Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR HYDROSTATIC TEST

1. Definisi Hydrostatic Test


Hydrostatic Test merupakan pengujian kekuatan dan kebocoran pada bejana
bertekanan atau pressure vessel. Layaknya, boiler, heat exchanger, reactor,
perpipaan, dan tangki menggunakan media fluida cair. Fluida cair yang biasa
digunakan umumnya adalah air.
2. Tujuan Hydrostatic Test
tujuan melakukan Tes Hydro ini di sistem perpipaan dan fittings adalah untuk
menguji dan mengetes apakah terjadi kebocoran atau tidak. Tes Hydro ini
juga bertujuan untuk mencegah terjadinya ledakan akibat tekanan berlebih
yang dapat membuat jalur pipa rusak dan menimbulkan potensi bahaya.
Terlebih, apabila pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan
yang dinilai berbahaya
3. Prosedur Hydrostatic Test
Langkah 1 Persiapan :
Memastikan bahwa semua pekerjaan sistem perpipaan telah selesai dengan
baik sebelum pengujian dimulai.
Membentuk tim pengujian sebagai penanggung jawab tugas atau performing
authority. Semua anggota tim harus benar-benar mengerti dan menguasai
proses pengujian tes hydro ini, termasuk SOP dan prosedur keselamatannya.
Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan agar pengujian selesai tepat
waktu.
Memastikan bahwa prosedur pengujian sesuai dengan Permit to works
(PTW), TRA (Task Risk Assessment) dan HIT (Hazzard Identification) dan
yang tak kalah penting sudah disahkan oleh penanggung jawab pengujian
tersebut.
Memasang barikade dengan jarak minimal 3 meter dari lokasi pengujian.
Melakukan pemasangan tanda-tanda atau rambu bahwa sedang dilakukan
pengujian pipa.
Melakukan tool box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan.
Semua pekerja yang terlibat dalam Tes hydro ini harus menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri).
Baca Juga : Jenis Alat Pelindung Diri Untuk Pekerja Konstruksi
Langkah 2 : Menyiapkan Hydro Test Package
Merupakan kumpulan dokumen yang memuat panduan dan keterangan dari
proses penyelesaian jalur yang akan dilakukan pengujian. Hydro Test
Package ini memuat : Nomor Test Paket , penandaan pada gambar isometric,
penandaan pada drawing atau gambar P & ID, Lembaran Summary welding
seperti hasil NDT, RT, MT, dan Inspection and Test record (ITR).

Sementara itu ITR ini memuat informasi mengenai : Pre-hydro test line walk,
NDT Clearance, Pressure Test/Flushed, Reinstatement, Acceptances
Records, Flange management, removal temporary, dan punch list.

Persiapan :

Memastikan fungsi buka tutup valve berjalan dengan baik. Posisi Valve
dibuka setengahnya.
Memastikan semua temporary support equipment terpasang dengan benar.
Memastikan posisi Vent and Drain sudah benar.
Memastikan peralatan (yang telah terpasang sebelumnya) dan tidak
digunakan dalam tes Hydro ini dilepas dan dipindahkan terlebih dahulu dari
jalur yang akan diuji.
Memeriksa kembali blind flange terpasang dengan benar dan sesuai. Baik
dari segi ukuran, rating, tekanan pengujian maksimal, dan sebagainya.
Peralatan Yang Digunakan Dalam Tes Hydro
Berikut ini beberapa peralatan yang digunakan : Spade atau skillet, Blind
flange, Manifold, Gasket, Pressure indicator, Alat Recorder, Haskel Pump,
Stud bolts, Hoses dan kelengkapan konektornya, Valve pengatur, air sebagai
media dan zat pewarna aman untuk mempermudah pemeriksaan

Sebagai informasi tambahan, peralatan tersebut harus sesuai dengan standar


yang diterapkan. Sudah diperiksa oleh petugas khusus guna memastikan
bahwa alat tersebut dapat berfungsi dengan baik dan benar.

Prosedur Pelaksanaan
Berikut ini prosedur pelaksanaan Hydrostatic Valve atau Hydrostatic Test :

Memastikan semua jalur yang diuji sudah tersambung dengan baik.


Pemberian tekanan minimal 1,5 x dari tekanan desain.
Pelaksanaan pemeriksaan visual dilakukan ketika tekanan tidak kurang dari
2/3 tekanan pengujian.
Proses pengujian dilakukan dalam beberapa tahap. Yakni ketika progressnya
25%, 50%, 75% dan 100% dengan holding time 10 menit per tahapnya.
Wajib melakukan decreasing pressurized pada jalur drain point untuk
menghindari negative stress pada pipa yang diuji.
Waktu pengujian 1 jam.
Ketika proses pengujian dilaksanakan, dilakukanlah pencatatan temperatur
dan tekanan pada piping test record.
Memeriksa semua jalur pipa yang dilakukan pengujian. Memastikan tekanan
stabil.
Setelah semua proses pelaksanaan Tes Hydro ini selesai. Selanjutnya,
dilakukanlah proses depressurizing atau proses pengurangan tekanan.
Dilakukan secara bertahap dengan membuka beberapa titik vent.
Do And Don’t
Karena potensi bahayanya yang cukup besar, maka ada beberapa do and
don’t yang harus Anda ketahui dalam pengujian ini. Diantaranya adalah :

Do :
Melakukannya sesuai prosedur diatas.
Menggunakan APD dan peralatan penunjang yang sesuai.
Dilakukan oleh teknisi yang terlatih dan berpengalaman.
Memastikan seluruh sistem perpipaan, valve, dan fitting yang diuji sudah
diketahui spesifikasinya dengan baik. Jika perlu, Anda bisa memeriksa
kembali dokumen terkait.
Hindari menggunakan material yang mudah rusak, getas, apalagi yang telah
retak karena karat.
Peralatan pressure relief device seperti safety valve sudah harus tersedia,
fungsinya untuk mencegah terjadinya over pressure.
Menggunakan safety line dan safety barrier di lokasi pengujian
Menggunakan pressure gauge yang telah terkalibrasi.
Sudah ada ijin kerja.
Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang terlibat.
Menghentikan Hydrostatic Test apabila kondisinya tidak aman atau potensi
bahaya terdeteksi.
Don’t :
Menyalahi prosedur dan standar pengujian.
Menggunakan peralatan yang rusak.
Melakukannya secara sembarangan, apalagi tidak menggunakan APD yang
layak.
Berdiri tepat di depan pressure gauge selama tes tengah berlangsung.
Kurang penerangan atau kurang cahaya.
4.

Anda mungkin juga menyukai