A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Koordinat adalah suatu titik yang didapatkan dari hasil perpotongan dari garis
latitude (lintang) dengan garis bujur (longitude) sehingga akan menunjukan
lokasi pada suatu daerah. Umumnya koordinat dibedakan menjadi koordinat
Geographic dan Universal Transver Mercator (UTM). Koordinat Geografi pada
Proyeksi UTM mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu
Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai
arah acuan. Parameter Koordinat UTM terdiri dari komponen North/East dan
informasi Zone. (Kontur bukan merupakan parameter koordinat.) Pada Sistim
Proyeksi Lokal, titik acuan dapat berupa Patok, Paku, Pojok Bangunan dll,
dengan asumsi nilai X,Y sebarang, dengan arah Utara Grid sebarang. Koordinat
ini dapat pula disebut Koordinat Relatip. Jika pada kemudian hari koordinat
“Patok” tersebut dapat ditentukan hubungannya terhadap Sistem Koordinat
Nasional, maka Sistim Koordinat dapat diubah menjadi Sistem Koordinat Baku.
Proses ini disebut juga Transformasi. UTM atau Universal Transverse Mercator
merupakan sistem proyeksi peta yang membagi seluruh wilayah permukaan
bumi menjadi 60 bagian atau 60 Zona. Setiap zona memiliki lebar 6° ke arah
bujur (longitude). Zona 1 dimulai dari 180°W sampai 174°W dan terus ke arah
timur hingga Zona 60 yang dimulai dari 174°E sampai 180°E. hurup N dan S
digunakan untuk membedakan zona wilayah Utara dan Selatan.
Seluruh wilayah di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur mulai dari
zona 1 di lautan teduh (pertemuan garis 180 Bujur Barat dan 180 Bujur Timur)
menuju timur dan berakhir di titik awal. Tiap zona bujur memiliki lebar 6o atau
sekitar 667 km. Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona dengan panjang tiap
zona 8o atau sekitar 890 km.
Zona lintang dimulai dari 80 LS – 72 LS disebut zona C dan berakhir pada zona
X pada koordinat 72 LU – 84 LU dengan huruf (I) dan (O) tidak digunakan
dalam penamaan zona. Penamaan setiap zona UTM adalah koordinasi antara
kode angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang), contoh kabupaten Garut
terletak pada zona 47M dan 48M.