligon 12
a. 3,805 + 0,124 = 3,929
b. 3,805 0 ,405 = 3,400
c. 3,805 + 0,062 = 3,868

Poligon 13
a. 5,280 1,777 = 3,503
b. 5,280 0,415 = 4,865

Poligon 14
a. 9,232 0,403 = 8,829
b. 9,232 + 0,739 = 9.971

Poligon 15
a. 11,620 1,884 = 9,736
b. 11,620 + 1,679 = 13,299
c. 11,620 + 0,372 = 11,754

Poligon 16
a. 11,317 + 0,047 = 11,364
b. 11,317 + 0,466 = 11,754
c. 11,317 0,372 = 10,945

Poligon 17
a. 10,452 + 0,250 = 10,702
b. 10,452 + 0,149 = 10,601

41
Poligon 18
a. 12,010 0,175 = 11,835
b. 12,010 + 0,052 = 12,062

Poligon 19
a. 12,324 + 0,969 = 13,293
b. 12,324 + 0,280 = 12,604

Poligon 20
a. 12,947 0,200 = 12,747
b. 12,947 1,092 = 11,855

PERHITUNGAN CADANGAN

42
LUAS SAYATAN

LUAS = xaxt

LUAS =PxL

H=1:100
V=1:900

SAYATAN A

1. = x 2,9x9x0,4x1 = 5,22
= 2,9x9x6,1x1 = 159,21
2. = x1,3x9x0,3x 1 = 1,775
= 1,3x9x5,8x1 = 67,86
3. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,3x9x 5,3 = 62,01
4. = x1,1x9x 0,5x1 = 2,475
= 1,1x9x4,8x1 = 47,52
5. = x1,2x9x0,5x1 = 2,7
= 1,2x9 x4,3x1 = 46,44
6. = x0,8x9x 0,3x1 = 1,08
= 0,8x9x4x1 = 2,88
7. = x1,1x9x0,6x1 = 2,97
= 1,1x9x3,4x1 = 33,66
8. = x1,3x9x0,2x1 = 1,17
= 1,3x9x3,1x1 = 36,27
9. = x1,9x9x0,5x1 = 4,275
= 1,9x9x2,6x1 = 44,46
10. = x1,2x9x0,4 = 2,16
= 1,2x9x2,2 = 23,76
11. = x2,5x9x0,5 = 5,625
= 2,5x9x1,7 = 38,25
12. = x1,8x9x0,4 = 3,25

43
= 1,8x9x1,3 = 21,06
13. = x3,6x9,05 = 8,1
= 3,6x9x0,8 = 25,92
14. = x2,7x9x0,4 = 4,86
= 2,7x9x0,4 = 9,72
15. = x3,9x90,4 = 6,48
Luas Sayatan A =
5,22+159,21+67,86+1,75+62,01+2,925+47,52+2,475+46,44+2,7+28,8+
1,08+33,66+2,97+36,27+1,17+44,46+4,275+23,76+2,16+38,25+5,625+2
1,06+3,25+25,92+8,1+9,72+4,86+6,48
= 699,985 m

SAYATAN B

1. = 0,9x9x6,1x1 = 51,03
2. = x0,2x9x0,5x1 = 0,45
= 02x9x6,3x1 = 11,34
3. = x1,1x9x0,9x1 = 4,45
= 1,1x9x 5,8 = 57,42
4. = x0,4x9x 0,4x1 = 0,27
= 0,4x9x5,8x1 = 20,88
5. = x0,7x9x0,3x1 = 0,945
= 0,7x9 x6x1 = 37,8
6. = x0,7x9x 0,6x1 = 1,89
= 0,7x9x5,4x1 = 28,35
7. = x1x9x0,3x1 =1,35
= 1x9x5,1x1 = 45,9
8. = x0,7x9x0,6x1 = 1,89
= 0,7x9x4,5x1 = 28,35

44
9. = x0,8x9x0,4x1 = 1,44
= 0,8x9x4,1x1 = 29,52
10. = x2,9x9x0,3 = 3,915
= 2,9x9x3,8 = 99,18
11. = x0,6x9x0,5 = 1,35
= 0,6x9x3,3 = 17,82
12. = x0,9x9x0,5 = 2,025
= 0,9x9x2,8 = 22,68
13. = x0,8x9x0,5 = 1,8
= 0,8x9x2,3 = 16,56
14. = x0,7x9x0,5 = 1,575
= 0,7x9x1,8 = 11,34
15. = x0,7x9x0,3 = 0,945
= 0,7x9x1,5x1 = 9,45
16. = x2,7x9x1,4x1 = 17,01
= 2,7x9x1,4x1 = 34,02
17. = 3,2x9x 1,4 = 40,32
18. = x2,9x9x 0,4x1 = 5,22
= 2,9x9x1x1 = 26,1
19. = x3,7x9x0,4x1 = 6,66
= 3,7x9 x0,6x1 = 19,98
20. = 2,7x9x0,6x1 = 14,58
21. = x2,9x9x0,4x1 =5,22
= 2,9x9x0,2x1 = 5,22
22. = 0,9x9x0,2x1 = 0,8

Luas Sayatan B=
51,03+11,34+0,45+57,424,45+20,88+0,72+37,8+0,945+34,02+1,89+45,9+

45
1,35+28,35+1,89+29,52+1,44+99,18+3,915+17,82+1,
35+22,68+2,025+16,56+1,8+11,34+1,575+9,45+0,945+34,02+17,01+40,3
2+26,1+5,22+19,98+6.66+14,58+5,22+5,22+0,81 = 693,18 m

SAYATAN C

1. = 3,2x9x6,7x1 = 192,96
2. = x1x9x0,5x1 = 2,25
= 1x9x6,2x1 = 55,8
3. = x2,3x9x0,4x1 = 4,14
= 2,3x9x 5,8 = 120,06
4. = x0,5x9x 0,5x1 = 11,25
= 0,5x9x5,3x1 = 23,85
5. = x0,7x9x0,4x1 = 1,26
= 0,7x9 x4,9x1 = 30,87
6. = x0,7x9x 0,5x1 = 1,575
= 0,7x9x4,4x1 = 27,72
7. = x1,1x9x0,4x1 = 1,98
= 1,1x9x4x1 = 39,6

8. = x1,1x9x0,5x1 = 3,375
= 1,5x9x3,5x1 = 47,25
9. = x1,6x9x0,4x1 = 2,88
= 1,6x9x3,1x1 = 44,64
10. = x1,3x9x0,5 = 2,925
= 1,3x9x2,6 = 30,42
11. = x0,7x9x0,4 = 1,26
= 0,7x9x2,2 = 17,82
12. = x0,8x9x0,5 = 1,8
= 0,8x9x1,7 = 12,24

46
13. = x0,9x9x0,4 = 1,62
= 0,9x9x1,3 = 10,83
14. = x0,9x9x0,4 = 1,62
= 0,9x9x0,9 = 7,29
15. = x1,2x9x0,5 = 2,7
= 1,2x9x0,4x1 = 1,8
16. = x3,5x9x0,4x1 = 6,3
Luas Sayatan C =
92,96+55,8+2,25+120,06+4,14+23,85+11,25+30,87+1,26+27,72+1,575+
39,6+1,98+47,25+3,375+44,64+2,88+30,42+2,925+13
,86+1,26+12,24+1,8+10,53+1,62+7,29+1,62+1,8+2,7+6,3 = 488,34 m
SAYATAN D

1. = 2,2x9x7,1x1 = 140,58
2. = x1,4x9x0,4x1 = 2,52
= 1,4x9x6,7x1 = 84,42
3. = x0,8x9x0,5x1 = 1,8
= 0,8x9x 6,2 = 44,64
4. = x1,3x9x 0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x5,8x1 = 67,86
5. = x0,9x9x0,5x1 = 2,025
= 0,9x9 x5,3x1 = 42,93
6. = x1,3x9x 0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x4,9x1 = 57,33
7. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,3x9x4,4x1 = 51,48
8. = x1,2x9x0,4x1 = 2,16
= 1,2x9x4x1 = 43,2
9. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,3x9x3,5x1 = 40,95
10. = x1,2x9x0,4 = 2,16

47
= 1,2x9x3,1 = 16,74
11. = x1,4x9x0,5 = 3,15
= 1,4x9x0,5 = 32,76
12. = x1,1x9x0,4 = 1,98
= 1,1x9x2,2 = 21,78
13. = x1,2x9x0,5 = 2,7
= 1,2x9x1,7 = 18,36
14. = x1,2x9x0,4 = 2,16
= 1,2x9x1,3 = 14,04
15. = x1x9x0,5 = 2,25
= 1x9x0,8 = 7,2
16. = x1x9x0,4x1 = 1,8
= 1x9x0,4 = 3,6
17. = x1,1x9x0,4 = 2,25
Luas Sayatan D =
140,58+84,42+2,52+44,64+67,86+2,34+42,93+2,025+57,33+2,34+51,48+
2,925+16,74+2,16+32,76+3,15+21,78+1,98+18,36+2,
7+14,04+2,16+7,2+ 2,25+3,6+1,8+1,98
= 722,985 m

SAYATAN E

1. = 1,2x9x7,1x1 = 76,67
2. = x2,3x9x0,5x1 = 5,175
= 2,3x9x6,6x1 = 136,62

48
3. = x1,4x9x0,4x1 = 2,52
= 1,4x9x 6,2 = 78,12
4. = x1,3x9x 0,5x1 = 2,925
= 1,3x9x5,7x1 = 66,69
5. = x1,5x9x0,5x1 = 3,375
= 1,5x9 x5,2x1 = 70,2
6. = x1x9x 0,4x1 = 1,8
= 1x9x4,8x1 = 43,2
7. = x0,9x9x0,5x1 = 2,025
= 0,9x9x4,3x1 = 34,83
8. = x0,9x9x0,4x1 = 1,62
= 0,9x9x3,9x1 = 31,59
9. = x1,4x9x0,4x1 = 5,04
= 1,4x9x3,5x1 = 44,1
10. = x1,1x9x0,4 = 1,98
= 1,1x9x3,1 = 30,69
11. = x1,4x9x2,6 = 3,15
= 1,4x9x0,5 = 32,76
12. = x0,9x9x0,4 = 1,62
= 0,9x9x2,2 = 17,82
13. = x1,3x9x0,5 = 2,925
= 1,3x9x1,7 = 19,89
14. = x1,4x9x0,5 = 3,15
= 1,4x9x1,2 = 15,12
15. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x0,7 = 8,82
16. = x1,1x9x0,3x1 = 1,8
= 1,1x9x0,4 = 1,98
17. = x0,5x9x0,3 = 0,675
Luas Sayatan E =
76,68+136,62+5,175+78,12+2,52+66,69+2,925+70,2+3,375+43,2+1,8+

49
34,83+2,025+31,59+1,62+44,1+5,04+30,69+1,98+
32,76+3,15+17,82+1,62
+19,89+2,925+15,12+3,15+8,82+2,52+2,97+1,98+
0,675 = 752,58 M

SAYATAN F

1. = x4,9x9x0,6 = 13,23
2. = x1,8x9x0,4x1 = 3,24
= 1,8x9x6,2x1 = 100,44
3. = x1,2x9x0,5x1 = 2,7
= 1,2x9x 5,7 = 61,56
4. = x1,4x9x 0,5x1 = 3,15
= 1,4x9x5,2x1 = 65,52
5. = x0,9x9x0,3x1 = 1,215
= 0,9x9 x4,9x1 = 26,46
6. = x1,2x9x 0,5x1 = 2,7
= 1,2x9x4,4x1 = 47,52
7. = x1,3x9x0,4x1 = 2,34
= 1,,3x9x4x1 = 46,8
8. = x1,1x9x0,6x1 = 2,97
= 1,1x9x3,4x1 = 33,66
9. = x1,3x9x0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x3x1 = 35,1
10. = x1,2x9x0,5 = 2,7
= 1,2x9x2,5x1 = 27

50
11. = x1,2x9x0,4 = 2,16
= 1,2x9x2,1 = 22,68
12. = x1,1x9x0,5 = 2,475
= 1,1x9x1,6 = 15,84
13. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x1,2 = 15,12
14. = x0,8x9x0,4 = 1,44
= 0,8x9x0,8 = 5,76
15. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x0,4 = 5,04
16. = x0,5x9x0,4x1 = 0,9
Luas Sayatan F =
13,23+100,44+3,24+61,56+2,7+65,52+3,15+26,46+1,215+47,52+2,7+
46,8+2,34+33,66+2,97+35,1+2,34+27+2,7+22,68
+2,16+15,84+2,475+
15,12+2,52+5,76+1,44+5,04+2,52+0,9
= 517,75 m

SAYATAN G

1. = x0,9x9x0,5 = 2,025
= 0,9x9x6,2x1 = 50,22
2. = x1,3x9x0,4x1 = 2,34

51
= 1,3x9x5,8x1 = 67,86
3. = x1,6x9x0,5x1 = 3,6
= 1,6x9x 5,3 = 76,32
4. = x1,8x9x 0,4x1 = 3,24
= 1,8x9x4,9x1 = 79,38
5. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,3x9 x4,4x1 = 51,48
6. = x1,5x9x 0,4x1 = 2,7
= 1,5x9x4x1 = 54
7. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,,3x9x3,5x1 = 40,95
8. = x1,3x9x0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x3,1x1 = 36,27
9. = x1,7x9x0,6x1 = 4,59
= 1,7x9x2,5x1 = 38,25
10. = x1,2x9x0,4 = 2,16
= 1,2x9x2,1x1 = 22,68
11. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x1,7 = 21,42
12. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x1,3 = 16,38
13. = x1,9x9x0,5 = 4,275
= 1,9x9x0,8 = 13,68
14. = x0,8x9x0,4 = 1,44
= 0,8x9x0,4 = 2,88
15. = x1,4x9x0,4 = 2,52

Luas Sayatan G =
50,22+2,025+67,86+2,34+76,32+3,6+79,38+3,24+51,48+2,925+54+2,7+
40,95+2,925+36,27+2,34+38,25+4,59+22,68+2,1+
21,42+2,52+16,38+ 2,52+13,68+4,275+2,88+1,44+2,52

52
= 513,315 m

SAYATAN H

1. = 1,3x9x6,6x1 = 77,22
2. = x1x9x0,4x1 = 1,8
= 1x9x6,6x1 = 59,4
3 = 1,4x9x7x1 = 88,2
4. = x1x9x 0,3x1 = 1,35
= 1x9x6,7x1 = 60,3
5. = x1,1x9x0,5x1 = 2,472
= 1,1x9 x6,2x1 = 61,38
6. = x1,1x9x 0,4x1 = 1,8
= 1,1x9x5,8x1 = 57,42
7. = x1,1x9x0,6x1 = 2,97
= 1,1x9x5,2x1 = 51,48
8. = x1,2x9x0,3x1 = 1,62
= 1,2x9x4,9x1 = 52,92
9. = x1,5x9x0,6x1 = 4,05
= 1,5x9x4,3x1 = 45,9
10. = x1x9x0,3 = 1,35
= 1x9x4x1 = 36
11. = x1,5x9x0,6 = 4,05
= 1,5x9x3,4 = 45,9

53
12. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x3 = 37,8
13. = x1,3x9x0,4 = 2,34
= 1,3x9x2,6 =30,42
14. = x1,2x9x0,5 = 2,7
= 1,2x9x2,1 = 22,68
15. = x1,3x9x0,4 = 2,34
= 1,3x9x1,7 = 19,89
16. = x1,4x9x0,4 = 2,52
= 1,4x9x1,3 = 16,38
17. = x0,7x9x0,5 = 1,575
= 0,7x9x0,8 =5,04
18. = x0,8x9x0,5 = 1,8
= 0,8x9x0,3 = 2,16
19. = 0,7x9x0,3 = 1,89
LuasSayatanH=
77,22+59,4+1,8+88,2+60,3+1,35+61,38+2,475+57,42+1,98+51,48+2,97
+52,92+1,62+45,9+4,05+37,8+2,52+30,42+2,34+22,
68+2,7+19,89+2,34+16,38+ 2,52+5,04+1,575+2,16+1,8+1,89
= 809,82 m

SAYATAN I

1. = 6,6x9x6,2x1 = 368,28
2. = x1,4x9x0,4x1 = 32,76
= 1,4x9x5,8x1 = 73,08
3 = x1,5x9x0,6x1 = 4,05
= 1,5x9x5,2x1 = 88,2

54
4. = x1,1x9x 0,4x1 =1,98
= 1,1x9x4,8x1 = 47,52
5. = x1,2x9x0,4x1 = 2,16
= 1,2x9 x4,4x1 = 47,52
6. = x1,3x9x 0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x3,5x1 = 37,8
7. = x1,2x9x0,5x1 = 2,7
= 1,2x9x3,5x1 = 37,8
8. = x0,9x9x0,4x1 = 1,62
= 0,9x9x3,1x1 = 25,11
9. = x1,5x9x0,6x1 = 4,05
= 1,5x9x2,5x1 = 33,75
10. = x0,9x9x0,4 = 1,62
= 0,9x9x2,1x1 = 17,01
11. = x1,4x9x0,3 = 1,89
= 1,4x9x1,8 = 22,68
12. = x1,2x9x0,5 = 2,7
= 1,2x9x1,3 = 14,04
13. = x2x9x0,5 = 4,5
= 2x9x0,8 =14,4
14. = x2,6x9x0,4 = 4,68
= 2,6x9x0,4 = 9,36
15. = x2,1x9x0,4 = 7,56

LuasSayatanI=
368,28+73,08+32,76+70,2+4,05+47,52+1,98+47,52+2,16+46,8+2,34+
37,8+2,7+25,11+1,62+33,75+4,05+17,01+1,62+22,
68+1,89+14,04+2,7+ 14,4+4,5+9,36+4,68
= 902,16 m

55
SAYATAN J

1. = 2,8x9x6,2x1 = 156,24
2. = x4x9x0,5x1 = 4,5
= 4x9x5,7x1 = 205,2
3 = x2,2x9x0,8x1 = 7,92
= 2,2x9x4,9x1 = 97,02
4. = x0,8x9x 0,5x1 =1,8
= 0,8x9x4,4x1 = 31,68
5. = x1x9x0,5x1 = 2,25
= 1x9 x3,9x1 = 35,1
6. = x1,2x9x 0,4x1 = 2,16
= 1,2x9x3,5x1 = 37,8
7. = x1,4x9x0,5x1 = 3,15
= 1,4x9x3x1 = 37,8
8. = x1,3x9x0,4x1 = 2,34
= 1,3x9x2,6x1 = 30,42
9. = x1,9x9x0,4x1 = 3,42
= 1,9x9x2,2x1 = 37,62
10. = x3,8x9x0,5 = 8,55
= 3,8x9x1,7x1 = 58,14
11. = x2x9x0,4 = 3,6
= 2x9x1,3 = 23,4
12. = x2x9x0,5 = 4,5
= 2x9x0,8 = 14,4
13. = x1,6x9x0,4 = 2,88
= 1,6x9x0,4 =5,76
14. = x2x9x0,4 = 4,68
LuaSayatanJ=
156,24+205,2+4,5+97,02+7,92+31,68+1,8+35,1+2,25+37,8+2,16+37,8+

56
3,15+30,42+2,34+37,62+3,42+58,14+8,55+23,4+3,
6+14,4+4,5+5,76+2,88 +3,6
= 821,25 m

SAYATAN K

1. = x2,9x9x0,3x1 = 3,915
= 2,9x9x5,9x1 = 153,99
2. = x3,4x9x0,5x1 = 8,775
= 3,4x9x5,4x1 = 165,24
3 = x1,3x9x0,6x1 = 3,51
= 1,3x9x4,8x1 = 56,16
4. = x1x9x 0,4x1 = 1,8
= 1x9x4,4x1 = 39,6
5. = x1,2x9x0,5x1 = 2,7
= 1,2x9 x3,9x1 = 42,12
6. = x2x9x 0,3x1 = 2,7
= 2x9x3,6x1 = 42,12
7. = x3,1x9x0,5x1 = 6,975
= 3,1x9x3,1x1 = 86,49
8. = x3,1x9x0,5x1 = 72,54
= 3,1x9x2,6x1 = 6,975
9. = x1,6x9x0,4x1 = 24,48
= 1,6x9x2,2x1 = 31,68
10. = x1,6x9x0,5 = 3,6
= 1,6x9x1,7x1 = 24,48
11. = x4,1x9x0,4 = 7,38
= 4,1x9x1,3 = 47,97
12. = x4,3x9x0,4 = 7,74
= 1,4x9x0,9 = 34,83
13. = x3,1x9x0,5 = 6,975

57
= 3,1x9x0,4 = 11,16
14. = x1,8x9x0,4 = 3,24
LuasSayatanK=
153,99+3,915+165,24+8,775+56,16+3,51+39,6+1,8+42,12+2,7+86,49+
+6,975+31,68+2,88+24,48+3,6+47,97+7,38+34,83+
7,74+11,16+6,975+
3,24
= 900,225 m
SAYATAN L

1. = x3,2x9x1,3x1 =18,72
= 3,2x9x5,8x1 = 167,04
2. = x0,7x9x0,4x1 = 12,6
= 0,7x9x5,4x1 = 34,02
3. = x2,2x9x 0,2x1 = 1,98
= 2,2x9x5,2x1 = 102,96
4. = 1x9x5,2x1 = 46,8
5. = x2,5x9x0,2x1 = 2,25
= 2,5x9 x5x1 = 112,5
6. = x2,6x9x 0,5x1 = 5,85
= 2,6x9x4,5x1 = 105,3
7. = x2,5x9x0,6x1 = 6,75
= 2,5x9x3,9x1 = 87,75
8. = x2x9x0,5x1 = 4,5
= 2x9x3,4x1 = 52,92
9. = x1,3x9x0,5x1 = 2,925
= 1,3x9x2,9x1 = 33,93
10. = x4x9x0,4 = 7,2
= 1x4x9x2,5 = 90
11. = x5,8x9x0,4 = 10,44
= 5,8x9x2,1 = 109,62

58
12. = x2,5x9x0,4 = 4,5
= 2,5x9x1,7 = 38,25
13. = x2,7x9x0,3 = 3,645
= 2,7x9x1,4 =34,02
14. = x2x9x0,6 = 5,4
= 2x9x0,8 = 14,4
15. = x1,9x9x0,4 = 3,42
= 1,9x9x0,4 = 6,84
16. = x1,3x9x0,4 = 0,54
LuasSayatanL=
167,04+18,72+34,02+12,6+102,96+1,98+46,8+112,5+2,25+105,3+5,85+
87,75+6,75+61,2+4,5+33,93+2,925+90+7,2+109,62+
10,44+38,25+4,5+34,02+ 3,645+14,4+5,4+6,84+3,42+0,54
= 1.135,35 m

SAYATAN M

1. = x7,5x9x0,4x1 = 13,5
= 7,5x9x5,8x1 = 319,5
2. = 0,9x9x5,8x1 = 46,98
3. = 3,9x9x5,8x1 = 203,58
4. = x3x9x 0,6x1 = 8,1
= 3x9x5,2x1 = 140,4
5. = x1,6x9x0,4x1 = 2,88
= 1,6x9 x4,4x1 = 23,76
6. = x0,6x9x 0,4x1 = 1,08
= 0,6x9x4,4x1 = 23,76

59
7. = x7,5x9x0,4x1 = 13,5
= 7,5x9x4x1 = 270
8. = x2,8x9x0,6x1 = 7,56
= 2,8x9x3,4x1 = 85,68
9. = x3,3x9x0,4x1 = 5,94
= 3,3x9x3x1 = 89,1
10. = x2,3x9x0,5 = 5,175
= 2,3x9x2,5x1 = 5,175
11. = x1,8x9x0,4 = 3,24
= 1,8x9x2,1 = 34,02
12. = x1,6x9x0,5 = 3,6
= 1,6x9x1,6 = 23,04
13. = x2,4x9x0,3 = 3,24
= 2,4x9x1,3 = 28,08
14. = x2,3x9x0,6 = 6,21
= 2,3x9x0,7 = 6,21
LuasSayatanM=
391,5+13,5+46,98+203,58+140,4+8,1+69,12+2,88+23,76+108+270+13,5
+85,68+7,56+89,1+5,94+51,75+5,175+34,02+3,24+2
3,04+3,6+28,08+3,24+14,49+6,21
= 1.545,425 m
SAYATAN N

1. = x7,2x9x0,5x1 =16,2
= 7,2x9x5,7x1 = 369,36
2. = x7,9x9x0,1x1 = 3,555
= 7,9x9x5,8x1 = 412,38
3. = 9,2x9x5,6x1 = 136,08
4. =2,7x9x5,6 = 130,08
= x 2,7x9x0,2 = 2,43
5. = x2,9x9x0,6 = 7,83

60
= 2,9x9x5 = 130,5
6. = x3,4x9x 0,6 = 9,18
= 3,4x9x4,4 = 134,64
7. = x1,8x9x0,5 = 4,05
= 1,8x9x3,9 = 63,18
8. = x4,3x9x0,5 = 9,675
= 4,3x9x3,4 = 131,58
9. = x2,7x9x0,8 = 9,72
= 2,7x9x2,6 = 63,18
10. = x2,2x9x0,4 = 3,96
= 2,2x9x2,2 = 43,56
11. = x2,2x9x0,6 = 5,94
= 2,2x9x1,6 = 31,68
L = 2.068,92 m
SAYATAN O

1. = x1,1x9x0,2 = 0,99
= 1,1x9x5,9 = 58,41
2. = 13,2x9x5,9 = 700,92
3. =x12,5x0,5 = 28,125
= 12,5x9x5,9 = 663,75
4. = 11,1x9x6,4 = 639,36
5. = x3,6x9x 0,4 = 6,48
= 3,6x9x6 = 194,4
6. = x3,6x9x5,4 = 9,72
= 3,6x9x5,4 = 174,96
7. = x3,7x9x0,4 = 139,86
= 3,7x9x5 = 166,5
8. = 3,8x9x5 = 63,18
O = 2.954,475 m

61
VOLUME CADANGAN

Va = = 50 m

= 34.829,125 m

Vb = = 50 m

= 29,538 m

Vc = = 50 m

= 30.283,125 m

Vd = = 50 m

= 36.889,125 m

Ve = = 50 m

= 31.758,25 m

Vf = = 50 m

= 25.776,625 m

Vg = = 50 m

= 33.078,375 m

62
Vh = = 50 m

= 42.799,5 m

Vi = = 50 m

= 43.085,25 m

Vj = = 50 m

= 45.059,625 m

Vk = = 50 m

= 50.889,375 m

Vl = = 50 m

= 67.019,375 m

Vm = = 50 m

= 90.358,625 m

Vn = = 50 m

= 143.166,7575 m
Vtotal Cadangan = 34.829,125 + 29.538 + 30.283,125 + 36.889,125 +
31.758,25 + 25.776,625 + 33.078,375 + 42.799,5 +
43.085,25 + 45.059,625 + 50.889,375 + 67.019,375
+90.358,625 + 143.166,7575
= 704.531,1325

63
TONASE
Volume x Density
= 704.531,1325 m x 7,3 ton/m
= 5.143.077,267 ton
Cadangan = 5.143.077,267 ton

PERHITUNGAN OVER BURDEN

HORIZONTAL = 1 : 900
VERTIKAL = 1 : 100
Rumus : - Luas Persegi Panjang : L = A x P
- Luas Segitiga : x A x T

SAYATAN A
1. 2,9 x 9 x 1 x 1 = 26,1
2. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8
3. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7
4. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9
5. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8
6. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2
7.1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9
8. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7
9. 1,9 x 9 x 1 x 1 = 17,1
10. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8
11. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5
12. 1,8 x 9 x 1 x 1 = 16,2
13. 3,6 x 9 x 1 x 1 = 32,4
14. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3
15. 3,6 x 9 x 1 x 1 = 32,4
16. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

64
17 : - L = x 3,4 x 9 x 1 x 1 = 15,3
L = x 3,4 x 9 x 0,5 x 1 = 7,65
18. L x 3 x 9 x 0,5 x 1 = 6,75
A = 26,1 + 10,8 + 9,9 + 10,8 + 7,2 + 9,9 + 11,7 + 17,1 + 10,8 + 22,5 +
16,2 + 32,4 + 24,3 + 32,4 + 14,4 + 15,3 + 7,65 + 6,75 = 297,9m2
SAYATAN B
1. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1
2. 0,2 x 9 x 1 x 1 = 1,8
3. 1 x 9 x 1 x 1 = 9
4. 0,5 x 9 x 1 x 1 = 4,5
5. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
6. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
7. 1 x 9 x 1 x 1 = 9
8. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
9. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2
10. 2,9 X 9 X 1 X 1 = 26,1
11. 0,6 X 9 X 1 X 1 = 5,4
12. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1
13. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2
14. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
15. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
16. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3
17. 3,2 x 9 x 1 x 1 = 28,8
18. 2,9 x 9 x 1 x 1 = 26,1
19. 3,7 x 9 x 1 x 1 = 33,3
20. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3
21. 2,9 x 9 x 1 x 1 = 26,1
22. 1 x 9 x 1 x 1 = 9
L = x 4 x 9 x 1 x 1 = 18
B = 8,1 + 1,8 + 9 + 4,5 + 6,3 + 6,3 + 9 + 6,3 + 7,2 + 26,1 + 5,4 + 1,8 +

65
7,2 + 6,3 + 6,3 + 24,3 + 28,8 + 26,1 + 33,3 + 24,3 + 26,1 + 9 +
18 =301,5m2
SAYATAN C
1. 3,2 x 9 x 1 x 1 = 28,8
2. 1 x 9 x 1 x 1 = 9
3. 2,3 x 9 x 1 x 1 = 20,7
4. 0,5 x 9 x 1 x 1 = 4,5
5. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
6. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
7. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9
8. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5
9. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4
10. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7
11. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3
12. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2
13. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1
14. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1
15. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8
16. 4,4 x 9 x 1 x 1 = 39,3
17. L = x4,3 x 9 x 0,9 x 1 = 17,145
L = 4,3 x 9 x 0,5 x 1 = 9,675
18. L = 7,8 x 9 x 0,5 x 1 = 17,55
C = 28,8 + 9 + 20,7 + 4,5 + 6,3 + 6,3 + 9,9 + 13,5 + 14,4 + 11,7 + 6,3
+7,2 + 8,1 + 8,1 + 10,8 + 39,6 + 17,145 + 19,675 + 17,55 =
249,57m2

SAYATAN D
1. 2,2 x 9 x 1 x 1 = 19,8

2. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

3. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2

66
4. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

5. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

6. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

7. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

8. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

9. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

10. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

11. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

12. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

13. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

14. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

15. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

16. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

17. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5

18. L = x 1,2 x 0,9 x 1 = 4,86

L = x 1,2 x 9 x 0,5 x 1 = 2,7


19. L = x 1,1 x 9 x 0,5 x 1 = 2, 475

D = 19,8 + 12,6 + 7,2+ 11,7 + 8,1 + 11,7 + 11,7 + 10,8 + 11,7 + 10,8 +
12,6 + 9,9 + 10,8 + 9 + 9 + 13,5 + 4,86 + 2,7 + 2,475 = 190,035m2
SAYATAN E
1. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

2. 2,3 x 9 x 1 x 1 = 20,7

67
3. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

4. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

5. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5

6. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

7. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

8. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

9. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

10. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

11. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

12. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

13. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

14. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

15. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

16. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

17. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3

18. L = x 1,1 x 9 x 1 x 1 = 4,95

L = x 1,1 x 9 x 0,5 x 1 = 2,25


19. L = x 1,7 x 9 x 0,5 x 1 = 3,825

E = 10,8 + 20,7 + 12,6 + 11,7 + 13,5 + 9 + 8,1 + 8,1 + 12,6 + 9,9 + 12,6
+ 8,1 + 11,7 + 12,6 + 12,6 + 9,9 + 6,3 + 4,95 + 2,25 + 3,825 = 201,825m2

SAYATAN F
1. 5,9 x 9 x 1 x 1 = 53,1

68
2. 16,2 x 9 x 1 x 1 = 16,2

3. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

4. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

5. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

6. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 10,8

7. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

8. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 10,8

9. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

10. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

11. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

12. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

13. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

14. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2

15. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

16. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3

17. L = x 1,3 x 9 x 0,9 x 1 = 5,265

L = x 1,3 x 9 x 0,5 x 1 = 2,925


18. L = x 4,2 x 9 x 0,5 x 1 = 9,45

F = 53,1 + 16,2 + 10,8 + 12,6 + 8,1 + 10,8 + 11,7 + 9,9 + 11,7 + 10,8 +
10,8 + 9,9 + 12,6 + 7,2 + 14,4 + 6,3 + 5,265 + 2,925 + 9,45 = 234,54m2

SAYATAN G
1. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

69
2. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

3. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

4. 1,8 x 9 x 1 x 1 = 16,2

5. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

6. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5

7. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

8. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

9. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

10. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

11. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

12. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

13. 1,9 x 9 x 1 x 1 = 17,1

14. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2

15. 1,7 x 9 x 1 x 1 = 15,3

16. L = 1,6 x 9 x 0,9 x 1 = 6,48

L = 1,6 x 9 x 0,5 x 1 = 3,6


17. L = 1,4 x 9 x 0,5 x 1 = 3,15

G = 8,1 + 11,7 + 14,4 + 16,2 + 11,7 + 13,5 + 11,7 + 11,7 + 15,3 + 10,8 +
12,6 + 12,6 + 17,1 + 7,2 + 15,3 + 6,48 + 3,6 + 3,15 = 203,13m2

SAYATAN H
1. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

2. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

70
3. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

4. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

5. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

6. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

7. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

8. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

9. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5

10. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

11. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,5

12. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

13. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

14. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

15. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

16. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

17. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3

18. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2

19. L = x 1 x 9 x 1 x 1 = 4,5

L = x 1 x 9 x o,8 x 1 = 3,6
20. L = 4,5 x 9 x 0,8 x 1 = 32,4

H = 12,6 + 9 + 12,6 + 9 + 9,9 + 9,9 + 9,9 + 10,8 + 13,5 + 9 + 13,5 + 12,6


+ 11,7 + 10,8 + 11,7 + 12,6 + 6,3 + 7,2 + 4,5 + 3,6 + 32,4 = 232,7m2

71
SAYATAN I
1. 6,6 x 9 x 1 x 1 = 59,4

2. 1,4 x 9 1 x 1 = 12,6

3. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,6

4. 1,1 x 9 x 1 x 1 = 9,9

5. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

6. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

7. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,6

8. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

9. 1,5 x 9 x 1 x 1 = 13,6

10. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

11. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

12. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

13. 2 x 9 x 1 x 1 = 18

14. 2,6 x 9 x 1 x 1 = 23,4

15. 2,6 x 9 x 1 x 1 = 23,4

16. L = x 1,6 x 9 x 1 x 1 = 7,2

L = x 1,6 x 9 x 0,5 x 1 = 3,6


17. L = x 1,7 x 9 x 0,5 x 1 = 3,825

I = 59,4 + 12,6 + 13,6 + 9,9 + 10,8 + 11,7 + 10,8 + 8,1 + 13,6 + 8,1 +
12,6 + 10,8 + 18 + 23,4 + 7,2 + 3,6 + 3,825 = 261,425m2

72
SAYATAN J
1. 2.8 x 9 x 1 x 1 = 25,2

2. 4 x 9 x 1 x 1 = 36

3. 2,2 x 9 x 1 x 1 =19,8

4. 0,8 x 9 x 1 x 1 = 7,2

5. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

6. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

7. 1,4 x 9 x 1 x 1 = 12,6

8. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

9. 1,9 x 9 x 1 x 1 = 17,1

10. 3,8 x 9 x 1 x 1 =34,1

11. 2 x9 x 1 x 1 = 18

12. 2 x9 x 1 x 1 = 18

13. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

14. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5

15. L = x 3,9 x 9 x 0,9 x 1 = 15,795

L = x 3,9 x 9 x 0,5 x 1 = 8,775


16. L = x 1,7 x 9 x 0,5 x 1 = 3,825

J = 25,2 + 36 + 19,8 + 7,2 + 9 + 10,8 + 12,6 + 11,7 + 17,1 + 34,2 + 18 +


18 + 14,4 + 22,5 + 15,795 + 8,775 + 3,825 = 284,895m2

SAYATAN K
1. 2,9 x 9 x 1 x 1 = 26,1

73
2. 3,4 x 9 x 1 x 1 = 30,6

3. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

4. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

5. 1,2 x 9 x 1 x 1 = 10,8

6. 2 x9 x 1 x 1 = 18

7. 3,1 x 9 x 1 x 1 = 27,9

8. 3,1 x 9 x 1 x 1 = 27,9

9. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

10. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

11. 4,1 x 9 x 1 x 1 = 36,9

12. 4,3 x 9 x 1 x 1 = 38,7

13. 3,1 x 9 x 1 x 1 = 27,9

14. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5

15. L = x 1,9 x 9 x 0,9 x 1 = 7,695

L = x 1,9 x 9 x 0,9 x 1 = 4,275


16. L = x 1,5 x 9 x 0,5 = 3,375

K = 26,1 + 30,6 + 11,7 + 9 + 10,8 + 18 + 27,9 + 27,9 + 14,4 + 14,4 +


36,9 + 38,7 + 27,9 + 22,5 + 7,695 + 4,275 + 3,325 = 170,145m2

SAYATAN L
1. 3,2 x 9 x 1 x 1 = 28,8

2. 0,7 x 9 x 1 x 1 = 6,3

3. 2,2 x 9 x 1 x 1 = 19,8

74
4. 1 x 9 x 1 x 1 = 9

5. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5

6. 26,4 x 9 x 1 x 1 = 23,4

7. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5

8. 2 x 9 x 1 x 1 = 18

9. 1,3 x 9 x 1 x 1 = 11,7

10. 4 x 9 x 1 x 1 = 36

11. 5,8 x 9 x 1 x 1 = 52,2

12. 2,5 x 9 x 1 x 1 = 22,5

13. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3

14. 2 x 9 x 1 x 1 = 18

15. 1,9 x 9 x 1 x 1 = 17

16. 1,9 x 9 x 1 x 1 = 17

L = 28,8 + 6,3 + 19,8 + 9 + 22,5 + 23,4 + 22,5 + 18 + 11,7 + 36 + 52,2 +


22,5 + 24,3 + 18 + 17 + 17 = 349,2m2
SAYATA M
1. 7,5 x 9 x 1 x 1 = 67,5

2. 0,9 x 9 x 1 x 1 = 8,1

3. 3,9 x 9 x 1 x 1 = 35,1

4. 3 x 9 x 1 x 1 = 27

5. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

6. 0,6 x 9 x 1 x 1 = 5,4

75
7. 7,5 x 9 x 1 x 1 = 67,5

8. 2,8 x 9 x 1 x 1 = 25,2

9. 3,3 x 9 x 1 x 1 = 29,7

10. 2,3 x 9 x 1 x 1 = 20,7

11. 1,8 x 9 x 1 x 1 = 16,2

12. 1,6 x 9 x 1 x 1 = 14,4

13. 2,4 x 9 x 1 x 1 = 21,6

14. 2,3 x 9 x 1 x 1 = 20,7

M = 373,5

SAYATAN N

1. 7,9 x 9 x 1 x 1 = 71,1

2. 7,9 x 9 x 1 = 71,1

3. 9,2 x 9 x 1 x 1 =82,8

4. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3

5. 2,9 x 9 x 1 x 1 = 26,1

6. 3,4 x 9 x 1 x 1 = 30,6

7. 1,8 x 9 x 1 x 1 = 16,2

8. 4,3 x 9 x 1 x 1 = 38,7

9. 2,7 x 9 x 1 x 1 = 24,3

10. 2,2 x 9 x 1 x 1 =19,8

76
11. 2,2 x9 x 1 x 1 = 19,8

N = 424,8

SAYATAN O
1. 2,6 x 9 x 1 x 1 = 23,4

2. 13,2 x 9 x 1 x 1 = 118,8

3. 12,5 x 9 x 1 x 1 = 112,5

4. 11,1 x 9 x 1 x 1 = 99,9

5. 3,6 x 9 x 1 x 1 = 32,4

6. 3,7 x 9 x 1 x 1 = 33,3

7. 3,8 x 9 x 1 x 1 = 34,2

O = 486,9

VOLUME OVER BURDEN

Va = =1m

= 299,7

Vb = =1m

= 275,535

77
Vc = =1m

= 219,8025

Vd = =1m

= 195,93

Ve = =1m

= 218,1825

Vf = =1m

= 218,835

Vg = =1m

= 217,915

Vh = =1m

= 247,0625

Vi = =1m

= 273,16

Vj = =1m

= 227,52

Vk = =1m

= 259,6725

Vl = =1m

78
= 361,35

Vm = =1m

= 399,15

Vn = =1m

= 455,85
Vtotal OB = 299,7 + 275,535 + 219,8025 + 195,93 + 218,1825 + 218,835
+ 217,915 + 247,0625 +
273,16 + 227,52 + 259,6725 + 361,35 + 399,15 + 455,85
= 3.869,665 m

TONASE OVER BURDEN (SIRTU)


Volume x Density Sirtu
= 3.869,665 m x 2,55 ton/m
= 9.867,64575 ton

Waktu Kerja

Jam kerja per hari yaitu sebanyak 8 jam/hari

Tabel Jam Kerja Pada Hari Senin Sabtu (kecuali hari jumat)

No JAM KERJA KETERANGAN


1 Pukul 08.00 - 12.00 Waktu Produksi
2 Pukul 12.00 - 13.00 Waktu Istirahat
3 Pukul 13.00 - 17.00 Waktu Produksi
4 Pukul 17.00 Waktu Produksi Berhenti

Tabel Jam Kerja Pada Hari Jumat

No JAM KERJA KETERANGAN

79
1 Pukul 08.00 - 12.00 Waktu Produksi
2 Pukul 12.00 - 13.00 Waktu Istirahat
3 Pukul 13.00 - 17.00 Waktu Produksi
4 Pukul 17.00 Waktu Produksi Berhenti

Waktu Tersedia Per Bulan

BULAN HARI HARI


KERJA
EFEKTIF
Januari 31 21
Februari 28 12
Maret 31 26
April 30 24
Mei 31 25
Juni 30 24
Juli 31 25
Agustus 31 24
September 30 26
Oktober 31 26
November 30 26
Desember 31 23

TARGET PRODUKSI DAN UMUR TAMBANG

Faktor Kehilangan (Loose Mine)


Pengupasan Lapisan Atas (OB) = 3 %
Pemuatan =3%
Pengangkutan =4%
Pengolahan =4%
Loose Mine : 3 % x 5.143.077,267 = 15.429.231,8
3 % x 5.143.077,267 = 15.429.231,8
4 % x 5.143.077,267 = 20.572.309,07
4 % x 5.143.077,267 = 20.572.309,07

80
Total Loose Mine (14 %) = 72.003.081,74

Mine Recovery = 100 % - Loose Mine


= 100 % - 14 % = 86 %

PERHITUNGAN TARGET PRODUKSI

Target Produksi/Bulan =

= 428.589,7723 ton/bulan

Target Produksi/Hari =

= 17.613,27831 ton/hari

81
TARGET PRODUKSI PERBULAN DALAM 1 TAHUN

BULAN CADANGAN CADANGAN


HARI TERTAMBANG/BULAN
KERJA
JANUARI 21 1.010.485.149 72.671.877,16
FEBRUARI 22 937.813.271,8 76.132.442,74
MARETH 26 861.680.829,1 89.974.705,05
APRIL 24 771.706.124,1 83.053.573,9
MEI 25 688.652.550,2 86.514.139,48
JUNI 24 602.138.410,7 83.053.573,9
JULI 25 519.084.836,8 86.514.139,48
AGUSTUS 24 432.570.697,3 83.053.573,9
SEPTEMBER 26 349.517.123,4 89.974.705,05
OKTOBER 26 259.542.418,4 89.974.705,05
NOVEMBER 26 169.567.713,3 89.974.705,05
DESEMBER 23 79.593.008,27 79.593.008,32

82
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum simulasi tambang terbuka ini dapat di simpulkan
yaittu :
1. PT.MARSSORVY TIMAH,09 MANOKWARI menggunakan metode
Alluvial mine daalam proses penambangan dengan target produksi
perbulan adaalah ton selama satu tahun
2.Penggunaan alat mekanis sesuai dengan fungsi dan tingkat roduksi
dari masing-masing alat tersebut
3.Pembuatan jalan tambang menentukan kemiringan dan lebar jalan.serta
membuat jenjang dengan memperhatikan kestabilan lereng.

5.2 SARAN
Adapun Saran yang memberikan dalam praaktikum simulasi tambang
terbuka ini yaitu :
1. Diharapkan ada praktikumnya mahasiswa dapat melakukan pemetaan
secara langsung pada lokasi yang akan di tambang,Sehingga dapat
dipeoleh ilmu yang lebih di bandingkan dengan ppraktikum simulasi
tambang terbuka.
2. bekerja sesama tim dalam suatu keelompok sangat dibutuhkan .
Karena itu diharapkan buatt para praktikum lainnya agar dapat selalu
kompak,pada praktikum berikutnya.

83
L

84

Anda mungkin juga menyukai