dimiliki oleh PT. Nusa halmahera Minerals, sebagai upaya dalam mengolah
batuan bijih kasar yang mengandung emas dan perak hingga menghasilkan produk
bullion yaitu berupa batangan logam campuran dari logam emas & perak ( 88% )
serta logam logam lain ( 12% ).
I. Wobbler
Penggunaan Wobbler adalah langkah pertama dalam mengolah bijih emas di
pabrik pengolahan Gosowong, Peralatan ini digunakan untuk memisahkan bijih
emas yang beriukuran besar (> 55 mm product ini biasa disebut oversize) dan
bijih emas yang berukuran kecil (< 55 mm biasa disebut undersize), product
oversize harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke umpan
penggilingan (mill feed stockpile).
II. Crushing (Penghancuran batuan bijih)
Crushing adalah merupakan tahap kedua dari proses pengolahan bijih di
Gosowong process plant. Pada tahap ini, batuan bijih dari product oversize
wobbler yang bisa mencapai ukuran 950 mm dihancurkan dengan menggunakan
alat Jaw Crusher. Disini dipakai Single toggle Jaw crusher dengan target ukuran
bijih hasil penghacuran 70-90 mm. Bijih dengan ukuran tersebut kemudian di
6
kumpulkan di sebuah tumpukan yang disebut Crushed ore stockpile. Bijih
tersebut kemudian siap untuk disupplai ke tahap penggilingan atau penghalusan.
III. Grinding dan Classification (Penggilingan dan Pemisahan butiran halus dan
kasar)
Oleh Loader, bijih dari crushed ore stockpile disuplai ke tahap penggilingan
melalui alat Reclaim Feeder ( alat pengatur kecepatan masukan bijih ). Dengan
memakai conveyor berjalan bijih tersebut ditransfer masuk ke alat Penggilingan
utama yaitu SAG Mill (Semi Autogenous Mill). Didalam SAG Mill yang berputar
tersebut terdapat bola bola baja dengan ukuran 105 mm. Bijih tersebut akan
tergerus oleh bola-bola baja tersebut dan juga tergerus oleh bijih itu sendiri. Hasil
dari SAG Mill adalah bijih dengan ukuran bervariasi dari +125µm sampai - 45µm.
Proses kemudian bijih yg telah berbentuk seperti lumpur tersebut, ditransfer
menggunakah pompa ke proses klasifikasi menggunakan hydrocyclone.
Pada Sirkuit penggilingan 1 terdapat SAG mill dan Ball mill, lumpur yang
diklasifikasi akan terpisah menjadi overflow product dan underflow product.
Overflow product merupakan lumpur yang sudah halus ukuranya < 125 µm,
material ini akan dipompa ke hopper feed cyclone vertimill, sedangkan underflow
product akan dialirkan ke ball mill untuk digiling kembali menggunakan bola
dengan ukuran 50 mm.
Pada sirkuit penggilingan 2 hanya terdapat SAG mill, lumpur yang keluar dari
discharge SAG#2 dipompkan ke hydrocyclone untuk proses klasifikasi, seperti
yang terjadi pada cyclone ballmill sebelumnya overflow product akan dipompakan
ke hopper feed cyclone vertimill, sedangkan underflow product dialirkan kembali
ke feed.
SAG#2 sebagai circulating load material karena ukuranya masih kasar > 125 µm.
produk penggilingan SAG mill ada 2 yaitu material berupa lumpur dan krikil
(scats). Kerikil ini terklasifikasi pada discharge trommel screen panel, batuan
krikil akan diangkut kembali ke mill feed stockpile untuk selanjutnya dimasukan
kembali ke dalam SAG mill.
7
Material yang sudah halus dari grinding sirkuit 1 dan 2 (overflow product) yang
terdapat pada hopper feed cyclone vertimill dipompakan ke hydrocyclone
vertimill, material yang sudah halus (overflow product) akan dipompakan ke pre-
leach thickeners sedangkan underflow product dialirkan ke vertimill untuk
dilakukan penggilingan. Di dalam vertimill terdapat bola baja dengan ukuran 20
mm. Product target penggilingan di peralatan ini mencapai passing 80% ± 32 µm.
Sebagian material yang dipompakan ke hydrocyclone vertimill underflow product
dialirkan ke gravity circuit.
Untuk proses Gravity circuit lihat di section IV.
Material Overflow product dari vertimill cyclone dialirkan menuju pre-leach
thickeners yang bertujuan untuk pemadatan density lumur dengan memisahkan air
didalamnya. Air tersebut selanjutnya akan digunakan untuk air penggilingan di
grinding circuit.
8
discharge. Sedangkan material dengan kandungan logam berharga tinggi yang
terkumpul dan tertinggal di dalam cawan Concentrator ini kita namakan
konsentrat bijih. Konsentrat bijih ini kemudian siap untuk di Ekstraksi dengan
menggunakan In Leach Reactor.
9
dgn kemurnian tinggi, kapur dan Timbal nitrate, tanpa ada penambahan sianida.
Proses ini dimaksudkan untuk meng-oksidasi mineral-mineral sulphida sehingga
matriks emas dan perak yang berasosiasi dengan sulphida bisa terliberasi dan
memudahkan sianida untuk kontak dengan matriks emas dan perak saat process
leaching berlangsung.
Proses leaching, ditambahkan bahan kimia sianida, dan juga diinjeksikan oksigen
sehingga proses pelindian atau pelarutan emas dan perak berlangsung dengan
baik.
Pada Gosowong Plant, terdapat 6 buah tangki ( 2 Tanki Pre-oksidasi Leaching
dengan kapasitas masing-masing volume efektif rata-rata 550 m3. Resident time
atau lamanya waktu proses pelindian ini sangat bergantung pada besarnya tonase
bijih yang masuk, karena semakin besar tonase semakin besar flowrate slurry.
Namun kita menargetkan resident time proses leaching berkisar 48 jam.
10
yang telah jernih tersebut kemudian dihilangkan kadar oksigen terlarutnya
( oxigen disolve ) dengan dialirkan pada alat Merril Crowe. Yaitu berupa tabung
dengan design khusus disertai dengan vacump pump, yang mampu melepaskan
sebagian besar oksigen terlarut pada pregnant solution. Oksigen kemudian
dibuang ke udara lepas. Maksud dari pembuangan oksigen pada pregnant solution
ini adalah agar proses reaksi precipitasi emas dan perak menggunakan bubuk seng
( Zinc dust ) berjalan dengan sempurna. Oksigen dapat menghambat proses
presiptiasi dari logam emas dan perak.
Pregnant solution yang telah jernih dan dihilangkan kadar oksigennya, kemudian
dialirkan ke Emultion Tank. Disini ditambahkan serbuk seng, dengan pengadukan
yang baik serta resident time yg cukup maka proses presipitasi akan berjalan baik.
Kemudian solution yang sedang mengalami proses presipitasi ini dialirkan ke Zinc
Precipitate Filter Press. Dimana alat ini berfungsi menangkap precipitate
( endapan yg kaya emas ) pada lembaran-lembaran filter clothes , dan dengan
bantuan pressure tinggi precipitate tersebut dimampatkan sehingga membentuk
cake. Jika pressure dari alat ini menunjukan angka yg telah cukup tinggi , ini
mengindikasikan Cake telah cukup tebal sehingga siap untuk Harvest.
11
Bullion-bullion tersebut kemudian disimpan kedalam lemari besi. Jika jumlah
bullion telah mencukupi, maka siap untuk dikirim ke Logam mulia untuk proses
pemurnian dan pemisahan logam emas dan perak.
12
telah sangat kecil dibawah batas ketentuan (< 0.5 ppm) maka air permukaan
tailing dam dipompakan ke kolam-kolam pengendapan (polishing pond), setelah
itu air buangan dari kolam pengendapan di lepas ke sungai.
13