Anda di halaman 1dari 3

SKIN POSITIF

Apabila terjadi penurunan permeabilitas disekitar lubang bor yang sangat dikenal dengan damage, k< k, maka S berharga positif. Semakin kontras perbedaan terhadap k dan semakin dalam zona semakin besar, maka harga S semakinbesar. Sebenarnya tidak ada harga batas untuk S ini. Beberapa sumur yang baru dibormisalnya, tidak mengalirkan fluida sebelum dilakukan stimulasi. Jadi berarti disini. Dan selain itu apabila Skin Factor menandakan positif , maka skin factor tersebut formasi tersebut mengalami damaged , dimana harus dilakukan proses stimulasi Skin factor berharga positif juga menandajan adanya kerusakan formasi yang dikarenakam adanya mud filtrate disekililing lubang bor pada formasi atau endapan mudcake disekililing lubang bor pada formasi produktif yang kita amati Kerusakan formasi adalah turunnya produktivitas sumur akibat tersumbatnya lubang bor, lubang perforasi, pori-pori dekat lubang bor atau rekahan yang berhubungan langsung dengan lubang bor.Kerusakan ini dapat tewrjadi pada saat operasi pembora, komplesi atau pada saat operasi produksi.Kerusakan tersebut terjadi karena permeabilitas batuan reservoir menjadi lebih kecil dari permeabilitas batuan mula-mula.

Penyebab Terjadinya Kerusakan Formasi


Kerusakan formasi terjadi akibat adanya; Penyumbatan oleh partikel padatan Padatan ini berupa Lumpur pembora, clay, additif yang digunaka untuk meningkatkan viskositas, cutting, semen, partikel hasil runtuhan pervorasi. Penyumbatan oleh filtrat fluida Ini terjadi karena beda tekanan antara tekanan pada kolom Lumpur dengan tekanan formasi dan bila tekanan kolom Lumpur lebih besar dari maka filtrate ini akan masuk kedalam formasi yang akan menyebabkan penyumbatan. Mekanisme Kerusakan Formasi Mekanisme kerusakan formasi dapat diklasifikasikan menjadi: Penurunan permeabilitas absolute formasi, akibat dari penyumbatan rongga pori-pori batuan oleh partikel-partikel yang masuk kedalam rongga pori tersebut. Penurunan permeabilitas relative minyak,akibat dari meningkatnya saturasi air dalam formasi. Meningkatnya viscositas fluida reservoir akibat emulsi atau fluida treating berviscositas tinggi yang digunakan atau ditambahkan ke dalam material yang digunakan pemboran atau komplesi

Bagaimana cara untuk mendapatkan harga skin positif ? Jawaban : Pressure Test
Pada test ini, prinsipnya adalah mengukur perubahan tekanan terhadap waktu selama periode penutupan atau pada periode pengaliran. Penutupan sumur dimaksudkan untuk mendapatkan kesetimbangan tekanan diseluruh reservoir, periode pengaliran dilakukan sebelum atau sesudah periode penutupan dengan laju yang konstan. Parameter-parameter yang diukur adalah tekanan static (Pws), tekanan aliran dasar sumur (Pwf) , tekanan awal reservoir (Pi), skin factor (S), permeabilitas rata-rata (k), volume pengurasan (Vd) dan radius pengurasan (re).Metode pressure yang digunakan umumnya ada dua macam, yaitu : Pressure Build-UP dan Pressure Drow-Down Pressure Build Up Pressure build up adalah merupakan suatu teknik pengujian transien yang paling dikenal dan banyak dilakukan orang dimana prinsip pengujiannya dilakukan dengan cara memproduksi sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju alir yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut sehingga tekanan menjadi naik dan dicatat sebagai fungsi waktu (tekanan yang dicatat biasanya tekanan dasar sumur). Tujuan dan kegunaan Pressure Build Up Pressure build up adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung mengenai sifat-sifat fluida yang terkandung dalam reservoir, karakteristik batuan reservoir, temperature, dan tekanan reservoirnya. Pada dasarnya test PBU mempunyai tujuan yang sama dengan DST, tetapi dapat juga dilakukan pada sumur-sumur exsplorasi maupun sumur exploitasi. Yang penting dalam test PBU ini adlah bahwa sumur-sumur yang ditest harus dapat mengalirkan fluidanya ke permukaan sesaat sebelum test produksi dimulai. Secara umum kegunaan analisa test PBU adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tekanan reservoir pada suatu saat dan bila dilakukan secara periodic dapat dianalisa ulah tekanan reservoir terhadap komulatif produksi minyak atau terhadap waktu. Dengan adanya hubungan tekanan reservoir dengan komulatif produksi dapat diramalkan jumlah cadangan minyak yang dapat diangkat kepermukaan. Dengan menggunakan data perubahan tekanan terhadap waktu, data produksi dan sifat-sifat fluida yang dimasukkan kedalam persamaan material balance, dapat diramalkan jumlah minyak mula-mula yang terkandung dalam reservoir(IOIP) 2. Menentukan karakteristik batuan reservoirnya, dalam hal ini permeabilitas efektif batuannya. 3. Menganalisa aliran fluida disekitar lubang bor. Apakah mengalami hambatan (skin effect) dan berapa jauh hambatan ini berpengaruh terhadap aliran produksi (flow efisiency), sehingga dapat ditentukan perlu tidaknya stimulasi atau treatment terhadap sumur tersebut serta mengevaluasi hasilnya. 4. Menganalisa beberapa kelainan dilubang sumur atau sekitarnya, seperti adanya aliran silang (croos flow), patahan (fault), jaraknya, adanya batas reservoirnya (barrier), perubahan fasa fluida direservoir dan adanya fracturing.

Antonius Michael /071.10.307 Teknik Perminyakan

Anda mungkin juga menyukai