Anda di halaman 1dari 9

Proses pengolahan bijih tembaga dan batu tembaga

menjadi tembaga murni secara hydrometallurgi

EKNIK HEAP LEACH SOLVENT ORGANIC - ELECTROWINING FINISHED

PENGERTIAN HEAP LEACHING

Heap leaching adalah suatu proses kimia dimana logam (tembaga) ditiriskan dari
beberapa bentuk mineral dalam biji batuan menjadi logam terlarut (misalnya dalam
asam sulphate).Terdapat dua jenis ore Tembaga yang dapat dilakukan dengan proses
Heap leaching, yaitu

a. Bijih Cu Oksida

• Didapatkan pada bagian atas ore body (permukaan pit)

• Awalnya merupakan mineral sulfida, namun karena dengan adanya


udara/oxygen sehingga mineral sulfida tersebut teroxidasi menjadi mineral oxside.

• Sangat mudah ditiriskan dengan menggunakan asam sulphate.

b. Bijih Cu Sulfida

•Ditemukan pada kedalaman tertentu dari ore body (bagian dalam pit)

• Daya larut dalam asam sulphate rendah

• Harus menggunakan bantuan / katalis seperti besi dengan udara, bisa juga dengan
menggunakan bantuan bakteri jenis tertentu.
PROSES STACKING.

Sebelum dilakukan proses leaching,Ore yang berasal dari Aglomerator di susun terlebih
dahulu. Terdapat 2 jenis penyusunan atau biasa disebu dengan metode stacking.
Antara lain Crest to crest stacking atau toe to toe stacking. Metode Crest to Crest
memiliki lebih banya keuntungan di banding dengan metode toe to toe, antara lain
memiliki area stacking yang lebih sedikit, sehingga penggunaan pad dapat lebih efisien
karena lebih sedikit bagian slope/miring irigasi. Lembah kecil akan terbentuk diantara
kedua crest hanya pada ore sulfida sebagai ventilasi pada heap aerasi. Sedangkan pada
leaching oksida tidak boleh ada gap antara kedua crest.

PROSES KIMIA DARI LEACHING

Tembaga di ekstrak dari bijih/ore melalui proses leaching dimana tembaga akan
dilarutkan dari bijih. Proses kima yang terjadi pada pross ni bergantung pada jenis
bijih yang diolah. Pada umumnya terdapat dua jenis bijih tembaga antara lain

1. oksida
2. sulfide
Mineral sulfida berada lebih di dalam tanah pada area tambang disbanding oksida.
Mineral sulfida yang umum ditemukan adalah

(1) Chalcocite - Cu2S


(2) Chalcopyrite - CuFeS2

Jenis mineral ini tidak dapat dengan sendirinya terlindih/terlarutkan dalam proses
leaching. Sehingga dibutuhkan ferric sulphate Fe2(SO4)3 dengan jenis yang spesifik
dalam proses leaching. Ferric Sulfat terbetuk dari bekteri yang mengoksidasi besi dari
cairan yang diirigasi, dari situ ferrus akan berubah menjadi ferric. Disini bacteri
bekerja sebagai katalis dalam proses leaching sulfida.

Dalam reaksi ini dibutuhkan adanya oksigen dan aliran udara yang melalui proses heap
ini. Dan sangat dibutuhkan heap/tumpukan ini mudah dilalui oleh aliran udara dan
larutan. Dan perlu dicatat bahwa aliran udara tidak bisa masuk jika gundukan/heap
dipenuhi oleh larutan, sehingga kecepatan irigasi harus diatur.

Ada beberaa metode yang ditingkatkan dalam mengalirkan udara ke dalam


gundukan/heap. Hal ini termasuk dengan menggunakan udara bertekanan dan rest
cycle. Yaitu ketika proses irigasi dihentikan maka dara dapat masuk ke dalam heap.

Dalam proses heap leaching ada 3 jeis bakteri yang dapat digunakan :

(1) Thiobacillus Ferrooxidans

(2) Thiobacillus Thiooxidans

(3) Leptospillrum Ferroxidans


Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Bacteria

3FeSO4 + 0.7502(air) ® Fe2 (SO4)3 + FeO.OH

Bacteria

S° + H2O + 1.502 (air) ® H2SO4

BIjih sulfida akan mudah terlindih/leached dengan adanya ferric sulphate, reaksinya
sbb :

Chalcocite : Cu2S + Fe2(SO4)3 ® CuSO4 + CuS + 2FeSO4

Covellite : CuS + Fe2(SO4)3 ® CuSO4 + 2FeSO4 + S°

Kecepatan leaching dari chalcopyrite sangat rendah, dan sangat tidak ekonomis di
dalam proses leaching. Pada proses ini hanya chalcocite dan covellite lah yang dapat
di leaching dengan baik.

Berikut dalah reaksi chalcopyrite pada proses leaching, yang berjalan lambat :

Chalcopyrite:

CuFeS2 + 2Fe2 (SO4)3 ® CuSO4 + 2S + 5FeSO4Chalcopyrite + ferric sulphate ® copper


sulphate + sulphur + ferrous sulphate.

Bornite:

Cu5FeS4 + 6Fe2 (SO4)3 ® 5CuSO4 + 4S + 13FeSO4

PROSES PENGOLAHAN BIJIH TEMBAGA SECARA HEAP LEACH HYDROMETALURGY


- Mula-mula sang batuan yang sudah diketahui memiliki kandungan tembaga yang
cukup
memadai untuk dilakukan pengolahan secara flotasi atau dijadikan konsentrat secara
massal dilakukan pemetaan hal ini bertujuan untuk memisahkan kadar tembaga
secara
kasar dan mengetahui jenis batuannya nih.

- Selanjutnya ya dilakukan penambangan dan diteruskan ke alat crusher yang


bertujuan untuk mereduksi ukuran batuan yang paling sesuai dengan jenis & batuan
tersebut

- Selanjutnya ya dilakukan pembuatan heap / tumpukan

- dipasangkan pipa2 kecil untuk pengaliran larutan sulfat dengan konsentrasi berkisar
40
gram/liter dan sulfatpun secara perlahan melarutkan tembaga yangmana larutannya
ditampung sebagai PLS

- Nah disini nih proses intinya larutan kumpulan yang mengandung tembaga tadi (PLS)
dicampurkan dengan pengaduk kecepatan tinggi menggunakan SOLVENT ORGANIC
nama
kimianya mah panjang pokoknya produk china juga banyak kok yang dijual
diindoneisa,
senyawaan ini merupakan turunan karbohidrat dan aldehid dengan konsentrasi
berkisar
30% pelarutnya menggunakan kerosin alias minyak tanah jadinya akan terbentuk 2
fase
setelah proses mixing tadi yaitu fase organic (sebutan acorga 30% 70%kerosine) dan
aqueous alias larutan yang kandungan tembaganya sudah berkurang akibat mengikat
bersama organic namun keuntungannya kondisi aqueous ini masih bersifat asam bro
dengan pengurangan asam berkisar 1-2% dan larutan ini disebut Rafinat /ILS
- Selanjutnya raffinate atau Intermediate Leach Solution (ILS) di alirkan ke
gundukan/leach kembali melalui system irigasi untuk melindih/me-leaching
tembaga dari bijih. Larutan akan tersaring melalui gundukan/heap dan terkumpul
pada lapisan
drainase dan dialirkan langsung ke pipa off flow bergantung pada kadar dari laurtan
off
flow. Pipa off flow dapat mengalirkan secara langsung ke ILS atau PLS . dari w-drain
ini nantinya akan dikumpulkan ke kolam masing masing.
*Raffinate adalah tailing dari proses di solvent extraction plant, umumnya memiliki
kadar asam ang tinggi namun memiliki kadar tembaga yang lemah. Sedangkan ILS
memiliki kandungan tembaga yang tinggi namun kandungan asam yang rendah jika
dibandingkan dengan raffinate.

Tujuan dari proses heap leaching adalah untuk melarutkan/ meleaching tembaga
menjadi fasa cairan dari bijih sehinga didapatkan kadar tembaga yang diharapkan
sebagai feed untuk proses Solvent ekstraksi . Untuk mencapai tujuan ini dapat
digunakan leaching dua tingkat atau dikenal dengan two step leach. Di bawah kondisi
operasi normal, leaching dua tahanp ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi
tembaga yang terkandung di dalam larutan leaching untuk memaksimalkan kadar
tembaga dalam proses SX.

Gundukan/heap yang baru di stacking aakan diirigasi oleh ILS. Biasanya heap ini akan
mengahasilkan off flow tembaga dengan kadar tinggi. Sehingga aliran ini akan langsung
dialirkan ke PLS.

Heap/gundukan yang sudah lama dan telah dilakukan irigasi sebelumnya akan di irigasi
lagi oleh laurtan RAFF. Hasil dari gundukan/heap ini biasanya berkadar tembaga
rendah sehingga langsung dialirkan ke ILS. Gambar beriktu akan lebih menjelaskan
mengenai system leach 2 tahap ini.

- terus selanjutnya organic yang mengandung kaya tembaga ituuu brooo..Nahhh secara
gamblang fase organic tadi bisa dimixing lagi pake larutasn asamsulfat dengan
konsentrasi lebih tinggi kisaran 190g/L dan hasilnya tembagapun kembali ke fase
larutan
bukan organic dan fase organicpun dikembalikan keproses sebelumnya untuk kembali
mengikat tembaga dan proses itupun berjalan terus menerus dan sambung-
menyambung
dan bisa dikatakan proses ini re-usable

- selatah tembaga yang amat kaya dalam larutan asamsulfat 190g/L berkisar 40-50g/L
bisa langsung dielektrolisis deh dengan katoda terbuat dari stanlessteel dan timbal dan
anoda larutan kaya tembaga tsb

-Finisnya adi deh tembaga murni dengan kadar sampai 99.9% hasil elektroplating
gambarang singkat proses heap leah tembaga

Referensi

http://kumpul-bacaan.blogspot.com/2014/07/pengambilan-dan-pemurnian-tembaga-
dari.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai