Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan dari data

penelitian di PT. Bumiraya Utama Industries Logam tepatnya pada Pit

Jelendung dilakukan di Bulan Juli 2021 didapat hasil sebagai berikut:

4.1.1 Produktivitas Alat Gali Muat Pada Tambang Bijih Bauksit PT.

Bumiraya Utama Industries Logam.

Tabel 4.1 Tabel Target Produksi Ore Bauksit Bulan Juli

Target Produksi Ore Bauksit di bulan


Juli
NO ITEM 2021
JUNI
1 ORE PLAN 16000 MT

2 ORE ACTUAL 9738,9 MT

Berdasarkan Tabel data produktivitasi diatas, untuk target

produksi pengambilan ore bauksit di bulan juni sebesar 16000 MT.

Pada data Ore Plan dan data ore actual sebesar 9738,9 MT. Data

Ore actual didapat pada pengolahan data perusahaan pada saat

penelitian di lapangan.

53
54

A. Pengamatan Waktu Kerja

Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang sesungguhnya

digunakan pada operasi. Dalam 1 hari kerja Perusahaan ditetapkan

1 shift kerja.

Tabel 4.2 Waktu Kerja PT. BRUIL


Sabtu – Kamis Jum'a
t
Kegiatan Waktu Durasi Kegiatan Waktu Durasi

Kerja 07.00 5 Jam Kerja 07.00 - 4 Jam


- Produktif 11.00
Produktif 1
12.00 1

12.00 1 Jam Istirahat 11.00 - 2 Jam


Istirahat
- 13.00
13.00
Kerja 13.00 4 Jam Kerja 13.00 - 4 Jam
- Produktif 17.00
Produktif 2
17.00 2
Total Waktu Kerja 9 Jam 8 Jam
Produktif

B. Efisiensi Kerja Pada Bulan Juni 2021

Untuk mengetahui efisiensi kerja dari produksi alat

excavator, harus diketahui terlebih dahulu waktu kerja yang

terdapat di PT.Bumiraya Utama Industres Logam. Waktu kerja

sangat berpengaruh bagi efektifitas kerja alat dan hasil yang

diperoleh oleh alat tersebut. Waktu kerja yang digunakan adalah

waktu untuk produksi, berarti ada kehilangan waktu yang


55

disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan selama jam kerja.

Efisiensi kerja aktual dibawah ini yang merupakan ketetapan dari

PT. Bumiraya Utama Industries Logam.

Tabel 4.3 Efesiensi Waktu Kerja Plan di PT. BRUIL

No Kegiatan Jumlah Satuan Total (Jam)


1 Jam Tersedia
2 Hari Kalender 30 Hari

3 Hari Libur 1 Hari/1 Shift 24


4 Total Waktu Tersedia 29 Hari/1 Shift 290
5 Ibadah/Sholat jumat 1 Jam 4
Total Waktu Hari/1 Shift
5 29 286
Produktif
Waktu Hambatan
Yang Dapat Jumlah Satuan Total (Jam)
No Dihindari
1 Front Preparation 10 Menit/Hari 4,8
2 Fuel And Lube 10 Menit/Hari 4,8
3 Pengukuran Survey 30 Menit/Hari 14,5
4 Istirahat 60 Menit/Hari 29
5 Safety Check 5 Menit/Hari 2,4
6 Wait Operator 5 Menit/Hari 2,4
TOTAL 57,9
NO WAKTU HAMBATAN TOTAL
YANG DAPAT JUMLAH SATUAN (JAM)
DIHINDARI
Rain 1 Jam/Hari 29
Bersambung ke halaman berikutnya
56

Lanjutan 4.3
TOTAL 29
Total Hambatan 57,9
Waktu Efektif/Bulan 228,1
Waktu Efektif/Hari 7,8
Waktu Efektif/Shift 7,8
Sumber: Pengolahan Data Tugas Akhir PT.BRUIL

Jam kerja Efektif

Untuk menentukan jam kerja efektif, dapat dihitung dengan jam

kerjaefektif bulan juni dengan:

We perbulan = Waktu Kerja Efektif – Total Hambatan

= 286 jam/bulan – 86,9 jam/bulan

= 199,1 jam/bulan

199,1
We perhari = 29

= 7,8 jamUntuk mencari efisiensi kerja:

Efisiensi Kerja (UA) = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100 %


𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

199,1 x 100 %
=
286

= 69 %

Kondisi pengelolaan operasi dan manajemen waktu kerja

perusahaan termasuk dalam golongan kondisi pengelolaan sedang

dengan kondisi kerja sedang. Hasil dari kondisi ini dapat dilihat

pad tabel 4.3 dimana UA= 69% berada pada keadaan kondisi

sedang dengan kondisi pengelolaan sedang.


57

Tabel 4.4 Faktor Efesiensi kerja Operasi dan manajemen

Kondisi Pengelolaan Manajemen


Kondisi Kerja
Baik Sekali Baik Sedang Buruk

Baik 0,84 0,81 0,75 0,7


Sekali
Baik 0,79 0,75 0,71 0,65

Sedang 0,72 0,72 0,65 0,6

Buruk 0,63 0,63 0,57 0,52

C. Waktu Edar Alat Gali – Muat


Waktu edar alat gali-muat adalah waktu yang digunakan alat

muat untuk menyelesaikan satu siklus pemuatan yang didapat dari

hasil pengamatan terdiri dari :

Tabel 4.5 Rata Rata Cycle time excavator Kobelco Sk 200

Cycle time
Total

Digging Swing loading Dumping Swing Empty


(detik) (detik) (detik) (detik)

7 5,46 3,57 3,67 19,71

Dari hasil pengamatan lapangan maka dapat dihitung waktu

edar(Cycle Time) alat gali dan muat sebagai berikut:

LT = (A + B + C + D)

= ( 7 + 5,46 + 3,57 + 3,67)

= 19,71 detik
58

D. Produktivitas Alat Gali Muat Kobelco (SK 200)

Untuk menghitung produktivitas Kobelco (sk 200) untuk


memuat ore:

𝑄 =𝐾𝑏 × 𝐵𝑓𝑓 × 𝑆𝑓 × 𝐸𝑓𝑓 × 3600


𝐿𝑇
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑇 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔(𝑇𝑂𝑁)
Bff =
𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑋 𝑘𝑏 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑢𝑘𝑠𝑖𝑡

20 𝑡𝑜𝑛
=
5 𝑥 0,9𝑚3 𝑥 2,2 𝑚3/𝑡𝑜𝑛

20 𝑡𝑜𝑛
=
9,9 𝑡𝑜𝑛

= 2,02
𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦(𝑠)
Eff = 1 -
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎(𝑠)

1889
= 1-
3600

= 1 – 0,524

= 0,476
Diketahui:

Kapasitas Bucket (Kb) = 0,9 m3

Bucket Fill Factor (Bff) = 2,2%

swell Factor (Sf) = 0,75

Effisiensi excavator (Eff) = 47,6 %

Loading Time (LT) = 19,71 detik

Sehingga,

𝑄 = 0,9 × 2,2 × 0,75 × 0,476 × 3600


19,71 detik

Q = 12.91 Ton /Jam


59

Hasil produksi alat gali muat Kobelco (SK 200) untuk

bauksit adalah 12.91× 2,2 = 26,07 Ton /Jam . Jadi hasil

produksi alat gali muat Kobelco (SK 200) untuk Buaksit

dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Produksi = Produktivitas × waktu efektif perbulan

Produksi = 26,07 ton × 286 jam

Produksi = 7456,02 MT

E. Efisiensi kerja excavator kobelco sk 200

Dari data jam kerja Excavator Kobelco SK 200 bulan juni 2021

makadapat dihitung MA, UA, PA, dan EU adalah sebagai berikut

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Waktu Efisiensi Excavator


Alat JAM JAM JAM JAM
KERJA OPERASI REPAIR STANDBY
TERSEDIA (W) (R) (S)
KOBELCO 251 153,17 24 31
SK 200

Dari data jam kerja Excavator Kobelco SK 200 Bulan Juni 2021

maka dapat dihitung MA, UA, PA, dan EU dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

1. Physicall availability
𝑊+𝑠
PA = 𝑊+𝑠+𝑅
× 100%
60

153,17+31
PA = × 100% = 88,47
153,17+31+24

2. Use of Availability
𝑊
UA = × 100%
𝑊+𝑠

153,17
UA = 153,17+31 × 100% = 83,16

3. Mechanical Availability
𝑊
MA = × 100%
𝑊+𝑅

153,17
MA = 153,17+24 × 100% = 86,45

4. Effective Utilization
𝑊
EU = × 100%
𝑊+𝑅+𝑆

153,17
EU = 153,17+24+31 × 100%

EU = 73,57

4.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Ketidaktercapaian Produktivitas

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di lapangan dapat

disimpulkan bahwa untuk target produktivias tidak dapat terpenuhi.

Jika dibandingkan dengan data aktual, hasil yang diperoleh cukup

signifikan.

Adapun faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya

ketidaktercapaian Produktivitas Excavator adalah sebagai berikut:

1. Faktor Metode

Faktor yang termasuk kedalam faktor metode yang dapat


61

menyebabkan terjadinya ketidaktercapaian produktivitas adalah:

A. Perbaikan Front Loading

Kondisi front loading sangat mempengaruhi cycle time

alat gali muat karena front loading yang sempit, berair atau

berlumpur akan mempengaruhi produktivitas alat gali muat.

Perbaikan front meningkatkan waktu delay bagi proses

penambangan bauksit.

B. Excavator Menunggu Dumptruck Manuver

Pada saat proses pemuatan kedalam dumptruck terdapat

delay yang disebabkan excavator menunggu dumptruck

manuver.
62

C. Bucket Excavator Menggantung Terlalu Lama

Delay juga terjadi saat bucket excavator menggantung

terlalu lama saat proses pemuatan ore bauksit ketika menunggu

dumptruck.

2. Faktor Manusia

Faktor yang termasuk kedalam faktor manusia yang dapat

menyebabkan terjadinya ketidaktercapaian produktivitas adalah :

A. Kurangnya skill operator

Pada saat proses pemuatan ore bauksit terdapat

pengisian ada 4 bucket dan 5 bucket sampai kondisi

dumptruck pergi. Biasanya untuk pengisian 1

dumptruck adalah 4 bucket excavator kobelco sk 200.


63

3. Faktor Mesin

Faktor yang termasuk kedalam faktor mesin yang dapat

menyebabkan ketidaktercapaian produktivitas adalah sebagai berikut :

1. Alat Muat Tidak Bekerja (Breakdown)

Tidak bekerja alat muat (Breakdown) merupakan

faktor yang mempengaruhi produktivitas tidak tercapai.

Apabila alat muat tidak bekerja akan menggangu proses

kegiatan ore getting.


64

2. Kurangnya Efisiensi Kerja Karena Hujan

Faktor yang mempengaruhi efesiensi kerja terdiri

dari 2 faktor, yaitu delay dan idle. Idle adalah faktor yang

mempengaruhi efesiensi kerja yang tidak dapat dihindari,

salah satunya adalah hujan. Apabila hujan turun pada

proses kegiatan ore getting maka mengakibatkan proses

tersebut menjadi lambat dan dapat mengurangi

produktivitas.

Tabel 4.5 Presentase Faktor Yang mempengaruhi Produktivitas

No Faktor yang mempengaruhi Jumlah Presentase


Produktivitas

1 Faktor Metode 3 50 %

2 Faktor Mesin 2 33 %

3 Faktor Manusia 1 17 %

jumlah 6 100 %

Adapaun perhitungan dari tabel 4.5 diatas adalah sebagai berikut :

𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐦𝐞𝐭𝐨𝐝𝐞


Faktor metode = × 100%
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
𝟑
= × 100%
𝟔
= 50 %
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐦𝐞𝐬𝐢𝐧
Faktor mesin = × 100%
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
𝟐
= × 100%
𝟔
= 33 %
65

𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚


Faktor manusia = × 100%
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
𝟏
= × 100%
𝟔
= 17 %

4.2 Pembahasan

4.2.1 Produktivitas Alat Gali Muat Pada Tambang Bijih Bauksit PT.

Bumiraya Utama Industries Logam.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukakan di lapangan

dapat disimpulkan bahwa untuk target produksi ore bauksit tidak

dapat terpenuhi. Jika dibandingkan dengan data produksi actual

sebesar 7456.02 ton yang diperoleh dari pengolahan data. Data

aktual yang didapat melalui pengamatan langsung dilapangan

adalah sebagai berikut:

A. Pengamatan Waktu Kerja

Waktu kerja efektif pada PT. Bumiraya Industries Logam

Utama pada Bulan Juni 2021 dalam satu hari kerja perusahaan

ditetapkan 1 shift. Pada 1 shift kerja di perusahaan terdapat 10 jam

kerja untuk hari sabtu sampai kamis dan 9 jam kerja untuk hari

jumat. Untuk waktu kerja disini dapat dikatakan kurang efektif

dikarenakan hanya menggunakan 1 shift. waktu kerja yang hanya

menggunakan 1 shift saja dapat mempengaruhi peningkatan

produksi ore bauksit.

B. Efisiensi kerja pada Bulan Juni 2021

Efisiensi kerja akan mempengaruhi keberhasilan dari target


66

produksi yang akan dicapai. Pada PT. Bumiraya Industries Logam

Utama jam kerja efektif pada Bulan Juni 2021 yaitu 7.8 jam/hari

yang artinya kondisi pengelolaan operasi dan manajemen waktu

kerja perusahaan termasuk dalam golongan kondisi pengelolaan

sedang dengan kondisi kerja sedang. Jam kerja efektif dari alat gali

muat bulan juni sebesar 7.8 jam/hari sehingga didapat efesiensi

kerja yang cukup besar yaitu 69 %.

Hambatan-hambatan yang terjadi dilapangan pada saat

pengamatan yang mempengaruhi efesiensi kerja adalah sebagai

berikut:

1. Hambatan yang dapat dihindari

Hambatan yang dapat dihindari merupakan hambatan

yang terjadi karena adanya penyimpangan terhadap waktu

kerja yang telah dijadwalkan. Hambatan ini terdiri dari:

a. Front preparation

Berdasarkan pengamatan di lapangan hambatan yang

tejadi yaitu persiapan di lokasi kerja alat gali muat.

Persiapan untuk tempat lokasi gali kerja menjadi

penyebab hambatan karena membutuhkan waktu agar

lokasi kerja dapat dipergunakan dengan baik

b. Fuel dan Lube

Berdasarkan pengamatan dilapangan hambatan, lain

yang terjadi pada alat gali muat adalah proses


67

pengisian fuel dan lube padaalat gali muat. Pada

proses ini dipastikan akan terjadi delay yang disebabkan

alat gali muat angkut akan berhenti beroperasi.

c. Pengukuran Survey

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengukuran

survey termasuk menjadi hambatan. Pengukuran survey

dilakukan pada saat proses kerja alat gali muat sehingga

menyebabkan alat gali muat akan berhenti sementara

pada proses pengukuran survey.

d. Safety Check

Berdasarkan pengamatan di lapangan, safety check

menjadi salah satu penyebab hambatan pada efesiensi

kerja yang dapat dihindari.

e. Wait Operation

Menunggu operator datang untuk mengoperasikan alat

gali muat menjadi salah satu penyebab hambatan kerja

yang dapat dihindari. Jam kedatangan operator untuk

mengoperasikan alat berat dapat dievalusi untuk

meningkatkan efesiensi kerja sehingga produksi ore

bauksit dapat memenuhi target yang ditentukan.

2. Hambatan yang tidak dapat dihindari

Hambatan yang dapat dihindari merupakan hambatan yang

terjadi pada waktu kerja yang menyebabkan hilangnya waktu


68

kerja, yang termasuk dalam hambatan yang tidak dapat

dihindari adalah sebagai berikut:

a. Rain

Hujan merupakan penyebab hambatan yang tidak

dapat dihindari pada saat proses beroperasinya alat gali

muat. Pada saat hujan turun maka alat gali muat akan

berhenti beroperasi dikarenakan jalan licin. Jalan licin

dapat menyebabkan alat angkut yang akan mengangkut

ore bauksit tergelincir sehingga untuk menghindari

insiden maka pada saat hujan turun kegiatan

penambangan diberhentikan sementara.

C. Waktu Edar Alat Gali-Muat

Waktu edar alat gali muat adalah waktu dimana posisi alat

gali muat melalukan proses menggali, memuat dan menumpahkan

material yang sudah digali pada alat angkut. Pada penelitian di

lapangan yang telah dilakukan untuk 1 siklus waktu edar alat gali

muat excavator kobelco sk 200 adalah 19,71 detik. Rincian dari

waktu edar alat gali muat excavator sk 200 adalah sebagai berikut:

1. Waktu Menggali Ore Bauksit

Waktu yang diperlukan alat gali muat excavator

kobelco sk 200 pada PT. bumiraya Industries Utama Logam

untuk menggali ore bauksit adalah 7 detik. Waktu tersebut

diambil dari saat posisi bucket mulai proses menggali sampai


69

posisi bucket penuh dengan material ore bauksit.

2. Waktu Swing Saat Bermuatan

Waktu ini dihitung pada saat keadaan bucket penuh

dengan material ore bauksit dan siap memutar ke arah body

dumptruk sampai posisi bucket dalam keadaan akan

menumpahkan. Pada pengamatan dilapangan yang telah

dilakukan untuk rata rata waktu proses swing saat bermuatan

adalah 5,46 detik.

3. Waktu Menumpahkan Material Kedalam Dumptruck

Pada proses penumpahan material ore bauksit ke dalam


dumptruck

diperlukan waktu 3,57 detik.

4. Waktu Swing Saat Memutar Kosong

Pada pengamatan yang telah dilakukan untuk alat gali

muat excavator kobelco sk 200 didapat waktu rata rata

sebesar 3.67 detik. waktu yang didapat tersebut adalah waktu

pada saat bucket telah selesai menumpahkan material ore

bauksit dan sampai keadaan bucket akan memulai penggalian.

D. Produktivitas Alat Gali Muat Kobelco (SK 200)

Produktivitas adalah laju material yang dapat dipindahkan

suatu alat persatuan waktu (biasanya jam). Data produktivitas

secara aktual dilapangan yang dihitung selama seminggu dengan

cycle time rata rata 19,71 detik sedangkan secara teoritis besar

cycle time alat gali muat kobelco sk 200 adalah 13 detik. Hal ini
70

berarti cycle time aktual telah melampaui batas kondisi ideal.

E. Efesiensi Kerja Excavator Kobelco SK 200

Dari waktu jam tersedia sewaktu pengamatan terdapat 251

jam kerja untuk excavator kobelco sk 200.dari 251 jam terdapat

jam oprasi sekitar

153,17 jam. Dengan jam breakdown 24 jam dan 31 jam untuk

standby. Dari pengolahan data yang telah dilakukan nilai PA

(Physicall availability) adalah sekitar 88,47 %. data ini

mengatakan bahwa ketersediaan alat baik. Untuk nilai UA dari

excavator sk 200 adalah 83,16 %. Nilai Ma dari excavator sk 200

adalah 86.45 dan nilai EU dari excavator kobelco sk 200 adalah

73.57% untuk efisiensi alat gali muat. Dari efesinsi unit sebesar

73.57 % dapat mempengaruhi pada produktivitas alat gali muat

sehingga produktivitas alat gali muat angkut tidak tercapai.

4.2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Ketidaktercapaian Produktivitas


Excavator

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dilapangan dapat

disimpulkan bahwa untuk target produktivitas tidak dapat

terpenuhi. Jika dibandingkan dengan dengan produktivitas

excavator aktual, nilai target produksi yang diperoleh cukup

signifikan.

Ketidaktercapaian target produksi yang sudah direncanakan


71

diakibatkan karena faktor 3M Yaitu faktor manusia (man) sebesar

17%, faktor mesin/alat (machine) sebesar 33%, dan faktor metode

(method) sebesar 50%, Dari faktor faktor tersebut didapatkan

bahwa faktor metode adalah faktor yang paling banyak

menyebabkan tidak tercapainya produktivitas dan faktor manusia

adalah faktor yang paling rendah dalam tidak tercapainya target

produksi, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Faktor Metode (Method)

Faktor metode menjadi penyebab paling besar yang

menyebabkan tidak tercapainya produktivitas alat gali muat

sebesar 57 %. Ini dapat dilihat pada saat proses pemuatan ore

getting yaitu :

1. Perbaikan Front Loading

Perbaikan lokasi yang akan menjadi tempat proses

pemuatan alat gali muat menjadikannya sebagai salah satu

faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target

produktivitas.

2. Excavator menunggu Dumptruck Manuver

Salah satu hal yang menyebabkan tidak tercapainya

produktivitas alat gali muat yaitu delay. Delay ini terjadi

saat excavator menunggu alat angkut yang terlalu lama

melakukan manuver sehingga alat gali muat terjadi delay

yang menyebabkan tidak tercapainya target produktivitas.


72

3. Bucket Excavator Menggantung Terlalu Lama

Bucket excavator yang menggantung terlalu lama

juga menjadi penyebab terjadinya delay yang

menyebabkan tidak tercapainya produktivitas. Bucket yang

menggantung terlalu lama biasanya terjadi saat menunggu

alat angkut datang.

B. Faktor Manusia

Faktor manusia menjadi penyebab paling rendah yang

menyebabkan tidak tercapainya target produktivitas sebesar 17

%.

1. Kurangnya skill operator

Kurangnya skill operator excavator sk 200 pada saat

mengoperasikan alat, contoh kejadian yang terjadi di Pit

Jelendung yaitu pada excavator tingkat kemunjungan bucket

excavator tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada saat

penelitian kurangnya skill operator juga dapat disebabkan

beberapa operator yang masih baru dalam mengoperasikan

alat. Faktor manusia memiliki presentase 17 % yang

menyebabkan tidak tercapainya target produktivitas

excavator sk 200.

3. Faktor Mesin/Alat (Machine)

Faktor mesin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

ketidaktercapaian produktivitas sebanyak 33%. Dua hal yang


73

menjadi penyebab faktor mesin menjadi faktor yang

menyebabkan tidak tercapainya target produktivitas adalah

sebagai berikut:

1. Alat Muat Tidak bekerja ( Breakdown )

Untuk unit excavator pada bulan bulan juni 2021

terdapat waktu breakdown dan waktu tidak beroperasi

selama sehari selama bulan tersebut. Ini menyebabkan

manajemen alat disetiap fleet pada kegiatan ore getting

tidak dapat sinkron karena kekurangan unit.

2. Kurangnya Efesiensi Kerja Karena Hujan

Hujan juga termasuk kedalamnya dikarenakan

saat hujan terjadi penggunaan alat gali muat untuk

beroperasi semakin rendah. Produktivitas alat gali muat

menjadi tidak tercapai. Faktor mesin pada saat

penilitian berlangsung memiliki presentase 33 % dalam

faktor yang menyebabkan ketidaktercapaian

produktivitas alat gali muat.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab paling besar terhadap

ketidaktercapaian target produktivitas pada bulan juni yaitu faktor metode

sebesar 50 %. Kemudian yang kedua yaitu faktor mesin sebesar 33 %,

dan faktor manusia menjadi penyebab pling rendah sebesar 17 %.


74

Anda mungkin juga menyukai