Anda di halaman 1dari 8

DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

KELOMPOK 10 :

Sarah Kirana (06111381722050)

DOSEN PEMBIMBING:

DRS. ABIDIN PASARIBU, M.M

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemecahan masalah dapat dikatakan sebagai suatu metode pembelajaran yang dapat melatih
siswa memecahkan persoalan. Persoalan tersebut dapat datang dari guru, suatu fenomena atau
persoalan sehari-hari yang dijumpai siswa. Pemecahan masalah fisika memuat “pemecahan
masalah” sebagai perilaku kognitif dan “fisika” sebagai objek yang dipelajari. Tujuan aspek
kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang
lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Menurut Polya (1957), solusi soal pemecahan masalah memuat empat langkah tahap
penyelesaian, yaitu : memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah
sesuai rencana, dan melakukan pengecekan kembali terjadap semua langkah yang telah
dikerjakan. Tingkat kesulitan soal pemecahan-pemecahan harus disesuaikan dengan dengan
tingkat kemampuan anak.
Guru menghadapi kesulitan dalam mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah
dengan baik, di lain pihak siswa menghadapi kesulitan bagaimana menyalesaikan masalah yang
diberikan guru. Berbagai kesulitan ini muncul antara lain karena mencari jawaban dipandang
sebagai satu-satunya tujuan yang ingin dicapai. Karena hanya fokus pada jawaban, anak
seringkali salah dalam memilih teknik penyelesaian yang sesuai.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pemecahan masalah ?


2. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pemecahan masalah?
3. Bagaimana strategi pembelajaran pemecahan masalah dalam fisika?
4. Bagaimana cara mengajarkan pemecahan masalah ?
C. Tujuan

1. Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan pengertian masalah dan pemecahan masalah


2. Mengetahui dan memahami tahapan-tahapan yang harus ada dalam pembelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan pemikiran siswa agara dapat memecahkan masalah
3. Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan strategi pembelajaran pemecahan masalah
dalam fisika
4. Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan cara mengajarkan pemecahan masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar
memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan
segera (Saad & Ghani, 2008:120).

Menurut (Robinson & Lyle, 2001), dalam memecahkan suatu masalah, dibutuhkan
perpaduan antara pengetahuan dasar (base knowledge) dan keterampilan dasar (base skill).
Pengetahuan dasar adalah kumpulan pengetahuan yang tersimpan di dalam memori jangka
panjang seseorang sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari oleh orang tersebut. Keterampilan
dasar dalam memecahkan masalah meliputi beberapa hal, diantaranya keterampilan menganalisa
masalah, keterampilan mengaitkan konsep yang relevan dengan masalah, dan keterampilan
merencanakan alternatif penyelesaian yang tepat.

B. Tahapan-Tahapan Pemecahan Masalah

Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan
pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1973:5). Diagram
pemecahan masalah Polya dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari diagram tahapan pemecahan masalah diatas, dapat dirincikan sebagai berikut (Polya,
1973:5-17):

a) Memahami masalah (understand the problem)

Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami soal. Siswa perlu
mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang
terkait serta apa yang sedang mereka cari.

b) Membuat rencana (devise a plan)

Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini bisa dilakukan siswa dengan cara seperti
menebak, mengembangkan sebuah model, mensketsa diagram, membuat tabel, dan eksperimen.

c) Melaksanakan rencana (carry out the plan)

Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya dan
juga termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk
matematika; dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung.
Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika
semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.

d) Melihat kembali (looking back)


Langkah akhir untuk melihat apakah penyelesaian yang diperoleh sudah sesuai dengan
ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi.

C. Strategi Pemecahan Masalah

Beberapa strategi pembelajaran pemecahan masalah dalam fisika , yaitu :


1. Membuat diagram (strategi ini terkait dengan pembuatan sket atau gambar corat-coret
mempermudah memahami masalahnya dan mendapat gambaran umum penyelesaiannya).
2. Mencobakan pada soal yang lebih sederhana (strategi ini terkait dengan penggunaan
contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar mudah dipelajari, sehingga gambaran
umum penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan).
3. Membuat tabel (strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau
jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya oleh otak yang
kemampuannya sangat terbatas).
4. Menemukan pola (strategi ini berkait dengan pencarian keteraturan-keteraturan,
keteraturan tersebut akan memudahkan kita dalam menemukan penyelesaiannya).
5. Memperhitungkan setiap kemungkinan (strategi ini terkait dengan penggunaan
aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh si pelaku selama proses pemcahan masalah sehinnga
tidak ada satu alternatif yang terabaikan).
6. Berpikir logis (strategi ini terkait dengan penggunaan penalaran maupun penarikan
kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada).
7. Bergerak dari belakang (dengan strategi ini, kita mulai dengan menganalisis bagaimana
cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita bergerak dari yang
diinginkan lalu menyesuaikan dengan yang diketahui).
8. Mengabaikan hal yang tidak mungkin (dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang
jelas-jelas tidak mungkin agar diabaikan sehingga perhatian tercurah pada hal-hal masih
mungkin).
9. Mencoba-coba (strategi ini biasanya digunankan untuk mendapatkan gambaran umum
pemecahan masalah dengan mencoba-coba dari yang diketahui).
10. Melihat dari sudut pandang yang berbeda (strategi ini sering digunakan setelah gagal
untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan strategi lainnya. Dengan memperbaiki
asumsi dan memeriksa logika berfikir yang digunakan sebelumnya).
D. Cara Mengajarkan Pemecahan Masalah
Mengajarkan pemecahan masalah bukanlah pekerjaan yang ringan, apalagi jika guru dan
siswa belum terbiasa. Beberapa hal yang harus diperhatikan jika guru akan mengajarkan
pemecahan masalah, yaitu :
1) Waktu : Waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah memang relative lebih
panjang daripada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal yang rutin. Akan
tetapi guru juga harus bijaksana dalam menyediakan waktu, karena jika waktu yang
diberikan terlalu panjang siswa akan cenderung tidak memfokuskan pikirannya pada masa
yang dihadapi. Tapi juga jangan memberikan waktu yang terlalu ketat, karena bisa jadi akan
membuat siswa jadi stres.
2) Manajemen Kelas : Mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil, 3-5 siswa, dapat
merupakan pilihan yang bagus. Dengan berkelompok siswa akan memiliki kesempatan
untuk untuk berdiskusi dan bekerja sama.
3) Teknologi : Jika memang diperlukan, misalnya saat melibatkan bilangan-bilangan yang
besar, kalkulator dapat dipergunakan. Mungkin banyak yang tidak setuju, akan tetapi
penggunaan kalkulator dapat dipertimbangkan, terutama jika siswa sudah mahir melakukan
perhitungan aritmetika rutin. Diharapkan kalkulator akan membantu melakukan perhitungan
rutin, dan siswa dapat lebih memfokuskan pada strategi pemecahan masalah.
4) Alat Peraga : Jika memang diperlukan, sediakan alat peraga yang dibutuhkan, misalnya
model-model bangun tuang atau bidang datar. Penggunaan alat peraga disesuaikan dengan
topik dan fasilitas yang tersedia.
Pengajaran berlandaskan permasalahan, merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk
mengajarkan proses-proses berpikir tingkat tinggi, membantu siswa memproses informasi yang
telah dimikinya, dan membangun siswa membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial
dan fisik di sekelilingnya (Kardi & Nur, 2000). Cara yang baik untuk menyajikan masalah adalah
dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan misteri dan suatu
keinginan untuk memecahkan masalah (Ibrahim & Nur, 2000).
BAB III
PENUTUP

Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar
memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan
segera. Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan
pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali.
Beberapa strategi pembelajaran pemecahan masalah yaitu : membuat diagram,
mencobakan pada soal yang lebih sederhana, membuat tabel, menemukan pola,
memperhitungkan setiap kemungkinan, berpikir logis, bergerak dari belakang, mengabaikan hal
yang tidak mungkin, mencoba-coba, dan melihat daari sudut pandang yang berbeda.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan jika guru akan mengajarkan pemecahan
masalah yaitu : waktu, manajemen kelas, teknologi dan menggunakan alat peraga

DAFTAR PUSTAKA
Polya,G. (1973), How To Solve It, Second Edition. New Jersey: Princeton University Press.

Robinson, D. H. (2001). Profiles in research: Lyle V. Jones. Journal of Educational and


Behavioral Statistics, 28, 389-394.

Saad,N.Ghani, S& Rajendran N.S 2005. The Sources of Pedagogical Content Knowledge
(PCK) Used by Mathematics Teacher During Instructions: A Case Study. Departement of
Mathematics. Universiti Pendidikan Sultan Idris.

Kardi, Soeparman dan Mohamad Nur. (2001). Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya Universiti Press.

Ibrahim, M., dan Nur, M., 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah.Surabaya: University
Press.

https://www.eurekapendidikan.com/2017/02/keterampilan-pemecahan-masalah.html di
akses pada hari Senin, 25 Maret 2019
https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahan-masalah.html
di akses pada hari Senin, 25 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai