Anda di halaman 1dari 3

SARAH KIRANA

06111381722050

Mekanisme Pengajaran Menggunakan Aktivitas Pembelajaran


Kinestetik

Pengantar/Pengenalan dan Motivasi

KLA adalah kegiatan kelas di mana siswa secara fisik memerankan perilaku
benda-benda fisik yang akan dipelajari. Untuk melakukan ini, peserta didik harus
berpikir secara nyata tentang bagaimana benda-benda itu akan merespon dalam suatu
situasi. Contoh klasiknya adalah pembelajaran tentang gerakan satu dimensi : Seorang
siswa diminta untuk bergerak bolak-balik di depan pendeteksi gerak untuk
menghasilkan posisi terhadap sebuah posisi terhadap waktu atau grafik kecepatan
terhadap waktu disediakan oleh pengajar. Siswa harus bernalar secara produktif
tentang partikel apa yang dimaksud akan terjadi dari satu kejadian ke kejadian lainnya
supaya sesuai dengan hukum fisika.

Mengapa menggunakan KLA?

KLA dapat mengatasi banyak kekurangan ini dengan meningkatkan tingkat


keterlibatan selama pengajaran, dan KLA dapat secara positif mempengaruhi budaya
interaksi di kelas, merangsang partisipasi dan kerjasama siswa.

KLA memberikan dua keunggulan utama : Membantu merealisasikan ide-ide


baru di benak para siswa dan berfungsi sebagai alat penilaian formatif yang berguna
untuk para pendidik, memungkinkan mereka untuk memantau proses pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik dapat mengamati bagaimana siswa berperilaku ketika
mereka berusaha untuk mewakili pemahaman mereka sendiri tentang fenomena fisika
secara tepat. Bagaimana mereka memerankan peran mereka menghasilkan banyak
informasi tentang tingkat pemahaman mereka.

Di artikel ini, saya menyajikan tiga KLA yang telah saya rencanakan untuk
digunakan saat mekanisme pembelajaran atau ilmu fisika di awal tingkat perguruan
tinggi atau sekolah menengah atas.

1. Fase Zat

Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan apa yang


membuat tiga keadaan zat yang dikenal berbeda satu sama lain dan memberi mereka
sifat khas masing-masing, dengan memeriksa perilaku pada tingkat mikroskopis
menggunakan teori molekul kinetik (KMT).

Setiap siswa mewakili sebuah molekul dalam zat yang akan diujji (saya
memilih air karena keadaannya sangat familiar untuk peserta didik). Kami mulai
dengan pemodelan padat seperti es.

Akhirnya, para siswa diminta untuk memodelkan gas seperti uap. Di sinilah
letak salah satu manfaat utama dari KLA.

Untuk memperoleh penilaian formatif dari kegiatan ini, guru harus mengamati
dengan seksama perilaku siswa ketika mereka berusaha untuk mewakili fenomena
fisika di tempat kerja sini. Gambaran mental yang dimiliki peserta didik tentang
fenomena tersebut akan dibuktikan dengan cara mereka bertindak, dan ini
memungkinkan instruktur kesempatan untuk melihat adanya celah. Misalnya, jika
tidak ada atau sangat sedikit siswa yang secara dramatis meningkatkan gerakan kacau
mereka ketika fase cair dan gas dimodelkan, ini dapat menunjukkan bahwa kelas
belum memahami hubungan antara fase, suhu, dan kecepatan termal. Jika banyak
siswa menjangkau untuk meraih tetangga mereka saat menjadi model solid, dapat
disimpulkan bahwa mereka mengerti di sana adalah kekuatan antar molekul yang kuat
dalam keadaan materi. Di dalam caranya, kegiatan tersebut dapat memberikan umpan
balik yang bermanfaat bagi guru sementara juga berfungsi sebagai demonstrasi yang
menguatkan untuk pelajar.

2. Perambatan gelombang transversal dan longitudinal


Kegiatan ini membantu siswa untuk memvisualisasikan bagaimana individu
partikel bergerak selama rambatan gelombang yang berbeda jenis. Ini sangat
membantu dalam menggambarkan mengapa longitudinal gelombang dapat merambat
dengan mudah di semua material, tetapi melintang gelombang benar-benar hanya
bergerak melalui benda padat dan tidak bisa dengan mudah bergerak melalui cairan
atau gas.

Selanjutnya instruktur menunjukkan gelombang transversal dalam padatan.


Ketiga, para siswa akan memodelkan gas. Akhirnya, siswa akan memodelkan
gelombang transversal dalam gas.

3. Penjumlahan vektor

Kegiatan ini membantu siswa memvisualisasikan cara menambahkan vektor.


Saya menggunakan kedua metode "ujung ke ujung" dan penambahan oleh komponen,
ketika siswa memerankan dua perpindahan partikel secara berurutan untuk
menemukan hasilnya.

Ringkasan

KLA merupakan cara terbaik untuk menyegarkan periode kuliah dan untuk
mendorong siswa untuk berpikir secara produktif tentang fenomena fisik yang
seringkali sulit untuk divisualisasikan, karena sifat abstrak atau mikroskopis mereka.
Aktivitas ini bisa menjadi tambahan yang bagus untuk fisika pengantar atau tentu saja
ilmu fisika.

Anda mungkin juga menyukai