KEPASIRAN
CONING
EMULSI
SCALE
PENGENDAPAN PARAFIN & ASPALT
KOROSI
IDENTIFIKASI PROBLEMATIK PRODUKSI
PROBLEM KEPASIRAN
PROBLEM CONING ( BAIK GAS
MAUPUN AIR)
MENURUNNYA LAJU PRODUKSI
PROBLEM EMULSI
PROBLEM SCALE
PROBLEM KOROSI
PROBLEM PARAFIN
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PROBLEM
PRODUKSI
KEPASIRAN
CONING
EMULSI
SCALE
PENGENDAPAN PARAFIN & ASPALT
KOROSI
PROBLEM KEPASIRAN
PENYEBAB:
- Tenaga Pengerukan ( drag force ), tenaga yang
timbul akibat aliran fluida dimana rate dan μ
menjadi lebih tinggi
- Penurunan Kekuatan Formasi, akibat naiknya Sw
shg melarutkan material penyemenan
- Penurunan Tekanan Formasi, akan mengganggu
penyemenan antar batuan
PENYEBAB LAIN:
- Tingginya Kapasitas Produksi
- Penambahan Saturasi Air
PROBLEM KEPASIRAN SECARA UMUM
Penampang Pipa
Endapan Scale
A Matriks
Batuan Minyak
Aliran Air
Scale
B
SI = pH - K + pCa + pAlk
Di mana :
SI = indeks stabilitas scale
pH = pH air sebenarnya
pHs = nilai pH di mana air akan tersaturasi dengan CaCO3
K = konstanta, fungsi dari kadar garam, konsentrasi dan temperatur
pCa = konversi ppm Ca, meg/lt
pAlk = konversi ppm alkalinitas, meg/lt
” Perbedaan densitas antara gas dengan minyak lebih besar daripada perbedaan
densitas antara air dan minyak. Karena itu, gas lebih mempunyai kecendrungan
untuk terjadinya coning dari pada air ”.
Penyebab terjadinya Coning
“Laju alir kritis tergantung pada permeabilitas minyak effektif, viscositas minyak,
perbedaan densitas antara minyak dan air atau minyak dan gas,
dan permeabilitas vertikal (kv)”.
Metode Penghitungan Laju Alir Kritis Pada Sumur
Vertikal
o − g ko 2
q o = 0,001535 (h − (h − h p ) )
2
ln (re / rw ) o Bo
qo = 0,001535
w − o ko
ln (re / rw ) o Bo
(
h 2 − hp
2
)
Persamaan untuk menghitung laju produksi bila terjadi gas dan water coning
qo = 0,001535
(
ko h − h p
2 2
) o − g
( w − o )
2
− g
+ ( o − g ) 1 − o
2
o Bo ln (re / rw ) − −
w g w g
Metode Joshi
Joshi mengembangkan persamaan laju alir kritis untuk sumur vertikal sebagai berikut
q o ,v =
1,535 10 −3 ( o − g ) k h h 2 − (h − I v ) 2
Bo o ln (re − rw )
dimana:
qo,v = laju alir kritis sumur vertikal, STB/hari
ρo = densitas minyak, gm/cc
ρg = densitas gas, gm/cc
Iv = jarak antara permukaan minyak-gas dan perforasi atas dari sumur vertikal, ft
kh =permeabilitas horisontal, ft
h = ketebalan kolom minyak, ft
Laju alir kritis untuk sumur horisontal, qo,h, dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
qo,h
=
h 2
− (h − I h ) 2 ln (re / rw )
q o ,v h 2
− (h − I v ) 2 ln (re / rw' )
Ih = jarak antara sumur horisontal dan permukaan minyak-gas, ft
rw’ = jari-jari effektif radius sumur
A = percepatan aliran
reh ( L / 2)
r =
h / 2r
'
w
a 1 + 1 − ( L / 2a ) 2 h/L
w
KERJA ULANG DAN PENGASAMAN
SUMUR
( Workover and Acidizing )
(PERTEMUAN KE 4)
PENGASAMAN
➢Matrix Acidizing
Tujuan : untuk mendapatkan penetrasi yang uniform
secara radial pada formasi.
➢Acid Fracturing
` Kemampuan asam memakan (etched) permukaan
rekahan batuan dan meningkatkan konduktivitas fluida
pada rekahan.
➢Acid Washing
Menghilangkan endapan yang dapat larut dalam asam
atau untuk membuka saluran-saluran pada lubang
perforasi.
Gambar 3 . Perbedaan antara sumur yang di fracturing dengan yang di asam
Tiga syarat agar asam bisa digunakan untuk
stimulasi:
1. Harus bisa bereaksi dengan karbonat
dan mineral lain untuk menghasilkan
produk yang bisa melarut.
Diverting Agents:
❖Membuat pengasaman terdistribusi lebih merata dengan
cara menutup sementara zona yang lebih permabel.
Pengasaman Batuan Pasir (Sandstone)
Tetapi endapan ini terjadi bila ada sentuhan dgn air garam.
Treatment dengan Asam HCl – HF
❖ Preflush
Sebagai bahan preflush yang dipakai adalah hydro
chlorida yang berfungsi ganda.
❖ Mud acid
Berfungsi untuk membersihkan Limestone dan
Sandstone dan biasanya adalah campuran (3% HF, 12% HCl)
dengan kandungan inhibitor yang cukup dan surfactant.
❖ After flush
Terdiri dari diesel yang mengandung 10% mutual solvent
(EGMBE, ethylene glycol monobutyl ether).
Desain Fracturing.
Prosedur berikut disarankan untuk mendesain suatu
fracturing:
1) Kumpulkan semua data yang diperlukan oleh perusahaan jasa untuk
membuat suatu program komputer untuk desain.
2) Tentukan fluida apa yang akan dipakai sebagai pemula (pad)
3) Suatu program untuk memperkirakan rate injeksi diperlukan.
4) Pilih dan tentukan volume pemula untuk mendapatkan fracture
yang cukup panjang. Volume yang semakin besar adalah semakin
baik.
5) Gunakan kira-kira 50 gal asam/ft vertikal untuk tiap 25 – 50 ft
panjang fracture.
Keefeketipan daya penetrasi asam
membentuk “wormhole” ( saluran
aliran ) akan tergantung kepada :
Gambar : pengaruh
konsentrasi asam
terhadap rate reaksi
reaksi as asam pada berbagai
harga temperatur
3. Temperatur, semakin tinggi T maka rate reaksi
SANDSTONE
PERENCANAAN PENGASAMAN
MATRIX UNTUK LAPISAN
SANDSTONE
b.
Di mana :
gambar berikut
Gambar Grafik Untuk menentukan overburden gradient
berikut : ( di halaman berikutnya )
, psi/ft
Gambar : Variasi Poisson Ratio terhadap kedalaman
2. Menentukan rate injeksi asam
(dapat dicari dr gb di
hal berikut )
Gambar :
untuk menentukan
friction pressure
pada berbagai harga
diameter tubing
dan injection rate
berikut
berikut
4. Menentukan volume HCl – HF acid
Gambar : Penentuan mud acid sebagai Gambar : Penentuan mud acid sebagai
fungsi permeabilitas pada fungsi permeabilitas pada
T = 100 0 F dan rw = 3 in T = 150 0 F dan rw = 3 in
Gambar : Penentuan mud acid sebagai
fungsi permeabilitas pada Gambar : Penentuan mud acid
T = 200 0 F dan rw = 3 in sebagai fungsi
permeabilitas pada
T = 250 0 F dan rw = 3 in
PERENCANAAN MATRIX ACIDIZING
Perencanaan matrix acidizing ini disadur dari buku Acidizing Fundamental (monograph volume 6, Henry L. Doherty)
hal.82 – 83.
Diketahui:
Data yang diperlukan untuk perencanaan matrix acidizing pada batu pasir
Komponen Simbol Harga Satuan
Kedalaman D 5000 ft
Net thickness hn 10 ft
Permeabilitas formasi k 90 mD
Permeabilitas skin ks 10 mD
Permeabilitas rata-rata kav 50 mD
Radius sumur rw 0.25 ft
Radius pengurasan re 660 ft
Radius skin rs 0.5 ft
o
Temperatur T 150 F
Viskositas minyak µo 1 cp
Gradien rekahan @
tekanan awal 2000 psi FG 0.7 psi/ft
Tekanan reservoir PR 1000 psi
Gradien overburden go 1 psi/ft