TUGAS KELOMPOK
PRODUKTIFITAS FORMASI
Disusun Oleh:
Kamaruddin 163210661
Nuraini 163210082
FAKULTAS TEKNIK
2019
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ........................................................................................................... 10
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Teknik Gas Bumi
dengan judul “Produktifitas Formasi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Produktivitas Formasi adalah kemampuan suatu formasi untuk
memproduksikan fluida yang dikandungnya pada kondisi tekanan tertentu. Sumur-
sumur yang baru umumnya mempunyai tenaga pendorong alamiah yang
mampu mengalirkan fluida hidrokarbon dari reservoir ke permukaan dengan
tenaganya sendiri. Penurunan kemampuan produksi terjadi dengan berjalannya waktu
produksi, dimana kemampuan dari formasi untuk mengalirkan fluida tersebut akan
mengalami penurunan yang besarnya sangat tergantung pada penurunan tekanan
reservoir.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Permeabilitas (k) didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukan
kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida.
𝑘 𝑑𝑃
𝑉 = − 𝜇 𝑑𝐿
𝑚
𝜌= 𝑉
3
5) Z faktor didefinisikan sebagaiperbandingan volume sebenarnya yang
ditempati oleh gas pada suatu temperatur dan tekanan tertentu terhadap apa
yang ditempati bila ideal
3. Laju Produksinya
Darcy equation :
𝑘𝐴 𝑑𝑃
𝑞=−
𝜇 𝑑𝑥
Asumsi persamaan Darcy
Kondisi aliran steady state
Ruang pori batuan 100% disaturasi oleh fluida yang mengalir
Viskositas dari fluida yang mengalir adalah tetap )
Kondisi isothermal
Alirannya horizontal dan linier
4
2) Laju alir sumur vertical
Pada laju alir pada sumur vertikal ini akan dibahas laju alir vertikal pada
aliran steady state dan pseudo steady state. Kedua lajur alir tersebut
mempunyai cara perhitungan yang berbeda.
a) Laju alir steady state pada sumur vertical
Kondisi ini teradi jia tekanan disetiap titik di reservoir tidak berubah terhadap
waktu. Pada kenyataannya sangat sedikit reservoir yang mempunyai kondisi
ini. Banyak reservoir yang diproduksikan, tekanannya berubah (menurun)
terhadap waktu. Ketika fluida mengalir pada sumur vertikal dan
diproduksikan, daerah aliran akan mengecil. Hal ini menyebabkan
peningkatan kecepatan aliran dan peningkatan gradien tekanan.
Rumus laju alir untuk aliran steady state
2𝜋𝑘ℎ(𝑃𝑒 − 𝑃𝑤 )
𝑞 = 𝐹𝐷
𝑅
𝜇 ln( 𝑒⁄𝑅 )
𝑤
2𝜋𝑘ℎ(𝑃𝑒 − 𝑃𝑤 )
𝑞 = 𝐹𝐷
𝑅
𝜇 [ln ( 𝑒⁄𝑅 ) + 𝑆]
𝑤
Dimana 𝐹𝐷 = 0.001127
5
Pseudo-Steady State merupakan suatu kondisi keadaan dimana efek dari kondisi
batas reservoir mulai terasa. Model aliran pseudo-steady state mempunyai asumsi
bahwa pada waktu tertentu tekanan pada matriks batuan disetiap titik menurun
jika di produksikan dengan laju alir konstan. Kemudian aliran dari matriks ke
rekahan sebanding dengan perbedaan tekanan antara tekanan matriks dan tekanan
di dekat rekahan. Kondisi Pseudo-steady state juga menganggap tidak ada gradien
tekanan unsteady-state pada matriks dengan asumsi bahwa kondisi aliran pseudo-
steady state terjadi sejak awal aliran.
Rumus laju alir untuk aliran pseudo steady state
𝑘ℎ (𝑃𝑒 − 𝑃𝑤𝑓 )
𝑞= 𝑟
141,2 𝜇𝑜 𝐵𝑜 [ln( 𝑒⁄𝑟𝑤 ) − 0,5
6
2𝜋𝑘ℎ ℎ∆𝑃
⁄(𝜇𝐵 )
0
𝑞=
4𝑟𝑒ℎ⁄ ℎ ℎ
ln [ 𝐿] + ( ⁄𝐿)ln[ ⁄(2𝜋𝑟𝑤 )]
Persamaan Giger untuk laju alir steady state sumur horizontal
2𝜋𝑘ℎ 𝐿∆𝑃
⁄(𝜇 𝐵 )
𝑜 0
𝑞=
𝐿
1 + √1 − [ ]²
L (2𝑟𝑒ℎ )
( )ln + ln[ℎ⁄(2𝜋𝑟 )]
h 𝐿/(2𝑟𝑒ℎ 𝑤
[ ]
2) PI actual
7
Kurva inflow performance relationship (IPR) adalah hubungan antara tekanan
alir dasar sumur (Pwf) dan laju produksi (q). Hubungan ini menggambarkan
kemampuan suatu sumur untuk mengangkat fluida dari dasar sumur ke
permukaan atau kemampuan sumur untuk berproduksi berdasarkan jenis
reservoir, tenaga pendorong reservoir, tekanan reservoir dan permeabilitas.
Produktivitas suatu sumur biasanya dinyatakan secara grafis, yaitu dengan
kurva inflow performance relationship (IPR). Apabila terjadi penurunan
produksi maka perlu diketahui penyebab penurunan produksi tersebut.
Penyebab penurunan produksi tersebut antara lain akibat penurunan tekanan
reservoir dan perubahan kondisi formasi disekitar lubang sumur.
Kurva IPR dibuat dari hasil plot serangkaian data yang menghubungkan
tekanan aliran dasar sumur Pwf dengan laju produksi minyak qo pada
recovery factor (RF) atau perbandingan produksi komulatif terhadap cadangan
minyak awal yang konstan. Kurva IPR berdasarkan beberapa metode
Metode Standing
Metode Vogel
Metode Fetkovich
8
D. Kerusakan Formasi
Kerusakan Formasi adalah merupakan perusakan/penurunan permeabilitas di
sekitar daerah lubang bor. Adanya kerusakan formasi dapat menurunkan
produktivitas sumur. Skin merupakan suatu besaran yang menunjukan ada atau
tidaknya kerusakan formasi disekitar lubang sumur.
Menurut Horner (1951) dalam metode Horner ini dapat dibuat suatu klasifikasi nilai
Skin, yaitu :
O S = + (positif), terindikasi adanya kerusakan formasi
O S = 0 (nol) menyatakan dalam kondisi normal
O S = - (negatif), terindikasi adanya perbaikan formasi
9
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
10
DAFTAR PUSTAKA
11