Anda di halaman 1dari 85

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia
Tahun 2012 yang menampilkan Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan dan
Areal Penggunaan Lain berdasarkan penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan
tahun 2012 untuk seluruh wilayah Indonesia.
Buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012 merupakan
pembaharuan hasil rekalkulasi sumber daya hutan tahun 2011. Pada edisi tahun
2012 ini, rekalkulasi penutupan lahan Indonesia disajikan untuk wilayah 33
provinsi. Beberapa penyempurnaan juga telah dilakukan, antara lain pada
penggunaan data digital kawasan hutan untuk Provinsi Sumatera Barat, Jambi,
Kalimantan Tengah, Maluku Utara dan Papua yang bersumber pada Peta
Kawasan Hutan dan Perairan terbaru tahun 2012.
Data dan informasi yang tersaji dalam buku ini merupakan basis data penutupan
lahan yang dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Diharapkan data dan informasi penutupan lahan di dalam dan di luar kawasan
hutan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
pembangunan baik secara regional maupun nasional serta dapat mendukung
perencanaan pembangunan wilayah yang terintegrasi sebagai satu kesatuan
ekosistem.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembangunan kehutanan dengan
memperhatikan berbagai komitmen tentang pembangunan kehutanan yang
mengacu pada Resource Base Management.

Wassalamualaikum wr.wb.
Jakarta, September 2013
Direktur Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan

Ir. Yuyu Rahayu.MSc


NIP. 19581030 198203 1 004

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

Hal
i
ii
iii
iv
v

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................
B. Tujuan .......................................................................................
C. Sasaran ......................................................................................
D. Ruang Lingkup.........................................................................

1
1
3
3
3

BAB II

METODOLOGI ............................................................................
A. Sumber Data..............................................................................
B. Analisa dan Penyajian Data .....................................................

5
5
7

BAB III

HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN .....................


A. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia ...............................
B. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Konservasi (KSA-KPA)
C. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Lindung (HL) .................
D. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Produksi ........................
1. Hutan Produksi Tetap (HP) .........................................
2. Hutan Produksi Terbatas (HPT) ..................................
3. Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK) ........
E. Rekalkulasi pada Areal Penggunaan Lain (APL) ..................

9
9
15
17
20
20
23
25
28

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI....................................


A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran dan Rekomendasi..........................................................

31
31
32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

ii

DAFTAR TABEL
TABEL

Hal

Tabel III.1

Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha)

10

Tabel III.2

Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok


Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha)

12

Tabel III.3

Sebaran Penutupan Lahan Berhutan di Indonesia

13

Tabel III.4

Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha)

14

Tabel III.5

Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan


Konservasi per Provinsi (Ribu Ha)

16

Tabel III.6

Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan


Lindung per Provinsi (Ribu Ha)

19

Tabel III.7

Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan


Produksi Tetap per Provinsi (Ribu Ha)

22

Tabel III.8

Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan


Produksi Terbatas per Provinsi (Ribu Ha)

24

Tabel III.9

Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan


Produksi yang dapat di-Konversi per Provinsi (Ribu Ha)

27

Tabel III.10

Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain


per Provinsi (Ribu Ha)

30

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

iii

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR

Hal

Gambar 1

Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan

Gambar 2

Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun


2012

Gambar 3

Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

10

Gambar 4

Diagram Penutupan Lahan Indonesia di Dalam


dan di Luar Kawasan Hutan (APL)

11

Gambar 5

Diagram Penutupan Lahan Indonesia per Fungsi


Kawasan Hutan

11

Gambar 6

Diagram Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh)


Kelompok Pulau/Kepulauan Besar

12

Gambar 7

Diagram Penutupan Lahan Berhutan Indonesia


di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan

13

Gambar 8

Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan

14

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

iv

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Luas Penutupan Lahan Di Dalam dan Di Luar Kawasan


Hutan Seluruh Indonesia

vi

Lampiran 2 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas


Penutupan dan Peta Penutupan Lahan Indonesia dan
per Pulau

vii

Lampiran 3 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas


Penutupan dan Peta Penutupan Lahan Indonesia dan
per Provinsi

viii

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara Mega Biodiversity yang terletak dalam
lintasan distribusi keanekaragaman hayati benua Asia (Pulau Jawa, Sumatera
dan Kalimantan) dan benua Australia (Pulau Papua) serta sebaran wilayah
peralihan Wallacea (Pulau Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara). Indonesia
memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia setelah Brazil dan Zaire yaitu
sebesar 10 % dari sumber daya hutan yang ada di dunia sehingga sangat
penting peranannya sebagai bagian dari paru-paru dunia serta penyeimbang
iklim global. Selain itu, hamparan hutan tropis tersebut mempunyai peranan
yang strategis dari aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.. Dalam
tataran global, keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi kedua di
dunia setelah Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan sejalan
dengan berbagai inisiatif tentang pengendalian perubahan iklim melalui
pengurangan deforestasi dan degradasi hutan.
Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa
ini, hutan harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat yang
berkeadilan dan berkelanjutan dengan menjamin luasan yang cukup dan
sebaran yang proporsional, sehingga dapat memberikan manfaat ekologi,
sosial dan ekonomi secara simultan, optimal dan berkesinambungan bagi
generasi sekarang maupun generasi mendatang, sebagaimana diamanatkan
pada pasal 3 Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.
Untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari melalui optimalisasi manfaat
hutan, pemerintah telah menetapkan dan mempertahankan kecukupan luas
kawasan hutan secara proporsional dan penutupan hutan untuk setiap daerah
aliran sungai dan atau pulau, yaitu minimal 30 % (tiga puluh persen), seperti
dituangkan pada pasal 18 UU No. 41 tahun 1999. Kawasan hutan dimaksud
kemudian dideliniasi sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai hutan
konservasi, lindung atau produksi.
Sementara itu penutupan lahan pada kawasan hutan, terutama yang terkait
dengan tutupan hutan sangat dinamis dan berubah dengan cepat dimana
kondisi hutan semakin menurun dan berkurang luasnya. Berdasarkan data
yang ada, luas hutan selama periode 1985 1997 untuk tiga pulau besar

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

(Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi) telah berkurang seluas 1,6 juta


ha/tahun.
Sedangkan perhitungan untuk lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Papua dan Maluku menunjukkan luas penutupan hutan telah
berkurang seluas 1,8 juta ha/tahun, atau lebih dari 21 juta ha selama kurun
waktu tersebut yang setara dengan luas Pulau Jawa.
Untuk periode 1997 2000 laju pengurangan hutan di dalam kawasan hutan
mencapai angka 2,84 juta ha/tahun atau 8,5 juta ha selama 3 tahun.
Sedangkan data berdasarkan citra SPOT Vegetation didapatkan angka
pengurangan penutupan berhutan sebesar 1,08 juta ha/tahun (2000-2005),
dan berdasarkan citra MODIS sebesar 0,72 juta ha/tahun (2000 - 2005). Pada
periode 2003-2006 didapatkan angka deforestasi Indonesia sebesar 1,17 juta
ha/tahun. Selanjutnya pada periode 2006-2009 terjadi penurunan deforestasi
menjadi sebesar 0,83 juta ha/th. Untuk periode 2009-2012 terjadi penurunan
angka deforestasi menjadi sebesar 0,45 juta ha/th.

Kerusakan hutan dan lahan telah menimbulkan dampak negatif terhadap


kehidupan masyarakat antara lain dengan terjadinya banjir, tanah longsor,
erosi dan sedimentasi, hilangnya biodiversity dan pendapatan negara dari
hasil kayu menurun drastis.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penutupan hutan di


Indonesia. Beberapa kegiatan yang ditengarai sebagai penyebab pengurangan
luas hutan masih berupa konversi kawasan hutan untuk tujuan
pembangunan sektor lain yaitu untuk perkebunan, pertanian,
pemukiman/transmigrasi; perdagangan kayu ilegal (illegal trading) ataupun
penebangan liar (illegal logging); perambahan dan okupasi lahan serta
kebakaran hutan.

Masih tingginya tekanan terhadap keberadaan hutan telah terdeteksi oleh


upaya monitoring sumber daya hutan secara periodik dengan interval 3 (tiga)
tahunan selama tahun 2000 s/d 2009. Sejak tahun 2012, monitoring sumber
daya hutan dilakukan secara periodik tahunan. Diharapkan dari hasil
monitoring dapat meningkatkan akurasi data untuk mengetahui:

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

1. kondisi hutan Indonesia terkini sebagai bahan pendukung dalam


perencanaan pembangunan kehutanan di masa yang akan datang;
2. laju perubahan penutupan hutan sebagai bahan monitoring dan
pengawasan terhadap pengelolaan hutan yang telah dilaksanakan;
3. kecenderungan perubahannya di masa yang akan datang sehingga
dapat diantisipasi perubahan ke arah yang tidak diinginkan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dilakukan rekalkulasi atau
penghitungan kembali terhadap keberadaan dan luas tutupan lahan berhutan
dan tidak berhutan pada kawasan hutan dan areal penggunaan lain.
Penghitungan kembali penutupan lahan Indonesia dilakukan berdasarkan
hasil penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012 serta penyajiannya
berdasarkan Peta Dasar Tematik Kehutanan (PDTK).

B. Tujuan
Tujuan dilakukan rekalkulasi penutupan lahan adalah untuk menyajikan data
kondisi penutupan lahan terbaru pada kawasan hutan (hutan konservasi,
hutan lindung dan hutan produksi) dan areal penggunaan lain di daratan
Indonesia sebagai bahan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan secara
lestari (Sustainable Forest Management), mulai dari aspek perencanaan sampai
pada pemantauan dan evaluasi.

C. Sasaran
Tersedianya data dan informasi penutupan lahan terkini di daratan
Indonesia, meliputi luas dan sebarannya (peta) pada Hutan Konservasi,
Hutan Lindung, dan Hutan Produksi serta Areal Penggunaan Lain.

D. Ruang Lingkup
Kondisi penutupan lahan di daratan pada 33 provinsi di seluruh Indonesia,
baik pada Kawasan Hutan maupun Areal Penggunaan Lain yang dirinci ke
dalam 23 kelas penutupan lahan (tidak termasuk tubuh air ; danau,sungai
besar, laut (kawasan konservasi perairan)), kelompok hutan, non hutan dan
tidak ada data serta tipe hutan (primer, sekunder dan tanaman).

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Contoh Citra satelit Landsat 7 ETM+, Pulau Sumatera

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

BAB II
METODOLOGI
A. Sumber Data
Data yang digunakan dalam rekalkulasi penutupan lahan adalah data digital
yang tersedia pada Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan pada tingkat ketelitian skala
1:250.000. Data tersebut meliputi:
1. Data Dasar Tematik Kehutanan (PDTK) skala 1 : 250.000
2. Data digital penutupan lahan hasil penafsiran citra Landsat 7 ETM+
liputan tahun 2012. Penutupan lahan diklasifikasi menjadi 23 kelas, yaitu
sebagai berikut:
a. Hutan;
1. Hutan lahan kering primer
2. Hutan lahan kering sekunder
3. Hutan rawa primer
4. Hutan rawa sekunder
5. Hutan mangrove primer
6. Hutan mangrove sekunder
7. Hutan tanaman *
b. Non Hutan;
8. Semak/Belukar
9. Belukar rawa
10. Padang rumput
11. Perkebunan
12. Pertanian lahan kering
13. Pertanian lahan kering dan Semak
14. Transmigrasi
15. Sawah
16. Tambak
17. Tanah Terbuka
18. Pertambangan
19. Pemukiman
20. Rawa
21. Pelabuhan Udara/Laut
c. Tidak Ada Data;
22. Awan
23. Tidak Ada Data

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Ket. * :

Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan


yang merupakan hasil budidaya manusia meliputi seluruh hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di
luar kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur
pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra
yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Legenda berikut menampilkan klasifikasi 23 kelas penutupan lahan:

Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak termasuk
dalam penghitungan penutupan lahan.

3. Data digital kawasan hutan bersumber dari peta lampiran SK Penunjukan


Kawasan Hutan dan Perairan untuk 26 provinsi (Tahun 1999-2010) dan
5 (lima) provinsi (Tahun 2012).Untuk Provinsi Sumatera Barat, Jambi,
Kalimantan Tengah, Maluku Utara dan Papua menggunakan data digital
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan yang terbaru tahun 2012
sedangkan untuk Provinsi Riau dan Kepulauan Riau bersumber dari Peta
Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). Kawasan Hutan berdasarkan
fungsinya terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Konservasi (KSA-KPA dan
Taman Buru), Hutan Produksi (Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan
Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi
(HPK). Data tersebut tidak bisa dijadikan sebagai acuan mengenai garis
batas dan fungsi kawasan hutan di lapangan.Data tabular luas kawasan
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

hutan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan


Konservasi Perairan per Provinsi bersumber dari Tabel Perkembangan
Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan per
Provinsi Tahun 2012 (Direktorat Pengukuhan dan Penata gunaan
Kawasan Hutan).

B. Analisa dan Penyajian Data


Rekalkulasi penutupan lahan dilaksanakan melalui analisa data penutupan
lahan pada kawasan hutan provinsi dengan menggunakan teknologi Sistem
Informasi Geografis. Tahapan rekalkulasi adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan data digital kawasan hutan dan penutupan lahan provinsi
yang diadjust ke PDTK.
2. Overlay data digital penutupan lahan dengan data kawasan hutan,
3. Penghitungan luas penutupan lahan di daratan pada setiap fungsi
kawasan hutan dan areal penggunaan lain. Tubuh air (danau, sungai
besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak termasuk dalam
penghitungan. Dalam penghitungan luas menggunakan spesifikasi:
Proyeksi yang digunakan adalah Mercator, spheroid WGS 84, angka
luas dibulatkan ke dalam ribu ha.
4. Penyajian luas dan sebaran penutupan lahan pada kawasan hutan dan
areal penggunaan lain dalam bentuk peta, diagram dan tabel.
Proses selengkapnya disajikan pada Gambar 1.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Penutupan Lahan
Provinsi
di atas PDTK

Kawasan Hutan
Provinsi
di atas PDTK

OVERLAY

PENGHITUNGAN
LUAS

Hasil Penghitungan Luas


Penutupan Lahan per
Provinsi Di Dalam dan
Di Luar Kawasan Hutan

Peta Penutupan Lahan


per Provinsi

Gambar 1. Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

BAB III
HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN
A. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia
Salah satu hasil kegiatan rekalkulasi penutupan lahan Indonesia berdasarkan
data digital hasil penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012 berupa
Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012 yang tersaji pada Gambar 2.

Sumber : Data Digital Penutupan Lahan Hasil Penafsiran Citra Landsat 7 ETM+ Liputan Tahun 2012

Gambar 2. Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Kalkulasi penutupan lahan dilakukan terhadap seluruh daratan Indonesia


seluas 187,8 juta ha yaitu pada 7 (tujuh) kelompok pulau/kepulauan besar
atau 33 provinsi, yang terdiri dari kawasan hutan daratan seluas 128,4 juta ha
atau 68,3 % dan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 59,5 juta ha atau 31,7 %
(Tabel III.1). Persentase dihitung terhadap luas seluruh daratan Indonesia
(187,8 juta ha). Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi
perairan)) tidak termasuk dalam penghitungan.
Hasil rekalkulasi penutupan lahan selengkapnya adalah:
1. Luas penutupan lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah
98,1 juta ha atau 52,2 % dan non hutan seluas 89,8 juta ha atau 47,8 % .
(Tabel III.1dan Gambar 3).

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Gambar 3. Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

2. Dari luas kawasan hutan daratan sebesar 68,3 % atau 128,4 juta ha terdiri
dari 47,4 % atau 89,1 juta ha masih berhutan dan 20,9 % atau 39,3 juta ha
merupakan lahan tidak berhutan (non hutan). (Tabel III.1). Persentase
dihitung terhadap luas seluruh daratan Indonesia (187,8 juta ha).
Tabel III.1 Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN

PENUTUPAN
LAHAN
A. Hutan
B. Non hutan
C. Tidak ada data
Total

APL

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

Jumlah

TOTAL

17.225,5

23.224,0

22.465,2

17.770,8

80.685,6

8.367,4

89.052,9

47,4

9.019,8

4,8

98.072,7

52,2

4.832,4

7.164,4

5.442,7

12.397,4

29.836,8

9.496,0

39.332,8

20,9

50.435,3

26,9

89.768,2

47,8

22.057,9

30.388,4

27.907,8

30.168,2

110.522,4

17.863,4

128.385,8

68,3

59.455,1

31,7 187.840,9

100,0

Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

10

Gambar 4. Diagram Penutupan Lahan Indonesia


di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan (APL)

Gambar 5. Diagram Penutupan Lahan Indonesia


per Fungsi Kawasan Hutan

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

11

3. Penyebaran penutupan lahan berhutan pada kawasan hutan daratan


menurut kelompok pulau/kepulauan besar, yang terluas terdapat di
Pulau Papua yaitu seluas 32,1 juta ha atau 32,8 % dari luasan total lahan
berhutan di daratan Indonesia sebesar 98,1 juta ha, dan Kalimantan seluas
25,9 juta ha atau 26,4 %, sedangkan yang terkecil adalah pada Pulau Bali
dan Nusa Tenggara seluas 1,6 juta ha atau 1,6 %. Pulau-pulau yang lain
memiliki luas penutupan lahan hutan kurang dari 15,0 %.
Data
selengkapnya tersaji pada Tabel III.2 dan Gambar 6.
Tabel III.2 Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok
Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO.

PULAU/ KEPULAUAN

HUTAN TETAP
KSA-KPA

SUMATERA

JAWA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

3.780,9

3.586,8

2.329,2

2.440,9

12.137,7

719,0

12.856,7

13,1

1.114,5

1,1

13.971,2

414,8

516,3

305,6

990,5

2.227,3

2.227,3

2,3

1.775,7

1,8

4.002,9

KALIMANTAN

3.662,8

5.349,6

9.190,6

6.688,7

24.891,7

1.018,7

25.910,4

26,4

2.571,4

2,6

28.481,8

SULAWESI

1.320,1

3.886,6

2.789,8

828,1

8.824,6

364,3

9.188,9

9,4

1.055,4

1,1

10.244,3

BALI NUSATGR

136,3

805,9

362,4

289,2

1.593,8

16,4

1.610,2

1,6

1.075,5

1,1

2.685,7

MALUKU

PAPUA
Total

592,5

998,5

1.400,1

867,0

3.858,1

1.263,5

5.121,6

5,2

168,1

0,2

5.289,7

7.318,1

8.080,3

6.087,6

5.666,5

27.152,4

4.985,5

32.137,9

32,8

1.259,1

1,3

33.397,0

17.225,5

23.224,0

22.465,2

17.770,8

80.685,6

8.367,4

89.052,9

90,8

9.019,8

9,2

98.072,7

Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

Gambar 6. Diagram Penutupan Lahan Berhutan


pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

12

4. Berdasarkan sebaran pada fungsi hutan, penutupan lahan berhutan pada


kawasan hutan daratan seluruh Indonesia meliputi 17,2 juta ha atau 78,1 %
terdapat pada kawasan hutan konservasi, 23,2 juta ha atau 76,4 % pada
kawasan hutan lindung dan 48,6 juta ha atau 64,0 % pada kawasan hutan
produksi. Lahan berhutan pada areal penggunaan lain seluas 9,0 juta ha
atau 15,2 % (Tabel III.3). Persentase dihitung terhadap luas daratan
masing-masing per fungsi.
Tabel III.3 Sebaran Penutupan Lahan Berhutan di Indonesia
NO
1
2
3

LUAS LAHAN
BERHUTAN (Ribu Ha)

PENUTUPAN LAHAN
Kawasan Hutan Konservasi (KSA-KPA)
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan Produksi
a. HPT
b. HP
c. HPK
sub Total

Total Kawasan Hutan ( 1+ 2 + 3 )


4

Areal Penggunaan Lain

Total ( 1+ 2 + 3 + 4 )

LUAS PER
FUNGSI (Ribu Ha)

17.225,5

22.057,9

23.224,0

30.388,4

78,1
76,4

22.465,2
17.770,8
8.367,4

27.907,8
30.168,2
17.863,4

80,5
58,9
46,8

48.603,4

75.939,5

64,0

89.052,9

128.385,8

69,4

9.019,8

59.455,1

15,2

98.072,7

187.840,9

52,2

Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

25.000

23.224

100.000

22.465

89.053

90.000
80.000

17.771

17.226

15.000

10.000

8.367

9.020

Luas (Ribu Ha)

Luas (Ribu Ha)

20.000

70.000
60.000
50.000
40.000
30.000

5.000

20.000

23.224
17.226
9.020

10.000

KSAKPA

HL

HPT

HP

HPK

APL

Fungsi Kawasan

Hutan
Hutan Lindung
Konservasi

Hutan
Produksi

Areal
Penggunaan
Lain

Fungsi Kawasan

Gambar 7. Diagram Penutupan Lahan Berhutan Indonesia


Di Dalam dan Di Luar Kawasan Hutan

5. Kondisi tutupan hutan pada daratan di kawasan hutan dan areal penggunaan
lain dapat dikelompokkan atas hutan primer, hutan sekunder dan hutan
tanaman (Tabel III.4). Dari penutupan lahan berhutan seluas 98,1 juta ha,
46,7 juta ha atau 47,6 % merupakan hutan primer, 46,4 juta ha atau 47,3 %
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

13

merupakan hutan sekunder dan selebihnya merupakan hutan tanaman, yaitu


seluas 4,9 juta ha (5,0 %). Kondisi hutan primer terluas pada hutan lindung,
sedangkan hutan sekunder umumnya terdapat pada hutan produksi, dan
sebagian pada hutan lindung. Hutan tanaman sebagian besar terdapat pada
hutan produksi. Kondisi hutan pada areal penggunaan lain sebagian besar
merupakan hutan sekunder.
Tabel III.4 Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO.

PENUTUPAN
LAHAN

Hutan primer

Hutan sekunder

Hutan tanaman *
Total

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

APL
HPK

Jumlah

Jumlah

TOTAL

12.795,1

14.683,7

9.757,8

4.760,5

41.997,2

3.188,7

45.185,8

46,1

1.524,0

1,6

46.709,8

47,6

4.294,4

8.235,8

12.155,9

11.077,1

35.763,2

5.059,6

40.822,7

41,6

5.606,4

5,7

46.429,1

47,3

135,9

304,5

551,5

1.933,2

2.925,2

119,1

3.044,4

3,1

1.889,3

1,9

4.933,7

5,0

17.225,5

23.224,0

22.465,2

17.770,8

80.685,6

8.367,4

89.052,9

90,8

9.019,8

9,2

98.072,7

100,0

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Hutan Tanaman di dalan Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman
Industri/IUPHHK-HT.

Gambar 8. Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan

Luas penutupan lahan berdasarkan kondisi hutan per fungsi kawasan hutan
untuk masing-masing provinsi disajikan pada Lampiran 1. Sedangkan kondisi
penutupan lahan berdasarkan 23 kelas penutupan beserta peta per provinsi
untuk 33 provinsi disajikan secara lengkap pada Lampiran 3.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

14

B. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Konservasi (KSA-KPA)


Penutupan lahan pada kawasan Hutan Konservasi meliputi penutupan lahan
di kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan taman buru.
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan
Konservasi per provinsi pada Tabel III.5, terlihat bahwa :
a. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan lebih dari 80,0 %
terhadap luas total kawasan hutan konservasi, untuk wilayah Pulau
Sumatera (Provinsi Aceh: 91,1 % atau 776,5 ribu ha dari luasan 852,6 ribu
ha, Sumatera Utara: 86,9 % atau 414,4 ribu ha dari luasan 477,1 ribu ha,
Sumatera Barat: 89,7 % atau 690,4 ribu ha dari luasan 769,7 ribu ha, Jambi:
80,1 % atau 549,3 ribu ha dari luasan 686,1 ribu ha dan Bengkulu : 81,4 %
atau 376,7 ribu ha dari luasan 463,0 ribu ha, Pulau Jawa (Jawa Timur: 91,5
% atau 210,5 ribu ha dari luasan 230,1 ribu ha dan Banten 81,7 % atau 92,3
ribu ha dari luasan 113 ribu ha), Pulau Kalimantan (Kalimantan Barat:
85,8 % atau seluas 1,3 juta ha dari luasan 1,5 juta ha dan Kalimantan
Timur: 81,3 % atau seluas 1,8 juta ha dari luasan 2,2 juta ha), Pulau
Sulawesi (Provinsi Sulawesi Utara: 83,5 % atau 204,8 ribu ha dari luasan
245,3 ribu ha, Gorontalo: 95,1 % atau 187,0 ribu ha dari luasan 196,7 ribu
ha, Sulawesi Tengah: 89,5 % atau 605,2 ribu ha dari luasan 676,2 ribu ha),
Kepulauan Maluku (Provinsi Maluku 93,8 % atau seluas 389,9 ribu ha
dari luasan 415,6 ribu ha dan Maluku Utara: 92,7% atau seluas 202,6 ribu
ha dari luasan 218,6 ribu ha) dan Pulau Papua (Papua: 83,9 % atau 5,7 juta
ha dari luasan 6,8 juta ha dan Papua Barat: 95,0% atau seluas 1,7 juta ha
dari luasan 1,7 juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar 50,0 80,0 %
terhadap luas total kawasan hutan konservasi wilayahnya terdapat di
Pulau Sumatera (Provinsi Riau: 72,4 % atau 325,0 ribu ha dari luasan 449,0
ribu ha, Sumatera Selatan: 52,1 % atau 379,9 ribu ha dari luasan 729,4 ribu
ha, Lampung: 55,7 % atau 257,2 ribu ha dari luasan 462,0 ribu ha,); Pulau
Jawa (Provinsi Jawa Barat : 76,4 % atau 101,0 ribu ha dari luasan 132,2 ribu
ha, Jawa Tengah: 64,8 % atau 10,6 ribu ha dari luasan 16,4 ribu ha), Pulau
Sulawesi (Provinsi Sulawesi Selatan: 75,4 % atau 184,3 ribu ha dari luasan
244,5 ribu ha), Pulau Bali dan Nusatenggara (Provinsi Bali: 56,2 % atau
12,8 ribu ha dari luasan 22,9 ribu ha).
c. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan kisaran 25,0 - 50,0 %
terdapat di Pulau Sumatera (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
32,0 %), Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Selatan: 49,3 % dan
Kalimantan Tengah sebesar 33,9 %), Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi
Tenggara: 49,1%); Pulau Jawa (Provinsi D.I. Yogyakarta: 41,4%), dan
Pulau Bali dan Nusatenggara (Provinsi NTB: 44,1 %).

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

15

d. Penutupan lahan hutan paling kecil yaitu Provinsi Kepulauan Riau seluas
24,5 ha (1,1 % dari luasan 2,2 ribu ha) serta Sulawesi Barat seluas 26,3 ha
(2,1 % dari luasan 1,3 ribu ha).
Data penutupan lahan di kawasan Hutan Konservasi selengkapnya disajikan
pada Tabel III.5 berikut ini:
Tabel III.5 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Konservasi
per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

17
18
19
20

Primer
3

HUTAN
Sekunder Tanaman *
4
5

Total
6

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

Tidak Ada Data


Total
%
11
10

TOTAL
12

558,8
322,5
120,8
391,5
183,7
270,1
2,5
296,6
122,0
2.268,4

212,1
91,7
200,0
298,9
365,5
106,3
8,8
79,8
135,2
0,0
1.498,3

5,7
0,3
4,3
0,0
0,0
3,5
0,3
14,2

776,5
414,4
325,0
690,4
549,3
379,9
11,3
376,7
257,2
0,0
3.780,9

91,1
86,9
72,4
89,7
80,1
52,1
32,0
81,4
55,7
1,1
76,7

76,1
62,6
124,0
79,3
136,8
349,5
24,1
86,2
204,8
2,2
1.145,6

8,9
13,1
27,6
10,3
19,9
47,9
67,5
44,3
98,9
23,3

852,6
477,1
449,0
769,7
686,1
729,4
35,5
463,0
462,0
2,2
4.926,6

7,5
8,3
106,8
122,5

64,2
0,1
55,8
2,7
0,1
93,7
216,6

20,6
36,9
7,9
0,3
9,9
75,7

92,3
0,1
101,0
10,6
0,4
210,5
414,8

81,7
18,7
76,4
64,8
41,4
91,5
84,2

20,7
0,2
31,2
5,8
0,5
19,7
78,1

18,3
81,3
23,6
35,2
58,6
8,5
15,8

113,0
0,3
132,2
16,4
0,9
230,1
492,9

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

1.000,7
18,8
168,4
1.481,4
2.669,3

250,4
80,4
377,5
240,9
949,1

6,1
38,3
44,3

1.251,1
105,2
546,0
1.760,6
3.662,8

85,8
49,3
33,9
81,3
67,3

206,6
108,1
1.062,3
404,1
1.781,2

14,2
50,7
66,1
18,7
32,7

1.457,7
213,3
1.608,3
2.164,7
5.444,0

21
22
23
24
25
26

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

119,4
130,1
487,8
19,6
105,6
862,6

85,3
56,9
117,4
119,2
0,0
78,0
456,9

0,6
0,6

204,8
187,0
605,2
138,9
0,0
184,3
1.320,1

83,5
95,1
89,5
49,1
2,1
75,4
80,2

40,5
9,7
71,1
144,1
1,3
60,2
326,8

16,5
4,9
10,5
50,9
97,9
24,6
19,8

245,3
196,7
676,2
282,9
1,3
244,5
1.646,9

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

3,6
46,2
22,5
72,3

8,7
27,4
26,8
62,9

0,6
0,5
1,1

12,8
74,0
49,4
136,3

56,2
44,1
21,7
32,5

10,0
94,0
178,6
282,6

43,8
55,9
78,3
67,5

22,9
168,0
228,0
418,9

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

74,7
134,4
209,1

127,9
255,5
383,4

202,6
389,9
592,5

92,7
93,8
93,4

16,0
25,7
41,7

7,3
6,2
6,6

218,6
415,6
634,2

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

5.041,7
1.549,1
6.590,8

621,6
105,6
727,3

5.663,3
1.654,7
7.318,1

83,9
95,0
86,2

1.089,9
86,5
1.176,4

16,1
5,0
13,8

6.753,2
1.741,3
8.494,5

12.795,1
4.294,4
135,9 17.225,5
78,1
4.832,4
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

21,9

22.057,9

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Di dalam kawasan Hutan Konservasi, hutan tanaman tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

16

Hutan Konservasi terdiri dari: Kawasan Suaka Alam (KSA), yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa; Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang
meliputi Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam; serta
Taman Buru. Masing-masing kawasan memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga pengelolaannya pun akan berbeda pula. Kondisi penutupan lahan
pada kawasan konservasi merupakan bahan pertimbangan dalam
penyusunan rencana pengelolaannya.
C. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Lindung (HL)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan Lindung
per provinsi pada Tabel III.6, terlihat bahwa :
a. Provinsi Kalimantan Timur memiliki lahan berhutan terluas di dalam
kawasan hutan lindungnya yaitu 94,7 % atau 2,6 juta ha dari luasan
2,8 juta ha. Sedangkan provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan
80,0 % selain Provinsi Kalimantan Timur yaitu Provinsi Aceh (88,1 %
atau 1,6 juta ha dari luasan 1,8 juta ha), Jawa Tengah (80,1 % atau 67,7 ribu
ha dari luasan 84,4 ribu ha), Gorontalo (87,3 % atau 178,6 ribu ha dari
luasan 204,6 ribu ha), Sulawesi Tengah (92,8 % atau 1,5 juta ha dari luasan
1,5 juta ha), Sulawesi Tenggara (82,0 % atau 886,9 ribu ha dari luasan 1,1
juta ha), NTB (82,1 % atau 353,2 ribu ha dari luasan 430,5 ribu ha ),
Maluku Utara (85,3 % atau 498,0 ribu ha dari luasan 584,0 ribu ha),
Maluku (80,2% atau 500,5 ribu ha dari luasan 624,1 ribu ha), Papua (82,9 %
atau 6,5 juta ha dari luasan 7,9 juta ha) dan Papua Barat (93,7 % atau 1,5
juta ha dari luasan 1,6 juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan pada kawasan hutan
lindungnya pada kisaran 50,0 80,0 % terdapat di Pulau Sumatera
(Provinsi Sumatera Barat: 75,6 % atau 599,2 ribu ha dari luasan 792,1 ribu
ha, Jambi: 67,9 % atau 122,1 ribu ha dari luasan 179,9 ribu ha, Bengkulu :
70,5 % atau 176,7 ribu ha dari luasan 250,7 ribu ha, Kepulauan Riau: 54,3 %
atau 23,4 ribu ha dari luasan 43,0 ribu ha), Pulau Jawa (Provinsi Banten :
60,8 % atau 7,5 ribu ha dari luasan 12,4 ribu ha, DKI Jakarta: 68,5 % atau
30,6 ha dari luasan 44,8 ha, Jawa Barat: 57,5 % atau 167,4 ribu ha dari
luasan 291,3 ribu ha, Jawa Tengah: 80,1 % atau 67,7 ribu ha dari luasan
84,4 ribu ha, DI Yogyakarta: 49,8 % atau 1,0 ribu ha dari luasan 2,1 ribu ha
dan Jawa Timur: 79,1 % atau 272,8 ribu ha dari luasan 344,7 ribu ha), Pulau
Kalimantan (Provinsi Kalimantan Barat: 77,5 % atau 1,8 juta ha dari luasan
2,3 juta ha, Kalimantan Selatan: 70,3 % atau 370,1 ribu ha dari luasan 526,4
ribu ha,), Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi Utara: 63,1 % atau 114,0 ribu
ha dari luasan 180,8 ribu ha, Sulawesi Barat: 72,5 % atau 491,8 ribu ha dari
luasan 677,9 ribu ha, Sulawesi Selatan: 67,6 % atau 833,4 ribu ha dari
luasan 1,2 juta ha), Pulau Bali dan Nusatenggara (Provinsi Bali: 73,7 %

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

17

atau 70,6 ribu ha dari luasan 95,8 ribu ha, NTT: 52,3 % atau 382,1 ribu ha
dari luasan 731,2 ribu ha).
c. Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep.Bangka Belitung
Lampung, DI Yogyakarta dan Kalimantan Tengah memiliki lahan
berhutan di kawasan hutan lindungnya kurang dari 50,0 %. Provinsi
Lampung memiliki persentase lahan berhutan terkecil dari luasan
kawasan konservasinya yaitu 15,7 % atau 49,9 ribu ha dari luasan 317,6
ribu ha.
Untuk Provinsi DKI Jakarta dengan luasan lahan berhutan yang minim
memerlukan peran kawasan lindung setempat yaitu sempadan sungai, danau
dan jalur hijau serta pembangunan hutan kota sebagai upaya konservasi dan
pengatur tata air untuk wilayah tersebut.
Hutan Lindung merupakan kawasan yang memiliki fungsi perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, memelihara kesuburan tanah dan mencegah intrusi air
laut. Di sisi lain pertambahan penduduk telah menyebabkan meningkatnya
tekanan terhadap kawasan hutan, khususnya hutan lindung, untuk
memenuhi kebutuhan hasil hutan kayu dan lahan garapan bagi masyarakat
sekitar hutan. Terbukanya penutupan lahan berhutan pada hutan lindung
akibat penebangan liar dan alih guna lahan menjadi lahan pertanian telah
menjadi faktor yang menyebabkan berbagai bencana erosi dan tanah longsor,
timbulnya kekeringan pada saat musim kemarau dan banjir pada saat musim
hujan, seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Untuk mencegah terbukanya penutupan lahan berhutan di hutan lindung,
pemanfaatan kawasan hutan lindung yang sesuai dengan daya dukung
kawasan dapat dilakukan dengan mempertahankan jenis kayu-kayuan
penghasil produk hasil hutan bukan kayu dan tanaman budidaya bagi
masyarakat. Dengan demikian dapat mengakomodir kepentingan fungsi tata
air Hutan Lindung dan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar
hutan.
Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Lindung selengkapnya disajikan
pada Tabel III.6 berikut ini :

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

18

Tabel III.6 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Lindung


per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

Sekunder
4

HUTAN
Tanaman *
5

654,1
201,7
26,1
181,6
19,6
90,4
17,6
100,5
3,2
1.294,8

969,9
321,5
85,9
417,5
101,4
152,6
49,1
76,3
46,7
23,4
2.244,0

0,8
4,8
0,1
116,3
121,9

Primer
3

Total
6

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

Tidak Ada Data


Total
%
11
10

1,9
38,0
0,1
0,1
1,1
6,7
47,9

1.625,9
561,2
112,0
599,2
122,1
249,7
66,7
176,7
49,9
23,4
3.586,8

88,1
43,3
31,6
75,6
67,9
42,2
35,9
70,5
15,7
54,3
61,2

218,6
736,2
242,1
192,9
57,8
341,8
118,8
74,0
267,7
19,6
2.269,7

11,9
56,7
68,4
24,4
32,1
57,8
64,1
29,5
84,3
45,7
38,8

1.844,5
1.297,3
354,1
792,1
179,9
591,5
185,5
250,7
317,6
43,0
5.856,4

3,7
0,0
59,1
19,7
0,4
75,5
158,3

3,1
103,5
47,9
0,6
81,0
236,1

7,5
0,0
167,4
67,7
1,0
272,8
516,3

60,8
68,5
57,5
80,1
49,8
79,1
70,3

4,8
0,0
123,9
16,8
1,0
72,0
218,6

39,2
31,5
42,5
19,9
50,2
20,9
29,7

12,4
0,0
291,3
84,4
2,1
344,7
734,9

TOTAL
12

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

17
18
19
20

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

983,0
38,1
263,8
1.988,4
3.273,4

804,8
325,0
322,3
607,3
2.059,3

7,0
0,0
9,9
16,9

1.787,8
370,1
586,1
2.605,6
5.349,6

77,5
70,3
43,5
94,7
77,2

519,2
156,4
759,9
146,1
1.581,6

22,5
29,7
56,5
5,3
22,8

2.307,0
526,4
1.346,1
2.751,7
6.931,2

21
22
23
24
25
26

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

78,1
85,1
1.005,7
498,5
234,7
380,6
2.282,5

36,0
93,5
376,3
388,4
257,1
450,6
1.601,8

2,2
2,2

114,0
178,6
1.382,0
886,9
491,8
833,4
3.886,6

63,1
87,3
92,8
82,0
72,5
67,6
79,9

66,7
26,1
108,0
194,6
186,1
399,3
980,7

36,9
12,7
7,2
18,0
27,5
32,4
20,1

180,8
204,6
1.489,9
1.081,5
677,9
1.232,7
4.867,3

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

39,6
254,1
67,7
361,4

30,6
98,9
314,1
443,6

0,4
0,2
0,2
0,9

70,6
353,2
382,1
805,9

73,7
82,1
52,3
64,1

25,2
77,2
349,2
451,6

26,3
17,9
47,7
35,9

95,8
430,5
731,2
1.257,5

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

159,7
110,4
270,1

338,0
390,1
728,1

0,4
0,4

498,0
500,5
998,5

85,3
80,2
82,7

85,9
123,6
209,5

14,7
19,8
17,3

584,0
624,1
1.208,0

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

5.708,9
1.370,7
7.079,7

823,5
177,0
1.000,5

0,1
0,1

6.532,5
1.547,7
8.080,3

82,9
93,7
84,8

1.348,6
104,1
1.452,7

17,1
6,3
15,2

7.881,1
1.651,8
9.532,9

23,6

30.388,4

14.683,7
8.235,8
304,5
23.224,0
76,4
7.164,4
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Di dalam kawasan Hutan Lindung, hutan tanaman tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

19

D. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Produksi


Penutupan lahan pada kawasan hutan produksi dirinci menjadi penutupan
lahan di Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan
Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK).
1. Hutan Produksi Tetap (HP)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada kawasan
Hutan Produksi Tetap per provinsi pada Tabel III.7, terlihat bahwa:
a. Provinsi Papua Barat memiliki persentase lahan berhutan terbesar
terhadap luas kawasan hutan produksi tetapnya yaitu 93,2 % atau
1,7 juta ha dari luasan 1,8 juta ha diikuti dengan Provinsi Kalimantan
Tengah sebesar 83,3 % atau 2,9 juta ha dari luasan 4,7 juta ha.
b. Sedangkan provinsi yang memiliki persentase lahan berhutan berkisar
antara 50,0 80,0 % terdapat di Pulau Sumatera (Provinsi Aceh :
61,0 % atau 366,6 ribu ha dari luasan 601,3 ribu ha, Sumatera Barat :
63,3 % atau 228,0 ribu ha dari luasan 360,4 ribu ha dan Bengkulu:
52,9 % atau 13,7 ribu ha dari luasan 25,9 ribu ha), Pulau Jawa (Provinsi
Jawa Tengah : 74,1 % atau 26856 ribu ha dari luasan 362,4 ribu ha, DI
Yogyakarta : 75,3 % atau 10,4 ribu ha dari luasan 13,9 ribu ha, Jawa
Timur : 77,9 % atau 609,6 ribu ha dari luasan 782,8 ribu ha), Pulau
Kalimantan (Provinsi Kalimantan Tengah: 73,3% atau 2,8 juta ha dari
luasan 3,9 juta ha), Kalimantan Timur : 55,9 % atau 2,9 juta ha dari
luasan 5,1 juta ha), Pulau Sulawesi (Provinsi Gorontalo : 69,1 % atau
62,1 ribu ha dari luasan 89,9 ribu ha, Sulawesi Tengah: 71,8 % atau
359,2 ribu ha dari luasan 500,6 ribu ha, Sulawesi Tenggara: 76,1 % atau
305,6 ribu ha dari luasan 401,6 ribu ha), Pulau Bali dan Nusa Tenggara
( Provinsi Nusa Tenggara Timur: 51,0 % atau 218,5 ribu ha dari luasan
428,4 ribu ha), Kepulauan Maluku (Provinsi Maluku Utara (77,1 %
atau 371,9 ribu ha dari luasan 482,3 ribu ha, Maluku : 72,4 % atau 495,1
ribu ha dari luasan 684,3 ribu ha).
c. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 50,0 % terdapat di
Pulau Sumatera (Provinsi Sumatera Utara : 28,5 % atau 295,2 ribu ha
dari luasan 1,0 juta ha, Riau : 42,3 % atau 789,9 ribu ha dari luasan 1,9
juta ha, Jambi : 28,2 % atau 273,2 ribu ha dari luasan 968,9 ribu ha,
Sumatera Selatan : 19,9 % atau 335,4 ribu ha dari luasan 1,7 juta ha,Kep.
Bangka Belitung: 26,1 % atau 113,1 ribu ha dari luasan 432,9 ribu ha, ,
Lampung: 13,5 % atau 25,8 ribu ha dari luasan 191,7 ribu ha, Pulau
Jawa (Provinsi Banten: 35,3 % atau 9,5 ribu ha dari luasan 27,0 ribu ha),
DKI Jakarta: 2,7 % atau 4,3 ha dari 158,4 ha, Jawa Barat: 45,6 % atau 92,3
ribu ha dari 203,0 ribu ha), Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan
Barat: 32,5 % atau 736,5 ribu ha dari luasan 2,3 juta ha, Kalimantan

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

20

Selatan: 32,0 % atau 244,1 ribu ha dari luasan 762,2 ribu ha,), Pulau
Sulawesi (Provinsi Sulawesi Utara: 47,1 % atau 31,3 ribu ha dari luasan
66,5 ribu ha, Sulawesi Barat: 49,2 % atau 32,0 ribu ha dari luasan 65,0
ribu ha, Sulawesi Selatan: 30,6 % atau 37,9 ribu ha dari luasan 124,0
ribu ha dan Pulau Bali dan Nusatenggara (Provinsi Bali: 21,2 % atau
400 ha dari luasan 1,9 ribu ha, NTB: 46,7 % atau 70,3 ribu ha dari luasan
150,6 ribu ha).
d. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 5,0 % yaitu DKI
Jakarta (2,7 % atau 4,3 ha dari 158,4 ha).
Kawasan Hutan Produksi Tetap umumnya diperuntukkan bagi
pemanfaatan hasil hutan kayu. Dari 33 provinsi di seluruh Indonesia,
16 provinsi diantaranya memiliki penutupan lahan berhutan di hutan
produksi tetap lebih dari 50,0 %.
Kondisi Hutan Produksi Tetap didominasi oleh jenis hutan sekunder
kecuali pulau Papua yang masih memiliki hutan primer cukup luas.
Hutan sekunder di Pulau Sumatera meliputi 1,8 juta ha sedangkan hutan
primernya hanya 106,6 ribu ha, demikian pula dengan pulau-pulau
lainnya. Pulau Jawa memiliki hutan tanaman yang terluas dibandingkan
dengan pulau-pulau lainnya (antara lain tanaman jati dan pinus, sesuai
kelas perusahaan yang dikelola oleh Perum Perhutani). Pulau Bali dan
Nusatenggara, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua memiliki hutan tanaman
yang relatif sedikit dibandingkan dengan hutan tanaman di pulau lainnya.
Oleh karena itu, kegiatan hutan tanaman di wilayah tersebut dapat lebih
dikembangkan guna meningkatkan pasokan kayu untuk memenuhi
kebutuhan industri kehutanan.
Data penutupan lahan pada kawasan Hutan
selengkapnya disajikan pada Tabel III.7 berikut ini:

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

Produksi

Tetap,

21

Tabel III.7 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Tetap
per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

17
18
19
20

Primer
3

HUTAN
Sekunder
Tanaman *
4
5

Total
6

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

Tidak Ada Data


Total
%
11
10

TOTAL
12

7,1
27,8
18,0
6,5
20,0
10,9
13,5
2,8
106,6

324,8
204,9
564,3
218,0
209,0
141,5
99,6
10,8
1.773,0

34,8
62,4
207,7
3,5
44,2
182,9
25,8
561,3

366,6
295,2
789,9
228,0
273,2
335,4
113,1
13,7
25,8
2.440,9

61,0
28,5
42,3
63,3
28,2
19,9
26,1
52,9
13,5
34,0

234,7
740,5
1.076,2
132,4
695,7
1.351,0
319,9
12,2
165,9
4.728,4

39,0
71,5
57,7
36,7
71,8
80,1
73,9
47,1
86,5
66,0

601,3
1.035,7
1.866,1
360,4
968,9
1.686,3
432,9
25,9
191,7
7.169,2

38,8
38,8

0,9
0,0
15,0
8,9
28,9
53,8

8,6
77,3
259,6
10,4
542,0
898,0

9,5
0,0
92,3
268,5
10,4
609,7
990,5

35,3
2,7
45,5
74,1
75,3
77,9
71,3

17,5
0,2
110,6
93,8
3,4
173,1
398,6

64,7
97,3
54,5
25,9
24,7
22,1
28,7

27,0
0,2
203,0
362,4
13,9
782,8
1.389,1

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

23,0
0,3
62,2
419,5
505,0

705,8
193,6
2.691,7
2.143,6
5.734,7

7,8
50,1
91,8
299,2
448,9

736,5
244,1
2.845,7
2.862,4
6.688,7

32,5
32,0
73,3
55,9
55,6

1.529,2
518,1
1.036,1
2.259,3
5.342,8

67,5
68,0
26,7
44,1
44,4

2.265,8
762,2
3.881,8
5.121,7
12.031,5

21
22
23
24
25
26

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

15,7
5,6
197,8
49,7
12,3
1,8
283,0

15,7
56,5
161,4
253,4
19,6
34,8
541,3

2,5
1,3
3,8

31,3
62,1
359,2
305,6
32,0
37,9
828,1

47,1
69,1
71,8
76,1
49,2
30,6
66,4

35,2
27,8
141,4
96,0
33,0
86,1
419,5

52,9
30,9
28,2
23,9
50,8
69,4
33,6

66,5
89,9
500,6
401,6
65,0
124,0
1.247,6

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

0,0
23,9
18,1
42,0

0,0
45,8
200,4
246,3

0,4
0,6
1,0

0,4
70,3
218,5
289,2

21,2
46,7
51,0
49,8

1,5
80,3
209,8
291,6

78,8
53,3
49,0
50,2

1,9
150,6
428,4
580,9

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

38,5
93,2
131,7

313,3
401,9
715,2

20,1
20,1

371,9
495,1
867,0

77,1
72,4
74,3

110,4
189,2
299,6

22,9
27,6
25,7

482,3
684,3
1.166,5

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

2.641,2
1.012,3
3.653,4

1.306,2
706,7
2.012,9

0,1
0,1

3.947,5
1.719,0
5.666,5

83,3
93,2
86,1

791,9
125,0
917,0

16,7
6,8
13,9

4.739,4
1.844,0
6.583,4

4.760,5
11.077,1
1.933,2 17.770,8
58,9 12.397,4
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

41,1

30.168,2

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

22

2. Hutan Produksi Terbatas (HPT)


Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan
Produksi Terbatas per provinsi pada Tabel III.8, terlihat bahwa :
a. Provinsi Kalimantan Timur memiliki persentase lahan berhutan
terbesar terhadap luas kawasan hutan produksi terbatasnya sebanyak
94,7 % atau 4,4 juta ha dari luasan 4,6 juta ha diikuti dengan Provinsi
Sulawesi Tengah sebesar 92,9 % atau 1,4 juta ha dari luasan 1,5 juta ha.
Provinsi-provinsi lain yang memiliki lahan berhutan lebih dari 80,0 %
adalah Provinsi Sumatera Utara (80,3 % atau 705,8 ribu ha dari luasan
879,3 juta ha),Kalimantan Tengah (87,6 % atau 2,9 juta ha dari luasan
3,3 juta ha), Jawa Tengah (87,1 % atau 160,2 ribu ha dari luasan 183,9
ribu ha), Gorontalo (86,9 % atau 218,2 ribu ha dari luasan 251,1 ribu ha,
Sulawesi Tengah (92,9% atau 1,4 juta ha dari luasan 1,5 juta ha,
Sulawesi Tenggara (81,7 % atau 381,6 ribu ha dari luasan 466,9 ribu ha),
Maluku Utara (89,7 % atau 598,7 ribu ha dari luasan 667,2 ribu ha ),
Maluku (88,0 % atau 801,4 ribu ha dari luasan 910,5 ribu ha) dan Papua
(80,8% atau 4,8 juta ha dari luasan 5,9 juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 50,0 80,0 % untuk Pulau Sumatera terdapat di Provinsi Aceh 68,7 %
(25,6 ribu ha dari luasan 37,3 ribu ha), Riau 55,1 % (945,4 ribu ha dari
luasan 1,7 juta ha), Sumatera Barat 74,9 % (174,6 ribu ha dari luasan
233,2 ribu ha),Bengkulu 71,4 % (128,3 ribu ha dari luasan 173,3 ribu ha),
Jambi 62,0 % (162,0 ribu ha dari luasan 261,5 ribu ha), Kep. Riau 53,1 %
(136,0 ribu ha dari luasan 256,0 ribu ha). Di Pulau Jawa terdapat di
Provinsi Banten 63,6 % (31,5 ribu ha dari luasan 49,4 ribu ha, Jawa
Barat 59,9 % (113,9 ribu ha dari luasan 190,2 ribu ha. Di Pulau
Kalimantan terdapat di Provinsi Kalimantan Barat 74,5 % (1,8 juta ha
dari luasan 2,4 juta ha), Kalimantan Selatan 75,0 % (94,9 ribu ha dari
luasan 126,7 ribu ha). Di Pulau Sulawesi terdapat di Provinsi Sulawesi
Utara 78,0 % (170,1 ribu ha dari luasan 218,0 ribu ha), Sulawesi Barat
79,1 % (286,2 ribu ha dari luasan 361,8 ribu ha), Sulawesi Selatan
73,2 % (362,2 ribu ha dari luasan 494,8 ribu ha). Provinsi lainnya
adalah: NTB 78,5 % (225,2 ribu ha dari luasan 286,7 ribu ha), NTT
68,0 % (134,2 ribu ha dari luasan 197,3 ribu ha).
c.

Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Bali memiliki lahan


berhutan kurang dari 50,0 %. Provinsi Sumatera Selatan 17,5 %
(41,5 ribu ha dari luasan 236,8 ribu ha), Lampung 43,4 % (14,5 ribu ha
dari luasan 33,4 ribu ha) dan Bali 44,4 % (3,0 ribu ha dari luasan 6,7
ribu ha).

d. Provinsi Lampung memiliki lahan berhutan dengan persentase terkecil


yaitu 43,4 % atau 14,5 ribu ha dari luasan 33,4 ribu ha.
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

23

Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Produksi Terbatas,


selengkapnya disajikan pada Tabel III.8 berikut ini :
Tabel III.8 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas
per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

17
18
19
20

21
22
23
24
25
26

Primer
3

HUTAN
Sekunder Tanaman *
4
5

Total
6

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

Tidak Ada Data


Total
%
11
10
-

TOTAL
12

0,1
52,7
98,3
6,7
40,6
12,8
26,7
10,0
6,0
253,9

25,5
635,6
605,0
167,7
121,4
20,7
97,1
4,5
128,7
1.806,2

17,6
242,1
0,2
0,0
8,0
1,3
269,2

25,6
705,8
945,4
174,6
162,0
41,5
123,8
14,5
136,0
2.329,2

68,7
80,3
55,1
74,9
62,0
17,5
71,4
43,4
53,1
60,9

11,7
173,4
770,1
58,6
99,4
195,3
49,5
18,9
120,1
1.497,0

31,3
19,7
44,9
25,1
38,0
82,5
28,6
56,6
46,9
39,1

37,3
879,3
1.715,5
233,2
261,5
236,8
173,3
33,4
256,0
3.826,2

0,1
2,5
2,7

6,4
14,2
27,4
48,0

25,0
97,2
132,8
254,9

31,5
113,9
160,2
305,6

63,6
59,9
87,1
72,2

18,0
76,3
23,7
117,9

36,4
40,1
12,9
27,8

49,4
190,2
183,9
423,5

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

416,7
2,1
460,8
2.105,5
2.985,1

1.405,8
92,1
2.437,0
2.257,3
6.192,1

0,7
8,0
4,6
13,3

1.822,5
94,9
2.905,7
4.367,4
9.190,6

74,5
75,0
87,6
94,7
87,5

623,5
31,7
411,7
245,6
1.312,5

25,5
25,0
12,4
5,3
12,5

2.446,0
126,7
3.317,5
4.613,0
10.503,1

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

60,1
75,7
812,5
144,1
89,8
122,9
1.305,0

110,1
142,5
559,0
237,5
196,4
231,3
1.476,8

8,0
8,0

170,1
218,2
1.371,6
381,6
286,2
362,2
2.789,8

78,0
86,9
92,9
81,7
79,1
73,2
85,3

47,9
32,9
104,8
85,3
75,6
132,7
479,1

22,0
13,1
7,1
18,3
20,9
26,8
14,7

218,0
251,1
1.476,3
466,9
361,8
494,8
3.268,9

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

0,0
126,3
8,8
135,1

1,9
98,8
125,4
226,1

1,0
0,0
1,1

3,0
225,2
134,2
362,4

44,4
78,5
68,0
73,8

3,7
61,5
63,0
128,3

55,6
21,5
32,0
26,2

6,7
286,7
197,3
490,7

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

143,3
20,8
164,1

450,3
780,6
1.231,0

5,0
5,0

598,7
801,4
1.400,1

89,7
88,0
88,7

68,5
109,1
177,6

10,3
12,0
11,3

667,2
910,5
1.577,7

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

3.978,4
933,5
4.911,9

841,8
333,9
1.175,7

4.820,2
1.267,4
6.087,6

80,8
68,5
77,9

1.148,3
581,9
1.730,1

19,2
31,5
22,1

5.968,5
1.849,2
7.817,7

9.757,8
12.155,9
551,5
22.465,2
80,5
5.442,7
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

19,5

27.907,8

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

24

Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) merupakan cadangan potensi


kayu dan sumber benih permudaan alam. Dari hasil rekalkulasi
sumberdaya hutan pada seluruh provinsi, sebagian besar provinsi
memiliki lahan berhutan kurang dari 80,0 % dengan penutupan hutan
sekunder yang lebih luas dibandingkan hutan primernya.
Hanya
10 (sepuluh) provinsi yang memiliki lahan berhutan yang lebih dari 80,0 %
yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa
Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara,
Maluku dan Papua.
Pada Hutan Produksi Terbatas, pulau Jawa memiliki hutan tanaman yang
relatif lebih luas dibandingkan pulau-pulau lainnya. Upaya regenerasi
jenis-jenis kayu unggulan dan langka, penting untuk dipertimbangkan
dalam rangka pengembangan hutan tanaman dan mempertahankan
keanekaragaman jenis flora endemik yang ada di Indonesia.
3. Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan Produksi yang dapat di-Konversi per provinsi pada Tabel III.9, terlihat bahwa:
a. Tidak seluruh provinsi memiliki kawasan Hutan Produksi yang dapat
di-Konversi. Provinsi Aceh, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka
Belitung, Lampung, Kalimantan Timur, Bali, NTB dan seluruh provinsi
di Pulau Jawa tidak memiliki kawasan HPK.
b. Provinsi yang memiliki persentase lahan berhutan terbesar adalah
Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 91,2 % atau 2,1 juta ha dari luasan
2,3 juta ha) diikuti dengan Provinsi Sulawesi Utara sebesar 84,3 % atau
12,6 ribu ha dari luasan 14,9 ribu ha), Gorontalo sebesar 83,2 % atau
68,6 ribu ha dari luasan 82,4 ribu ha).
c. Provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 50,0 80,0 %
adalah Provinsi Sumatera Barat (51,6 % atau 96,7 ribu ha dari luasan
187,3 ribu ha), Kalimantan Barat (53,6 % atau 275,7 ribu ha dari luasan
514,4 ribu ha), Sulawesi Tengah (77,9 % atau 196,1 ribu ha dari luasan
251,9 ribu ha), Sulawesi Tenggara (68,2 % atau 63,8 ribu ha dari luasan
93,6 ribu ha), Maluku Utara (71,4 % atau 405,3 ribu ha dari luasan 567,6
ribu ha), Maluku (52,2 % atau 858,2 ribu ha dari luasan 1,6 juta ha),
dan Papua (70,5 % atau 2,9 juta ha dari luasan 4,1 juta ha).
d. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan antara 25,0 50,0 %
adalah Provinsi Kepulauan Riau (27,5 % atau 142,4 ribu ha dari luasan
517,7 ribu ha), Kalimantan Tengah (28,9 % atau 735,7 ribu ha dari
luasan 2,5 juta ha) dan Sulawesi Selatan (46,6 % atau 10,7 ribu ha dari
luasan 23,0 ribu ha)

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

25

e. Sedangkan provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 25 %


adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka
Belitung, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan NTT.
f. Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan memiliki persentasi lahan
berhutan terkecil yaitu sebesar 1,4 %.
Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK) adalah kawasan hutan di
luar hutan tetap dan tidak setiap provinsi memiliki HPK. Umumnya
kawasan HPK dicadangkan untuk kegiatan non kehutanan seperti
kegiatan transmigrasi dan perkebunan, dengan alternatif pelepasan
kawasan menjadi kawasan Non Hutan Negara atau Areal Penggunaan
Lain (APL).
Pelaksanaan kegiatan transmigrasi dan perkebunan yang belum
dilaksanakan sesuai ketentuan dapat mengakibatkan timbulnya okupasi
areal oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
penyempurnaan pelaksanaan pengelolaan kawasan hutan yang dapat
dikonversi, terutama dalam hal regulasi proses pelepasan kawasan hutan
untuk penggunaan non kehutanan, sehingga kegiatan pemanfaatan
kawasan tersebut dapat memberikan jaminan sumber daya alam dan
keberlangsungan pengusahaannya.
Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Produksi yang dapat diKonversi selengkapnya disajikan pada Tabel III.9 berikut ini :

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

26

Tabel III.9 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi


yang dapat di-Konversi per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

Sekunder
4

HUTAN
Tanaman *
5

9,8
6,6
0,0
0,0
15,0
31,4

1,5
374,3
90,1
0,1
4,9
0,0
1,0
125,6
597,4

0,4
87,6
0,1
0,2
0,0
1,8
90,1

Primer
3

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

1,8
471,7
96,7
0,2
5,0
0,0
1,1
142,4
719,0

3,5
11,1
51,6
1,4
1,4
4,3
9,2
27,5
13,3

50,9
3.780,7
90,6
11,3
354,2
0,7
10,7
375,3
4.674,3

Total
6

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

17
18
19
20

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

3,4
7,7
11,1

272,4
4,0
709,2
985,6

3,2
18,8
22,0

275,7
7,2
735,7
1.018,7

53,6
4,8
28,9
31,7

21
22
23
24
25
26

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

1,2
82,9
10,8
0,0
5,0
100,0

12,6
67,4
113,2
52,8
12,5
5,7
264,2

0,2
0,2

12,6
68,6
196,1
63,8
12,5
10,7
364,3

Tidak Ada Data


Total
%
11
10

12

96,5
88,9
48,4
98,6
98,6
95,7
90,8
72,5
86,7

238,6
144,2
1.807,8
2.190,6

46,4
95,2
71,1
68,3

84,3
83,2
77,9
68,2
15,7
46,6
66,8

2,3
13,9
55,7
29,8
67,2
12,3
181,2

15,7
16,8
22,1
31,8
84,3
53,4
33,2

14,9
82,4
251,9
93,6
79,7
23,0
545,5

16,4
16,4

16,1
16,1

85,4
85,4

83,9
83,9

101,8
101,8

567,6
1.645,1
2.212,8

TOTAL

52,8
4.252,4
187,3
11,4
359,3
0,7
11,8
517,7
5.393,3
514,4
151,4
2.543,5
3.209,3

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

1,1
1,1

15,3
15,3

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

40,6
179,1
219,8

359,5
679,1
1.038,6

5,2
5,2

405,3
858,2
1.263,5

71,4
52,2
57,1

162,3
786,9
949,2

28,6
47,8
42,9

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

1.745,2
1.080,2
2.825,3

1.149,3
1.009,1
2.158,4

1,7
1,7

2.896,2
2.089,3
4.985,5

70,5
91,2
77,9

1.213,1
202,2
1.415,3

29,5
8,8
22,1

4.109,3
2.291,5
6.400,8

3.188,7
5.059,6
119,1
8.367,4
46,8
9.496,0
53,2
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

17.863,4

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

27

E. Rekalkulasi pada Areal Penggunaan Lain (APL)


Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada
Penggunaan Lain per provinsi pada Tabel III.10, terlihat bahwa :

Areal

a. Provinsi yang memiliki lahan berhutan lebih dari 50,0 % adalah Provinsi
Papua Barat (57,1 % atau 158,8 ribu ha dari luasan 278,4 ribu ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 25,0
50,0 % adalah provinsi Jawa Timur (27,0 % atau 932,6 ribu ha dari luasan
3,5 juta ha), Kalimantan Timur (34,7 % atau 1,7 juta ha dari luasan 4,9 juta
ha), Sulawesi Tengah (41,8 % atau 686,5 ribu ha dari luasan 1,6 juta ha),
NTT (33,2 % atau 987,9 juta ha dari luasan 2,9 juta ha), Maluku (28,9 %
atau 9,1 ribu ha dari luasan 31,6 ribu ha) dan Papua (46,3 % atau 1,1 juta ha
dari luasan 2,4 juta ha).
c. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 10,0
25,0 % di Pulau Sumatera adalah Provinsi Aceh (15,5 % atau 354,2 ribu ha
dari luasan 2,3 juta ha), di Pulau Jawa adalah Provinsi Jawa Tengah (21,7%
atau 610,9 ribu ha dari luasan 2,8 juta ha). Di Pulau Kalimantan adalah
Provinsi Kalimantan Barat (11,7 % atau 654,3 ribu ha dari luasan 5,6 juta
ha). Di Pulau Sulawesi adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (12,6 % atau
165,3 ribu ha dari luasan 1,3 juta ha dan Provinsi Maluku Utara (16,8 %
atau 159,0 ribu ha dari luasan 948,0 ribu ha di Kepulauan Maluku.
d. Luas lahan berhutan yang kurang dari 10,0 % terdapat di provinsi
Sumatera Utara (5,3 %), Sumatera Barat (7,5 %), Jambi (6,5 %), Sumatera
Selatan (2,4 %), Kep. Bangka Belitung (5,8 %), Bengkulu (6,5 %), Lampung
(1,0 %), Banten (4,2 %), DKI Jakarta (0,1 %), Jawa Barat (6,0 %), DI
Yogyakarta (8,8 %), Kalimantan Selatan (4,6 %), Kalimantan Tengah
(5,6 %), Sulawesi Utara (8,3 %), Gorontalo (4,4 %), Sulawesi Barat (7,7 %),
Sulawesi Selatan (3,9 %), Bali (3,8 %) dan NTB (7,5 %).
e. Provinsi Lampung (1,0 % atau 23,5 ribu ha dari luasan 2,3 juta ha) dan DKI
Jakarta (0,1 % atau 97,3 ha dari luasan 70,1 ribu ha) merupakan provinsi
dengan luasan lahan berhutan kurang dari 1,0 %.
Data penutupan lahan pada Areal Penggunaan Lain selengkapnya disajikan
pada Tabel III.10 berikut ini :

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

28

Tabel III.10 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain (APL)
per Provinsi (Ribu Ha)
PENUTUPAN LAHAN
NO.

PROVINSI

Primer
3

Sekunder
4

HUTAN
Tanaman *
5

Total
6

%
7

NON HUTAN
Total
%
8
9

Tidak Ada Data


Total
%
11
10

TOTAL
12

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Aceh
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
SUMATERA

5,7
8,4
12,1
2,6
3,6
6,0
2,6
0,7
41,7

332,6
151,1
123,5
160,3
79,3
52,5
60,8
15,1
975,2

15,8
21,2
1,9
10,4
33,1
7,5
7,7
97,7

354,2
180,8
137,5
173,3
116,0
58,5
70,8
23,5
1.114,5

15,5
5,3
7,5
6,5
2,4
5,8
6,5
1,0
5,7

1.934,8
3.216,4
1.701,5
2.502,2
4.664,1
951,6
1.015,9
2.317,1
18.303,7

84,5
94,7
92,5
93,5
97,6
94,2
93,5
99,0
94,3

2.289,0
3.397,2
1.838,9
2.675,5
4.780,1
1.010,1
1.086,7
2.340,6
19.418,2

11
12
13
14
15
16

Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
JAWA

0,0
0,1
45,5
45,7

4,1
0,1
17,3
16,3
0,1
108,1
146,0

26,8
157,1
594,2
26,7
779,2
1.584,0

30,9
0,1
174,5
610,5
26,9
932,8
1.775,7

4,2
0,1
6,0
21,7
8,8
27,0
17,3

706,6
70,0
2.732,4
2.201,5
277,9
2.524,7
8.513,1

95,8
99,9
94,0
78,3
91,2
73,0
82,7

737,5
70,1
2.906,9
2.812,0
304,7
3.457,5
10.288,8

17
18
19
20

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
KALIMANTAN

16,9
3,2
3,1
240,0
263,2

633,7
42,1
122,8
1.307,2
2.105,9

3,7
43,2
18,0
137,5
202,3

654,3
88,5
143,9
1.684,7
2.571,4

11,7
4,6
5,6
34,7
17,3

4.927,4
1.831,7
2.404,2
3.170,4
12.333,8

88,3
95,4
94,4
65,3
82,7

5.581,6
1.920,2
2.548,2
4.855,1
14.905,1

21
22
23
24
25
26

Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
SULAWESI

12,5
2,5
183,8
10,4
0,0
11,2
220,5

47,2
13,9
502,8
154,5
37,9
74,9
831,1

0,5
3,3
3,8

59,7
16,4
686,5
165,3
38,0
89,4
1.055,4

8,3
4,4
41,8
12,6
7,7
3,9
15,4

663,9
357,6
955,5
1.147,0
455,5
2.219,8
5.799,2

91,7
95,6
58,2
87,4
92,3
96,1
84,6

723,6
373,9
1.642,1
1.312,3
493,4
2.309,3
6.854,6

27
28
29

Bali
NTB
NTT
BALI DAN NUSA TENGGARA

0,5
15,6
58,4
74,5

15,9
54,4
929,2
999,5

0,1
1,2
0,3
1,5

16,5
71,2
987,9
1.075,5

3,8
7,5
33,2
24,7

423,8
871,8
1.983,1
3.278,7

96,2
92,5
66,8
75,3

440,3
942,9
2.971,0
4.354,3

30
31

Maluku Utara
Maluku
MALUKU & MALUKU UTARA

8,8
0,9
9,7

150,2
8,2
158,5

159,0
9,1
168,1

16,8
28,9
17,2

789,0
22,5
811,5

83,2
71,1
82,8

948,0
31,6
979,6

790,4
78,4
868,8

309,8
80,4
390,3

0,0
0,0

1.100,3
158,8
1.259,1

46,3
57,1
47,4

1.275,8
119,6
1.395,3

53,7
42,9
52,6

2.376,1
278,4
2.654,4

1.524,0
5.606,4
1.889,3
9.019,8
15,2
50.435,3
INDONESIA
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012

84,8

59.455,1

32
33

Papua
Papua Barat
PAPUA

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya
manusia, meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang
merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan (APL); terlihat dari citra
mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

29

Dari total Areal Penggunaan Lain seluas 59,5 juta ha, seluas 9,0 juta ha atau
15,2 % merupakan penutupan berhutan. Penutupan lahan berhutan di APL
didominasi oleh penutupan hutan sekunder seluas 5,6 juta ha. Keberadaan
hutan primer pada APL seluas 1,5 juta ha memerlukan kecermatan dalam
pengelolaannya yaitu dalam pemanfaatannya, karena merupakan aset yang
penting sebagai sistem penyangga kehidupan di tengah maraknya
penebangan di dalam kawasan hutan. Areal ini juga dapat dicadangkan
sebagai kawasan hutan negara sebagai alternatif pengganti peran fungsi
hutan dari kawasan hutan yang telah terdegradasi.
sebab terbukanya tutupan hutan menjadi tidak berhutan

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

30

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A.

Kesimpulan
1. Rekalkulasi penutupan lahan Indonesia hasil penafsiran citra Landsat
7 ETM+ liputan tahun 2012 dilakukan pada kawasan hutan daratan
seluas 128,4 juta ha (68,3 %) dan daratan areal penggunaan lain seluas
59,5 juta ha (31,7%). Persentase dihitung terhadap luas seluruh daratan
Indonesia (187,8 juta ha). Tubuh air (danau, sungai besar, laut
(kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
2. Berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan Indonesia, terdapat
lahan berhutan seluas 98,1 juta ha atau 52,2 % dari luas daratan
Indonesia dan lahan tidak berhutan seluas 89,8 juta ha (47,8 %).
3. Di dalam kawasan hutan terdapat lahan berhutan seluas 89,1 juta ha
atau 47,4 % dari luas daratan Indonesia dan lahan tidak berhutan (non
hutan) seluas 39,3 juta ha atau 20,9 %.
4. Hasil rekalkulasi menunjukkan total penutupan lahan berhutan untuk
seluruh daratan Indonesia pada Hutan Konservasi seluas 17,2 juta ha
(78,1 % dari luas total Hutan Konservasi 22,1 juta ha); Hutan Lindung
seluas 23,2 juta ha (76,4 % dari luas total Hutan Lindung 30,4 juta ha);
Hutan Produksi Tetap seluas 17,8 juta ha (58,9 % dari luas total Hutan
Produksi Tetap 30,2 juta ha); Hutan Produksi Terbatas seluas 22,5 juta
ha (80,5 % dari luas total Hutan Produksi Terbatas 27,9 juta ha); Hutan
Produksi yang dapat di-Konversi seluas 8,4 juta ha (46,8 % dari luas
total Hutan Produksi yang dapat di-Konversi 17,9 juta ha) dan Areal
Penggunaan Lain seluas 9,0 juta ha (15,2 % dari luas total Areal
Penggunaan Lain 59,5 juta ha).

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

31

B.

Saran dan Rekomendasi


1.

Sebagai bahan pertimbangan pembangunan kehutanan


berorientasi Resource Base Management, data dan informasi
rekalkulasi penutupan lahan pada kawasan hutan perlu
disempurnakan, antara lain dengan data batas kawasan hutan
lebih akurat dan lebih mendekati kondisi di lapangan.

2.

Untuk menghasilkan data dan informasi yang up to date perlu


dilakukan kegiatan rekalkulasi penutupan lahan secara periodik
setiap tahun.

3.

Agar penyajian data lebih informatif perlu analisa spasial dengan


faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan penutupan
lahan berhutan yang terkait dengan kawasan hutan antara lain
kegiatan pemanfaatan, penggunaan, pelepasan/ perubahan
peruntukan serta pemekaran wilayah.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

yang
hasil
terus
yang

32

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2012. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2009/2010.
Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan Indonesia. Kementerian Kehutanan.

Anonimous, 2012. Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode 2009-2011.


Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan Indonesia. Kementerian Kehutanan.

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012

33

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
1

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

ACEH
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

776,5
558,8
212,1
5,7
76,1
852,6

1.625,9
654,1
969,9
1,9
218,6
1.844,5

25,6
0,1
25,5
11,7
37,3

366,6
7,1
324,8
34,8
234,7
601,3

2.794,7
1.220,1
1.532,2
42,3
541,1
3.335,7

0,0

2.794,7
1.220,1
1.532,2
42,3
541,1
3.335,7

354,2
5,7
332,6
15,8
1.934,8
2.289,0

3.148,8
1.225,8
1.864,8
58,2
2.475,9
5.624,7

56,0
21,8
33,2
1,0
44,0
100,0

SUMATERA UTARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

414,4
322,5
91,7
0,3
62,6
477,1

561,2
201,7
321,5
38,0
736,2
1.297,3

705,8
52,7
635,6
17,6
173,4
879,3

295,2
27,8
204,9
62,4
740,5
1.035,7

1.976,6
604,6
1.253,6
118,3
1.712,8
3.689,4

1,8
1,5
0,4
50,9
52,8

1.978,4
604,6
1.255,1
118,7
1.763,7
3.742,1

180,8
8,4
151,1
21,2
3.216,4
3.397,2

2.159,2
613,1
1.406,2
139,9
4.980,1
7.139,3

30,2
8,6
19,7
2,0
69,8
100,0

RIAU
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

325,0
120,8
200,0
4,3
124,0
449,0

112,0
26,1
85,9
0,1
242,1
354,1

945,4
98,3
605,0
242,1
770,1
1.715,5

789,9
18,0
564,3
207,7
1.076,2
1.866,1

2.172,4
263,1
1.455,1
454,2
2.212,4
4.384,8

471,7
9,8
374,3
87,6
3.780,7
4.252,4

2.644,1
272,9
1.829,4
541,8
5.993,1
8.637,2

2.644,1
272,9
1.829,4
541,8
5.993,1
8.637,2

30,6
3,2
21,2
6,3
69,4
100,0

SUMATERA BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

690,4
391,5
298,9
0,0
79,3
769,7

599,2
181,6
417,5
0,1
192,9
792,1

174,6
6,7
167,7
0,2
58,6
233,2

228,0
6,5
218,0
3,5
132,4
360,4

1.692,1
586,3
1.102,1
3,7
463,2
2.155,4

96,7
6,6
90,1
90,6
187,3

1.788,8
592,9
1.192,2
3,7
553,8
2.342,7

1.926,3
605,0
1.315,7
5,6
2.255,3
4.181,6

46,1
14,5
31,5
0,1
53,9
100,0

137,5
12,1
123,5
1,9
1.701,5
1.838,9

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
5

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

JAMBI
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

549,3
183,7
365,5
0,0
136,8
686,1

122,1
19,6
101,4
1,1
57,8
179,9

162,0
40,6
121,4
0,0
99,4
261,5

273,2
20,0
209,0
44,2
695,7
968,9

1.106,6
263,9
797,3
45,4
989,7
2.096,4

SUMATERA SELATAN
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

379,9
270,1
106,3
3,5
349,5
729,4

249,7
90,4
152,6
6,7
341,8
591,5

41,5
12,8
20,7
8,0
195,3
236,8

335,4
10,9
141,5
182,9
1.351,0
1.686,3

1.006,5
384,2
421,1
201,2
2.237,6
3.244,1

11,3
2,5
8,8
24,1
35,5

66,7
17,6
49,1
118,8
185,5

113,1
13,5
99,6
319,9
432,9

191,1
33,7
157,4
0,0
462,8
653,9

376,7
296,6
79,8
0,3
86,2
463,0

176,7
100,5
76,3
74,0
250,7

13,7
2,8
10,8
0,0
12,2
25,9

690,9
426,5
264,0
0,3
222,0
912,9

KEP. BANGKA BELITUNG


A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total
BENGKULU
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

123,8
26,7
97,1
49,5
173,3

TOTAL
HPK

Jumlah

0
0
0
11
-

5,0
0,0
4,9
0,2
354,2
359,3

0
0
0
1
-

1,1
1,0
0,0
10,7
11,8

APL
10

Jumlah

11

12

1.106,8
263,9
797,4
45,5
1.001,0
2.107,8

173,3
2,6
160,3
10,4
2.502,2
2.675,5

1.280,1
266,6
957,7
55,8
3.503,2
4.783,3

26,8
5,6
20,0
1,2
73,2
100,0

1.011,5
384,2
426,0
201,4
2.591,8
3.603,3

116,0
3,6
79,3
33,1
4.664,1
4.780,1

1.127,5
387,8
505,2
234,5
7.255,9
8.383,4

13,4
4,6
6,0
2,8
86,6
100,0

191,1
33,7
157,4
0,0
463,5
654,6

58,5
6,0
52,5
951,6
1.010,1

249,6
39,7
209,9
1.415,1
1.664,7

15,0
2,4
12,6
85,0
100,0

692,0
426,5
265,0
0,4
232,7
924,6

70,8
2,6
60,8
7,5
1.015,9
1.086,7

762,8
429,1
325,8
7,9
1.248,6
2.011,4

37,9
21,3
16,2
0,4
62,1
100,0

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
9

10

11

Ket

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

LAMPUNG
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

257,2
122,0
135,2
204,8
462,0

49,9
3,2
46,7
267,7
317,6

14,5
10,0
4,5
18,9
33,4

KEPULAUAN RIAU
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

0,0
0,0
2,2
2,2

23,4
23,4
19,6
43,0

136,0
6,0
128,7
1,3
120,1
256,0

SUMATERA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

3.780,9
2.268,4
1.498,3
14,2
1.145,6
4.926,6

3.586,8
1.294,8
2.244,0
47,9
2.269,7
5.856,4

2.329,2
253,9
1.806,2
269,2
1.497,0
3.826,2

BANTEN
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

92,3
7,5
64,2
20,6
20,7
113,0

7,5
0,8
3,7
3,1
4,8
12,4

31,5
0,1
6,4
25,0
18,0
49,4

25,8
25,8
165,9
191,7

347,5
135,2
186,5
25,8
657,3
1.004,7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

347,5
135,2
186,5
25,8
657,3
1.004,7

23,5
0,7
15,1
7,7
2.317,1
2.340,6

11

12

371,0
135,8
201,6
33,6
2.974,3
3.345,3

11,1
4,1
6,0
1,0
88,9
100,0

301,8
21,0
277,7
3,1
517,1
818,9

36,9
2,6
33,9
0,4
63,1
100,0

159,4
6,0
152,1
1,3
141,9
301,3

142,4
15,0
125,6
1,8
375,3
517,7

301,8
21,0
277,7
3,1
517,1
818,9

2.440,9
106,6
1.773,0
561,3
4.728,4
7.169,2

12.137,7
3.923,6
7.321,4
892,6
9.640,8
21.778,5

719,0
31,4
597,4
90,1
4.674,3
5.393,3

12.856,7
3.955,0
7.918,9
982,8
14.315,0
27.171,7

1.114,5
41,7
975,2
97,7
18.303,7
19.418,2

13.971,2
3.996,7
8.894,1
1.080,4
32.618,7
46.590,0

30,0
8,6
19,1
2,3
70,0
100,0

9,5
0,9
8,6
17,5
27,0

140,8
8,4
75,1
57,3
61,0
201,8

140,8
8,4
75,1
57,3
61,0
201,8

30,9
0,0
4,1
26,8
706,6
737,5

171,7
8,4
79,2
84,1
767,6
939,3

18,3
0,9
8,4
9,0
81,7
100,0

Jumlah

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
12

13

14

15

Ket

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

DKI JAKARTA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

0,1
0,1
0,2
0,3

0,0
0,0
0,0
0,0

JAWA BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

101,0
8,3
55,8
36,9
31,2
132,2

167,4
4,8
59,1
103,5
123,9
291,3

JAWA TENGAH
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

10,6
2,7
7,9
5,8
16,4

67,7
0,1
19,7
47,9
16,8
84,4

DI.YOGYAKARTA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

0,4
0,1
0,3
0,5
0,9

1,0
0,4
0,6
1,0
2,1

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

0,0
0,0
0,2
0,2

0,1
0,1
0,4
0,5

0,1
0,1
0,4
0,5

0,1
0,1
70,0
70,1

0,2
0,2
70,4
70,6

0,3
0,3
99,7
100,0

113,9
2,5
14,2
97,2
76,3
190,2

92,3
15,0
77,3
110,6
203,0

474,6
15,6
144,1
314,9
342,0
816,6

474,6
15,6
144,1
314,9
342,0
816,6

174,5
0,1
17,3
157,1
2.732,4
2.906,9

649,1
15,7
161,3
472,0
3.074,4
3.723,5

17,4
0,4
4,3
12,7
82,6
100,0

160,2
27,4
132,8
23,7
183,9

268,5
8,9
259,6
93,8
362,4

507,1
0,1
58,7
448,3
140,1
647,1

507,1
0,1
58,7
448,3
140,1
647,1

610,5
16,3
594,2
2.201,5
2.812,0

1.117,6
0,1
75,0
1.042,5
2.341,6
3.459,1

32,3
0,0
2,2
30,1
67,7
100,0

10,4
10,4
3,4
13,9

11,8
0,5
11,4
5,0
16,8

11,8
0,5
11,4
5,0
16,8

26,9
0,1
26,7
277,9
304,7

38,7
0,6
38,1
282,9
321,6

12,0
0,2
11,8
88,0
100,0

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
16

17

18

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

JAWA TIMUR
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

210,5
106,8
93,7
9,9
19,7
230,1

272,8
116,3
75,5
81,0
72,0
344,7

JAWA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

414,8
122,5
216,6
75,7
78,1
492,9

516,3
121,9
158,3
236,1
218,6
734,9

1.251,1
1.000,7
250,4
206,6
1.457,7

105,2
18,8
80,4
6,1
108,1
213,3

KALIMANTAN BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total
KALIMANTAN SELATAN
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

609,7
38,8
28,9
542,0
173,1
782,8

1.092,9
261,8
198,2
632,9
264,7
1.357,6

1.092,9
261,8
198,2
632,9
264,7
1.357,6

305,6
2,7
48,0
254,9
117,9
423,5

990,5
38,8
53,8
898,0
398,6
1.389,1

2.227,3
285,9
476,7
1.464,7
813,2
3.040,5

1.787,8
983,0
804,8
519,2
2.307,0

1.822,5
416,7
1.405,8
623,5
2.446,0

736,5
23,0
705,8
7,8
1.529,2
2.265,8

5.597,9
2.423,5
3.166,7
7,8
2.878,6
8.476,5

370,1
38,1
325,0
7,0
156,4
526,4

94,9
2,1
92,1
0,7
31,7
126,7

244,1
0,3
193,6
50,1
518,1
762,2

814,3
59,3
691,1
63,9
814,3
1.628,6

932,8
45,5
108,1
779,2

Jumlah

11

12

3.457,5

2.025,7
307,3
306,3
1.412,1
2.789,5
4.815,2

42,1
6,4
6,4
29,3
57,9
100,0

2.227,3
285,9
476,7
1.464,7
813,2
3.040,5

1.775,7
45,7
146,0
1.584,0
8.513,1
10.288,8

4.002,9
331,6
622,7
3.048,7
9.326,3
13.329,3

30,0
2,5
4,7
22,9
70,0
100,0

275,7
3,4
272,4
238,6
514,4

5.873,6
2.426,8
3.439,0
7,8
3.117,2
8.990,8

654,3
16,9
633,7
3,7
4.927,4
5.581,6

6.527,9
2.443,8
4.072,7
11,4
8.044,6
14.572,5

44,8
16,8
27,9
0,1
55,2
100,0

7,2
4,0
3,2
144,2
151,4

821,5
59,3
695,1
67,1
958,5
1.780,0

88,5
3,2
42,1
43,2
1.831,7
1.920,2

910,0
62,5
737,2
110,3
2.790,2
3.700,2

24,6
1,7
19,9
3,0
75,4
100,0

2.524,7

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
19

20

21

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
APL

HPK

Jumlah

735,7
7,7
709,2
18,8
1.807,8
2.543,5

7.619,3
963,0
6.537,7
118,6
5.077,9
12.697,2

143,9
3,1
122,8
18,0
2.404,2
2.548,2

7.763,2
966,0
6.660,5
136,6
7.482,1
15.245,3

50,9
6,3
43,7
0,9
49,1
100,0

11.595,9
5.994,8
5.249,0
352,1
3.055,1
14.651,1

1.684,7
240,0
1.307,2
137,5
3.170,4
4.855,1

13.280,7
6.234,9
6.556,3
489,5
6.225,5
19.506,2

68,1
32,0
33,6
2,5
31,9
100,0

10

Jumlah

11

12

KALIMANTAN TENGAH
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

546,0
168,4
377,5
1.062,3
1.608,3

586,1
263,8
322,3
0,0
759,9
1.346,1

2.905,7
460,8
2.437,0
8,0
411,7
3.317,5

2.845,7
62,2
2.691,7
91,8
1.036,1
3.881,8

6.883,5
955,2
5.828,5
99,8
3.270,1
10.153,6

KALIMANTAN TIMUR
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

1.760,6
1.481,4
240,9
38,3
404,1
2.164,7

2.605,6
1.988,4
607,3
9,9
146,1
2.751,7

4.367,4
2.105,5
2.257,3
4,6
245,6
4.613,0

2.862,4
419,5
2.143,6
299,2
2.259,3
5.121,7

11.595,9
5.994,8
5.249,0
352,1
3.055,1
14.651,1

KALIMANTAN
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

3.662,8
2.669,3
949,1
44,3
1.781,2
5.444,0

5.349,6
3.273,4
2.059,3
16,9
1.581,6
6.931,2

9.190,6
2.985,1
6.192,1
13,3
1.312,5
10.503,1

6.688,7
505,0
5.734,7
448,9
5.342,8
12.031,5

24.891,7
9.432,8
14.935,3
523,5
10.018,1
34.909,7

1.018,7
11,1
985,6
22,0
2.190,6
3.209,3

25.910,4
9.444,0
15.920,9
545,5
12.208,7
38.119,0

2.571,4
263,2
2.105,9
202,3
12.333,8
14.905,1

28.481,8
9.707,1
18.026,7
747,9
24.542,4
53.024,2

53,7
18,3
34,0
1,4
46,3
100,0

SULAWESI UTARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

204,8
119,4
85,3
40,5
245,3

114,0
78,1
36,0
66,7
180,8

170,1
60,1
110,1
47,9
218,0

31,3
15,7
15,7
35,2
66,5

520,3
273,3
247,0
190,3
710,6

12,6
0,0
12,6
2,3
14,9

532,9
273,3
259,6
192,7
725,5

59,7
12,5
47,2
663,9
723,6

592,6
285,8
306,8
856,5
1.449,1

40,9
19,7
21,2
59,1
100,0

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
22

23

24

25

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

GORONTALO
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

187,0
130,1
56,9
9,7
196,7

178,6
85,1
93,5
26,1
204,6

218,2
75,7
142,5
32,9
251,1

62,1
5,6
56,5
27,8
89,9

645,9
296,5
349,3
96,4
742,2

68,6
1,2
67,4
13,9
82,4

714,4
297,7
416,7
110,2
824,7

16,4
2,5
13,9
357,6
373,9

730,8
300,2
430,6
467,8
1.198,6

61,0
25,0
35,9
39,0
100,0

SULAWESI TENGAH
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

605,2
487,8
117,4
71,1
676,2

1.382,0
1.005,7
376,3
108,0
1.489,9

1.371,6
812,5
559,0
104,8
1.476,3

359,2
197,8
161,4
141,4
500,6

3.717,9
2.503,9
1.214,1
425,2
4.143,1

196,1
82,9
113,2
55,7
251,9

3.914,0
2.586,8
1.327,3
480,9
4.394,9

686,5
183,8
502,8
955,5
1.642,1

4.600,6
2.770,6
1.830,0
1.436,4
6.037,0

76,2
45,9
30,3
23,8
100,0

SULAWESI TENGGARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

138,9
19,6
119,2
0,0
144,1
282,9

886,9
498,5
388,4
0,0
194,6
1.081,5

381,6
144,1
237,5
85,3
466,9

305,6
49,7
253,4
2,5
96,0
401,6

1.712,8
711,9
998,5
2,5
520,0
2.232,8

63,8
10,8
52,8
0,2
29,8
93,6

1.776,6
722,7
1.051,3
2,6
549,8
2.326,4

165,3
10,4
154,5
0,5
1.147,0
1.312,3

1.941,9
733,1
1.205,8
3,1
1.696,8
3.638,7

53,4
20,1
33,1
0,1
46,6
100,0

0,0
0,0
1,3
1,3

491,8
234,7
257,1
186,1
677,9

286,2
89,8
196,4
75,6
361,8

32,0
12,3
19,6
33,0
65,0

809,9
336,8
473,1
296,0
1.105,9

12,5
0,0
12,5
67,2
79,7

822,5
336,8
485,6
363,2
1.185,7

38,0
0,0
37,9
455,5
493,4

860,4
336,9
523,6
818,7
1.679,1

51,2
20,1
31,2
48,8
100,0

SULAWESI BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
26

27

28

Ket

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PROVINSI
2
SULAWESI SELATAN
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

184,3
105,6
78,0
0,6
60,2
244,5

833,4
380,6
450,6
2,2
399,3
1.232,7

362,2
122,9
231,3
8,0
132,7
494,8

37,9
1,8
34,8
1,3
86,1
124,0

1.417,8
610,9
794,8
12,2
678,2
2.096,0

10,7
5,0
5,7
12,3
23,0

1.428,5
615,9
800,5
12,2
690,5
2.119,0

89,4
11,2
74,9
3,3
2.219,8
2.309,3

1.518,0
627,1
875,3
15,5
2.910,3
4.428,3

34,3
14,2
19,8
0,4
65,7
100,0

SULAWESI
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

1.320,1
862,6
456,9
0,6
326,8
1.646,9

3.886,6
2.282,5
1.601,8
2,2
980,7
4.867,3

2.789,8
1.305,0
1.476,8
8,0
479,1
3.268,9

828,1
283,0
541,3
3,8
419,5
1.247,6

8.824,6
4.733,2
4.076,8
14,6
2.206,1
11.030,7

364,3
100,0
264,2
0,2
181,2
545,5

9.188,9
4.833,2
4.341,0
14,8
2.387,3
11.576,2

1.055,4
220,5
831,1
3,8
5.799,2
6.854,6

10.244,3
5.053,6
5.172,1
18,6
8.186,5
18.430,8

55,6
27,4
28,1
0,1
44,4
100,0

BALI
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

12,8
3,6
8,7
0,6
10,0
22,9

70,6
39,6
30,6
0,4
25,2
95,8

3,0
0,0
1,9
1,0
3,7
6,7

0,4
0,0
0,0
0,4
1,5
1,9

86,8
43,2
41,3
2,4
40,4
127,3

86,8
43,2
41,3
2,4
40,4
127,3

16,5
0,5
15,9
0,1
423,8
440,3

103,4
43,7
57,2
2,5
464,2
567,6

18,2
7,7
10,1
0,4
81,8
100,0

74,0
46,2
27,4
0,5
94,0
168,0

353,2
254,1
98,9
0,2
77,2
430,5

225,2
126,3
98,8
0,0
61,5
286,7

70,3
23,9
45,8
0,6
80,3
150,6

722,8
450,5
270,9
1,4
313,1
1.035,8

722,8
450,5
270,9
1,4
313,1
1.035,8

71,2
15,6
54,4
1,2
871,8
942,9

793,9
466,1
325,2
2,6
1.184,8
1.978,8

40,1
23,6
16,4
0,1
59,9
100,0

NUSA TENGGARA BARAT


A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1
29

30

31

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

NUSA TENGGARA TIMUR


A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

49,4
22,5
26,8
178,6
228,0

382,1
67,7
314,1
0,2
349,2
731,2

134,2
8,8
125,4
63,0
197,3

218,5
18,1
200,4
209,8
428,4

784,2
117,1
666,8
0,2
800,6
1.584,8

16,4
1,1
15,3
85,4
101,8

800,6
118,2
682,2
0,2
886,1
1.686,6

987,9
58,4
929,2
0,3
1.983,1
2.971,0

1.788,4
176,6
1.611,3
0,5
2.869,2
4.657,6

38,4
3,8
34,6
0,0
61,6
100,0

BALI NUSATENGGARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

136,3
72,3
62,9
1,1
282,6
418,9

805,9
361,4
443,6
0,9
451,6
1.257,5

362,4
135,1
226,1
1,1
128,3
490,7

289,2
42,0
246,3
1,0
291,6
580,9

1.593,8
610,8
979,0
4,0
1.154,1
2.747,9

16,4
1,1
15,3
0,0
85,4
101,8

1.610,2
611,8
994,3
4,0
1.239,6
2.849,7

1.075,5
74,5
999,5
1,5
3.278,7
4.354,3

2.685,7
686,4
1.993,8
5,6
4.518,3
7.204,0

37,3
9,5
27,7
0,1
62,7
100,0

MALUKU UTARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

202,6
74,7
127,9
16,0
218,6

498,0
159,7
338,0
0,4
85,9
584,0

598,7
143,3
450,3
5,0
68,5
667,2

371,9
38,5
313,3
20,1
110,4
482,3

1.671,1
416,2
1.229,5
25,5
280,9
1.952,0

405,3
40,6
359,5
5,2
162,3
567,6

2.076,4
456,8
1.589,0
30,6
443,2
2.519,6

159,0
8,8
150,2
789,0
948,0

2.235,4
465,6
1.739,2
30,6
1.232,1
3.467,6

64,5
13,4
50,2
0,9
35,5
100,0

MALUKU
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

389,9
134,4
255,5
25,7
415,6

500,5
110,4
390,1
123,6
624,1

801,4
20,8
780,6
109,1
910,5

495,1
93,2
401,9
189,2
684,3

2.186,9
358,8
1.828,1
447,5
2.634,5

858,2
179,1
679,1
786,9
1.645,1

3.045,1
537,9
2.507,2
1.234,5
4.279,6

9,1
0,9
8,2
22,5
31,6

3.054,3
538,8
2.515,5
1.256,9
4.311,2

70,8
12,5
58,3
29,2
100,0

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1

32

33

Ket

PROVINSI
2

KSA-KPA
3

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

TOTAL
HPK

Jumlah

APL
10

Jumlah

11

12

MALUKU
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

592,5
209,1
383,4
0,0
41,7
634,2

998,5
270,1
728,1
0,4
209,5
1.208,0

1.400,1
164,1
1.231,0
5,0
177,6
1.577,7

867,0
131,7
715,2
20,1
299,6
1.166,5

3.858,1
775,0
3.057,6
25,5
728,4
4.586,5

1.263,5
219,8
1.038,6
5,2
949,2
2.212,8

5.121,6
994,8
4.096,2
30,6
1.677,6
6.799,2

168,1
9,7
158,5
0,0
811,5
979,6

5.289,7
1.004,5
4.254,6
30,6
2.489,1
7.778,8

68,0
12,9
54,7
0,4
32,0
100,0

PAPUA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

5.663,3
5.041,7
621,6
1.089,9
6.753,2

6.532,5
5.708,9
823,5
0
1.348,6
7.881,1

4.820,2
3.978,4
841,8
1.148,3
5.968,5

3.947,5
2.641,2
1.306,2
0,1
791,9
4.739,4

20.963,6
17.370,2
3.593,2
0,2
4.378,7
25.342,2

2.896,2
1.745,2
1.149,3
1,7
1.213,1
4.109,3

23.859,7
19.115,4
4.742,5
1,9
5.591,8
29.451,5

1.100,3
790,4
309,8
0,0
1.275,8
2.376,1

24.960,0
19.905,8
5.052,3
1,9
6.867,5
31.827,6

78,4
62,5
15,9
0,0
21,6
100,0

PAPUA BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

1.654,7
1.549,1
105,6
86,5
1.741,3

1.547,7
1.370,7
177,0
104,1
1.651,8

1.267,4
933,5
333,9
581,9
1.849,2

1.719,0
1.012,3
706,7
125,0
1.844,0

6.188,9
4.865,6
1.323,3
897,5
7.086,4

2.089,3
1.080,2
1.009,1
202,2
2.291,5

8.278,1
5.945,8
2.332,4
1.099,7
9.377,9

158,8
78,4
80,4
119,6
278,4

8.437,0
6.024,2
2.412,8
1.219,3
9.656,2

87,4
62,4
25,0
12,6
100,0

PAPUA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

7.318,1
6.590,8
727,3
0,0
1.176,4
8.494,5

8.080,3
7.079,7
1.000,5
0,1
1.452,7
9.532,9

6.087,6
4.911,9
1.175,7
0,0
1.730,1
7.817,7

5.666,5
3.653,4
2.012,9
0,1
917,0
6.583,4

27.152,4
22.235,8
4.916,4
0,2
5.276,2
32.428,6

4.985,5
2.825,3
2.158,4
1,7
1.415,3
6.400,8

32.137,9
25.061,2
7.074,9
1,9
6.691,5
38.829,4

1.259,1
868,8
390,3
0,0
1.395,3
2.654,4

33.397,0
25.930,0
7.465,1
1,9
8.086,8
41.483,8

80,5
62,5
18,0
0,0
19,5
100,0

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2012 (Ribu Ha)
NO.
1

PENUTUPAN LAHAN
2
INDONESIA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total

Ket

KSA-KPA
3

17.225,5
12.795,1
4.294,4
135,9
4.832,4
22.057,9

HL
4

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

23.224,0
14.683,7
8.235,8
304,5
7.164,4
30.388,4

22.465,2
9.757,8
12.155,9
551,5
5.442,7
27.907,8

17.770,8
4.760,5
11.077,1
1.933,2
12.397,4
30.168,2

80.685,6
41.997,2
35.763,2
2.925,2
29.836,8
110.522,4

TOTAL
HPK

Jumlah

8.367,4
3.188,7
5.059,6
119,1
9.496,0
17.863,4

89.052,9
45.185,8
40.822,7
3.044,4
39.332,8
128.385,8

APL
10

9.019,8
1.524,0
5.606,4
1.889,3
50.435,3
59.455,1

: Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan Tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan Tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan Tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dgn lingkungan sekitarnya.

Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 2012, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan serta TGHK per Desember 2012,

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan

Jumlah

11

12

98.072,7
46.709,8
46.429,1
4.933,7
89.768,2
187.840,9

52,2
24,9
24,7
2,6
47,8
100,0

TABEL 3.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI ACEH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

554,2
123,4
4,6
86,1
2,6
5,7
776,5

654,1
964,8
0,3
4,8
1,9
1.625,9

0,1
25,5
25,6

7,1
317,5
7,3
34,8
366,6

1.215,5
1.431,1
4,6
86,4
14,8
42,3
2.794,7

1.215,5
1.431,1
4,6
86,4
14,8
42,3
2.794,7

1,4
287,1
4,3
39,6
5,9
15,8
354,2

1.216,9
1.718,1
8,9
126,0
20,7
58,2
3.148,8

16,9
15,9
6,9
3,7
12,7
1,1
3,1
15,8
0,0
0,0
76,1

121,1
2,9
12,0
3,4
16,8
31,1
15,7
10,4
5,1
0,2
0,0
218,6

7,2
1,5
0,6
1,5
1,0
0,0
11,7

102,6
4,6
54,5
2,9
20,5
20,3
6,1
21,0
2,1
0,0
234,7

247,8
23,3
75,0
10,1
50,6
53,9
25,8
31,4
22,9
0,2
0,0
0,0
541,1

247,8
23,3
75,0
10,1
50,6
53,9
25,8
31,4
22,9
0,2
0,0
0,0
541,1

436,5
93,8
44,0
164,3
303,6
501,3
289,8
44,9
33,9
0,4
21,3
0,8
0,3
1.934,8

684,3
117,1
119,0
174,3
354,2
555,2
315,7
76,3
56,8
0,4
21,5
0,8
0,3
2.475,9

852,6

1.844,5

37,3

601,3

3.335,7

3.335,7

2.289,0

5.624,7

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.2 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

322,5
90,6
1,1
0,3
414,4

200,4
307,2
0,0
4,1
1,2
10,2
38,0
561,2

52,6
611,5
0,1
21,5
2,6
17,6
705,8

27,8
169,7
0,1
31,2
4,1
62,4
295,2

603,3
1.178,9
0,1
56,8
1,2
17,9
118,3
1.976,6

0,3
1,2
0,4
1,8

603,3
1.179,1
0,1
58,0
1,2
17,9
118,7
1.978,4

6,5
118,2
1,6
27,7
0,3
5,2
21,2
180,8

609,8
1.297,3
1,8
85,7
1,5
23,1
139,9
2.159,2

26,9
6,7
3,5
13,4
3,3
0,7
2,9
5,3
0,1
0,1
62,6

203,0
8,5
7,9
349,2
90,2
15,8
4,2
55,4
1,5
0,5
736,2

49,6
3,4
9,1
81,4
15,6
4,2
1,7
7,7
0,4
0,4
173,4

78,4
18,2
222,0
248,4
48,5
1,1
18,2
12,5
89,9
1,5
2,0
740,5

357,9
36,7
242,4
692,3
157,5
1,1
38,9
21,3
158,2
3,5
2,9
1.712,8

0,8
0,0
13,3
28,9
1,1
5,0
0,9
0,9
0,0
50,9

358,7
36,7
255,8
721,2
158,6
1,1
43,9
22,2
159,1
3,5
2,9
1.763,7

203,0
36,1
1.064,4
1.385,2
110,8
0,5
233,0
11,7
87,8
76,4
6,6
0,9
3.216,4

561,7
72,8
1.320,2
2.106,4
269,4
1,6
276,9
33,9
246,9
79,9
9,5
0,9
4.980,1

477,1

1.297,3

879,3

1.035,7

3.689,4

52,8

3.742,1

3.397,2

7.139,3

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.3 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI RIAU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

71,0
47,6
49,7
146,2
6,1
4,3
325,0

25,3
78,7
0,7
7,1
0,0
0,1
112,0

65,1
327,6
28,9
192,0
4,3
85,4
242,1
945,4

0,9
18,0
558,0
5,5
207,7
789,9

161,4
454,8
97,3
903,3
4,3
97,0
454,2
2.172,4

6,0
47,2
2,2
247,6
1,7
79,5
87,6
471,7

167,4
502,0
99,5
1.150,9
6,0
176,5
541,8
2.644,1

167,4
502,0
99,5
1.150,9
6,0
176,5
541,8
2.644,1

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian Lahan Kering dan Sem
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

20,2
24,2
23,6
9,6
3,1
7,9
4,7
0,1
30,6
124,0

43,6
43,5
51,7
1,6
81,1
20,0
0,1
0,2
0,3
242,1

228,5
107,5
0,3
217,6
49,5
70,7
1,0
12,9
0,9
68,0
7,8
2,9
2,5
0,1
770,1

87,6
329,7
326,6
48,7
69,3
10,4
181,2
10,6
3,4
8,5
0,1
1.076,2

379,9
504,9
0,3
619,5
109,4
224,2
1,0
23,3
0,9
277,1
23,1
6,6
41,9
0,2
2.212,4

295,9
513,8
0,0
1.650,0
254,4
563,3
7,0
211,1
2,0
170,9
9,8
100,8
1,1
0,7
3.780,7

675,8
1.018,7
0,4
2.269,5
363,9
787,5
8,0
234,4
2,9
448,0
32,9
107,5
43,0
0,8
5.993,1

675,8
1.018,7
0,4
2.269,5
363,9
787,5
8,0
234,4
2,9
448,0
32,9
107,5
43,0
0,8
5.993,1

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

449,0

354,1

1.715,5

1.866,1

4.384,8

4.252,4

8.637,2

8.637,2

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.4 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

390,7
298,9
0,8
0,0
690,4

178,2
414,6
0,3
2,4
3,1
0,5
0,1
599,2

6,7
167,7
0,2
174,6

2,8
208,5
1,2
8,8
2,5
0,7
3,5
228,0

578,4
1.089,8
1,5
11,2
6,4
1,1
3,7
1.692,1

5,1
68,0
22,1
1,5
0,0
96,7

583,5
1.157,8
1,5
33,3
7,9
1,1
3,7
1.788,8

6,7
116,2
0,0
6,6
5,3
0,7
1,9
137,5

590,2
1.274,0
1,6
39,9
13,2
1,8
5,6
1.926,3

22,2
0,2
1,2
14,9
39,3
0,8
0,5
0,3
79,3

59,6
2,5
9,1
30,7
82,9
4,9
2,8
0,0
0,4
192,9

23,4
5,6
8,2
16,0
0,3
4,8
0,1
0,0
58,6

25,5
4,1
21,4
29,4
43,1
0,1
1,0
6,4
0,8
0,1
0,6
132,4

130,7
6,8
37,3
83,2
181,3
0,1
7,1
14,5
0,9
0,8
0,6
463,2

19,7
9,0
14,9
17,2
26,5
1,2
2,0
0,0
90,6

150,4
15,9
52,2
100,4
207,9
0,1
8,3
16,4
0,9
0,8
0,6
553,8

118,7
23,5
434,8
380,9
441,9
3,9
251,8
15,9
1,2
27,7
0,6
0,5
1.701,5

269,1
39,4
487,0
481,3
649,8
4,0
260,2
32,3
2,1
28,4
1,2
0,5
2.255,3

769,7

792,1

233,2

360,4

2.155,4

187,3

2.342,7

1.838,9

4.181,6

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.5 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAMBI DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

104,8
326,9
79,0
36,4
2,2
0,0
549,3

2,6
69,0
17,0
32,4
1,1
122,1

13,3
99,5
27,4
21,9
0,0
162,0

20,0
197,9
11,2
44,2
273,2

140,6
693,2
123,3
101,8
2,2
45,4
1.106,6

0,1
0,1
0,2

140,6
693,3
123,3
101,8
2,2
45,5
1.106,8

2,5
137,0
0,1
21,2
2,2
10,4
173,3

143,2
830,3
123,4
123,0
4,4
55,8
1.280,1

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

12,9
45,1
8,5
5,8
47,6
0,0
3,5
0,6
11,8
0,2
0,7
136,8

4,6
23,5
1,4
2,4
20,1
0,8
4,4
0,0
0,6
57,8

14,5
9,6
5,3
2,4
54,0
0,0
13,5
0,0
0,2
99,4

54,0
39,5
42,8
18,7
330,5
0,1
0,2
206,1
0,5
1,6
1,7
695,7

86,0
117,7
58,0
29,3
452,2
0,1
4,6
0,6
235,8
0,5
1,8
3,2
989,7

0,2
0,1
7,6
3,1
0,3
11,3

86,2
117,8
65,5
29,3
455,3
0,1
4,6
0,6
236,1
0,5
1,8
3,2
1.001,0

99,0
143,5
0,3
351,6
191,5
1.427,5
26,6
66,8
1,5
91,7
4,1
72,3
25,8
0,1
2.502,2

185,2
261,2
0,3
417,1
220,8
1.882,9
26,7
71,3
2,1
327,9
4,6
74,1
28,9
0,1
3.503,2

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

686,1

179,9

261,5

968,9

2.096,4

11,4

2.107,8

2.675,5

4.783,3

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.6 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROV. SUMATERA SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

206,4
59,6
26,8
63,7
19,9
3,5
379,9

65,5
114,0
7,3
25,0
31,2
6,7
249,7

12,8
20,7
8,0
41,5

0,6
38,4
8,1
99,1
2,1
4,1
182,9
335,4

285,2
232,7
8,1
133,2
90,8
55,2
201,2
1.006,5

0,0
1,6
3,2
0,2
5,0

285,2
234,3
8,1
136,5
90,8
55,2
201,4
1.011,5

0,4
51,3
0,0
20,1
3,1
7,8
33,1
116,0

285,7
285,6
8,1
156,6
93,9
63,0
234,5
1.127,5

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

38,1
85,7
50,2
4,7
27,3
98,8
1,5
2,0
34,8
0,7
0,7
4,8
349,5

75,9
26,2
9,5
3,9
18,6
137,8
13,0
48,5
2,2
0,3
3,1
2,7
341,8

82,5
7,0
0,5
5,1
9,1
85,5
0,1
0,2
3,6
0,5
1,2
195,3

240,5
152,8
68,7
151,4
147,1
343,5
5,5
34,7
7,7
150,1
4,5
7,4
36,9
1.351,0

437,0
271,7
129,0
165,2
202,2
665,7
5,6
49,3
58,2
190,7
6,0
12,5
44,4
2.237,6

8,3
69,0
7,1
33,9
59,9
119,1
2,2
4,3
0,7
18,0
4,0
9,3
18,4
354,2

445,3
340,7
136,2
199,1
262,2
784,7
7,7
53,6
58,9
208,6
10,0
21,8
62,8
2.591,8

204,1
548,0
126,5
698,4
341,4
1.962,8
42,1
352,5
14,2
154,4
15,2
139,1
65,1
0,2
4.664,1

649,5
888,7
262,7
897,5
603,6
2.747,6
49,9
406,1
73,1
363,0
25,3
160,9
127,9
0,2
7.255,9

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

729,4

591,5

236,8

1.686,3

3.244,1

359,3

3.603,3

4.780,1

8.383,4

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.7 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROV. KEP. BANGKA BELITUNG DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

6,2
2,4
0,1
2,6
11,3

34,9
3,4
5,5
14,3
8,6
66,7

0,5
61,2
10,6
33,9
2,4
4,5
113,1

0,5
102,4
16,4
39,4
16,8
15,6
191,1

0,0
0,0
0,0

0,5
102,4
16,4
39,4
16,8
15,6
191,1

0,5
27,8
2,0
10,1
3,4
14,6
58,5

1,0
130,2
18,4
49,5
20,2
30,2
249,6

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

8,3
0,3
1,3
0,0
12,6
0,4
0,8
0,3
24,1

44,0
6,2
3,6
2,9
3,2
27,1
0,0
0,1
19,9
9,2
1,9
0,7
118,8

112,1
28,5
1,5
3,4
13,5
96,9
2,5
23,4
34,3
2,7
1,3
319,9

164,4
35,0
5,1
7,6
16,7
136,5
2,5
0,0
0,1
43,6
44,3
4,9
2,0
462,8

0,2
0,1
0,0
0,1
0,2
0,0
0,0
0,7

164,6
35,1
5,1
7,6
16,8
136,6
2,5
0,0
0,1
43,9
44,3
4,9
2,0
463,5

224,5
31,3
6,5
121,0
36,8
383,0
1,2
0,3
44,8
69,5
24,5
8,1
0,1
951,6

389,0
66,4
11,6
128,7
53,6
519,6
2,5
1,2
0,4
88,7
113,8
29,4
10,1
0,1
1.415,1

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

35,5

185,5

432,9

653,9

0,7

654,6

1.010,1

1.664,7

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.8 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BENGKULU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

296,2
78,9
0,4
0,9
0,3
376,7

100,5
76,3
176,7

26,7
97,1
123,8

2,8
10,8
13,7

426,1
263,1
0,4
0,9
0,3
690,9

1,0
0,0
1,1

426,1
264,1
0,4
0,9
0,4
692,0

2,2
57,9
2,5
0,4
0,4
7,5
70,8

428,3
322,1
2,5
0,8
1,2
7,9
762,8

10,0
0,8
0,4
3,7
1,2
67,8
0,4
1,5
0,7
86,2

13,3
0,0
0,8
0,1
55,6
4,0
0,1
0,1
74,0

10,9
2,6
1,8
31,2
1,4
1,3
0,2
49,5

0,6
0,4
0,2
10,2
0,0
0,5
0,2
12,2

34,8
0,8
0,4
7,4
3,3
164,8
5,9
3,5
1,2
222,0

0,6
10,1
0,0
10,7

34,8
0,8
0,4
8,0
3,3
174,9
5,9
3,5
1,2
232,7

137,7
1,2
0,3
143,3
42,6
629,2
40,2
0,3
10,3
0,2
10,3
0,2
0,1
1.015,9

172,6
2,0
0,7
151,3
45,8
804,1
46,1
0,3
13,8
0,2
11,5
0,2
0,1
1.248,6

463,0

250,7

173,3

25,9

912,9

11,8

924,6

1.086,7

2.011,4

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.9 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI LAMPUNG DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

120,9
83,2
52,1
1,1
257,2

3,2
46,6
0,1
49,9

10,0
4,5
14,5

25,8
25,8

134,1
134,3
52,1
1,1
25,8
347,5

134,1
134,3
52,1
1,1
25,8
347,5

0,7
14,4
0,2
0,5
7,7
23,5

134,8
148,7
52,3
1,1
0,5
33,6
371,0

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

33,5
40,7
46,5
0,1
9,7
73,4
0,1
0,3
0,5
204,8

30,0
5,8
0,5
33,2
194,3
1,4
1,2
0,0
1,2
267,7

11,5
7,4
18,9

22,6
29,2
13,7
13,0
53,7
20,4
0,2
0,6
6,1
6,1
0,2
165,9

97,7
75,7
60,7
13,1
96,5
295,5
1,7
1,8
6,4
7,8
0,2
657,3

97,7
75,7
60,7
13,1
96,5
295,5
1,7
1,8
6,4
7,8
0,2
657,3

128,9
149,9
63,7
162,3
813,0
685,2
0,0
52,3
34,2
7,3
0,4
219,6
0,3
2.317,1

226,5
225,5
124,4
175,4
909,6
980,8
0,0
54,0
36,0
13,7
0,4
227,4
0,5
2.974,3

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

462,0

317,6

33,4

191,7

1.004,7

1.004,7

2.340,6

3.345,3

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.10 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

0,0
0,0
0,0

23,1
0,3
23,4

0,2
102,0
1,3
6,6
4,6
20,1
1,3
136,0

0,2
125,2
1,3
6,6
4,6
20,3
1,3
159,4

1,6
77,5
3,2
15,2
10,2
32,9
1,8
142,4

1,8
202,7
4,5
21,7
14,7
53,2
3,1
301,8

1,8
202,7
4,5
21,7
14,7
53,2
3,1
301,8

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

0,7
0,0
0,3
1,0
0,1
0,0
0,0
2,2

10,7
0,2
3,6
2,0
1,5
1,4
0,2
19,6

54,7
6,4
5,4
10,1
25,8
0,0
6,4
2,1
6,5
2,3
0,4
120,1

66,0
6,6
5,4
14,0
28,9
0,0
8,0
3,5
6,7
2,3
0,4
141,9

149,0
21,1
0,6
10,6
39,7
93,4
0,0
0,5
28,0
7,6
17,6
6,9
0,3
375,3

215,0
27,7
0,6
16,0
53,7
122,2
0,0
0,5
36,0
11,1
24,3
9,2
0,7
517,1

215,0
27,7
0,6
16,0
53,7
122,2
0,0
0,5
36,0
11,1
24,3
9,2
0,7
517,1

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

2,2

43,0

256,0

301,3

517,7

818,9

818,9

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.11 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BANTEN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

7,5
61,4
2,8
20,6
92,3

0,8
3,7
3,1
7,5

0,1
6,4
25,0
31,5

0,9
8,6
9,5

8,4
72,3
2,8
57,3
140,8

8,4
72,3
2,8
57,3
140,8

0,0
3,6
0,4
26,8
30,9

8,4
75,9
3,3
84,1
171,7

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

7,9
2,1
2,1
1,7
6,1
0,5
0,2
20,7

0,1
0,3
0,2
1,6
1,2
0,7
0,6
0,0
0,0
4,8

1,2
0,7
2,1
7,5
3,4
2,8
0,2
18,0

0,4
1,2
4,2
10,6
0,6
0,5
0,0
17,5

9,7
4,4
8,6
21,4
11,3
0,7
4,4
0,4
0,0
61,0

9,7
4,4
8,6
21,4
11,3
0,7
4,4
0,4
0,0
61,0

12,6
33,2
79,7
252,0
240,0
13,2
5,4
68,8
1,6
706,6

22,3
37,5
88,4
273,4
251,3
13,9
9,8
69,2
1,6
767,6

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

113,0

12,4

49,4

27,0

201,8

201,8

737,5

939,3

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.12 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI DKI JAKARTA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

0,1
0,1

0,0
0,0

0,0
0,0

0,1
0,1

0,1
0,1

0,1
0,1

0,2
0,2

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

0,1
0,1
0,1
0,0
0,2

0,0
0,0
0,0

0,1
0,1
0,2

0,1
0,2
0,1
0,1
0,4

0,1
0,2
0,1
0,1
0,4

0,1
2,1
1,0
3,9
0,5
0,1
60,3
1,9
70,0

0,2
2,1
1,0
3,9
0,7
0,2
60,4
1,9
70,4

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

0,3

0,0

0,2

0,5

0,5

70,1

70,6

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman

baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.13 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

8,3
55,8
36,9
101,0

4,8
59,1
103,5
167,4

2,5
14,2
97,2
113,9

15,0
0,0
77,3
92,3

15,6
144,1
0,0
314,9
474,6

15,6
144,1
0,0
314,9
474,6

0,1
15,8
1,4
157,1
174,5

15,7
159,9
1,5
472,0
649,1

2,0
2,0
9,8
11,6
3,3
0,0
1,8
0,7
31,2

5,2
8,5
26,7
34,1
14,2
32,1
1,9
1,3
123,9

4,5
5,6
26,8
27,5
7,3
4,1
0,1
0,5
76,3

5,1
6,5
46,8
26,7
20,5
3,0
0,1
1,8
110,6

16,8
22,7
110,0
99,8
45,2
32,2
10,8
0,2
4,4
342,0

16,8
22,7
110,0
99,8
45,2
32,2
10,8
0,2
4,4
342,0

19,0
146,1
731,3
565,6
916,0
41,7
8,2
0,6
303,5
0,0
0,3
2.732,4

35,7
168,8
841,4
665,5
961,2
73,9
19,0
0,8
307,9
0,0
0,3
3.074,4

132,2

291,3

190,2

203,0

816,6

816,6

2.906,9

3.723,5

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.14 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

2,7
7,9
10,6

0,1
19,7
47,9
67,7

27,4
132,8
160,2

1,4
7,5
259,6
268,5

0,1
51,1
7,5
448,3
507,1

0,1
51,1
7,5
448,3
507,1

14,2
2,1
594,2
610,5

0,1
65,4
9,6
1.042,5
1.117,6

0,0
0,0
1,1
1,9
0,2
2,3
0,1
5,8

1,6
0,0
3,3
10,3
0,6
0,8
0,1
16,8

0,2
0,0
6,6
13,5
3,0
0,1
0,4
23,7

5,8
0,0
0,7
13,9
34,5
35,9
0,4
2,6
0,0
93,8

7,7
0,0
0,8
24,9
60,3
39,7
3,5
3,2
0,0
140,1

7,7
0,0
0,8
24,9
60,3
39,7
3,5
3,2
0,0
140,1

29,9
0,0
22,2
250,9
424,0
1.016,4
54,2
3,1
400,7
0,2
2.201,5

37,6
0,0
23,0
275,7
484,3
1.056,1
54,2
6,6
403,8
0,2
2.341,6

16,4

84,4

183,9

362,4

647,1

647,1

2.812,0

3.459,1

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman

baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.15 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI DI YOGYAKARTA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

0,1
0,3
0,4

0,4
0,6
1,0

10,4
10,4

0,5
11,4
11,8

0,5
11,4
11,8

0,1
26,7
26,9

0,6
38,1
38,7

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

0,1
0,4
0,0
0,1
0,5

0,0
0,1
0,6
0,2
0,2
1,0

0,6
2,5
0,0
0,3
3,4

0,0
0,8
3,4
0,0
0,2
0,5
5,0

0,0
0,8
3,4
0,0
0,2
0,5
5,0

2,5
34,1
131,1
61,0
1,1
47,6
0,4
277,9

2,5
34,9
134,5
61,0
1,3
48,2
0,4
282,9

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

0,9

2,1

13,9

16,8

16,8

304,7

321,6

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman

baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.16 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA TIMUR DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

105,8
93,3
1,0
0,4
9,9
210,5

110,7
74,4
5,6
1,1
81,0
272,8

35,0
26,9
3,8
2,1
542,0
609,7

251,5
194,6
10,4
3,6
632,9
1.092,9

251,5
194,6
10,4
3,6
632,9
1.092,9

38,1
93,2
0,1
7,3
14,9
779,2
932,8

289,5
287,8
0,1
17,7
18,5
1.412,1
2.025,7

10,2
3,0
1,1
1,7
0,3
0,3
0,0
3,2
0,1
0,0
19,7

48,9
0,6
5,9
6,4
4,1
1,2
0,8
3,4
0,0
0,2
0,4
72,0

23,1
0,2
0,2
36,2
42,3
23,1
26,4
0,7
11,5
0,8
8,0
0,4
0,1
173,1

82,2
0,2
3,8
43,2
50,4
27,4
27,9
1,5
18,1
0,8
8,3
0,9
0,1
264,7

82,2
0,2
3,8
43,2
50,4
27,4
27,9
1,5
18,1
0,8
8,3
0,9
0,1
264,7

57,2
0,1
0,7
96,2
525,7
327,3
1.093,9
68,8
9,5
0,4
341,4
1,1
2,5
2.524,7

139,4
0,3
4,5
139,3
576,1
354,7
1.121,8
70,3
27,6
1,2
349,7
2,0
2,6
2.789,5

230,1

344,7

782,8

1.357,6

1.357,6

3.457,5

4.815,2

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.17 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1.000,7
139,3
109,8
1,3
1.251,1

979,9
625,8
3,2
119,0
60,0
1.787,8

411,5
1.287,1
5,3
92,4
26,3
1.822,5

16,9
255,8
6,1
444,2
5,7
7,8
736,5

2.408,9
2.307,9
14,5
765,5
93,2
7,8
5.597,9

1,3
61,3
2,1
211,1
0,0
275,7

2.410,2
2.369,2
16,6
976,5
93,3
7,8
5.873,6

7,0
204,2
9,9
408,1
0,0
21,4
3,7
654,3

2.417,3
2.573,4
26,5
1.384,6
0,0
114,7
11,4
6.527,9

37,2
41,7
0,7
4,6
24,7
1,2
0,1
40,0
0,3
0,1
56,1
206,6

60,7
53,6
13,2
6,4
363,3
7,4
4,0
5,8
1,6
0,8
2,5
519,2

55,4
35,5
4,2
1,7
518,8
6,8
1,1
0,0
0,0
623,5

73,5
250,5
98,3
21,4
947,7
0,4
1,3
0,1
107,5
19,8
2,1
6,7
1.529,2

226,8
381,2
116,4
34,1
1.854,4
0,4
9,9
4,2
160,1
22,7
2,9
65,4
2.878,6

23,6
55,9
27,8
6,6
95,1
0,5
2,9
0,0
14,1
7,0
0,1
5,0
238,6

250,4
437,1
144,1
40,7
1.949,5
1,0
12,8
4,2
174,2
29,8
3,0
70,4
3.117,2

214,1
343,8
663,8
187,4
2.919,1
11,4
188,3
5,5
261,3
69,0
35,1
28,7
0,1
4.927,4

464,5
780,9
807,9
228,0
4.868,6
12,4
201,1
9,7
435,5
98,8
38,1
99,0
0,1
8.044,6

1.457,7

2.307,0

2.446,0

2.265,8

8.476,5

514,4

8.990,8

5.581,6

14.572,5

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.18 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

9,0
44,9
0,8
9,8
34,7
6,1
105,2

38,1
325,0
7,0
370,1

2,1
92,1
0,7
94,9

0,3
190,4
2,1
0,0
1,1
50,1
244,1

49,5
652,4
2,9
9,9
35,7
63,9
814,3

0,6
3,3
0,1
3,2
7,2

49,5
653,0
6,2
9,9
35,9
67,1
821,5

22,2
4,1
3,2
15,8
43,2
88,5

49,5
675,2
10,4
13,0
51,6
110,3
910,0

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

49,6
13,1
5,2
9,2
13,9
0,5
10,1
4,8
0,9
0,6
0,1
108,1

71,7
0,9
0,6
15,0
64,6
1,3
0,9
1,3
0,0
0,0
156,4

10,9
0,4
0,9
17,7
0,1
0,7
0,9
31,7

210,5
5,6
40,2
67,8
153,8
0,7
0,3
0,3
13,5
24,9
0,4
518,1

342,7
19,7
46,5
92,9
250,1
0,7
2,3
10,5
19,9
28,0
1,1
0,1
814,3

16,7
14,9
18,2
36,0
19,3
0,0
8,8
0,1
23,3
4,9
0,2
1,8
144,2

359,3
34,6
64,6
128,9
269,4
0,8
11,0
10,5
43,2
32,9
1,2
1,9
958,5

160,5
114,1
0,0
233,6
593,8
302,0
7,8
270,2
12,8
57,6
31,6
31,7
15,6
0,2
1.831,7

519,8
148,7
0,0
298,3
722,7
571,4
8,6
281,2
23,4
100,8
64,5
32,9
17,5
0,2
2.790,2

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

213,3

526,4

126,7

762,2

1.628,6

151,4

1.780,0

1.920,2

3.700,2

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.19 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

160,4
19,3
7,5
357,4
0,5
0,9
546,0

263,4
165,4
153,0
0,4
3,9
0,0
586,1

460,8
2.411,3
25,7
8,0
2.905,7

40,4
1.929,5
21,8
757,4
4,9
91,8
2.845,7

925,0
4.525,4
29,2
1.293,4
0,9
9,6
99,8
6.883,5

2,9
358,5
3,9
349,9
0,9
0,8
18,8
735,7

928,0
4.884,0
33,2
1.643,3
1,8
10,4
118,6
7.619,3

2,5
76,9
0,4
41,7
0,1
4,2
18,0
143,9

930,4
4.960,9
33,6
1.685,0
2,0
14,6
136,6
7.763,2

42,9
777,6
7,8
3,9
0,9
0,1
0,1
53,9
0,6
2,3
172,3
1.062,3

49,8
529,6
15,6
2,1
27,4
20,4
0,1
47,1
1,1
1,3
65,5
759,9

183,7
44,3
61,2
1,7
90,4
0,1
3,6
6,9
10,2
2,7
6,9
411,7

398,3
271,8
0,0
125,0
7,0
120,7
1,6
7,6
0,5
36,9
17,6
1,2
47,9
1.036,1

674,7
1.623,3
0,0
209,6
14,7
239,4
1,7
31,7
0,8
144,8
29,5
7,4
292,6
3.270,1

633,6
371,3
285,9
35,3
253,8
3,6
31,1
0,0
85,4
18,2
13,7
75,9
1.807,8

1.308,2
1.994,6
0,0
495,5
50,1
493,2
5,3
62,7
0,8
230,2
47,7
21,1
368,5
5.077,9

440,5
500,9
593,8
63,1
333,2
39,9
260,3
1,7
45,1
10,9
50,7
64,1
0,1
2.404,2

1.748,7
2.495,5
0,0
1.089,3
113,1
826,4
45,2
323,0
2,5
275,3
58,6
71,8
432,5
0,1
7.482,1

1.608,3

1.346,1

3.317,5

3.881,8

10.153,6

2.543,5

12.697,2

2.548,2

15.245,3

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.20 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1.477,6
204,9
8,4
3,9
27,5
38,3
1.760,6

1.982,9
607,3
5,4
9,9
2.605,6

2.101,2
2.251,7
4,3
5,6
4,6
4.367,4

400,1
1.926,6
9,2
118,4
10,2
98,7
299,2
2.862,4

5.961,9
4.990,5
18,9
132,4
14,0
126,2
352,1
11.595,9

5.961,9
4.990,5
18,9
132,4
14,0
126,2
352,1
11.595,9

188,7
979,2
21,1
198,4
30,3
129,7
137,5
1.684,7

6.150,6
5.969,7
40,0
330,8
44,3
255,9
489,5
13.280,7

108,2
123,4
9,6
7,0
108,8
1,5
1,9
19,7
6,3
3,6
6,9
7,1
404,1

98,4
0,6
0,3
0,0
39,9
0,6
4,9
0,1
1,1
0,2
146,1

178,7
0,2
1,9
0,2
58,4
4,5
0,8
0,4
0,4
245,6

1.235,3
226,8
103,0
3,9
360,9
1,8
0,0
181,9
108,4
29,6
6,7
1,1
2.259,3

1.620,6
351,1
114,8
11,1
568,0
3,3
2,5
201,5
124,1
34,0
15,1
8,9
3.055,1

1.620,6
351,1
114,8
11,1
568,0
3,3
2,5
201,5
124,1
34,0
15,1
8,9
3.055,1

891,3
489,9
0,8
578,2
38,2
677,6
17,3
5,4
76,6
216,8
70,5
58,5
48,9
0,5
3.170,4

2.511,8
841,0
0,8
693,0
49,3
1.245,6
20,6
8,0
278,1
340,9
104,5
73,6
57,8
0,5
6.225,5

2.164,7

2.751,7

4.613,0

5.121,7

14.651,1

14.651,1

4.855,1

19.506,2

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.21 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

117,9
85,3
1,6
204,8

74,5
35,6
3,6
0,4
114,0

60,1
110,1
0,0
170,1

15,7
15,7
31,3

268,1
246,7
5,2
0,4
520,3

12,6
12,6

268,1
259,2
5,2
0,4
532,9

7,2
45,6
5,4
1,6
59,7

275,2
304,9
10,6
1,9
592,6

5,2
0,0
14,0
19,7
0,2
1,3
0,2
40,5

6,3
0,1
0,0
13,6
40,6
0,6
0,1
4,7
0,7
66,7

7,9
6,4
32,1
0,7
0,5
0,1
0,2
47,9

2,2
0,1
4,5
28,1
0,2
0,1
35,2

21,6
0,1
0,1
38,5
120,5
1,7
0,1
6,5
0,1
1,1
190,3

0,6
0,2
1,5
0,0
2,3

22,2
0,1
0,1
38,7
122,0
1,7
0,1
6,5
0,1
1,1
192,7

27,7
0,3
2,1
231,9
332,5
45,0
0,5
1,5
0,3
21,8
0,0
0,3
663,9

49,9
0,4
2,2
270,6
454,5
46,8
0,5
8,0
0,3
23,0
0,0
0,3
856,5

245,3

180,8

218,0

66,5

710,6

14,9

725,5

723,6

1.449,1

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.22 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI GORONTALO DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

130,0
55,8
0,1
1,1
187,0

83,0
88,0
0,0
2,0
5,5
178,6

75,7
142,5
218,2

5,6
56,5
0,0
62,1

294,4
342,7
0,0
2,1
6,6
645,9

1,2
67,4
0,0
68,6

295,6
410,1
0,0
2,1
6,6
714,4

1,2
10,9
1,3
3,0
16,4

296,8
421,0
0,0
3,4
9,6
730,8

4,3
0,2
0,0
0,7
2,4
0,0
2,0
0,1
0,0
9,7

8,4
0,0
0,3
2,3
11,5
0,1
3,0
0,2
0,1
26,1

13,4
0,4
1,5
17,5
0,0
0,0
32,9

10,2
0,0
3,1
14,3
0,0
0,0
0,0
0,0
27,8

36,4
0,2
0,8
7,6
45,7
0,1
5,0
0,3
0,2
96,4

5,1
0,6
0,4
7,5
0,2
0,0
0,0
0,1
13,9

41,5
0,2
1,4
8,0
53,2
0,3
5,0
0,3
0,3
110,2

46,6
0,5
25,3
64,5
169,0
34,5
3,8
0,5
12,5
0,4
0,1
357,6

88,1
0,7
26,7
72,5
222,2
34,7
8,9
0,9
12,7
0,4
0,1
467,8

196,7

204,6

251,1

89,9

742,2

82,4

824,7

373,9

1.198,6

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.23 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

482,9
116,7
4,9
0,6
605,2

1.003,6
371,1
0,4
0,8
1,7
4,5
1.382,0

812,5
558,8
0,0
0,3
1.371,6

197,6
160,8
0,2
0,5
359,2

2.496,6
1.207,4
0,4
0,8
6,9
5,9
3.717,9

82,9
113,2
0,0
0,0
196,1

2.579,5
1.320,6
0,4
0,8
6,9
5,9
3.914,0

171,2
469,5
6,7
12,6
26,6
686,5

2.750,7
1.790,0
0,4
7,5
19,5
32,5
4.600,6

31,8
1,0
2,3
17,1
13,1
1,2
0,0
1,9
2,7
0,0
71,1

45,0
0,0
0,9
16,6
35,6
2,2
0,1
6,8
0,3
0,5
108,0

38,0
0,1
2,0
18,7
37,5
0,4
0,1
7,5
0,3
0,1
104,8

40,1
0,2
3,4
31,2
64,5
1,4
0,4
0,2
141,4

154,9
0,0
1,3
8,6
83,7
150,6
5,1
0,2
16,6
3,3
0,8
425,2

13,6
8,4
2,3
5,5
21,5
0,2
0,2
3,6
0,0
0,5
55,7

168,5
0,0
9,7
11,0
89,2
172,1
0,2
5,3
0,2
20,2
3,3
1,2
480,9

142,0
0,7
15,5
90,1
261,5
317,1
3,8
77,6
4,7
13,0
6,7
22,0
0,5
0,1
955,5

310,5
0,7
25,3
101,1
350,7
489,3
4,0
82,9
4,9
33,2
10,1
23,2
0,5
0,1
1.436,4

676,2

1.489,9

1.476,3

500,6

4.143,1

251,9

4.394,9

1.642,1

6.037,0

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.24 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

19,6
107,2
8,0
4,0
138,9

492,6
354,7
1,7
5,8
32,0
886,9

144,1
237,5
0,0
0,0
381,6

49,1
250,1
0,6
3,0
0,0
0,3
2,5
305,6

705,5
949,5
0,6
12,8
5,8
36,2
2,5
1.712,8

10,8
52,0
0,0
0,8
0,2
63,8

716,3
1.001,5
0,6
12,8
5,8
37,1
2,6
1.776,6

7,4
117,5
6,4
3,0
30,5
0,5
165,3

723,7
1.119,0
0,6
19,2
8,8
67,6
3,1
1.941,9

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

31,2
10,6
46,0
0,7
12,9
28,7
0,0
0,0
2,6
0,0
11,2
144,1

93,2
3,2
21,2
2,0
3,6
61,2
1,1
5,0
3,6
0,4
0,0
0,0
194,6

37,5
0,0
9,8
0,0
2,7
30,5
1,5
0,0
3,3
0,0
0,0
85,3

32,6
0,0
18,0
0,1
9,2
34,8
0,0
0,0
0,0
0,7
0,3
0,0
0,1
96,0

194,4
13,9
95,0
2,8
28,4
155,2
0,0
2,8
5,1
10,3
0,3
0,5
11,4
0,0
520,0

11,0
0,1
3,5
0,2
3,2
10,6
0,2
0,0
0,9
29,8

205,4
14,0
98,5
3,0
31,6
165,8
0,0
3,0
5,1
11,2
0,3
0,5
11,4
0,0
549,8

235,5
6,5
119,1
22,4
113,3
543,7
2,0
52,5
15,4
14,2
0,0
21,1
1,1
0,1
1.147,0

440,9
20,5
217,6
25,4
144,9
709,4
2,1
55,4
20,5
25,5
0,3
21,5
12,5
0,1
1.696,8

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

282,9

1.081,5

466,9

401,6

2.232,8

93,6

2.326,4

1.312,3

3.638,7

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.25 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

0,0
0,0

234,7
255,6
1,5
491,8

89,8
195,6
0,8
286,2

12,3
19,5
0,1
32,0

336,8
470,8
0,1
2,3
809,9

0,0
11,5
0,4
0,5
12,5

336,8
482,3
0,5
2,8
822,5

34,6
0,0
3,3
38,0

336,8
516,9
0,5
0,0
6,1
860,4

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

0,0
0,0
0,0
0,2
1,0
1,3

53,0
0,2
9,4
0,8
6,5
101,2
5,1
4,3
5,5
0,1
186,1

24,5
0,0
2,3
0,4
5,8
37,6
0,0
2,1
1,9
0,9
0,0
75,6

6,2
0,4
0,3
2,7
7,0
13,6
0,2
2,4
0,3
33,0

83,8
0,6
12,0
3,9
19,3
152,4
0,2
9,7
7,2
6,7
0,1
296,0

4,3
0,4
0,0
2,2
13,6
33,7
0,2
9,5
0,4
2,0
0,8
67,2

88,0
1,0
12,0
6,1
32,9
186,1
0,5
19,3
7,6
8,7
1,0
363,2

76,2
1,6
20,5
41,5
43,8
214,0
3,2
37,8
8,7
4,7
3,5
0,0
455,5

164,2
2,6
32,5
47,7
76,7
400,1
3,7
57,1
16,3
13,4
4,5
0,0
818,7

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

1,3

677,9

361,8

65,0

1.105,9

79,7

1.185,7

493,4

1.679,1

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.26 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

105,6
78,0
0,0
0,6
184,3

380,6
441,7
0,0
8,9
2,2
833,4

122,8
226,8
0,1
4,5
8,0
362,2

1,8
34,8
1,3
37,9

610,8
781,3
0,0
0,1
13,4
12,2
1.417,8

5,0
5,7
10,7

615,8
787,0
0,0
0,1
13,4
12,2
1.428,5

8,0
64,5
0,0
3,2
10,3
3,3
89,4

623,9
851,5
0,1
3,3
23,7
15,5
1.518,0

25,7
1,5
0,1
0,3
26,3
0,0
5,8
0,5
0,0
0,0
60,2

156,7
0,1
45,8
0,4
2,1
159,3
0,0
7,5
22,9
2,7
1,4
0,3
0,0
399,3

48,3
0,2
4,0
0,1
1,0
72,1
3,0
2,8
1,2
0,1
132,7

26,6
0,9
0,3
0,4
52,0
5,7
0,2
0,0
86,1

257,3
0,3
52,2
0,8
3,7
309,6
0,0
22,0
25,8
4,5
1,4
0,4
0,0
678,2

1,8
0,0
0,1
10,4
0,0
0,0
12,3

259,1
0,3
52,2
1,0
3,7
320,0
0,0
22,0
25,8
4,5
1,4
0,4
0,0
690,5

223,1
14,1
38,3
38,0
37,6
1.187,3
1,8
568,0
81,9
5,5
1,0
21,0
1,2
0,9
2.219,8

482,1
14,5
90,5
39,0
41,3
1.507,3
1,8
590,0
107,7
10,0
2,4
21,5
1,2
0,9
2.910,3

244,5

1.232,7

494,8

124,0

2.096,0

23,0

2.119,0

2.309,3

4.428,3

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.27 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BALI DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman
Jumlah Hutan

3,3
7,2
0,2
1,5
0,6
12,8

39,4
30,6
0,2
0,4
70,6

0,0
1,9
1,0
3,0

0,0
0,0
0,4
0,4

42,8
39,7
0,4
1,5
2,4
86,8

42,8
39,7
0,4
1,5
2,4
86,8

0,5
15,5
0,0
0,4
0,1
16,5

43,3
55,3
0,4
1,9
2,5
103,4

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

7,3
0,1
0,2
0,2
0,1
1,9
0,2
10,0

16,6
0,0
0,0
1,5
5,3
0,2
1,4
0,0
25,2

2,5
0,0
0,1
0,7
0,2
0,0
0,2
0,0
3,7

0,8
0,4
0,0
0,2
0,0
1,5

27,3
0,1
0,1
2,8
5,7
0,6
3,6
0,3
40,4

27,3
0,1
0,1
2,8
5,7
0,6
3,6
0,3
40,4

51,3
0,2
0,9
47,6
168,4
117,1
0,5
2,6
35,1
0,2
423,8

78,6
0,3
1,1
50,3
174,1
117,7
0,5
6,2
35,3
0,2
464,2

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

22,9

95,8

6,7

1,9

127,3

127,3

440,3

567,6

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.28 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

44,9
27,0
1,3
0,3
0,5
74,0

253,8
97,8
0,3
1,1
0,2
353,2

124,8
96,8
1,5
2,0
0,0
225,2

23,9
45,7
0,0
0,1
0,6
70,3

447,4
267,4
3,1
3,5
1,4
722,8

447,4
267,4
3,1
3,5
1,4
722,8

14,0
50,0
1,6
4,3
1,2
71,2

461,4
317,4
4,7
7,9
2,6
793,9

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

73,9
0,3
3,6
0,6
3,5
0,2
11,9
0,1
94,0

66,2
1,8
1,0
6,5
0,0
1,1
0,1
0,4
0,0
0,0
77,2

50,6
0,0
0,3
1,1
6,0
1,2
1,1
1,2
0,0
61,5

58,2
3,3
13,5
2,1
0,1
1,4
1,8
0,0
80,3

248,9
0,3
5,7
6,0
29,6
0,0
4,6
1,2
14,8
1,8
0,1
313,1

248,9
0,3
5,7
6,0
29,6
0,0
4,6
1,2
14,8
1,8
0,1
313,1

311,6
0,2
0,2
105,3
275,8
0,2
149,8
11,3
3,3
13,7
0,5
871,8

560,5
0,4
5,9
111,3
305,4
0,2
154,3
12,5
18,1
1,8
13,8
0,5
1.184,8

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

168,0

430,5

286,7

150,6

1.035,8

1.035,8

942,9

1.978,8

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.29 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

19,8
26,3
0,1
2,7
0,4
49,4

67,5
313,3
0,2
0,8
0,2
382,1

8,8
125,4
134,2

17,8
199,8
0,3
0,6
218,5

113,9
664,8
0,1
3,2
1,8
0,2
784,2

1,1
15,3
16,4

114,9
680,2
0,1
3,2
1,8
0,2
800,6

50,2
922,9
0,2
8,2
6,0
0,3
987,9

165,1
1.603,1
0,3
11,4
7,9
0,5
1.788,4

54,3
1,2
76,2
19,9
12,0
0,9
0,0
12,0
1,0
1,1
178,6

161,2
0,1
131,9
14,2
32,3
2,7
4,7
2,0
0,1
349,2

29,2
0,3
20,9
2,5
7,6
1,3
0,0
1,0
0,4
63,0

98,4
0,1
64,9
17,0
24,7
0,9
2,7
1,0
0,1
209,8

343,0
1,7
293,8
53,5
76,6
5,9
0,0
20,3
4,4
1,4
800,6

8,9
0,2
61,6
1,6
5,7
1,4
5,1
1,0
85,4

351,9
1,9
355,5
55,1
82,3
7,2
0,0
25,4
5,4
1,4
886,1

635,9
8,9
679,8
223,6
311,6
0,2
54,9
1,4
26,4
34,7
5,0
0,9
1.983,1

987,8
10,8
1.035,2
278,7
393,9
0,2
62,1
1,4
51,7
40,1
6,4
0,9
2.869,2

228,0

731,2

197,3

428,4

1.584,8

101,8

1.686,6

2.971,0

4.657,6

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.30 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI MALUKU UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

74,7
127,9
202,6

154,6
335,1
0,0
5,1
2,8
0,4
498,0

143,0
450,2
0,2
0,1
5,0
598,7

37,5
310,7
2,1
1,0
0,6
20,1
371,9

409,8
1.223,8
2,1
6,4
3,5
25,5
1.671,1

26,4
352,1
0,1
1,3
14,1
6,1
5,2
405,3

436,2
1.575,9
0,1
3,4
20,5
9,7
30,6
2.076,4

1,7
144,3
0,0
7,1
5,9
159,0

437,9
1.720,2
0,1
3,4
27,6
15,6
30,6
2.235,4

10,1
3,5
2,2
0,1
0,0
16,0

42,6
1,0
1,4
4,0
27,4
8,2
0,3
0,9
0,0
85,9

23,1
0,0
0,9
6,6
36,5
0,0
0,0
0,9
0,1
0,4
68,5

46,4
1,9
2,8
16,5
40,3
0,5
0,8
0,5
0,1
0,6
110,4

122,3
3,0
5,0
30,7
106,4
0,5
0,9
9,9
0,4
1,9
0,0
280,9

54,4
2,0
0,6
0,2
26,8
61,7
1,4
1,7
2,7
0,5
10,3
0,1
0,1
162,3

176,7
4,9
5,6
0,2
57,4
168,1
1,9
2,6
12,6
0,9
12,1
0,1
0,1
443,2

226,8
0,5
131,4
414,4
1,6
4,8
0,0
1,1
0,4
7,6
0,1
0,2
789,0

403,5
5,4
5,6
0,2
188,9
582,4
3,6
7,4
0,0
13,7
1,3
19,7
0,1
0,3
1.232,1

218,6

584,0

667,2

482,3

1.952,0

567,6

2.519,6

948,0

3.467,6

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.31 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI MALUKU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

131,0
252,3
1,6
0,2
1,7
3,0
389,9

107,4
384,8
0,7
1,2
2,3
4,1
500,5

20,8
779,9
0,3
0,0
0,5
801,4

85,9
383,6
3,7
9,8
3,6
8,5
495,1

345,1
1.800,6
6,0
11,5
7,7
16,0
2.186,9

114,1
570,3
25,2
41,0
39,8
67,8
858,2

459,2
2.371,0
31,2
52,4
47,5
83,8
3.045,1

0,3
7,5
0,2
0,2
0,4
0,6
9,1

459,5
2.378,4
31,5
52,7
47,9
84,4
3.054,3

9,6
0,0
9,0
0,0
0,5
5,5
0,2
0,9
0,0
25,7

64,9
2,1
19,2
0,0
6,3
25,9
0,7
3,7
0,9
123,6

65,6
0,0
12,5
0,3
5,2
21,2
3,1
1,2
0,1
109,1

91,1
1,2
35,7
0,1
7,8
37,0
6,6
0,0
0,1
8,8
0,0
0,6
0,0
0,0
189,2

231,1
3,3
76,3
0,5
19,8
89,7
10,4
0,0
0,3
14,5
0,0
1,6
0,0
0,0
447,5

241,1
11,7
118,5
6,2
88,7
242,3
22,3
5,8
0,2
36,0
0,1
13,6
0,0
0,2
786,9

472,2
15,1
194,8
6,7
108,5
332,0
32,7
5,8
0,5
50,5
0,1
15,3
0,1
0,2
1.234,5

5,1
0,5
2,2
0,3
3,0
7,6
1,9
0,4
0,5
0,9
0,0
0,1
22,5

477,2
15,6
197,0
7,0
111,6
339,6
34,5
6,3
0,5
51,0
0,1
16,1
0,1
0,3
1.256,9

415,6

624,1

910,5

684,3

2.634,5

1.645,1

4.279,6

31,6

4.311,2

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.32 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI PAPUA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

3.789,4
262,4
997,7
334,6
254,7
24,7
5.663,3

5.137,0
692,0
288,3
98,0
283,6
33,5
0,1
6.532,5

2.245,2
512,8
1.679,5
327,4
53,7
1,6
4.820,2

2.324,8
1.137,7
308,1
158,1
8,2
10,4
0,1
3.947,5

13.496,4
2.604,9
3.273,6
918,1
600,2
70,2
0,2
20.963,6

1.165,0
963,6
439,3
158,4
140,8
27,3
1,7
2.896,2

14.661,4
3.568,5
3.712,9
1.076,5
741,1
97,5
1,9
23.859,7

139,0
209,1
627,9
99,9
23,6
0,8
0,0
1.100,3

14.800,4
3.777,6
4.340,8
1.176,4
764,6
98,4
1,9
24.960,0

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

56,2
293,1
425,8
5,1
38,6
1,5
131,5
1,5
136,7
1.089,9

320,4
135,2
198,3
0,1
11,7
526,1
0,0
0,2
0,6
118,6
2,6
6,5
28,3
1.348,6

308,9
500,6
73,9
0,7
2,1
44,2
0,7
93,0
0,8
123,3
0,1
1.148,3

206,8
250,1
82,0
6,8
4,7
45,9
5,3
25,6
5,5
159,0
0,1
791,9

892,4
1.179,0
780,0
7,7
23,7
654,8
7,4
0,2
0,6
368,7
2,6
14,3
447,3
0,2
4.378,7

144,8
392,2
114,2
7,3
9,7
228,4
17,1
7,1
0,1
65,4
0,1
13,0
213,4
0,4
1.213,1

1.037,2
1.571,2
894,2
15,0
33,4
883,2
24,5
7,3
0,7
434,1
2,6
27,3
660,7
0,6
5.591,8

125,2
247,1
365,1
0,2
17,6
191,0
0,2
0,0
0,0
101,4
0,0
227,9
0,0
1.275,8

1.162,4
1.818,4
1.259,3
15,1
51,0
1.074,1
24,7
7,3
0,7
535,4
2,6
27,3
888,6
0,6
6.867,5

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data

6.753,2

7.881,1

5.968,5

4.739,4

25.342,2

4.109,3

29.451,5

2.376,1

31.827,6

Total

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 3.33 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI PAPUA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

1.445,5
104,7
3,2
0,8
100,4
0,2
1.654,7

1.241,5
160,1
60,0
12,7
69,2
4,3
1.547,7

859,4
323,9
65,6
6,2
8,5
3,8
1.267,4

651,9
637,4
278,6
12,4
81,7
56,9
1.719,0

4.198,3
1.226,0
407,5
32,0
259,8
65,2
6.188,9

722,4
939,1
239,9
34,1
117,9
36,0
2.089,3

4.920,7
2.165,1
647,4
66,1
377,7
101,2
8.278,1

65,9
76,1
2,7
0,2
9,8
4,2
158,8

4.986,6
2.241,2
650,1
66,3
387,5
105,3
8.437,0

52,2
2,0
14,8
2,1
5,4
1,0
6,2
0,4
2,4
86,5

65,6
4,3
22,6
0,4
8,7
0,9
0,5
0,9
0,0
104,1

377,3
1,0
129,3
1,3
0,2
70,1
0,2
0,5
0,0
0,9
0,9
0,0
581,9

49,9
17,1
35,3
1,1
19,5
1,1
0,4
0,4
0,1
125,0

545,0
24,5
202,1
2,4
2,7
103,7
1,2
8,8
0,8
4,3
1,8
0,0
897,5

51,9
25,1
23,7
38,6
8,5
17,7
16,3
0,6
2,1
3,2
13,6
1,0
0,1
202,2

596,9
49,6
225,8
41,0
11,2
121,5
17,5
0,6
10,9
4,0
18,0
2,8
0,1
1.099,7

22,8
3,0
14,8
27,0
3,0
17,3
6,7
2,5
6,0
9,3
5,3
1,7
0,2
119,6

619,7
52,6
240,6
68,0
14,2
138,7
24,2
3,1
16,9
13,3
23,3
4,5
0,3
1.219,3

1.741,3

1.651,8

1.849,2

1.844,0

7.086,4

2.291,5

9.377,9

278,4

9.656,2

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.

* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

TABEL 1.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN INDONESIA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2012 (Ribu Ha)

NO.

KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
HPT
HP
Jumlah
5
6
7

PENUTUPAN LAHAN

1
2
3
4
5
6
7

A. Hutan
Hutan lahan kering primer
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa primer
Hutan rawa sekunder
Hutan mangrove primer
Hutan mangrove sekunder
Hutan tanaman *
Jumlah Hutan

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

B. Non Hutan
Semak/Belukar
Belukar rawa
Savana
Perkebunan
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering dan Sema
Transmigrasi
Sawah
Tambak
Tanah terbuka
Pertambangan
Permukiman
Rawa
Pelabuhan Udara/Laut
Jumlah Non Hutan

22
23

C. Tidak Ada Data


Awan
Tidak ada data
Jumlah Tidak Ada Data
Total

KSA-KPA
3

HL
4

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

11.200,5
2.987,8
1.145,6
1.167,7
449,0
138,9
135,9
17.225,5

13.880,6
7.570,4
379,5
445,6
423,6
219,8
304,5
23.224,0

7.872,7
11.308,3
1.812,2
699,6
72,9
147,9
551,5
22.465,2

3.978,3
8.603,5
666,1
2.249,7
116,2
224,0
1.933,2
17.770,8

36.932,1
30.469,9
4.003,4
4.562,6
1.061,7
730,6
2.925,2
80.685,6

2.145,8
3.719,0
715,9
1.088,7
327,0
251,9
119,1
8.367,4

39.077,9
34.188,9
4.719,3
5.651,3
1.388,7
982,5
3.044,4
89.052,9

724,0
4.387,3
670,4
894,1
129,7
325,0
1.889,3
9.019,8

39.801,8
38.576,2
5.389,7
6.545,4
1.518,3
1.307,5
4.933,7
98.072,7

809,4
1.482,7
685,0
82,0
211,2
669,7
4,1
32,4
39,0
362,0
14,7
19,4
420,8
4.832,4

2.042,4
850,5
478,0
130,0
603,5
2.309,8
0,7
123,2
138,4
338,5
19,6
26,7
102,9
0,1
7.164,4

1.944,3
716,0
256,2
330,2
257,4
1.454,6
5,2
47,7
8,5
242,6
23,9
18,6
136,8
0,6
5.442,7

3.345,5
1.632,4
378,7
1.209,8
893,2
3.051,5
26,3
177,3
225,6
988,9
146,0
54,9
266,8
0,3
12.397,4

8.141,6
4.681,6
1.797,9
1.752,1
1.965,4
7.485,6
36,3
380,6
411,5
1.932,1
204,3
119,5
927,4
1,0
29.836,8

1.685,4
1.486,9
338,4
2.120,4
636,3
1.825,8
70,7
291,2
5,0
460,8
55,5
194,5
323,4
1,8
9.496,0

9.826,9
6.168,5
2.136,3
3.872,5
2.601,8
9.311,4
107,1
671,8
416,5
2.392,9
259,7
314,1
1.250,7
2,7
39.332,8

5.509,9
2.760,2
1.498,6
5.755,0
7.285,6
16.224,2
171,2
6.487,9
510,2
1.235,2
291,9
2.188,5
503,7
13,3
50.435,3

15.336,8
8.928,7
3.634,9
9.627,4
9.887,3
25.535,6
278,2
7.159,7
926,7
3.628,1
551,6
2.502,6
1.754,5
16,0
89.768,2

22.057,9

30.388,4

27.907,8

30.168,2

110.522,4

17.863,4

128.385,8

59.455,1

187.840,9

Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman

baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai