Anda di halaman 1dari 18

SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK: PENGOLAHAN DATA

DAN INTERPRETASI
(Laporan Praktikum Metode Geolistrik)

Oleh
Astri Niken Saputri
1915051044

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Judul Praktikum : Survei 1D Metode Geolistrik: Pengolahan Data dan
Interpretasi

Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2020

Tempat Percobaan : Rumah Masing-masing

Nama : Astri Niken Saputri

NPM : 1915051044

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 8 (delapan)

Terbanggi Besar, 2 November 2020

Mengetahui,
Asisten

Annisa Yulia Elvarani


NPM. 1815051010

i
SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK: PENGOLAHAN DATA DAN
INTERPRETASI

Oleh
Astri Niken Saputri

ABSTRAK

Pada hari Selasa, 27 Oktober 2020 telah dilaksanakan Praktikum Metode Geolistrik
mengenai survei 1D dengan metode geolistrik bagian pengolahan data dan juga
interpretasi. Dengan tujuan praktikan dapat melakukan processing data sounding
hasil pengukuran metode geolistrik tahanan jenis. Selain itu, juga bertujuan agar
praktikan mendapatkan informasi kedalaman atau ketebalan lapisan dari hasil
pengukuran yang dilakukan, serta agar praktikan dapat melakukan analisis data
hasil pemodelan 1D sesuai dengan peta geologi daerah pengukuran. Sebelum
praktikum, praktikan melaksanakan pretest untuk memastikan praktikan telah
memahami konsep dasar mengenai pengolahan dan interpretasi data sounding hasil
pengukuran metode geolistrik 1D. Setelah itu, asisten dosen menyajikan kembali
materi tersebut melalui video conference. Praktikan melakukan kegiatan praktikum
di rumah masing-masing dengan arahan asisten dosen secara daring. Praktikan
menyiapkan laptop/PC, software IPI2win dan Resty, serta data hasil akusisi
pengukuran di lapangan. Praktikan mempelajari cara melakukan proses pengolahan
data dengan spftware IPI2win dan Resty. Selain itu, praktikan juga melakukan
analisa terhadap pengolahan data yang telah dilakukan. Praktikan melakukan
interpretasi sesuai dengan persepsi masing-masing berdasarkan hasil pengolahan
data dan pemodelan yang telah didapatkan. Dengan melakukan kegiatan praktikum,
praktikan mengetahui cara melakukan pengolahan data sounding dan melakukan
interpretasi terhadap hasil yang didapat.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Alat dan Bahan .................................................................................. 4
B. Diagram Alir ...................................................................................... 5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan .............................................................................. 6
B. Pembahasan ...................................................................................... 6

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Alat Tulis .......................................................................................... 4

Gambar 2 Kertas HVS ....................................................................................... 4

Gambar 3 Modul Praktikum ............................................................................... 4

Gambar 4 Laptop/PC ...................................................................................... 4

Gambar 5 Diagram Alir ..................................................................................... 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode geolistrik yaitu salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam
dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan
sangat sensitif terhadap kandungan airnya. Sebenarnya ide dasar dari metode ini
sangatlah sederhana, yaitu dengan menganggap bumi sebagai suatu resistor.
Metode geolistrik resistivitas berdasarkan tujuan penelitiannya dibagi menjadi
2 kelompok besar, yaitu metode resistivity mapping dan metode resistivity
sounding. Metode geolistrik banyak digunakan dalam eksplorasi mineral
maupun masalah lingkungan. Metode geolistrik meliputi beberapa metode
pengukuran kelistrikan seperti metode Self Potential (SP), resisitivitas,
elektromagnetik (EM), Induced Polarization (IP) dan lain-lain.

Metode geolistrik resistivitas bertumpu pada analisa distribusi resistivitas


batuan. Data yang diperoleh merupakan data nilai resistivitas bawah
permukaan. Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan perhitungan inverse
sehingga diperoleh variasi resistivitas dari suatu pelapisan tanah yang
berasosiasi dengan struktur geologi di bawah permukaan. Pada metode ini
dikenal banyak konfigurasi elektroda, diantaranya yang sering digunakan
adalah konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Wenner-
Schlumberger, konfigurasi mise-a-lamasse dan konfigurasi Dipole-dipole.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memproses data sounding geolistrik tahanan jenis
dengan menggunakan software IPI2Win dan Resty.
2. Mahasiswa mendapatkan informasi tentang kedalaman atau ketebalan
lapisan batuan dari harga resistivitas secara vertikal.
3. Mahasiswa dapat menganalisa data pemodelan sounding 1D sesuai dengan
peta geologi daerah pengukuran.
II. TEORI DASAR

Menurut Todd dikutip oleh Broto dan Afifah (2008), metode geofisika sebagai
pendeteksi perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi. Kepadatan, kemagnetan,
kekenyalan, dan tahanan jenis adalah kekayaan yang paling umum digunakan untuk
mengukur penelitian yang memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk
ditafsirkan dalam kaitannya dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis
batuan dan rembesan isi air, dan mutu air.

Metoda geolistrik merupakan metoda geofisika yang digunakan untuk mengetahui


kondisi atau struktur geologi di bawah permukaan bumi dengan cara mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi. Menurut 19 Santoso (2002: 111), “Beberapa
metoda yang termasuk kelompok ini ialah: tahanan jenis, tahanan jenis Head on,
potensial diri, polarisasi terimbas, EM VLF, magnetotelurik, arus telurik, dan
elektromagnetik.”

Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu dari metode geolistrik yang
mempelajari sifat resistivitas dari lapisan batuan di dalam bumi. Pada metode ini
arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus dan
dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua buah elektroda potensial,
hasilnya berupa beda potensial yang terukur pada elektroda di permukaan. Dari
beda potensial 9 yang diukur dapat ditentukan variasi resistivitas masing-masing
lapisan di bawah titik pengukuran (Reynold, 1997).

Tahanan jenis batuan berhubungan langsung dengan porositas dan tekstur batuan.
Hubungan antara tahanan jenis batuan ρ dan porositas φ, yang dinyatakan sebagai
fraksi per satuan volume batuan. Menurut hukum archie :
𝜌 = 𝑎𝜌𝑤 𝜙 −𝑚
dengan ρ adalah tahanan jenis batuan yang terukur, ρw adalah tahanan jenis air
pengisi pori. a merupakan konstanta yang mencirikan jenis karakter batuan,m
adalah konstanta yang mencirikan karakter sementasi (Tim Penyusun, 2018).
Menurut Marescot (2009), Tahanan jenis merupakan sifat fisika yang menunjukkan
kemampuan material dalam menghambat aliran arus listrik.
3

Metode geolistrik lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 atau
1500 kaki. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang geologi teknik seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, juga digunakan dalam eksplorasi
panas bumi (geothermal). Keunggulan secara umum adalah harga peralatan relatif
murah, waktu yang dibutuhkan relatif sangat cepat, bisa mencapai 4 titik
pengukuran atau lebih per hari, beban pekerjaan ; peralatan yang kecil dan ringan
sehingga mudah untuk mobilisasi, kebutuhan personal sekitar 5 orang, dan analisis
data secara global bisa langsung diprediksi saat di lapangan (Broto & Afifah, 2008:
121).

Metode Resistivitas Sounding (Pendugaan Secara Vertikal) Metode ini bertujuan


untuk mempelajari variasi resistivitas batuan secara vertikal. Pada praktiknya, spasi
elektroda (arus dan potensial) diperbesar secara bertahap sesuai dengan konfigurasi
elektroda yang digunakan. Semakin panjang bentangan jarak elektrodanya, maka
semakin dalam pula batuan yang dapat diditeksi, walaupun masih dalam batas-batas
tertentu (Setyawati, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum adalah sebagai berikut.

Gambar 1 Alat Tulis

Gambar 2 Kertas HVS

Gambar 3 Modul Praktikum

Gambar 4 Laptop/PC
5

B. Diagram Alir

Berikut adalah diagram alir praktikum.

Mulai

Mempersiapkan laptop/PC, data sounding hasil


pengukuran, serta software IPI2win dan Resty

Melakukan processing data menggunakan


software IPI2win sesuai instruksi yang diberikan

Melakukan processing data menggunakan software


Resty sesuai dengan instruksi yang diberikan

Melakukan interpretasi data hasil pengolahan dan


pemodelan 1D yang didapatkan sesuai dengan
informasi geologi daerah penelitian

Selesai

Gambar 5 Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Pada praktikum ini tidak diambil data pengamatan.

B. Pembahasan

Praktikum Metode Geolistrik mengenai survei 1D dengan metode geolistrik


bagian pengolahan data dan juga interpretasi, bertujuan agar praktikan mampu
melakukan processing data sounding yang telah didapatkan dari hasil akusisi
pengukuran dengan menggunakan software IPI2win dan Resty. Selain itu,
tujuannya agar praktikan bisa mendapatkan informasi ketebalan atau kedalaman
dan resistivitas dari hasil pengolahan data. Praktikan juga dapat melakuakn
interpretasi dari hasil pengolahan dan pemodelan yang didapatkan sesuai
dengan kondisi geologi daerah penelitian/pengukuran. Pada praktikum ini,
dilaksanakan pretest sebelum memulai kegiatan praktikum dengan tujuan untuk
memastikan praktikan telah memahami konsep dasar mengenai pengolahan dan
interpretasi data 1D hasil survei geolistrik tahanan jenis.

Setelah itu, praktikan mempersiapkan laptop/PC, data hasil akusisi pengukuran


di lapangan dan software yang akan digunakan pada kegiatan praktikum yaitu
IPI2win dan Resty. Asisten dosen memberikan arahan selama praktikum
melalui video conference. Praktikan melakukan kegiatan praktikum yaitu
melakukan pengolahan data sesuai dengan arahan yang diberikan oleh asisten
dosen. Pengolahan data dengan Software IPI2winPengolahan data dengan
Software IPI2win dilakukan degan cara membuat “New VES point” pada
IPI2win. Lalu, akan muncul tabel New VES point, lalu copy data Excel hasil
pengukuran yang telah disiapkan. Setelah itu, akan muncul titik pengukuran,
untuk menampilkan nomor tiap titik pengukuran, dilakukan dengan menceklis
bagian ‘show number’. Setelah itu, save as data tersebut pada penyimpanan
yang diinginkan. Setelah itu akan muncul kurva, lalu klik ‘OK’. Setalah itu,
akan muncul dua kurva, lalu sesuaikan bentuk kurva berwarna merah dengan
yang hitam dengan memastikan nilai error yang tertera harus kurang dari 20 %.
7

Setelah itu, didapatkan kurva dengan nilai error 6.55%. Selanjutnya, klik file
lalu ‘Add file’. Lalu, ‘open data file’ VES point yang sebelumnya. Setelah itu,
save profile yang akan diolah dan beri nama sesuai dengan yang diinginkan.
Setelah muncul tab ‘Information’ klik ‘OK’. Setelah itu, akan muncul profile
dari data VES point yang telah diinput. Setelah mendapatkan profile, curva dan
nilai resistivitas serta kedalaman, export hasil dengan meng-klik pada file
‘Export’ lalu ‘BMP’. Pada tab ‘BMP Export’pilih ‘section windows’ untuk
mendapatkan gambar profile, lalu klik save. Lalu, lakukan proses save, beri
nama sesuai yang diinginkan.

Berdasarkan hasil pengolahan data 1D atau sounding didapatkan 3 lapisan yang


telah diketahui kedalaman dan ketebalannya. Sebelumnya, diketahui nilai error
dari hasil pengukuran sebesar 6.55%. maka, diketahui terdapat 3 perlapisan
dengan nilai resisitivitas lapisan paling atas sebesar 8.89 ꭥ.m. lalu lapisan
dibawahnya nilai resistivitas sebesar 69.8 ꭥ.m. kemudian lapisan dibawahnya
lagi nilai resistivitasnya sebesar 34. Lapisan yang belum diketahui batas
perlapisannya memiliki nilai resistivitas sebesar 106 ꭥ.m. Hasil pengolahan
diketahui lapisan bawah permukaan didominasi oleh lapisan dengan resistivitas
rendah sekitar ±10 ꭥm.

Pengolahan data dengan software Resty diawali dengan buka aplikasi Resty
yang telah terinstalasi dalam PC. Selanjutnya, klik ‘EDIT’, lalu akan muncul
tab seperti pada gambar. Setelah itu, siapkan data hasil pengukuran yang telah
dilakukan sebelumnya. Salin nilai AB/2 dan Rho kedalam tab ‘EDIT DATA’.
Data hasil pengukurang yang telah dimasukkan kedalam tabel lalu ‘Save data
field’. Pilih lokasi penyimpanan dan juga beri nama file sesuai dengan
keinginan. Pastikan nama file tidak ada spasi. Lalu, tab ‘EDIT DATA’ bisa di
close. Lalu, klik Local Data Field dan input data yang telah disimpan
sebelumnya. Setelah itu akan muncul data VES seperti pada gambar.

Lalu, praktikan menginterpretasikan perlapisan yang ada berdasarkan data VES


hasil pengukuran. Pada gambar terlihat praktikan menginterpretasikan terdapat
4 perlapisan karena terlihat pada data VES terdapat perbedaan nilai Rho pada
titiktitik tersebut. Setelah itu, klik ‘calculate’ untuk menghitung nilai errornya
dan didapatkan error sebesar 0,2804. Lalu praktikan dapat mengedit keterangan
dan judul pada gambar yang didapat sesuai dengan data VES yang diambil.
Kemudian dapat dilakukan save image to file simpan pada lokasi penyimpanan
dan beri nama sesuai yang diingikan.

Dari hasil interpretasi dan dari gambar dapat dilihat bahwa terdapat 4 lapisan
bawah permukaan dengan resistivitas dan kedalaman yang sudah tertulis di atas.
Error pada proses pengolahan sebesar 0,2804. Menurut saya, terdapat 4
8

perlapisan karena terdapat perbedaan pada point nilai resistivitas bawah


permukaan dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Software IPI2win dan Resty dalam penggunaannya memiliki beberapa


perbedaan. IPI2win pada proses input data hasil pengukuran dapat dilakukan
secara otmatis dengan meng-copy tabel hasil pengukuran, sedangkan pada
Resty perlu dilakukan input secara manual satu persatu data hasil
pengukurannya. Selain itu, pada proses pengolahan data juga berbeda. Pada
IPI2win akan muncul 2 kurva, lalu praktikan menyesuaikan antara satu kurva
dengan yang lainnya sehingga didaptkan nilai error sekecil mungkin.
Sedangkan, pada Resty akan muncul titik-titik akusisi dari hasil pengukuran,
lalu praktikan melakukan interpretasi jumlah lapisan yang ada sesuai dengan
pemahaman masing masing, lalu dilakukan kalkulasi untuk mendapatkan nilai
error dari hasil pengolahan. Pada IPI2win selain didapatkan kurva hasil
pengukuran juga didapatkan hasil penampang pseudo dan tabel nilai resistivitas
serta kedalaman/ketebalah yang diolah. Sedangkan, pada Resty hanya
didaptkan kurva hasil pengolahan dan nilai resistivitas serta
kedalaman/ketebalannya.

Kendala pada pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan yaitu pada jaringan


internet yang digunakan. Jaringan internet yang kurang baik menyebabkan
instruksi yang diberikan terputus-putus, sehingga tidak dapat ditangkap dengan
baik. Selin itu, terdapat beberapa kendala pada software Resty, dimana tidak
dapat dilakukan kalkulasi untuk mendapat nilai error setelah melakukan
interpretasi lapisan bawah permukaan. Pada saat pelaksanaan praktikum, juga
sempat tertinggal karena ada kesalahan saat input data awal hasil pengukuran.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai


berikut.

1. Metode resistivitas sounding (Pendugaan Secara Vertikal) bertujuan untuk


mempelajari variasi resistivitas batuan secara vertikal. Biasanya digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi
lapisan di kedalaman lebih dari 1000 atau 1500 kaki.
2. Dalam metode geolistrik dilakukan beberapa tahap untuk mengetahui
struktur bawah permukaaan. Tahapan tersebut antara lain tahap perencanaan
(membuat desain survei), tahap pengukuran, tahap pengolahan dan tahap
interpretasi.
3. Tahap pengolahan dan interpretasi sangat menentukan hasil dari penelitian
yang didapatkan. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan data hasil
pengukuran dan software untuk pengukuran seperti IPI2win dan Resty.
Setelah dilakukan pengolahan data, maka dilakukan interpretasi dari hasil
yang diperoleh dari penglahan yang dilakukan. Interpretasi sangat
menentukan hasil penelitian yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Broto, Surdaryo dan Rohima Sera Afifah. 2008. Pengolahan Data Geolistrik
Dengan Metode Schlumberger. Teknik. 29(2): 120-128.

Marescot, Laurent. (2009). Electrical Surveying. Swiss: University of Fribourg.

Reynolds, J.M. 1997. An Introduction to Applied and Enviromental Geophysics.


New York : John Wiley & Sons.

Santoso, Djoko. (2002). Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: ITB.

Setyawati, Eva. 2016. “Studi Amblesan Daerah Rawan Gerakan Tanah Di Desa
Ngawen Muntilan Magelang Menggunakan Metode Geolistrik”. Skripsi.
FMIPA, Fisika, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Tim Penyusun. 2018. Penuntun Praktikum Metode Geolistrik. Jurusan Teknik


Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
LAMPIRAN
Hasil Pengolahan Data dengan Software IPI2win.

Kurva Hasil Pengolahan Data 1D

Profile Hasil Pengolahan Data 1D

Tabel Nilai Resisitivitas dari Pengolahan Data 1D


Hasil Pengolahan Data dengan Software Resty

Anda mungkin juga menyukai