(WELL COMPLETION)
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD :
Untuk Merencanakan Komplesi Sumur Yang Optimum Sesuai
Dengan Karakteristik Reservoirnya
TUJUAN :
Untuk Menghasilkan Suatu Komplesi Sumur Yang Sesuai Dengan
Karakteristik Reservoir Sehingga Dapat Menghasilkan Laju
Produksi Yang Optimum Dan Dapat Menanggulangi Problem
Problem Dimasa Yang Akan Datang
KARAKTERISTIK RESERVOIR
• Sifat fisik batuan reservoir: Porositas,
Wettabilitas, Tekanan Kapiler, Permeabilitas,
Saturasi Fluida dan Kompresibilitas Batuan
• Sifat fisik fluida reservoir
Sifat fisik gas :Berat Jenis,Viskositas,FVF dan
Kompresibilitas
Sifat fisik minyak: Viskositas,Berat
Jenis,FVF,Kompresibilitas dan Kelarutan gas
dalam minyak
Sifat fisik air formasi:Viskositas, Specific
Gravity,Kompresibilitas,FVF dan Kelarutan gas
dalam air formasi.
• Kondisi reservoir : Tekanan dan Temperatur
• Mekanisme Pendorong : Solution Gas Drive,
Gas Cap Drive, Water Drive, Gravitational
Segregation Drive dan Combination Drive
Perkiraan reservoir
1. Perkiraan Cadangan Reservoir
Perhitungan Cadangan Reservoir
A. Metoda Volumetris
B. Metoda Decline Curve
2. Produktivitas Formasi
A. Productivity Index
B. Inflow Performance Relationship (IPR)
Karakteristik reservoir combination drive
1. Penurunan tekanan relatif cepat, perembesan air dan pengembangan gas cap adalah
faktor utama yang mengontrol tekanan reservoir.
2. Jika berhubungan dengan aquifer, perembesan air lambat sehingga produksi air kecil.
3. Jika berhubungan dengan gas cap yang kecil, kenaikkan GOR konstan sesuai dengan
pengembangan gas cap tersabut.
4. Recovery tergantung pada keaktifan masing-masing mekanisme pendorong.
5. Biasanya primary recovery dari combination drive lebih besar dari depletion drive, tetapi
lebih kecil dari segregation drive dan water drive. Semakin kecil pengaruh depletion
( pengembangan gas) , semakin besar harga recovery-nya.
6. Performance reservoir selama masa produksi mirip dengan reservoir depletion drive.
Identifikasi untuk Reservoir Combination Drive
1. Perolehan data
2. Evaluasi data
3. Visualisasi data
4. Manfaat data
Drilling Log
Driller’s Log
Analisa Cutting
Mud Log
Data yang diperoleh :
• data-data stratigrafi dan lithologi
• kedalaman dari formasi yang ditembus
• problem pemboran
Analisa Inti Batuan
Data yang diperoleh:
– data-data lithologi batuan
– faktor sementasi
– saturasi fluida,
– porositas efektif dan absolute batuan
– wettabilitas batuan
– permeabilitas batuan
Logging
Log Listrik
Log Radioaktif
Log Sonic
Data Yang diperoleh :
• lithologi batuan,
• gas oil contact (GOC)
• water oil contact (WOC),
• ketebalan formasi produktif,
• porositas batuan,
• saturasi air
• diameter lubang bor
• Kandungan HC.
Uji Sumur
Drill Stem Test (DST)
DST mula-mula diperkenalkan pada tahun 1926 oleh Halliburton yang
bertujuan untuk memastikan apakah suatu formasi produktif atau tidak. DST
dapat dilakukan pada sumur-sumur yang sedang dibor maupun pada sumur
pengembangan.
Manfaat :
• Penentuan Struktur Reservoir
• Penentuan Batas Reservoir
Manfaat Data
Perencanaan Well Completion :
1. Kinerja Aliran Fluida Dalam Media Berpori
2. Kinerja Aliran Fluida Dalam Pipa Vertikal
Aliran Fluida dalam Media Berpori
- Productivity Index
Merupakan perbandingan antara laju produksi terhadap
drawdown atau (Ps-Pwf), hal ini dimaksudkan untuk menilai
kemampuan sumur dalam memproduksi.
- Kestabilan Formasi
1.Sementasi Batuan
Merupakan salah satu cara yang dapat porositas dan
faktor formasi suatu digunakan untuk menentukan kestabilan
formasi dimana hubungnnya dengan batuan formasi.
2.Kandungan Lempung
Sesuai dengan sifatnya yaitu apabila bertemu dengan
air formasi maka mineral lempung akan mudah terlepas dan
akan bergerak mengikuti arah aliran airnya.
3.Kekuatan Formasi
Merupakan kemampuan dari formasi untuk menahan
butiran pasir.
Faktor-faktor yang mempengaru
2.Tubing completion
- Jumlah Lapisan produktif dan produktifitas formasi
• 1 lapisan Single completion
• 2 atau lebih
• Commingle completion apabila produktivitas formasi antar layer
sama dan tidak menyebabkan interflow
• Multiple completion apabila produktivitas formasi antar layer
berbeda dan diproduksikan 1 layer dengan 1 tubing
• Formation completion
1. Open Hole Completion
2. Perforated Completion
3. Sand Exclusion Types
Jenis well completion-formation
• Keuntungan
1. Formation damage selama pemboran melewati
zona produktif dapat dikurangi
2. Tidak ada biaya perforasi
3. Interpretasi log tidak kritis
4. Dapat disesuaikan dengan cara khusus untuk
mengontrol pasir
5. Pembersihan lubang dapat dihindarkan
• Kekurangan
1. Produksi air dan gas sulit dikontrol
2. Stimulasi tidak dapat dilakukan secara selektif
3. Rig time bertambah dengan digunakannya cable
tool
4. Sumur tidak mudah ditambah kedalamannya
5. Fluida tidak mengalir dengan diameter penuh
Jenis well completion-formation
• Keuntungan
1. Produksi gas dan minyak lebih mudah
dikontrol
2. Stimulasi dapat dilakukan lebih selektif
3. Sumur dapat ditambah kedalaman dengan
mudah
• Kekurangan
1. Fluida tidak mengalir dengan diameter
penuh
2. Interpretasi log kritis, karena perlu
dilakukan gamma ray log agar tidak salah
memilih lapisan.
3. Penyemenan sulit dilakukan
4. Ada biaya tambahan untuk perforasi,
penyemenan dan rig time
Jenis well completion-formation
SAND CONSOLIDATION
Dilakukan untuk meningkatkan pengontrolan pasir dengan
melakukan konsolidasi batuan, metode ini umumnya dilakukan pada
pada lapisan tipis berbutir relatif besar, permeabilitas seragam dan
clean sand
TUBING COMPLETION
1. SINGLE COMPLETION
2. COMINGLE COMPLETION
3. MULTIPLE COMPLETION
Jenis well completion-tubing
SINGLE COMPLETION
• Single Completion
• Perforated Completion
Cara memproduksikan minyak ke permukaan ada jenis
jenis single completion yaitu :
1.Flowing Well Casing Flow
2. Pumping Well
Tempat kedudukan tubing
dan pompa dipasang pada
suatu kedalaman di bawah
working level. Pompa dan rod
string dipasang di tengah
tengah di dalam tubing
Commingle Completion
Metode jenis ini dilakukan pada sumur yang mempunyai
reservoir berlapis atau memiliki lebih dari satu zona lapisan
produktif. Metode ini dapat digunakan dengan syarat tidak
menimbulkan interflow antara lapisan produktif.
MULTIPLE COMPLETION
Merupakan metode komplesi yang digunakan untuk sumur yang memiliki
lebih dari satu lapisan produktif, dimana setiap lapisan produktif tersebut
diproduksikan sendiri sendiri secara terpisah sesuai dengan
produktivitasnya masing masing
Tubingless Completion
Sistem komplesi ini
tidak menggunakan tubing
tetapi menggunakan casing
berukuran kecil biasanya
berukuran 2 7/8”.
Metode ini sesuai
dengan sumur yang mempunyai
masa produksi relatif panjang
adanya masalah fracturing,
acidizing, sand control dan
masalh lain yang memerlukan
stimulasi dan treatmen. Untuk
sumur yang menghasilkan
fluida korosif cara ini tidak
cocok karena casing produksi
disemen secara permanen
Jenis well completion-well head
Metode Chierici
Metode ini menggunakan suatu model potentiometric yang
didasarkan pada teori water dan gas coning dari muskat
Dengan beberapa anggapan tersebut diatas maka oil-water dan
gas-oil interface (t1 dan t2) akan stabil apabila laju produksi
minyak melalui sumur produksi tidak lebih besar dari harga yang
memberikan pada persamaan berikut :
Perencanaan well comp-formation
b. Perhitungan Density Perforasi
Density perforasi adalah jumlah lubang perforasi persatuan panjang
Untuk mencegah terjadinya coning faktor utama yang harus dibatasi adalah laju
produksi water awal dari sumur yang diperforasi (Qp) dengan laju sumur yang
dikomplesi secara terbuka (Qo) atau besarnya productivity ratio :
re
ln ( )
Qp rw
=
Qo re
S p + ln ( )
rw
Laju aliran dari formasi ke dalam sumur pada perforated casing completion,
dipengaruhi oleh kerusakan (damage) dan lubang perforasi.
dimana : St = Sd + Sp
dimana :
Sd = skin damage
Sp = skin perforasi
TUBING COMPLETION
• Perhitungan Pressure loss pada tubing (Metode Gilbert)
Perhitungan kehilangan tekanan selama terjadinya aliran melalui pipa
vertikal (tubing) telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain yaitu oleh
Gilbert yang disusun berdasarkan pendekatan empiris pada analisa vertikal lift
untuk aliran fluida 2 fasa, dalam penelitiannya Gilbert melakukan untuk sumur
sembur alam dan gas lift.
Gilbert membuat sekumpulan grafik distribusi tekanan yang dibuat
berdasarkan kedalaman tubing, ukuran tubing dan laju produksi tubing, ukuran
tubing dan laju produksi fluida tertentu, sehingga dihasilkan pendekatan
pengukuran kehilangan tekanan didalam tubing aliran 2 fasa.