perbaikan
akan
selalu
dilakukan
terutama
disesuaikan
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan laporan ini. Akhir kata,
mudah-mudahan laporan ini bermanfaat. Kritik dan saran serta masukan sangat
saya perlukan guna penyempurnaan laporan berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Desember 2016
Revika Oktalia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang.......................................................................................1
1.2
Maksud dan Tujuan................................................................................1
1.2.1 Maksud................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1
Perencanaan dan Perancangan Tambang..............................................2
2.2
Sarana dan Prasarana Tambang (Layout Tambang)..............................3
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia pertambangan merupakan satu padu kegiatan yang kompleks dan
1.2
1.2.1
Maksud
Praktikum sarana dan prasarana tambang bermaksud untuk mendesaian
Tujuan
Tujuan dari praktikum sarana dan prasarana tambang sebagai berikut:
Mengetahui macam-macam mendesain sarana dan prasarana tambang.
Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam mendesain sarana dan
prasarana tambang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sumber : konsultankaryajaya.com
Gambar 2.1
Contoh Desain Tambang
2.
Waste dump
Batuan penutup direncanakan dibuang ke lokasi waste dump di belakang
(high-wall) dan di depan (low-wall). Untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya air asam tambang yang dapat mencemari air yang berada di
sekitarnya, maka harus ditangani dengan baik. Pada saat pemilihan
lokasi waste dump juga harus memperhatikan tidak berdekatan dengan
sumber air, agar sumber air tersebut tidak potensial tercemar. Lokasi
waste dump pada prinsipnya diusahakan sedekat mungkin dengan Pit
area, dan dengan mempertimbangkan jumlah waste yang akan digali, dan
penerapan metode kombinasi waste dumping dan back-filling. Desain
geometri tumpukan waste, mengacu kepada rekomendasi tinggi timbunan
dari hasil studi geoteknik. Terdapat dua jenis waste dump yaitu crest
dumps dan terraced dumps. Crest dumps diterapkan pada daerah yang
memiliki topografi curam, cara kerjanya truk akan membawa muatan ke
lokasi ini dan membuang muatan ke lembah. Sedangkan, terraced dumps
diterapkan pada topografi yang cenderung datar dengan cara mebuat
timbunan dari bawah ke atas.
Gambar 2.2
Terraced Dumps
Gambar 2.3
Crest Dumps
3. Settling pond
Air yang berada di dalam tambang akan dibuang ke sungai terdekat. Air
yang berasal dari tambang membawa partikel-partikel tanah dalam
bentuk suspensi. Apabila air ini langsung dialirkan ke dalam sungai maka
air sungai akan tercemar. Sebagai usaha pencegahan, maka sebelum air
masuk ke dalam sungai direncanakan melalui tempat pengendapan
suspensi terlebih dahulu yang sering disebut sebagai settling pond. Agar
terjadi pengendapan, syaratnya kecepatan aliran air harus mendekati nol.
Untuk itu, settling pond harus didesain sedemikian rupa sehingga
kecepatan aliran air semakin berkurang sehingga mendekati nol.
Umumnya bentuk settling pond dibuat sedemikian rupa sehingga
berbentuk labirin.
4. Jalan akses (desain Ramp)
Jalan akses merupakan jalur transportasi untuk mengangkut batubara
menuju stockpile maupun menuju pelabuhan. Jalan akses ini harus dibuat
cukup baik dan memadai kualitasnya agar proses pengangkutan dapat
berjalan dengan baik sehingga target produksi dapat dicapai. Jalan akses
ini juga harus dipelihara kondisinya agar tetap baik. Di samping kiri dan
kanan jalan harus disediakan parit untuk mengalirkan air sehingga air
tidak masuk dan tidak tergenang di badan jalan, oleh karena adanya air
dapat menjadi salah satu penyebab awal kerusakan jalan. Jalan angkut
pada
lokasi
penambangan
tambang
sangat
terutama
dalam
mempengaruhikelancaran
kegiatan
pengangkutan.
operasi
Beberapa
dapat
mempengaruhi
keberhasilan
kegiatan
pengangkutan.
:
Keterangan
L
: Lebar jalan angkut minimum, meter
n
: Jumlah jalur
Wt
: Lebar truk jungkit, meter
b. Lebar jalan angkut minimum pada tikungan
Lebar jalan angkut produksi tambang pada keadaan lurus dan
belokan penting ditentukan untuk kelancaran dan keberhasilan
operasi pengangkutan. Lebar jalan angkut minimum pada tikungan
selalu lebih besar daripada jalan angkut pada jalan lurus. Rumus
yang digunakan untuk menghitung lebar jalan angkut minimum
pada belokan, adalah :
W 2(U Fa Fb Z ) C
1
C Z (U Fa Fb)
2
Keterangan :
W
: Lebar jalan angkut minimum pada tikungan
U
: Jarak jejak terluar roda depan dengan jejak terluar roda
Fa
Fb
Z
C
Gambar 2.4
Lebar Jalan Angkut Dua Jalur PadaJalan Lurus
terluar
Gambar 2.5
Lebar jalan angkutuntuk dua jalur pada tikungan
Gambar 2.5
Contoh Layout Tambang
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA