Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Chairul Anam
NIM : 116170002

Permasalahan :

1. Mengapa proses Merril-Crowe tidak efektif untuk bijih dengan grade emasnya rendah
dengan kandungan base metals (Cu, Pb, Fe) yang tinggi ?
2. Apa itu proses Carbon Acid Wash ?
3. Gambar dan jelaskan diagram alir Carbon In Pulp (CIP) !
4. Jelaskan diagram alir Merril-Crowe ?
5. Jelaskan Counter Current Decantation (CCD) ?
6. Apa yang dimaksud Pre-aerasi dan Pre-oksidasi ?

Jawaban :

1. Proses Merril-Crowe
Proses Merril-Crowe adalah proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan
menggunakan serbuk Zn. Dasar penggunaan metode ini adalah afinitas elektron
logam zinc jauh lebih tinggi terhadap sianida dari pada logam emas dan perak , maka
logam emas dan perak akan mengendap dan digantikan oleh zinc yang larut.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :


2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O → 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O → 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H</2

Kelebihan ion sianida bebas di larutan akan mengubah zinc II sianida menjadi larutan
garam kompleks zinc sianida, Reaksi :
Zn(CN)2 + NaCN → Na2[Zn(CN)4]

Garam tak larut AuCN dan AgCN selanjutnya dapat mengendap menjadi logam emas
dengan kehadiran logam zinc ataupun senyawa oksidanya, Reaksi :
2 AuCN + Zn → 2 Au + Zn(CN)2
2 AgCN + Zn → 2 Ag + Zn(CN)2

Prinsip pengendapan ini berdasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan


perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu
Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari
ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya.

Mengapa proses Merril-Crowe tidak efektif untuk bijih dengan grade emasnya
rendah dengan kandungan base metals (Cu, Pb, Fe) yang tinggi ?
Logam-logam Base metals (Cu, Pb, Fe) termasuk kedalam Deret Clenel yang artinya
ketiga logam ini juga memiliki afinitas elektron terhadap ion sianida bebas. Hal ini
berarti menyulitkan Zinc untuk larut menggantikan larutan emas dengan Base metals
besertanya. Terlebih lagi, kandungan base metals yang tinggi dan grade emas rendah
pada larutan semakin mengurangi efektifitas dari proses Merril-Crowe ini.
2. Proses Carbon Acid Wash
Proses Carbon Acid Wash adalah proses pencucian karbon menggunakan larutan asam
HCL berkadar 3 – 4 %. Bertujuan untuk mengaktifkan karbon kembali dengan
membersihkan kerak-kerak pengotor yang menyumbat pori-pori karbon. Hal ini
meningkatkan efisiensi recovery dari emas.

3. Diagram Alir Carbon In Pulp (CIP)

Tahapan Proses :
1. Bijih yang berasal dari Stock Pile akan melalui proses liberasi bijih.
2. Crushing dan Milling merupakan proses liberasi bijih yang dilakukan untuk
membebaskan mineral emas dan perak yang masih terperangkap didalam mineral-
mineral lainnya. Apabila derajat liberasi mineral emas telah cukup bijih dicamapur
dengan air untuk membentuk slurry.
3. kemudian slurry dimasukan kedalam tanki leaching Bersama dengan sianida
sebagai larutan pelarut (proses ini dilakukan selama 16-48 jam).
4. Setelah itu dilakukan proses Adsorbsi dengan metode CIP (Carbon in Pulp)
menggunakan dua tangki yang diberikan umpan yang berbeda. Salah satunya diberi
slurry hasil leaching dan di tangki kedua dimasukan umpan karbon Aktif yang akan
mengadsorbsi emas pada larutan kaya.
5. Kemudian emas yang sudah teradsorbsi dalam karbon dipisahkan dengan
menggunakan proses Screening. Prinsip pemisahannya berdasarkan ukuran butir.
Karbon yang memiliki ukuran butir yang lebih besar dari ukuran butir pulp akan
tertinggal di oversize. Sementara Pulp akan jatuh ke bagian Undersize dan dibuang
sebagai Taillings.
6. Proses selanjutnya adalah Carbon Acid Wash adalah proses pencucian karbon
dengan menggunakan larutan asam (biasanya asam klorida encer dengan kadar
sekitar 3-4%) yang berguna untuk membersihkan kerak pengotor yang menutupi
pori-pori karbon.
7. Proses selanjutnya adalah proses Gold Eluate (Elusi emas) yaitu proses pelepasan
emas dan perak dari karbon sehingga kembali membentuk larutan kaya dengan
kadar yang lebih tinggi dari sebelumnnya. Selain menhasilkan larutan kaya proses
Gold Eluate akan menghasilkan carbon yang nantinya akan diaktivasi pada proses
Carbon Reactivation yang kemudian digunakan kembali untuk proses CIP.
8. Larutan kaya kemudian dimasukan ke dalam proses Electrowinning untuk
merecovery emas kedalam bentuk solid (katoda Emas). Kemudian dilakukan proses
Smelting untuk menigkatkan kadar dan menghasilkan dore Emas.

4. Diagram Alir Merril-Crowe

Tahapan Proses :
1. Stock pile dimasukkan kedalam Crusher untuk dilakukan proses peremukan bijih
emas (ore) menjadi ukuran yang lebih kecil, dari ukuran 400 mm menjadi ukuran
sekitar 12.5 mm. Bertujuan untuk meningkatkan derajat liberasinya, membebaskan
logam berharga dari pengotornya dan memperbesar luas permukaan bijih sehingga
kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung dengan baik. Milling atau grinding
merupakan proses reduksi ukuran bijih dengan cara penggerusan bijih (ore)
menggunakan grinding ball yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran ore dari -12
mm sampai +5 mm menjadi -200 mesh atau 74 mikron sehingga dapat masuk ke
tahap selanjutnya.
2. Leaching merupakan proses pelarutan emas dari bijihnya menggunakan pelarut
tertentu. Persamaan reaksi pada proses leaching adalah sebagai berikut:

3. Solid-liquid separation Pemisahannya menggunakan thickeners CCD sebelum


tahap klarifikasi. Dari tangki leaching, slurry dikirim ke CCD tangki 1 dimana
larutan kaya dan padat terpisah. Larutan kaya mengandung emas dikirim ke tahap
klarifikasi dan slurry yang mengadung sianida dan sisa pengotor lainnya dikirim
ke CCD tangki 2. Di CCD tangki 2 yang mengadung larutan kaya kembali diproses
dalam CCD tanki 1 dan yang mengadung pengotor menjadi tailing.
4. Klarifikasi yaitu tangki pengendapan untuk menghilangkan padatan secara terus-
menerus yang diendapkan dengan sedimentasi.
5. Proses deaerasi atau pengurangan kandungan oksigen. Proses deaerasi dilakukan
dalam vacuum deaerator untuk menghilangkan oksigen dari larutan. Proses
penghilanan oksigen ini bertujuan untuk mencegah pelarutan kembali presipita Au
dan Ag serta pelarutan serbuk seng oleh oksigen yang dapat meningkatkan
konsumsi seng.
6. Tahap sementasi dibantu dengan menggunakan serbuk seng dan dilakukan dalam
larutan yang bening. Pemakaian larutan bening bertujuan untuk menghindari proses
pasivasi seng akibat tertutupi oleh partikel padatan yang tersuspensi dalam slurry,
sehingga dapat mempercepat laju proses presipitasi. Presipitasi logam emas oleh
serbuk seng berlangsung melalui reaksi berikut :

7. Sesudah proses sementasi dilakukan filtrasi precipitate Au-Ag. Larutan yang sudah
dipisahkan dari precipitate Au-Ag atau barren solution dapat digunakan kembali
dalam proses CCD.
8. Kalsinasi adalah proses penghilangan air, karbon dioksida atau gas lain yang
mempunyai ikatan kimia dengan bijih menggunakan panas. Contoh : hidrat,
karbonat.
9. Tujuan dari peleburan adalah untuk menghasilkan sisa logam dasar dan kotoran
lainnya ke terangkat ke dalam slag/terak. Pada suhu tinggi mendapatkan material
lelehan. Proses peleburan ini menghasilkan dore bullion.

5. Solid-Liquid Separation: CCD (Counter Current Decentation)


Setelah proses leaching, dilakukan pemisahan dengan menggunakan Counter Current
Decanter (CCD). CCD dilakukan untuk pemisahan padatan pada larutan tanpa
menggunakan filter. Dari tangki pencucian di mana larutan sianida ditambahkan ke-
emas, slurry disalurkan ke tangki CCD sehingga pregnant solution dan padatan terpisah.
Larutan yang mengandung air dengan mineral, sianida, dan padatan yang masuk ke
saluran mengandung slurry memiliki mineral yang bernilai rendah. Efisiensi dari
decanter dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efisiensi pencucian, meningkatkan
clarifying pada thickener yang meluap, dan mengurangi meluapnya mineral.

Counter Current Decantation (CCD) digunakan untuk memulihkan soluble metal


(logam larut) sebagai pregnant solution dari residu pencucian bijih. Dasar dari proses
CCD adalah menaikkan konsentrasi zat padat yang tersuspensi sehingga meminimalkan
kandungan air dalam slurry (slurry liquor) yang mengalir pada satu arah. Setelah itu,
slurry liquor diencerkan dengan cairan pencuci yang mengalir ke arah yang berlawanan
sehingga padatan tersuspensi terkonsentrasi secara berulang. Banyaknya liquor pada
thickener dalam aliran menentukan jumlah CCD yang diperlukan untuk memulihkan
jumlah logam terlarut yang diinginkan. Selanjutnya, hasil serupa bisa diperoleh pada
rasio pencucian yang lebih rendah dengan mengurangi ukuran peralatan alir.

6. Pre-aerasi atau Pre-oksidasi


Pre-Aerasi adalah proses pencucian bijih dalam air menggunakan penambahan oksigen
sebagai reagen. Pre-aerasi berguna untuk mengurangi kereaktifan besi dan belerang
terhadap sianida pada pH tinggi, sehingga membuat proses sianidasi emas lebih efisien.
Oksidasi besi menjadi besi (III) oksida dan pengendapan menjadi besi hidroksida dapat
meminimalkan kehilangan sianida dari pembentukan kompleks sianida besi. Oksidasi
senyawa sulfur menjadi ion sulfat menghindari konsumsi sianida menjadi tiosianat
(SCN - ).

Sumber :
1. Zinc Precipitation Recovery, http://prospectorunited.com/zinc-precipitation-
recovery.html

2. Laporan Metalurgi Ekstraksi Merril-Crowe , Universitas Indonesia, Diunggah Oleh


Alex, 12 Desember 2018, https://id.scribd.com/document/395538135/Laporan-
Meteks-Merryl-Crowe

3. Pengaruh Aerasi Pada Sianidasi Emas Pada Batuan Mineral, Author: Syaiffuddin
Muhammad, Posted by taujack@its.ac.id at 09/01/2012 12:31:39
http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100011044271/17130

4. Proses Sianidasi Emas, Disunting Pada 7 Januari 2020,


https://en.wikipedia.org/wiki/Gold_cyanidation

Anda mungkin juga menyukai