Salah satu aspek penting dari transportasi CO 2 menggunakan pipa adalah mitigasi dan penilaian resiko
kebocoran pipa. Dampak kebocoran atau pecahnya pipa CO 2 dapat menimbulkan bencana, baik bagi
manusia maupun lingkungan.
a) Mitigasi kebocoran pipa CO2 melibatkan serangkaian tindakan preventif, deteksi, dan respons yang
dirancang untuk mengurangi risiko kebocoran dan meminimalkan dampaknya. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil untuk mitigasi kebocoran pipa CO2:
Perawatan dan Pemeliharaan Rutin.
Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin pada sistem pipa CO2 untuk memastikan
keandalan dan integritas struktur pipa. Ini termasuk pemeriksaan berkala terhadap korosi,
sambungan pipa, dan perangkat pengaman
Pemantauan Rutin.
Menggunakan sistem pemantauan dan sensor kebocoran untuk mendeteksi potensi kebocoran
CO2 secepat mungkin. Sistem ini dapat memberikan peringatan dini sehingga tindakan respons
dapat diambil segera. Sensor CO2 dapat ditempatkan pada jalur pipa yang sering dilewati
manusia seperti crossing jalan termasuk jalan tol, jalur pipa yang berada pada pinggir jalan, dan
di beberapa titik di persawahan / perkebunan.
Pengujian Tekanan Rutin:
Melakukan pengujian tekanan berkala pada pipa untuk memastikan bahwa sistem tetap berada
dalam kondisi aman dan mampu menahan tekanan yang diinginkan. Tekanan yang tidak normal
bisa menjadi indikasi adanya kebocoran.
Pelatihan Personel:
Pastikan personel yang bertanggung jawab atas instalasi dan pemeliharaan sistem CO 2 terlatih
dengan baik. Mereka harus mengetahui prosedur keselamatan, penanganan kebocoran, dan
tindakan darurat.
Penggunaan Materi Tahan Korosi:
Gunakan pipa, sambungan, dan peralatan lain yang tahan terhadap korosi. Korosi dapat
merusak integritas pipa dan meningkatkan risiko kebocoran.
Penggunaan Katup Pengaman (Relief Valve):
Instal katup pengaman pada sistem CO 2 untuk mengurangi tekanan berlebih dan mencegah
kebocoran yang mungkin terjadi akibat peningkatan tekanan.
Sistem Shutdown Otomatis:
Gunakan sistem shutdown otomatis yang dapat mendeteksi kebocoran dan memberikan
peringatan atau secara otomatis memutus aliran CO 2 jika diperlukan. Sistem shutdown otomatis
harus terhubung ke Control Room fasilitas injeksi CO2.
Perencanaan Tanggap Darurat:
Membuat rencana tanggap darurat yang jelas dan efektif dalam menangani kebocoran. Ini
melibatkan koordinasi dengan petugas pemadam kebakaran, tim darurat, dan pihak berwenang
setempat.
Matikan atau isolasi sumber CO2 secepat mungkin untuk menghentikan pasokan gas ke pipa yang
bocor.
Gunakan katup pengaman atau sistem kontrol kebocoran yang ada.
Gunakan Peralatan Keselamatan:
Pakai peralatan keselamatan pribadi, seperti masker gas, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung.
Pastikan tim penanggulangan kebocoran dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang sesuai.
Ventilasi Area:
Pastikan ventilasi yang memadai di area yang terkena dampak kebocoran untuk mengurangi
konsentrasi CO2.
Pemantauan Lingkungan:
Jika kebocoran terjadi di dalam ruangan, pastikan ventilasi yang memadai dan hindari ruangan
tersebut.
Batasi akses ke ruangan yang terkena dampak dan beri tanda peringatan.
Pembersihan dan Pemulihan:
Setelah kebocoran diatasi, lakukan pembersihan area yang terkena dampak.
Pastikan bahwa semua sisa gas CO2 telah dihilangkan sebelum area dinyatakan aman.
Investigasi dan Evaluasi:
Lakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan penyebab kebocoran dan mencegah kejadian
serupa di masa depan.
Evaluasi efektivitas tindakan penanggulangan dan identifikasi pembelajaran untuk perbaikan.
Pemulihan Operasional:
Setelah semua langkah penanggulangan telah dilakukan dan keamanan terjamin, pulihkan operasional
sistem secara bertahap.
Pelaporan dan Dokumentasi: