Anda di halaman 1dari 55

STIMULASI SUMUR

MKK-D1025

By
Desi Kusrini, ST.MT

Teknik Perminyakan
Institut Teknologi Petroleum Balongan
2023
Bab 5
acidizing
ACIDIZING

Adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi


kerusakan formasi/meningkatkan kemampuan formasi
yaitu dengan menginjeksikan asam ke formasi untuk
melarutkan partikel-partikel penyumbat pori atau
meningkatkan permeabilitas batuan dengan harapan laju
produksi kembali meningkat.
PROBLEM SCALE
Air formasi terdiri dari kation dan anion dimana keduanya terlarut dalam
air membentuk senyawa yang mengakibatkan terjadinya proses
kelarutan (solubility).

Proses terlarutnya ion-ion dalam air formasi dipengaruhi oleh tekanan,


temperatur serta waktu kontak.

Air mempunyai batas kemampuan dalam mempertahankan senyawa ion-


ion tersebut agar tetap dalam larutan sampai pada tekanan dan
temperatur tertentu.
Gambar Scale CaCO3 di Tubing
IDENTIFIKASI SCALE
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi problem scale
salah satunya adalah dengan menghitung Scaling Index,
dengan metode Stiff & Davis.
Persaman :
SI  pH - K  pCa  PAlk
Keterangan :
SI = Scaling Index
K = konstanta yang merupakan fungsi dari kadar garam,

konsentrasi dan temperatur


pH = pH air sebenarnya
pCa = 4.5977 - 0.4327 ln Ca 2 


pAlk = 4.8139 - 0.4375 ln CO 3
2
 HCO 3 

 Jika SI > 0 maka larutan kelewat jenuh dan scale


cenderung terbentuk.
 Jika SI < 0 maka sistem berada pada keadaan dibawah
kondisi jenuh sehinga scale cenderung tidak terbentuk.
 Jika SI = 0, maka sistem berada pada kondisi stabil
(setimbang).
Adalah proses penginjeksian asam kedalam formasi pada
tekanan dibawah tekanan rekah dengan tujuan agar reaksi
menyebar ke formasi batuan secara radial

Asam ini akan menaikkan permeabilitas matrix dengan cara


memperbesar lubang pori-pori dan/atau melarutkan partikel-
partikel yang menghambat saluran pori-pori tersebut

Partikel penghambat ini yang biasa dikenal sebagai penyebab


“damage”-nya formasi
FORMASI CARBONATE

Fluida treatment yang dipakai adalah :


Non Organic Acid → HCl
Organic Acid → Acetic Acid
Volume treatment berkisar 50 – 200 gal/ft
Penetrasi fluida treatment formasi antara 1-3 ft

Penggolongan metode ini dengan asumsi bahwa formasi


yang dikategorikan karbonat yang tinggi terhadap HCl
ataupun Acetic Acid (> 20 %)
FORMASI SANDSTONE

Fluida treatment yang dipakai adalah :


HCl, Acetic Acid dan diikuti dengan
Hydrofluoric Acid = HF Acid

Penggolongan metode ini dengan asumsi bahwa


formasi yang dikategorikan Sandstone adalah apabila
formasi tersebut mempunyai kelarutan yang kecil
terhadap HCl (< 10 %) dan kerusakan formasi relatif
dekat dengan lubang bor
Kegunaan dari HF Acid adalah untuk melarutkan Silicate dan
mineral-mineral clay

HCl adalah sebagai preflush yang bertujuan untuk melarutkan


kandungan karbonat yang ada pada formasi tsb (yang
merupakan cemented material dari batuan itu).

Hal ini untuk mencegah terjadinya reaksi antara karbonat


dengan HF Acid, karena dapat membentuk endapan yang tidak
dapat dilarutkan, yaitu endapan: CaF2
Reaksi Kimia HF Acid dengan Formasi Carbonate:

2HF + CaCo3 → CO2 + H2O + CaF2

CaF2 akan menyebabkan


penyumbatan pada formasi dan
tidak dapat dilarutkan lagi
• Acid Fracturing
Adalah proses pelarutan yang bertujuan memperbesar
rekahan sehingga terjadi peningkatan permeabilitas. Acid
Fracturing ini hanya dapat diterapkan pada batugamping
dan dolomit.
ACID FRACTURING
Asam diinjeksikan diatas tekanan rekah formasi
Hanya dilakukan pada reservoir batugamping
Acid fracturing baik dilakukan pada formasi yang memiliki
permeabilitas alami kecil.
Metode ini dapat digunakan untuk menghilangkan kerusakan
formasi juga dapat untuk meningkatkan permeabilitas formasi.
• Acid Washing
Adalah proses untuk menghilangkan endapan scale yang
terdapat di pipa atau di perforasi dengan menempatkan
asam di posisi scale dan dibiarkan bereaksi.
POKOK – POKOK PENGASAMAN

1. Mineralogi Batuan

2. Jenis asam yang digunakan

3. Konsentrasi asam

4. Jumlahnya.
 Pengasaman harus menghilangkan kerusakan formasi
tanpa menimbulkan kerusakan lain di formasi;

 Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang


mineral batuan.

Tingkat keberhasilan pengasaman:

Batupasir : Kurang dari 70%

Karbonat : lebih dari 90%


JENIS ACID
ACID YANG DIGUNAKAN DI BATUAN KARBONAT

 Asam yang digunakan adalah Hydrochloric Acid (HCl), Acetic Acid


(CH3COOH), dan Formic Acid (HCOOH)

 Konsentrasi HCl yang biasa digunakan adalah 15%, untuk membersihkan


tubing sekitar 5%. Konsentrasi HCl >15% disebut “asam konsentrasi tinggi”.

 Konsentrasi acetic yang biasa digunakan adalah 10%. Manfaat lainnya adalah
sebagai fluida perforasi pada sumur karbonat, secara alami mengurangi
timbulnya unsur besi.

 Konsentrasi formic yang biasa digunakan adalah 9-10%.


 Asam acetic dan formic umumnya digunakan pada temperatur yang tinggi
karena tidak begitu korosif dibanding HCl, juga untuk kedalaman yang
sangat dalam.

 Urutan kekuatan reaksinya adalah HCl > Formic > Acetic

 Campuran Formic – Acetic akan sukses diaplikasikan pada temperatur tinggi


dimana dibutuhkan reaksi yang lebih lambat dan penetrasi asam pada
kedalaman yang lebih dalam.
Hydrochloric Acid (HCl)

Merupakan jenis asam yang paling sering digunakan.


Umumnya konsentrasi yang digunakan adalah 15 % HCl
(untuk batugamping dan dolomite), sedangkan untuk
batupasir konsentrasi yang digunakan adalah 5 – 7% HCl.
KEUNTUNGAN KEKURANGAN
 Daya reaksi yang cukup  Memiliki sifat korosif yang
tinggi terhadap tinggi, terutama pada
batugamping dan temperatur diatas 250˚
dolomite.
 Harganya relatif lebih
murah dibanding dengan
asam jenis lain.
ACID YANG DIPAKAI DI BATUPASIR

Asam yang biasa digunakan adalah Hydrochloric Acid (HCl), Acetic


(CH3COOH), Formic (HCOOH), dan Hydrofluoric Acid (HF).

HF lebih umum digunakan dikombinasikan dengan HCl. HF tidak


pernah dipompakan sendiri tapi dikombinasikan dengan organik acid,
acetic, atau formic.
GELLED ACIDS
• Gelled Acids merupakan asam yang berbentuk gel yang berguna
untuk memperlambat laju reaksi asam.

• Perlambatan yang dihasilkan oleh asam ini yaitu dengan cara


peningkatan viskositas fluida asamnya.

• Peningkatan viskositas cenderung membatasi asamnya bergerak ke


dalam pori-pori yang lebih besar sehingga penetrasinya lebih jauh.
STIMULATION
TUBING PICKLE
Besi terdiri dari 2 bentuk, yaitu:
1.Fe2+, ion ferrous ini akan mengalami presipitasi pada pH ± 7
2.Fe3+, Ion ferric akan mengalami presipitasi pada pH 2,5 dan
secara total akan terjadi presipitasi pada pH 3,5

→ Iron biasanya terbentuk secara alamiah pada formasi


dan/atau mineral-mineral formasi, seperti siderite, hematite, dll.
→ Tetapi bagaimanapun juga sumber besi yang paling
dominan justru ada pada pipa yang dipakai di sumur, baik pipa
baru maupun pipa lama, karena millscale itu sendiri memang
sudah bawaan dari pabrik.
Objective:
→ Untuk membersihkan excess Ferric (Fe +++ ) dan Ferrous
( Fe++ ) dari pipa dan pipe dope.

Jadi, walaupun larutan asam yang digunakan sudah


mengandung corrosion inhibitor yang dipakai untuk
memproteksi pipa, reaksi asam tersebut masih tetap akan
melarutkan “iron compounds” (millscales)
Karena setelah asam bereaksi dengan “millscale” adalah sangat
sulit untuk mencegah terjadinya “secondary precipitation” dari
“Ferric Ion”
Untuk itu selalu direkomendasikan untuk membersihkan
pipa/tubing sebelum pekerjaan pengasaman
Fercheck ( Ferrick Iron Inhibitor)
Berfungsi untuk menjaga “iron compounds” di dalam larutan
selama pekerjaan pengasaman, disamping untuk mencegah
terjadinya pengendapan besi yang keluar dari larutan

Musol (Mutual Solvent)


Berfungsi untuk mengurangi / mencegah terserapnya corrosion
inhibitor kedalam formasi
Adapun caranya adalah dengan menginjeksikan larutan asam
melalui tubing dan memompakannya kembali (reverse out) ke
permukaan

Setelah “clean up” tubing, kemudian dilakukan pengasaman


dengan tanpa membawa “millscale” atau “precipitation iron
hydroxide” ke dalam formasi
I. Volume
1. Untuk 2-3/8” tubing = 80 gal/1000 ft
Untuk 2-7/8” tubing = 110 gal/1000 ft
Untuk 3” tubing = 140 gal/1000 ft
2. Xylene + 1% mutual solvent
II. Pump Rate = 2 bbl/minute
III. Prosedure Pemompaan
1. Tubing dalam posisi sirkulasi dan jangan sampai ada yang ikut
terpompa ke dalam formasi
2. Pompakan semua Xylene dahulu
3. Pompakan semua asam yang sudah dicampur dengan additive
yang ditambah corrosion inhibitor
4. Displace sampai ke ujung tubing
5. Reverse/sirkulasi balik keluar dari pipa
Kegunaan “Additives”:
Xylene untuk membersihkan endapan-endapan minyak, oil dan
“pipe dope” pada pipa
15% HCL untuk membersihkan “millscale” yang biasanya
memang sudah ada pada pipa
“Iron Control” additive membantu untuk menjaga besi yang
terlarut tersebut tetap berada dalam larutan
Surfactant membantu Acid Contact dengan pipa dan Scale
setelah pemompaan Xylene

→ Dengan menggunakan proses pembersihan ini, maka


diharapkan bahwa kotoran yang ada pada pipa tersebut tidak
ikut terpompa kedalam formasi.
STIMULATION
SCALE REMOVAL
Definisi:
→ Adalah akumulasi endapan dari material-material
organik dan/atau non-organik yang terbentuk pada sekitar
wellbore dan flowline yang merupakan akibat dari sifat-sifat fisik
dan kondisi dari formasi yang diproduksi
→ Endapan ini menyebabkan turunnya produksi
bahkan dapat sama sekali menghentikan laju produksi
Scale Type Chemical Formula Mineral
I. Larut dalam air NaCl Sodium Chloride, salt

II. Larut dalam asam


1. Calcium Carbonate CaCO3 Calcite
2. Iron Carbonate FeCO3 Siderite
3. Iron Surfide FeS Trolite
4. Iron Oxides Fe3O4, Fe2O3 Magnetite, Hematite
5. Magnesium Hydroxide Mg(OH)2 Brucite
III. Tidak larut dalam asam
1. Carcium Sulfate CaSO4, 2H2O Gypsum
2. Calcium Sulfite CaSO4 Anhydrite
3. Barium Sulfate BaSO4 Barite
4. Strontium Sulfate SrSO4 Celestite
5. Barium Strontium Sulfat BaSr(SO4)2 Barium Strontium Sulfate
Tipe Scale yang Larut dalam Asam

1. Penetrating Acid (Pen-Acid)


Adalah campuran asam (umumnya 15%) dan penetrating agent yang
berfungsi untuk mengecilkan ‘surface tension’ dari larutan asam guna
meningkatkan penyebaran acid tersebut.
2. Non Emulsifyling Acid (Non E Acid)
Adalah ‘regular inhibited acid’ ditambah dengan non emulsifying
chemicals. Scale dari Calcium Carbonat dengan kandungan besi yang
relatif sedikit
3. Iron Control Acid (Fe Acid)
Iron Control ditambahkan pada Inhibitor Acid yang tujuannya adalah
untuk mencegah terjadinya presipitasi dari Iron Hydroxide untuk
digunakan pada scale yang mengandung ‘Iron Compounds’ dimana pada
umumnya terjadi pada sumur-sumur Disposal dan Injection. Biasanya
scale ini terjadi di ‘near wellbore’.
Tipe Scale yang Larut dalam Asam (cont’d)

4. Acetic Acid
Asam dengan kandungan 10% untuk Carbonate Scale. Jika ‘downtool
equipment’ memakai material dari chrom-plated atau alloys stells.

5. Paragon Acid Dispersant


Adalah ‘regular inhibited acid’ ditambah dengan non emulsifying chemicals.
Scale dari Calcium Carbonat dengan kandungan besi yang relatif sedikit.
Tipe Scale yang Tidak Larut dalam Asam

1. Calcium Sulfate (CaSO4)


dapat dihilangkan dengan ‘chemicals method’ kecuali untuk Barium dan
Strontium Sulfat. Sehingga harus digunakan metode lainya, yaitu ‘Mechanical
Method’, yang biasanya menggunakan Hydra Jet.
Penentuan Jumlah Scale pada Pipa dan Kebutuhan Asam

Di luar pipa :
V = 0.0218 t (D1 + t)

Di dalam pipa :
V = 0.0218 t (D2 – t)

dimana :
V = Volume scale, ft3/linear ft
D1 = OD pipa, inch
D2 = ID pipa, inch
t = ketebalan scale, inch
→ Tabel “Jumlah 15% HCl yang diperlukan untuk
menghilangkan satu Cuft dari berbagai macam type scale dan
pound dari scale yang dapat dihilangkan oleh satu galon 15% HCl”
gal lb
Type scale
15% HCL/Cuft Scale/gal 15%HCl
Calcium Carbonat 95 1,84

Iron Oxide 318 0,98


Iron Sulfide 180 1,02
Siderite 111 21,3
Contoh:

Hitung jumlah 15% HCl yang diperlukan untuk menghilangkan


scale iron sulfida:
→ Dimana diketahui ketebalan rata-rata scale adalah 3/8”
dan terbentuk diluar pipa sepanjang 1000 ft,
→ OD pipa = 3”
Jawab:

1.Gunakan Persamaan (1)


V = 0,0218 t (D1 + t)
V = 0,0218 x 0,375 x (3 + 0,375)
V = 0,0276 Cuft/linear ft

2.Total volume scale


= 0,0276 Cuft/ft x 1000 ft = 27,6 Cuft

3.Kebutuhan asam
= 27,6 Cuft x 180 gal (dari tabel) = 4968 gal
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

a. Injector Head
b. Guider / (Goose Neck)
c. Power Reel
d. Power System
e. Controling System.
f. Blow Out Prevention
System (BOP).
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

a. Injector Head

Kepala injector adalah salah satu


komponen kunci dari unit coiled
tubing dan terutama digunakan
untuk mengangkat dan
menjalankan coiled tubing selama
operasi.
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

b. Guider
Berfungsi untuk mengarahkan
coiled tubing untuk masuk dan
keluar dari kepala injector
tergantung pada struktur busur
bengkoknya.
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

c. Power Reel/Coiled Tubing Reel


Berfungsi sebagai tempat atau
wadah bagi coiled tubing. Coiled
tubing reel terbuat dari baja yang
mempunyai diameter tertentu
sesuai dengan ukuran dari coiled
tubing.
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

d. Power System

Berfungsi untuk memberikan


tenaga hidrolik yang kemudian
diteruskan menuju power reel
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

e. Controling System
Berfungsi untuk untuk
mengoperasikan dan
mengontrol unit coiled tubing
dengan peralatan pengontrol
tekanan
Peralatan pada
Acidizing
Coiled Tubing Unit

f. Blow Out Preventer (BOP) System


Berfungsi untuk menjaga
tekanan balik atau flow back
dari dalam sumur, Blow Out
Preventer (BOP) diletakan
dibawah atau sebelum
stripper diletakan dengan
tujuan agar menghindari
tekanan balik dari sumur pada
saat Coiled Tubing (CT) tidak
berada dalam proses running.
Peralatan pada
Acidizing
Acid Tank

Berfungsi untuk tempat


penampungan asam yang
akan diinjeksikan kedalam
sumur melalui pemompa
asam kemudian di alirkan
melalui coiled tubing
sampai di depan zona
perforasi. Berkapasitas
180 bbl.
Peralatan pada
Acidizing
Nitrogen Tank

Digunakan untuk menyimpan


nitrogen dan unloading nitrogen
setelah Overflush dilakukan
Peralatan pada
Acidizing
Tank Displacement

Berfungsi untuk mencampur


bahan kimia yang kemudian akan
dialirkan melalui pompa
sentrifugal dan dialirkan ke
coiled tubing untuk diinjeksikan
ke dalam sumur.
.
Peralatan pada
Acidizing
Single Pump

Pompa yang digunakan


pada saat job matrix
acidizing yang merupakan
pompa jenis single yang
berarti dalam satu pompa
hanya terdapat satu mesin.
Peralatan pada
Acidizing
Wilden Pump

Pompa yang berfungsi


sebagai penghisap dari
fluida asam yang berada di
dalam drum untuk
dipompakan menuju
stainless tank.
Peralatan pada
Acidizing
Air Compressor

Berfungsi sebagai alat


supply angin/udara,
kemudian angin tersebut
akan digunakan oleh
wilden pump untuk
menghisap fluida asam
dari drum untuk
dipompakan menuju
stainless tank.
Peralatan pada
Acidizing

Injector
Head

Coiled
Tubin
g
Control
Cabin
Power
Power
Pack
Reel
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai