06111381722050
KLA adalah kegiatan kelas di mana siswa secara fisik memerankan perilaku
benda-benda fisik yang akan dipelajari. Untuk melakukan ini, peserta didik harus
berpikir secara nyata tentang bagaimana benda-benda itu akan merespon dalam suatu
situasi. Contoh klasiknya adalah pembelajaran tentang gerakan satu dimensi : Seorang
siswa diminta untuk bergerak bolak-balik di depan pendeteksi gerak untuk
menghasilkan posisi terhadap sebuah posisi terhadap waktu atau grafik kecepatan
terhadap waktu disediakan oleh pengajar. Siswa harus bernalar secara produktif
tentang partikel apa yang dimaksud akan terjadi dari satu kejadian ke kejadian lainnya
supaya sesuai dengan hukum fisika.
Di artikel ini, saya menyajikan tiga KLA yang telah saya rencanakan untuk
digunakan saat mekanisme pembelajaran atau ilmu fisika di awal tingkat perguruan
tinggi atau sekolah menengah atas.
1. Fase Zat
Setiap siswa mewakili sebuah molekul dalam zat yang akan diujji (saya
memilih air karena keadaannya sangat familiar untuk peserta didik). Kami mulai
dengan pemodelan padat seperti es.
Akhirnya, para siswa diminta untuk memodelkan gas seperti uap. Di sinilah
letak salah satu manfaat utama dari KLA.
Untuk memperoleh penilaian formatif dari kegiatan ini, guru harus mengamati
dengan seksama perilaku siswa ketika mereka berusaha untuk mewakili fenomena
fisika di tempat kerja sini. Gambaran mental yang dimiliki peserta didik tentang
fenomena tersebut akan dibuktikan dengan cara mereka bertindak, dan ini
memungkinkan instruktur kesempatan untuk melihat adanya celah. Misalnya, jika
tidak ada atau sangat sedikit siswa yang secara dramatis meningkatkan gerakan kacau
mereka ketika fase cair dan gas dimodelkan, ini dapat menunjukkan bahwa kelas
belum memahami hubungan antara fase, suhu, dan kecepatan termal. Jika banyak
siswa menjangkau untuk meraih tetangga mereka saat menjadi model solid, dapat
disimpulkan bahwa mereka mengerti di sana adalah kekuatan antar molekul yang kuat
dalam keadaan materi. Di dalam caranya, kegiatan tersebut dapat memberikan umpan
balik yang bermanfaat bagi guru sementara juga berfungsi sebagai demonstrasi yang
menguatkan untuk pelajar.
3. Penjumlahan vektor
Ringkasan
KLA merupakan cara terbaik untuk menyegarkan periode kuliah dan untuk
mendorong siswa untuk berpikir secara produktif tentang fenomena fisik yang
seringkali sulit untuk divisualisasikan, karena sifat abstrak atau mikroskopis mereka.
Aktivitas ini bisa menjadi tambahan yang bagus untuk fisika pengantar atau tentu saja
ilmu fisika.