Anda di halaman 1dari 5

Nama : Astri Niken Saputri

NPM : 1915051044
Tugas 1 Geologi Minyak dan Gas
1.
a) Sebutkan jenis litologi resevoar rock untuk migas!
Jawaban:
Zona reservoir biasanya dicirikan oleh litologi yang berbutir kasar (baik itu
sandstone ataupun limestone). Batuan reservoar umumnya terdiri dari batuan
sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat (sedimen klastik) serta batuan shale
(sedimen non-klastik) atau kadang-kadang vulkanik.
• Batupasir (sandstone) merupakan batuan yang paling sering dijumpai di
lapangan sebagai batuan reservoar. Batupasir merupakan hasil dari proses
sedimentasi mekanik, yaitu berasal dari proses pelapukan dan disintegrasi,
yang kemudian tertransportasi serta mengalami proses kompaksi dan
pengendapan.
• Jenis batuan reservoar karbonat yang umum dijumpai adalah limestone,
dolomite, dan yang bersifat diantara keduanya. Limestone adalah kelompok
batuan yang mengandung paling sedikit 80 % Kalsium Karbonat atau
Magnesium. Istilah limestone juga dipakai untuk batuan yang mempunyai
fraksi karbonat melebihi unsur non-karbonatnya. Pada limestone fraksi disusun
terutama oleh mineral kalsit, sedangkan pada dolomite mineral penyusun
utamanya adalah mineral dolomite.
• Batuan shale disusun sebagian besar oleh silicon dioxide (SiO2).

b) Terangkan terbentuknya reservoir rock pada soal nomor 1a


Jawaban:
Minyak dan gas bumi terbentuk dari binatang-binatang purba yang tertimbun
dalam tanah yang kemudian terendapkan baik pada lingkungan pengendapan darat,
laut maupun transisi. Seiring dengan perjalanan waktu sisa-sisa binatang purba
tersebut akan menjadi proses pematangan menjadi migas dalam batuan induk,
kemudian akan bermigrasi sampai terperangkap kedalam suatu sistim reservoar,
dan terakumulasi disana.

c) Sebutkan jenis litologi source rock untuk migas!


Jawaban:
Batuan induk merupakan jenis batuan sedimen (sering juga disebut batuan lunak)
yang mengandung material-material organik. Batuan inilah yang kemudian akan
berubah menjadi minyak maupun gas bumi. Salah satu contoh litologi batuan induk
atau source rock adalah batupasir dan batulempung.

d) Terangkan terbentunya source rock pada soal nomor 1c


Jawaban:
Source Rock/batuan induk adalah batuan yang kaya akan bahan organik yang
mengalami pematangan sehingga membentuk hidrokarbon. Bahan-bahan organik
yang mengalami pematangan didalam endapan sedimen selanjutnya dikenal
dengan kerogen. Berdasarkan kandungan hidrogen, karbon dan oksigen, kerogen
dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
• Kerogen tipe I terbentuk di lingkungan pengendapan lacustrine atau lagoon.
Tipe I dibentuk dari algae atau plankton. Kerogen jenis ini kaya akan hidrogen
dan rendah oksigen. Tipe ini menghasilkan minyak ringan, namun dapat juga
terbentuk gas tergantung dari pembentukan thermal. 3% dari cadangan minyak
dan gas di dunia berasal dari kerogen jenis ini. Salah satu contoh kerogen tipe
I ditemukan di Formasi Green River di bagian barat USA.
• Kerogen tipe II terbentuk di lingkungan pengendapan laut dalam / deep marine.
Terbentuk dari plankton. Kerogen tipe ini kaya akan hidrogen dan sedikit
karbon. Tipe ini menghasilkan minyak dan gas. Kerogen tipe II dapat ditemui
di Kimmeridge Clay di North Sea dan Formasi Bazhenov di Siberia.
Lingkungan pengendapan yang mengandung sulful akan menghasilkan
kerogen tipe II-S. Contohnya ada di Formasi Monterey di California dan
Formasi La Luna di Venezuela.
• Kerogen tipe III terbentuk dari endapan tumbuhan darat yang diendapan di laut
dangkal sampai dalam atau di darat. Kerogen tipe ini memiliki hidrogen yang
rendah dan oksigen yang lebih tinggi dari tipe I dan tipe II. Kerogen tipe ini
akan membentuk dry gas. Batubara termasuk ke dalam kerogen tipe III.
• Kerogen tipe IV terbentuk dari sisa bahan organik yang terbentuk setelah erosi.
Sebelum deposisi akhir, kerogen ini telah mengalami pelapukan subaerial,
pembakaran atau oksidasi biologi di rawa atau tanah. Kerogen jenis ini
memiliki kandungan karbon yang tinggi dan miskin hidrogen. Kerogen tipe IV
tidak berpotetensial untuk menghasilkan minyak dan gas

e) Apa yang dimaksud dengan maturasi hidrokarbon? Kapan terjadinya maturasi


hidrokarbon dan dimana tempat terjadinya maturasi hidrokarbon?
Jawaban:
Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen
menjadi minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen
yang kaya bahan organic terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada
temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yang mereduksi oksigen,
nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon. Proses ini
terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius. Selanjutnya,
efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat
reaksi dari bahan-bahan organik kerogen. Karena temperatur terus mengingkat
sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah
ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradien geothermal).

f) Bagaimana cara mengetahui kondisi reservoir dalam hubungannya dengan proses


pematangan minyak bumi? Jelaskan!
Jawaban:
Keadaan reservoir dapat diketahui berdasarkan pada interpretasi fluida yang
diperoleh dari inti pemboran, misalnya fluida dari dasar pemboran dan dari
permukaan sumur yang sedang diproduksi. Selain itu, juga bisa diketahui dari satu
atau lebih sumur, misalnya penurunan tekanan reservoir, peningkatan atau
penurunan produksi. Hubungan dari kondisi reservoir dengan keberadaan minyak
bumi antara lain tebal lapisan reservoir, tutupan (closure), penyebaran batuan
reservoir, porositas dan permeabilitas efektif, serta undur-undur penyusun
reservoir itu sendiri.

2.
a) Apa yang dimaksud dengan migrasi hidrokarbon?
Jawaban:
Migrasi adalah perpindahan hidrokarbon dari batuan induk / source rock menuju
batuan reservoir. Migrasi biasanya terjadi dari tempat yang secara struktural lebih
rendah menuju tempat yang lebih tinggi di dalam bumi karena pengaruh relatif
buoyancy hidrokarbon dibandingkan dengan batuan sekitarnya.

b) Berapa macam proses migrasi hidrokarbon? Jelaskan!


Jawaban:
• Migrasi primer yaitu perpindahan hidrokarbon dari source rock ke karier bed.
Migrasi primer berjalan lambat karena minyak bumi harus cukup untuk keluar
dari batuan induk yang memiliki permeabilitas matrik yang rendah. Migrasi
primer berakhir ketika hidrokarbon telah mencapai “permeable conduit” atau
“carrier bed” untuk terjadinya migrasi sekunder.
• Migrasi sekunder yaitu perpindahan hidrokarbon dari carier bed ke jebakan
atau trap. Problem yang sering dihadapi adalah pore throat lebih kecil
dibanding oil stringers, karenanya oil stringrs akan tertahan. untuk dapat
bergerak, maka “bouyancy” >>> “capillary-entry pressure (setelah akumulasi
tercapai). Jika capillary-entry pressur >>> buoyancy, maka migrasi sekunder
akan terhenti hingga capillary-entry presure tereduksi dan Buoyant force
meningka.
• Migrasi tersier terjadi jika ada kebocoran (leakage) pada cap rocks yang
menutupi reservoir.Cap rocks dengan pori-pori yang lebih kecil dari batuan
dibawahnya, mampu menahan pergerakan naik dari minyak bumi. Pengisian
yang progresif menyebabkan akumulasi meningkat, dapat menyebabkan
bouyancy >>> capillary-entry pressure Fractures dan faults dapat
menyebabkan kebocoran.

c) Mengapa hidrokarbon bisa bermigrasi?


Jawaban:
Migrasi hidrokarbon terjadi ketika pembesaran rekahan yang diakibatkan selama
merekah pada sebuah kondisi ketidakseragaman medan tegangan (stress field).
Dilatansi pada batuan reservoir di bawah lapisan sedimen mengurangi tekanan
hidrostatik pada area lokal yang terdeformasi.

d) Jelaskan dan gambar kondisi dalam suatu reservoir rock tersebut!


Jawaban:
3.
a) Apa itu porositas? Ada berapa jenis porositas? Jelaskan!
Jawaban:
Porositas adalah pebandingan antara volume pori-pori dengan volume total batuan.
Pori-pori secara primer adalah matrix pore, dan secara sekunder adalah
rekahan/fracture, rongga/vug, dan lain-lain. Pada umumnya, porositas yang
terukur, baik secara analisis laboratorium, maupun dengan rekaman adalah
porositas efektif. Hal ini karena adanya isolated pore yang tidak berpengaruh
terhadap produktivitas reservoir. Berdasarkan sifat batuan reservoir maka porositas
dibagi menjadi dua, yaitu porositas efektif dan porositas absolut. Porositas efektif
yaitu perbandingan volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume
batuan secara keseluruhan dan dapat mengalirkan fluida. Porositas absolute adalah
perbandingan volume pori-pori total tanpa memandang saling berhubungan atau
tidak, terhadap volume batuan secara keseluruhan. Sedangkan berdasarkan
klasifikasi georekamani porositas dibagi menjadi dua, yaitu porositas primer dan
porositas sekunder.

b) Mana yang lebih penting antara porositas dan permeabilitas?


Jawaban:
Permeabilitas merupakan sifat dari media porous yang mampu mengalirkan fluida
akibat perbedaan tekanan di dalamnya. Porositas adalah besar volume pori-pori
dari sebuah batuan dibandingkan dengan besar volume batuan. Permeabilitas dan
porositas sangat berhubungan erat. Batuan dikatakan permeabel bila mempunyai
porositas yang saling berhubungan misalnya pori-pori, vugs, kapiler, retakan, dan
rekahan. Keduanya sangat penting. Porositas suatu batuan akan menjadi sama
pentingnya dengan permeabilitas apabila porositas itu saling berhubungan dan
dapaat mengalirkan fluida.

c) Jelaskan harga porositas pada batuan karbonat dan sandstone!


Jawaban:
Batuan karbonat didefinisikan sebagai batuan dengan kandungan material karbonat
lebih dari 50% dan tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenan atau
karbonat kristalin hasil presipitasi langsung. Porositas pada batuan karbonat
sepenuhnya dikontrol oleh kemas batuan yang disebut sebagai fabric selective.
Porositas batuan karbonat tidak dipengaruhi atau dikontrol oleh kemas batuan,
disebuat sebagai not fabric selective.
Batupasir merupakan batuan sedimen klastik yang dominan butirannya berukuran
pasir. Porositas batupasir dihasilkan dari sekumpulan proses-proses geologi yang
berpengaruh terhadap proses sedimentasi. Proses-proses ini dapat dibagi menjadi
2 kelompok, yaitu proses pada saat pengendapan dan proses setelah pengendapan.
Kontrol pada saat pengendapan menyangkut tekstur batupasir (ukuran butir dan
sortasi). Proses setelah pengendapan yang berpengaruh terhadap porositas
diakibatkan oleh pengaruh fisika dan kimia, yang merupakan fungsi dari
temperatur, tekanan efektif dan waktu. porositas sangat kecil dipengaruhi oleh
perubahan dalam ukuran butir dengan sortasi yang sama, tetapi porositas bervariasi
terhadap sortasi. Penurunan porositas dari 42,4 % pada pasir bersortasi baik sampai
27,9 % pada pasir yang bersortasi sangat jelek.

d) Apa yang dimaksud dengan Sw dan So? Bagaimana cara menentukan Sw dan So?
Mengapa Sw dan So kita cari?
Jawaban:
Saturasi air (Sw) adalah perbandingan antara volume pori yang ditempati oleh
fluida (oil, water, gas) dengan volume pori total dalam batuan. Tujuan menentukan
saturasi air yaitu untuk menentukan zona yang mengandung hidrokarbon. Jika air
merupakan satu-satunya fluida yang ada di dalam poripori batuan, maka nilai Sw
= 1, tetapi apabila pori-pori batuan terdapat fluida hidrokarbon maka Sw < 1.
Rumus perhitungan Sw sebagai berikut.
c. R w 5 ϕe 2 Vsh 2 Vsh
Sw = [√ +( ) − ]
ϕc 2 Rw. Rt R sh R sh
Saturasi minyak dan air juga dapat dihitung dengan rumus berikut.
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖 − 𝑝𝑜𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑠𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑜𝑖𝑙
𝑆𝑜 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖 − 𝑝𝑜𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑠𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑖𝑟


𝑆𝑤 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖 − 𝑝𝑜𝑟𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai